MODUL AJAR
MODEL ATOM BOHR DAN MEKANIKA KUANTUM - KIMIA X – FASE E
INFORMASI UMUM A. IDENTITAS
Nama Penyusun : Emi Liawati, S. Pd
Institusi : SMA N 1 Cihara
Tahun Penyusunan : 2023/2024
Jenjang : SMA
Kelas/ Semester : 2 JP (2 x 45 menit) B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik telah mengenal partikel penyusun atom.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA 1. Bergotong royong
2. Kreatif 3. Bernalar Kritis 4. Mandiri
D. SARANA DAN PRASARANA
Laptop, HP, PPT, LKPD, Materi Struktur Atom – Keunggulan Nanomaterial, Buku Kimia SMA Kelas X, Internet
E. TARGET PESERTA DIDIK Peserta didik regular.
Jumlah peserta didik sebanyak 118 siswa F. MODEL PEMBELAJARAN
Tatap Muka : Inquiri terbimbing
KOMPONEN INTI A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat menjelaskan model atom yang dikemukakan oleh Niels Nohr.
2. Peserta didik dapat menjelaskan kelemahan model atom Bohr.
3. Peserta didik menjelaskan sifat dualisme partikel-gelombang yang dikemukakan oleh Louis De Broglie dengan tepat.
4. Peserta didik dapat menjelaskan asas ketidakpastian yang dikemukakan oleh Werner Heisenberg dengan tepat
5. Peserta didik dapat menganalisis perbedaan teori atom berdasarkan teori atom Bohr dan mekanika kuantum
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
M
enjelaskan kedudukan dan perilaku elektron dalam atom sehingga bisa digunakan untuk menjelaskan mengapa atom dapat membentuk ion positif atau negative.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
“Bagaimana menyatakan posisi elektron dalam atom? Apakah ada cara untuk menyatakan ‘koordinat’ posisi elektron dalam atom?”
“Bagaimana kedudukan elektron dalam atom menurut teori atom Bohr?”
Apakah kalian bisa menyatakan posisi elektron dalam bentuk koordinat menurut teori atom Bohr?
D. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Guru menyiapkan laptop, spidol, power point, video pembelajaran E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN 1. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
a. Guru memberi salam, mengajak siswa berdoa sebelum memulai pelajaran b. Guru mengecek kehadiran siswa.
c. Guru memberikan apersepsi pada siswa dengan
dengan menampilkan deret angka berikut pada power point. 7°47'59.1"S 110°21'09.0"E
Guru bertanya mengenai arti deretan angka tersebut. Jika belum ada siswa yang menjawab dengan benar, guru akan memasukkan angka tersebut pada kolom search Google Maps sehingga muncul gambar berikut.
“Koordinat suatu tempat dapat dinyatakan dalam angka-angka tersebut. Lalu bagaimana menyatakan posisi elektron dalam atom? Apakah ada cara untuk menyatakan ‘koordinat’ posisi elektron dalam atom?” Guru mengaitkan apersepsi dengan materi teori atom Bohr dan bertanya mengenai kedudukan elektron dalam atom menurut teori atom Bohr.
“Bagaimana kedudukan elektron dalam atom menurut teori atom Bohr?”
Siswa diharapkan akan menjawab “Menurut teori atom Bohr, electron mengelilingi inti dalam orbit tertentu yang disebut kulit.”
Apakah kalian bisa menyatakan posisi elektron dalam bentuk koordinat menurut teori atom Bohr? Jika tidak bisa, mari kita belajar cara menyatakan kemungkinan posisi elektron dalam suatu atom menurut teori mekanika kuantum.
d. Guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran, motivasi, stimulus, cakupan, lingkup materi, langkah pembelajaran, dan teknik penilaian.
2. Kegiatan Inti (65 menit)
a. Peserta didik mengamati gambar spectrum emisi atom hidrogen yang ada dalam LKPD b. Peserta didik dibantu guru menyusun pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan dan
pemahaman terhadap kasus yang disajikan.
