• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN KUANTITATRIF DAN KUALITIF

N/A
N/A
Lord Grim

Academic year: 2023

Membagikan "METODE PENELITIAN KUANTITATRIF DAN KUALITIF"

Copied!
308
0
0

Teks penuh

Buku ini awalnya terdiri dari dua bagian, yaitu Metodologi Penelitian Pendekatan Kuantitatif dan Metodologi Penelitian Pendekatan Kualitatif. Kami berharap gagasan-gagasan dalam buku ini dapat memperluas pengetahuan pembaca, khususnya mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah metodologi penelitian dan sedang dalam proses penulisan tesis, disertasi, atau disertasi.

DEFINISI DAN JENIS-JENIS PENELITIAN 15

DAFTAR ISI

TEKNIK-TEKNIK MEMANIPULASI DAN

MEMBUAT DESAIN PENELITIAN 79

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 135

MENGENAL PROGRAM KOMPUTER ANALISIS STATISTIK MENGGUNAKAN

STRATEGI MELAKUKAN SURVEI

TEORI-TEORI YANG MENDASARINYA 197

DESAIN RISET KUALITATIF 199

INSTRUMEN PENGAMBILAN DATA 211

METODE KOLEKSI DATA 223

MEMPRESENTASIKAN HASIL PENELITIAN

MEMADU PENDEKATAN KUANTITATIF

1.1 1.1 MANUSIA MENCARI KEBENARAN MANUSIA MENCARI KEBENARAN MANUSIA MENCARI KEBENARAN MANUSIA MENCARI KEBENARAN MANUSIA MENCARI KEBENARAN

PENDAHULUAN

Ketika menjelaskan hubungan antar fenomena, para ilmuwan berhati-hati dan menghindari interpretasi metafisik.

1.2 1.2 TERJADINY TERJADINY TERJADINY TERJADINYA PROSES SEKULARISASI ALAM TERJADINY A PROSES SEKULARISASI ALAM A PROSES SEKULARISASI ALAM A PROSES SEKULARISASI ALAM A PROSES SEKULARISASI ALAM

1.3 1.3 BERBAGAI CARA MENCARI KEBENARAN BERBAGAI CARA MENCARI KEBENARAN BERBAGAI CARA MENCARI KEBENARAN BERBAGAI CARA MENCARI KEBENARAN BERBAGAI CARA MENCARI KEBENARAN

  • Secara kebetulan
  • Melalui Otoritas
  • Pemecahan Masalah Dengan Cara Spekulasi
  • Berpikir Kritis/Berdasarkan Pengalaman
  • Melalui Penyelidikan Ilmiah
  • Penalaran
  • Logika (Cara Penarikan Kesimpulan)

Pemecahan masalah menggunakan metode trial and error yang menekankan pada unsur peluang dan ketidakpastian serta ketelitian. 1.4 1.4 PENGETAHUAN DASAR PENGETAHUAN DASAR PENGETAHUAN DASAR PENGETAHUAN DASAR AHUAN AHUAN AHUAN.

1.5 1.5 SUMBER PENGET SUMBER PENGET SUMBER PENGET SUMBER PENGET SUMBER PENGETAHUAN AHUAN AHUAN AHUAN AHUAN

1.6 1.6 KRITERIA KEBENARAN KRITERIA KEBENARAN KRITERIA KEBENARAN KRITERIA KEBENARAN KRITERIA KEBENARAN

Teori Koherensi

Teori koherensi berarti suatu pernyataan dianggap benar apabila pernyataan tersebut runtut dan konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.

Teori Korespondensi

Teori Pragmatis

1.7 1.7 ONTOLOGI ONTOLOGI ONTOLOGI ONTOLOGI ONTOLOGI

Berdasarkan kebiasaan saja, manis itu manis, panas itu panas, dingin itu dingin, warna tetaplah warna. Oleh karena itu, istilah manis, panas, dan dingin hanyalah istilah yang kita berikan pada gejala yang dirasakan dengan panca indera.

1.8 1.8 EPISTIMOLOGI EPISTIMOLOGI EPISTIMOLOGI EPISTIMOLOGI EPISTIMOLOGI

Sains merupakan ilmu yang berusaha menjelaskan alam semesta sebagaimana adanya, sehingga dalam mencari ilmu pengetahuan, manusia tidak dapat melepaskan diri dari gejala-gejala yang ada didalamnya. Dan sifat ilmu pengetahuan yang membantu manusia memecahkan masalah tidak harus bersifat mutlak seperti agama, yang memberikan pedoman tentang hal-hal terpenting dalam hidup.

1.9 1.9 BEBERAP BEBERAP BEBERAP BEBERAPA PENGER BEBERAP A PENGER A PENGER A PENGERTIAN DASAR A PENGER TIAN DASAR TIAN DASAR TIAN DASAR TIAN DASAR

Teori keempat menyatakan bahwa suatu teori dikembangkan melalui interaksi yang berkesinambungan antara proses konseptualisasi dan pengujian empiris yang mengikutinya. Hipotesis adalah usulan penelitian ilmiah karena hipotesis merupakan instrumen kerja suatu teori dan bersifat spesifik 1 1.

