• Tidak ada hasil yang ditemukan

Janganlah kamu menunda suatu pekerjaan hingga esok hari jika kamu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Janganlah kamu menunda suatu pekerjaan hingga esok hari jika kamu "

Copied!
74
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat dan Kegunaan Penelitian

Kajian Pustaka

Dan ia juga menghasilkan penggunaan bahasa dalam bahasa yang digunakan ialah bahasa agama dan bahasa penghasut. Penelitian berikut adalah “Retorika Dakwah Ustadzah Eni Harjanti dalam Program Jendela Hati ADITV”, karya Orchidta Widya Nastiti tahun 2018, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kajian yang dilakukan oleh Orchidta Widya Nastiti terhadap menganalisis penggunaan bahasa daripada Retorik Ustadzah Eni Harjanti daripada empat episod yang dipilih oleh pengkaji menghasilkan penggunaan bahasa yang meliputi gaya bahasa yang digunakan, ta'lim & tarbiyah, takzir & tanbih, targhib. &.

Penelitian selanjutnya adalah “Retorika Dakwah Mamah Dedeh di Acara “Mamah & Aa Beraksi” di Indosiar”, oleh Ahmad Zaini dalam Jurnal Ilmiah Dakwah: Jurnal Akademik untuk Homiletik. 19 Orchidta Widya Nastiti, Retorika Dakwah Ustadzah Eni Harjanti di jendela ADITV program Hati, Skripsi (Yogyakarta, Jurusan KPI, Fakultas Dakwah, UIN Sunan Kalijaga, 2018). Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Zaini ini menjelaskan bahwa Mamah Dedeh dalam khotbahnya secara umum menerapkan lima kanon retorika, yaitu: rekaan, aransemen, gaya, penyampaian dan ingatan.20.

Muhammad Dainawi dalam Kajian A'isyah Pulau Panggung di Sumatera Selatan", oleh Sarwinda dalam Lantern: Journal of Dakwah and Communication Science Vol. Muhammad Dainawi adalah seperti Kyai pada umumnya dalam melafazkan pembukaan dakwahnya dengan pertama Salam dan Muqaddimah, dan kemudiannya. dimulakan dengan ayat-ayat atau hadis-hadis yang berkaitan dengan tema yang dibicarakan.Muhammad Dainawi tentang kajian A'isyah di kampung Panggung di Sumatera Selatan, Lentera: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Penuh.

Penelitian selanjutnya adalah “Analisis semiotika pidato pengukuhan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan”, oleh Sahata Simanjuntak dalam Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol. Penelitian yang dilakukan oleh Sahata Simanjuntak ini menjelaskan pidato Anies Baswedan dengan menggunakan analisis semiotika model Charles Sander Pierce, yang menghasilkan interpretasi kata pribumi yang terkandung dalam pidato Anies Baswedan saat menerima serah terima jabatan Gubernur DKI Jakarta dalam keadaan darurat. kata. yang disampaikan Anis mewakili rasa ketidakpuasan. Keadilan yang dialami sebagian besar masyarakat Jakarta terkait pidatonya tersebut, terbukti Anis mampu menggulingkan kekuasaan petahana yang dinilai lebih pro asing dan acuh tak acuh, apalagi mengenai penundaan dan pemulihan Teluk Jakarta. Dari penelitian yang ada terdapat perbedaan mengenai apa yang ingin peneliti lakukan yaitu subjek penelitian ini adalah Ustadz Johan Saputra Halim, M.H.I.

Dan perbedaan lainnya dengan penelitian sebelumnya adalah menggunakan televisi sebagai media dakwahnya, namun pada penelitian ini menggunakan youtube sebagai media dakwahnya. 22 Suhata Simanjuntak, Analisis Semiotik Pidato Pelantikan Gubernur DKI Jakarta Anies Basweda, Jurnal Dakwah dan Komunikasi, Vol 3, No. Dan perbedaan lainnya pada penelitian ini adalah dengan menggunakan model analisis semiotika Ferdinad De Saussure sebagai teknik analisis datanya.

Kerangka Teori

Dalam retorika dakwah, para dakwah juga harus memperhatikan dengan baik bahasa yang akan digunakan, struktur pesan dan bentuk persuasif yang akan digunakan nantinya, agar pesan dakwah tersampaikan kepada masyarakat. mad'u bisa efektif dan diterima dengan baik. Sebab banyak pesan dakwah yang tidak sampai ke mad'u karena para khatib tidak bisa berkomunikasi secara efektif dan tidak bisa menyampaikan pesannya dengan bahasa yang baik dan benar. 29. Dalam berdakwah, ilmu retorika sangat diperlukan untuk menjadi bagian keberhasilan dakwah dalam menyampaikan pesan dakwahnya di hadapan para pengikutnya.

Gaya bahasa memungkinkan kita menilai kepribadian, watak dan kemampuan seseorang yang menggunakan bahasa tersebut. Semakin baik gaya bahasanya maka semakin baik pula penilaian orang, semakin buruk gaya bahasa seseorang maka semakin buruk pula penilaian yang diberikan kepadanya.31. Seorang dakwah dalam menyampaikan dakwahnya harus menggunakan gaya bahasa yang sesuai dengan situasi dan keadaan, agar pesan dakwah yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh para pengikutnya.