Pertanyaan yang kemungkinan diajukan peserta didik antara lain : Bagaimana menjelaskan kedudukan electron dalam unsur-unsur?
c. Peserta didik membaca dan menelaah LKPD yang telah diberikan oleh guru
d. Peserta didik membaca dan memahami informasi penting terkait model atom Bohr dan mekanika kuantum dari bahan ajar yang telah diberikan oleh guru
e. Peserta didik mencatat hal-hal penting terkait dengan model atom Bohr dan mekanika kuantum.
f. Peserta didik mengerjakan LKPD secara diskusi kelompok agar dapat mengaitkan informasi yang telah diperoleh pada saat pengumpulan data
g. Perwakilan dari setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompoknya secara lisan dalam pembahasan lembar kegiatan.
h. Peserta didik lain memberikan tanggapan 3. Penutup (15 menit)
a.
Guru memberikan penguatan tentang materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
b. Bersama siswa, guru menyimpulkan pembelajaran tentang pentingnya mempelajari model atom Bohr dan mekanika kuantum.
c. Guru memberikan posttest kepada siswa untuk menguji tingkat pemahaman
d. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu konfigurasi electron menurut Bohr.
e. Mengucapkan salam.
F. ASSESMEN Sikap : Observasi
Tertulis : Tes Objektif (Pilihan ganda) G. REMEDIAL DAN PENGAYAAN
1.
Remedial :Pembelajaran remedial untuk siswa yang belum mencapai KKM dapat dilakukan dengan memberikan soal kepada siswa dari materi yang belum dipahami.
Pembelajaran remedial sama dengan materi reguler dengan memperhatikan materi yang dianggap sulit oleh siswa.
2.
Pengayaan : Pembelajaran lanjutan bagi siswa yang telah mencapai KKM Materi Pengayaan (diberikan link materi tentang Teori mekanika kuantum yang lebih luas)
https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/teori-atom-mekanika kuantum/#:~:text=dari
%20satu%20elektron.-,Model%20Atom%20Mekanika%20Kuantum,seperti%20planet
%20yang%20mengitari%20matahari.
H. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU Refleksi untuk peserta didik
1. Pengalaman apa yang bisa kamu dapatkan melalui pembelajaran ini?
2. Apa saja yang saya pahami dalam pembelajaran ini?
3. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari materi ini?
4. Jika memungkinkan, apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki materi ini?
5. Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan pada usaha yang telah kamu lakukan dalam pembelajaran ini?
Refleksi untuk guru
1. Keberhasilan apa saja yang sudah dicapai di tujuan pembelajaran ini?
2. Apa yang harus menjadi perhatian khusus dalam pelaksanaan tujuan pembelajaran?
3. Apakah cara mengajar saya dapat dimengerti siswa?
4. Apa yang harus diperbaiki bila siswa tidak paham penjelasan saya?
5. Siswa mana yang membutuhkan perhatian khusus?
6. Bagaimana saya dapat memodifikasi kegiatan pembelajaran agar cocok dengan karakteristik siswa saya? (guru)
Mengetahui, Lebak, 17 Juli 2023
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,
JAKA, S. Pd., M. Pd
NIP. 196704101990021002
Emi Liawati, S. Pd NIP. 199305022020122022
\
MODEL ATOM BOHR DAN MEKANIKA KUANTUM A. Model Atom Bohr
Kelemahan dari model atom Rutherford diperbaiki oleh Niels Bohr dengan percobaannya tentang spektrum warna dari atom hidrogen yang berbentuk garis.
Hipotesis Bohr adalah :
- Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
- Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang.
Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi.
Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah maka akan memancarkan energi.
Gambar 1. Model atom Bohr
Kelebihan atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit yang merupakan tempat kedudukan elektron. Sedangkan kelemahan model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan spekrum warna dari atom yang berelektron banyak. Sehingga diperlukan model atom yang lebih sempurna dari model atom Bohr.
