Merindukan Negara
Berdaulat Pangan
Dedi Purwana
ESDekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
sumber daya alam, manusia, so- sial, ekonomi, dan kearifan lokal yang dimiliki bangsa
ini.
. Pilar kedua, terwujudnya
keta-hanan pangan. IGtahanan
pangan identik dengan ter-
penuhinya pangan bagi
selwuh ralryat baik
dari sisi kuantitas maupun kualitas. Ictersediaan pangan sajatidak
cukup akan tetapi hams merata dan tedang- kau siapa pun. Pangan yang cu- kup ditujukan untuk meniaminpenduduk negara ini dapat
hidup s€ha! aktif, danproduktif
secara berkelaniutan.Pilar ketiga, teriaminnya
keamanan pangan. Upaya yang diperlukan untul( mencegah pa- ngan dad kemungkinan cemar- an biologis,
kimia,
dan bendatain
yangdafat
menggangSu, merxgikar\ dan membahayakan kesehatan, sertatidak
berten-tangan
dengan a8ama, keya-kinar!
dan budaya masyarakat sehinggaaman dikonsumsi.
Mencermati konsep ini dan ada- nya perbedaan budaya, agama, serta keyakinan, muncul perta- nyaan bagaimanakal iaminan keamanan dari pangan impor?
Pangan
untuk rakyat
TWas menqial&ankedaulatan pangan tidaklah mudah. Di te- nSah percaturan perdaganSan internasional, pangan sebagai komoditas menjadisebuahkenig cayaan Pemerintah dan masya-
rakat seiatinya bahu-membahu
wujudkan mimpi
pangan ber- daulat din€eri sendiri
Strategi
berikut
seyogianyapatut dibertimbangkan.
Per- tama, mulai dari lingkungankA
luarya.Menanal
(an kecihtaan terhada-p produk pangan nasio- naltidaldahsemudahmembalik- kan telapak tangan. Perluupaya seriusyarg
hams dimulai daridiri kita sendiri dan
anggota keluar8a. Ajak anak-anak kitase
iakdiniunhrkmenyukaiproduk
pangan dalam negeri. Bila ada kesempatan berlibur, aiak me- reka mengeial kehidupan para petani petemalq dan nelayan.Kedua, berdaya.kan petani.
Daya saing
produk pertanian
kita lemah. Biaya produlsi yang tinggi memicu harga iualting$.
Jeratan utang kepada para teng-
kulak
memaksapetani tidak
pernah mampu menikmati ha- sil panen dengan harga wajar.
Riset bidang
pertanian
hanya mengisi koleksi perpustakaankampus. Bibit unggul hasil
riset jarang dimanfaatkan para petani. oleh karena itu, peme-
rintah wajib
memberdayakanpetani melalui modernisasi
alat dan mesin pertanian, pe-nyediaan benih berkualitas,
danjaminan
pemasaran hasil panen. KebijalGn ini tentu akan menekan biaya pmduksi sekali- gus meningka&anproduktivi-
tas hasil pertanian.
/rrl) AMBARAN
beta paI suburnva Bumi
Per-I vti*i
tecermin dalam\..! hgu
Koes Plus berju- duu(olam susu. selainitq
seiak kecil hingga dewasa, kitq selalu mendengarkan semboyan ge- moh ripoh loh jinawi. Ironisnya,lagu dan
semboyantersebut menjadi
takbermalea ketika berhadapan dengan realitas
saatini.
Kesuburanalam
ne- geri ini tidak sebandirg dengan kemakmuran rakyatnya. Masih banyak rakyat sulit memperoleh kebutulan pokok dengan harga terjangkau. Harga pangan tems melambung tinggi tanpa pernah beranjak turun.Kebijakan pangan
di
negeriini ibarat
dua sisi mata uang.Di
satu sisi kebijakan pangan cenderung propasar.Ini arti-
nya, pangan dianggap sebagai komoditas. Harga sepenuhnya diserahkan pada mekanisme pasar. Di sisi lain, pemerintah
berjuang
kerasmewujudkan
kebiiakan pangan untuk rakyat.Pemerinta\
sesuai amanat UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan Wajib Menjamin Keter- sediaan Pangan bagi Rakyatnya secaraMerata
dengan Harga Te4angkau dan Bermutu.Iru
pangan menjadi terabai-kan manakala kebijalGn pangan lebih propasar.
