• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar

N/A
N/A
Zhillan FZ

Academic year: 2023

Membagikan "Metode Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Standar Nasional Indonesia Standar Nasional Indonesia

Metode uji berat jenis dan

Metode uji berat jenis dan penyerapan air agregat penyerapan air agregat kasar

kasar

ICS 91.100.15

ICS 91.100.15

Badan Standardisasi Nasional

Badan Standardisasi Nasional

SNI 1969:2016

SNI 1969:2016

(2)

   

  

 © BSN 2016  © BSN 2016  

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa

dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSNizin tertulis dari BSN BSN

BSN

Email: dokinfo@bsn.go.id Email: dokinfo@bsn.go.id www.bsn.go.id

www.bsn.go.id

Diterbitkan di Jakarta Diterbitkan di Jakarta  

(3)

SNI 1969:2016 SNI 1969:2016

 © BSN 2016

 © BSN 2016 ii

Daftar isi Daftar isi

Daftar isi

Daftar isi... i... i  

Prakata ... ii

Prakata ... ii  

Pendahuluan... iii

Pendahuluan... iii  

1 1   Ruang lingkup Ruang lingkup ... ... 11   2 2    Acuan norma Acuan normatif tif ... ... 11   3 3   Istilah dan definisi ...Istilah dan definisi ... ... 11   4 4   Ringkasan metode Ringkasan metode ... ... 22   5 5    Arti dan kegu Arti dan kegunaan naan ... ... 22   6 6   Peralatan ...Peralatan ... ... 33   7 7   PengambilPengambilan an contoh dan contoh dan persiapan contoh persiapan contoh uji uji ... ... 44   8 8   Prosedur Prosedur ... ... 55   9 9   Perhitungan ...Perhitungan ... ... 66   10 10   Laporan Laporan ... . 77   11 11   Ketelitian dan penyimpangan ...Ketelitian dan penyimpangan ... ... 88   Lampiran A ... Lampiran A ... ... 99   Lampiran B ... Lampiran B ... ... 1010   Lampiran C Lampiran C ... ... 1111   Lampiran D Lampiran D ... ... 1212   Lampiran E ... Lampiran E ... ... 1313   Lampiran F Lampiran F ... .. 1515   Bibliografi Bibliografi... 16... 16  

Tabel 1 -

Tabel 1 - Berat minimum contoh uji Berat minimum contoh uji untuk tiap ukuran maksimum nominal untuk tiap ukuran maksimum nominal agregat agregat ... ... 44   Tabel 2 –

Tabel 2 – Ketelitian Ketelitian ... ... 88  

(4)

   

SNI 1969:2016 SNI 1969:2016

 © BSN 2016

 © BSN 2016 iiii

Prakata Prakata

Standar Nasional Indonesia (SNI) 1969:2016 dengan judul “Metode uji berat jenis dan Standar Nasional Indonesia (SNI) 1969:2016 dengan judul “Metode uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar 

penyerapan air agregat kasar ” ”   adalah revisi dari SNI 1969:2008  adalah revisi dari SNI 1969:2008 Cara uji berat jenisCara uji berat jenis  penyerapan

 penyerapan air air agregat agregat kasar.kasar. Standar ini mengacu pada AASHTO T 85-14 (2014),Standar ini mengacu pada AASHTO T 85-14 (2014), Standard method of test

Standard method of test for specific gravity and absorption of coarse aggregatefor specific gravity and absorption of coarse aggregate..

 Adapun perbedaan dengan

 Adapun perbedaan dengan SNI SNI sebelumnysebelumnya a adalah bahwa dengan adalah bahwa dengan SNI ini SNI ini terdapat uraian-terdapat uraian- uraian yang sifatnya berupa informasi atau ketentuan baru dan penjelasan-penjelasan yang uraian yang sifatnya berupa informasi atau ketentuan baru dan penjelasan-penjelasan yang terperinci. Beberapa hal yang dimaksud adalah lama perendaman agregat, prosedur terperinci. Beberapa hal yang dimaksud adalah lama perendaman agregat, prosedur perendaman agregat apabila melewati kondisi jenuh kering permukaan, persamaan nilai perendaman agregat apabila melewati kondisi jenuh kering permukaan, persamaan nilai berat jenis rata-rata dan nilai penyerapan air rata-rata.

berat jenis rata-rata dan nilai penyerapan air rata-rata.

Standar ini dimaksudkan untuk memberi tuntunan dan arahan bagi para pelaksana di Standar ini dimaksudkan untuk memberi tuntunan dan arahan bagi para pelaksana di laboratorium dalam melakukan pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat kasar.

laboratorium dalam melakukan pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat kasar.

Standar ini dipersiapkan oleh Komite Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Standar ini dipersiapkan oleh Komite Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subkomite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan melalui Rekayasa Sipil pada Subkomite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan melalui Gugus Kerja Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan, Pusat Penelitian dan Gugus Kerja Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan. Tata cara penulisan disusun mengikuti Peraturan Pengembangan Jalan dan Jembatan. Tata cara penulisan disusun mengikuti Peraturan Kepala BSN nomor 4 tahun 2016 tentang Pedoman Penulisan Standar Nasional Indonesia Kepala BSN nomor 4 tahun 2016 tentang Pedoman Penulisan Standar Nasional Indonesia dan dibahas dalam forum rapat konsensus yang diselenggarakan pada tanggal 7 Agustus dan dibahas dalam forum rapat konsensus yang diselenggarakan pada tanggal 7 Agustus 2015 di Bandung oleh Subkomite Teknis, yang melibatkan para narasumber, pakar dan 2015 di Bandung oleh Subkomite Teknis, yang melibatkan para narasumber, pakar dan lembaga terkait serta telah melalui jajak pendapat tanggal 22 Februari 2016 sampai 22 April lembaga terkait serta telah melalui jajak pendapat tanggal 22 Februari 2016 sampai 22 April 2016.

2016.

Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen standar ini dapat Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen standar ini dapat berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk pengidentifik

pengidentifikasian salah satu asian salah satu atau seluruh hak paten atau seluruh hak paten yang ada.yang ada.

(5)

SNI 1969:2016 SNI 1969:2016

 © BSN 2016

 © BSN 2016 iiiiii

Pendahuluan Pendahuluan

Standar metode uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar ini dimaksudkan untuk Standar metode uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar ini dimaksudkan untuk memberi tuntunan dan arahan bagi para pelaksana di laboratorium dalam melakukan memberi tuntunan dan arahan bagi para pelaksana di laboratorium dalam melakukan pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat kasar. Metode uji ini memuat ruang pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat kasar. Metode uji ini memuat ruang lingkup, peralatan, pengambilan contoh dan persiapan contoh uji, langkah kerja, lingkup, peralatan, pengambilan contoh dan persiapan contoh uji, langkah kerja, perhitungan, laporan, ketelitian dan

perhitungan, laporan, ketelitian dan penyimpangpenyimpanganan

(6)
(7)

SNI 1969:2016 SNI 1969:2016

 © BSN 2016

 © BSN 2016 1 dari 161 dari 16

Metode uji berat jenis dan

Metode uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar penyerapan air agregat kasar

1

1 Ruang Ruang lingkuplingkup 1.1

1.1 Standar ini menetapkan tata cara pengujian berat jenis dan penyerapan air agregatStandar ini menetapkan tata cara pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat kasar yang meliputi peralatan, pengambilan, persiapan contoh uji, prosedur dan perhitungan.

kasar yang meliputi peralatan, pengambilan, persiapan contoh uji, prosedur dan perhitungan.

Berat jenis dapat dinyatakan dengan berat jenis curah, berat jenis jenuh kering permukaan Berat jenis dapat dinyatakan dengan berat jenis curah, berat jenis jenuh kering permukaan dan berat jenis semu.

dan berat jenis semu. Metode uji ini Metode uji ini tidak ditujukan untuk digunakan pada pengujian agregattidak ditujukan untuk digunakan pada pengujian agregat ringan.

ringan.

1.2

1.2 Nilai-nilai dinyatakan dalam Satuan Internasional (SI).Nilai-nilai dinyatakan dalam Satuan Internasional (SI).

1.3

1.3 Standar ini dapat menyangkut penggunaan bahan, pelaksanaan dan peralatanStandar ini dapat menyangkut penggunaan bahan, pelaksanaan dan peralatan berbahaya. Standar ini tidak memasukkan masalah keselamatan yang berkaitan dengan berbahaya. Standar ini tidak memasukkan masalah keselamatan yang berkaitan dengan penggunaannya. Pengguna standar ini bertanggungjawab untuk menyediakan hal-hal yang penggunaannya. Pengguna standar ini bertanggungjawab untuk menyediakan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan serta peraturan dan batasan-batasan dalam berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan serta peraturan dan batasan-batasan dalam menggunakan standar ini.

menggunakan standar ini.

