PENGARUH CASH MANAGEMENT SYSTEM (CMS) DAN MOBILE BANKING TERHADAP KEPUTUSAN PENGALIHAN DANA OLEH NASABAH BNI
CABANG MATTOANGING MAKASSAR
Jabir1, Andi Syarifuddin2, H. Sutarjo Tui3
1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar
[email protected]1, andisyarifuddin67gmail.com2, [email protected]3
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh CMS berpengaruh terhadap keputusan pengalihan dana oleh nasabah BNI Cabang Mattoanging, menganalisis pengaruh mobile banking berpengaruh terhadap keputusan pengalihan dana oleh nasabah BNI Cabang Mattoanging, dan menganalisis manakah diantara CMS dan mobile banking yang dominan berpengaruh terhadap keputusan pengalihan dana oleh nasabah BNI Cabang Mattoanging. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yang dirancang untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan dan tujuan yang hendak dicapai serta menguji hipotesis. Besar sampel dipilih menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu Slovin 10% yaitu 98 responden. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, analisis regresi linier berganda dan uji asumsi klasik. Hasil penelitian menemukan bahwa CMS berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pengalihan dana oleh nasabah BNI Cabang Mattoanging Makassar. CMS sebagai fasilitas internet banking yang memberikan kemudahan kepada nasabah korporasi untuk mengelola kasnya, melakukan monitoring dan transaksi secara langsung dengan bantuan jaringan internet, yang menjadikan nasabah mengambil keputusan untuk menggunakan CMS dalam mengalihkan dananya. Mobile banking berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pengalihan dana oleh nasabah BNI Cabang Mattoanging Makassar. Mobile banking sebagai layanan inovasi dari internet banking yang memungkinkan nasabah perorangan untuk mengguakan transaksi perbankan melalui smartphone, menjadikan nasabah mengambil keputusan untuk menggunakan mobile banking karena praktis dan efisien dalam penggunaannya. CMS yang dominan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pengalihan dana oleh nasabah BNI Cabang Mattoanging Makassar. CMS menjadi pilihan dominan bagi nasabah dalam mengambil keputusan karena CMS memenuhi kebutuhan nasabah atas layanan perbankan, memperoleh informasi perbankan, kegiatan pembayaran online dan transfer yang tepat waktu.
Keywords: CASH MANAGEMENT SYSTEM (CMS) dan Mobile banking
PENDAHULUAN
Saat ini, bank tidak lagi sekadar menjadi tempat menyimpan dan meminjam uang, melainkan sudah menjadi pusat layanan keuangan pribadi dan bisnis. Untuk itu dukungan sistem online menjadi semakin mendesak dan tidak lagi bisa ditawar. Kebutuhan akan layanan yang optimal ini tak bisa dihindari karena tuntutan nasabah semakin tinggi. Kini misalnya, nasabah lebih memilih bertransaksi melalui
delivery channel alternatif seperti Automated Teller Machine (ATM), internet, telepon atau pesan singkat (Short Message Service - SMS), bukan antri di bank.
Nasabah dapat melihat saldo tabungan atau gironya, atau bertransaksi melalui ATM, internet dan telepon seluler, sambil beraktivitas dengan usaha lainnya. Setiap kali ada transaksi, data di pusat penyimpanan data bank langsung diperbarui secara realtime. Saat ini sistem penyimpanan dan komunikasi data yang handal semakin diperlukan mendesak seiring dengan
kebutuhan transaksi antar nasabah baik dalam satu bank maupun antar bank. Langkah awal transaksi online antar bank tampak dari fasilitas penarikan tunai antar ATM dari bank yang berbeda.
Lembaga keuangan perbankan saat itu memperkenalkan dan mempromosikan internet banking dengan maksud untuk menyediakan layanan perbankan yang lebih baik dari pelayanan sebelumnya. Tidak lama setelah itu, instansi perbankan di Indonesia pun mulai mengadopsi sistem internet banking dengan tujuan yang sama, serta dengan maksud untuk memperluas jaringan pelayanan nasabah. Tidak dapat dipungkiri bahwa internet banking merupakan inovasi di bidang teknologi informasi yang sangat menguntungkan.
Manfaat internet banking bagi pihak bank adalah ekspansi bisnis, meningkatkan loyalitas konsumen, pendapatan dan keunggulan kompetitif,serta dapat membuat model bisnis baru. Terlepas dari keuntungan yang berdampak bagi instansi perbankan, internet banking juga membawa keuntungan bagi nasabah pengguna layanan tersebut, yakni kemudahan bertransaksi perbankan dengan lebih cepat dan mudah serta dapat diakses kapan dan di mana saja, dengan ketentuan memiliki koneksi internet dan perangkat komputer atau seluler yang kompatibel.
Pelaku ekonomi khususnya di kota-kota besar yang tidak lagi menggunakan uang tunai sebagai transaksi pembayaran tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern khususnya dibidang teknologi. Penyelenggaraan internet banking merupakan bentuk penerapan atau pengaplikasian dari teknologi informasi yang terus berkembang dan dimanfaatkan untuk melayani keinginan nasabah perbankan. Aplikasi dari teknologi informasi dalam internet banking dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan produktifitas sekaligus juga dapat meningkatkan pendapatan bank melalui sistem penjualan yang lebih efektif daripada bank konvensional. Secara umum dalam penyediaan layanan internet banking, bank memberikan informasi mengenai produk dan jasanya melalui internet.
Layanan internet banking memiliki karakteristik yang berbeda dengan layanan perbankan tradisional, penggunaan internet banking memberikan layanan kepada nasabah
untuk melaksanakan kegiatan perbankan secara elektronik seperti melakukan cek saldo, transfer dan transaksi pembayaran yang dapat dilakukan pada setiap waktu dan tempat serta dilengkapi dengan sistem keamanan. Internet banking merupakan salah satu bentuk baru pengembangan delivery channel, yaitu sebuah pelayanan bank yang telah mengubah strategi bisnis perbankan yang semula lebih banyak mengandalkan pada sumber daya manusia namun sekarang lebih mengandalkan teknologi informasi.
Penerapan internet banking di dunia perbankan dikenal dengan CASH MANAGEMENT SYSTEM (CMS) dan mobile banking. Bank Negara Indonesia (BNI) merupakan salah satu lembaga keuangan perbankan yang bergerak dalam mengelola jasa manajemen keuangan masyarakat. Kecepatan, kemudahan dan keamanan merupakan salah satu bentuk layanan yang harus diberikan oleh lembaga perbankan kepada nasabanya.
