PATOGENESIS BAKTERI
Dosen: 1. Dr. Ratna Setyaningsih, M.Si
2. Dr. Artini Pangastuti,
M.Si
INTERAKSI MIKROBA-
MANUSIA
manus
ia mikroba
bakteri
patog en
non
patogen
Kolonisasi oleh mikroba
Mamalia dalam uterus berkembang di lingkungan yang
steril
Pada saat proses kelahiran → kolonisasi mikroba
Di permukaan kulit: segera terjadi kolonisasi mikroba
Di rongga mulut dan saluran pencernaan:
mengalami
kolonisasi mikroba setelah masuknya makanan
Saluran pernafasan
Patogen
Inang: organisme yang dihuni oleh parasit
Parasit: organisme yang tinggal di tubuh inang dan menyebabkan kerusakan
Parasit mikroba disebut patogen
Akibat yang ditimbulkan oleh hubungan antara inang dengan parasit tergantung
patogenisitas
Patogenisitas: kemampuan parasit menimbulkan kerusakan di tubuh inang
Patogenesis: ?
Patogen oportunistik: menyebabkan penyakit hanya jika inang tidak memiliki resistensi yang normal
Infeksi dan penyakit
Infeksi: keadaan pada saat mikroba menetap dan tumbuh di tubuh inang
Penyakit: kerusakan atau luka yang diderita oleh inang sehingga merusak suatu fungsi di tubuh inang
Virulensi: pengukuran patogenisitas secara kuantitatif →
dinyatakan sebagai jumlah sel patogen yang menyebabkan
penyakit di tubuh inang selama waktu tertentu
Interaksi parasit-inang
Tubuh inang memberikan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan banyak mikroba
Kaya akan nutrien organik dan faktor tumbuh yang
dibutuhkan oleh mikroba khemoorganotrof
Menghasilkan kondisi yang terkendali dalam hal pH,
tekanan osmotik, suhu
Variasi kondisi fisik/kimiawi di antara berbagai bagian
tubuh inang memberikan kondisi yang selektif untuk
pertumbuhan mikroba parasit Contoh:
Lingkungan yang relatif kering seperti kulit manusia sesuai untuk pertumbuhan
mikroba yang tahan kekeringan seperti
bakteri gram-positif Staphylococcus aureus
Mikroflora normal di kulit
Bersifat menetap atau tinggal sementara
Lebih dari 180 spesies bakteri dan beberapa spesies fungi (terutama khamir)
Beberapa genera ada terus menerus di tubuh manusia sehat (normal), sebagian lagi berubah
Yang bersifat menetap dan stabil pada
umumnya bakteri gram-positif: Streptococcus, Staphylococcus, Corynebacterium,
Propionibacterium (Propionibacterium acnes penyebab jerawat)
Flora mikroba (mikroflora/flora) normal
semua mikroba yang tumbuh di tubuh manusia, sebagian
besar bersifat tidak membahayakan → di kulit dan membran mukosa mulut, saluran
pencernaan, pernafasan, urogenital
Bakteri gram-negatif lebih jarang tumbuh di kulit manusia karena kurang dapat
berkompetisi dengan gram-positif yang lebih tahan terhadap kekeringan
Acinetobacter: bakteri gram negatif yang umum tumbuh di kulit
Malassezia: jamur yang banyak tumbuh di kulit, a.l. menyebabkan ketombe
Beberapa faktor lingkungan mempengaruhi jumlah/komposisi flora normal di kulit:
Cuaca; karena mempengaruhi suhu dan kelembaban
kulit
Umur
Kebersihan pribadi
Mikroflora normal di rongga mulut
Air ludah mengandung nutrien bagi mikroba tetapi konsentrasinya kecil
Air ludah mengandung senyawa antimikroba misalnya lisosim
Sisa-sisa makanan dalam mulut menyediakan makanan bagi mikroba di rongga mulut
Gigi, plak dan karies
Gigi terdiri dari matrik mineral berupa kristal kalsium
fosfat (enamel) yang menyelubungi jaringan hidup berupa
dentin dan pulp
Pada bayi yang belum memiliki gigi, bakteri dalam mulut
sebagian besar bersifat anaerob toleran, sebagian kecil
aerob
Jika gigi sudah tumbuh, bakteri yang dominan bersifat
anaerob
Penampang bujur gigi
Glikoprotein asam dari air ludah membentuk lapisan tipis di permukaan gigi sebagai tempat perlekatan mikrokoloni
Streptococci terutama Streptococcus sanguis, S.