1.10 1.10 KERANGKA ILMIAH KERANGKA ILMIAH KERANGKA ILMIAH KERANGKA ILMIAH KERANGKA ILMIAH

SARANA BERPIKIR ILMIAH SARANA BERPIKIR ILMIAH SARANA BERPIKIR ILMIAH SARANA BERPIKIR ILMIAH SARANA BERPIKIR ILMIAH

1.12 1.12 AKSIOLOGI AKSIOLOGI AKSIOLOGI AKSIOLOGI AKSIOLOGI

2.1 2.1 DEFINISI DEFINISI DEFINISI DEFINISI DEFINISI

PENELITIAN: DEFINISI DAN JENIS- JENISNYA

  • Penelitian Primer
  • Penelitian Sekunder
  • Penelitian dilihat dari tujuannya
  • Penelitian dilihat dari pendekatan
  • Penelitian dilihat dari bidang ilmu
  • Penelitian dilihat dari tempat/latarnya
  • Penelitian dilihat dari kehadiran variabel

2.2 2.2 JENIS JENIS PENELITIAN JENIS JENIS PENELITIAN JENIS PENELITIAN JENIS PENELITIAN.

3.1 3.1 PENGER PENGER PENGER PENGERTIAN PENGER TIAN TIAN TIAN TIAN

USUL PENELITIAN

3.2 3.2 SISTEMA SISTEMA SISTEMA SISTEMA SISTEMATIKA USUL PENELITIAN TIKA USUL PENELITIAN TIKA USUL PENELITIAN TIKA USUL PENELITIAN TIKA USUL PENELITIAN

3.3 3.3 CONTOH PEMBUA CONTOH PEMBUA CONTOH PEMBUA CONTOH PEMBUA CONTOH PEMBUAT T T T TAN JADW AN JADW AN JADW AN JADW AN JADWAL PENELITIAN AL PENELITIAN AL PENELITIAN AL PENELITIAN AL PENELITIAN

4.1 4.1 MENGIDENTIFIKASI MASALAH MENGIDENTIFIKASI MASALAH MENGIDENTIFIKASI MASALAH MENGIDENTIFIKASI MASALAH MENGIDENTIFIKASI MASALAH

TAHAP- TAHAP PROSES PENELITIAN

4.2 4.2 MEMBUA MEMBUA MEMBUA MEMBUA MEMBUAT HIPOTESIS T HIPOTESIS T HIPOTESIS T HIPOTESIS T HIPOTESIS

4.3 4.3 STUDI LITERA STUDI LITERA STUDI LITERA STUDI LITERA STUDI LITERATUR TUR TUR TUR TUR

4.4 4.4 MENGIDENTIFIKASI DAN MEMBERI NAMA MENGIDENTIFIKASI DAN MEMBERI NAMA MENGIDENTIFIKASI DAN MEMBERI NAMA MENGIDENTIFIKASI DAN MEMBERI NAMA MENGIDENTIFIKASI DAN MEMBERI NAMA VARIABEL

VARIABEL VARIABELVARIABELVARIABEL

4.5 4.5 MEMBUA MEMBUA MEMBUA MEMBUAT DEFINISI OPERASIONAL MEMBUA T DEFINISI OPERASIONAL T DEFINISI OPERASIONAL T DEFINISI OPERASIONAL T DEFINISI OPERASIONAL

4.6 4.6 MEMANIPULASI DAN MENGONTROL VARIABEL MEMANIPULASI DAN MENGONTROL VARIABEL MEMANIPULASI DAN MENGONTROL VARIABEL MEMANIPULASI DAN MENGONTROL VARIABEL MEMANIPULASI DAN MENGONTROL VARIABEL

4.7 4.7 MENYUSUN DESAIN PENELITIAN MENYUSUN DESAIN PENELITIAN MENYUSUN DESAIN PENELITIAN MENYUSUN DESAIN PENELITIAN MENYUSUN DESAIN PENELITIAN

4.8 4.8 IDENTIFIKASI DAN METODE ATURAN IDENTIFIKASI DAN METODE ATURAN IDENTIFIKASI DAN METODE ATURAN IDENTIFIKASI ATURAN DAN ATURAN ALAT T T T T MENGAMBIL.

OBSER OBSER

OBSER OBSERV V V V VASI DAN PENGUKURAN ASI DAN PENGUKURAN ASI DAN PENGUKURAN ASI DAN PENGUKURAN ASI DAN PENGUKURAN

4.9 4.9 MEMBUA MEMBUA MEMBUA MEMBUA MEMBUAT KUESIONER T KUESIONER T KUESIONER T KUESIONER T KUESIONER

4.10 4.10 MELAKUKAN ANALISIS ST MELAKUKAN ANALISIS ST MELAKUKAN ANALISIS ST MELAKUKAN ANALISIS ST MELAKUKAN ANALISIS STA A A ATISTIK A TISTIK TISTIK TISTIK TISTIK

4.11 4.11 PENGGUNAAN KOMPUTER UNTUK ANALISIS PENGGUNAAN KOMPUTER UNTUK ANALISIS PENGGUNAAN KOMPUTER UNTUK ANALISIS PENGGUNAAN KOMPUTER UNTUK ANALISIS PENGGUNAAN KOMPUTER UNTUK ANALISIS PENGGUNAAN KOMPUTER UNTUK ANALISIS YA.

