• Tidak ada hasil yang ditemukan

metode perencanaan dan pengendalian proyek konstruksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "metode perencanaan dan pengendalian proyek konstruksi"

Copied!
237
0
0

Teks penuh

Menurut (Dimyati, 2014), manajemen proyek adalah suatu tata cara pengorganisasian dan pengelolaan sumber-sumber pendapatan yang penting untuk menyelesaikan suatu proyek dari awal hingga akhir proyek. Jadi, pengertian manajemen proyek adalah seni mengatur atau mengelola sumber daya proyek (manusia, uang, metode, material, mesin, pasar dan waktu/6M+T), mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga penyelesaian proyek, sehingga tujuan proyek dapat tercapai. dipenuhi tepat waktu, akurat, biaya dan kualitas yang tepat.

Tujuan Manajemen Proyek

Manajemen proyek adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya perusahaan untuk tujuan jangka pendek yang ditetapkan untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Tujuan manajemen proyek adalah mengelola fungsi-fungsi manajemen sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang optimal sesuai dengan kebutuhan yang telah ditentukan dan penggunaan sumber daya seefisien dan seefektif mungkin.

Fungsi Manajemen Proyek

Pelaksana proyek konstruksi berorientasi pada penyelesaian proyek sedemikian rupa sehingga jumlah sumber daya yang digunakan dalam pelaksanaan proyek minimal. Menurut (Hasibuan, 2013), fungsi manajemen yang dikemukakan oleh penulis tidaklah sama tergantung pada pendekatan dan sudut pandangnya.

Aspek-aspek dalam Manajemen Proyek

Permasalahan ini dapat merugikan apabila fungsi produk yang dihasilkan tidak terpenuhi/tidak efektif atau faktor efisiensi tidak terpenuhi sehingga usaha produksinya memerlukan biaya yang besar. Sehubungan dengan perkembangan faktor eksternal yang berkaitan dengan persaingan harga, strategi promosi, kualitas produk dan analisis pasar yang salah terhadap produksi yang dihasilkan.

Elemen Penting dalam Manajemen Proyek

Manajer Proyek

Seorang project manager harus mempunyai skill ini, alasannya jangan sampai anggota tim salah memahami maksudnya. Seorang project manager harus bisa membedakan antara urusan kantor, urusan teman, urusan pribadi, dan urusan keluarga.

Tim Proyek

Berpartisipasi dalam diskusi teknis dan meninjau apa yang sedang berlangsung dan membantu dalam amandemen kontrak, bertanggung jawab untuk menjaga hubungan baik kontraktor-klien.

Hubungan Kerja

21 dan syarat-syaratnya, sedangkan pemilik proyek memberikan biaya jasa konsultasi yang diberikan oleh konsultan perencana. Kontraktor memberikan jasa profesional berupa bangunan gedung sebagai perwujudan keinginan pemilik proyek yang dituangkan dalam gambar rencana serta peraturan dan persyaratan oleh konsultan perencana, sedangkan pemilik proyek menanggung biaya jasa profesional kontraktor.

Unsur-Unsur Pembangunan

Definisi Proyek

Siklus Hidup: Proyek adalah suatu proses pengerjaan untuk mencapai tujuan, dalam prosesnya proyek akan melalui beberapa tahapan yang disebut dengan siklus hidup proyek. Menurut (Schwalbe, 2006), proyek adalah upaya sementara untuk menghasilkan produk atau jasa yang unik.

Jenis-Jenis Proyek Konstruksi

Tiga Faktor pembatas (Triple Constraint)

Tiga faktor pembatas atau triple kendala (ruang lingkup, waktu dan biaya) dan hubungannya dengan kualitas suatu tujuan ditunjukkan pada Gambar 1.3. 30 Menurut (Ervianto, 2009), hubungan ketiga faktor pembatas atau tripel kendala dapat dilihat seperti pada Gambar 1.4 di bawah ini:

Gambar 1.3: Triple Constraint + Quality Factor = Quadruple Constraint           (Imam Heryanto, 2013)
Gambar 1.3: Triple Constraint + Quality Factor = Quadruple Constraint (Imam Heryanto, 2013)

Perencanaan Proyek

Definisi Perencanaan Proyek

Ada proses perencanaan untuk menentukan tujuan proyek, tugas yang harus diselesaikan, jadwal, dan anggaran. Jika terdapat perbedaan antara apa yang direncanakan dan apa yang sebenarnya akan terjadi, tindakan perbaikan harus diambil dan perkiraan biaya dan waktu harus diperbarui.