sobrinus, S. mutans dan S. mitis dapat mengkoloni lapisan glikoprotein
Pertumbuhan yang lebat dari bakteri-bakteri
tersebut menyebabkan lapisan bakteri yang relatif tebal, disebut plak gigi
Jika terjadi akumulasi plak, mikroflora yang
menetap menghasilkan asam organik konsentrasi tinggi yang menyebabkan dekalsifikasi dari
enamel, menyebabkan karies gigi (kerusakan gigi)
S. sobrinus, S. mutans (bakteri asam laktat) sangat berperan untuk terjadinya karies gigi
Plak gigi
Mikroflora normal di saluran
pencernaan (lambung dan usus)
Lambung
Lambung berisi cairan yang sangat asam (pH ± 2), sehingga bersifat selektif bagi mikroba
Helicobacter pylori sering kali mengkoloni dinding lambung, dapat menyebabkan
penyakit lambung (maag)
Lactobacillus tahan asam
Jenis makanan mempengaruhi komposisi mikroba
Usus halus
Usus halus terdiri dari duodenum, jejunum, ileum
Semakin jauh dari lambung pH meningkat, jumlah bakteri meningkat
Di ileum bagian bawah jumlah bakteri sekitar 105-107 sel/gram
Usus besar
Bakteri dalam jumlah besar
Tempat terjadinya fermentasi
Nutrien berasal dari hasil pencernaan
Escherichia coli ada dalam jumlah lebih kecil dari
bakteri lain
Bakteri fakultatif aerob menggunakan oksigen yang
ada, menghasilkan suasana anoksik sehingga dapat
tumbuh bakteri anaerob seperti Bacteroides dan
Clostridium
Jumlah bakteri anaerob obligat 1010-1011 sel/gram di bagian bawah usus besar dan feces bersifat normal , Metanogen
Methanobrevibacterium smithii dapat tumbuh
Fungsi dan produk flora intestinal
Komposisi flora intestinal dan makanan yang dikonsumsi
mempengaruhi tipe dan jumlah senyawa yang dihasilkan
Vitamin B12 dan K: vitamin esensial yang tidak dihasilkan
tubuh manusia, dihasilkan oleh mikroflora usus
Steroid diproduksi di organ hati, dikeluarkan ke usus
dari kantung empedu sebagai cairan asam empedu,
dimodifikasi di usus oleh mikroflora normal
Hasil fermentasi bakteri dan metanogen:
gas-gas CO2, CH4, H2
Perubahan mikroflora normal
Antibiotik yang masuk ke dalam tubuh melalui
mulut menghambat pertumbuhan mikroflora normal selain patogen, membunuh bakteri yang tidak tahan terhadap antibiotik → dapat menyebabkan
diare/feces tidak terbentuk dengan baik
Jika komunitas mikroflora normal dalam usus terganggu , mikroba oportunistik seperti
Staphylococcus, Proteus, Clostridium difficile, atau khamir Candida albicans dapat berkembang →
dapat menimbulkan penyakit
Dapat diatasi dengan probiotik
Probiotik: suspensi mikroorganisme hidup yang jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup akan
memberikan keuntungan bagi kesehatan inangnya
Mikroflora normal di saluran pernafasan
Saluran pernafasan bagian atas: rongga hidung, rongga mulut, kerongkongan, tenggorokan
Bakteri secara terus menerus masuk saluran pernafasan bagian atas pada saat bernafas melalui hidung, sebagian tersaring dalam hidung
Mikroba yang umum terdapat di saluran pernafasan bagian atas: staphylococci,
streptococci, bacilli diphteroid, cocci gram- negatif
Staphylococcus aureus dan Streptococcus pneumoniae
Seringkali menjadi bagian dari flora
normal di nasofaring dari individu normal
Individu tersebut sebagai “pembawa/
carrier” patogen tetapi dalam keadaan normal tidak menjadi sakit
Karena ada kompetisi dengan flora
normal lainnya sehingga pertumbuhan dan aktivitasnya terhambat
Sistem kekebalan tubuh manusia juga menghambat pertumbuhan patogen
Saluran pernafasan bagian bawah: trakhea, bronkhi, paru-paru
Di saluran pernafasan bagian bawah dari manusia yang sehat tidak terdapat mikroba yang menetap
Dinding saluran pernafasan dilengkapi epitelium yang bercilia, mendorong keluar bakteri dan
partikel-partikel lain
Mikroflora normal di saluran urogenital
Kantung kemih bersifat steril
Sel-sel epitel bagian bawah uretra banyak ditumbuhi
bakteri batang dan bulat gram negatif aerobik fakultatif
E. coli dan Proteus mirabilis yang secara normal berada
dalam jumlah sedikit di tubuh manusia dapat
berkembang biak dalam uretra dan menjadi patogen jika
kondisi berubah misalnya jika pH berubah → menyebabkan infeksi saluran kencing
terutama pada wanita
Perubahan komposisi mikroorganisme di vagina:
Pada masa sebelum pubertas, vagina bersifat alkalin dan tidak menghasilkan glikogen,
Lactobacillus acidophilus tidak tumbuh di tempat tersebut, flora normal: staphylococci,
streptococci, diphteroid, E. coli
Pada wanita dewasa, vagina mengandung glikogen, L. acidophilus tumbuh dan
memfermentasi glikogen menghasilkan asam laktat yang menyebabkan lingkungan bersifat
asam → mikroorganisme lain masih dapat hidup tetapi sedikit: khamir/yeast (Torulopsis,
Candida), streptococci dan E. coli
Setelah menopause, produksi glikogen
berkurang, pH meningkat dan flora normal kembali seperti pada masa sebelum pubertas