B. Model Atom Mekanika Kuantum
Pada skala atomik, sebuah elektron dapat kita lakukan peninjauan sebagai gejala gelombang yang tidak mempunyai posisi tertentu di dalam sebuah ruang. Posisi yang dimiliki sebuah elektron diwakili oleh peluang paling besar yang dapat ditemukannya elektron yang ada di dalam sebuah ruang.
Prinsip dualisme gelombang – partikel digunakan dalam rangka mendapatkan penjelasan yang selengkap mungkin dan juga umum dari struktur umum. Disini gerak elektron digambarkan menjadi sebagai sebuah gejala gelombang.
Persamaan dinamika Newton yang pada umumnya digunakan untuk menjelaskan gerak elektron digantikan oleh persamaan Schrodinger yang menyatakan mengenai fungsi dari gelombang yang dibuat elektron.
Jadi, kesimpulannya adalah model atom yang didasari oleh prinsip tersebut disebut juga dengan model atom mekanika kuantum.
Teori mekanika kuantum tersusun atas pernyataan tokoh-tokoh berikut:
Atom-atom dalam suatu zat hanya dapat menyerap atau memancarkan energy pada paket-paket gelombang tertentu yang disebut ‘kuanta’. Max Planck memberi nama paket gelombang terkecil yang dapat diterima oleh suatu atom dengan ‘kuantum’.
Elektron memiliki sifat sebagai partikel dan gelombang secara bersamaan.
Sebagai partikel yang bergerak, elektron merupakan partikel bermassa m yang bergerak mengelilingi inti dengan energi foton(E), massa partikel (m) dan kecepatan (c), sesuai dengan persamaan
E=mc2
Sebagai gelombang, elektron merupakan partikel yang bergerak mengelilingi inti dengan pola bergelombang. Energi gerak elektron berbanding lurus dengan frekuensi gelombang (υ) sesuai dengan persamaan
E=hυ=h c
(h=tetapan Planck; =panjang gelombang)❑
Elektron menempati ruang tertentu dalam atom dan terus-menerus bergerak seperti gelombang.
d2Ψ d x2 +d2Ψ
d y2+d2Ψ
d z2+8π2m
h2 (E−Ep)Ψ=0
Penyelesaian dari fungsi gelombang Schrodinger menghasilkan 3 bilangan kuantum yang digunakan untuk menyatakan kedudukan elektron dalam suatu atom, yaitu bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimuth atau angular (l), dan bilangan kuantum magnetic (m)
• Werner Heisenberg mengajukan prinsip ketidakpastian yaitu, tidak mungkin secara bersamaan dan akurat mengukur posisi dan momentum dari partikel yang sedang bergerak.
Upaya pengukuran hanya akan memberikan ketidakpastian.
Persamaan Schrodinger bagi elektron yang ada di dalam atom juga dapat menjadi solusi yang dapat diterima, hal tersebut bisa terjadi apabila ditetapkan bilangan bulat untuk tiga parameter yang berbeda serta menghasilkan tiga bilangan kuantum.
Ketiga bilangan kuantum tersebut terdiri dari bilangan kuantum utama, orbital, serta magnetik.
Oleh sebab itu, gambaran elektron yang ada di dalam atom dapat diwakili oleh seperangkat bilangan kuantum tersebut.
Kedudukan elektron dalam atom dapat dinyatakan dengan 4 bilangan kuantum, yaitu a. Bilangan kuantum utama (n)
1. Max Planck (1901)
2. Louis De Broglie (1924)
3. Erwin Schrodinger (1926)
4. Werner Heisenberg (1927)
menyatakan tingkat energi utama orbital yang dapat dianalogikan sebagai kulit menurut teori atom Bohr
menentukan ukuran orbital
nilai n adalah 1 sampai dengan
Nilai n 1 2 3 4 5 dst.
