• Tidak ada hasil yang ditemukan

Microbial Remediation Slide

N/A
N/A
Wahid

Academic year: 2024

Membagikan "Microbial Remediation Slide"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Microbial

Remediation

Oleh Kelompok 8

(2)

Pendahuluan

Microbial remediation merupakan

proses pendegradasian polutan dari berbagai media lingkungan

menggunakan mikroba.

Polutan yang dapat dihilangkan berupa polutan organik, logam dan xenobiotik.

1.

2.

(3)

Remediasi Polutan

Organik

Polutan organik dapat dihilangkan dengan cara biodegradasi

(4)

Biodegradasi merupakan proses bahan organik yang dirombak menggunakan enzim yang dihasilkan oleh organisme hidup. Bahan organik dapat didegradasi melalui aerob maupun anaerob.

Biodegradasi umumnya terjadi pada bahan -bahan organik yang disebabkan oleh mikroorganisme. Bahan yang dapat didegradasi oleh bakteri diantaranya adalah hidrokarbon (contoh minyak), polychlorinated biphenyls (PCBs), polyaromatic

hidrokarbon (PAHs), bahan farmasi, radionuclides dan logam.

B I O D E G R A D A S I

(5)

Dasar-Dasar Mikrobiologi | Kelompok 3

Pemecahan kontaminan organik menjadi anorganik atau yang paling sederhana

Perubahan sifat fisik/kimia kontaminan organik, sehingga menurunkan tingkat racun kontaminan Pembatasan gerak kontaminan

Proses degradasi polutan terbagi menjadi 3 jenis:

Mineralisasi

Transformasi

Imobilisasi (Biostabilisasi)

(6)

Remediasi Polutan

Metal

Polutan metal dapat dihilangkan dengan cara:

Bioakumulasi Biosorpsi

Bioleaching

(7)

B I O A K U M U L A S I

Kemampuan mengakumulasi logam oleh mikroorganisme ini dipengaruhi oleh faktor- faktor pertumbuhan seperti jumlah oksigen, pH, dan nutrisi khusus.

Mekanismenya juga dipengaruhi oleh sifat mikroorganisme dan logamnya, sedangkan prosesnya dapat terjadi pada ekstraseluler, pada permukaan sel, dan intraseluler.

Pada ekstraseluler, akumulasi logam dapat disebabkan oleh adanya pembentukan polimer ekstraseluler membentuk kompleks dengan logam.

Proses akumulasi logam berat dapat berlangsung baik pada kadar logam berat yang kecil, namun jika kadar logamnya terlalu banyak atau besar maka akan mengganggu pertumbuhan sel itu sendiri bahkan dapat menyebabkan kematian sel.

Bioakumulasi logam pada kadar/konsentrasi yang rendah lebih bisa diterima sebagai

alternatif penyelesaian masalah pencemaran logam berat di lingkungan, oleh karena

bila pencemaran tersebut terjadi dengan kadar yang tinggi maka lebih dimungkinkan

caracara penyelesaian secara kimiawi ataupun fisika.

(8)

B I O S O R P S I

Dalam proses adsorpsi, terdapat 2 jenis yaitu adsorpsi fisika dan adsorpsi kimia. Adsorpsi fisika terjadi karena gaya Van der Walls dimana ketika gaya tarik molekul antara larutan dan permukaan media lebih besar daripada gaya tarik substansi terlarut dan larutan, maka substansi terlarut akan diadsorpsi oleh permukaan media. Sedangkan adsorpsi kimia terjadi ketika terbentuknya ikatan kimia antara substansi terlarut dalam larutan dengan molekul dalam media.

Mikroalga adalah salah satu contoh dari berbagai biosorben yang dapat digunakan dalam

proses biosorpsi. Mikroalga mempunyai waktu generasi yang sangat cepat. Oleh karena

itu dalam waktu yang relatif singkat, perbanyak sel akan terjadi secara cepat, terutama

jika terjadinya cahaya dan sumber energi yang cukup. Beberapa spesies mikroalga dapat

menyisihkan logam berat diatas angka 90%.

(9)

B I O L E A C H I N G

Bioleaching logam berat dapat melalui oksidasi dan reduksi logam oleh mikroba, pengendapan ion- ion logam pada permukaan sel mikroba untuk menyerap ion logam.

