-144-
PENGUKURAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDS) PADA PEKERJA PENGOLAH IKAN MENGGUNAKAN NORDIC BODY MAP (NBM) DAN RAPID UPPER LIMB
ASSESSMENT (RULA) Adelia Tamala
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura, Pontianak 78124 E-mail: [email protected]
Abstrak : Home Industry Pak Kamel merupakan usaha kecil yang memproduksi ikan asin dengan jumlah 4 orang pekerja. Permasalahan yang dihadapi adalah postur kerja yang tidak alamiah pada proses pembersihan ikan, yaitu tubuh membungkuk dan jongkok yang mengakibatkan cedera otot. Studi pendahuluan dengan wawancara memaparkan bahwa pekerja memiliki keluhan otot pada bagian tubuh leher, tangan, punggung, pinggang dan kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keluhan-keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) yang dialami oleh pekerja.
Identifikasi keluhan-keluhan otot yang mengakibatkan MSDs dapat diukur dengan menggunakan metode Nordic Body Map (NBM) dan Rapid Upper Limb Assessment (RULA). Identifikasi keluhan otot skeletal yang dirasakan oleh pekerja menggunakan kuesioner NBM untuk mengetahui kategori tingkat risiko MSDs dan pengukuran postur kerja menggunakan metode RULA dengan bantuan software CATIA V5R20 untuk mengetahui level score risiko cedera otot pekerja.
Berdasarkan kuesioner Nordic Body Map (NBM) diperoleh keluhan yang dirasakan pada bagian tubuh kaki, lutut, paha, tangan, pergelangan tangan, lengan, pantat, pinggang, punggung, leher dan rata- rata total keluhan otot individu sebesar 75, artinya kondisi termasuk kategori tinggi yang memerlukan perbaikan. Kemudian analisis postur kerja menggunakan metode RULA menggunakan bantuan software CATIA V5R20 memperoleh skor yang tinggi pada bagian tubuh upper arm, forearm, wirst, wrist twist, neck, trunk, dan neck,trunk, serta leg dengan final score sebesar 7 (merah) , artinya pekerjaan ini memiliki kelelehan otot yang berlebihan, sehingga memerlukan tindakan untuk dilakukan perubahan segera. Upaya dalam meminimalisir keluhan MSDs yang dirasakan pekerja yaitu memberikan rekomendasi alat bantu kerja berupa meja dan kursi.
Kata Kunci: Nordic Body Map, Postur Kerja, Rapid Upper Limb Assessment
1. Pendahuluan
Home Industry Pak Kamel yang berada di Jalan Pembangunan, Kecamatan Selakau, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat adalah usaha yang memproduksi ikan asin. Pengolahan ikan asin dilakukan setiap hari oleh Istri nelayan, namun nelayan tidak ke laut pada hari Jumat, cuaca buruk, dan jadwal pembuatan es batu. Pekerjaan ini dilakukan oleh sekitar 1 – 4 orang dan pekerja telah melakukan pekerjaan ini selama 13 – 16 tahun. Ikan yang diolah hanya ikan-ikan yang berukuran kecil, sedangkan yang berukuran besar langsung dijual. Ikan yang diolah setiap hari paling sedikit 20 kg sampai dengan 100 kg. Lama proses pembersihan ikan membutuhkan waktu 3 jam per 20 kg per orang.
Proses pembersihan ikan dilakukan dilantai dengan posisi atau postur badan pekerja membungkuk dan jongkok. Postur kerja tersebut dapat menyebabkan terjadinya keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) jika dilakukan secara kontinu atau dilakukan dengan jangka waktu yang lama. Gambar 1 menunjukkan postur kerja salah satu pekerja di Home Industry Pak Kamel pada proses pembersihan ikan dalam pengolahan ikan asin.