4.11 4.11 MENGGUNAKAN KOMPUTER UNTUK ANALISIS MENGGUNAKAN KOMPUTER UNTUK ANALISIS MENGGUNAKAN KOMPUTER UNTUK ANALISIS MENGGUNAKAN KOMPUTER UNTUK ANALISIS MENGGUNAKAN KOMPUTER UNTUK ANALISIS DA

DA DADA DATTT TATAAAA

4.12 4.12 MENULIS LAPORAN HASIL PENELITIAN MENULIS LAPORAN HASIL PENELITIAN MENULIS LAPORAN HASIL PENELITIAN MENULIS LAPORAN HASIL PENELITIAN MENULIS LAPORAN HASIL PENELITIAN

5.1 5.1 PENGER PENGER PENGER PENGERTIAN PENGER TIAN TIAN TIAN TIAN

MEMILIH MASALAH DAN MENYUSUN HIPOTESIS

5.2 5.2 HUBUNGAN ANT HUBUNGAN ANT HUBUNGAN ANT HUBUNGAN ANT HUBUNGAN ANTAR VARIABEL AR VARIABEL AR VARIABEL AR VARIABEL AR VARIABEL

BENTUK KALIMA BENTUK KALIMA

5.4 5.4 DAP DAP DAP DAPA DAP A A AT DIUJI SECARA EMPIRIS A T DIUJI SECARA EMPIRIS T DIUJI SECARA EMPIRIS T DIUJI SECARA EMPIRIS T DIUJI SECARA EMPIRIS

5.5 5.5 HINDARILAH PENILAIAN MORAL DAN ETIS HINDARILAH PENILAIAN MORAL DAN ETIS HINDARILAH PENILAIAN MORAL DAN ETIS HINDARILAH PENILAIAN MORAL DAN ETIS HINDARILAH PENILAIAN MORAL DAN ETIS

5.6 5.6 STRA STRA STRA STRA STRATEGI MENENTUKAN MASALAH TEGI MENENTUKAN MASALAH TEGI MENENTUKAN MASALAH TEGI MENENTUKAN MASALAH TEGI MENENTUKAN MASALAH

Mengenali suatu gejala

Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

5.7 5.7 PER PER PER PER PERTIMBANGAN KHUSUS DALAM MEMILIH TIMBANGAN KHUSUS DALAM MEMILIH TIMBANGAN KHUSUS DALAM MEMILIH TIMBANGAN KHUSUS DALAM MEMILIH TIMBANGAN KHUSUS DALAM MEMILIH MASALAH Y

MASALAH Y MASALAH Y

MASALAH Y MASALAH YANG AKAN DITELITI ANG AKAN DITELITI ANG AKAN DITELITI ANG AKAN DITELITI ANG AKAN DITELITI

5.8 5.8 MENYUSUN HIPOTESIS MENYUSUN HIPOTESIS MENYUSUN HIPOTESIS MENYUSUN HIPOTESIS MENYUSUN HIPOTESIS

Pengertian

Asal dan Fungsi Hipotesis

Pertimbangan dalam Merumuskan Hipotesis

Jenis-Jenis Hipotesis

Cara Merumuskan Hipotesis

5.9 5.9 UJI HIPOTESIS UJI HIPOTESIS UJI HIPOTESIS UJI HIPOTESIS UJI HIPOTESIS

5.10 5.10 CONTOH UJI HIPOTESIS CONTOH UJI HIPOTESIS CONTOH UJI HIPOTESIS CONTOH UJI HIPOTESIS CONTOH UJI HIPOTESIS

Bunyi hipotesis 1 adalah: terdapat hubungan antara kontras warna dengan keputusan membeli pakaian; Jadi intinya adalah: Pembelian konsumen terhadap pakaian berhubungan dengan faktor kontras warna.

6.1 6.1 TUJUAN TUJUAN TUJUAN TUJUAN TUJUAN

STUDI LITERATUR

Seringkali kita menerima banyak hasil penelitian terdahulu yang menyarankan penelitian lebih lanjut/mendalam terhadap topik yang telah diteliti. Dengan membaca abstrak hasil penelitian kita akan memperoleh gambaran mengenai penelitian yang telah dilakukan.

6.3 6.3 CARA PENCARIAN CARA PENCARIAN CARA PENCARIAN CARA PENCARIAN CARA PENCARIAN

Tulisan-tulisan di jurnal juga bisa kita manfaatkan sebagai bahan sitasi untuk referensi dalam penelitian kita, seperti buku referensi. Dari informasi tersebut kita dapat mengetahui seberapa andalnya buku-buku yang sedang ditulis dibandingkan dengan bidang ilmu dan pengalamannya dalam menulis buku.

