Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi saya kekuatan dan kemudahan dalam menyelesaikan tugas ini. Tak lupa kuceritakan pada adik-adikku (Lina dan Fahreza) dan keponakanku (Qiandra dan Anindita) yang menjaga warna bahwa aku kembali bersemangat setelah bosan. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga skripsi ini membahas tentang Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Menulis Esai Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa III. kelas di SDN Bebie tahun pelajaran 2022/2023 dapat diselesaikan tepat waktu.
Analisis Faktor-Faktor Penyebab Masalah Menulis Karangan Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas III SD Bebie Tahun Pelajaran 2022/2023. Penelitian ini membahas tiga hal, yaitu mendeskripsikan kesulitan dalam menulis esai, faktor-faktor penyebab kesulitan dalam menulis esai, dan solusi mengatasi kesulitan dalam menulis esai. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jumlah siswa dan guru kelas III sebanyak 20 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan siswa III. kelas dalam menulis esai meliputi (1) penggunaan huruf kapital (2) tanda baca (3) pembuatan paragraf (4) pembeda topik dan judul. Solusi dari permasalahan menulis esai siswa adalah siswa memilih topik yang dapat dikuasainya, kemudian harus memperhatikan tanda baca sebelum menulis. Berbicara dan menulis merupakan keterampilan berbahasa produktif, sedangkan mendengarkan dan membaca merupakan keterampilan reseptif.
Mengingat permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kesulitan menulis esai pada siswa kelas III SDN BEBIE.
Rumusan Masalah
Selain itu, siswa mengaku selain kesulitan memilih topik atau tema esai, mereka juga kesulitan memilih ide paragraf.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Manfaat teoritis
Manfaat praktis
Batasan Operasional
Untuk mengetahui apakah penelitian tersebut telah dilakukan atau belum maka dilakukan penelitian atau tinjauan pustaka yang relevan. Para peneliti menemukan sejumlah penelitian yang dilakukan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan menulis esai. Analisis Kemampuan Menulis Esai Deskriptif Siswa Kelas V SD Negeri Selapajang 3 Tahun Pelajaran yang ditulis oleh Nur Amalia Fajriah, Dilla Fadillah, Sumiyani Tahun 2021 di SD Negeri Selapajang.
Temuan menunjukkan bahwa lima kriteria yang dievaluasi – isi ide tingkat lanjut, organisasi isi, tata bahasa dan gaya – menunjukkan bahwa kemampuan menulis esai deskriptif sudah cukup. 27 siswa yang tidak memenuhi persyaratan untuk menulis esai deskriptif dari segi struktur, kosa kata, ejaan dan tanda baca mewakili 16% siswa dari segi ide isi, 18%. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah dari segi penggunaan topik penelitian, lokasi penelitian dan fokus penelitian.
Dalam penelitian ini fokus penelitiannya adalah pada analisis kemampuan menulis esai deskriptif, sedangkan peneliti akan memfokuskan penelitian pada analisis faktor-faktor penyebab permasalahan dalam menulis esai. Analisis Kesulitan Menulis Esai Siswa Kelas IV SDN 2 Panjer yang ditulis oleh Husnul Khotimah, Kartika Chrysti Suryandari Tahun 2016 di SDN 2 Panjer. Untuk mendeskripsikan tantangan menulis esai sederhana bagi siswa, peneliti mengumpulkan data dari responden saat berkomunikasi dengan mereka.
Dari penjelasan di atas dapat kita temukan beberapa persamaan dan perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Persamaannya terletak pada jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi dan dokumentasi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti terletak pada penggunaan topik penelitian, lokasi penelitian dan fokus penelitian. Dalam penelitian ini fokus penelitiannya adalah pada analisis kemampuan menulis esai sederhana, sedangkan peneliti akan memfokuskan penelitian pada analisis faktor-faktor penyebab permasalahan dalam menulis esai. Analisis Kesulitan Menulis Esai Deskriptif Siswa Kelas IV SD Karya Sri Mulyati, Endang Hidayat, Puji Rahayu.
Berdasarkan hasil penelitian, siswa kelas IV SD paling sulit menyusun isi, menulis kata, menggunakan huruf kapital, dan menggunakan tanda baca saat menulis karangan deskriptif. Dari penelitian-penelitian terdahulu yang telah diuraikan di atas, terdapat persamaan dan perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini fokus penelitiannya adalah analisis kemampuan menulis esai deskriptif, sedangkan peneliti akan memfokuskan penelitian pada analisis faktor-faktor penyebab kesulitan menulis esai deskriptif.
Kajian Pustaka
Keterampilan Menulis
Menurut Hardy, menulis adalah suatu kegiatan yang melibatkan pengungkapan gagasan melalui penggunaan bahasa, dengan memperhatikan tujuan dan serangkaian faktor tertentu. Menulis adalah proses kreatif yang melibatkan pengungkapan ide dalam bahasa tertulis untuk tujuan seperti bercerita, persuasi atau hiburan, menurut Dalman (2015: 3). Selain itu, menulis adalah kegiatan mengungkapkan gagasan, gagasan, atau pendapat untuk disampaikan kepada orang lain (pembaca) melalui media bahasa tulis agar dapat dipahami persis seperti yang dimaksudkan penulis, menurut Wicaksono (2014 : 86). ).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan keterampilan terakhir diantara keterampilan berbahasa lainnya yaitu mendengarkan, membaca dan berbicara, keterampilan menulis merupakan satu-satunya keterampilan berbahasa yang produktif, karena keterampilan menulis mempunyai beberapa faktor yang mendukung jika seseorang terampil dalam menulis. Misalnya.