Gambar 1. Postur Kerja Pembersihan Ikan Berdasarkan postur kerja diatas, keluhan-keluhan MSDs yang dirasakan oleh empat pekerja pengolahan ikan asin pada proses pembersihan ikan berdasarkan studi pendahuluan dengan melakukan wawancara yaitu pekerja mengeluhkan sakit pada bagian leher,
-145-
tangan, punggung, pinggang, dan kaki yang kesemutan dalam melakukan pekerjaan dengan posisi jongkok dan membungkuk. Kemudian, dilakukan identifikasi keluhan otot skeletal menggunakan kuesioner NBM, yaitu pekerja merasakan keluhan sakit skeletal dengan skor yang tinggi pada bagian tubuh kaki, lutut, paha, tangan, pergelangan tangan, lengan, pantat, pinggang, punggung, dan leher.
Berdasarkan permasalahan yang diperoleh, maka tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui keluhan-keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) yang dirasakan oleh pekerja.
Metode yang digunakan di penelitian ini terdapat 2 metode, yaitu metode Nordic Body Map (NBM) yang digunakan untuk mengidentifikasi atau mengetahui keluhan sakit otot skeletal pada bagian tubuh tertentu dan metode Rapid Upper Limb Assessment menggunakan software CATIA V5R20 untuk menganalisa bagian tubuh dari postur kerja yang mengakibatkan terjadinya risiko musculoskeletal disorders (MSDs).
2. Tinjauan Pustaka a. Ergonomi
Menurut Sutalaksana (1979:61) pengertian ergonomi adalah sebuah cabang ilmu yang tersusun secara runtut yang dimanfaatkan untuk mengetahui informasi-informasi terkait kemampuan, sifat, dan depedensi manusia dalam mendesain suatu kelompok atau sistem kerja sehingga manusia dapat merasakan aman, nyaman, dan efektif melalui pekerjaan yang dilakukan.
Pekerjaan yang tidak sesuai dengan kaidah ilmu ergonomi maka akan menimbulkan risiko kecelakaan kerja maupun mengalami cedera dalam kegiatan bekerja. Langkah dalam menghindari cedera adalah mengidentifikasi risiko yang dapat terjadi akibat cara kerja yang salah, kemudian menghilangkan atau memperbaiki cara kerja yang salah.
b. Postur Kerja
Postur kerja adalah suatu usaha atau sikap yang diambil pekerja dalam melakukan suatu kegiatan dan postur kerja dalam bekerja juga dapat dibedakan menjadi 3, yaitu sikap kerja duduk berdiri, sikap kerja berdiri, dan sikap kerja duduk (Nurmianto, 2004:29).
Sedangkan menurut Tarwaka (2004:23) pada saat bekerja posisi tubuh sangat ditentukan oleh tipe pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan, karena pengaruh yang dialami pada tiap-tiap postur kerja dapat berdeda-beda pada setiap tubuh. Postur kerja yang baik dan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan adalah sangat penting, karena berpengaruh terhadap sakit otot skeletal pada pekerja.
c. Rapid Upper Limb Assessment
RULA disempurnakan oleh Lynn Mc Atamney dan Nigel Corlett di tahun 1993, dimana RULA digunakan untuk memberikan perhitungan terhadap level beban MSDs pada manusia. Penilaian RULA
dilakukan pada postur. Metode RULA telah dilakukan validasi awal dan studi terkait reliabilitasnya (Mc Atamney et al, 1993:91).
Postur tubuh yang diamati pada analisis RULA dipecah menjadi dua grup, yaitu grup A (lengan bawah, lengan atas, pergelangan tangan, dan putaran pergelangan tangan) dan grup B (leher, tubuh/badan, dan kaki). Analisis RULA dilakukan untuk mengetahui dan mengurangi risiko postur kerja yang tidak baik, sehingga kesehatan pekerja terganggu karena postur yang menyebabkan musculoskeletal disorders (N. S. Raymen et al, 2018:20).
d. CATIA
CATIA (Computer Aided Three Dimensional Interactive Aplications) merupakan salah satu sistem CAD/CAM/CAE yang digunakan dalam bidang industri pembangunan mesin, angkatan laut, robotika, otomotif, mesin dan peralatan pertanian, rumah tangga, dan lainnya yang sudah ada sejak tahun 1999.
CATIA memberikan bermacam-macam solusi terintegrasi dalam mengatasi permasalahan desain dan manufaktur. Fungsi dasarnya adalah dapat merancang suatu produk, mensimulasikan suatu proses dan analisis suatu produk dan manusia (Ghionea, 2009:8).