Manajemen sistem informasi dan penerapan teknologi yang canggih diperlukan untuk memberikan layanan yang sesuai harapan dan keinginan nasabah serta mampu tetap bersaing dengan lembaga keuangan lainnya.
Produk internet banking dari BNI selanjutnya yaitu mobile banking. Produk mobile banking (m-banking) ditawarkan BNI untuk mengurangi ketidakpastian metode manual dan menawarkan kepraktisan. Perkembangan teknologi informasi diminati oleh masyarakat.
Teknologi dengan menggunakan media perangkat seluler dan internet serta fitur-fitur yang menarik menjadi kebutuhan yang mendukung perkembangan bisnis disektor perbankan. M-banking merupakan salah satu layanan perbankan, dalam hal ini BNI untuk menawarkan nilai tambah kepada nasabah seperti keamanan dalam menggunakan m-banking, biaya administrasi, akses layanan dan fasilitas bertransaksi. M-banking merupakan layanan perbankan yang diberikan untuk mendukung dan memudahkan nasabah dalam kegiatan perbankan.
M-banking tidak akan berjalan tanpa dukungan telepon seluler dan internet. Setiap orang yang memiliki ponsel dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk bertransaksi di mana saja dan kapan saja dengan mudah. Namun kemudahan yang ditawarkan perbankan kepada nasabah juga memiliki kelemahan yang menghambat kinerja
dari m-banking, salah satunya nasabah yang ingin melakukan transaksi m-banking harus berada pada wilayah yang terdapat akses internet baik menggunakan paket data seluluer maupun wi-fi.
Jika terjadi blankspot, maka layanan m-banking tidak bisa dilakukan. Hal tersebut bukanlah tanggungjawab pihak bank, melainkan tanggungajwab penyedia operator seluler dan internet provider yang digunakan nasabah untuk mengakses layanan m-banking. Namun untuk menjaga keamanan nasabah dalam menggunakan m-banking, pihak BNI terus memantau secara intensif setiap transaksi yang terjadi untuk melindungi informasi personal yang terdapat pada transaksi elektronik terhadap pengguna yang tidak berwenang.
TINJAUAN LITERATUR Bank dan Perbankan
Bank Negara Indonesia (BNI) merupakan lembaga perbankan yang ada di Indonesia, beroperasi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk menabung, meminjam (kredit), menarik uang, transfer dan bentuk-bentuk lainnya. Menurut Kasmir (2005) bank didefinisikan sebagai sebuah lembaga intermediasi keuangan, umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, peminjaman uang dan penerbitan promes atau banknote. Atau dengan kata lain bank adalah suatu lembaga yang berperan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak-pihak yang memerlukan dana serta berbagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.
Triandoro (2012) menyatakan bank berperan penting dan diperlukan untuk menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan dan fungsi finansial intermediasi. Karena itu sangat diperlukan pelayanan bank untuk menjamin kelancaran, keamanan dan kepastian dari nasabah untuk mendapatkan pelayanan yang cepat, mudah, lancar dan berkualitas.
Menurut Kasmir (2005:9) lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan di mana kegiatannya apakah hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya menghimpun dan menyalurkan dana. Lembaga
keuangan sebagai badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan dibandingkan dengan aset nonfinansial atau aset riil. Lembaga keuangan memberikan pembiayaan/kredit kepada nasabah dan menanamkan dananya dalam surat-surat berharga. Di samping itu, lembaga keuangan juga menawarkan berbagai jasa keuangan antara lain menawarkan berbagai jenis tabungan, proteksi, asuransi, program pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana.
Menurut Rodoni (2007) lembaga keuangan (financial institution) merupakan suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk asset-asset keuangan (financial assets) maupun non-financial asset atau asset riil.
Pasal 1 Undang-Undang No. 14/1967 yang kemudian diganti dengan Undang-Undang No.
7/1992 tentang perbankan di Indonesia bahwa lembaga keuangan merupakan badan atau lembaga yang kegiatannya menarik dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat. Dalam keputusan SK Menkeu RI no.
792 Tahun 1990 dinyatakan bahwa lembaga keuangan adalah semua badan usaha yang kegiatannya di bidang keuangan melakukan penghimpunan dana, penyaluran dana kepada masyarakat terutama dalam membiayai investasi pembangunan.
Internet banking
Memahami pengertian internet banking, maka terlebih diketahui apa itu internet. Internet (interconnection networking) adalah saluran jaringan komunikasi yang menggunakan media elektronik, yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet Protocol suite (TCP/IP) untuk melayani pengguna. Menurut Gnutella (2014) internet merupakan jaringan komunikasi yang menghubungkan berbagai suite protokol jaringan yang menggunakan media elektronik untuk melakukan berbagai kegiatan transmisi.
Bernard (2016) menyatakan penggunaan internet dewasa ini memiliki banyak multi fungsi dan manfaat, karena itu kegiatan internet telah dijaga melalui perjanjian bilateral atau multilateral yang bersifat spesifikasi teknis (yang menerangkan tentang perpindahan data antara rangkaian jaringan) yang biasa disebut protokol.
Protokol ini dibentuk berdasarkan perbincangan
atau penginformasian yang ada dalam Internet Engineering Task Force (IETF) yang terbuka kepada umum. Badan ini mengeluarkan dokumen yang dikenal sebagai RFC (Request for Comments) sebagai standar internet yang dilakukan oleh pengguna internet. Dewasa ini penggunaan internet salah satunya digunakan oleh dunia perbankan untuk melakukan berbagai layanan informasi dan data yang mengakses dan memberikan konektivitas antara tuntutan kepentingan nasabah yang dikelola oleh pihak bank.
Penggunaan internet saat ini sudah memiliki banyak akses yang dapat dimanfaatkan.
Termasuk bagi Indonesia sebagai negara berkembang telah memiliki akses internet dan penetrasi PC (Personal Computer) sudah cukup tinggi dengan dukungan pemanfaatan internet murah, netbook yang murah, sehingga memudahkan melakukan kegiatan pertukaran informasi dan data yang dapat digunakan oleh banyak pengguna, termasuk instansi perbankan dengan nasabahnya, instansi perbankan dengan instansi lainnya, demikian halnya oleh pengguna jasa instansi lainnya dengan instansi yang menggunakan, mengakses menggunakan fasilitas handphone dan media lainnya.
Pemanfaatan internet di masa kini sudah menjelma menjadi kebutuhan primer. Banyak orang termasuk nasabah perbankan mengakses internet untuk melihat segala informasi dan data transaksi menggunakan CASH MANAGEMENT SYSTEM (CMS) dan mobile banking (m- banking) untuk mendapatkan layanan perbankan.