Tahap-tahap Perencanaan Proyek Tahap-tahap perencanaan proyek meliputi

Bagian yang beresiko tinggi dan cukup sulit serta rencana untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang akan timbul5.

Estimasi Biaya

  • Kualitas dan Jenis Estimasi
  • Proses Estimasi Biaya Detail
  • Penyusunan Anggaran Biaya Proyek
  • Penawaran Harga Pekerjaan
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Estimasi Biaya
  • Contoh Perhitungan Estimasi Biaya Proyek Gedung (Sutdi Kasus

Gambaran ini mungkin mencerminkan karakteristik pola estimasi biaya tidak langsung para pelaku konstruksi di Indonesia. Berikut ini contoh perhitungan perkiraan biaya suatu proyek konstruksi dengan menggunakan studi kasus proyek Villa Jimbaran.

Gambar 2.1: Pengetahuan yang Harus Dimiliki oleh Estimator
Gambar 2.1: Pengetahuan yang Harus Dimiliki oleh Estimator

Perencanaan Waktu

Diagram Panah (Arrow Diagram Method)

Simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan suatu jaringan adalah sebagai berikut (Hayun, 2005): panah/busur), mewakili suatu kegiatan atau kegiatan, yaitu tugas-tugas yang diperlukan oleh proyek tersebut. Suatu event harus memprioritaskan aktivitas yang berasal dari node tersebut. panah putus-putus), mewakili aktivitas semu atau aktivitas tiruan.

Gambar 2.7: Perhitungan EET dan LET   (Ervianto, 2009)
Gambar 2.7: Perhitungan EET dan LET (Ervianto, 2009)

Precedence Diagram Method

62 Gambar 2.10: Metode Network Precedence Diagram (Ervianto, 2009) Untuk menentukan aktivitas kritis kemudian menentukan jalur kritisnya dapat dilakukan perhitungan ke depan (Forward Analysis) dan perhitungan ke belakang (Backward Analysis).

Gambar 2.9: Hubungan Kegiatan i dan j  Sumber: (Ervianto, 2009)
Gambar 2.9: Hubungan Kegiatan i dan j Sumber: (Ervianto, 2009)

Penentuan Jalur Kritis

  • Langkah-langkah Perhitungan Lintasan Kritis
  • Langkah-langkah perhitungan PERT Langkah-langkah dalam perhitungan PERT
  • Contoh Perhitungan PERT
  • Contoh PERT dengan QM for Windows versi 5.0

Di bawah ini adalah contoh perhitungan PERT (Ervianto, 2004), dengan data aktivitas, node I, node J, a, m dan b seperti pada Tabel 2.9. QM for Windows adalah perangkat lunak yang dirancang untuk melakukan perhitungan yang dibutuhkan manajemen untuk mengambil keputusan. Durasi yang dihitung menggunakan program QM untuk Windows versi 5.0 adalah 23,5 hari, standar deviasi 1,5, dan varians = 2,25.

Gambar 2.11  istilah-istilah  (Soeharto, 1995)
Gambar 2.11 istilah-istilah (Soeharto, 1995)
  • Proses Pengendalian
  • Fungsi Pengendalian Proyek
  • Faktor Penghambat Proses Pengendalian
  • Faktor Pendukung Proses Pengendalian
  • Langkah-langkah dalam Pengendalian
  • Aspek Yang Berkaitan dengan Pengendalian Proyek

Pemantauan harus dilakukan selama periode pelaksanaan proyek untuk menentukan kinerja dan kemajuan yang dicapai. Informasi hasil pemantauan ini berguna sebagai bahan evaluasi kinerja yang dicapai pada saat pelaporan. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut dapat diambil keputusan yang tepat untuk melaksanakan pekerjaan tindak lanjut dengan melakukan koreksi terhadap kinerja yang disampaikan.