Bioleaching merupakan teknologi alternative yang dapat dikembangkan sebagai salah satu teknologi untuk memperoleh (recovery) logam di masa yang akan datang.

Bakteri yang digunakan dalam proses bioleaching antara lain Thiobacillus ferrooxidans, T.thiooxidans, Pseudomonas fluorescens, P. putida Bacillus Licheniformis, B.Cereus (Crueger dan Crueger.

Bakteri T. ferrooxidans diketahui mampu dan telah lama digunakan pada bioleaching tembaga dan emas. Bakteri T.ferrooxidans mampu melarutkan sulfide logam (MS) menjadi ion sulfat (SO4 2- ) dan ion logam (M2+). Selanjutnya kedua ion ini akan membentuk larutan senyawa logam sulfat (MSO4).

Dari proses tersebut logam dapat dipisahkan dan diperoleh kembali secara bioleaching.Beberapa penelitian menunjukkan bakteri lain seperti P. fluorescens, Bacillus sp, dan E. coli mampu melarutkan dan mengakumulasi logam berat. Umumnya bakteri ini ditemukan di lingkungan seperti pada areal tambang.

(10)

Remediasi Xenobiotik

Remediasi Xenobiotik

Polutan metal dapat dihilangkan dengan cara biotransformasi

(11)

B I O T R A N S F O R M A S I

Biotramformasi merupakan perubahan atau modifikasi senyawa kimia oleh enzim atau sel mikrob.

Proses yang diinginkan dari

biotransformasi adalah pembuatan suatu

senyawa maupun menghilangkan senyawa

tersebut secara sintetis.

(12)

Terima Kasih

Talitha Kaltsum Salsabila (104220005) Wahid Evanta SItepu (104220041)

Hezamadi Nauval Novianto (104220053) 1.

2.

3.

Oleh Kelompok 8

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Doble M, Kruthiventi AK, Gaikan VG. 2004. Biotransformation and Bioprocess. New York: Marcel Dekker

Dwicania, E. (2019). Biodegradasi Limbah Plastik Oleh Mikroorganisme.

Ishak Isa. 2013. Pemanfaatan Berbagai Jenis Bakteri dalam Proses Bioleaching Limbah Logam Berat. Universitas Negeri Gorontalo.

Riesta Primaharinastiti et.al. 2018. Bioakumulasi Logam Berat Cu oleh B Bacillus sp. Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.

Tiara Wilan. 2020. Pemanfaatan Mikroalga sebagai Biosorben pada Proses Biosorpsi Logam Berat. Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Konsentrasi merkuri terlarut di Sungai Cikaniki yang tinggi, mencapai 1,1 – 11,4 ppb di air dan 3,80 – 9,01 ppm di sedimen, dapat menyebabkan bioakumulasi logam berat merkuri

Hasil penelitian ini menunjukkan Isolat C ( Alcaligenes faecalis ) memiliki daya bioakumulasi yang sangat baik sehingga untuk menurunkan kadar logam berat Cu dalam jumlah

Kadar logam berat yang terdapat dalam tubuh organisme perairan lebih tinggi. jika dibandingkan dengan kadar logam berat yang terdapat dalam

Berdasarkan latar belakang diatas, pencemaran logam berat merupakan masalah pencemaran lingkungan yang perlu mendapat perhatian sehingga dilakukan penelitian mengenai

Distribusi kandungan logam berat di lokasi penelitin menunjukkan adanya indikasi pencemaran, dimana dijumpai konsentrasi kandungan logam Cu pada kolom air dan

bisa tumbuh pada medium yang mengandung logam berat kadmium dan mampu melakukan proses bioremediasi kadmium pada konsentrasi... 0,224 ppm dengan melakukan proses bioakumulasi

(2011) melaporkan bahwa pertambangan emas tradisional merupakan salah satu sumber masuknya logam berat ke dalam lingkungan perairan.Penelitian tentang status pencemaran logam

Berdasarkan latar belakang diatas, pencemaran logam berat merupakan masalah pencemaran lingkungan yang perlu mendapat perhatian sehingga dilakukan penelitian mengenai