• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

Kebutuhan lahan dan perairan untuk kegiatan pelabuhan di Pelabuhan Sangkulirangj Maloy sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdiri atas: lahan eksisting di Pelabuhan Sangkulirangj Maloy seluas 28,5 ha; tanah untuk pengembangan pelabuhan SangkulirangjMaloy seluas 302,65. Ha digunakan untuk bidang :. Gedung pemadam kebakaran terminal CPO di atas lahan seluas 0,04 ha;. Gudang bengkel terminal CPO di atas lahan seluas 0,03 ha;. Gudang peralatan terminal CPO di atas lahan seluas 0,2 ha. gudang tertutup terminal kargo dan petikemas di atas lahan seluas 8,58 Ha;. terminal penyimpanan kargo dan petikemas terbuka di atas lahan seluas 9,40 ha; terminal kargo dan peti kemas ramah lingkungan di atas lahan seluas 1,05 ha;. jalan akses terminal kargo dan peti kemas di atas lahan seluas 5,1 ha; lapangan penyimpanan terminal batubara seluas 192,99 ha; dan 15. fasilitas umum terminal batubara di atas lahan seluas 0,49 ha. Kebutuhan mendesak terminal CPO meliputi area seluas 264076,8 Ha;. uji coba terminal CPO di atas lahan seluas 1.145,76 Ha;. kolam jangkar terminal peti kemas dan serbaguna seluas 146398,2 Ha;. bak pemutar peti kemas dan terminal serbaguna di permukaan seluas 10.631 Ha;. kebutuhan mendesak terminal petikemas dan multiguna seluas 146398,2 Ha;. terminal peti kemas dan serbaguna untuk kapal mati seluas 146398,2 ha;. uji coba terminal peti kemas dan serba guna di atas lahan seluas 612,06 Ha;. terminal penjangkaran batubara dan muatan curah lainnya seluas 633110,5 Ha;. kolam putar terminal batubara dan muatan curah lainnya di atas lahan seluas 58,06 Ha;. kebutuhan mendesak terminal batubara dan muatan curah lainnya seluas 633110,5 ha;. kapal mati di terminal batubara dan curah lainnya seluas 633110,5 ha; uji coba navigasi terminal batubara dan muatan curah lainnya di atas lahan seluas 2.997,86 ha. Indonesia merupakan produsen batubara terbesar di dunia, pada tahun 2009 tercatat 230 juta metrik ton (81%) batubara diekspor dari total produksi sebesar 283 juta metrik ton.

Seluruh energi dan mineral yang ada di Indonesia sangat dibutuhkan oleh negara-negara industri dunia, khususnya Tiongkok yang pertumbuhan ekonominya sangat pesat. Misalnya saja Brazil yang merupakan penghasil bijih besi terbesar ketiga di dunia setelah Tiongkok dan Australia, dimana Tiongkok merupakan negara industri yang sangat membutuhkan bahan baku bijih besi, padahal Tiongkok merupakan penghasil bijih besi terbesar di dunia, namun negara ini adalah negara penghasil bijih besi terbesar di dunia. juga importir bijih besi terbesar di dunia. Dua negara penghasil bijih besi terbesar setelah China atau eksportir bijih besi terbesar di dunia adalah Australia dan Brazil, dua negara tersebut.

Perdagangan bijih besi dari kedua negara ini ke Tiongkok akan melalui perairan Indonesia dan apabila peluang ini “ditangkap” oleh Indonesia dan bijih besi tersebut diolah di Indonesia dengan menggunakan sumber daya energi yang dimiliki Indonesia, maka terbukalah peluang untuk “menciptakan lapangan kerja”. . Berdasarkan informasi, pemain komoditas curah kering di dunia adalah VALE, RIO TINTO dan BHP BILLITON, khususnya VALE yang mengoperasikan tambang bijih besi di Brazil dan juga memiliki pabrik pelet bijih besi di China yang membuat kapal yang mengangkut komoditi curah dalam volume yang sangat besar yaitu dengan membongkar biaya transportasi yaitu dengan membangun 19 kapal pengangkut bijih besi Very Large are Carriers (VLOCs) berukuran 400.000 OWT yang merupakan biaya Sebagai gambaran, pada tahun 2009 sebagian besar pelabuhan ekspor komoditas batubara berada di lokasi ALKI 2 yaitu Samarinda 46,1 juta metrik ton, Banjarmasin 37,2 juta metrik ton, Tanjung Bara 34,6 juta metrik ton, Teluk Adang 19,2 juta metrik ton ton, Terminal Batubara Pulo Laut Utara 12,9 juta metrik ton, Terminal Batubara Balikpapan 9,8 juta metrik ton ton, Pelabuhan Satui 8,1 juta metrik ton, Bontang 6,3 juta metrik ton, Terminal Curah Indonesia 4,7 juta metrik ton, Pelabuhan Sebuku 2,0 juta metrik ton, Jorongorage 9 juta metrik ton. ton.