6.4 6.4 ALAMA ALAMA ALAMA ALAMA ALAMAT MESIN PENCARI T MESIN PENCARI T MESIN PENCARI T MESIN PENCARI T MESIN PENCARI

7.1 7.1 DEFINISI DEFINISI DEFINISI DEFINISI DEFINISI

MENGIDENTIFIKASI DAN MEMBERI NAMA VARIABEL

  • Variabel Bebas (Independent Variabel)
  • Variabel Tergantung (Dependent Variabel)
  • Hubungan Antara Variabel Bebas dan Variabel Tergantung
  • Variabel Moderat (Moderate Variable)
  • Variabel Kontrol (Control Variable)
  • Variabel Perantara (Intervening Variable)
  • Skema Hubungan Variabel
  • Contoh Kasus
  • Paradigma Hubungan Antar Variabel

Penelitian dengan paradigma ini akan menguji hubungan antara dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Penelitian dengan paradigma ini akan menguji hubungan antara satu variabel bebas dengan dua variabel terikat.

8.1 8.1 PENTINGNY PENTINGNY PENTINGNY PENTINGNYA OPERASIONALISASI VARIABEL PENTINGNY A OPERASIONALISASI VARIABEL A OPERASIONALISASI VARIABEL A OPERASIONALISASI VARIABEL A OPERASIONALISASI VARIABEL

8.2 8.2 DEFINISI OPERASIONAL DIDASARKAN P DEFINISI OPERASIONAL DIDASARKAN P DEFINISI OPERASIONAL DIDASARKAN P DEFINISI OPERASIONAL DIDASARKAN PADA DEFINISI OPERASIONAL DIDASARKAN P ADA ADA ADA ADA KRITERIA Y

KRITERIA Y KRITERIA YKRITERIA Y

MENYUSUN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

  • Definisi Operasional Tipe A
  • Definisi Operasional Tipe B
  • Definisi Operasional Tipe C
  • KRITERIA KEUNIKAN KRITERIA KEUNIKAN

8.3 8.3 METODE DEFINISI PERSIAPAN METODE DEFINISI PERSIAPAN METODE DEFINISI PERSIAPAN METODE DEFINISI PERSIAPAN DEFINISI OPERASIONAL. Dalam mengembangkan definisi operasional, definisi tersebut harus mengidentifikasi serangkaian kriteria unik yang dapat diamati.

TEKNIK-TEKNIK MEMANIPULASI DAN MENGONTROL VARIABEL

Variabel pengendalian artinya peneliti melakukan pengendalian sedemikian rupa sehingga peneliti dapat menghilangkan pengaruh variabel tersebut sehingga tidak mempengaruhi proses pengukuran pengaruh variabel yang diteliti. Tujuan pengendalian variabel adalah untuk menghilangkan bias-bias yang mungkin timbul akibat pengaruh variabel-variabel tersebut yang tidak diinginkan oleh peneliti.

9.1 9.1 KELOMPOK PENGENDALI (CONTROL GROUP) KELOMPOK PENGENDALI (CONTROL GROUP) KELOMPOK PENGENDALI (CONTROL GROUP) KELOMPOK PENGENDALI (CONTROL GROUP) KELOMPOK PENGENDALI (CONTROL GROUP)

VALIDIT VALIDIT

VALIDIT VALIDITAS INTERNAL AS INTERNAL AS INTERNAL AS INTERNAL AS INTERNAL

  • Seleksi
  • Maturasi
  • Testing
  • Instrumentasi
  • Mortalitas Eksperimental
  • Stabilitas
  • Kombinasi Interaktif dari Beberapa Faktor
  • Pengharapan

Instrumentasi berarti perubahan yang terjadi pada pengukuran atau tata cara pengamatan selama suatu percobaan. 9.3 9.3 FAKTOR Y FAKTOR Y FAKTOR Y FAKTOR Y FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VALIDITAS.

VALIDIT VALIDITVALIDIT

VALIDITAS EKSTERNAL AS EKSTERNAL AS EKSTERNAL AS EKSTERNAL AS EKSTERNAL

  • Dampak Reaktif Suatu Testing
  • Efek Interaksi Bias Seleksi
  • Efek Reaktif Pengaturan Eksperimen
  • Inferensi Perlakuan Jamak

Saat melakukan setting eksperimental, peneliti mungkin sengaja atau tidak sengaja menciptakan kondisi yang bersifat artifisial untuk membatasi generalisasi hasil penelitian pada pengujian perlakuan non-eksperimental. 9.4 9.4 Meny Meny Meny Meny SAMAKAN KELOMPOK EKSPERIMENTAL AMAK KELOMPOK EKSPERIMENTAL AMAK KELOMPOK EKSPERIMENTAL AMAK KELOMPOK EKSPERIMENTAL AMAK KELOMPOK EKSPERIMENTAL AMAK AL AL​​​AL​AL DAN KONTROL.

