• Tidak ada hasil yang ditemukan

2310942024 Milem Yasser Pramudya Ariefqy

N/A
N/A
Yasser Pramudya Ariefqy

Academic year: 2024

Membagikan "2310942024 Milem Yasser Pramudya Ariefqy"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kondisi Eksisting Wilayah Sampling

Praktikum minyak dan lemak menggunakan sampel yang diambil dari air buangan Barak Politeknik Negeri Padang, Jalan Kampus, Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat. Pengambilan sampel dilakukan pada hari Kamis, 6 September 2024 pukul 14.30 WIB. Lokasi sampling terletak pada koordinat 0°54'47"LS 100°28′3" BT dengan elevasi adalah 310 meter di atas permukaan laut.

Kondisi cuaca pada saat itu mendung dengan suhu 28°C dan arus laminar. Dari pengukuran PH dan DO di dapatkan nilai pH sebesar 7,4 dan nilai DO sebesar 6,2 mg/L.

2.2 Teori

2.2.1 Defenisi Minyak dan Lemak

Minyak/lemak merupakan cairan organik yang tidak larut atau bercampur dalam air atau pelarut polar. Namun minyak/lemak akan larut dalam pelarut non polar, seperti eter atau kloroform. Berdasarkan strukturnya, minyak/lemak merupakan senyawa trigliserida atau trigliserol. Yaitu senyawa yang memiliki 3 ikatan ester dengan gliserol. Senyawa trigliserida tersusun dari 3 senyawa asam lemak dan gliserol.

Asam lemak penyusun minyak/lemak dapat homogen ataupun heterogen (Destiana dan Mukminah, 2021).

Lemak merupakan senyawa kimia yang tersusun atas Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O) sebagai unsur utama pembentuknya. Lipid bersifat non polar atau hidrofolik. Penyusun utama lipid adalah trigliserida, yaitu ester gliserol dengan tiga asam lemak yang bisa beragam jenisnya. Rumus kimia trigliserida adalah CH2COOR-CHCOOR’-CH2-COOR‖ dimana R, R’ dan R‖ masing-masing adalah sebuah rantai alkil yang panjang. Lemak termasuk salah satu nutrisi yang

(2)

YASSER PRAMUDYA ARIEFQY 2310942024 KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,

DAN TEKNOLOGI

FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN LABORATORIUM AIR

Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163

diperlukan tubuh dan memiliki nilai kalori yang tinggi. Setiap 1 gram lemak menyediakan sekitar 9 kalori untuk tubuh. Lemak yang baik ternyata bermanfaat untuk menjadi sumber energi. Lemak juga dapat berfungsi melarutkan vitamin A, D, E, K, serta menyimpan dan menyediakan asam lemak bagi manusia. Contoh makanan yang banyak mengandung lemak yaitu mentega, margarin, minyak tumbuhan, minyak hewan (secara umum sering disebut lemak), susu dan kacang- kacangan (Mamuaja, 2017).

Penentuan minyak dan lemak pada kuantitas mutlak dan zat tertentu tidak diukur, melainkan kelompok zat dengan karakteristik fisik yang serupa ditentukan dengan secara kuantitatif berdasarkan kelarutan umumnya dalam pelarut ekstrusi organik.

Minyak dan lemak didefenisikan sebagai material yang ditemukan sebagai zat yang larut dalam pelarut. Hal ini meliputi materi yang sedang diekstrak oleh bahan pelarut dari suatu zat yang mengasamkan contoh (belerang, organik, tertentu dan klorofil) dan tidak menguap selama pengujian (Greenberg, 1992).

2.2.2 Perbedaan Minyak dan Lemak

Minyak dan lemak mempunyai sifat fisik yang berbeda lemak berupa padatan, umumnya berasal dari hewan, kecuali lemak nabati. Adapun minyak berupa cairan pada suhu ruangan dan umumnya berasal dari tumbuhan, seperti minyak kelapa, minyak kedelai, dan minyak jagung. Minyak dan lemak sama-sama tergolong dalam kelompote atau golongan lipid. Minyak dan lemak memiliki perbedaan jika ditinjau dari beberapa aspek, yaitu (Mulyani, 2018):

1. Ikatan rangkap

Lemak mempunyai ikatan rangkap yang sedikit (asam lemak jenuh), sedangkan pada minyak ikatan rangkapnya lebih banyak (asam lemak tak jenuh).