Penggunaan internet sangat bermanfaat dan pengaruh poositif untuk mendapatkan kemudahan, kecepatan, efisiensi, efektivitas dan kualitas layanan yang dibutuhkan oleh nasabah.
Fasilitas internet tersebut sangat menunjang dalam penggunaan internet banking bagi perbankan. Internet banking adalah layanan melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet yang merupakan kegiatan perbankan yang memanfaatkan teknologi internet sebagai media untuk melakukan transaksi dan mendapatkan informasi lainnya melalui website milik bank. Kegiatan ini menggunakan jaringan internet sebagai perantara atau penghubung antara nasabah dengan bank tanpa harus mendatangi kantor bank. Nasabah dapat menggunakan perangkat komputer desktop,
laptop, tablet atau smartphone yang terhubung ke jaringan internet sebagai penghubung antara perangkat nasabah dengan sistem bank (https://www.shinhan,co.id).
Menurut Furst et al., (2013) mendefinisikan bahwa internet banking adalah: penggunaan internet sebagai jalur pengiriman jarak jauh untuk pelayanan tradisional, seperti pembukaan rekening deposito atau pengiriman dana pada rekening yang berbeda, pengiriman dan pembayaran tagihan elektronik yang memperkenankan nasabah untuk menerima dan membayar tagihan melalui website bank tersebut.
Jadi, internet banking adalah suatu aktivitas perbankan yang menggunakan internet sebagai sarana untuk melakukan transaksi antara nasabah dengan suatu bank.
Internet banking dalam pengoperasiannya menggunakan berbagai fitur layanan antara lain informasi umum rekening tabungan/giro, rekening deposito, informasi mutasi rekening, transfer dana, baik transfer antar rekening maupun antar bank, pembelian pulsa, layanan informasi seperti suku bunga dan kurs dan pembayaran, misalnya pembayaran telepon, internet, kabel TV, listrik dan lain-lain.
Penggunaan internet banking bagi nasabah harus memiliki user id, password, token atau one time password (OTP) dan jaringan internet. User id, password, dan token dapat diperoleh dengan mendaftarkan ke bank. Saat menggunakan internet banking, nasabah harus memastikan website yang diakses adalah website internet banking milik bank, kemudian nasabah akan diminta untuk memasukan user ide dan password pada halaman muka atau login. Pada saat melakukan transaksi finansial, nasabah akan diminta memasukkan OTP yang diperoleh dari token. Setelah transaksi selesai, nasabah harus memastikan telah keluar/log out dari halaman internet banking. Bank mengirimkan notifikasi melalui email sebagai bukti bahwa transaksi telah berhasil.
Selain manfaat dan keuntungan, internet banking juga memiliki kelemahan, yaitu pertama, kejahatan cyber oleh hacker yang merupakan kelemahan utama bila nasabah kurang waspada, risiko pencurian data nasabah oleh hacker bisa menyusup ke dlaam sistem pengaman. Hacker bisa menguras habis uang nasabah dengan berbagai cara. Pencurian data bisa melalui teknik
skimming atau modus penipuan dengan berbagai macam penawaran yang mengecoh nasabah.
Untuk itu, perangkat komputer atau gadget nasabah yang menggunakan internet banking harus tertanam antivirus atau antimalware untuk menghindari cracking, dan yang terpenting menghindari penggunakan layanan wifi gratis karena rawan tindakan penyadapan data nasabah.
Kedua, ketidaknyamanan bagi nasabah dengan mobilitas tinggi. Untuk beberapa daerah tidak semua orang memiliki komputer, laptop dan koneksi internet yang bagus. Selain itu internet banking dirasa tidak praktis bagi orang yang memiliki kegiatan berpindah secara cepat, di mana pengguna dengan mobilitas tinggi butuh penyesuaian fitur dalam mengakses internet banking melalui smartphone.
CASH MANAGEMENT SYSTEM (CMS) Jasmine (2018) menyatakan CMS merupakan salah satu fasilitas layanan internet banking yang dimiliki oleh bank sebagai solusi bagi nasabah dalam mengelola kasnya. Selain itu bisnis model CMS adalah solusi layanan perbankan berbasis internet yang memungkinkan perusahaan melakukan monitoring dan transaksi sendiri secara langsung melalui fasilitas online dalam rangka pengelolaan keuangan perusahaan.
Fasilitas layanan ini biasanya digunakan oleh nasabah yang memiliki bisnis atau perusahaan, sehingga dapat mengelola kas yang dimilikinya.
Segmentasi nasabah CMS terdiri atas nasabah non perorangan dan nasabah perorangan.
Nasabah non perorangan meliputi badan usaha baik berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum, yayasan, koperasi, dan lembaga lainnya yang memiliki rekening simpanan dan atau pinjaman pada bank yang bersangkutan. Nasabah perorangan yaitu nasabah di luar kriteria tersebut dapat diberikan layanan CMS berdasarkan persetujuan tertulis dari kepala divisi bank (Turban, 2004).
Transaksi perbankan konvensional memiliki perbedaan dengan transaksi menggunakan fasilitas CMS. Pada transaksi konvensional, nasabah datang ke bank, kemudian melakukan transaksi di bank baik berupa transaksi pembayaran, rekening koran dan manajemen likuditas. Berbeda dengan CMS, nasabah dapat menggunakan akses internet melalui komputer untuk melakukan transaksi perbankan, tanpa
harus datang ke bank dengan mudah memperoleh informasi dan data mengenai kas yang dimilikinya. Furst (2013) menyebutkan manfaat CMS ada empat yaitu:
a. Peningkatan keuntungan, nasabah dapat melakukan kegiatan transaksi perbankan dengan mudah tanpa harus datang ke bank.
b. Kecepatan informasi, nasabah memperoleh informasi dengan cepat karena langsung mengakses data dan informasi melalui internet.
c. Reduksi biaya. Transaksi CMS dapat menurunkan biaya administrasi atas transaksi yang dilakukan oleh nasabah.
d. Kenyamanan bertransaksi. Nasabah dapat melakukan transaksi kapan saja dan dimana saja dengan akses internet.
Jasmine (2018) menjelaskan CMS memiliki fitur umum dan fitur spesifik/khusus yang dapat dimanfaatkan oleh nasabah. Fitur umum digunakan oleh nasabah perusahaan dan telah disediakan oleh pihak bank. Sedangkan fitur spesifik/khusus adalah fitur yang dibuat khusus atas kesepakatan nasabah perusahaan dengan pihak bank (kustomisasi) dan hanya digunakan untuk perusahaan tersebut atau pihak yang ditunjuk (rekanan, retailer, distributor). CMS juga memiliki grouping fitur yang terdiri dari fitur untuk melihat account information dan reporting. Account information meliputi account statement, account summary, snap statement, history transaction dan today transaction.