2

2 Acuan Acuan normatifnormatif

Dokumen referensi di bawah ini harus digunakan dan tidak dapat ditinggalkan untuk Dokumen referensi di bawah ini harus digunakan dan tidak dapat ditinggalkan untuk melaksanakan standar ini.

melaksanakan standar ini.

SNI 1970:2016,

SNI 1970:2016,Metode uji berat jenis dan penyerapan air agregat halusMetode uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus   SNI

SNI 05-6414-2005-6414-2000,00, Spesifikasi timbangan yang digunakan pada pengujian bahanSpesifikasi timbangan yang digunakan pada pengujian bahan   SNI

SNI 13-6717-2013-6717-2002,02, Tata cara penyiapan benda uji dari contoh agregat Tata cara penyiapan benda uji dari contoh agregat    SNI

SNI 03-4804-1903-4804-1998,98, Metode pengujian berat isi dan rongga udara dalam agregat Metode pengujian berat isi dan rongga udara dalam agregat     AASHTO T 255,

 AASHTO T 255,Total evaporable moisture content of Total evaporable moisture content of aggregate by dryingaggregate by drying  ASTM C127,

 ASTM C127, Standard Test Method for Relative Density (Specific Gravity) and Absorption ofStandard Test Method for Relative Density (Specific Gravity) and Absorption of Coarse Aggregate

Coarse Aggregate  ASTM

 ASTM C670,C670, Standard Practice for Preparing Precission and Bias Statements for TestStandard Practice for Preparing Precission and Bias Statements for Test Methods for Construction Materials

Methods for Construction Materials  

3

3 Istilah Istilah dan dan definisidefinisi

Untuk tujuan penggunaan standar ini, istilah

Untuk tujuan penggunaan standar ini, istilah dan definisi berikut digunakan.dan definisi berikut digunakan.

3.1 3.1

agregat ringan agregat ringan

agregat yang dalam keadaan kering dan gembur mempunyai berat isi sebesar 1 100 kg/m agregat yang dalam keadaan kering dan gembur mempunyai berat isi sebesar 1 100 kg/m33   atau kurang

atau kurang 3.2

3.2

agregat halus agregat halus

pasir alam sebagai hasil disintegrasi alami batuan atau pasir yang dihasilkan oleh industri pasir alam sebagai hasil disintegrasi alami batuan atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 4,75 mm (No.4)

pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 4,75 mm (No.4) 3.3

3.3

agregat kasar agregat kasar

kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 4,75 mm sampai 40 mm dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 4,75 mm sampai 40 mm

(8)

   

SNI 1969:2016 SNI 1969:2016

 © BSN 2016

 © BSN 2016 2 dari 162 dari 16

3.4 3.4

berat jenis berat jenis

perbandingan massa suatu bahan dengan massa air pada isi dan temperatur yang sama perbandingan massa suatu bahan dengan massa air pada isi dan temperatur yang sama 3.5

3.5

berat jenis curah berat jenis curah

perbandingan antara berat dari satuan volume agregat (termasuk rongga yang permeabel perbandingan antara berat dari satuan volume agregat (termasuk rongga yang permeabel dan impermeabel di dalam butir

dan impermeabel di dalam butir partikel, tetapi tidak termasuk partikel, tetapi tidak termasuk rongga antara butiran partikel)rongga antara butiran partikel) terhadap berat di udara dan air suling bebas gelembung dalam volume yang sama dan terhadap berat di udara dan air suling bebas gelembung dalam volume yang sama dan temperatur yang sama

temperatur yang sama 3.6

3.6

berat jenis jenuh

berat jenis jenuh kering permukaankering permukaan

perbandingan antara berat dari satuan volume agregat (termasuk air yang terdapat di dalam perbandingan antara berat dari satuan volume agregat (termasuk air yang terdapat di dalam rongga akibat

rongga akibat perendaman selama perendaman selama 15 jam 15 jam sampai dengan sampai dengan 19 jam, 19 jam, tetapi tidak termasuktetapi tidak termasuk rongga antara butiran partikel) terhadap berat di udara dari air suling bebas gelembung rongga antara butiran partikel) terhadap berat di udara dari air suling bebas gelembung dalam volume yang sama dan temperatur yang sama

dalam volume yang sama dan temperatur yang sama 3.7

3.7

berat jenis semu (

berat jenis semu (apparent apparent ) (disesuaikan dengan 5.2)) (disesuaikan dengan 5.2)

perbandingan antara berat dari satuan volume suatu bagian yang impermeabel terhadap perbandingan antara berat dari satuan volume suatu bagian yang impermeabel terhadap berat di udara dari air suling bebas gelembung dalam volume yang sama dan temperatur berat di udara dari air suling bebas gelembung dalam volume yang sama dan temperatur yang sama

yang sama 3.8

3.8

penyerapan air penyerapan air penambaha

penambahan berat dari suatu n berat dari suatu agregat akibat air yang meresap kedalam pori-pori, tetapi tidakagregat akibat air yang meresap kedalam pori-pori, tetapi tidak termasuk air yang tertahan pada permukaan luar partikel, dinyatakan sebagai persentase termasuk air yang tertahan pada permukaan luar partikel, dinyatakan sebagai persentase dari berat keringnya; agregat dikatakan kering ketika telah dijaga pada suatu temperatur dari berat keringnya; agregat dikatakan kering ketika telah dijaga pada suatu temperatur (110±5)

(110±5) C dalam rentang waktu yang cukup untuk menghilangkan seluruh kandungan airC dalam rentang waktu yang cukup untuk menghilangkan seluruh kandungan air yang ada (sampai beratnya tetap)

yang ada (sampai beratnya tetap)

4

4 Ringkasan Ringkasan metodemetode

Contoh agregat direndam dalam air sehingga air masuk ke dalam pori-pori agregat. Setelah Contoh agregat direndam dalam air sehingga air masuk ke dalam pori-pori agregat. Setelah itu keluarkan agregat dari dalam air, keringkan permukaan partikel lalu timbang. Kemudian itu keluarkan agregat dari dalam air, keringkan permukaan partikel lalu timbang. Kemudian timbang kembali agregat dalam keadaan terendam. Terakhir keringkan agregat dalam oven timbang kembali agregat dalam keadaan terendam. Terakhir keringkan agregat dalam oven lalu timbanglah untuk ketiga kalinya. Gunakan hasil pengukuran massa dan berat yang lalu timbanglah untuk ketiga kalinya. Gunakan hasil pengukuran massa dan berat yang diperoleh dan rumus pada metode ini untuk dapat menghitung 3 (tiga) tipe berat jenis dan diperoleh dan rumus pada metode ini untuk dapat menghitung 3 (tiga) tipe berat jenis dan penyerapan air.

penyerapan air.

5

5 Arti Arti dan dan kegunaankegunaan 5.1

5.1 Berat jenis curah digunakan sebagai karakteristik yang pada umumnya digunakanBerat jenis curah digunakan sebagai karakteristik yang pada umumnya digunakan dalam menghitung volume yang ditempati oleh agregat dalam berbagai campuran yang dalam menghitung volume yang ditempati oleh agregat dalam berbagai campuran yang mengandung agregat termasuk beton semen, beton aspal, dan campuran lain yang mengandung agregat termasuk beton semen, beton aspal, dan campuran lain yang diproporsika

diproporsikan atau n atau dianalisis berdasarkadianalisis berdasarkan volume n volume absolut.absolut.

(9)

SNI 1969:2016 SNI 1969:2016

 © BSN 2016

 © BSN 2016 3 dari 163 dari 16

5.2

5.2 Berat jenis kondisi jenuh kering permukaan digunakan apabila agregat dalam keadaanBerat jenis kondisi jenuh kering permukaan digunakan apabila agregat dalam keadaan basah yaitu pada kondisi penyerapannya sudah terpenuhi, sedangkan berat jenis curah yang basah yaitu pada kondisi penyerapannya sudah terpenuhi, sedangkan berat jenis curah yang ditentukan dari kondisi kering oven digunakan untuk menghitung ketika agregat dalam ditentukan dari kondisi kering oven digunakan untuk menghitung ketika agregat dalam keadaan kering atau

keadaan kering atau diasumsikan kering.diasumsikan kering.

5.3

5.3  Angka  Angka penyerapan digunakan penyerapan digunakan untuk untuk menghitung perubahan menghitung perubahan berat berat dari dari suatu suatu agregatagregat akibat air yang meresap ke dalam pori di antara partikel utama dibandingkan dengan pada akibat air yang meresap ke dalam pori di antara partikel utama dibandingkan dengan pada saat kondisi kering, ketika agregat tersebut dianggap telah cukup lama kontak dengan air saat kondisi kering, ketika agregat tersebut dianggap telah cukup lama kontak dengan air sehingga air telah meresap penuh. Standar laboratorium untuk penyerapan akan diperoleh sehingga air telah meresap penuh. Standar laboratorium untuk penyerapan akan diperoleh setelah merendam agregat yang kering ke dalam air selama 15 jam sampai dengan 19 jam.

setelah merendam agregat yang kering ke dalam air selama 15 jam sampai dengan 19 jam.

