Simulasi MEOR (Microbial Enhanced Oil Recovery) Menggunakan Metode Core Flooding Dengan Injeksi Mikroorganisme Indigen pada Batuan Artificial Cores
Mahasiswa: Neil Priharto
Skripsi (2009), Program Studi Sarjana Mikrobiologi SITH, email:
Pembimbing: Dr. Dea Indriani Astuti1
1SITH-ITB, email: [email protected]
Gelar: Sarjana Sains (S.Si), Wisuda Oktober 2009
Abstrak
Microbial Enhanced Oil Recovery (MEOR) merupakan salah satu teknologi alternatif yang dapat digunakan dalam proses perolehan minyak lanjutan. Penelitian sebelumnya mengenai aplikasi metode MEOR untuk sumur X, Kalimantan Timur telah berhasil mengisolasi dua isolat bakteri yang potensial, dan telah berhasil menentukan volume injeksi mikroorganisme optimal untuk metode microbial core flooding sebesar 0,25pV dengan waktu inkubasi optimal selama tujuh hari. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan besaran recovery total yang dapat diperoleh dengan menggunakan kedua isolat tersebut. Penggunaan artificial core dengan nilai permeabilitas yang berbeda dapat dilakukan sebagai pengganti core asli untuk digunakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini digunakan dua kultur bakteri yang telah diisolasi dari lapangan X pada penelitian sebelumnya (Purwasena, 2006 dan Primeia, 2008) yaitu Bacillus polymixa dan Bacillus sp. Penginjeksian microbial core flooding dilakukan menggunakan inokulum campuran dengan rasio 1:1, masing-masing dengan kerapatan sel 107-108 sel/mL pada artificial core yang pembuatannya telah dioptimasi menggunakan pasir kuarsa, semen, dan air dengan perbandingan massa 10:2:5. Tahap pertama dilakukan water flooding, persentase recovery yang diperoleh untuk permeabilitas 9, 125, 1387, dan 2057 mD berturut-turut adalah 0, 13,9; 7,11; dan 6,67 %OOIP (Original Oil in Place). Tahap kedua adalah penginjeksian inokulum, persentase recovery yang diperoleh untuk permeabilitas 9, 125, 1387, dan 2057 mD berturut-turut adalah 0, 0,2; 0,3; dan 0,35 %OOIP. Tahap terakhir adalah water flooding kedua, persentase recovery yang diperoleh untuk permeabilitas 9, 125, 1387, dan 2057 mD berturut-turut adalah 0, 0,2; 0,12; dan 0% OOIP, sehingga recovery total yang diperoleh untuk permeabilitas 9, 125, 1387, dan 2057 mD berturut-turut adalah 0, 32,44; 22,06; dan 18,355 % OOIP. Hasil pengamatan dengan SEM menunjukan bahwa sel yang diinjeksikan dapat tumbuh dan berkolonisasi pada batuan walaupun memiliki permeabilitas sangat rendah (9mD), hasil EDX dan X ray mapping menunjukan adanya perubahan terhadap nilai porositas, permeabilitas, komposisi, konsentrasi, dan pola distribusi mineral batuan.
Kata kunci: MEOR, Microbial Core Flooding, Artificial core, SEM, EDX, dan X-ray Mapping
Microbial Core Flooding Simulations Using Indigenous Microorganism on Artificial Cores
Student: Neil Priharto
Final Project (2009), Degree program In Microbiology, School of Life Sciences and Technology- ITB, email: [email protected]
Advisors: Dr. Dea Indriani Astuti1
1SITH-ITB, email: [email protected]
Degree: Degree of Sains (S.Si), Conferred October 2009
Abstract
Microbial Enhanced Oil Recovery (MEOR) is an alternative technology which can be used for tertiary oil recovery method. Previous research on MEOR application for X field East Kalimantan have successfully isolated two potential bacterial strain and have determined the most efficient inoculums volume of 0,25 pV with soaking time of 7 days. This research was conducted to determine the total oil recovery capabilities of those bacterial strains. Both strains, Bacillus polymixa and Bacillus sp. according to Purwasena (2006) and Primeia (2008) were able to alter oil and rock formation physical characteristics. Microbial core flooding was done using mixed culture with 1:1 ratio with cell density of 107-108 cells/mL.
Artificial cores with different permeability values were used because original core sample was very hard and costly to obtain. Artificial cores were created using quartz sand, cement, and water, with different grain meshes at 10:2:5 mass ratios. Microbial core flooding was a three step process, the first was water flooding phase, at this phase recovery factor for artificial cores with permeability value of 9, 125, 1387, and 2057 mD were 0, 13,9; 7,11; and 6,67 %OOIP (Original Oil in Place). The second phase was inoculums injection, at this phase recovery factor for artificial cores with permeability value of 9, 125, 1387, and 2057 mD obtained were 0, 0,2; 0,3; and 0,35 %OOIP. Lastly, the second water flooding phase, at this phase recovery factor for artificial cores with permeability value of 9, 125, 1387, and 2057 mD obtained were 0, 0,2; 0,12; and 0% OOIP. The amount of recovery factors from those steps were then added for each samples to obtained the total oil recovery value. The total oil recovered from artificial core with permeability value of 9, 125, 1387, and 2057 mD were 0, 32,44; 22,06; and 18,355 % OOIP respectively. SEM imaging of injected artificial cores showed bacterial growth and colonization even at the lowest permeability value of 9 mD. X-ray mapping, XRD analysis, and rock characteristic measurement showed alteration of mineral composition, concentration, distribution pattern, porosity, and permeability of injected cores.
Key words: MEOR, Microbial Core Flooding, Artificial core, SEM, EDX, and X-ray Mapping