Reporting meliputi laporan transaksi dan time deposit monitoring (monitoring BG, EDC report dan cetak rekening koran).
Kemudahan dalam melakukan transaksi keuangan dan mengelola kas menjadi kebutuhan utama bagi setiap perusahaan. Hal tersebut menentukan efisiensi waktu dan biaya dalam pengelolaan usaha dan kejelasan arus kas.
Keputusan bisnis dapat diambil dengan cepat dan akurat, sehingga peningkatan daya saing usaha dan laba di era yang semakin dinamis lebih terjamin. Untuk itu, menajwab kebutuhan nasabah korporasi maka bank mengembangkan layanan yang diberi nama CASH MANAGEMENT SYSTEM (CMS), layanan perbankan online memungkinkan nasabah melakukan transaksi harian dan mengatur keuangan dengan mudah, cepat dan akurat.
Jasmine (2018) menyatakan layanan CMS dilengkapi dengan berbagai fitur unggulan yang dapat mendukung pengelolaan usaha yaitu:
a. Account Information
Nasabah dengan mudah melakukan pengecekan transaksi perusahaan dan mengontrol arus kas masuk dan keluar melalui fitur ini. Nasabah dapat mengecek transaksi yang dilakukan hari ini dan mengetahui riwayat rekening yang lengkap hingga periode lima tahun ke belakang. Untuk mengecek rekening koran dan ringkasan rekening nasabah dapat memanfaatkan fitur account statement dan account summary dapat membantu untuk menyediakan ringkasan rekening deposito bagi nasabah.
b. Fund Transfer
Nasabah dapat dengan mudah melakukan berbagai transaksi yang berkaitan dengan pemindahan dana dari satu rekening ke rekening lainnya secara mandiri melalui berbagai fitur yang terdapat dalam kategori fund transfer sebagai berikut:
c. Payment dan Purchase
Sejumlah fitur yang berfungsi memudahkan transaksi nasabah korporasi yang berkaitan dengan pembayaran. Pembayaran tersebut berupa tagihan telepon, listrik, operator telepon seluler pasca bayar dan asuransi ketenagakerjaan karyawan. Fitur yang dimiliki berupa bill payments. Sementara untuk pembayaran biaya pengiriman barang dapat dilakukan melalui fitur delivery order. Pada kategori ini terdapat juga fitur e Tax yang dapat membantu pembayaran SSP (Surat Setoran Pajak), SSPCP (Surat Pabean, Cukai dan Pajak), serta SSBP (Surat Setoran Bukan Pajak).
Pembayaran dapat dilakukan kapanpun termasuk di hari libur secara real time online dan dapat dilakukan secara massal.
Melalui fitur-fitur tersebut, nasabah korporasi dapat melakukan transaksi secara online-real time baik di malam hari ataupun hari libur. Seperti CMS pada BNI kompatibel dengan berbagai perangkat baik PC, laptop maupun perangkat mobile serta diakses di mana saja selama terhubung dengan internet. Keamanan
transaksi pun terjamin dengan fitur automated password generator serta two-factor authentication yang mengkombinasikan username, password dan security token. Seluruh transaksi dapat dikonfigurasi dengan proses approval bertingkat yang dapat disesuaikan dengan alur bisnsi nasabah. Ini menunjukkan bahwa CMS ditentukan oleh indikator berupa account information, fund transfer dan payment/purchase yang digunakan oleh nasabah korporasi atau perusahaan untuk melakukan transaksi perbankan.
Mobile banking
Menurut Turban (2004), mobile banking merupakan suatu aplikasi penerapan mobile commerce yang berfokus terhadap masalah finansial perbankan, sehingga memungkinkan dilakukannya kegiatan – kegiatan seperti kegiatan yang dapat dilakukan melalui ATM (Automated Teller Machine) dengan memanfaatkan perangkat mobile.
Menurut Hutabarat (2010) mendefinisikan mobile banking adalah “sebuah fasilitas perbankan melalui komunikasi bergerak seperti handphone dengan penyediaan fasilitas yang hampir sama dengan ATM kecuali mengambil uang cash”.
Pengertian m-Banking menurut Karomilah (2015) m-Banking adalah suatu layanan inovatif yang ditawarkan oleh bank yang memungkinkan pengguna kegiatan transaksi perbankan melalui smartphone. Mobile banking memberi kemudahan bagi nasabah untuk melakukan pengecekan saldo tabungan, membayar tagihan maupun melakukan transfer dana ke rekening yang lain. Nasabah tidak perlu lagi datang dan antre ke kantor cabang perbankan atau mesin ATM, untuk melakukan berbagai transaksi itu.
Dengan mobile banking 'segalanya' bisa dilakukan dan dengan sangat mudah.
Mobile banking diartikan sebagai fasilitas bagi nasabah bank untuk dapat melakukan aktifitas perbankan mereka secara lebih leluasa, di mana saja, kapan saja, tanpa harus secara fisik mengunjungi bank tersebut.
Mobile banking (m-Banking) merupakan suatu layanan perbankan berbasis mobile phone atau handphone (HP). M-banking kini telah tersebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia telah menikmati kemudahan akses perbankan
yang ditawarkan bank melalui m-banking dimana saja melalui perangkat mobile seperti handphone dan PDA.
Dengan adanya m-banking, bank berusaha mempermudah akses para nasabahnya dalam melakukan transaksi perbankan. Hampir semua bank di Indonesia telah menyediakan fasilitas m- banking, baik berupa SIM toolkit (Menu Layanan Data) maupun SMS plain (SMS Manual) yang biasa dikenal dengan SMS banking. SMS banking merupakan sebuah fasilitas yang disediakan oleh bank untuk melakukan transaksi keuangan dan permintaan informasi keuangan seperti cek saldo, mutasi rekening, dan sebagainya
Keputusan Pengalihan Dana oleh Nasabah Keputusan pengalihan dana nasabah menjadi penting untuk memudahkan bagi nasabah dalam menentukan berbagai alternatif yang terbaik dalam menetapkan keputusan.
Pengertian keputusan menurut Follet (2012) adalah menentukan suatu pertimbangan untuk dilaksanakan sebagai alternatif mendapatkan solusi dari dilema yang dihadapi. Biasanya keputusan diambil dengan penuh pertimbangan yang matang berdasarkan manfaat, keuntungan dan tujuan yang ingin dicapai.