 Agregat

 Agregat yang yang diambil diambil dari dari bawah bawah muka muka air air tanah, tanah, ketika ketika digunakan digunakan akan akan memilikimemiliki penyerapan yang lebih besar, bila tidak dibiarkan mengering. Sebaliknya, beberapa jenis penyerapan yang lebih besar, bila tidak dibiarkan mengering. Sebaliknya, beberapa jenis agregat apabila digunakan mungkin saja mengandung kadar air yang lebih kecil bila agregat apabila digunakan mungkin saja mengandung kadar air yang lebih kecil bila dibandingkan dengan kondisi terendam selama 15 jam sampai dengan 19 jam. Untuk dibandingkan dengan kondisi terendam selama 15 jam sampai dengan 19 jam. Untuk agregat yang telah kontak dengan air dan terdapat air bebas pada permukaan partikelnya, agregat yang telah kontak dengan air dan terdapat air bebas pada permukaan partikelnya, persentase air bebasnya dapat ditentukan dengan mengurangi penyerapan dari kadar air persentase air bebasnya dapat ditentukan dengan mengurangi penyerapan dari kadar air total yang ditentukan dengan metode uji AASHTO T

total yang ditentukan dengan metode uji AASHTO T 255.255.

5.4

5.4 Prosedur umum yang digambarkan dalam metode uji ini juga sesuai untuk digunakanProsedur umum yang digambarkan dalam metode uji ini juga sesuai untuk digunakan dalam menentukan penyerapan agregat yang dikondisikan dengan cara perendaman yang dalam menentukan penyerapan agregat yang dikondisikan dengan cara perendaman yang lain, seperti penggunaan pompa hampa udara atau kondisi air mendidih. Namun nilai lain, seperti penggunaan pompa hampa udara atau kondisi air mendidih. Namun nilai penyerapan yang didapat akan berbeda, begitu juga berat jenis curah pada kondisi jenuh penyerapan yang didapat akan berbeda, begitu juga berat jenis curah pada kondisi jenuh kering permukaan.

kering permukaan.

5.5

5.5 Pori pada agregat ringan mungkin tidak dapat benar-benar terisi dengan air setelahPori pada agregat ringan mungkin tidak dapat benar-benar terisi dengan air setelah perendaman selama 15 jam sampai dengan 19 jam. Pada kenyataannya beberapa jenis perendaman selama 15 jam sampai dengan 19 jam. Pada kenyataannya beberapa jenis agregat, tetap saja tidak akan mencapai potensi penyerapan yang sebenarnya walaupun agregat, tetap saja tidak akan mencapai potensi penyerapan yang sebenarnya walaupun setelah direndam selama beberapa hari. Oleh karena itu, metode uji ini tidak digunakan setelah direndam selama beberapa hari. Oleh karena itu, metode uji ini tidak digunakan dalam pemeriksaan agregat ringan.

dalam pemeriksaan agregat ringan.

6 Peralatan 6 Peralatan 6.1 Timbangan 6.1 Timbangan

Timbangan harus sesuai dengan persyaratan dalam SNI 05-6414-2000. Timbangan harus Timbangan harus sesuai dengan persyaratan dalam SNI 05-6414-2000. Timbangan harus dilengkapi dengan peralatan yang sesuai untuk menggantung wadah contoh uji di dalam air dilengkapi dengan peralatan yang sesuai untuk menggantung wadah contoh uji di dalam air pada bagian tengah-tengah alat penimbang

pada bagian tengah-tengah alat penimbang 6.2

6.2 Wadah Wadah contoh contoh ujiuji

Suatu keranjang kawat ayakan No. 6 atau yang lebih halus, atau ember dengan tinggi dan Suatu keranjang kawat ayakan No. 6 atau yang lebih halus, atau ember dengan tinggi dan lebar yang sama dengan kapasitas 4 liter sampai dengan 7 liter untuk agregat dengan lebar yang sama dengan kapasitas 4 liter sampai dengan 7 liter untuk agregat dengan ukuran nominal maksimum 37,5 mm atau lebih kecil, dan wadah yang lebih besar jika ukuran nominal maksimum 37,5 mm atau lebih kecil, dan wadah yang lebih besar jika dibutuhkan untuk menguji ukuran maksimum agregat yang lebih besar. Wadah harus dibuat dibutuhkan untuk menguji ukuran maksimum agregat yang lebih besar. Wadah harus dibuat agar dapat mencegah terperangkapnya udara ketika wadah ditenggelamkan

agar dapat mencegah terperangkapnya udara ketika wadah ditenggelamkan 6.3

6.3 Tangki Tangki airair

Sebuah tangki air yang kedap air sehubungan contoh uji dan wadahnya akan ditempatkan Sebuah tangki air yang kedap air sehubungan contoh uji dan wadahnya akan ditempatkan dengan benar-benar terendam ketika digantung pada timbangan, dilengkapi dengan suatu dengan benar-benar terendam ketika digantung pada timbangan, dilengkapi dengan suatu saluran pengeluaran air berlebih untuk menjaga agar ketinggian air tetap

saluran pengeluaran air berlebih untuk menjaga agar ketinggian air tetap

(10)

   

SNI 1969:2016 SNI 1969:2016

 © BSN 2016

 © BSN 2016 4 dari 164 dari 16

6.4

6.4 Alat Alat penggantung penggantung (kawat)(kawat)

Kawat untuk menggantung wadah haruslah kawat dengan ukuran praktis terkecil untuk Kawat untuk menggantung wadah haruslah kawat dengan ukuran praktis terkecil untuk memperkecil setiap kemungkinan pengaruh akibat perbedaan panjang kawat yang terendam memperkecil setiap kemungkinan pengaruh akibat perbedaan panjang kawat yang terendam 6.5 Ayakan

6.5 Ayakan

 Ayakan No. 4 atau

 Ayakan No. 4 atau ukuran lain jiukuran lain jika dibutuhkan ka dibutuhkan (Pasal 7).(Pasal 7).

7

7 Pengambilan Pengambilan contoh contoh dan dan persiapan persiapan contoh contoh ujiuji 7.1

7.1 Contoh uji harus terlebih dahulu melalui pengujian bobot isi dengan metode uji sesuaiContoh uji harus terlebih dahulu melalui pengujian bobot isi dengan metode uji sesuai dengan SNI

dengan SNI 03-4804-19903-4804-1998.8.

7.2

7.2 Campur agregat secara menyeluruh dan kurangilah sampai mendekati jumlah yangCampur agregat secara menyeluruh dan kurangilah sampai mendekati jumlah yang diperlukan dengan menggunakan prosedur yang sesuai dengan SNI 13-6717-2002.

diperlukan dengan menggunakan prosedur yang sesuai dengan SNI 13-6717-2002.

Pisahkan semua material yang lolos ayakan No. 4 dengan penyaringan kering, kemudian Pisahkan semua material yang lolos ayakan No. 4 dengan penyaringan kering, kemudian cuci secara menyeluruh untuk menghilangkan debu atau material lain dari permukaan cuci secara menyeluruh untuk menghilangkan debu atau material lain dari permukaan agregat. Jika agregat kasar mengandung sejumlah bahan yang lebih halus dari ayakan No. 4 agregat. Jika agregat kasar mengandung sejumlah bahan yang lebih halus dari ayakan No. 4 dalam jumlah yang substansial, (seperti agregat ukuran No. 8 dan ukuran No. 9 dalam dalam jumlah yang substansial, (seperti agregat ukuran No. 8 dan ukuran No. 9 dalam Klasifikasi M43), gunakan ayakan No. 8 sebagai pengganti ayakan No. 4. Sebagai pilihan, Klasifikasi M43), gunakan ayakan No. 8 sebagai pengganti ayakan No. 4. Sebagai pilihan, pisahkan material yang lebih halus dari ayakan No. 4 dan ujilah material tersebut menurut pisahkan material yang lebih halus dari ayakan No. 4 dan ujilah material tersebut menurut SNI 1970:2016.

SNI 1970:2016.

