PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Pembatasan Masalah
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
LANDASAN TEORETIS
Penelitian Terdahulu
Penelitian dilakukan oleh Yeti Budiarti33 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Minat Belajar Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Studi Kasus di SMA PGRI 56 Ciputat” Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis kuantitatif. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA PGRI 56 Ciputat yang diambil secara acak sebanyak 31 siswa. Tindakan terhadap subjek penelitian ini adalah minat siswa dalam mempelajari bahasa Indonesia.
Dari data tersebut diperoleh hasil bahwa siswa kurang memperhatikan pelajaran bahasa Indonesia yang telah dijelaskan, hal ini terlihat dari persentase sekitar 35,5% siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh. Kemiripan penelitian yang dilakukan oleh Yeti Budiarti adalah sama-sama meneliti minat belajar siswa dengan menggunakan metode yang sama. 33 Budiarti Yeti, Minat Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Studi Kasus di SMA PGRI 56 Ciputat, (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan: 2015).
Penelitian dilakukan oleh Nova Auliya34, Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dalam skripsi berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Minat Belajar Siswa Di SMA Muhammadiyah 25 Pamulang Tangerang Selatan”. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa metode yang digunakan adalah deskriptif, teknik analisis data yang digunakan adalah korelasional dengan sampel sebanyak populasi mahasiswa.
34 Auliya Nova, Pengaruh penggunaan media sosial terhadap minat belajar siswa di SMA Muhammadiyah 25 Pamulang, (Universitas Muhammadiyah Jakarta, Fakultas Agama Islam: 2019). Dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan media sosial terhadap minat belajar siswa. Persamaan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji minat belajar siswa, sedangkan perbedaannya terletak pada metode dan teknik penelitian yang digunakan.
Penelitian dilakukan oleh Taufiqkurahman Rasyid Mukni35, Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta. Skripsi berjudul “Minat Mahasiswa Berorganisasi Kemahasiswaan (Studi Banding Mahasiswa FAI Universitas Muhammadiyah Jakarta)”. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan survey yang difokuskan pada mahasiswa FAI UMJ.
Kerangka Berfikir
METODOLOGI PENELITIAN
- Tempat Penelitia dan Waktu Penelitian
- Metode Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Teknik Pengumpulan Data
- Instrumen Penelitian
- Teknik Analisi Data
Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa tidak pernah mengulas materi Aqidah Akhlak di rumah. Hal ini terlihat dari persentase di atas, sebanyak 9,7% siswa mempelajari kembali materi keyakinan moral di rumah. Berdasarkan tabel di atas, siswa kurang memperhatikan prinsip-prinsip moral yang telah dijelaskan.
Hal ini terlihat dari persentase di atas, sebanyak 23% siswa membaca buku yang berkaitan dengan pelajaran akhlak akidah. Hal ini terlihat dari persentase di atas, sebanyak 100% siswa tidak membaca buku teks Aqidah Akhlak sebelum pelajaran dimulai. Hal ini terlihat dari persentase di atas, sebanyak 56% siswa berusaha memahami materi keyakinan moral yang diajarkan.
Terlihat dari persentase di atas, sebanyak 29% siswa mencoba memahami materi akidah akhlak. Terlihat dari persentase di atas, sebanyak 32,3% siswa tertidur saat pembelajaran Aqidah Akhlak berlangsung. Tingkat minat belajar siswa tentang akidah akhlak di MAN 11 Jakarta berdasarkan hasil analisis data berupa angket.
Dilihat dari data angket di atas, jelas minat siswa untuk mempelajari mata pelajaran Aqidah Akhlak harus dipertimbangkan kembali di MAN 11 Jakarta. Minat siswa kelas XII IIK MAN 11 Jakarta terhadap mata pelajaran aqidah dan akhlak perlu diperhatikan.
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Data Hasil Penelitian
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa setiap siswa tidak antusias untuk mengikuti pelajaran Aqidah Akhlak hingga akhir pelajaran. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sebelum pelajaran dimulai, siswa tidak menyiapkan buku akhlak aqidah.
Pembahasan Penelitian
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Bagi kepala MAN 11 Jakarta, bekerja sama dengan para guru untuk mengadakan program untuk menciptakan minat belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran prinsip-prinsip moral. Karena mata pelajaran Aqidah Akhlak merupakan pengantar bagi siswa untuk bersikap dan berperilaku baik dalam kehidupan bermasyarakat berdasarkan sikap dan perilaku Nabi Muhammad a.s. Bagi guru khususnya guru mata pelajaran aqid akhlak agar dapat memotivasi atau mendorong siswa agar dapat meningkatkan minat belajar siswa.
Setiap guru harus mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut dalam meningkatkan minat belajar siswa. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Aqidah Akhlak, Bapak. Handayani, Sp.d pada tanggal 14 Januari 2021. Karena pemilihan metode sangat penting untuk membangun semangat belajar siswa dan minat siswa akan meningkat karena merasa senang dengan pelajaran Aqidah Akhlak jika metode dan strategi yang digunakan berbeda pada setiap materi.
Banyak cara untuk meningkatkan kesenangan siswa dalam belajar akhlak akidah, seperti menggunakan metode dan strategi yang dapat membuat siswa aktif di dalam kelas, menciptakan suasana kelas yang kondusif dalam arti saling membantu ketika kesulitan memahami materi yang diberikan guru dan tetap dalam pengawasan guru serta adanya reward ketika siswa dapat menjawab atau melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik dan benar. Namun semua itu tidak mudah dilakukan, perlu proses dan pembiasaan yang harus dilakukan secara terus menerus, tidak hanya oleh guru akhlak akidah, tetapi semua guru mata pelajaran. Karena saya tidak suka matematika, menurut saya belajar di jurusan agama cukup mudah, hafalannya saja saya sedikit takut dan itu juga keinginan orang tua saya.
Menurut saya, pelajarannya mudah, tidak membuat saya pusing, dan juga keyakinan moral mengajarkan saya untuk menjadi orang yang baik dalam berperilaku. Ketertarikan saya pada mata pelajaran aqidah akhlak itu baik-baik saja, kadang kalau guru menjelaskan dengan variasi yang menarik saya suka, tapi kalau guru hanya menjelaskan materi dengan ceramah saja saya akan bosan. Ya, saya sangat menyukai pelajaran Aqidah Akhlak karena pelajaran ini akan membimbing saya untuk melakukan hal yang benar untuk orang lain dan topiknya sangat menarik bagi saya.
Ketertarikan saya, mungkin karena saya suka pendidikan agama, jadi saya sangat puas dengan pelajaran akidah akhlak. Saya kembali bersemangat ketika ada materi baru dengan presentasi yang menarik dari guru. Karena terkadang saya juga terpengaruh dengan suasana yang kurang bersahabat di dalam kelas, yang membuat saya sulit untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru.