Stoner (2016) menyatakan keputusan adalah pemilihan diantara berbagai alterantif. Ada tiga alternatif dalam mengambil keputusan yaitu 1) mengambil keputusan atas dasar logika atau pertimbangan, 2) mengambil salah satu keputusan sebagai keputusan yang terbaik dan 3) mengambil keputusan berdasarkan tujuan ingin dicapai. Intinya, keputusan adalah mengambil pilihan secara logis, terbaik dan mencapai tujuan.
Davis (2002) menyatakan keputusan merupakan hasil pemecahan dalam suatu masalah yang harus dihadapi dengan tegas. Hal itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan mengenai “apa yang harus dilakukan”.
Keputusan sebagai hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu di antara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Engel (2009) menyatakan proses pengambilan keputusan melalui beberapa tahap yaitu pengenalan, pencarian informasi, evaluasi alternatif sebelum mengambil keputusan dan evaluasi alternatif sesudah mengambil keputusan.
Pengambilan keputusan menurut Cahyono (2013) yaitu melakukan suatu tindakan yang tepat dalam memutuskan suatu perihal yang berkaitan dengan keinginan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Pada dasarnya, setiap nasabah mengambil suatu keputusan tidak lepas dari tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan, strategi multidimensional dan pengadopsian produk mencakup: (1) pemenuhan kebutuhan, (2) keaktifan dalam mencari informasi, (3) pertimbangan secara sadar dan (4) keputusan yang tepat.
Menurut Sugeng (2015) secara konkrit, pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang bertumpu kepada tingkat pemenuhan kebutuhan pentingnya mengalihkan dana, mencari informasi sebelum melakukan pengalihan dana, mempertimbangkan secara sadar keputusan yang diambil dan mengambil keputusan secara logis dan rasional.
Memahami arti penting suatu keputusan pengalihan dana, didukung oleh teori rasional komprehensif, teori pengamatan terpadu dan teori keputusan alternatif. Charles Lindblom (1965) memperkenalkan teori rasional komprehensif dalam pengambilan keputusan yang menyatakan bahwa pengambilan keputusan sebenarnya tidak berhadapan dengan masalah konkrit akan tetapi mengambil keputusan yang kurang tepat terhadap akar permasalahan. Rasional komprehensif menuntut hal-hal yang tidak rasional dalam mengambil keputusan. Asumsinya, seorang pengambil keputusan harus memiliki cukup informasi mengenai berbagai alternatif, sehingga mampu meramalkan secara tepat akibat dari pilihan alternatif yang ada, serta memperhitungkan asas biaya manfaat dan mempertimbnagkan banyak masalah yang saling berkaitan.
Selanjutnya teori pengamatan terpadu (mixed scanning theory) oleh Aitai Etzioni (1990) menyatakan bahwa suatu pendekatan untuk mengambil keputusan baik yang bersifat fundamental maupun inkremental. Keputusan inkremental memberikan arahan dasar dan melapangkan jalan bagi keputusan fundamental sesudah keputusan itu tercapai. Model pengamatan terpadu sebagai pendekatan kompromi yang menggabungkan pemanfaatan
model rasional komprehensif dan inkremental dalam proses pengambilan keputusan.
Teori keputusan alternatif dikemukakan oleh Davis (2002) bahwa berbagai pilihan harus diambil dari alternatif yang terbaik berdasarkan pertimbangan kebutuhan, tuntutan dan pencapaian tujuan. Teori ini menjadi suatu grand theory yang berperan penting dalam menentukan perilaku nasabah untuk mengambil sebuah keputusan alternatif dalam melakukan pengalihan dananya.
Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pernyataan mengenai bagaimana variabel-variabel yang dibicarakan berkaitan satu sama lainnya. Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti mencoba merumuskan hipotesis penelitian sebagai dugaan sementara yaitu:
a. CMS berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pengalihan dana oleh nasabah BNI Cabang Mattoanging Makassar.
b. Mobile banking berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pengalihan dana oleh nasabah BNI Cabang Mattoanging Makassar.
c. CMS yang dominan berpengaruh terhadap keputusan pengalihan dana oleh nasabah BNI Cabang Mattoanging Makassar.
Gambar 1. Kerangka Konseptual METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, yaitu penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data yang kualitatif diangkakan/scoring.
Lokasi penelitian pada Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Mattoanging Makassar, dengan waktu penelitian selama 2 bulan (Agustus sampai September 2020).
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Hasil Penelitian
1. Pengaruh CMS terhadap Keputusan Pengalihan Dana oleh Nasabah BNI Cabang Mattoanging Makassar
Berdasarkan hasil penelitian setelah dilakukan uji hipotesis maka diketahui bahwa CMS berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pengalihan dana oleh nasabah BNI Cabang Mattoanging. CMS berpengaruh positif dikarenakan semua indikator peubah berupa account information, fund transfer dan payment/purchase mendukung pengambilan keputusan pengalihan dana oleh nasabah. CMS berpengaruh signifikan terhadap keputusan pengalihan dana, dikarenakan CMS memberikan kontribusi terhadap keputusan pengalihan dana oleh nasabah BNI Cabang Mattoanging.
Hasil penelitian secara teoritis bersesuaian dengan teori manajemen kas oleh Baloch (2018:5) bahwa manajemen kas merupakan pengelolaan atas sumber daya kas suatu organisasi. Manajemen kas memberikan informasi kepada manajemen alat bagaimana suatu organisasi menggunakan kas yang dimiliki dengan cara yang tepat. Kaitannya dengan penelitian ini CMS merupakan aplikasi internet banking yang dikembangkan untuk memberikan kemudahan bagi para nasabah korporasi untuk mengelola kasnya dan mendapatkan informasi layanan perbankan tanpa harus datang ke bank atau ATM.
Hasil penelitian ini juga memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya dengan konsekuensi dan pengembangan yang berbeda dalam penerapannya di masa akan datang. Penelitian sebelumnya yang memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu Akbar Juliansyah (2019) yang hasil penelitiannya Keputusan
Pengalihan Dana Nasabah
(Y) Cash
Managament System (X1)
Mobile Bangking (X2)
menunjukkan CMS dibutuhkan dalam perusahaan yang memiliki banyak manfaat dalam perhitungan akuntansi keuangan. Persamaan dilihat dari variabel CMS yang diamati.
Sementara perbedaan, pada penelitian sebelumnya menggunakan analisis deskriptif, sedangkan penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda.
BNI mengeluarkan layanan internet banking CASH MANAGEMENT SYSTEM (CMS) bertujuan untuk mempermudah suatu perusahaan mengelola dan melakukan transaksi keuangan.
