MENYUSUN
PROPOSAL PENELITIAN
Bahan presentasi ini terutama disarikan dari buku Max Mmuya, Developing and Writing a Research Proposal, December 2007
MENGAPA KITA MELAKUKAN
PENELITIAN?
DEFINISI PENELITIAN
Penelitian adalah suatu proses
sistematis dalam pengumpulan data,
analisis, dan interpretasi hasil analisis
untuk menjawab pertanyaan penelitian
atau menyelesaikan suatu masalah.
JENIS DAN MAKSUD PENELITIAN
Penelitian Dasar (Basic Research): untuk menghasilkan pengetahuan dan teknologi baru yang terkait dengan permasalahan yang belum dapat diselesaikan.
Penelitian Terapan (Applied Research): untuk mengetahui prioritas masalah dan merancang serta mengevaluasi kebijakan dan program.
Penelitian penjelajahan (Exploratory Research): untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai permasalahan, agar dapat merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesa secara lebih tajam.
Penelitian Terstruktur (Structured Research): penelitian yang dilakukan berdasarkan pola yang ditentukan.
Penelitian Kualitatif (Qualitative Research) : penelitian yang bertujuan untuk memahami perilaku dan kelembagaan, dengan mengenali pribadi terkait, nilai-nilai mereka, kebiasaan, simbol, kepercayaan, dan emosi.
Penelitian Kuantitatif (Quantitative Research): suatu proses penelitian yang formal, obyektif, dan sistematis, dengan menggunakan data numerik.
PROPOSAL PENELITIAN
Proposal penelitian adalah rencana kerja yang
terdiri dari semua unsur-unsur pokok dalam
proses penelitian dan juga informasi
secukupnya bagi pembaca untuk mengevaluasi
penelitian yang diajukan.
TUJUAN PROPOSAL PENELITIAN
(1) Merupakan sebuah perangkat perencanaan (planning tool), yang memperlihatkan bahwa seseorang memiliki proyek penelitian yang bermanfaat dan bahwa yang bersangkutan memiliki kompetensi dan rencana kerja yang baik untuk menyelesaikannya.
(2) Berfungsi untuk meyakinkan orang lain, seperti peneliti lain, lembaga penyandang dana, lembaga pendidikan, dan pembimbing, bahwa penelitian yang diusulkan layak didukung.
(3) Memperlihatkan kepakaran dan kompetensi peneliti dalam suatu bidang studi tertentu.
(4) Merupakan kontrak di antara berbagai pribadi
dan kelompok orang yang terlibat di dalamnya.
KOMPONEN UTAMA PROPOSAL PENELITIAN
1. Rumusan permasalahan dan tujuan penelitian.
2. Rancangan penelitian.
3. Metode pengumpulan dan analisis data.
4. Interpretasi temuan dan penarikan kesimpulan.
5. Penyajian hasil penelitian.
KERANGKA PROPOSAL PENELITIAN
1. Rangkuman Proposal Penelitian 2. Pernyataan Masalah Penelitian 3. Tujuan dan Sasaran Penelitian 4. Pertanyaan Penelitian
5. Hipotesa Penelitian 6. Tinjauan Pustaka
7. Kerangka Kerja Teoritis 8. Metodologi Penelitian 9. Anggaran
10. Referensi
1. RANGKUMAN PROPOSAL PENELITIAN
1. Masalah penelitian
2. Hasil-hasil penelitian sebelumnya
3. Kekurangan dari penelitian sebelumnya 4. Pentingnya penelitian bagi pembaca
5. Pernyataan tentang maksud penelitian
2. PERNYATAAN MASALAH PENELITIAN
Latar belakang masalah: gambaran situasi permasalahan yang dihadapi terkait dengan perkembangan ilmu atau dampak permasalahan terhadap kehidupan masyarakat.
Pernyataan masalah penelitian harus spesifik,
menjelaskan inti permasalahan yang akan
ditangani dalam penelitian tsb.
Dalam bab tentang Latar belakang penelitian dipaparkan tentang : Adanya kesenjangan antara kenyataan dan harapan tersebut.
Problem settingnya terdiri dari 5 (lima) paparan :
1. Paparan tentang kenyataan-kenyataan yang ada, berkaitan dengan masalah yang terkandung dalam variabel terikat, didukung dengan fakta-fakta dan data dari sumber-sumber sekunder.
2. Paparan tentang harapan, ketentuan, kewajaran, keharusan, patokan, ukuran berkaitan dengan konsep yang terkandung dalam variabel bebas.