Saat melakukan penelitian, peneliti memberikan beberapa perlakuan kepada responden secara bersamaan, dan perlakuan ini mungkin bersifat eksperimental atau non-eksperimental; Perawatan ini dapat berinteraksi dengan cara yang berbeda, sehingga mengurangi munculnya dampak pengobatan.

DAN PENGONTROL DAN PENGONTROLDAN PENGONTROLDAN PENGONTROL

Teknik kelompok yang cocok dapat digunakan dengan cara yang sama seperti teknik pasangan yang cocok. Dalam kelompok eksperimen, anggota tertentu dipilih berdasarkan variabel yang sama, seperti usia; kemudian kelompok kontrol dipilih dengan menggunakan variabel yang sama.

10.1 10.1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN

MEMBUAT DESAIN PENELITIAN

Sub Desain Ex post Facto a. Studi Lapangan

Sub Desain Eksperimental

Interaksi seleksi: Pengaruh jenis responden terhadap hasil penelitian mungkin membatasi kemampuan generalisasinya. 10.4 10.4 DESAIN KHUSUS DESAIN KHUSUS DESAIN KHUSUS DESAIN KHUSUS DESAIN KHUSUS EX POST FACTO EX POST FACTO EX POST FACTO EX POST FACTO EX POST FACTO DAN DAN DAN DAN EKSPERIMEN.

10.4 10.4 DESAIN SPESIFIK DESAIN SPESIFIK DESAIN SPESIFIK DESAIN SPESIFIK DESAIN SPESIFIK EX POST FACTO EX POST FACTO EX POST FACTO EX POST FACTO EX POST FACTO DAN DAN DAN DAN DAN EKSPERIMENT

Validitas eksternal adalah sejauh mana hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi, setting, dan hal-hal lain dalam keadaan serupa. Interaksi Pengujian: Efek buatan yang diciptakan oleh responden yang menguji akan mengurangi generalisasi dalam situasi di mana responden tidak diuji.

EKSPERIMENT EKSPERIMENTEKSPERIMENT

Desain-Desain Eksperimental

Perancangan ini dapat dikembangkan dalam bentuk lain yaitu : .. perancangan *) Apabila pengukuran dilakukan secara berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu. Desain ini merupakan desain yang paling sederhana dari desain eksperimen sebenarnya karena responden sebenarnya dipilih secara acak dan diberikan perlakuan serta terdapat kelompok kontrol.

Desain Eksperimental Tingkat Lanjut

Desain sebelumnya tidak memperhitungkan perbedaan antar individu sehingga menciptakan kelompok dengan anggota yang memiliki karakteristik berbeda. Apalagi karyawan satu departemen yang sama dibagi menjadi lima berdasarkan departemennya masing-masing.

NOMINAL NOMINAL

SKALA PENGUKURAN

11.2 11.2 ORDINAL ORDINAL ORDINAL ORDINAL ORDINAL

Jawaban dari pertanyaan tersebut berkaitan dengan frekuensi pertanyaan tersebut, misalnya: Berapa kali Anda berkunjung ke Jakarta dalam sebulan.

SKALA PENGUKURAN SIKAP SKALA PENGUKURAN SIKAP SKALA PENGUKURAN SIKAP

Proses penilaian menggunakan angka-angka sebagai berikut: sangat setuju bernilai 5, setuju bernilai 4, tidak yakin bernilai 3, tidak setuju bernilai 2, dan sangat tidak setuju bernilai 1. B. Aspek ini menempatkan responden pada titik tertentu pada suatu kontinum sikap dimana mereka harus setuju dengan semua pernyataan di bawahnya dan harus tidak setuju dengan semua pernyataan di atas skala posisi mereka.

Validitas isi mengacu pada sejauh mana item skala mencerminkan domain konseptual yang sedang dipelajari. Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu skala mencerminkan dan berfungsi sebagai konsep bagi konsep yang akan diukur.

Suatu domain konsep tertentu tidak dapat dengan mudah menghitung semua dimensinya karena domain tersebut terkadang mempunyai banyak atribut atau bersifat multidimensi. Validitas kriteria mengacu pada sejauh mana skala yang digunakan mampu memprediksi suatu variabel yang dirancang sebagai kriteria.

12.1 12.1 PENGER PENGER PENGER PENGERTIAN PENGER TIAN TIAN TIAN TIAN

MENYUSUN INSTRUMEN

12.2 12.2 BAGAIMANA PER. BAGAIMANA PR. BAGAIMANA PR. BAGAIMANA PR. PENUGASAN KEPADA SIAPA PUN SIAPA PUN AAN-PER. AAN PR. AAN-PER.

TERSEBUT DISAMP TERSEBUT DISAMPTERSEBUT DISAMP

PER PER

PER PERT T T T TANY ANY ANY ANY ANYAAN) AAN) AAN) AAN) AAN)

Pertanyaan faktual akan meminta responden untuk menjawab dalam bentuk fakta, sedangkan pertanyaan opini akan meminta jawaban yang bersifat opini. Dalam praktiknya, karena responden mungkin memiliki ingatan yang lemah atau secara sadar ingin menciptakan kesan tertentu, pertanyaan faktual tidak serta merta menghasilkan jawaban faktual sepenuhnya.