7.3

7.3 Berat minimum contoh uji yang digunakan disajikan pada Tabel 1 di bawah ini. DalamBerat minimum contoh uji yang digunakan disajikan pada Tabel 1 di bawah ini. Dalam banyak kejadian mungkin saja diinginkan untuk menguji suatu agregat kasar dalam banyak kejadian mungkin saja diinginkan untuk menguji suatu agregat kasar dalam beberapa ukuran fraksi yang terpisah. Apabila contoh uji mengandung lebih dari 15 % yang beberapa ukuran fraksi yang terpisah. Apabila contoh uji mengandung lebih dari 15 % yang tertahan di atas ukuran 37,5 mm, maka ujilah material yang lebih besar dari 37,5 mm di tertahan di atas ukuran 37,5 mm, maka ujilah material yang lebih besar dari 37,5 mm di dalam satu atau lebih ukuran fraksi secara terpisah dari ukuran fraksi yang lebih kecil.

dalam satu atau lebih ukuran fraksi secara terpisah dari ukuran fraksi yang lebih kecil.

 Apabila

 Apabila suatu suatu agregat agregat diuji diuji dalam dalam ukuran ukuran fraksi fraksi yang yang terpisah, terpisah, berat berat contoh contoh uji uji minimumminimum untuk masing-masing fraksi harus merupakan perbedaan antara berat

untuk masing-masing fraksi harus merupakan perbedaan antara berat yang telah ditentukanyang telah ditentukan untuk ukuran minimum dan maksimum dari fraksi tersebut.

untuk ukuran minimum dan maksimum dari fraksi tersebut.

Tabel 1 - Berat minimum contoh uji

Tabel 1 - Berat minimum contoh uji untuk tiap ukuran maksimum nominal agregatuntuk tiap ukuran maksimum nominal agregat Ukuran

Ukuran maksimum maksimum nominal nominal Berat Berat minimum minimum dari dari contoh contoh ujiuji mm

mm inci inci kgkg

150

150 6 6 125125

125

125 5 5 7575

112

112 4 4 ½ ½ 5050

100

100 4 4 4040

90

90 3 3 ½ ½ 2525

75

75 3 3 1818

63

63 2 2 ½ ½ 1212

50

50 2 2 88

37,5

37,5 1 1 ½ ½ 55

25,0

25,0 1 1 44

19,0

19,0 3/4 3/4 33

12,5 12,5 9.50 9.50 4.75 4.75

½

½ 3/8 3/8

2 2 2 2 2 2

(11)

SNI 1969:2016 SNI 1969:2016

 © BSN 2016

 © BSN 2016 5 dari 165 dari 16

7.4

7.4 Jika contoh diuji dalam dua fraksi atau lebih, tentukanlah susunan butiran (gradasi)Jika contoh diuji dalam dua fraksi atau lebih, tentukanlah susunan butiran (gradasi) contoh uji sesuai dengan SNI ASTM C 136-2012, termasuk ayakan yang digunakan untuk contoh uji sesuai dengan SNI ASTM C 136-2012, termasuk ayakan yang digunakan untuk memisahkan fraksi di dalam metode uji ini. Dalam menghitung persentase material dalam memisahkan fraksi di dalam metode uji ini. Dalam menghitung persentase material dalam setiap ukuran fraksi, abaikanlah jumlah material yang lebih halus dari ayakan No. 4 atau setiap ukuran fraksi, abaikanlah jumlah material yang lebih halus dari ayakan No. 4 atau ayakan No. 8 apabila ayakan tersebut digunakan seperti yang dijelaskan pada pasal 7.3.

ayakan No. 8 apabila ayakan tersebut digunakan seperti yang dijelaskan pada pasal 7.3.

8 Prosedur 8 Prosedur 8.1

8.1 Keringkan contoh uji tersebut pada temperatur (110±5)Keringkan contoh uji tersebut pada temperatur (110±5) C C sampai sampai berat berat tetap,tetap, dinginkan pada temperatur ruang selama 1 jam sampai dengan 3 jam untuk contoh uji dinginkan pada temperatur ruang selama 1 jam sampai dengan 3 jam untuk contoh uji dengan ukuran maksimum nominal 37,5 mm atau lebih lama untuk ukuran yang lebih besar dengan ukuran maksimum nominal 37,5 mm atau lebih lama untuk ukuran yang lebih besar sampai agregat cukup dingin pada temperatur yang dapat dikerjakan (kira-kira pada sampai agregat cukup dingin pada temperatur yang dapat dikerjakan (kira-kira pada temperatur 50

temperatur 50 C). Sesudah itu rendam agregat tersebut di C). Sesudah itu rendam agregat tersebut di dalam air pada temperatur ruangdalam air pada temperatur ruang selama 15 jam sampai dengan 19 jam.

selama 15 jam sampai dengan 19 jam.

CATATAN

CATATAN 1 1 - Pada saat menguji agregat kasar dengan ukuran maksimum nominal yang besar, akan - Pada saat menguji agregat kasar dengan ukuran maksimum nominal yang besar, akan diperlukan contoh uji dengan jumlah yang lebih besar. Oleh karena itu akan lebih mudah apabila diuji diperlukan contoh uji dengan jumlah yang lebih besar. Oleh karena itu akan lebih mudah apabila diuji dalam dua atau lebih contoh uji dengan jumlah yang lebih kecil, kemudian nilai-nilai yang diperoleh dalam dua atau lebih contoh uji dengan jumlah yang lebih kecil, kemudian nilai-nilai yang diperoleh digabungkan untuk perhitungan sesuai pasal 9.

digabungkan untuk perhitungan sesuai pasal 9.

8.2

8.2  Apabila  Apabila nilai-nilai nilai-nilai penyerapan penyerapan dan dan berat berat jenis jenis akan akan dipergunakdipergunakan an dalam dalam menentukanmenentukan proporsi campuran beton yang agregatnya akan berada pada kondisi alami, maka proporsi campuran beton yang agregatnya akan berada pada kondisi alami, maka persyaratan untuk pengeringan awal sampai berat tetap dapat dihilangkan, dan jika persyaratan untuk pengeringan awal sampai berat tetap dapat dihilangkan, dan jika permukaan butir partikel contoh uji terjaga secara terus-menerus dalam kondisi basah, permukaan butir partikel contoh uji terjaga secara terus-menerus dalam kondisi basah, perendaman 15 jam sampai dengan 19 jam juga dapat dihilangkan.

perendaman 15 jam sampai dengan 19 jam juga dapat dihilangkan.

CATATAN

CATATAN  22  - Nilai-nilai penyerapan dan berat jenis jenuh kering permukaan mungkin lebih tinggi  - Nilai-nilai penyerapan dan berat jenis jenuh kering permukaan mungkin lebih tinggi untuk agregat yang tidak kering oven sebelum direndam dibandingkan dengan agregat yang sama untuk agregat yang tidak kering oven sebelum direndam dibandingkan dengan agregat yang sama tetapi diperlakukan seperti pada pasal 8.1. Hal ini jelas, khususnya untuk partikel yang lebih besar dari tetapi diperlakukan seperti pada pasal 8.1. Hal ini jelas, khususnya untuk partikel yang lebih besar dari 75 mm (3 inci) karena air tidak mungkin mampu masuk sampai pusat butiran dalam waktu 75 mm (3 inci) karena air tidak mungkin mampu masuk sampai pusat butiran dalam waktu perendaman seperti yang disyaratkan.

perendaman seperti yang disyaratkan.

8.3

8.3 Pindahkan contoh uji dari dalam air ke dalam lembaran penyerap air dan digulungPindahkan contoh uji dari dalam air ke dalam lembaran penyerap air dan digulung bolak balik sampai semua lapisan air permukaan yang terlihat hilang. Keringkan air dari bolak balik sampai semua lapisan air permukaan yang terlihat hilang. Keringkan air dari butiran yang besar secara tersendiri. Aliran udara yang bergerak dapat digunakan untuk butiran yang besar secara tersendiri. Aliran udara yang bergerak dapat digunakan untuk membantu pekerjaan pengeringan. Kerjakan secara hati-hati untuk menghindari penguapan membantu pekerjaan pengeringan. Kerjakan secara hati-hati untuk menghindari penguapan air dari pori-pori agregat dalam mencapai kondisi jenuh kering permukaan. Jika contoh uji air dari pori-pori agregat dalam mencapai kondisi jenuh kering permukaan. Jika contoh uji mengering melewati kondisi jenuh kering permukaan, rendamlah contoh uji selama 30 menit, mengering melewati kondisi jenuh kering permukaan, rendamlah contoh uji selama 30 menit, lalu lakukan kembali proses pengeringan permukaan contoh uji sampai dengan kondisi jenuh lalu lakukan kembali proses pengeringan permukaan contoh uji sampai dengan kondisi jenuh kering permukaan. Tentukan berat benda uji pada kondisi jenuh kering permukaan. Catat kering permukaan. Tentukan berat benda uji pada kondisi jenuh kering permukaan. Catat beratnya dengan ketelitian

beratnya dengan ketelitian 1,0 gram atau 1,0 gram atau 0,1 % 0,1 % dari berat contoh uji, dari berat contoh uji, pilih nilai yang pilih nilai yang palingpaling besar.

besar.