Gambar 3.2 Aspek Dalam Pengendalian Proyek Konstruksi  (Ervianto, 2004)
Gambar 3.2 Aspek Dalam Pengendalian Proyek Konstruksi (Ervianto, 2004)

Contoh Evaluasi Time Schedule pada Proyek Konstruksi Gedung Time schedule yang dievaluasi adalah pekerjaan struktur baja kolom, balok

  • Langkah-langkah Mengevaluasi Schedule Pekerjaan Langkah-langkah dalam mengevaluasi schedule adalah
    • Ruang Lingkup Pekerjaan
    • Durasi Pekerjaan Schedule Rencana
    • Durasi Pekerjaan Schedule Realisasi
  • Hasil Evaluasi Time Schedule pada Proyek Gedung
  • Definisi Penundaan
  • Jenis-jenis Penundaan

Jadwal pekerjaan sebagai acuan untuk menentukan lama dan berat pekerjaan pada kolom baja, balok dan struktur atap serta mengetahui jadwal kegiatan pada setiap item pekerjaan. Perkirakan jadwal dan buat bagan Gantt untuk pekerjaan struktural pada balok baja, kolom, dan atap. Berdasarkan tabel 3.1 dibawah ini durasi waktu yang diberikan sesuai dengan jadwal yang direncanakan oleh kontraktor.

Tabel  3.2  Evaluasi  Time  Schedule  pada  Pekerjaan  Struktur  Baja  Kolom,  Balok  dan Atap
Tabel 3.2 Evaluasi Time Schedule pada Pekerjaan Struktur Baja Kolom, Balok dan Atap

Faktor-faktor Penyebab Keterlambatan Proyek

Contoh Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek

Faktor sumber daya manusia antara lain kurangnya implementasi SDM di lapangan, buruknya pengelolaan tenaga kerja oleh kontraktor, dan buruknya pelaksanaan praktik kerja oleh kontraktor. Faktor manajemen antara lain kekurangan tenaga kerja dan rumitnya birokrasi untuk memulai setiap pekerjaan. Pelaksana konstruksi juga menyiapkan tenaga teknis yang cukup dan mampu melaksanakan tugasnya di lapangan, sehingga tenaga teknis dan pekerja dapat bekerja secara maksimal.

Contoh Menentukan Jenis Delay pada Proyek Konstruksi Gedung Contoh menentukan jenis delay pada pelaksanaan proyek gedung dengan

Faktor pelaksanaannya adalah kurangnya tenaga kerja yang berkualitas, penggunaan peralatan kerja yang kurang modern, sistem kerja lapangan yang kurang modern, ketidakpuasan terhadap hasil pekerjaan konsultan/pemilik, dan kenaikan harga bahan dan upah tenaga kerja pada saat pelaksanaan pekerjaan. . Untuk mengurangi resiko keterlambatan akibat faktor material, hendaknya pelaksana konstruksi mempersiapkan dan merencanakan penggunaan material yang dibutuhkan untuk proyek sejak dini.

Kontrak

Kegiatan Akreditasi

Penentuan Jenis Delay

Dalam menentukan jenis penundaan, instrumen yang digunakan adalah jadwal dan data yang diperoleh berdasarkan kenyataan di lapangan. Di bawah ini Anda akan menemukan contoh kasus seperti di atas, Anda dapat menentukan jenis keterlambatan dengan memeriksa apakah keterlambatan tersebut disebabkan oleh kesalahan kontraktor, pemilik atau konsultan konstruksi.

Metode Crashing .1 Definisi Crashing

  • Proses Crashing

Crashing adalah proses pengujian seluruh aktivitas dalam suatu proyek yang disengaja, sistematis, dan analitis yang berfokus pada aktivitas yang berada pada jalur kritis. Melakukan kompresi pada aktivitas yang berada pada jalur kritis dan pada aktivitas dengan kemiringan biaya paling rendah. Suatu bentuk perencanaan (ruang lingkup, waktu/perencanaan, biaya), yang telah disetujui dan ditentukan dalam suatu proyek.