Dilihat dari bahasa atau unsur-unsur bahasa yang digunakan, gaya bahasa dibedakan berdasarkan premis unsur gaya bahasa yang digunakan. Dengan kata lain gaya bahasa ini mempertanyakan ketepatan dan kesesuaiannya dalam menghadapi situasi tertentu. Dan gaya bahasa berdasarkan pilihan kata, terdapat tiga jenis gaya bahasa, antara lain:

Gaya bahasa formal adalah gaya dalam wujud sempurnanya, gaya yang digunakan pada acara-acara resmi. Biasanya gaya bahasa formal ini digunakan dalam berita nasional, khotbah mimbar dan pidato penting.32. Biasanya gaya bahasa informal ini digunakan dalam karya tulis, ceramah, dan editorial.33.

Ditambah lagi dengan aspek morfologi dan sintaksis yang bersama-sama membentuk gaya bahasa percakapan tersebut. Dibandingkan dengan gaya bahasa resmi dan gaya bahasa informal, bahasa dalam gaya bahasa sehari-hari masih lengkap untuk suatu acara dan masih dibentuk menurut kebiasaan, namun kebiasaan tersebut agak longgar. Sebaliknya, jika kaitan ini hilang, maka pemindahan pernyataan-pernyataan pokok dari satu pernyataan ke pernyataan lainnya akan menyebabkan penjelasan tersendat-sendat, sehingga siswa tidak dapat memahami pesan yang ingin disampaikan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan pidato Selain memperhatikan susunan pesan pidato, kita juga perlu memperhatikan pengorganisasian pesan pidato, yang meliputi cara seorang khatib memilih dan menguraikan pesan pidato. . . Dimana pesannya harus disesuaikan dengan kondisi mad'u dan menyentuh aspek psikologis yang mendasari motif manusia.

Kerangka Konseptual

  • Sistematika Pembahasan

Bogda dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau ucapan dari orang-orang atau perilaku yang diamati 52 Dan jenis penelitian dalam penelitian ini adalah analisis isi. Sebab penelitian ini hanya fokus menganalisis pesan-pesan ceramah singkat Ustadz Johan Saputra Halim, M.H.I. Untuk memahami penelitian yang akan dilakukan, penulis akan menjelaskan pengertian konsep sesuai dengan judul penelitian ini.

Berdasarkan pengertian konsep retorika dakwah dan dimensi retorika dakwah yang telah dijelaskan di atas, maka untuk memperjelas dan memudahkan dalam memahami retorika dakwah Ustadz Johan Saputra Halim, M.H.I. Dalam dimensi retoris dakwah, yang pertama adalah Ekspresi (kaitannya dengan bentuk penggunaan bahasa) yang meliputi gaya dan gaya kebahasaan. Selain menggunakan teori dimensi retoris dakwah, penelitian ini juga menggunakan analisis semiotika model Ferdinand De Saussure untuk mencari penanda dan petanda dari ceramah singkat Ustadz Johan Saputra Halim, M.H.I.

Subyek penelitian adalah individu, benda atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang diperlukan dalam mengumpulkan data penelitian atau sumber data dari penelitian tempat data tersebut diperoleh.55 Subyek dalam penelitian ini adalah data dokumentasi dari video ceramah Ustadz Johan Saputra Halim, M.H.I. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.56 Pengambilan sampel ini mempunyai dua kriteria yang ditentukan oleh peneliti antara lain. Tabel di atas mencantumkan lima video ceramah pendek edisi Desember 2018. Video ceramah yang memenuhi kriteria untuk dijadikan contoh dalam penelitian ini adalah lima video ceramah pendek.

Pada tabel diatas terdapat 2 video ceramah pendek edisi Januari 2019 dan yang memenuhi kriteria sebagai contoh dalam penelitian ini adalah 2 video ceramah pendek. Pada tabel diatas terdapat 8 video ceramah pendek pada edisi Februari 2019 dan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan contoh dalam penelitian ini adalah 4 video ceramah pendek. Data sekunder merupakan informasi yang dikumpulkan oleh pihak lain, sehingga dalam hal ini peneliti tidak memperoleh data secara langsung dari sumbernya. 57 Data sekunder dalam penelitian ini berupa dokumentasi video dan transkrip teks ceramah oleh Ustadz Johan Saputra Halim, M.H.I.

Dalam pengumpulan data dengan metode dokumentasi ini, peneliti akan menggunakan dokumentasi yang berisi video ceramah Ustadz Johan Saputra Halim, M.H.I. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model semiotika Ferdinad De Saussure yang menggambarkan tanda sebagai struktur biner, yaitu struktur yang terdiri dari dua bagian, yaitu: pertama, bagian fisik yang disebut penanda, dan. Bab ini berisi pemaparan hasil analisis yang dilakukan peneliti mengenai retorika dakwah Ustadz Johan Saputra Halim, M.H.I.

PENUTUP

Saran

Dan ketika menyampaikan dalil ayat Al Quran hendaknya juga menyebutkan surat dan ayat mana yang menjadi dalil ayat yang digunakan, karena ada beberapa video ceramah singkat yang Ustadz Johan sebutkan surat dan ayatnya dan ada pula yang tidak. sebutkanlah agar mad'u dapat memahaminya dengan baik dan mempelajari dalil ayat tersebut setelah mendengarkan video ceramah singkatnya. Peneliti kemudian dapat lebih cermat dan mendalam dalam menganalisisnya untuk mencapai penelitian yang lebih baik. Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif Bidang Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik serta Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2005.

Eriyanto, Analisis Isi, Pengantar Metodologi Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Merak Jaya Beton, Pamotan seharusnya tidak berlebihan apalagi jika ditambah dengan adanya jobdesc belum terklarifikasi dengan jelas sehingga seringkali terjadi tumpang tindih peran dan