8.4

8.4 Setelah berat ditentukan, segera tempatkan contoh uji yang berada dalam kondisiSetelah berat ditentukan, segera tempatkan contoh uji yang berada dalam kondisi  jenuh

 jenuh kering permukaan kering permukaan tersebut tersebut di di dalam dalam wadah lalu wadah lalu tentukan tentukan beratnya di beratnya di dalam air dalam air yangyang mempunyai kerapatan (997±2) kg/m

mempunyai kerapatan (997±2) kg/m33  pada temperatur (23,0±1,7)  pada temperatur (23,0±1,7)  C. Hati-hatilah sewaktuC. Hati-hatilah sewaktu berusaha menghilangkan udara yang terperangkap sebelum menentukan berat dengan cara berusaha menghilangkan udara yang terperangkap sebelum menentukan berat dengan cara menggoncangkan wadah dalam kondisi terendam. Pertahankan ketinggian air dalam bak menggoncangkan wadah dalam kondisi terendam. Pertahankan ketinggian air dalam bak pada kedalaman meluap untuk menjaga ketinggian air yang tetap selama pengujian.

pada kedalaman meluap untuk menjaga ketinggian air yang tetap selama pengujian.

CATATAN

CATATAN  3 -3 - Wadah tersebut harus terendam dalam kedalaman yang cukup untuk menutup contohWadah tersebut harus terendam dalam kedalaman yang cukup untuk menutup contoh uji selama penentuan berat

uji selama penentuan berat.. Kawat penggantung wadah tersebut harus memiliki ukuran praktis yangKawat penggantung wadah tersebut harus memiliki ukuran praktis yang paling kecil untuk memperkecil kemungkinan pengaruh akibat perbedaan panjang kawat terendam.

paling kecil untuk memperkecil kemungkinan pengaruh akibat perbedaan panjang kawat terendam.

(12)

   

SNI 1969:2016 SNI 1969:2016

 © BSN 2016

 © BSN 2016 6 dari 166 dari 16

8.5

8.5 Keringkan contoh uji tersebut pada temperatur (110±5)Keringkan contoh uji tersebut pada temperatur (110±5) C sampai berat tetap,C sampai berat tetap, dinginkan pada temperatur ruang selama 1 jam sampai dengan 3 jam, atau sampai agregat dinginkan pada temperatur ruang selama 1 jam sampai dengan 3 jam, atau sampai agregat telah dingin pada suatu temperatur yang dapat dikerjakan (kira-kira pada temperatur 50 telah dingin pada suatu temperatur yang dapat dikerjakan (kira-kira pada temperatur 50 C),C), kemudian tentukan beratnya. Gunakan berat ini

kemudian tentukan beratnya. Gunakan berat ini dalam proses perhitungan pada pasal 9.dalam proses perhitungan pada pasal 9.

9 Perhitungan 9 Perhitungan 9.1

9.1 Berat Berat jenisjenis

Pengukuran berat jenis dilakukan pada temperatur air dan temperatur agregat yang sama, Pengukuran berat jenis dilakukan pada temperatur air dan temperatur agregat yang sama, misalnya pada temperatur 23

misalnya pada temperatur 23C.C.

9.1.1

9.1.1 Berat Berat jenis jenis curahcurah Hitunglah berat jenis curah (S

Hitunglah berat jenis curah (Sdd) dengan menggunakan Persamaan 1.) dengan menggunakan Persamaan 1.

Berat jenis curah (S

Berat jenis curah (Sdd) ) (1)(1)

Keterangan:

Keterangan:

 A

 A   adalah adalah berat berat benda benda uji uji kering kering oven oven (gram);(gram);

B

B   adalah adalah berat berat benda benda uji uji kondisi kondisi jenuh jenuh kering kering permukaan permukaan di di udara udara (gram);(gram);

C    adalah adalah berat berat benda benda uji uji dalam dalam air air (gram).(gram).

9.1.2

9.1.2 Berat Berat jenis jenis jenuh jenuh kering kering permukaanpermukaan Hitunglah berat jenis jenuh kering permukaan (S

Hitunglah berat jenis jenuh kering permukaan (Sss), dalam basis jenuh kering permukaan), dalam basis jenuh kering permukaan dengan menggunakan Persamaan 2.

dengan menggunakan Persamaan 2.

Berat jenis jenuh kering permukaan (S Berat jenis jenuh kering permukaan (Sss))

(2) (2) Keterangan:

Keterangan:

B

B adalah berat benda uji kondisi jenuh kering permukaan di udara (gram);adalah berat benda uji kondisi jenuh kering permukaan di udara (gram);

C    adalah adalah berat berat benda benda uji uji dalam dalam air air (gram).(gram).

9.1.3

9.1.3 Berat Berat jenis jenis semusemu Hitunglah berat jenis semu (S

Hitunglah berat jenis semu (Saa), dengan menggunakan Persamaan 3.), dengan menggunakan Persamaan 3.

Berat jenis semu (S

Berat jenis semu (Saa) ) ((33))

Keterangan:

Keterangan:

 A

 A   adalah adalah berat berat benda benda uji uji kering kering oven oven (gram);(gram);

C    adalah adalah berat berat benda benda uji uji dalam dalam air air (gram).(gram).

9.2

9.2 Berat Berat jenis jenis rata-ratarata-rata  Apabila agreg

 Apabila agregat kasar diuji dalam bat kasar diuji dalam beberapa ukuraeberapa ukuran terpisah per fraksi, nilan terpisah per fraksi, nilai berat jenis curah,i berat jenis curah, berat jenis jenuh kering permukaan atau berat jenis semu dapat dihitung sebagai nilai rata- berat jenis jenuh kering permukaan atau berat jenis semu dapat dihitung sebagai nilai rata- rata dari berat jenis yang ditentukan pada pasal 9.1. Hitunglah nilai berat jenis rata-rata (G) rata dari berat jenis yang ditentukan pada pasal 9.1. Hitunglah nilai berat jenis rata-rata (G) dengan menggunakan Persamaan 4 :

dengan menggunakan Persamaan 4 :

(13)

SNI 1969:2016 SNI 1969:2016

 © BSN 2016

 © BSN 2016 7 dari 167 dari 16

Berat

Berat jenis jenis rata-rata rata-rata (G) (G) = = (4)(4)

Keterangan:

Keterangan:

P

P11, P, P22…P…Pnn adalah persentase berat setiap fraksi pada contoh uji asliadalah persentase berat setiap fraksi pada contoh uji asli G

G11, G, G22…G…Gnn   adalah nilaadalah nilai berat jei berat jenis yang tenis yang tepat untuk sepat untuk setiap fraksi setiap fraksi sesuai tipe besuai tipe berat jenisrat jenis yang

yang dirata-ratakandirata-ratakan CATATAN

CATATAN 4 4 - Beberapa pengguna metode ini mungkin ingin menyatakan hasil dalam hal kerapatan. - Beberapa pengguna metode ini mungkin ingin menyatakan hasil dalam hal kerapatan.

Kerapatan dapat ditentukan dengan mengalikan berat jenis curah, Berat jenis jenuh kering permukaan Kerapatan dapat ditentukan dengan mengalikan berat jenis curah, Berat jenis jenuh kering permukaan atau berat jenis semu dengan air yang mempunyai kerapatan 997,5 kg/m

atau berat jenis semu dengan air yang mempunyai kerapatan 997,5 kg/m33  pada temperatur 23  pada temperatur 23 C.C.

Beberapa ahli

Beberapa ahli merekomendasikan menggunakan merekomendasikan menggunakan air air yang mempunyai yang mempunyai kerapatan kerapatan 1 1 000 000 kg/mkg/m33 pada pada temperatur 4

temperatur 4 C untuk hasil yang cukup akurat. Isitilah kerapatan yang behubungan dengan beratC untuk hasil yang cukup akurat. Isitilah kerapatan yang behubungan dengan berat  jenis curah, B

 jenis curah, Berat jenis jenerat jenis jenuh kering puh kering permukaan ermukaan dan beradan berat jenis semu bet jenis semu belum distandalum distandarkan.rkan.  

9.3

9.3 Penyerapan Penyerapan airair

Hitunglah persentase penyerapan air (A

Hitunglah persentase penyerapan air (Aww), dengan menggunakan Persamaa), dengan menggunakan Persamaan 5 :n 5 : Penyerapan air (A

Penyerapan air (Aww) ) . . 100% 100% (5)(5)

Keterangan:

Keterangan:

 A

 A   adalah adalah berat berat benda benda uji uji kering kering oven oven (gram);(gram);

B

B   adalah adalah berat berat benda benda uji uji kondisi kondisi jenuh jenuh kering kering permukaan permukaan di di udara udara (gram).(gram).