Impor
pan8an merajaleD. suplai pangan yang dikuasai segelintir mafia mem-buat harga pangan ditentu-
kan selera kartel. Jangan heran bila tiba-tiba beras dan da-gin8
langka di
pasaran. Kalaupunada, harganya tidak masuk
akal. Bulog pun sebagai pengen- dali harga pan8an tidak berdaya menghadapi kanel pangan. Me- reka mampu menangkap ceruk pasar sekaligus memenuhi syah- wat berbu.ru rente.Konsepsi
berdaulat
panganMimpi
negara berdaulat pa- ngan akan terwujud manakala tigapilar
- kemandirian, keta- hana& dan keamanan panSan terpenuhi. Ketiga pilar itu sa-ingterkait. Pilar pertama,
terca-painya kemandirian
pangan.IGmandtian pangan tidak akan
pernah
tercapaibila
pasokanpangan
sebagianbesar ber-
asal dariluar
negeri. Sejatinya, mandiri pangan berarti bargsaini
mampu memproduksi pa-ngan yang beraneka ragam dari
datam negeri. Selain itu, negara menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai di tingkat perseorargan dengan memanfaatlGn potensiJUMAT,12 FEBRUARI2Ol6
Ketiga, b erdayakan peternak.
Fluktuasi harga daging entah sapi ataupun ayam tidakpernah dapat dicegah. Seiring dengan naiknya pendapatan per kapita, konsumsi daging terus mening_
kat. Sementara itupasokan dag- ing dalam negeri tidak mampu
memenuhi
tingginya permin_taan tersebut. Tingginya harga daging
juga
ditengarai karenaulah kartel pakan ternak. petani
i"go.,g
misalnya,tak
berdaya ketika harga jual jagung mereka kalah. bersaing dibandingkan harga jagungimpor.Realisasi pembangunan
tol
laut untuk atasi tingginya biaya transportasi antarpulau harus dipacu. Pada saat yang sama,pembangunan infrastruktur
pedesaan harus segera diwujud-
JUIVAT, 12 FEBRUARI 2016
'
kan melalui alokasi dana desa.Keempat, berdayakan
ne_layan. Marakny a, illegal fuhingl
momok bagi nelayan lokal.
Nelayan tradi-sional tentu tidak akan mampu bersaing hadapi kondisi tersebut. Aneh rasanya
di
negaramaritim,
nelayan ti_dak menjadi tuan d.i rumahnya
sendiri.
Keterbatasanmohal dan teknologi memperburuk kondisi
ekonomi nelayan. Ne_layan tradi-sional lebih senang
jual
langsung hasii tangkapan ke pasar. Tanpa mau bersuiahpayah mengolah hasil
tang_kapan mereka agar bernilii
tambah ekonomis. pemerintah
sejatinya hadir memberikan
bantuan berupa peralatan mo- dern agar produktivitas nelayan meningkat. pelatihan kewirau_sahaan
penting di}erikan
ke_pada nelqyan tradisional seiring dengan bantuan tersebut.
Kelima, berdayakan BUMN
sektor pangan. Entah
BUMNpertanian, perkebunan,
dan kelautan, sejatinyalebih
pro_rakyat. Sebagai
pilar
ekonomi bangsa, pemsahaan pelat merahini
seyogianya berbisnis bukan semata-matamencari
profit_layaknya perusahaan swasta, melainkan misi utamanya tetap menjamin kesejahteraan rakyai.
Harmonisasi kiprah BIIMN ter- sebut harus terus-menerus d.iga_
lakkan. Ego sektoralharus dihi_
langkan. BUMN harus kembali ke khitahnya sebagai penggerak perekonomian rakyat.
Pada akhirnya, kemandirian ekonomi yang kita impikan saat