3. Paparan tentang dimana letak kesenjangan antara kenyataan dan harapan tsb.
4. Paparan tentang beberapa alternatif pemecahan masalahnya
5. Paparan tentang pentingnya / relevansi masalah tersebut diungkapkan.
LATAR BELAKANG PENELITIAN
KENYATAAN H A R A P A N
RELEVANSINYA JIKA
DIUNGKAPKAN ALTERNATIF SOLUSI
KESENJANGAN
LATAR BELAKANG PENELITIAN
Perumusan masalah penelitian dapat dilakukan dalam 2 (dua) cara : 1. Dalam bentuk Problem Statement mengacu pada Jalur Penelitiannya a. Belum mengetahui deskripsi tentang ………. ( Variabel terikat) b. Belum dapat menjelaskan tentang ………… (variabel terikat)
c. Belum menemukan metode atau teknik tentang ……(Variabel terikat) secara efisien dan efektif
d. Belum mengetahui sejauh mana derajat keberadaan fenomena …..
2. Dalam bentuk Research Question : a. Bagaimana deskripsi tentang ...
b. Bagaimana penjelasan tentang ……..
c. Bagaimana metode atau teknik untuk ………
d. Sejauh mana masalah tersebut ……..
Perumusan masalah merupakan salah satu indikator potensi pikir peneliti a. Curiosity : Rasa ingin mengetahui suatu realita yang terjadi
b. Creativity : Rasa ingin menemukan sesuatu yang baru atau mengembangkan sesuatu yang sudah ada menjadi yang lebih baik.
PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN
JALUR 1
JALUR 2
JALUR 3
JALUR 4
Belum mengetahui deskripsi tentang ………..
PERNYATAAN MASALAH PERTANYAAN PENELITIAN
Bagimana deskripsi tentang …
Belum mengetahui deskripsi tentang ……….
Belum dapat menjelaskan tentang ………..
Belum menemukan teknik atau Metode yang efisien dan efek
tif untuk ………
Bagaimana deskripsi tentang …
Bagimana penjelasan tentang …
Bagaimana teknik atau metode yang efisien dan efektif untuk ….
PERUMUSAN MASALAH
RINCIAN MASALAH PENELITIAN
Masalah penelitian yang telah dirumuskan perlu dirinci secara :
* Jelas * Tegas * Konkrit
Sampai Tingkat operasional
Agar memudahkan penelitian dan atau mencari jawabannya.
Dalam hal ini penulis dituntut untuk memahami :
Konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah tersebut
Komponen / bagian / elemen dari masalah yang menjadi objek penelitian.
Karena bangun komponen itulah yang diterapkan pada masalah.
RINCIAN MASALAH PENELITIAN
Komponen suatu fenomena / masalah dapat berupa : A. Wujud dari benda / zat
B. Suatu proses C. Suatu fungsi
Sedangkan komponen adalah : A. Unsur-unsurnya
B. Ciri-cirinya C. Sifat-sifatnya
Pengetahuan berupa deskripsi suatu fenomena khusus digambarkan oleh :
Unsur-unsur, Ciri-ciri dan Sifat-sifatnya
PERTANYAAN PENELITIAN
Pertanyaan penelitian berasal dari usaha untuk menemukan jawaban pada masalah penelitian. Oleh karena itu, sebuah pertanyaan perlu diajukan dan jawaban akan ditemukan selama penelitian berlangsung.
Pertanyaan penelitian merupakan kunci dalam proposal
penelitian. Upaya untuk menjawab pertanyaan tersebut
merupakan maksud dari penelitian.
SUMBER PERTANYAAN PENELITIAN
Pengamatan terhadap masalah dalam kehidupan sehari-hari
Teori
Penelitian sebelumnya
Hal-hal praktis yang menarik
Minat pribadi
MAKSUD PENELITIAN
Maksud Penelitian berpijak pada Perumusan masalah, karena maksud Penelitian merupakan konsekwensi logis dari perumusan masalah.