Model jawaban ini mirip dengan jawaban isian bagian yang kosong, namun lebih terstruktur karena responden harus mengisi jawaban pada tabel. Model menjawab ini meminta responden untuk mengurutkan berbagai pernyataan berdasarkan tingkat kepentingannya dalam urutan prioritas.

Berdasarkan model respon, peneliti juga dapat menentukan data yang diperlukan sehubungan dengan skala pengukuran. Berapa besar kenaikan harga bahan pokok yang Anda setujui? Model Jawaban menghasilkan data berskala interval.

13.1 13.1 DEFINISI ISTILAH DEFINISI ISTILAH DEFINISI ISTILAH DEFINISI ISTILAH DEFINISI ISTILAH

DESAIN SAMPEL

Efisiensi pengambilan sampel mengacu pada kualitas pengambilan sampel yang menekankan akurasi tinggi dan biaya per unit yang rendah untuk mendapatkan setiap unit dengan presisi yang konstan. Perencanaan pengambilan sampel: Perencanaan pengambilan sampel adalah spesifikasi formal dari metode dan prosedur yang akan digunakan untuk mengidentifikasi sampel yang dipilih untuk tujuan penelitian.

13.2 13.2 PROSES PENGAMBILAN SAMPEL PROSES PENGAMBILAN SAMPEL PROSES PENGAMBILAN SAMPEL PROSES PENGAMBILAN SAMPEL PROSES PENGAMBILAN SAMPEL

Efisiensi statistik dan sampel: efisiensi statistik adalah ukuran dalam membandingkan desain sampel dengan ukuran sampel yang sama sehingga memperkirakan desain mana yang dapat menghasilkan tingkat kesalahan standar estimasi yang lebih kecil. Homogenitas unit sampel: Secara umum, semakin mirip unit sampel tersebut; dalam suatu populasi, semakin kecil sampel yang dibutuhkan untuk memperkirakan parameter populasi.

13.3 13.3 DESAIN SAMPEL DESAIN SAMPEL DESAIN SAMPEL DESAIN SAMPEL DESAIN SAMPEL

  • Proporsional
  • Disporposional
  • Kesesuaian (Convenience)
  • Teknik Bola Salju (Snowball)

Cara pengambilan sampel dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap unit pengambilan sampel dipilih sesuai dengan besar kecilnya unit pengambilan sampel. Teknik Stratified Group Sampling : Cara pemilihan sampel dengan cara memilih kelompok secara acak untuk setiap unit pengambilan sampel.

13.4 13.4 CARA MENENTUKAN UKURAN SAMPEL CARA MENENTUKAN UKURAN SAMPEL CARA MENENTUKAN UKURAN SAMPEL CARA MENENTUKAN UKURAN SAMPEL CARA MENENTUKAN UKURAN SAMPEL

Narish menggunakan pendekatan berdasarkan pendekatan interval kepercayaan dan metode uji hipotesis, yang dapat dilihat pada tabel 13.2 di bawah ini.

14.1 14.1 PENGER PENGER PENGER PENGERTIAN PENGER TIAN TIAN TIAN TIAN

KOLEKSI DATA

14.2 14.2 PR. PER PERTIMBANGAN-PER. PER SCALER-PER. DINDING PR. DINDING PR. DINDING DI DINDING PER.

MENCARI DA MENCARI DAMENCARI DA

14.3 14.3 KEGUNAAN DA KEGUNAAN DA KEGUNAAN DA KEGUNAAN DA KEGUNAAN DAT T T TA SEKUNDER T A SEKUNDER A SEKUNDER A SEKUNDER A SEKUNDER

Data sekunder akan berguna dalam menghasilkan berbagai alternatif lain yang mendukung pemecahan masalah yang diteliti. Bukan hal yang aneh jika permasalahan yang akan kami selidiki hanya didasarkan pada data sekunder.

Kita harus memilih metode pencarian data sekunder, apakah dilakukan secara manual atau online. Setelah kita menentukan metode pencarian data sekunder, langkah selanjutnya adalah menyaring dan mengumpulkan data.

Basis data ini dioperasikan oleh sejumlah perusahaan jasa yang menyediakan informasi dan data untuk keperluan bisnis dan non-bisnis. 14.6 14.6 KRITERIA EVALUASI KRITERIA EVALUASI KRITERIA EVALUASI DA ALUASI DA ALUASI DA ALUASI DAT ALUASI DAT T T TA T A A A A SEKUNDER.