Layanan perbankan online memungkinan nasabah BNI Cabang Mattoanging melakukan transaksi harian dan mengatur keuangan dengan mudah, cepat dan juga akurat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internet banking berupa CMS memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pengalihan dana oleh nasabah.
CMS sebagai fasilitas internet banking yang disediakan oleh BNI untuk nasabah korporasi yang memiliki bisnis dapat mengelola kas yang dimilikinya. Layanan CMS yang memberikan pengaruh kepada nasabah untuk mengambil keputusan pengalihan dana memiliki fitur unggulan yaitu account information, fund transfer dan payment/purchase.
Account information BNI memudahkan nasabah melakukan pengecekan transaksi perusahaan dan mengontrol keuangan yang masuk dan keluar. Nasabah BNI Cabang Mattoanging dapat dengan mudah mengecek transaksi yang dilakukan baik hari ini ataupun transaksi yang dilakukan hingga periode lima tahun ke belakang. Tidak hanya itu, nasabah BNI Cabang Mattoanging dapat dengan mudah melakukan pengecekan terhadap rekening koran dan ringkasan rekening dengan memanfaatkan fitur account statement dan account summary dalam CMS. Sementara untuk mengecek ringkasan rekening deposito, nasabah bisa memanfaatkan fitur Time Deposit Monitoring.
Melalui fitur-fitur yang tersedia dalam account information pada CMS BNI memberikan
pengaruh terhadap nasabah untuk mengambil keputusan pengalihan dana menggunakan CMS BNI, dengan pertimbangan layanan CMS dapat memenuhi kebutuhan nasabah untuk mendapatkan informasi keuangan nasabah, informasi yang diperoleh tersebut up to date, mendapatkan manfaat dari penggunaan CMS dalam pengelolaan kas perusahaan dan tepat waktu dalam setiap kegiatan transaksi keuangan perusahaan.
Fund transfer BNI dari layanan CMS juga memberikan keuntungan bagi nasabah yang dapat dilakukan secara online tanpa harus pergi ke Bank ataupun ATM. Dalam layanan ini, kegiatan transfer diatur dalam fitur Fund Transfer dengan komponen yang terdiri atas internal dan eksternal funds transfer, payroll/salary crediting dan account pooling. Fitur internal dan eksternal funds tranfer membantu nasabah melakukan transfer dana dari rekening BNI ke rekening bank lain. Transfer yang dilakukan dapat dalam bentuk Rupiah ataupun mata uang asing baik secara satuank kolektif atau massal. Fitur payrool/salary crediting dalam fund transfer BNI memudahkan nasabah melakukan pembayaran gaji secara massal kepada karyawannya hanya dengan sekali tekan. Fitur ini dilengkapi mekanisme pengamanan dan kompatibilitas yang berarti ketika ada perubahan gaji karyawan dapat dilakukan dengan mudah dengan mengecek ulang kesesuaian besaran gaji dengan nama karyawan pemilik rekening, sehingga pembayaran gaji akan berjalan aman dan akuntabel, bahkan dapat dilakukan ketika hari libur.
Selanjutnya fitur account pooling yang memberikan kemudahan bagi nasabah melakukan jadwal pemindahan dana antar rekening perusahaannya. Mekanismenya secara otomatis dana akan pindah dari rekening satu ke rekening tujuan sesuai dengan pengaturan yang sudah ditentukan customer pada tanggal dan waktu yang sudah dijadwalkan. Fund transfer CMS BNI memberikan pengaruh terhadap nasabah untuk mengambil keputusan pengalihan dana menggunakan layanan internet banking ini
dengan pertimbangan dapat memenuhi kebutuhan nasabah untuk melakukan transfer dana, kegiatan transfer yang tidak memakan waktu lama, mendapatkan manfaat dari penggunaan CMS fund transfer dalam melakukan transfer tanpa harus datang ke bank atau TMP dan kegiatan transfer yang tepat waktu dan aman.
CMS BNI sangat membantu nasabah dalam kegiatan transaksi perbankan, yang menjadikan nasabah mengambil keputusan mengalihkan dananya menggunakan layanan CMS. Selain mempermudah dalam pembayaran gaji dan kegiatan transfer, CMS BNI juga dapat melakukan kegiatan pembayaran lainnya melalui fitur payment & purchase yaitu bill payment dan delivery order. Fitur bill payment memungkinkan nasabah melakukan pembayaran seperti tagihan telepon, listrik, operator seluler ataupun asuransi, sedangkan delivery order dapat digunakan untuk melakukan pembayaran pengiriman barang. Bill payment dan delivery order ini ada dalam komponen eTax pada CMS BNI yang mempermudah perusahaan melakukan segala detail pembayran terkait urusan pajak sekalipun hari libur. Payment/purchase dalam CMS BNI memberikan pengaruh terhadap nasabah untuk mengambil keputusan pengalihan dana menggunakan layanan internet banking dengan pertimbangan mewujudkan pemenuhan kebutuhan nasabah mendapatkan informasi yang up to date, mendapatkan manfaat atas keputusan yang menguntungkan dan mewujudkan tujuan tepat waktu dalam kegiatan pembayaran dan pembelian serta dapat dilakukan secara massal sekaligus.
CMS BNI sangat praktis, efektif dan efisien karena layanan internet banking ini mudah diakses di berbagai perangkat gadget baik PC atau laptop maupun perangkat mobile lainnya yang terhubung dengan internet. Karena kemudahan ini, nasabah dengan melalui berbagai pertimbangan mengambil keputusan pengalihan dananya menggunakan CMS BNI. Transaksi dapat dilakukan dengan mudah kapanpun dan dimanapun. Keamanan transaksi yang sangat terjamin karena CMS BNI dilengkapi fitur yang
bisa mengkombinasikan username, password dan security token, sehingga transaksi dapat dikonfigurasi dengan prses approval yang disesuaikan dengan alur bisnis nasabah.
2. Pengaruh Mobile banking terhadap Keputusan Pengalihan Dana oleh Nasabah BNI Cabang Mattoanging Makassar
Berdasarkan hasil penelitian setelah dilakukan uji hipotesis maka diketahui bahwa mobilen banking berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pengalihan dana oleh nasabah BNI Cabang Mattoanging. Mobile banking berpengaruh positif dikarenakan semua indikator peubah berupa keamanan sistem, kemudahan layanan, privasi pengguna, kehandalan dalam transaksi, kredibilitas bank dan kecepatan koneksi jaringan mendukung pengambilan keputusan pengalihan dana oleh nasabah. Mobile banking berpengaruh signifikan terhadap keputusan pengalihan dana, dikarenakan layanan mobile banking memberikan kontribusi terhadap keputusan pengalihan dana oleh nasabah BNI Cabang Mattoanging.