Maksud penelitian menunjuk pada apa yang akan dikerjakan atau dilakukan dalam penelitian tersebut dan pada operasionalisasi metode penelitian yang akan digunakan
HUBUNGAN PERUMUSAN MASALAH DENGAN MAKSUD PENELITIAN
PERUMUSAN MASALAH
1. Belum mengetahui deskripsi fenomena tertentu secara konkrit pada situasi dan kondisi tertebtu.
2. Belum mengetahui deskripsi dari sejumlah fenomena yang terjadi secara umum secara abstrak dan universal.
3. Belum dapat menjelaskan terjadinya fenomena secara umum, abstrak dan universal
4. Belum menemukan metode dan teknik mencapai suatu tujuan secara praktis, efektif dan
MAKSUD PENELITIAN
1. Mendeskripsikan fenomena tertentu secara konkrit pada situasi dan kondisi tertebtu.
2. Mendeskripsikan sejumlah fenomena secara umum abstrak dan universal.
3. Menguji buah pikiran yang dinyatakan dalam bentuk hipotesa dalam upaya menjelaskan terjadinya fenomena secara umum, abstrak pada sejumlah variasi kon disi situasi dan kondisi.
4. Menemukan metode dan teknik mencapai suatu tujuan secara praktis, efektif dan efisien melalui eksperimen- eksperimen.
Tujuan penelitian merupakan rumusan baru dari Masalah Penelitian, yang mengungkapkan hal mendasar dalam proses pencarian jawaban terhadap Masalah Penelitian, yang dirumuskan dalam format deklaratif.
Tujuan
Sebuah pernyataan umum tentang apa yang hendak dicapai melalui penelitian tersebut.
Sasaran
Pernyataan yang lebih spesifik dan bersifat operasional, yang diturunkan dari Tujuan Penelitian, sehingga bisa jadi lebih dari satu.
TUJUAN PENELITIAN
Hasil yang diharapkan dapat dicapai adalah pengetahuan- pengetahuan yang merupakan JAWABAN terhadap masalah yang dirumuskan
Jadi kalau Maksud penelitian merupakan upaya menjawab masalah yang telah dirumuskan, maka Tujuan Penelitian menunjuk pada HASIL JAWABANNYA
Pemaparan Tujuan Penelitian harus jelas dan tegas dalam hal menekankan tingkat pengetahuan mana yang akan dicapainya : 1. Pengetahuan deskriptif khusus : sejauh mana kedalaman unsur-
unsurnya, ciri-ciri dan sifat-sifatnya
2. Pengetahuan deskriptif umum : sejauh mana luas cakupannya, jumlah variasi situasi dan kondisinya.
3. Pengetahuan eksplanatif teoritis : sejauh mana fakta-fakta yang tercakup di dalamnya dan pada situasi dan kondisi mana saja berlakunya.
4. Pengetahuan eksplanatif praktis : sejauh mana kedalaman aplikasinya dan pada situasi dan kondisi mana berlakunya.
MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN (3)
MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN
MAKSUD
TUJUAN
Menyatakan apa yang akan dilaksanakan dalam rangka
memperoleh deskripsi tentang substansi masalah yang terkandung dalam variabel terikat
Menyataka apa yang akan dilakukan dalam rangka menemukan metode atau teknik untuk menghasilkan
suatu rekayasa teknologi
Menyatakan pengetahuan deskriptif macam apa yang ingin diperoleh dengan penelitian tersebut
MANFAAT PENELITIAN (1)
1) Sejauh mana penelitian terkait dengan prioritas pembangunan /permasalahan di masyarakat;
2) Pentingnya masalah dalam perkembangan ilmu pengetahuan;
3) Besarnya masalah dan bagaimana hasil penelitian akan memberikan sumbangan dalam penyelesaiannya; dan
Manfaat hasil penelitian bersangkutan dengan RASIONALE yaitu manfaat jika fenomena itu berhasil diungkapkan (diketahui) ditinjau dari aspek :
A. Teoritis
B. Praktis / aplikatif
Tergantung dari bentuk pengetahuan yang diperolehnya 1. Berupa deskriptif khusus :
a) Pengisian kekosongan pengetahuan yang bersifat khusus.
b) Menemukan tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyimpangan-penyimpangan atau
c) Memecahkan persoalan-persoalan atau mengatasi hal-hal yang tidak diharapkan.
2. Berupa deskripsi umum, abstrak dan universal.
a) Pengetahuan tentang hubungan sebab akibat, bermanfaat bagi upaya untuk menyusun teori yaitu jalinan fakta-fakta menurut kerangka bermakna.
b) Setelah melalui tahap operasionalisasi, maka penemuan tersebut dapat dijadikan dasar melakukan diagnosis suatu masalah sehingga dapat dicarikan jalan pepecahannya.
MANFAAT PENELITIAN (2)
HIPOTESA PENELITIAN
Dugaan awal tentang jawaban terhadap pertanyaan penelitian.
Arah untuk mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan penelitian.