SEKUNDERSEKUNDER

  • Terstruktur dan Bersifat Terbuka: metode ini mempunyai karakteristik, yaitu pengumpulan dilakukan secara terstruktur
  • Tidak Terstruktur dan Bersifat Rahasia: metode ini mempunyai karakteristik, yaitu pengumpulan dilakukan
  • Tidak Terstruktur dan Bersifat Terbuka: metode ini mempunyai karakteristik, yaitu pengumpulan dilakukan
  • Pemberian Kuesioner Secara Langsung dengan Responden
  • Pengisian Kuesioner Melalui Telepon
  • Kuesioner dalam Email: perkembangan teknologi memungkinkan peneliti melakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner

Metode pengumpulan data dengan tenaga manusia 1. Terstruktur dan Rahasia: Metode ini memiliki . ciri-cirinya, yaitu pengumpulannya berlangsung secara terstruktur atau formal dan responden tidak diberikan informasi apapun tentang tujuan penelitian yang dilakukan. Tidak Terstruktur dan Rahasia: Metode ini memiliki ciri pengumpulan yaitu pengumpulan dilakukan secara tidak terstruktur atau kurang formal dan responden tidak diberikan informasi mengenai tujuan penelitian yang dilakukan.

Langkah 1 Editing Data: Proses editing merupakan proses dimana peneliti melakukan klarifikasi, keterbacaan, konsisitensi dan

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

  • Pengkodean Data: Pemberian kode pada data dimaksudkan untuk menterjemahkan data ke dalam kode-kode yang biasanya dalam
  • Cek Kesalahan: Peneliti melakukan pengecekan kesalahan sebelum dimasukkan kedalam komputer untuk melihat apakah langkah-
  • Membuat Struktur Data: Peneliti membuat struktur data yang mencakup semua data yang dibutuhkan untuk analisis kemudian
  • Cek Preanalisis Komputer: struktur data yang sudah final kemudian dipersiapkan untuk analisis komputer dan sebelumnya harus
  • Tabulasi: Tabulasi merupakan kegiatan menggambarkan jawaban responden dengan cara tertentu. Tabulasi juga dapat digunakan

Jika tidak, berarti data yang dikumpulkan tidak lengkap atau tidak mencakup seluruh variabel yang diteliti. Tabulasi juga dapat digunakan untuk membuat statistik deskriptif terhadap variabel yang diteliti atau variabel yang akan ditabulasi silang.

Data tersebut disusun secara berurutan berdasarkan besar kecilnya angka atau dikelompokkan ke dalam kelas-kelas berdasarkan tingkatan dan jumlah pada masing-masing kelas. Frekuensi kumulatif adalah frekuensi yang dihitung secara menaik dari frekuensi terendah hingga tertinggi.

15.3 15.3 PENGUKURAN TENDENSI SENTRAL PENGUKURAN TENDENSI SENTRAL PENGUKURAN TENDENSI SENTRAL PENGUKURAN TENDENSI SENTRAL PENGUKURAN TENDENSI SENTRAL

Median adalah nilai tengah yang menentukan separuh frekuensi bawah dan separuh frekuensi atas.

15.4 15.4 PENGUKURAN VARIASI PENGUKURAN VARIASI PENGUKURAN VARIASI PENGUKURAN VARIASI PENGUKURAN VARIASI

Kekurangan MD adalah hasil perhitungannya dapat tertutupi standar deviasi karena mengabaikan nilai positif atau negatif.

Jika tipe datanya nominal, k sampel berpasangan, hipotesisnya komparatif, maka teknik analisis statistiknya adalah: Cochran Q. Jika tipe datanya nominal, k sampel independen, hipotesisnya komparatif, maka teknik analisis statistiknya adalah: Chi Sampel k persegi.

15.6 15.6 UJI ST UJI ST UJI ST UJI STA UJI ST A A ATISTIK PARAMETRIK A TISTIK PARAMETRIK TISTIK PARAMETRIK TISTIK PARAMETRIK TISTIK PARAMETRIK

Korelasi Pearson (Pearson Product Moment Correlation) o Kegunaan: untuk menentukan hubungan antara dua variabel

Artinya jika skor kedisiplinan tinggi maka skor kinerja juga akan tinggi atau sebaliknya jika skor kedisiplinan rendah maka skor kinerja juga akan rendah. Penelitian ini ingin mengetahui apakah ada hubungan antara lamanya mereka tinggal di suatu kota dengan sikap mereka terhadap kota tempat mereka tinggal.

Uji T (T test)

Apabila t hitung lebih besar dari t tabel pada df tertentu dan alpha (a) tertentu, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Korelasi Berjenjang (Spearman Rank Order Correlation) 7 +-!/ Korelasi Spearman berfungsi untuk menentukan

Berdasarkan kriteria tersebut, angka korelasi sebesar 0,91 berarti perbandingan antara rangking di TV dengan rangking di radio sangat tinggi. Sebuah perusahaan pakaian wanita ingin melakukan penelitian tentang hubungan antara kontras warna dan keputusan pembelian pakaian.