Sebagian bijih besi yang diimpor dari Brazil akan diolah di KIPI, dan "pembangkit listrik" juga akan dibangun untuk mengolah bijih besi dan barang lainnya di KIPI menjadi pelet, dan sebagian besar bijih besi akan dikirim dengan kapal yang lebih kecil ke pelabuhan. di Tiongkok, sehingga Pelabuhan Maloyj Sangkulirang diharapkan dapat berperan.

Gambar 5. Lokasi Sumber Iron ore di Brazil yang akan dikonsumsi di China yang berjarak 11.000 mil Laut
Gambar 5. Lokasi Sumber Iron ore di Brazil yang akan dikonsumsi di China yang berjarak 11.000 mil Laut

Ditengl;l.h Kepulauan lriddnesia dan pada jalur

ALKI2

PorO$ Tj.Se"lor I Tj

Redel) kff:samWinda I

S..AN~KULIRANG

BALIKPAPAN'

Potensl Pertambangan

Melihat potensi pelabuhan Maloy yang terletak di jalur pelayaran internasional Selat Makasar, tidak dapat dipungkiri bahwa pelabuhan ini akan menjadi tempat transit kapal-kapal yang berlayar dari dan ke luar negeri. Melihat peluang tersebut, fasilitas pelabuhan Maloy harus melakukan kegiatan bongkar muat produk produk dari provinsi lain, termasuk dari Kalimantan Selatan. Diperkirakan 10% volume minyak sawit dari provinsi Kalimantan Selatan akan dikirim melalui kapal untuk diekspor melalui pelabuhan Maloy. Berdasarkan data yang diperoleh dari tahun 2007 hingga 2009, pertumbuhan bongkar muat di pelabuhan Maloy dapat diprediksi.

Dari perkiraan jumlah pergerakan kargo yang ada, dapat diprediksi jumlah kendaraan darat dan laut yang akan berpindah menuju Pelabuhan Maloy. Secara rinci jumlah pergerakan kendaraan darat yang akan mengangkut barang yang akan didistribusikan melalui Pelabuhan Maloy dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Berikut rincian jumlah lalu lintas kapal yang akan melewati Pelabuhan Maloy pada tabel di bawah ini.

Peran Rencana Pelabuhan Maloy 55% produksi batubara Kalimantan Timur akan dibongkar di Rencana Pelabuhan Maloy. Lihat Peta Peran CPO dan Pelabuhan Multiguna) dan karena Pelabuhan Maloy merupakan klaster kegiatan bongkar muat curah cair, selain produksi kapal dari sebagian Kalimantan Timur, juga dapat menampung dari pelabuhan lain untuk diekspor ke luar negeri, misalnya sebagian kelapa sawit mentah. produksi minyak dari pelabuhan Samarinda, dari pelabuhan Oonggala - Sulawesi, serta untuk pelabuhan multiguna. Proyeksi lalu lintas barang yang menggunakan pelabuhan Maloy Kabupaten Kutai Timur dilakukan dengan melakukan peramalan barang yang kecenderungan pertumbuhannya terlihat dari data historis, serta kemungkinan adanya pengalihan lalu lintas barang dari pelabuhan lain di sekitar pelabuhan Maloy.

Salah satu bahan baku yang mempunyai potensi terbesar untuk pengembangan Pelabuhan Maloy adalah produk minyak sawit, dalam hal ini minyak hasil pengolahannya. Diperkirakan 10% dari jumlah produksi minyak sawit di daerah pedalaman (provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan) akan ditransfer melalui Pelabuhan Maloy untuk diekspor. Pertumbuhan volume minyak sawit selama pengoperasian pelabuhan diperkirakan serupa terhadap pertumbuhan dari tahun 2002 hingga tahun 2007. Pertumbuhan produksi kelapa sawit di wilayah pedalaman hingga tahun 2030 diperkirakan meningkat sesuai variabel pada tahun-tahun sebelumnya.