2. Titik leleh

Titik leleh lemak tinggi daripada minyak yang memiliki titik leleh relatif rendah.

3. Wujud

Lemak saat di suhu ruangan akan berbentuk zat padat, sedangkan minyak berwujud cair pada suhu ruang.

(3)

YASSER PRAMUDYA ARIEFQY 2310942024 KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,

DAN TEKNOLOGI

FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN LABORATORIUM AIR

Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163

4. Sumber

Lemak pada umumnya bersumber dari hewan, sedangkan minyak biasanya berasal dari tumbuhan.

5. Kereaktifan

Lemak memiliki sifat yang kurang reaktif sehingga tidak mudah tengik sedangkan minyak bersifat reaktif sehingga mudah tengik.

2.2.3 Sumber Minyak dan Lemak di Perairan

Minyak dan lemak merupakan salah satu sumber pencemar dalam perairan, yang disebabkan karena berbagai hal mulai dari eksplorasi minyak bumi, pengilangan minyak, kecelakaan transportasi, kebocoran pipa, ataupun pembuangan air buangan kamar mesin dan kapal lainnya. Cemaran minyak ini dapat menimbulkan polusi terhadap perairan dan laut yang berdampak pada turunnya daya dukung lingkungan yang berdampak pada terganggunya keberlangsungan hidup organisme dalam perairan tersebut (Haeruddin, Fajar Sidik dan Siti Rudiyanti, 2017).

2.2.4 Dampak Minyak dan Lemak Terhadap Lingkungan dan Perairan Minyak dan lemak yang terdapat di perairan akan berada pada lapisan permukaan karena memiliki massa jenis yang lebih rendah dari air. Lapisan minyak dan lemak yang terakumulasi akan menghalangi masuk. nya sinar matahari ke dalam air sehingga tumbuhan air tidak mampu melakukan fotosintesis. Selain itu, minyak dan lemak mampu mengikat oksigen yang dibutuhkan biota air untuk respirasi.

Penurunan estetika ekosistem perairan juga akan terjadi apabila ada pencemaran minyak dan lemak (Maharani, 2017).

Tumpahan lemak hewani dan minyak nabuti memiliki dampak merusak yang sama, atau serupa pada lingkungan seperti minyak petrolium. Semua minyak bahan tumpahan minyak goreng menyebabkan kerusakan lingkungan berapapun ukurannya. Minyak beracun bagi lingkungan dan kerusakan dimulai ketika minyak mentah menyentuh air, meski kurang beracun bagi makhluk hidup (Kusnadi, 2018).

2.2.5 Metode Analisis Minyak dan Lemak

(4)

YASSER PRAMUDYA ARIEFQY 2310942024 KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,

DAN TEKNOLOGI

FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN LABORATORIUM AIR

Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163

Dalam analisis kandungan minyak dan lemak dalam air, dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu (Maligan, 2014):

1. Metode Solvent

yaitu dengan memisahkan partikel padatan (solute) dari dalam cairan pembawa dengan menggunakan solvent cair yang heterogen dengan diluen yang jika dicampur akan membentuk dua fase, yaitu fase residu yang berisi diluen dan fase ekstrak yang berisi solute dan solvent.

2. Metode Ekstraksi Non-Solvent

yaitu tanpa menggunakan pelarut organik untuk memisahkan minyak dan lemak dengan bahan lainnya, misalnya dengan menggunakan suhu panas pada analisis lemak.

3. Metode Instrumental

yaitu dengan menggunakan alat yang relatif mahal dan perlu kalibrasi, misalnya dengan pengukuran kemampuan absorpsi radiasi gelombang elektromagnetik.

2.2.6 Pengolahan Minyak dan Lemak

Pengolahan minyak dan lemak, dilakukan tergantung pada sifat alami minyak atau lemak tersebut serta hasil akhir yang dikehendaki. Ekstraksi adalah pengolahan dengan pemisahan suatu zat dari campurannya dengan cara sebuah zat terlarut 15 antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain. Seringkali campuran bahan padat dan cair (misalnya bahan alami) tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis. Misalnya saja, karena komponennya saling bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah (Mulyani, 2018).