16.1 16.1 PENGER PENGER PENGER PENGERTIAN PENGER TIAN TIAN TIAN TIAN

16.2 16.2 BEBERAP BEBERAP BEBERAP BEBERAPA MODEL BENTUK LAPORAN BEBERAP A MODEL BENTUK LAPORAN A MODEL BENTUK LAPORAN A MODEL BENTUK LAPORAN A MODEL BENTUK LAPORAN

Laporan Hasil Penelitian Bisnis

PENULISAN LAPORAN

Laporan Hasil Ilmiah (Umum)

Isinya meliputi latar belakang masalah, tinjauan pustaka singkat, rumusan masalah, tujuan penelitian dan metode penelitian yang menggambarkan bagaimana peneliti akan menjawab permasalahan yang dirumuskan dalam rumusan masalah. Tentukan juga teknik pengambilan sampel dalam pengambilan sampel yang akan digunakan untuk mencari informasi atau data.

17.1 17.1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN

MENGENAL PROGRAM KOMPUTER ANALISIS STATISTIK SPSS

17.2 17.2 BEBERAP BEBERAP BEBERAP BEBERAP BEBERAPA ANALISIS ST A ANALISIS ST A ANALISIS ST A ANALISIS ST A ANALISIS STA A A ATISTIK POPULER A TISTIK POPULER TISTIK POPULER TISTIK POPULER TISTIK POPULER

PENGHITUNGAN MANUAL PENGHITUNGAN MANUALPENGHITUNGAN MANUAL

Pengguna memahami istilah-istilah dasar dalam metodologi penelitian yang digunakan SPSS, seperti: variabel, skala pengukuran, dan paradigma hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Pengguna memahami cara mengartikan angka hasil perhitungan SPSS. Untuk dapat melakukan hal tersebut, pengguna SPSS juga harus membaca buku teori statistik dan metodologi penelitian.

18.1 18.1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN

STRATEGI MELAKUKAN SURVEI DI INTERNET

Setiap detiknya, sekitar 7 orang mulai belajar mengklik mouse dan memasuki dunia maya ini. 18.2 18.2 JENIS PENELITIAN

18.2 18.2 JENIS PENELITIAN Y JENIS PENELITIAN Y JENIS PENELITIAN Y JENIS PENELITIAN YANG DAP JENIS PENELITIAN Y ANG DAP ANG DAP ANG DAPA ANG DAP A A AT DILAKUKAN A T DILAKUKAN T DILAKUKAN T DILAKUKAN T DILAKUKAN DI INTERNET

Keadaan di atas menjadikan Internet sebagai media kontak antar manusia di seluruh permukaan bumi sehingga Internet memunculkan komunitas-komunitas virtual yang dikenal sebagai warga dunia maya yang melakukan berbagai hubungan dan transaksi secara online. Selain menyediakan data sekunder, komunitas siber juga menjadi sumber bagi responden untuk memperoleh data primer dengan lebih cepat, mudah, dan biaya lebih murah.

DI INTERNET DI INTERNETDI INTERNET

Berdasarkan penelitian, hampir 90% pelajar di Amerika mencari informasi terkait studinya melalui Internet. Strategi Melakukan Penelitian di Internet 177. mengumpulkannya, dan 3) Kelebihan dan kekurangan peneliti melakukan penelitian melalui Internet.

18.3 18.3 TAHAP TAHAP TAHAP TAHAPAN DALAM MELAKUKAN SUR TAHAP AN DALAM MELAKUKAN SUR AN DALAM MELAKUKAN SUR AN DALAM MELAKUKAN SURVEI AN DALAM MELAKUKAN SUR VEI VEI VEI VEI

Model ini memungkinkan responden menjawab pertanyaan dengan memasukkan jawabannya pada kolom-kolom di layar monitor. Model ini memungkinkan responden menjawab pertanyaan dengan memilih jawaban yang benar dengan mengklik pilihan yang tersedia di layar monitor.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan nilai signifikan sebesar 0,05 jika nilai signifikan thitung>ttabel maka H0 diterima, jika nilai signfiikan t hitung < t tabel maka H0 ditolak. H 1 i= Ada

Ini berarti nilai t hitung lebih besar dari t tabel (3.740>2.030) maka H0 ditolak dan H1 diterima (terdapat pengaruh yang signifikan), yang artinya saluran

Hasil pengujian menunjukan bahwa t hitung=6, 092 > t tabel= 2,000 pada taraf signifikansi 5% berati H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti kesimpulannya bahwa terdapat perbedaan

Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa t hitung = 4.990 sedangkan t tabel = 2.021untuk taraf sig 5% (α =0.05) dengan demikian H0 ditolak dan H1

Jika t Hitung > t T abel dengan derajat keyakinan 95% (probabilitas > 0,05), maka H0 tidak ditolak, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif

Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan t hitung dengan table: - H0 diterima dan H1 ditolak jika thitung < ttabel: Menunjukkan konsumen puas setelah menggunakan aplikasi pak

Hal ini dapat dilihat dari t hitung sebesar 19,498 > 0,256 dengan nilai signifikan 0,012 < 0,1 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima sebesar 1,2% dan hasil koefisien

Nilai t hitung signifikan untuk variabel fitur adalah 0.887 > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya fitur handphone Blackberry tidak berpengaruh terhadap tingkat kepuasan