Volume produksi minyak sawit beserta kemungkinan pemanfaatan Pelabuhan Maloy untuk ekspor sejak awal pengoperasian pelabuhan (2011) hingga tahun 2030 dihitung berdasarkan analisis statistik time series sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini. Berdasarkan banyaknya barang yang melewati Pelabuhan Samarinda, pada saat Pelabuhan Maloy beroperasi diperkirakan akan terjadi pengurangan arus angkutan barang yang diperkirakan mencapai lima persen dari bongkar muat barang. impor dan barang/komoditas ekspor yang akan dikapalkan melalui Pelabuhan Maloy, sedangkan perdagangan luar negeri yang menggunakan peti kemas diperkirakan sepuluh persen akan beralih menggunakan Pelabuhan Maloy. Lahan produksi diusahakan untuk budidaya kelapa sawit, dimana pengolahan kelapa sawit dan turunannya dilakukan di kawasan industri Maloy.

Tabel 4 Jumlah Kapal Cargo dan Container yang akan Bersandar di Pelabuhan Sangkulirang/
Tabel 4 Jumlah Kapal Cargo dan Container yang akan Bersandar di Pelabuhan Sangkulirang/

34; owr

MIANGBESAF{

Perhitungan Kebutuhan Area Perairan Terminal Kontainer dan Multi Purpose

III!III-"''''

Tahapan Pembangunan

  • Tahap Pembangunan Jangka Pendek (Tahun 2011-2015)
  • Tahap Pembangunan Jangka Menengah (Tahun 2011-2020)
  • Tahap Pembangunan Jangka Panjang (Tahun 2011-2030)

Hal ini akan disusul dengan pembangunan dermaga pengangkutan dan kontainer yang akan melayani pengangkutan bahan olahan CPO. Meski pada tahap awal ada kebutuhan kargo, kapal masih bisa menggunakan terminal multiguna di zona 1 yang saat ini dibangun dengan kapasitas maksimal 5.000 DWT. Untuk mencapai kondisi akhir pengembangan kawasan Pelabuhan Inl Maloy/Sangkulirang, perlu dilakukan perencanaan pengembangan yang dilakukan dalam beberapa tahap dengan periode pengembangan yang terdiri dari jangka pendek, menengah, dan panjang.

Dalam penelitian ini pentahapan pengembangan dilakukan berdasarkan proses pengembangan, dimana pentahapan dilakukan berdasarkan tujuan operasional dan produksi yang ingin dicapai dalam periode pengembangan. Tahap pengembangan ini lebih fokus pada pembangunan pelabuhan CPO sebagai pusat pengembangan Terminal Maloy dan Terminal Batubara – curah. Pembangunan pelabuhan Inl juga didasarkan pada kebutuhan prioritas, sehingga tidak seluruh fasilitas di pelabuhan kargo dan peti kemas akan dibangun seluruhnya pada Inl tahap 2.

Tahap pengembangan Inl merupakan tahap pengembangan dimana kegiatan pelabuhan diharapkan dapat benar-benar beroperasi, sehingga pengembangan pada tahap Inl adalah peningkatan kapasitas dan perluasan wilayah pendukung pelabuhan. Pembangunan akses rel APP sebagai akses terminal batubara dan curah untuk memudahkan pelayaran. Pada tahap ini diharapkan keadaan akhir seluruh kawasan pelabuhan baik darat maupun laut dapat tercapai.

Estlmasl Blaya Pembangunan Pelabuhan

Gambar

Gambar 5. Lokasi Sumber Iron ore di Brazil yang akan dikonsumsi di China yang berjarak 11.000 mil Laut
Gambar 6. Lokasi Transhipment Iron Ore dari Brazil di Pelabuhan Maloy/Sangkulirang dengan kapal 400.000 DWT (Chinamax Vessel) yang berjarak 9.300 Mil Laut
Gambar 7. Lokasi Transipment Iron Ore di Pelabuhan Maloy/Sangkulirang ke China dengan kapal yang lebih keell Uarak 1.900 mil Laut)
Gambar 8. Pengangkutan Batu Bara dari Pelabuhan Maloy/Sangkulirang ke Rotterdam dengan Chinamax Vessel (berjarak 12.100 mil Laut)
+3

Referensi

Dokumen terkait

ABSTRACT Mixing tank is part of the TPAD reactor that one of its functions serve as a temporary storage area of substrate that have been chopped up into a solid slurry homogeneous