Lambang K L M N O dst.
b. Bilangan kuantum azimuth (l)
menyatakan subkulit
menggambarkan bentuk orbital
nilai l adalah 0 sampai dengan (n-1)
Nilai l 0 1 2 3 dst.
Lam s p d f dst.
Lambang s, p, d, dan f ini diambil dari nama spektrum yang dihasilkan oleh logam alkali dari Li sampai dengan Cs yang terdiri atas empat deret, yaitu tajam (sharp), utama (principal), kabur (diffuse), dan dasar (fundamental).
Gambar 3. Bentuk orbital s
Gambar 4. Bentuk orbital p
Gambar 5. Bentuk orbital d
Gambar 6. Bentuk orbital f
c. Bilangan kuantum magnetik (ml)
menyatakan orientasi orbital dalam ruang
Nilai m adalah berkisar dari –l, 0 hingga +l
Nilai n Nilai l Nilai m Jumlah Orbital Lambang orbital
1 0 0 1 1s
2 0 0 1 2s
1 -1, 0, +1 3 2px, 2py, 2pz
3 0 0 1 3s
1 -1, 0, +1 3 3px, 3py, 3pz
2 -2, -1, 0, +1, +2 5 3dxy, 3dxz, 3dyz,
3dx2−y2 , 3dz2
d. Bilangan kuantum spin (ms atau s)
Bilangan kuantum spin bukan merupakan penyelesaian persamaan gelombang. Tetapi didasarkan pada pengamatan Otto Stern dan Walter Gerlach terhadap spektrum yang dilewatkan pada medan magnet.
menyatakan arah rotasi dari elektron
Terdapat dua kemungkinan arah rotasi elektron, yakni searah atau berlawanan dengan arah jarum jam
anak panah menyatakan rotasi elektron searah jarum jam, s=+1 2
anak panah menyatakan rotasi elektron berlawanan arah jarum jam s=−1 2
Suatu orbital hanya dapat ditempati oleh maksimal dua buah elektron.
Suatu orbital hanya dapat memiliki dua nilai ms.
C. Perbedaan Model Atom Bohr Dengan Model Atom Mekanika Kuantum
Terdapat beberapa perbedaan model atom bohr dengan model atom mekanika kuantum, simak informasi berikut.
1. Pada model atom Bohr, elektron mengelilingi inti atom melalui lintasan dan memiliki tingkat energi tertentu. Dibandingkan dengan model atom mekanika kuantum yang elektron mengitari inti atom melalui orbital tertentu yang membentuk kulit atom.
2. Pada model atom Bohr, elektron bergerak pada lintasannya dan membuat bentuk lingkaran seperti halnya pergerakan planet yang mengelilingi matahari. Dibandingkan dengan model atom mekanika kuantum yang elektronnya bergerak di dalam orbital dan melakukan gerakan gelombang.
3. Pada model atom Bohr, posisi dari sebuah elektron yang bergerak mengitari atom sendiri dapat ditentukan. Dibandingkan dengan model atom mekanika kuantum yang posisi dari sebuah elektronnya bergerak mengelilingi inti atom tersebut tidak dapat ditentukan secara pasti.
4. Pada teori atom Bohr tidak mampu menjelaskan mengenai pengaruh dari medan magnet dalam atom hidrogen seperti pada contohnya mengapa spektrum hidrogen memiliki garis tambahan ketika diberikan pengaruh oleh medan magnet. Dibandingkan dengan model atom mekanika kuantum yang telah dapat digunakan untuk menjelaskan sifat atom serta molekul yang berelektron lebih dari satu, serta berdasarkan kenyataannya dapat dilihat dengan teliti, spektrum gas hidrogen yang ada tidak terdiri dari hanya satu garis, namun beberapa garis yang memiliki jarak yang saling berdekatan. Berdasarkan hal tersebut, lintasan yang ada memiliki sub lintasan dimana tempat elektron ditemukan.