Ekstraksi minyak atau lemak adalah suatu cara untuk mendapatkan minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak. Adapun ekstraksi minyak atau lemak itu bermacam-macam, yaitu (Mulyani, 2018):

1. Rendering

Rendering merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak dengan kadar air yang tinggi. Pada

(5)

YASSER PRAMUDYA ARIEFQY 2310942024 KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,

DAN TEKNOLOGI

FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN LABORATORIUM AIR

Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163

semua cara rendering, penggunaan panas adalah sesuatu spesifik yang bertujuan untuk menggumpalkan protein pada dinding sel bahan dan untuk memecahkan dinding sel tersebut sehingga mudah ditembus oleh minyak atau lemak yang terkandung didalamnya.

2. Pengepresan Mekanik

Pengepresan mekanis merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak, terutama untuk bahan bahan yang berasal dari biji-bijian. Cara ini dilakukan untuk memisahkan minyak dari bahan yang berkadar minyak tinggi (30-70%).

Pada pengepresan mekanis ini diperlukan perlakuan pendahuluan sebelum minyak atau lemak dipisahkan dari bijinya. Perlakuan pendahuluan tersebut mencakup pembuatan serpih, perajangan dan penggilingan serta tempering atau pemasakan.

3. Ekstraksi dengan Pelarut

Prinsip dari proses ini adalah ekstraksi dengan melarutkan minyak dalam pelarut minyak dan lemak. Pada cara ini dihasilkan bungkil dengan kadar minyak yang rendah yaitu sekitar 1 % atau lebih rendah. Mutu minyak kasar yang dihasilkan cenderung menyerupai hasil dari expeller pressing, karena sebagian fraksi bukan minyak akan ikut terekstraksi. Pelarut minyak atau lemak yang biasa digunakan dalam proses ekstraksi dengan pelarut menguap adalah petroleum eter, gasoline carbon disulfide, karbon tetra klorida, benzene dan n-heksan. Perlu diperhatikan bahwa jumlah pelarut menguap atau hilang tidak boleh lebih dari 5%. Bila lebih, seluruh sistem solvent extraction perlu diteliti lagi. Salah satu contoh solvent extraction ini adalah metode sokletasi, yaitu ekstraksi dengan pelarut organik yang dilakukan secara berulang ulang dan menjaga jumlah pelarut relatif konstan dengan menggunakan alat soklet.

2.2.7 Peraturan Minyak dan Lemak

Baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar dan atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang

(6)

YASSER PRAMUDYA ARIEFQY 2310942024 KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,

DAN TEKNOLOGI

FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN LABORATORIUM AIR

Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163

akan dibuang atau dilepas ke dalam sumber air dari suatu usaha atau kegiatan. Air limbah domestik dihasilkan dari sakala rumah tangga dan usaha atau kegiatan berpotensi mencemari lingkungan, seperti industri logam, baja, penyamakan kulit, proses pengolahan minyak, pertambangan, ataupun industri-industri konvensional yang dilakukan oleh rumah tangga. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 68 Tahun 2016 tentang baku mutu air limbah domestik menyatakan bahawa kadar minyak dan lemak yang terkandung dalam air limbah maksimal sebesar 5 mg/L. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Domestik

Parameter Satuan Kadar paling Tinggi

Minyak dan Lemak mg/L 5

Sumber: Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 68 Tahun 2016

(7)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data

Table 4.1 Data Berat Beaker Glass Kosong

NO Jenis Beaker Glass Massa Beaker Glass (g)

1. Sampel 62,2128 g

2. Blanko 64,9652 g

Sumber: Hasil Praktikum Kimia Lingkungan, 2024

Table 4.2 Data Berat Beaker Glass Ditambah Ekstrak

NO Jenis Beaker Glass Massa Beaker Glass (g)

1. Sampel 62,2136 g

2. Blanko 64,9603 g

Sumber: Hasil Praktikum Kimia Lingkungan, 2024

4.2 Perhitungan

Jumlah minyak dan lemak dalam contoh uji Kadar minyak – lemak (mg/L) = (A − B) x 1.000

ml contoh uji

Keterangan:

A = beaker glass + ekstrak (mg) B = beaker glass kosong (mg) 4.2.1 Blanko

Kadar minyak dan lemak pada blanko adalah:

A = 64,9603 B = 64,9652

ml contoh uji 50 ml

Kadar minyak-lemak (mg/L) = (A−B) x 1.000 mL contoh uji

= (64,9652 g−64,9603 g) x 1000 50 𝑚𝐿

= (0,0049 g) x 1000 50 mL

= (4,9 g)

50mL

= 0,098mg/L 4.2.2 Sampel

(8)