Penjelasan sementara atau postulat peneliti
tentang apa yang diperkirakan oleh peneliti
sebagai hasil penelitian.
HIPOTESA PENELITIAN
PENELITIAN HRS ADA HIPOTESIS ? TIDAK ILMIAH ?
EKSPLORATIF DESKRIPTI
F
EKSPLANATORIS = HARUS ADA
TDK HARUS
BERGANTUNG SIFAT PENELITIAN
KARAKTERISTIK HIPOTESA
Hendaknya memberikan arah penelitian dan jawaban terhadap pertanyaan yang akan diteliti;
Hendaknya berusaha melengkapi penjelasan dari gejala yang ada;
Harus dapat dibuktikan;
Harus dirumuskan secara sederhana dan dapat dimengerti;
Hendaknya terkait dengan pengetahuan yang
sudah ada.
FUNGSI HIPOTESA
Memberikan arah dalam proses penelitianm untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan penelitian atau penyelesaian masalah.
Menjelaskan hubungan di antara variabel terkait yang dapat diuji secara empiris.
Bagi pemangku kepentingan yang lain, khususnya penyandang dana, hal ini memberikan keyakinan bahwa peneliti memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup untuk mengembangkan lebih lanjut pengetahuan yang ada.
Menstrukturkan tahap berikutnya dalam proses penelitian.
PERUMUSAN HIPOTESA
Hipotesa hanya dapat dirumuskan setelah peneliti mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai substansi dan ruang lingkup masalah.
Hipotesa hendaknya menggambarkan secara utuh proses penelitian dalam rangka memberikan stuktur penelitian.
Hipotesa adalah pernyataan / penyelesaian sementara atas rumusan masalah.
Hipotesa dapat lebih dari satu.
TINJAUAN PUSTAKA
Merupakan proses pengamatan atas apa yang telah dilakukan pada topik dan masalah yang akan diteliti.
Mencakup tulisan yang teoritis dan/atau empiris.
Menggabungkan aspek-aspek penting yang akan diteliti.
Merupakan sintesa dalam bentuk penjelasan terpadu (an integrated description) dalam bidang yang sedang diteliti.
Memberikan kerangka kerja konseptual bagi pembaca, sehingga pertanyaan penelitian dan metodologi dapat dipahami dengan lebih baik.
Memperlihatkan bahwa peneliti menyadari luas dan beragamnya pustaka yang terkait dengan pertanyaan penelitian.
PERANAN TINJAUAN PUSTAKA
Mendefinisikan batas-batas (ruang lingkup) penelitian;
Menetapkan ukuran dan luasnya penelitian;
Mempertimbangkan prosedur dan peralatan yang akan digunakan dalam penelitian;
Melihat permasalahan dalam perspektif dan pemahaman yang lebih baik atas teori yang mendasari;
Menghindari terjadinya pengulangan atas penelitian yang telah dilakukan sebelumnya;
Menilai dengan lebih baik makna temuan yang didapat;
Merumuskan hipotesa secara lebih tajam;
Membawa penelitian pada arah yang tepat.
JENIS PUSTAKA YANG DAPAT DITINJAU
Buku dan makalah yang ditulis oleh para pakar (ahli) dimana mereka menyatakan pendapat, pengalaman, teori, dan gagasan yang membangun pengetahuan pada ruang lingkup permasalahan, serta pendapat mereka tentang mana yang baik dan buruk, dikehendaki atau dihindari, yang bernilai atau tidak bernilai, terkait dengan konsep tertentu.
Laporan penelitian yang melaporkan penelitian pada bidang terkait yang pernah dilakukan (yang sekarang menarik perhatian) dan memberi peneliti petunjuk akan keberhasilan dan permasalahan yang dihadapi dalam prosedur, rancangan, hipotesa, teknik, dan peralatan penelitian.
HASIL TINJAUAN PUSTAKA
Pembahasan dan bantahan atas hal-hal teoritis dan metodologis yang terkait dengan topik penelitian hingga saat ini;
Rangkuman hasil-hasil penelitian yang sudah dilakukan melalui berbagai inisiatif;
Data yang telah dihasilkan selama ini;
Makna dan perkembangan pengetahuan dalam topik penelitian yang sedang ditangani;
Gambaran secara sistematis dan menyeluruh tentang peta pengetahuan yang menjadi fokus penelitian.
KERANGKA KERJA TEORITIS
Serangkaian pernyataan yang tersusun secara sistematis yang menjelaskan secara umum apa yang terjadi dan dapat diuji secara empiris.