D. Pengertian Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron adalah pengisian atau penataan elektron pada kulit atom, sub kulit atom, dan orbital. Pengisian elektron mengikuti aturan-aturan tertentu. Konfigurasi elektron secara umum dibagi atas dua bagian, yaitu konfigurasi elektron Bohr dan konfigurasi elektron mekanika kuantum.
Konfigurasi elektron Bohr adalah konfigurasi elektron berdasarkan kulit atom, sedangkan konfigurasi elektron mekanika kuantum adalah konfigurasi elektron berdasarkan sub kulit atom atau orbital.
1. Konfigurasi Elektron Berdasarkan Kulit Atom (Konfigurasi Elektron Bohr)
Sesuai dengan teori atom Niels Bohr, elektron-elektron menempati kulit atom. Kulit yang paling dekat dengan inti atom adalah kulit K (n = 1) yang dapat ditempati paling banyak oleh 2 elektron. Kulit kedua terdekat dengan inti adalah kulit L (n = 2) yang dapat ditempati paling banyak oleh 8 elektron. Kulit ketiga terdekat dengan inti adalah kulit M (n = 3) yang
dapat ditempati paling banyak oleh 18 elekton, dan seterusnya. Semakin besar nomor kulit (n) (n), jumlah elektron yang dapat menempati kulit tersebut akan semakin banyak. Jumlah elektron maksimum pada setiap kulit memenuhi rumus 2n2.
Kulit K (n = 1), jumlah elektron maksimum adalah 2×12= 2 elektron Kulit L (n = 2), jumlah elektron maksimum adalah 2×22= 8 elektron Kulit M (n = 3), jumlah elektron maksimum adalah 2×32= 18 elektron Kulit N (n = 4), jumlah elektron maksimum adalah 2×42= 32 elektron Kulit O (n = 5), jumlah elektron maksimum adalah 2×52= 50 elektron
Khusus untuk unsur-unsur golongan utama atau golongan A, langkah-langkah untuk menuliskan konfigurasi elektronnya adalah sebagai berikut:
a. Hitung berapa kulit elektron yang bisa diisi secara penuh dan hitung elektron yang tersisa.
b. Jika sisa elektron kurang dari 32, maka kulit berikutnya diisi oleh 18 elektron
c. Jika sisa elektron kurang dari 18, maka kulit berikutnya diisi oleh 8 elektron.
4.
d. Jika sisa elektron kurang dari 8, maka seluruh elektron yang tersisa harus menempati kulit terluar.
Catatan:
Konfigurasi elektron berdasarkan kulit atom seperti ini tidak berlaku untuk unsur-unsur transisi (golongan B).
Contoh soal
Tulislah konfigurasi elektron unsur-unsur berikut:
a. Li (Z=3)) b. F (Z=9) c. Ne (Z=10) d. Na (Z=11) e. Mg (Z=12) f. Ar (Z=18) g. Ca (Z=20) h. Ga (Z=31) i. Kr (Z=36)
j. In (Z=49) k. Ba (Z=56)
l. O (Z=8 m. S (Z=16) n. Br (Z=35) o. Rb (Z=37) p. Te (Z=52) q. Bi (Z=83) Pembahasan:
a. 3Li: 2 1 b. 9F: 2 7 c. 10Ne: 2 8 d. 11Na: 2 8 1 e. 12Mg: 2 8 2
f. 18Ar: 2 8 8 g. 20Ca: 2 8 8 2 h. 31Ga: 2 8 18 3 i. 36Kr: 2 8 18 8 j. 49In: 2 8 18 18 3 k. 56Ba: 2 8 18 18 8 2 l. 8O: 2 6
m. 16S: 2 8 6 n. 35Br: 2 8 18 7 o. 37Rb: 2 8 18 8 1 p. 52Te: 2 8 18 18 6 q. 83Bi: 2 8 18 32 18 5
2. Konfigurasi Elektron Berdasarkan Model Atom Mekanika Kuantum a. Prinsip Aufbau
Aufbau berarti membangun. Menurut prinsip Aufbau, elektron dalam suatu atom akan berada dalam kondisi yang stabil apabila mempunyai energi yang rendah, Jadi, elektron mempunyai kecenderungan untuk menempati subkulit dengan tingkat energi yang rendah. Dengan kata lain, pengisian elektron dimulai dari subkulit dengan tingkat energi terendah kemudian meningkat ke tingkat energi yang lebih tinggi dan seterusnya.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui urutan tingkat energi subkulit adalah dengan salah satu model diagram tingkat energi orbital seperti berikut:
Gambar. Salah satu model diagram tingkat energi
Dasar penentuan tingkat energi orbital tersebut adalah nilai (n+l) tiap subkulit. Semakin tinggi/
besar nilai (n+l) maka energinya semakin tinggi.