Tujuan Menulis
Sehingga pembinaan dan pengembangan dalam menulis dapat memberikan pengalaman berharga dan produktif bagi siswa di sekolah. Menulis dapat membantu pembaca bersantai dan menghidupkan kembali semangat mereka terhadap hobi mereka di waktu luang. Tulisan hendaknya menggugah pembaca untuk berpikir dan bertindak lebih bijak dari sebelumnya. f) Ekspresi perasaan dan emosi.
Menulis pada hakikatnya dapat menjadi salah satu cara seseorang mengungkapkan perasaan dan emosinya hingga menemukan kelegaan dari perasaan dan emosi yang dialaminya. Karya sastra disebut juga wacana sastra adalah teks yang bertujuan untuk menghibur, menyenangkan, atau memahami tujuan estetis (wacana sastra). Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan menulis dapat bermanfaat bagi penulis dan bertujuan untuk memberi informasi, membujuk dan menghibur sebagai sarana mengungkapkan perasaan.
Manfaat menulis
Faktor Yang Mempengaruhi Keterampilan Menulis
Indikator Keterampilan Menulis
Karangan
Ciri-Ciri Karangan yang Baik
Berdasarkan pengertian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa karangan adalah hasil usaha seseorang dalam mengungkapkan gagasan atau pemikirannya sedemikian rupa sehingga dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain. Bahasa yang digunakan dalam esai harus sesuai dengan semua konvensi tata bahasa yang berlaku, termasuk yang mengatur terminologi, konstruksi kalimat (sintaksis), pembentukan kata (morfologi), dan aturan ejaan.
Kerangka Karangan
Jenis Karangan
- Kerangka Berpikir
- Lokasi Penelitian
- Jenis Dan Sumber Data
- Metode Pengumpulan Data
- Instrumen Penelitan
- Wawancara
- Observasi
- Dokumentasi
- Angket
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan yang dihadapi siswa dalam belajar dan keterbatasan kemampuannya dalam menulis esai. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan menulis esai adalah ketidakmampuan siswa dalam mengungkapkan gagasan dalam bahasa Indonesia dengan lancar, ketidakbiasaan menggunakan bahasa tersebut dalam interaksi sehari-hari, kurangnya pemahaman terhadap tema cerita, ketidakmampuan berpikir abstrak, dan perkembangan kognitif pada tataran operasional konkrit. . Kesulitan dalam menulis esai dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain (a) ketidakmampuan siswa mengungkapkan gagasan dengan jelas dalam bahasa Indonesia, (b) belum terbiasa menggunakan bahasa Indonesia dalam komunikasi sehari-hari, (c) ketidakmampuan siswa dalam menggunakan bahasa Indonesia. d) ketidakmampuan siswa berpikir abstrak dan (e) perkembangan kognitif siswa yang baru mencapai tahap opera konkrit.
Seperti halnya penelitian kuantitatif, permasalahan dalam penelitian ini diuraikan sedemikian rupa sehingga seluruh kompleksitas penelitian dapat dilakukan sesuai dengan konteks lapangan. Format pengutipan data hasil pengumpulan data, antara lain dokumen, catatan lapangan, foto, dan catatan-catatan lainnya juga diperlukan untuk penelitian ini. Penelitian ini dilakukan di SD Bebie Desa Mekar Damai Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat.
Peserta kelas dan siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis esai menjadi sumber data utama untuk penelitian dalam hal ini. Survei ini dilakukan untuk memperoleh gambaran luas mengenai informasi kesehatan partisipan penelitian yang menjadi dasar penelitian ini. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur dimana peneliti terlebih dahulu menyiapkan rencana/alat wawancara sebagai pedoman.
Data yang peneliti perlukan dalam wawancara ini adalah data tentang faktor-faktor penyebab permasalahan dalam menulis esai pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III sekolah dasar. Alat yang akan peneliti gunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Alat ini digunakan sebagai pedoman ketika mewawancarai orang-orang yang terlibat langsung dalam menganalisis kesulitan siswa kelas tiga sekolah dasar dalam menulis esai.
Kuesioner yang digunakan peneliti dalam penelitian ini berupa pertanyaan yang dikembangkan dari indikator. Angket digunakan sebagai media untuk memperoleh data dari siswa SD Bebie mengenai responden siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis karangan. Pada penelitian ini diberikan angket kepada siswa dan guru untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan dalam menulis esai.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner tertutup yang menggunakan empat skala yaitu Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang (KK), Tidak Pernah (TP). Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah penelitian, maka data-data yang sesuai dengan tujuan penelitian direduksi kemudian diuraikan dalam bentuk kalimat.