Dalam penyelidikan pendahuluan, konsultan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya (data sekunder dan primer) yang mungkin tersedia dan selanjutnya diperlukan untuk perencanaan pekerjaan. Mengumpulkan dan mengkaji data bahan/bahan dan peralatan yang tersedia sehingga dapat menentukan jenis konstruksi. Seluruh hasil penelitian pendahuluan dilaporkan dalam bentuk Laporan Penelitian Pendahuluan lengkap dengan foto asli untuk konsultasi dengan klien dan sebagai dasar penyusunan langkah selanjutnya.
Pengukuran topografi dilakukan sepanjang sumbu (sumbu jalan) jalan dan jembatan yang direncanakan serta jalan akses/keluar serta daerah sekitarnya yang diperlukan untuk membuat rencana rinci, meliputi lebar luas jalan ditambah luas kiri dan kanan jalan. pengawasan. permukaan, sesuai dengan persyaratan perencanaan teknis. Patok Km dan Hm, jika ada, serta rambu-rambu penting pinggir jalan lainnya akan diambil dan dihitung koordinatnya. Pengukuran penampang dilakukan setiap 50 meter pada bagian lurus dan miring dan setiap 25 m untuk usulan daerah tikungan/lereng.
Lebar pengukuran meliputi area/sampai 50 m di dalam bagian jalan yang melengkung atau sesuai kebutuhan.
SURVEI KONDISI JALAN
SURVEI LALU LINTAS
SURVEI INVENTARISASI JALAN
PEMERIKSAAN DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP)
PERENCANAAN GEOMETRIK
Untuk kurva yang radiusnya lebih kecil dari harga diatas maka bentuk kurva yang digunakan adalah Spiral-Lingkaran-Spiral. Panjang busur transisi dihitung dengan memperhitungkan perubahan gaya sentrifugal dari nol (pada penampang lurus). Jari-jari tikungan diambil sesuai dengan kecepatan desain yang ditentukan dan tidak mengakibatkan kemiringan tikungan melebihi nilai maksimum.
Kemiringan kurva maksimum dibedakan antara jalan dalam kota masing-masing 6% dan luar kota 8% dengan kecepatan rencana 30 km/jam dan jalan luar kota 10. Pada daerah tikungan terjadi perubahan pada kemiringan penampang jalan dari kemiringan normal sampai kemiringan penuh. Untuk Lingkaran Penuh tidak ada kurva transisi, sehingga kita perlu mendefinisikan kurva aktif (L) sebagai awal perubahan kemiringannya.
Apabila merancang tanjakan maksimum, ia juga perlu mempertimbangkan panjang tanjakan kritikal yang masih boleh memberikan pengurangan kelajuan yang munasabah tanpa mengganggu kelancaran jalan lalu lintas. Panjang minimum lengkung menegak cembung, yang hanya dibentuk oleh keadaan jarak penglihatan berhenti seperti yang dilihat dalam jarak pandangan berhenti, hanya digunakan untuk membuat tanda tidak henti.
PENAMPANG MEMANJANG JALAN
VOLUME GALIAN DAN TIMBUNAN TANAH
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN JALAN
Merupakan bagian konstruksi permukaan jalan yang letaknya diantara lapisan pondasi bawah (Sub Base Course) dan lapisan permukaan (Surface Course). Merupakan bagian konstruksi permukaan jalan yang ditempatkan di antara lapisan tanah bawah dan lapisan bantalan. Hal ini disebabkan terlalu lemahnya daya dukung lapisan tanah bawah terhadap roda peralatan besar atau karena kondisi lapangan yang memaksa lapisan tanah bawah segera tertutup oleh pengaruh cuaca.
Daya dukung tanah tidak merata dan sulit ditentukan secara pasti pada daerah yang jenis tanahnya sangat berbeda sifat dan lokasinya atau karena konstruksinya. Pemadatan tambahan akibat pembebanan lalu lintas dan penurunan yang diakibatkannya, yaitu pada tanah berbutir kasar (grain soil) yang tidak dipadatkan dengan baik pada saat pelaksanaan.
CARA MENENTUKAN TEBAL PERKERASAN JALAN
Harap diperhatikan: Pada ruas jalan tertentu, seperti persimpangan, halte atau tikungan tajam (radius 30 m), Frontalis dinaikkan sebesar 0,5, di daerah rawa sebesar 1,0. Untuk menentukan perencanaan permukaan jalan digunakan Indeks Permukaan (IP) atau Serviceability Index sebagai ukuran dasar dalam menentukan nilai permukaan jalan ditinjau dari kebutuhan lalu lintas. IP = 1,0 : Artinya permukaan jalan dalam kondisi rusak berat sehingga mengganggu lalu lintas mobil.
Catatan: Pada proyek pendukung jalan, jalan IAPAT/mutah atau jalan darurat, IP dapat diambil sebagai 1.0. Koefisien kekuatan relatif masing-masing material dan kegunaannya sebagai lapisan permukaan pondasi atas, pondasi bawah ditentukan secara korelasi menurut nilai uji Marshall (untuk material dengan aspal), kuat tekan (untuk material yang distabilkan dengan semen atau kapur) atau CBR ( untuk material lapisan pondasi diatas atau dibawah pondasi).
RENCANA PENANGANAN PEKERJAAN
WAKTU PELAKSANAAN
Menyiapkan ketentuan-ketentuan yang akan diterapkan baik dalam proses lelang maupun proses pelaksanaannya. Penyusunan laporan - Pembahasan laporan akhir - Revisi laporan akhir - Pengumpulan laporan akhir IV PENYAMPAIAN DOKUMEN AKHIR.