Hasil penelitian secara teoritis bersesuaian dengan teori sistem layanan dikemukakan oleh Blando (2017:63) bahwa mobile banking merupakan sistem layanan perbankan yang memberikan keamanan, kemudahn, privasi, kehandalan, kredibilitas dan kecepatan koneksi dalam setiap transksi. Ini memberi makna bahwa keberadaan mobile banking sangat penting dan diperlukan oleh setiap orang untuk bertransaksi dengan pihak bank. Keberadaan mobile banking sangat membantu dalam setiap transaksi nasabah.
Hasil penelitian ini juga memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya dengan konsekuensi dan pengembangan yang berbeda dalam penerapannya di masa akan datang. Penelitian sebelumnya yang memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu Irfan Nurahmadi Haris (2019) dan Yogi Yuliansyah (2019). Hasil penelitian Irfan menunjukkan bahwa layanan mobile banking memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan nasabah. Dan penelitian Yogi menunjukkan layanan mobile banking memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah untuk mengambil keputusan menggunakan layanan mobile banking.
Persamaan dilihat dari variabel mobile banking yang diamati sebagai variabel bebas. Persamaan juga pada alat analisis yang digunakan yaitu Regresi Linier Berganda. Sedangkan perbedaannya yaitu pada hasil penelitian, variabel terikat yang diamati dan rekomendasi penelitian.
Mobile banking BNI pertama diperkenalkan tahun 2012 yang menyediakan layanan perbankan yang bisa diakses selama 7 x 24 jam oleh nasabah melalui ponsel atau smartphone yang sudah tersambung dengan jaringan internet.
Banyak sekali fitur yang dimiliki oleh mobile banking BNI yang memberikan pengaruh terhadap keputusan pengalihan dana oleh nasabah. Artinya nasabah BNI Cabang Mattoanging mengambil keputusan pengalihan dana dikarenakan mobile banking memiliki keamanan sistem, kemudahan dalam mendapatkan layanan perbankan, privasi pengguna, kehandalan dalam kegiatan transaksi, kredibilitas bank dan kecepatan koneksi jaringan internet.
Mobile banking BNI memungkinkan nasabah melakukan segala macam transaksi seperti info saldo, transfer antar rekening atau antar bank, isi ulang pulsa pra bayar dan pasca bayar, pembayaran, mo chash, pelayanan nasabah dan registrasi internet banking. Melalui mobile banking nasabah akan mudah mendapatkan info BNI yaitu sebuah fitur untuk membantu nasabah menemukan lokasi ATM, kantor cabang maupun merchan Epay. Mobile banking memiliki keamanan sistem karena dilakukan melalui e registration yaitu sebuah layanan BNI mobile yang digunakan calon nasabah untuk mengajukan pembukuan rekening, mengajukan aplikasi transaksi penyetoran dan penarikan secara tunai, bisa juga melakukan registrasi CMS dan transfer,
pengajuan pinjaman serta informasi kurs dengan aman melalui smartphone.
Mobile banking BNI memberikan kemudahan dalam layanan, karena layanan sambungan langsung ke call center BNI, sehingga nasabah tidak akan merasa khawatir bila terjadi sesuatu dapat langsung tersambung dengan call center BNI setempat. Layanan mobile banking BNI memiliki keunggulan yang menawarkan kemudahan akses layanan perbankan yang menawarkan dua aplikasi yaitu mobile banking dan internet banking tergabung dalam satu aplikasi. Hal ini akan memberikan keleluasaan dan kemudahan bagi nasabah untuk melakukan transaksi perbankan, baik menggunakan jaringan internet (GPRS/EDGE/3G/ 4G/WIFI) maupun SMS sebagai sarana transaksi.
Nasabah pengguna mobile banking BNI merasa akan karena terjamin privasi pengguna.
Nasabah bisa mengakses layanan perbankan lain.
Semua layanan perbankan yang bisa didapatkan oleh nasabah dijamun keamanannya. Sebab itu untuk mengakses setiap layanan setiap pengguna memiliki privasi dalam hal ini PIN yang hanya diketahui oleh pengguna/nasabah itu sendiri.
Mobile banking BNI juga handal dalam kegiatan transaksi, di mana BNI memberlakukan limit transfer sesuai dengan jenis kartu debit yang dipilih nasabah. Untuk pemegang kartu classic maksimal transfer antar rekening maupun antar bank per hari sebesar Rp. 1.000.000, sedangkan untuk limit transfer pemegang kartu Gold maksimal 10 juta baik anar rekening maupun antar bank.
Melalui mobile banking BNI, pihak Bank BNI menunjukkan kredibiliasnya dalam memberikan kemudahan layanan perbankan kepada para nasabah. Mobile banking akan menghemat biaya operasional bank sendiri, namun juga mempersingkat waktu unasabah karena setiap kali transaksi nasabah tidka perlu ke kantor cabang. Urusan perbankan jadi lebih efisien dan praktis melalui smartphone.
Era yang serba teknologi memanfaatkan jaringan internet dalam segala hal. Termasuk penggunaan aplikasi mobile banking BNI bagi nasabah merupakan hal yang sangat praktis dan efisien, sehingga nasabah mengambil keputusan untuk mengalihkan dananya dengan menggunakan layanan mobile banking. Namun untuk menjalankan layanan tersebut diperlukan kecepatan koneksi jaringan internet. Karena nasabah tidak akan bisa melakukan transfer atau pembayaran atau transaksi jika tidak didukung jaringan internet yang cukup kencang.
Berdasarkan uraian di atas, menunjukkan bahwa mobile banking memberikan pengaruh terhadap keputusan pengalihan dana oleh nasabah dengan pertimbangan bahwa nasabah mendapatkan kemudahan dalam setiap kegiatan transaksi perbankan yang dapat memenuhi kebutuhannya, mudah mendapatkan informasi layanan perbankan yang up to date, mendapatkan manfaat atas keputusan yang menguntungkan dengan menggunakan mobile banking dan mewujudkan tujuan tepat waktu yaitu melakukan transaksi perbankan secara online kapan dan di manapun.
3. Pengaruh Dominan CMS terhadap Keputusan Pengalihan Dana oleh Nasabah BNI Cabang Mattoanging Makassar
Berdasarkan hasil penelitian setelah dilakukan uji hipotesis maka diketahui setelah diperbandingkan hasilnya, terbukti CMS yang memberikan pengaruh dominan terhadap keputusan pengalihan dana oleh nasabah BNI Cabang Mattoanging. Ini berati nasabah mengambil keputusan pengalihan dana setelah mempertimbnagkan berbagai alternatif yang menghasilkan satu pilihan menggunakan fasilitas CMS untuk mengalihkan dananya.