Analisis RULA pada CATIA dapat dibedakan menjadi 4 warna yang ditunjukkan pada Tabel 1 yaitu:
Tabel 1. Range Score Analisis RULA di CATIA
Sumber : Abdullah et al.,(2017) e. Nordic Body Map
Nordic Body Map (NBM) merupakan suatu metode pengukuran dalam mengidentifikasi keluhan – keluhan otot skeletal yang menggunakan work sheet atau lembar kerja yang berupa peta tubuh atau body maps yang mudah dipahami, sederhana, dan memerlukan waktu yang singkat dalam penerapannya (Kusmidari, 2014:68), serta dapat membantu dalam pengukuran RULA. Berikut adalah gambar body maps pada kuesioner NBM yang terdiri atas 28 titik otot bagian tubuh yang ditunjukkan pada Gambar 2 sebagai berikut :
Final Score Deskripsi
1 dan 2 Postur diterima
3 dan 4 Penyidikan/investigasi lebih lanjut mungkin diperlukan
5 dan 6 Penyidikan/investigasi dan perubahan dibutuhkan segera
7 Penyidikan/investigasi dan perubahan dibutuhkan segera mungkin
-146-
`
Gambar 2. Body Maps Sumber : Wignjosoebroto, (1995)
Menurut Tarwaka (2010:93) pengambilan data dalam metode ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan lembar kuesioner maupun melakukan wawancara. Isi kuesioner berisi body maps yang menunjukan bagian-bagian rasa sakit otot pada tubuh.
Kuesioner NBM dikategorikan ke dalam 4 skala likert, yaitu 1 (tidak sakit), 2 (agak sakit), 3 (sakit), dan 4 (sangat sakit). Total skor dijadikan acuan dalam penentuan kategori tingkat risiko yang ditunjukkan pada Tabel 2 dibawah ini :
Tabel 2. Kategori Tingkat Risiko Range
Score
Tingkat
Risiko Keterangan 28-49 Rendah Belum memerlukan
perbaikan
50-70 Sedang Mungkin memerlukan perbaikan dikemudian hari 71-91 Tinggi Memerlukan sebuah
tindakan/usaha segera 92-
112
Sangat Tinggi
Memerlukan sebuah tindakan/usaha menyeluruh secepat mungkin
Sumber : Tarwaka, (2010)
e. Musculoskeletal Disorders (MSDs)
Keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) terjadi karena adanya suatu aktivitas ataupun pekerjaan yang dilakukan secara berlebihan dengan kondisi kerja yang tidak baik. Keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) dirasakan pada bagian otot-otot skeletal.
Sikap atau postur kerja yang tidak nyaman dapat mempengaruhi musculoskeletal (Tarwaka, 2010:291).
3. Metodologi Penelitian
Penelitian dilakukan kepada 4 pekerja pengolah ikan asin di Home Industry Pak Kamel pada proses pembersihan ikan. Pengambilan data penelitian ini dilakukan 1 kali berupa data kuesioner Nordic Body Map dan pengambilan kondisi postur kerja yang berupa foto pekerja digunakan untuk analisis postur kerja dengan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dengan bantuan software CATIA V5R20.
Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3 di bawah ini :
Penentuan Tujuan Penelitian
Pengumpulan Data
• Data Keluhan Berda sarkan NBM
• Kondisi Postur Kerja
Pengola han Data
• Penentuan Kategori Tingkat Risiko Berdasarkan NBM
• Penentuan Final Score Postur Kerja dengan Metode RULA Menggunakan CATIA V5R20
Analisa dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Sele sai Mulai
Studi Lapangan Studi Literatur
Perumusan Masalah
Gambar 3. Metodologi Penelitian
4. Hasil dan Pembahasan a. Nordic Body Map (NBM)
Kondisi postur kerja ditunjukkan pada Gambar 1, yaitu membungkuk dan jongkok. Keluhan otot yang dirasakan oleh 4 responden berdasarkan kuesioner NBM terdapat 18 bagian tubuh yang mempunyai skor tinggi yaitu leher atas, leher bawah, punggung, pinggang, lengan atas kanan, bawah pinggang, pantat, lengan bawah kanan, pergelangan tangan kiri, pergelangan tangan kanan, tangan kanan, tangan kiri, paha kiri, paha kanan, lutut kiri, lutut kanan, kaki kiri, dan kaki kanan serta diperoleh nilai rata-rata total skor individu sebesar 75 maka keluhan otot yang dirasakan masuk ke dalam ketegori tinggi. Berdasarkan ketentuan, kategori tingkat risiko ini berarti
-147-
memerlukan perbaikan segera. Pengolahan data NBM dapat ditunjukkan pada Tabel 3 sebagai berikut :
Tabel 3. Pengolahan Data Kuesioner NBM No Lokasi Otot
Skeletal
Skor Responden Total Skor Otot 1 2 3 4
0 Sakit/kaku pada
leher atas 3 2 3 3 11 1 Sakit pada leher
bawah 3 3 3 2 11
2 Sakit pada bahu
kiri 2 3 2 2 9
3 Sakit pada bahu
kanan 3 2 2 3 10
4 Sakit pada
lengan atas kiri 2 2 2 2 8 5 Sakit pada
punggung 4 3 4 3 14
6
Sakit pada lengan atas
kanan
3 3 3 2 11
7 Sakit pada
pinggang 3 3 4 3 13
8 Sakit pada
bawah pinggang 3 4 3 3 13 9 Sakit pada
pantat 3 3 2 3 11
10 Sakit pada siku
kiri 1 1 2 2 6
11 Sakit pada siku
kanan 1 1 1 2 5
12 Sakit lengan
bawah kiri 2 2 2 2 8 13 Sakit lengan
bawah kanan 3 3 3 3 12 14
Sakit pada pergelangan
tangan kiri
3 3 3 2 11
15
Sakit pada pergelangan tangan kanan
2 3 4 3 12
16 Sakit pada
tangan kiri 3 3 3 3 12 17 Sakit pada
tangan kanan 3 3 3 4 13 18 Sakit pada paha
kiri 3 2 3 3 11
19 Sakit pada paha
kanan 3 2 3 3 11
20 Sakit pada lutut
kiri 4 3 3 3 13
21 Sakit pada lutut
kanan 4 3 3 3 13
22 Sakit pada betis
kiri 2 2 3 3 10
23 Sakit pada betis
kanan 2 2 3 3 10
Tabel 3. Pengolahan Data Kuesioner NBM (lanjutan) No Lokasi Otot
Skeletal
Skor Responden Total Skor Otot 1 2 3 4
24
Sakit pada pergelangan
kaki kiri
2 1 2 3 8
25
Sakit pada pergelangan
kaki kanan
2 1 2 3 8
26 Sakit pada
kaki kiri 4 3 3 3 13 27 Sakit pada
kaki kanan 4 3 4 3 14
Total Skor
Individu 76 69 78 77
10,72
X
75Kemudian, keluhan-keluhan otot MSDs yang dirasakan pekerja dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah ini :
Gambar 4. Grafik Skor Otot Skeletal
Terdapat 11 titik bagian otot yang melewati batas median dan 7 titik bagian otot yang berada di nilai median, dimana nilai median adalah 11. Bagian otot yang berada diatas nilai median artinya mempunyai risiko yang sangat tinggi, namun bagian otot yang mempunyai nilai sama dengan nilai median juga memerlukan perbaikan dan perhatian, karena skor ini termasuk pada ketegori yang tinggi.
b. Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dengan CATIA V5R20
Simulasi postur kerja dengan metode RULA menggunakan software CATIA V5R20 berdasarkan postur kerja nyata yang ditunjukkan pada Gambar 5 di bawah ini :
0 5 10 15
Grafik Skor Otot Skeletal
Skor Otot Existing Median
-148-
Gambar 5. Simulasi Postur Kerja
Postur kerja yang disimulasikan berdasarkan dengan kondisi nyata kemudian dilakukan analisis RULA. Berikut adalah hasil analisis RULA yang ditunjukkan pada Gambar 6 di bawah ini :
Gambar 6. Analisis RULA dengan CATIA V5R20
Berdasarkan analisis RULA maka, identifikasi risiko cedera pada bagian tubuh diperoleh skor 4 (kuning) pada upper arm, 3 (merah) pada forearm, 4 (merah) pada wirst, 1 (hijau) pada wrist twist, 4 (kuning) pada neck, 5 (merah) pada trunk, dan 8 (merah) pada neck,trunk, dan leg serta diperoleh final score sebesar 7 (merah), artinya pekerjaan membersihkan ikan dalam proses mengolah ikan asin mempunyai risiko MSDs yang sangat tinggi, sehingga harus dilakukan penyidikan atau investigasi dan perbaikan postur kerja harus segera dilakukan.
5. Kesimpulan
Identifikasi keluhan-keluhan otot yang dirasakan pekerja pengolah ikan mempunyai skor yang tinggi pada 18 bagian otot skeletal diperoleh rata-rata skor individu sebesar 75 yang termasuk ke dalam tingkat risiko kategori tinggi. Kemudian hasil pengukuran MSDs dengan RULA diperoleh level risiko cedera otot dengan final score 7 (merah). Berdasarkan hasil pengukuran keluhan-keluhan otot MSDs, maka direkomendasikan alat bantu kerja berupa meja dan kursi kerja untuk meminimalisir keluhan otot skeletal pada pekerja.
REFERENSI
Abdullah,et al. 2017. Improvement of Workstation in Manufacturing Industry for Manual Handling Worker. Anand, T Joseph Sahaya, et al, ed.
Proceedings of Innovative Research and Industrial Dialogue’16, pp. 81-12, May 2017. ISBN: 978- 967-0257-92-1.Malaysia:Advanced Manufacturing Center.
Ghionea, Gabriel. 2009. CATIA V5 Aplicatii in Inginerie Mecanica. ISBN 978- 973-648-843-6.
Publishing BREN Bucharest, Ionut Gabriel Ghionea.
Kusmindari,dkk. 2014. Aplikasi Nordic Body Map untuk Mengurangi Musculoskeletal Disorders pada Pengrajin Songket. Jurnal Ilmiah TEKNO Vol.11 No.1, Oktober 2014: 65 – 76. Palembang:
FT, JIT-UBD.
Mc Atamney, L And Corrlett, E.N. 1993. RULA : A Survey Based Method For The Investigation Of Work Related Upper Limb Disorder. Applied Ergonomic, Butterworth-Heinemann Ltd. Vol 24 [2], PP 91-99.
Nurmianto, E. 2004. Ergonomic Konsep Dasar Dan Aplikasinya. Surabaya : Guna Widya.
N. S. Raymen et al. 2018. Ergonomic Study of Working Postures in Manual Hand Layup Process.
Hassan, M.H.Arif, ed. Publishing Springer Nature Singapore Pte Ltd. ISSN 2195-4356, ISSN 2195- 4364 (electronic), ISBN 978-981-10-8787-5, ISBN 978-981-10-8788-2 (ebook). Singapura.
Sutalaksana, Iftikar Z. 1979. Teknik Tata Cara Kerja.
Institut Teknologi Bandung. MTI-ITB.
Tarwaka. 2004. Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta:
UNIBA Press.
Tarwaka. 2010. Ergonomi Industri, Dasar – Dasar Pengetahuan Ergonomi Dan Aplikasi DI Tempat Kerja Ed 1, Cet. 1. Surakarta: Harapan Press.
Wignjosoebroto, Sritomo. 1995. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Guna Widya.
Biografi Penulis
Adelia Tamala, lahir di Selakau pada 06 Februari 1998. Peneliti adalah anak kedua dari pasangan Rozi Sahwi dan Amina. Peneliti menempuh pendidikan di SD Negeri 04 Selakau lulus pada tahun 2010, SMP Negeri 01 Selakau lulus pada tahun 2013, dan SMA Negeri 2 Singkawang Barat lulus pada tahun 2016.
Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura mulai tahun 2016 dan menyelesaikan studi program sarjana dengan memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T) pada tahun 2020.