YASSER PRAMUDYA ARIEFQY 2310942024 KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN

TEKNOLOGI

FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN LABORATORIUM AIR

Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163

Kadar minyak dan lemak pada blanko adalah:

A = 62,3136 g B = 62,2128 g ml contoh uji 50 ml 1mg/ml adalah 1000ppm

Kadar minyak-lemak (mg/L) = (A−B) x 1.000 ml contoh uji

= (62,3136 g−62,2128 g) x 1000 50 𝑚𝑙

= (0,1008 g) x 1000 50 ml

= 0,8 mg

50 mL

= 2, 016 mg/L 4.3 Pembahasan

Praktikum minyak dan lemak menggunakan sampel yang diambil dari air buangan Barak Politeknik Negeri Padang, Jalan Kampus, Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat. Pengambilan sampel dilakukan pada hari Kamis, 6 September 2024 pukul 14.30 WIB. Lokasi sampling terletak pada koordinat 0°54'47"LS 100°28′3" BT dengan elevasi adalah 310 meter di atas permukaan laut.

Kondisi cuaca pada saat itu mendung dengan suhu 28°C dan arus laminar. Dari pengukuran PH dan DO di dapatkan nilai pH sebesar 7,4 dan nilai DO sebesar 6,2 mg/L.

Kadar minyak dan lemak yang didapatkan dalam sampel pada praktikum ini adalah sebesar 2,016 mg/L, sedangkan kadar minyak dan lemak yang didapatkan pada blanko adalah sebesar 0,098 mg/L. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 68 Tahun 2016 tentang baku mutu air limbah domestik menyatakan bahwa kadar minyak dan lemak yang terkandung dalam air limbah maksimal sebesar 5 mg/L. Oleh karena itu, kadar minyak pada sampel belum melebihi baku mutu yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Minyak dan lemak dengan kadar berlebih dapat membentuk lapisan tipis di atas permukaan air. Lapisan tipis ini disebabkan karena masa jenis minyak yang lebih kecil dibandingkan air sehingga minyak akan mengapung membentuk lapisan tipis.

(9)

YASSER PRAMUDYA ARIEFQY 2310942024 KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN

TEKNOLOGI

FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN LABORATORIUM AIR

Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163

Lapisan minyak dan lemak di atas permukaan air dapat menghambat kontak antara air dengan udara bebas di sekitarnya. Terhambatnya kontak antara air dengan udara bebas akan mengakibatkan DO (Dissolved Oxygen) dari air tersebut mengalami penurunan. Lapisan minyak dan lemak yang berada di atas permukaan air dalam waktu lama akan berwarna hitam dan berbau busuk yang dapat merusak estetika lingkungan dan mengganggu organisme dalam air karena berkurangnya intensitas cahaya matahari yang masuk dalam air, sehingga fotosintesis fitoplankton akan terganggu dan dapat memutus rantai makanan dasar pada perairan tersebut, selanjutnya akan mempengaruhi kehidupan biota yang ada di dalam perairan.

Kesalahan yang terjadi pada saat praktikum minyak dan lemak ini yaitu beberapa kali saat praktikum, beaker glass dipegang menggunakan tangan, padahal agar tidak terkontaminasi, beaker glass dipindahkan menggunakan tang kruss.

Selanjutnya, beaker glass diletakkan di atas meja tanpa alas. Untuk menghindari kontaminasi, seharusnya beaker glass di letakkan di atas desikator. Selain itu, kertas saring dipindahkan dengan tangan, padahal seharusnya kertas saring dipindahkan menggunakan bantuan pinset.

Peranan dari sarjana teknik lingkungan dibutuhkan untuh mencegah dan mengu- rangi kondisi lingkungan perairan yang semakin tercemar. Sarjana teknik lingku- ngan dapat bertindak dengan menganalisis kandungan minyak dan lemak dalam air limbah tersebut sudah melewati baku mutu atau tidak. Apabila sudah melewati baku mutu dapat dilakukan upaya dalam bentuk pengelolaan terhadap air limbah agar sesuai dengan standar baku mutu yang diizinkan atau dapat diterima oleh lingkungan untuk mengalami self purification. Oleh karena itu diperlukan inovasi- inovasi terkait masalah lingkungan tersebut yang berasal dari sarjana teknik lingkungan ataupun pihak lain yang ahli dan peduli dalam menciptakan lingkungan yang sinergis. Sarjana teknik lingkungan juga diharapkan dapat menciptakan sewerage system yang optimal untuk mengatasi pencemaran oleh minyak dan lemak di perairan maupun tanah. Unit-unit yang bekerja dalam sistem pengolahan tersebut harus dapat berkolerasi positif terhadap lingkungan dan self purification pada sungai ataupun badan air penerima limbah cair dan rumah tangga terganggu.

