• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mikrostructure analysis.ppt

N/A
N/A
Muhammad Mumu

Academic year: 2024

Membagikan "Mikrostructure analysis.ppt"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Analisa Mikrostruktur

Departemen Metalurgi & Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Prof. Dr. Ir. Anne Zulfia, M.Sc.

ENMT900001.Kekhususan 1(S3)

(2)

ILMU MATERIAL

Dalam Ilmu bahan diamati hubungan

antara : Proses Struktur Sifat

Kinerja

Dari material.

Dengan Ilmu material dapat dipilih material dan proses yang tepat untuk mendapat struktur dan sifat material yang dibutuhkan ,sehingga

kinerjanya dalam aplikasinya baik

(3)

Instrumentasi Analisa Struktur 1. Optical Microscope

2. Scanning Electrom Microscope

3. Transmission Electrom Microscope

(4)

PENGAMATAN DENGAN MIKROSKOP OPTIK

 Mikroskop adalah alat bantu untuk mengamati obyek yang tak dapat diamati dengan mata biasa.

 Daya pisah atau resolusi adalah kemampuan

mikroskop mengamati secara terpisah jarak yang terkecil di antara 2 titik dari suatu obyek.

 Resolusi makin besar, makin besar perbesaran yang dimiliki alat tersebut

 Mata manusia  jarak resolusi 700.000 A

 Mikroskop optik jarak resolusi 1900 A

 SEM  jarak resolusi 250 A

 TEM  jarak resolusi 3 A

(5)

PENGAMATAN MIKROSKOP OPTIK SETELAH ETSA

a. Butir-butir dari cuplikan hasil pengetsaan yang diamati dengan mikroskop

b. Bentuk Permukaan butir hasil poles dan etsa yang

menghasilkan refleksi cahaya yang berbeda

(6)

PENGAMATAN MIKROSKOP OPTIK SETELAH ETSA

a. Permukaan alur (groove) pada batas butir dan karakteristik refleksi cahayanya.

b. Foto mikrostruktur dari cuplikan polikristal hasil polis dan etsa

(7)

BAGIAN MIKROSKOP OPTIK

(8)

Grain Boundary Grain

mikrostruktur

(9)

Struktur mikro (Grain) sangat berpengaruh terhadap sifat

mekanik material

(10)

SEBELUM SETELAH

COLD WORK NUCLIATION RECRYSTALLISATION RECRYSTALLISATION GRAIN GROW

(11)
(12)
(13)
(14)

PENGHALUSAN BUTIR BAJA KARBON RENDAH DENGAN PROSES COLD ROLLING DARI KETEBALAN 3 mm

Deformasi 10% Deformasi 50%

(15)

CONTOH STRUKTUR MIKRO BEBERAPA JENIS BAJA KARBON, BAJA PERKAKAS DAN BAJA TAHAN KARAT , DENGAN

MIKROSKOP OPTIK

Baja 1008 setelah dinormalisasi setelah pengubahan bentuk 60%, nital 4%, ferit (terang) dan Perlit halus (gelap)

Baja 0,2 %, diaustenisasi dan diquench, struktur martensit, 8% Na2S2O3, 500X

High Strength Low Alloy Steel (0,2%C), hot rolled, struktur fetit dan perlit,4%

picral,kemudian 2% nital,200x

(16)

CONTOH STRUKTUR MIKRO BEBERAPA JENIS BAJA

KARBON, BAJA PERKAKAS DAN BAJA TAHAN KARAT

(17)

Perlit Kasar Perlit Halus

martensit

Auestenit

(18)

STRUKTUR BESI TUANG TANPA ETSA

(19)
(20)

PENGAMATAN DENGAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPE

Perbesaran

OM 4x – 1000x SEM 10x – 3000000x Aplikasi :

Mengamati struktur maupun bentuk permukaan yang

berskala lebih halus

Dilengkapi Dengan EDS (Electron Dispersive X ray Spectroscopy)

Dapat mendeteksi unsur2 dalam material.

Permukaan yang diamati harus penghantar elektron

(21)

ELEKTRON YANG BERHAMBUR DAN DITANGKAP SEM

SAAT SAMPEL DITEMBAK ELEKTRON

(22)

TEMPAT SAMPEL DI SCANNING ELECTRON

MICROSCOPE

(23)

TERANG GELAP YANG DIHASILKAN SEM

Perbedaan lokasi menyebabkan energi juga berbeda

(24)

PERBEDAAN MO DAN SEM

MO : resolusi/daya pisah lebih

rendah SEM: resolusi/daya

pisah lebih tinggi

Kombinasi perbesaran dan daya pisah yang lebih besar dan kemampuan deteksi unsur pada permukaan material SEM lebih teliti untuk riset dan industri

(25)

CONTOH PENGAMBILAN GAMBAR DENGAN MIKROSKOP OPTIK MAKRO

Perpatahan Ductile bentuk cup-cone pada Alumunium

Bentuk patahan getas pada baja karbon sedang

Bentuk permukaan rata dan berbintik-bintik terang

(26)

PENAMPAKAN PATAH DUCTILE DENGAN SEM

“Dimple” yang bulat merupakan lubang-lubang micro yang merupakan awal perpatahan ductile yang bertambah sedikit demi sedikit

(27)

PENAMPAKAN PATAH BRITTLE DENGAN SEM

A.Patah Intergranular; patah memotong antar butir, karena bidang patah yang terjadi pada beberapa arah yang berbeda.

B. Patah Intergranular; Perambatan retak terjadi disepanjang batas butir, karena adanya pengotor yang membuat batas butir jadi getas

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosentase komposisi kimia pada baja tahan karat 202 serta struktur mikro, harga kekerasan, harga impack hasil las

QUENCHING TERHADAP KARAKTERISTIK MEKANIK PADA DISSIMILAR WELDING BAJA TAHAN KARAT AISI 304 DENGAN BAJA KARBON S45C MENGGUNAKAN LAS GTAW SEBAGAI BAHAN AJAR MATA KULIAH

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui pengaruh temperatur quenching terhadap kekerasan pada pengelasan dissimilar welding baja tahan karat AISI 304 dengan baja karbon

Dengan melalukan studi terhadap proses korosi baja karbon rendah dan baja tahan karat pada peralatan statik di industri minyak dan gas akan diperoleh sistem

Mengetahui pengaruh suhu preheat terhadap ketangguhan logam las dan HAZ pada sambungan dissimilar baja karbon rendah A 36 dengan baja tahan karat austenitik

Banhouse dkk(2002) meneliti pengelasan dissimilar antara baja tahan karat martensit dan baja karbon menggunakan las MIG, hasil penelitian menunjukkan bahwa

terhadap struktur mikro, nilai kekerasan, juga laju korosi dan laju keausan spesifik pada baja karbon rendah (AISI 1008). II

Dengan melalukan studi terhadap proses korosi baja karbon rendah dan baja tahan karat pada peralatan statik di industri minyak dan gas akan diperoleh sistem