9.4

9.4 Nilai Nilai penyerapan penyerapan air air rata-ratarata-rata  Apabila agregat

 Apabila agregat kasar kasar diuji dalam diuji dalam beberapa ukuran beberapa ukuran terpisah per terpisah per fraksi, fraksi, nilai penyerapan nilai penyerapan airair rata-rata adalah nilai rata-rata dari nilai yang dihitung sesuai dengan pasal 9.3. Hitunglah rata-rata adalah nilai rata-rata dari nilai yang dihitung sesuai dengan pasal 9.3. Hitunglah nilai penyerapan air rata-rata (A

nilai penyerapan air rata-rata (Aabab) dengan menggunakan Persamaan 6 :) dengan menggunakan Persamaan 6 : Penyerapan air rata-rata (A

Penyerapan air rata-rata (Aabab) ) = = (6)(6)

Keterangan:

Keterangan:

11, P , P …..P …..P nn   adalah persentase berat dari setiap ukuran fraksi di dalam contoh uji adalah persentase berat dari setiap ukuran fraksi di dalam contoh uji asli;asli;

 A

 A11, A, A…..A…..Ann   adalah persentase penyerapan air dari setiap ukuran fraksi.adalah persentase penyerapan air dari setiap ukuran fraksi.

10 Laporan 10 Laporan 10.1

10.1 Laporkan hasil berat jenis dengan ketelitian 0,01 yang terdekat dan indikasikan tipeLaporkan hasil berat jenis dengan ketelitian 0,01 yang terdekat dan indikasikan tipe dari berat jenis,seperti berat jenis curah, berat jenis jenuh kering permukaan, berat jenis dari berat jenis,seperti berat jenis curah, berat jenis jenuh kering permukaan, berat jenis semu.

semu.

10.2

10.2 Laporkan hasil penyerapan air dengan ketelitian 0,1 %.Laporkan hasil penyerapan air dengan ketelitian 0,1 %.

10.3

10.3 Jika agregat kasar diuji pada kondisi kelembapan alaminya, tidak dengan dikeringkanJika agregat kasar diuji pada kondisi kelembapan alaminya, tidak dengan dikeringkan terlebih dahulu di dalam oven dan direndam selama 15 jam sampai dengan 19 jam di dalam terlebih dahulu di dalam oven dan direndam selama 15 jam sampai dengan 19 jam di dalam air seperti yang dijelaskan pada Pasal 8.2, hal ini harus dicatat didalam laporan.

air seperti yang dijelaskan pada Pasal 8.2, hal ini harus dicatat didalam laporan.

(14)

   

SNI 1969:2016 SNI 1969:2016

 © BSN 2016

 © BSN 2016 8 dari 168 dari 16

11

11 Ketelitian Ketelitian dan dan penyimpanganpenyimpangan 11.1

11.1 Perkiraan ketelitian metode uji diperoleh dari hasil program AASHTOPerkiraan ketelitian metode uji diperoleh dari hasil program AASHTO MaterialsMaterials Reference Laboratory Reference Sample Program

Reference Laboratory Reference Sample Program, dengan melakukan pengujian, dengan melakukan pengujian menggunakan metode uji AASHTO T 85 dan ASTM C127. Perbedaan yang signifikan menggunakan metode uji AASHTO T 85 dan ASTM C127. Perbedaan yang signifikan diantara 2 metode, ASTM C127 mensyaratkan waktu perendaman adalah selama 24±4 jam diantara 2 metode, ASTM C127 mensyaratkan waktu perendaman adalah selama 24±4 jam sedangkan AASHTO T 85 mensyaratkan waktu perendaman adalah selama 15 jam sampai sedangkan AASHTO T 85 mensyaratkan waktu perendaman adalah selama 15 jam sampai dengan 19 jam. Perbedaan lama perendaman dari 2 metode tersebut memiliki efek yang dengan 19 jam. Perbedaan lama perendaman dari 2 metode tersebut memiliki efek yang tidak signifikan pada indeks ketelitian. Data yang diperoleh berdasarkan hasil analisis lebih tidak signifikan pada indeks ketelitian. Data yang diperoleh berdasarkan hasil analisis lebih dari 100 pasang hasil uji dari 40 sampai 100 laboratorium.

dari 100 pasang hasil uji dari 40 sampai 100 laboratorium.

Tabel 2 – Ketelitian Tabel 2 – Ketelitian

Uraian

Uraian Simpangan bakuSimpangan baku (1s)

(1s)aa

Rentang dari 2 hasil yang Rentang dari 2 hasil yang

dapat diterima (d2s) dapat diterima (d2s)aa   Ketelitian dari 1 teknisi :

Ketelitian dari 1 teknisi : Berat

Berat jenis jenis curah curah 0,009 0,009 0,0250,025 Berat

Berat jenis jenis curah curah JKP JKP 0,007 0,007 0,0200,020 Berat

Berat jenis jenis semu semu 0,007 0,007 0,0200,020 Penyerapan air 

Penyerapan air bb  (%) (%) 0,088 0,088 0,2500,250 Ketelitian dari beberapa laboratorium :

Ketelitian dari beberapa laboratorium : Berat

Berat jenis jenis curah curah kering kering 0,013 0,013 0,0380,038 Berat

Berat jenis jenis curah curah JKP JKP 0,011 0,011 0,0320,032 Berat

Berat jenis jenis semu semu 0,011 0,011 0,0320,032 Penyerapan air 

Penyerapan air bb  (%) (%) 0,145 0,145 0,4100,410

a

a  Angka-angka di atas menunjukkan, (1s)  Angka-angka di atas menunjukkan, (1s)aa dan (d2s)dan (d2s)aa  memiliki batas seperti yang dijelaskan pada  memiliki batas seperti yang dijelaskan pada  ASTM

 ASTM C670. C670. Perkiraan Perkiraan ketelitian ketelitian diperoleh diperoleh dari dari gabungagabungan n analisis analisis data data sampel sampel AASHTOAASHTO MaterialsMaterials Reference Laboratory Reference

Reference Laboratory Reference dari laboratorium yang menggunakan waktu perendaman selama 15dari laboratorium yang menggunakan waktu perendaman selama 15  jam dan lab

 jam dan laboratorium laoratorium lainnya yang meinnya yang menggunakanggunakan waktu peren waktu perendaman selndaman selamaama24±4 jam.24±4 jam. Pengujian iniPengujian ini dilakukan pada agregat dengan berat jenis normal dan dalam kondisi kering oven.

dilakukan pada agregat dengan berat jenis normal dan dalam kondisi kering oven.

b

b  Perkiraan ketelitian didasarkan pada agregat dengan penyerapan air kurang dari 2 persen.Perkiraan ketelitian didasarkan pada agregat dengan penyerapan air kurang dari 2 persen.  

11.2

11.2 Karena tidak ada material acuan yang cocok untuk menentukan penyimpangan untukKarena tidak ada material acuan yang cocok untuk menentukan penyimpangan untuk prosedur dalam mengukur penyerapan agregat kasar, maka tidak ada pernyataan mengenai prosedur dalam mengukur penyerapan agregat kasar, maka tidak ada pernyataan mengenai penyimpangan.

penyimpangan.

(15)

SNI 1969:2016 SNI 1969:2016

 © BSN 2016

 © BSN 2016 9 dari 169 dari 16

Lampiran A Lampiran A

(informatif) (informatif)

Perbedaan antara SNI 1969:2008 dan SNI

Perbedaan antara SNI 1969:2008 dan SNI 1969:2016 1969:2016

SNI

SNI 1969:2008 1969:2008 SNI SNI 1969:20161969:2016 Perendaman agregat dilakukan selama 24 ±

Perendaman agregat dilakukan selama 24 ± 4 jam

4 jam

Perendaman agregat dilakukan selama 15 Perendaman agregat dilakukan selama 15  jam sampai de

 jam sampai dengan 19 jamngan 19 jam Belum ada prosedur yang harus dilakukan

Belum ada prosedur yang harus dilakukan  jika contoh uj

 jika contoh uji mengering mi mengering melewati kondiselewati kondisii  jenuh kering

 jenuh kering permukaanpermukaan

Prosedur yang harus dilakukan jika contoh uji Prosedur yang harus dilakukan jika contoh uji mengering melewati kondisi jenuh kering mengering melewati kondisi jenuh kering permukaan, rendamlah contoh uji selama 30 permukaan, rendamlah contoh uji selama 30 menit, lalu lakukan kembali proses

menit, lalu lakukan kembali proses pengeringan permukaan contoh uji pengeringan permukaan contoh uji Belum terdapat persamaan berat jenis rata-

Belum terdapat persamaan berat jenis rata- rata bila pengujian berat jenis agregat kasar rata bila pengujian berat jenis agregat kasar dilakukan dalam beberapa ukuran fraksi dilakukan dalam beberapa ukuran fraksi