Dari penjabaran tersebut, urutan tingkat energi adalah sebagai berikut:
1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s < ….dst
Catatan: apabila dua orbital mempunyai nilai (n+l) yang sama, maka orbital dengan nilai n yang lebih rendah akan mempunyai energi yang lebih rendah. Contoh: orbital di subkulit 2p memiliki energi lebih rendah dibandingkan orbital di subkulit 3s.
b. Aturan Hund
Tahun 1927, Friederich Hund mengamati bahwa energi tolak menolak elektrostatis antara dua elektron akan minimum jika posisinya saling berjauhan. Oleh karena itu, elektron- elektron harus terlebih dulu menempati masing-masing orbital dengan arah rotasi (spin) yang sama sebelum dapat berpasangan. Hal tersebut dirumuskan dalam aturan yang disebut aturan
Subkulit 1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s 4p 4d
n 1 2 2 3 3 3 4 4 4
l 0 0 1 0 1 2 0 1 2
(n+l) 1 2 3 3 4 5 4 5 6
Hund, yang berbunyi elektron-elektron yang berada di orbital-orbital pada subkulit yang sama akan menempati orbital yang kosong dengan arah rotasi yang sejajar. Setelah itu, elektron-elektron lainnya menempati orbital tersebut dengan arah rotasi yang berlawanan.
Contoh:
1) 5B : 1s2 2s2 2p1 2s2 2p1
1s2 2s2 2p1 2) 9F : 1s2 2s2 2p5
1s2 2s2 2p5 3) Larangan Pauli
Tahun 1926, Pauli menyatakan aturan penulisan konfigurasi elektron yang dikenal sebagai asas Larangan Pauli. Asas tersebut menyatakan bahwa tidak ada dua buah elektron dalam orbital yang sama memiliki keempat bilangan kuantum yang sama. Dengan demikian, larangan Pauli juga dapat diartikan bahwa suatu orbital hanya dapat ditempati paling banyak oleh dua elektron dengan arah spin yang berlawanan. Hal ini berarti bilangan kuantum n, l dan m sebuah orbital sama, namun s berbeda.
Untuk memahami hal ini, umpama 2 elektron menempati orbital pada subkulit 1s. Tiga bilangan kuantum pertama dari kedua elektron ini adalah sama ( n=1, l =0, m1 = 0), nilai bilangan kuantum keempat harus berbeda ( s= + dan s= - ). Contoh:
1) 5C : 1s2 2s2 2p2
1s2 2s2 2p2 2) 9F : 1s2 2s2 2p5
1s2 2s2 2p5
Latihan Soal
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Di dalam atom Ni dengan nomor atom 28 terdapat elektron yang tidak berpasangan sebanyak…
a. 1
b. 2 c. 3
d. 4
2. Jika unsur X mempunyai nomor atom 26, maka jumlah elektron yang tidak berpasangan yang terdapat dalam ion X2+ adalah…
a. 1 b. 2
c. 3 d. 4
3. Diketahui nomor atom S = 16 ; Cl = 17; Ar = 18; Ca = 20; dan K = 19. Ion klorida akan mempunyai konfigurasi sama dengan…
a. S2-, Ar, K b. Ca2+, Ar, K
c. S2-, Ar, Ca2+
d. Ca2+, S2-, K
4. Jumlah total orbital yang ditempati oleh elektron dalam atom mangan (nomor atom = 25) adalah…
a. 7 b. 9
c. 11 d. 15 5. Konfigurasi elektron unsur X yang nomor atomnya 26 adalah………
a. [Ne] 3s2 3p6 3d 6 4s1 b. [Ne] 3s2 3p6 3d 6 4s2
c. [Ne] 3s2 3p5 3d 5 4s2 d. [Ne] 3s2 3p6 3d 7 4s2 6. Diketahui nomor atom Mn= 25, konfigurasi elektron ion Mn2+ adalah…….
a. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d 6 b. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d 5
c. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d 3 4s2 d. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d 4 4s1 7. Nomor atom S = 16, jadi konfigurasi elektron ion sulfida, S2- adalah….
a. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2
b. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 c. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 d. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 3d2 8. Konfigurasi elektron yang benar untuk 22Ti adalah...
a.
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d4b.
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d4 4s2c.
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2d.
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2 9. Konfigurasi elektron X- dari suatu ion unsur 17X adalah ...a.
1s2 2s2 2p6 3s2 3p5b.
1s2 2s2 2p6 3s2 3p4c.
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6d.
1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 3d110. Bila Al (nomor atomnya = 13) membentuk Al3+ maka susunan elektron terluarnya adalah…
a. 3s2 3p1 b. 3s2
c. 2s2 2p5 d. 2s2 2p6 Essay
1. Apa yang dimaksud dengan konfigurasi elektron?
2. Tuliskan konfigurasi elektron dari 21Sc?
3. Tuliskan konfigurasi elektron dari 19K+! 4. Tuliskan konfigurasi elektron dari 35Br-!
5. Apa yang dimaksud dengan konfigurasi elektron?
6. Tuliskan konfigurasi elektron dari 21Sc?
7. Tuliskan konfigurasi elektron dari 19K+! 8. Tuliskan konfigurasi elektron dari 35Br-! 3.
LEMBAR KERJA SISWA
Model Atom Bohr dan Mekanika Kuantum
Perhatikan gambar berikut!
Bohr menyatakan bahwa elektron mengelilingi inti atom dalam tingkat energi tertentu yang disebut kulit. Perpindahan elektron dari satu kulit ke kulit lainnya akan disertai penyerapan atau pelepasan energi. Namun, teori atom Bohr hanya mampu menjelaskan spektrum emisi atom hidrogen dan tidak dapat diterapkan untuk unsur berelektron banyak. Sehingga, teori atom Bohr belum mampu menjelaskan kedudukan elektron dalam unsur-unsur tersebut.
Berdasarkan masalah tersebut, ajukanlah pertanyaan yang berkaitan dengan masalah di atas!
A. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!
Tujuan:
1. Menjelaskan model atom yang dikemukakan oleh Niels Nohr.
2. Menjelaskan kelemahan model atom Bohr.
3. Menjelaskan sifat dualisme partikel-gelombang yang dikemukakan oleh Louis De Broglie dengan tepat.
4. Menjelaskan asas ketidakpastian yang dikemukakan oleh Werner Heisenberg dengan tepat.
STIMULATION
PROBLEM STATEMENT
DATA COLLECTION AND PROCESSING
1. Jelaskan teori atom yang dikemukakan oleh Niels Bohr!
2. Teori atom mekanika kuantum tersusun oleh beberapa teori di bawah ini. Carilah informasi dari berbagai literatur mengenai teori-teori berikut dan temukan poin-poin penting yang berhubungan dengan teori mekanika kuantum!
Model Atom Bohr
Max Planck (1901)
Louis De Broglie (1924)
Erwin Schrodinger (1926)
Werner Heisenberg (1927)
Tariklah kesimpulan yang kalian peroleh dalam kegiatan pembelajaran hari ini!
Orbital adalah
DATA COLLECTION AND PROCESSING