SISTEM DISKUSI
TENAGA AHLI YANG DITUGASKAN
Lulusan Teknik Sipil dari perguruan tinggi negeri/perguruan tinggi atau perguruan tinggi swasta yang terakreditasi, atau yang telah lulus ujian negeri atau lulusan perguruan tinggi luar negeri yang terakreditasi dan mempunyai pengalaman melaksanakan pekerjaan perencanaan jalan, jembatan, dan bangunan minimal 14 tahun kerja efektif bagi yang mempunyai gelar sarjana, atau 10 tahun pengalaman kerja efektif bagi yang bergelar magister, atau 6 tahun pengalaman kerja efektif bagi yang bergelar doktor (dibuktikan dengan fotokopi ijazah pendidikan terakhir dan fotokopi SKA). Sebagai ketua tim, tugas pokoknya adalah membimbing dan mengkoordinasikan seluruh aktivitas anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai pekerjaan dinyatakan selesai. Tenaga ahli wajib memiliki minimal Sarjana Teknik Sipil Strata 1 (S1) Teknik Sipil, lulusan perguruan tinggi negeri/perguruan tinggi atau perguruan tinggi swasta yang terakreditasi, atau yang telah lulus ujian negeri atau lulusan universitas luar negeri yang terakreditasi dan mempunyai pengalaman dalam melaksanakannya. pekerjaan sipil geoteknik khususnya yang berkaitan dengan pembangunan jalan, untuk masa kerja efektif minimal 8 tahun bagi yang bergelar sarjana, atau pengalaman kerja efektif selama 4 tahun bagi yang bergelar magister (dibuktikan dengan fotokopi ijazah pendidikan terakhir). dan fotokopi SKA).
Bertanggung jawab terhadap seluruh pengujian dan pemeriksaan bahan/bahan, mengarahkan dan mengkoordinasikan seluruh aktivitas anggota tim dalam melaksanakan pekerjaan sampai pekerjaan selesai. Tenaga ahli minimal harus mempunyai gelar Sarjana Teknik Sipil Strata 1 (S1) Teknik Sipil, merupakan lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang terakreditasi, atau telah lulus ujian negeri atau lulusan universitas luar negeri yang terakreditasi dan mempunyai pengalaman dalam melaksanakan perencanaan transportasi. karya dan karya seni khususnya pekerjaan jalan, untuk masa kerja efektif minimal 8 tahun bagi yang bergelar sarjana, atau pengalaman kerja efektif 4 tahun bagi yang bergelar magister (dibuktikan dengan fotokopi ijazah pendidikan terakhir dan fotokopi SKA). Menyusun rencana kerja rinci untuk pekerjaan penelitian dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan tim lapangan dalam melaksanakan rencana kerja lapangan.
Tenaga ahli wajib mempunyai minimal gelar Sarjana Teknik Sipil (S1), lulusan perguruan tinggi negeri/perguruan tinggi atau perguruan tinggi swasta yang terakreditasi, atau yang telah lulus ujian negara atau lulusan universitas luar negeri yang terakreditasi dan mempunyai pengalaman dalam melakukan pekerjaan pengukuran dan pengumpulan data di bidangnya. lapangan. untuk keperluan perencanaan jalan raya, pengalaman kerja efektif minimal 8 tahun bagi yang bergelar Sarjana, atau pengalaman kerja efektif 4 tahun bagi yang bergelar Master (dibuktikan dengan fotokopi ijazah pendidikan terakhir dan fotokopi SKA) . Tenaga ahli wajib memiliki minimal gelar Sarjana Teknik Sipil Jenjang 1 (S1) Teknik Sipil, lulusan perguruan tinggi negeri/perguruan tinggi atau perguruan tinggi swasta yang terakreditasi, atau yang telah lulus ujian negara atau lulusan universitas luar negeri yang terakreditasi dan mempunyai pengalaman di bidangnya. perhitungan biaya dan dokumen lelang khususnya proyek jalan tol, bagi yang mempunyai masa kerja efektif minimal 8 tahun bagi yang bergelar Sarjana, atau 4 tahun pengalaman kerja efektif bagi yang bergelar Magister (dibuktikan dengan fotokopi ijazah pendidikan terakhir) dan fotokopi SKA). Lulusan Teknik Sipil dari perguruan tinggi negeri/perguruan tinggi atau perguruan tinggi swasta yang terakreditasi, atau yang telah lulus ujian negeri atau lulusan perguruan tinggi luar negeri yang terakreditasi dan mempunyai pengalaman di bidang penyiapan dokumen tender khususnya proyek jalan raya, minimal 8 tahun efektif bekerja. bagi yang bergelar Sarjana, atau pengalaman kerja efektif selama 4 tahun bagi yang bergelar Magister (dibuktikan dengan fotokopi ijazah pendidikan terakhir dan fotokopi SKA).
Menyusun dan menyiapkan laporan tender dan dokumentasi kontrak untuk setiap area kinerja tertentu. Teknisi harus memiliki minimal gelar 3 di bidang teknik sipil, lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang terakreditasi dan pengalaman di bidang survei khususnya proyek jalan raya dengan masa kerja efektif minimal 8 tahun (dibuktikan dengan fotokopi ijazah pendidikan terkini). Tugas utama surveyor adalah membantu ahli geodesi dalam pelaksanaan pengumpulan dan penyajian data, serta memeriksa rencana kerja lapangan dan hasil perhitungan pengumpulan data.
SISTEM PELAPORAN
Soft copy seluruh naskah laporan yang dibuat oleh Konsultan harus diserahkan kepada pemberi kerja dalam bentuk media elektromagnetik dalam bentuk cakram atau compact disc (CD) yang disalin sebanyak 2 rangkap dan menjadi bagian dari dokumen milik. majikan. .