Terdapat persamaan berat jenis rata-rata Terdapat persamaan berat jenis rata-rata bilabila pengujian berat jenis agregat kasar

pengujian berat jenis agregat kasar dilakukandilakukan dalam beberapa ukuran fraksi

dalam beberapa ukuran fraksi Berat jenis rata-rata (G) = Berat jenis rata-rata (G) =

Belum terdapat persamaan penyerapan air Belum terdapat persamaan penyerapan air rata-rata bila pengujian berat jenis agregat rata-rata bila pengujian berat jenis agregat kasar dilakukan dalam beberapa ukuran kasar dilakukan dalam beberapa ukuran fraksi

fraksi

Terdapat persamaan penyerapan air rata- Terdapat persamaan penyerapan air rata- rata bila pengujian berat jenis agregat kasar rata bila pengujian berat jenis agregat kasar dilakukan dalam beberapa ukuran fraksi dilakukan dalam beberapa ukuran fraksi Penyerapan air rata-rata (A

Penyerapan air rata-rata (Aabab) =) =

(16)

   

SNI 1969:2016 SNI 1969:2016

 © BSN 2016

 © BSN 2016 10 dari 1610 dari 16

Lampiran B Lampiran B

(informatif) (informatif)

Pengembangan persama

Pengembangan persamaan untuk perhitungan berat an untuk perhitungan berat jenis dengan jenis dengan beberapa fraksi

beberapa fraksi

 Asal

 Asal mula mula persamaan persamaan diperoleh diperoleh dari dari kasus kasus sederhana sederhana menggunakamenggunakan n dua dua benda benda padat.padat.

Benda padat 1 memilki berat (W

Benda padat 1 memilki berat (W11) dalam satuan gram dan volume (V) dalam satuan gram dan volume (V11) dalam satuan) dalam satuan millimeter; maka berat jenis (G

millimeter; maka berat jenis (G11) adalah W) adalah W11/V/V11. Benda padat 2 memilki berat W. Benda padat 2 memilki berat W22 dan volume dan volume V

V22  dan G  dan G22   = = WW22/V/V22. Jika dua benda padat ditinjau bersama, kombinasi berat jenis adalah. Jika dua benda padat ditinjau bersama, kombinasi berat jenis adalah total berat dalam gram dibagi dengan total volume dalam millimeter, seperti yang ditunjukkan total berat dalam gram dibagi dengan total volume dalam millimeter, seperti yang ditunjukkan pada Persamaan B.1 berikut ini :

pada Persamaan B.1 berikut ini :

...

... B.1B.1 Manipulasi terhadap persamaan A.1 ini

Manipulasi terhadap persamaan A.1 ini menghasilkan persamaan A.2 dan menghasilkan persamaan A.2 dan A.3 A.3 berikut ini :berikut ini : ...

... B.2B.2

...

... B.3B.3

Berat fraksi dari 2

Berat fraksi dari 2 benda padat ditentukan dengan Persambenda padat ditentukan dengan Persamaan A.4 dan A.7 aan A.4 dan A.7 berikut ini :berikut ini : ...

... B.4B.4 dan

dan

...

... B.5B.5 dan

dan

dan

dan ... B.6B.6 Oleh karena itu

Oleh karena itu

...

... B.7B.7 Contoh perhitungan disajikan di bawah ini :

Contoh perhitungan disajikan di bawah ini :

Diketahui hasil uji agregat kasar yang diuji masing-masing fraksi sebagai berikut : Diketahui hasil uji agregat kasar yang diuji masing-masing fraksi sebagai berikut :

Ukuran fraksi Ukuran fraksi

mm (in) mm (in)

Persentase dalam Persentase dalam

contoh uji asli contoh uji asli

Berat jenis curah Berat jenis curah

JKP JKPaa

Berat contoh uji Berat contoh uji

(gram) (gram)

Penyerapan Penyerapan

(%) (%) 4.75 - 12.5

4.75 - 12.5 (No.4 – ½)

(No.4 – ½) 44 44 2,72 2,72 2 2 213,0 213,0 0,40,4

12.5 – 37.5 12.5 – 37.5 (½ – 1½)

(½ – 1½) 35 35 2,56 2,56 5 5 462,5 462,5 2,52,5

37.5 – 63 37.5 – 63 (1½ – 2½)

(1½ – 2½) 21 21 2,54 2,54 12 12 593,0 593,0 3,03,0

a

a Berat jenis jenuh kering permukaan (JKP) rata-rata Berat jenis jenuh kering permukaan (JKP) rata-rata

Penyerapan air rata-rata : Penyerapan air rata-rata :

(17)

SNI 1969:2016 SNI 1969:2016

 © BSN 2016

 © BSN 2016 11 dari 1611 dari 16

Lampiran C Lampiran C

(informatif) (informatif)

Hubungan antara berat jenis dengan penyerapan Hubungan antara berat jenis dengan penyerapan  

Keterangan:

Keterangan:

S

Sdd adalah berat jenis curah, adalah berat jenis curah, S

Sss adalah berat jenis jenuh kering permukaan, adalah berat jenis jenuh kering permukaan, S

Saa adalah berat jenis semu ( adalah berat jenis semu (apparent apparent ), dan), dan  A

 Aww adalah penyerapan (%) adalah penyerapan (%)

Hubungan berat jenis dengan penyerapan dapat dilihat pada persamaan C.1 dan C.2

Hubungan berat jenis dengan penyerapan dapat dilihat pada persamaan C.1 dan C.2 berikutberikut ini :

ini :

...

... C.1C.1

...

... C.2C.2

 Atau persamaa

 Atau persamaan C.3 sampai den C.3 sampai dengan persamngan persamaan C.5 berikut inaan C.5 berikut ini :i :

...

... C.3C.3

. 100

. 100 ... ...C.4C.4

.100 C.5

.100 C.5

(18)

   

SNI 1969:2016 SNI 1969:2016

 © BSN 2016

 © BSN 2016 12 dari 1612 dari 16

Lampiran D Lampiran D

(informatif) (informatif)

Contoh formulir pengujian Contoh formulir pengujian

Surat

Surat permohonan permohonan ::

No.

No. Kode Kode Pengujian Pengujian ::

Lampiran :

Lampiran :

Dibuat

Dibuat Untuk Untuk ::

Penerima

Penerima Contoh Contoh Uji Uji ::

Jenis

Jenis Contoh Contoh Uji Uji ::

Jumlah

Jumlah contoh contoh Uji Uji ::

Kemasan

Kemasan Contoh Contoh Uji Uji ::

Tanggal

Tanggal Penerimaan Penerimaan ::

Tanggal

Tanggal Pengujian Pengujian ::

Temperatur

Temperatur ruangan ruangan ::

Pengujian dilakukan Sesuai Metode Uji SNI 1969:2016 Pengujian dilakukan Sesuai Metode Uji SNI 1969:2016

Pengujian

Pengujian Notasi Notasi I I II II SatuanSatuan Berat benda uji kering oven

Berat benda uji kering oven  A A

Berat benda uji jenuh kering permukaan di Berat benda uji jenuh kering permukaan di udara

udara BB

Berat benda uji di dalam air

Berat benda uji di dalam air CC

Perhitungan

Perhitungan PersamaaPersamaan n I I II II Rata-rataRata-rata Berat jenis curah (S

Berat jenis curah (Sdd))

Berat jenis jenuh kering permukaan (S Berat jenis jenuh kering permukaan (Sss)) Berat jenis semu (S

Berat jenis semu (Saa)) Penyerapan air (S Penyerapan air (Sww))

………, ………..

………, ………..

Pemeriksa Pemeriksa

(………) (………)

Penguji Penguji

(………) (………)

(19)

SNI 1969:2016 SNI 1969:2016

 © BSN 2016

 © BSN 2016 13 dari 1613 dari 16

Lampiran E Lampiran E

(informatif) (informatif)

Contoh formulir pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat kasar Contoh formulir pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

dengan beberapa fraksi dengan beberapa fraksi

Surat

Surat permohonan permohonan ::

No.