Gambar 5.1 Grafik hubungan waktu-biaya normal dan dipersingkat untuk  satu kegiatan (Soeharto, 1997)
Gambar 5.1 Grafik hubungan waktu-biaya normal dan dipersingkat untuk satu kegiatan (Soeharto, 1997)

Contoh Perhitungan Analisis Optimasi Crashing pada Proyek Konstruksi Gedung

  • Langkah-langkah Perhitungan Analisis Optimasi Crashing
  • Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule) Proyek
  • Rencana Anggaran Biaya (RAB)
  • Analisis Normal Duration
  • Analisis Normal Cost

Harga satuan pekerjaan dalam RAB merupakan total harga bahan dan upah tenaga kerja, berdasarkan perhitungan analitis. Harga satuan upah pekerja (Rp)/satuan volume kerja : Rp 33.975,00 Biaya normal per jam = (Harga satuan upah pekerja (Rp)/satuan volume kerja)/Produktivitas/jam. Untuk lebih jelasnya biaya normal yang diperlukan untuk setiap pekerjaan pada proyek pembangunan Ruang Tunggu, Pos Jaga dan Ruang Baca di Sekolah Harapan Denpasar 8 adalah seperti terlihat pada Tabel 5.5.

Tabel 5.1. Jenis Pekerjaan dan Waktu Penyelesaian Proyek   N
Tabel 5.1. Jenis Pekerjaan dan Waktu Penyelesaian Proyek N

Menentukan Jalur Kritis dengan Program Microsoft Project

  • Perhitungan Cost Slope

Dari perbedaan waktu lembur tersebut, manakah yang paling efektif dan efisien untuk ketiga jenis pekerjaan tersebut? 143 Untuk mendapatkan biaya percepatan atau biaya kecelakaan untuk aktivitas kritis, pertama-tama Anda perlu mengetahui biaya kecelakaan pekerja, yang diperoleh dari penjumlahan biaya tenaga kerja harian normal dan biaya lembur harian. Untuk lebih jelasnya biaya kecelakaan dan durasi kecelakaan yang diperlukan pada setiap pekerjaan pada proyek pembangunan ruang tunggu, pos jaga dan ruang baca di Sekolah Harapan Denpasar dipercepat dengan menambah waktu lembur sebesar 1 jam menjadi 2 jam.

Tabel 5.6 Pekerjaan Pada Jalur Kritis  N
Tabel 5.6 Pekerjaan Pada Jalur Kritis N

Analisis Time Cost Trade Off (TCTO)

  • Kompresi Menggunakan Program QM for Windows V. 5.0
  • Perhitungan Total Biaya Percepatan Proyek

Total biaya proyek normal adalah total biaya langsung dan tidak langsung yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek dalam waktu tertentu. Total biaya percepatan proyek merupakan total biaya langsung dan tidak langsung yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek dalam waktu tertentu. Biaya langsung percepatan adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan pembangunan, meliputi percepatan upah buruh dengan waktu lembur 1 jam dan 2 jam, bahan-bahan dan alat-alat, yang diasumsikan memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk pembangunan ruang tunggu, pos jaga dan ruang baca Sekolah Harapan Denpasar.

Tabel 5.15 : Output Pekerjaan Tembok Penyengker untuk Lembur 2 jam
Tabel 5.15 : Output Pekerjaan Tembok Penyengker untuk Lembur 2 jam

Perhitungan Biaya dan Waktu Optimum Proyek

Perhitungan pada Gambar 5.2 menunjukkan bahwa untuk pekerjaan konstruksi drop off dengan durasi normal 143 hari dan total biaya sebesar Rp. Jika dipercepat dengan menambah 1 jam jam kerja maka durasinya berkurang 15,5 hari atau 10,83 hari. % sehingga durasi percepatannya menjadi 127,5 hari. Jika dipercepat dengan menambah waktu kerja sebanyak 2 jam, diperoleh pengurangan durasi sebesar 25,5 hari atau 17,83% sehingga durasi percepatannya menjadi 117,5 hari. Perhitungan pada Gambar 5.3 menunjukkan bahwa untuk pekerjaan konstruksi ruang baca/ruang tunggu dengan durasi normal 150 hari dan total biaya Rp, jika dipercepat dengan menambah jam kerja sebanyak 1 jam maka durasinya bertambah 17,5 hari dipersingkat. atau 11,66% sehingga durasi percepatannya menjadi 132,5 hari.