Hasil penelitian ini secara teoritis bersesuaian dengan teori pilihan keputusan oleh Holdmes (2013:74) bahwa pilihan keputusan sangat menentukan pengelolaan dana nasabah.
Keputusan pengalihan dana oleh nasabah harus mampu mewujudkan pemenuhan kebutuhan,
memperoleh informasi yang up to date, mendapatkan manfaat atas keputusan yang menguntungkan dan mewujudkan tujuan tepat waktu. Artinya, keputusan nasabah untuk menggunakan CMS telah mempertimbangkan pilihan keputusan yang tepat untuk layanan CMS dalam mengelola kasnya, mendapatkan informasi yang up to date mengenai jumlah saldo dan transaksi yagn terjadi, mendapatkan manfaat atas keputusan yang menguntungkan dalam hal ini melakukan pembayaran/pembelian secara online, dan mewujudkan tujuan tepat waktu berupa transfer dana baik antar bank dalam negeri maupun di luar negeri.
Hasil penelitian memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya dengan konsekuensi dan pengembangan yang berbeda dalam penerapannya di masa akan datang.
Penelitian sebelumnya yang memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu Ory Andriyani (2014) dan Putri Hasianna (2019) yang meneliti tentang layanan internet banking. Pada penelitian Ory menunjukkan bahwa teknologi informasi online mendorong kantor cabang untuk dapat lebih fokus dalam memberikan solusi kepada para nasabah. Persamaan dilihat dari variabel internet banking yang diamati. Sementara penelitian Putri menunjukkan layanan internet banking memberikan kepusan kepada nasabah.
Persamaan lain yaitu menggunakan analisis regresi linier berganda. Sedangkan perbedaannya yaitu terletak pada hasil penelitian dan rekomendasi penelitian.
Berdasarkan uraian di atas, menunjukkan CMS memberikan pengaruh dominan terhadap keputusan pengalihan dana oleh nasabah BNI Cabang Mattoanging. Berarti dalam penelitian ini umumnya responden menggunakan CMS dibandingkan dengan mobile banking, karena CMS sudah termasuk di dalamnya mobile banking.
DAFTAR PUSTAKA
A.R. Noor, 2010. Bank Permata Raup Rp 3 M
dari e-banking, Detik,
http://m.detik.com/read/2005/11/22/12203 4/483737/417/bank-permata-raup-rp-3-m-
dari-e-banking,November 22, 2005, retrieved November13, 2010.
Atmosudirjo, 2005. E-Banking: Urgensi Aspek Trust Di Era E-Service. Semnasif, Volume 1 No. 5.
B.A. Riswandi, 2005. Aspek Hukum Internet banking. Raja Grafindo Persada, Jakarta,2005.
Baloch, Reinald, 2016. Easy of System: Internet banking for Cash Management.
Greenbook, New York.
Bernard, C.I. 2016. The Functions of the Executive. Cambridge, Mass.;Harvard University Press
Blando, Michael, 2015. Modern Technology of Smartphone. Published by Booksheld, Ohio Press.
Cahyono, 2013. Pengaruh E-Banking, Kualitas Pelayanan, Kualitas Komunikasi Dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Nasabah Pada PT. Bank Mandiri Cabang Manado.
Jurnal Emba. 1(4), 192-201.
Davis, Kiesler. 2012. Connections. New ways of working in the networked organization.
Cambridge, MA: MIT Press.
Engel, Elizabeth. 2009. The sociology of culture in computer-mediated communication: An initial exploration, In Library &
Information Science, New York.
Follet. Mishkin, 2012. The Economics of Money, Internet banking and Financial Market.
Pearson. Addison Wesley
Furst, Rockhart, 2013. “Chief Executives Define Their Own Data Needs,”Harvard Business Review,vol.57(2), pp. 81-93.
Gnutella, Buchanan, D.A. 2014. “Using the Technology”.dalam Information Technology Revolution, Tom Forester, ed.
Cambridge, Mass.; MIT Press.
Griffin, EM, 2012. Communication Theory, Publisher McGraw-Hill Humanities Social Sciences and Languages, New York.
Holdmes, Rere, 2013. The Decision of Management Banking System. Prentice Hall, New York.
Hutabarat, Ronald, 2010. Perencanaan dan Pengembangan Sistem Informasi. Ed 2.
Yogyakarta: ANDI.
Jasmine, Hudgins. 2018. Bank CASH MANAGEMENT SYSTEM & Internet banking Services; Bank Management &
Financial Services; Prentice Hall, New York.
Karomilah, Mila. 2015. Pengaruh Layanan e- Banking terhadap Kepuasan Nasabah BNI Syariah Cabang Pembantu Bintaro- Kebayoran Arcade. (Skripsi S1) Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Kasmir. 2005. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kurtubi, M, 2002. Aspek Teknologi dan Keamanan dalam Internet banking, PT INDOCISC,
http://www.cert.or.id/~budi/articles/intern et-banking-bi-1.pdf, Aug. 16, 2001, retrieved November 14.
M. Bayles, 2010. Online Banking: Why People Are Branching Out, Software Usabilty
Research Laboratory,
http://www.surl.org/usabilitynews/62/
online_banking.asp, 2004, retrieved May14, 2010.
Reason, Murray. 2009. The network nation:
Human communication via computer (2nd edn). Cambridge, MA: Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 3, No.1 Januari – Maret 2014 MIT Press.
Rochaety. Indra, dan Tresnati, R, 2014. Internet banking Paling Sukses di Dunia?, Gatra, http://www.gatra.com/2001-07-
01/artikel.php?id=7403, Jun. 23, 2001,retrieved November14.
Rodoni, K, 2007. Dasar-Dasar Perbankan, Edisi Pertama, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Schiffman, C. 1990. A social influence model of technology use. In J. Fulk & C. Steinfield (Ed.), Organizations and communication technology, Newbury Park, CA: Sage.
Stoner, Joseph, 2016. “Understanding Internet bankingAdoption and Use Behaviour: A HongKong Perspective,”Journal of Global Information Management, vol. 12, pp. 21- 43.
Sugeng. Adit. 2015. Pengaruh e-Service Quality dan Trust pada Internet banking terhadap Kepuasan Nasabah. (Skripsi S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Triandoro, Abrar. 2012. Perspektif Teknologi Informasi dan Komunikasi. Andi Yogyakarta.