No. Kode Kode Pengujian Pengujian ::

Lampiran :

Lampiran :

Dibuat

Dibuat Untuk Untuk ::

Penerima

Penerima Contoh Contoh Uji Uji ::

Jenis

Jenis Contoh Contoh Uji Uji ::

Jumlah

Jumlah contoh contoh Uji Uji ::

Kemasan

Kemasan Contoh Contoh Uji Uji ::

Tanggal

Tanggal Penerimaan Penerimaan ::

Tanggal

Tanggal Pengujian Pengujian ::

Temperatur

Temperatur ruangan ruangan ::

Pengujian dilakukan Sesuai Metode Uji SNI 1969:2016 Pengujian dilakukan Sesuai Metode Uji SNI 1969:2016

Pengujian Notasi

Pengujian Notasi Ukuran FraksiUkuran Fraksi

(……)

(……) (……) (……) (……)(……) Berat benda uji kering oven

Berat benda uji kering oven  A A

Berat benda uji jenuh kering permukaan di Berat benda uji jenuh kering permukaan di udara

udara BB

Berat benda uji di dalam air

Berat benda uji di dalam air CC

Perhitungan Persamaan

Perhitungan Persamaan Ukuran FraksiUkuran Fraksi (……)

(……) (……) (……) (……)(……) Berat jenis curah (S

Berat jenis curah (Sdd))

Berat jenis jenuh kering permukaan (S Berat jenis jenuh kering permukaan (Sss)) Berat jenis semu (S

Berat jenis semu (Saa)) Penyerapan air (S Penyerapan air (Sww))

Ukuran fraksi Ukuran fraksi

mm (in) mm (in)

Persentase dalam Persentase dalam

contoh uji asli contoh uji asli

Berat jenis Berat jenis curah JKP curah JKP  

Berat contoh uji Berat contoh uji

(gram) (gram)

Penyerapan Penyerapan

(%) (%) (……)

(……) (……) (……) (……) (……)

(20)

   

SNI 1969:2016 SNI 1969:2016

 © BSN 2016

 © BSN 2016 14 dari 1614 dari 16 Perhitunga

Perhitungan n Persamaan Persamaan NilaiNilai

Berat jenis jenuh kering

Berat jenis jenuh kering permukaan rata-permukaan rata- rata (

rata (GGJKP JKP ))

Penyerapan air rata-rata ( Penyerapan air rata-rata ( A Aabab))

………, ………..

………, ………..

Pemeriksa Pemeriksa

(………) (………)

Penguji Penguji

(………) (………)

(21)

SNI 1969:2016 SNI 1969:2016

 © BSN 2016

 © BSN 2016 15 dari 1615 dari 16

Lampiran F Lampiran F (informatif) (informatif)

Contoh pengisian formulir pengujian Contoh pengisian formulir pengujian

Surat

Surat permohonan permohonan : : 12/UB/HK/08/1512/UB/HK/08/15 No.

No. Kode Kode Pengujian Pengujian : : 3/Ag.K/08/153/Ag.K/08/15 Lampiran

Lampiran : : --

Dibuat

Dibuat Untuk Untuk : : CV. CV. Unggul Unggul UsahaUsaha Penerima

Penerima Contoh Contoh Uji Uji ::

Jenis

Jenis Contoh Contoh Uji Uji : : Agregat Agregat KasarKasar Jumlah

Jumlah contoh contoh Uji Uji : : 1 1 (satu) (satu) karungkarung Kemasan

Kemasan Contoh Contoh Uji Uji : : KarungKarung Tanggal

Tanggal Penerimaan Penerimaan : : 8 8 September September 20142014 Tanggal

Tanggal Pengujian Pengujian : : 10 10 September September 20142014 Temperatur

Temperatur ruangan ruangan : : 2424 CC  

Pengujian dilakukan Sesuai Metode Uji SNI 1969:2016 Pengujian dilakukan Sesuai Metode Uji SNI 1969:2016

Pengujian

Pengujian Notasi Notasi I I II II SatuanSatuan Berat benda uji kering oven

Berat benda uji kering oven  A A 1 1 215,25 215,25 1 1 195,10 195,10 gramgram Berat benda uji jenuh kering permukaan di

Berat benda uji jenuh kering permukaan di udara

udara BB 1 1 232,10 232,10 1 1 211,20 211,20 gramgram Berat benda uji di dalam air

Berat benda uji di dalam air CC 749,86 749,86 740,69 740,69 gramgram Perhitungan

Perhitungan Persamaan Persamaan I I II II Rata-rataRata-rata Berat jenis curah (S

Berat jenis curah (Sdd) ) 2,52 2,52 2,54 2,54 2,532,53 Berat jenis jenuh kering permukaan (S

Berat jenis jenuh kering permukaan (Sss) ) 2,55 2,55 2,54 2,54 2,542,54 Berat jenis semu (S

Berat jenis semu (Saa) ) 2,61 2,61 2,63 2,63 2,622,62 Penyerapan air (S

Penyerapan air (Sww) ) 1,39 1,39 1,35 1,35 1,371,37 Bandung, 12 September 2014

Bandung, 12 September 2014 Pemeriksa

Pemeriksa

Rulli

Rulli Ranastra Ranastra IrawanIrawan

Penguji Penguji

Hanna Abdul Halim Hanna Abdul Halim

(22)

   

SNI 1969:2016 SNI 1969:2016

 © BSN 2016

 © BSN 2016 16 dari 1616 dari 16

Bibliografi Bibliografi

SNI ASTM

SNI ASTM C136-2012C136-2012,, Metode uji untuk analisis saringan agregat halus dan agregat kasarMetode uji untuk analisis saringan agregat halus dan agregat kasar SNI 6388:2015,

SNI 6388:2015, Spesifikasi agregat untuk lapis fondasi, lapis fondasi bawah dan bahu jalanSpesifikasi agregat untuk lapis fondasi, lapis fondasi bawah dan bahu jalan SNI

SNI 03-6866-2003-6866-2002,02,Spesifikasi ayakan anyaman kawat Spesifikasi ayakan anyaman kawat untuk keperluan pengujianuntuk keperluan pengujian  AASHTO R 1,

 AASHTO R 1,Use of the Use of the international system of unitsinternational system of units  ASTM Designation

 ASTM Designation C C 127-88 (1993),127-88 (1993), Standard method of test for specific and absorption ofStandard method of test for specific and absorption of coarse aggregate.

coarse aggregate.

ISO/IEC 17043:2010,

ISO/IEC 17043:2010, Conformity Assesment, General requirement for proficiency testing Conformity Assesment, General requirement for proficiency testing 

(23)

  

Informasi Pendukung Terkait Perumusan Standar Informasi Pendukung Terkait Perumusan Standar

[1]

[1] Komtek/SubKomKomtek/SubKomtek tek perumus perumus SNISNI Sub Komite Teknis

Sub Komite Teknis 91-01-S2,91-01-S2,Rekayasa Jalan dan JembatanRekayasa Jalan dan Jembatan   [2]

[2] Susunan Susunan keanggotaan keanggotaan Komtek Komtek perumus perumus SNISNI Ketua

Ketua : : Ir. Ir. Herry Herry Vaza, Vaza, M.Eng.ScM.Eng.Sc Sekretaris

Sekretaris : : Dr. Dr. Ir. Ir. Nyoman Nyoman Suaryana, Suaryana, M.ScM.Sc  Anggota

 Anggota : : 1. 1. Prof. Dr.Ir. M. SjahdanProf. Dr.Ir. M. Sjahdanulirwan, M.Sculirwan, M.Sc 2.

2. Ir. Ir. Abinhot Abinhot Sihotang, Sihotang, MTMT 3.

3. Prof. DrProf. Dr. Ir. . Ir. Raden Raden Anwar Anwar Yamin, Yamin, MT, MEMT, ME 4.

4. Ir. Theresia Ir. Theresia Widia LWidia Liestianiiestiani 5.

5. Dr. Dr. Hindra Hindra MulyaMulya 6.

6. Ir. SamuIr. Samun Han Haris, MTris, MT 7.

7. Dr. Dr. Imam Imam AschuryAschury CATATAN:

CATATAN:

Susunan keanggotaan Sub Komtek 91-01-S2 diatas adalah pada saat Standar ini Susunan keanggotaan Sub Komtek 91-01-S2 diatas adalah pada saat Standar ini ditetapkan. Anggota Komtek yang juga t

ditetapkan. Anggota Komtek yang juga turut menyusun sebelum perubahanurut menyusun sebelum perubahan keanggotaan, adalah:

keanggotaan, adalah:

1.

1. Ir. Ir. Nandang Nandang Syamsudin, Syamsudin, MT MT (Sekretaris)(Sekretaris) 2.

2. Prof. Prof. Ir. Ir. Wimpy Wimpy Santosa, Santosa, Ph.DPh.D 3.

3. Ir. Ir. Gompul Gompul Dairi, Dairi, BRE, BRE, M.ScM.Sc [3]

[3] Konseptor Konseptor rancangan rancangan SNISNI

Nama Instansi

Nama Instansi

Hanna

Hanna Abdul Abdul Halim, Halim, A.Md A.Md Pusat Pusat Litbang Litbang Jalan Jalan dan dan JembatanJembatan

[4]

[4] Sekretariat Sekretariat pengelola pengelola Komtek Komtek perumus perumus SNISNI

Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan, Badan Penelitian dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.  

Referensi

Dokumen terkait