Gambar 5.1 Grafik Biaya dan Waktu Optimum Pekerjaan  Tembok Penyengker
Gambar 5.1 Grafik Biaya dan Waktu Optimum Pekerjaan Tembok Penyengker

Definisi Resource Leveling

Sumber daya, dalam hal ini tenaga kerja, sangatlah penting, persediaannya seringkali terbatas, baik karena faktor kualitas maupun karena alasan lain. Oleh karena itu, antrian harus dilakukan agar tidak ada sumber daya (terutama pekerjaan) yang tidak terpakai setelah waktu tertentu diperlukan. Resource leveling merupakan kegiatan untuk meminimalisir fluktuasi penggunaan sumber daya manusia pada seluruh aktivitas proyek.

Penjadwalan dengan Sumber Daya Terbatas

Dengan mengubah nilai ambang batas maksimum kemudian melakukan resource leveling maka akan diperoleh beberapa histogram resource, setelah itu dipilih histogram yang ideal. Selain keterbatasan sumber daya yang ada, yang juga sering terjadi adalah keterbatasan ruang atau area kerja, sehingga sumber daya dalam jumlah besar tidak memungkinkan. Menurut (Imam Heryanto, 2013), resource sheet adalah lembaran atau lembar kerja yang digunakan untuk keperluan pengumpulan data atau membuat daftar sumber atau sumber.

Langkah-langkah Perhitungan Resource Leveling

Masukkan daftar sumber daya yang telah dibuat pada nama tugas, pilih menu sumber daya > tetapkan sumber daya > nama sumber daya > unit > tutup. 168 Microsoft Project 2010 telah mempunyai fasilitas untuk melakukan resource leveling yang dilakukan secara uji coba berdasarkan batas satuan maksimum jumlah energi yang tersedia pada resource sheet. Dengan mengubah nilai ambang batas maksimum kemudian melakukan resource leveling, maka akan diperoleh beberapa grafik sumber daya, setelah itu dipilih grafik yang ideal.

Contoh Perhitungan Pengendalian Waktu dan Tenaga Kerja dengan Metode Resource Leveling pada Proyek Konstruksi Jalan

  • Perencanaan Volume dan Durasi Pelaksanaan Pekerjaan
  • Perhitungan KebutuhanTenaga Kerja berdasarkan Volume Pekerjaan
    • Gannt Chart Realisasi
  • Resource Graph
    • Resource Graph Rencana
    • Resource Graph Realisasi

Berdasarkan Gambar 6.5, proses leveling dilakukan pada pegawai, karena jumlah pegawai pada unit maksimal 70 orang, masih terjadi overlokasi dan fluktuasi. Fluktuasi (penurunan tajam jumlah pegawai) terjadi pada minggu kesebelas tanggal 9 Mei 2016 dari 48 orang menjadi 6 orang. Sedangkan untuk pengrajin berdasarkan Gambar 6.6, unit maksimal 30 orang, tidak terjadi overlokasi, dan masih terdapat fluktuasi kecil, namun proses pemerataan tetap dilakukan. Sebelum dilakukan proses leveling, jumlah kebutuhan energi pada minggu kelima, keenam, dan ketujuh dipindahkan ke satuan energi maksimum.

Tabel 6.1 Durasi Pelaksanaan Pekerjaan pada Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan  Provinsi
Tabel 6.1 Durasi Pelaksanaan Pekerjaan pada Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Provinsi

Definisi Earned Value Method

Dimensi ketiga ini adalah jumlah fisik pekerjaan yang diselesaikan atau yang disebut dengan nilai perolehan/persen penyelesaian.

Konsep Cost Schedule Control System Criteria

Gambar

Gambar 1.3: Triple Constraint + Quality Factor = Quadruple Constraint           (Imam Heryanto, 2013)
Gambar 1.4: Triple Constraint (Ervianto, 2009)
Gambar 2.1: Pengetahuan yang Harus Dimiliki oleh Estimator
Gambar 2.4: Contoh Gannt Charts
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini akan dikaji secara mendalam tentang pengoptimalan kualitas kinerja SDM dengan judul “ANALISIS SISTEM REKRUTMEN, SELEKSI DAN PENEMPATAN

Bagi Akademis Memperkaya ilmu manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan pemberdayaan karyawan, self-efficacy, dan pengembangan karir terhadap kinerja karyawan dan juga