Serangkaian pernyataan yang secara logis saling terkait dalam bentuk pernyataan empiris yang tegas tentang sifat-sifat pengelompokan yang tak berhingga.
Serangkaian pernyataan yang didukung oleh bukti- bukti untuk menjelaskan suatu gejala.
Penjelasan secara sistematis tentang hubungan di antara gejala-gejala yang ada.
Penjelasan umum tentang suatu kejadian.
KERANGKA KERJA TEORITIS YANG EFEKTIF
Memperhatikan dan menjelaskan sebuah gejala;
Spesifik dan menjelaskan dengan baik gejala yang ada;
Mencerminkan masalah penelitian yang sedang dilakukan
Dapat diukur secara praktis;
Memberikan jawaban sementara pada pertanyaan, isu, dan masalah yang diperhatikan dalam masalah penelitian;
Hendaknya secara sistematis memperhatikan berbagai aspek dari masalah penelitian, khususnya faktor-faktor utama yang mempengaruhi atau menjadi penyebab masalah.
PEDOMAN DALAM MERUMUSKAN KERANGKA KERJA TEORITIS
Renungkan teori-teori yang ada untuk mengidentifikasi konteks secara pas.
Analisalah judul penelitian untuk mengetahui variabel bebas dan variabel bergantung (dependent variables).
Tinjau dan temukan teori mana yang terbaik menjelaskan hubungan di antara variabel-variabel tsb.
Tuliskan teori yang dapat diterapkan, hubungkan gagasan-gagasan tersebut dan ketahui hubungannya, dan kemudian rumuskan kerangka kerja teoritis.
Evaluasi dan rumuskan kerangka kerja teoritis untuk menemukan segala hal yang ada pada masalah penelitian.
8. METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian menjelaskan bagaimana jawaban atas pertanyaan penelitian akan diperoleh.
Hal itu menyangkut:
Cara pengumpulan data
Teknik menganalisa data
Interpretasi hasil analisis data
Paradigma penelitian:
Penelitian kualitatif
Penelitian kuantitatif
Penelitian tindakan
PENELITIAN KUALITATIF
Grounded theory Approach: teori yang dikembangkan berakar dari data yang diturunkan.
Phenomenological Approach: pengamatan dilakukan terhadap sekelompok orang dalam jangka waktu yang lama, untuk memahami pola perilaku manusia dalam aspek tertentu.
Ethnographic Approach: pengamatan terhadap kelompok budaya yang memiliki pengalaman sosial, lokasi, dan karakteristik sosial lainnya.
Case Studies Approach: kajian komprehensif terhadap saling keterkaitan antar berbagai variabel yang terkait dengan kasus tertentu.
PENELITIAN KUANTITATIF
Kenyataan bersifat obyektif.
Peneliti harus mengambil jarak terhadap obyek yang diteliti.
Nilai-nilai peneliti tidak boleh mencampuri atau menjadi bagian dari penelitian.
Penelitian terutama didasarkan pada pendekatan deduktif dan teori, dan hipotesa hendaknya diuji dalam hubungan sebab-akibat.
Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan
generalisasi yang memberikan sumbangan pada teori
yang memungkinkan peneliti memperkirakan,
menjelaskan, dan memahami beberapa gejala.
PENELITIAN TINDAKAN
Penelitian tindakan (action research) lebih merupakan alat untuk melakukan perubahan daripada penelitian yang sesungguhnya.
Memiliki fungsi pendidikan.
Terkait dengan pribadi-pribadi sebagai anggota kelompok sosial.
Berpusat pada masalah, konteks tertentu, dan berorientasi ke depan.
Melibatkan campur tangan untuk perubahan.
Bertujuan untuk peningkatan dan keterlibatan.
Melibatkan proses siklis dimana penelitian, tindakan, dan evaluasi saling terkait.
Hubungan di antara pihak yang diteliti adalah peserta dalam proses perubahan.
SIKLUS PROPOSAL PENELITIAN
TEOR
6. Analisa
I
Data
5.
Pengumpulan Data
4.
Pengukuran 1.
Permasalahan
2. Hipotesa 7.
Kesimpulan
3.
Rancangan Penelitian
9. ANGGARAN PENELITIAN
Anggaran adalah rencana keuangan yang disajikan dalam bentuk anggaran belanja.
Anggaran merupakan penjabaran proses penelitian secara nyata dan terukur.
Anggaran hendaknya menggambarkan sarana apa yang diperlukan dan berapa biaya yang diminta untuk melaksanakan tahap tertentu dalam proses penelitian.