(10)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan praktikum mengenai kadar minyak dan lemak, dapat diperoleh kesimpulan:

1. Praktikum minyak dan lemak menggunakan sampel yang diambil dari air buangan Barak Politeknik Negeri Padang, Jalan Kampus, Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat.

2. Kadar minyak dan lemak yang terkandung dalam blanko yaitu 0,098 mg/L, sedangkan kadar minyak dan lemak yang terkandung dalam sampel yaitu 2,016 mg/L. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 68 Tahun 2016 tentang baku mutu air limbah domestik, kadar minyak dan lemak dalam sampel belum melebihi baku mutu;

3. Kadar minyak dan lemak yang berlebih dalam air akan menyebabkan terjadinya pembusukan pada badan air dan buih yang dihasilkan oleh limbah cair pada selang waktu tertentu akan bisa menutupi permukaan badan air;

4. Kesalahan yang dapat dianalisa dari praktikum ini adalah kurangnya kesterilan dan ketelitian dalam melakukan percobaan;

5. Peranan dari sarjana teknik lingkungan dibutuhkan untuk mencegah dan mengurangi kondisi lingkungan perairan yang tercemar.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan setelah melakukan praktikum minyak dan lemak adalah:

1. Praktikan diharapkan dapat mengetahui dasar teori dan metode praktikum serta cara kerja praktikum;

2. Pemerintah diharapkan lebih berhati-hati dalam menetapkan kebijakan dan mengawasi perairan agar dampak yang ditimbulkan oleh minyak dan lemak dapat dihindari ;

3. Masyarakat seharusnya lebih memperhatikan segala aktivitasnya agar tidak menimbulkan pencemaran air

(11)

YASSER PRAMUDYA ARIEFQY 2310942024 KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,

DAN TEKNOLOGI

FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN LABORATORIUM AIR

Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163

4. Sarjana teknik lingkungan diharapkan mampu berpartisipasi dalam penyuluhan tentang dampak jika perairan tercemar oleh parameter-parameter tertentu.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Destiana, M. (2021). Teknologi Lemak Minyak. Subang: Polsub Press.

Greenberg, A. E. (1992). Standard Methode For The Examination of The Water and Wastewater. Washington DC: Victor Graphics, inc.

Haeruddin, Fajar Sidik dan Siti Rudiyanti. (2017). Efektivitas Penggunaan Oil Skimmer Dalam Upaya Penanganan Tumpahan Minyak Di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari Kota Tegal. Semarang: Universitas Diponegoro.

Kusnadi, Endi. (2018). Studi Potensi Pencemaran Lingkungan Akibat Limbah Minyak Jelantah Di Kota Banda Aceh, Banda Aceh: Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Ar- Raniry.

Maharani, Valencia Safir. (2017) Pengolahan Minyak dan Lemak Limbah Industri.

Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Maligan, Jaya Mahar. (2014). Analisis Minyak dan Lemak. Malang: Universitas Brawijaya.

Mamuaja, C. F. (2017). Lipida. Manado: Unsrat Press.

Mulyani, H.R.A., Sujarwanta, A. (2018). Lemak dan Minyak. Metro: Lembaga Penelitian UM Metro.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. (2016).

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 68 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

KEMENTERIAN PENDIDIDKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL JURUSAN TEKNIK GEOLOGI PROGRAM STUDI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Alamat : Gedung Fakultas Kesehatan Masyarakat, Limau Manis,

Azwar, M.Si NIP196712261993031001 Ketua Jurusan Ilmu Politik FISIP Unand KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI Kampus Universitas Andalas, Limau Manis, Padang - 25163 Telp:

KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL Jl.Prof Dr.. Sebuah tangki tertutup berisi minyak dengan rapat

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS JAMBI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI JURUSAN TEKNIK SIPIL, KIMIA DAN LINGKUNGAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

9 50k 4,4 12,869 10 100k 2,2 6,848 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO LABORATORIUM DASAR

10 100k 2,2 6,848 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO LABORATORIUM DASAR TELEKOMUNIKASI Jalan