Anggaran hendaknya dibuat selengkap mungkin,
cukup rinci, dan harus jelas, dalam sebuah tabel.
10. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA
Referensi adalah karya ilmiah yang dijadikan acuan dalam penyusunan proposal penelitian.
Harus ada kesesuaian antara acuan di dalam proposal dan informasi lengkap di dalam Daftar Referensi / Daftar Pustaka.
Informasi yang jelas dan disusun secara konsisten diperlukan untuk menemukan kembali bahan acuan tsb.
Informasi tsb meliputi: nama penulis, waktu publikasi, judul tulisan, judul buku/jurnal/prosiding, tempat publikasi, penerbit, (nomer halaman).
Biasanya disusun urut abjad, agar mudah ditemukan kembali
CONTOH PENULISAN REFERENSI
1. Buku:
Bhatia, R. and M. Fallenmark. 1993. Water Resource Policies and the Urban Poor: Innovative Approaches and Policy Imperatives.
Washington, D.C.: World Bank.
2. Bab dalam Buku:
Coward, E. W., Jr. 1986. Direct or indirect alternatives for irrigation investment and the creation of property. In Irrigation investment, technology and management strategies for development, ed. K. W.
Easter, 225-244. Boulder, CO: Westview Press.
3. Makalah dalam Pertemuan Ilmiah:
Sutawan, N. 1996. Negotiation of Water Allocation amongst Irrigator's Associations: A Note from Bali, Indonesia. Paper presented at International Association for the Study of Common Property meetings, Berkeley CA, June 5-8
4. Tesis atau Disertasi:
Moore, M. 2004. Perception and Interpretation of Environmental Flow for Future Water Resources Management – A Survey Study. MSc Thesis, Linkoping University, Sweden.
5. Makalah di Jurnal:
Weber, M.A. & R.P. Berrens, 2006, “Value of instream recreation in the Sonoran Desert.” Journal of Water Resources Planning and Management, ASCE, Vol. 132, No.
1, pp 53-60
6. Bahan dari Internet:
Craig Higson-Smith (2000) Writing Your Research Proposal: A Workbook For First Time And Inexperienced Researchers In The Social Sciences And Humanities:
http://www.nrf.ac.za/methods/proposals.htm, diakses 21 September 2007
PENUTUP
Penelitian dimaksudkan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik terhadap berbagai permasalahan yang ada di masyarakat.
Penelitian harus direncanakan dengan baik dan mengikuti kaidah baku di kalangan akademisi.
Untuk meyakinkan pihak-pihak terkait,
proposal penelitian harus disusun secara
lengkap dan informatif.
Usulan Penelitian dilanjutkan ke
tahap penelitian apabila secara
substantif, metodologis, dan teknis
telah sesuai dengan kaidah-kaidah
ilmiah dan telah dinyatakan lulus
oleh Tim Penguji dalam Seminar
Usulan Penelitian.
TERIMA KASIH.
SEMOGA BERMANFAAT.
PENUGASAN :
Menyusun proposal/usulan magang riset terapan pemerintahan/ kualitatif (Usulan Penelitian disusun dengan isi latar belakang masalah, permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian, dan metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian). Lihat buku pedoman/Peraturan Rektor terbaruPenulisan Usulan Penelitian didasarkan pada topik-topik khusus yang berhubungan dengan peristiwa/fenomena pemerintahan umum dan pemerintahan daerah sesuai dengan kompetensi program studi.
Presentasi UP
Praja mengumpulkan proposal penelitian yang telah dibahas bersama di kelas. Dilakukan interview (uji lisan kelompok dan individual) untuk mengetahui penguasaan praja terhadap substansi proposal tersebut sekaligus upaya reduksi plagiat.
Sistematika Usulan Penelitian dengan pendekatan kualitatif terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian 1.2 Permasalahan
1.2.1 ldentifikasi Masalah 1.2.2 Pembatasan Masalah 1.2.3 Rumusan Masalah
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
1 .3.2 Tujuan Penelitian 1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoretis 1.4.2 Kegunaan Praktis
Sistematika disesuaikan dengan buku pedoman magang riset terapan pemerintahan
1.5. Definisi Konsep Objelk Penelitian BAB II METODE PENELITIAN
2.1 Disain Penelitian 2.2 Lingkup Penelitian 2.3 Sumber Data
2.4 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 2.5 Teknik Analisis Data
2.6 Lokasi dan Jadual Penelitian DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Sistematika disesuaikan dengan buku pedoman magang riset terapan pemerintahan