Makalah Metodologi Pembelajaran Matematika MODEL PEMBELAJARAN
MISSOURI MATHEMATICS PROJECT
Dosen Pembimbing:
Dr. Edy Surya, M.Si
Disusun Oleh:
Muhammad Tholib Fadillah Marpaung 8246171007
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2024
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena saya telah diberi kesehatan dan kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang
“Missouri Mathematics Project”. Shalawat dan salam saya hadiahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang mana syafaat beliau lah yang kita harapkan di yaumul akhir kelak.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Edy Surya, M.Si. selaku dosen mata kuliah Metodologi Pembelajaran Matematika yang mempercayakan tugas ini kepada saya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “Metodologi Pembelajaran Matematika”. Selain itu, makalah ini juga untuk menambah pengetahuan baik bagi pembaca.
Saya menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari penempatan kata maupun susunan kalimat. Dengan kerendahan hati saya sangat mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.
Medan, 5 September 2024
M.Tholib Fadillah Marpaung
ii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan ... 3
BAB II PEMBAHASAN ... 5
A. Pengertian Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project ... 5
B. Prinsip-Prinsip Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project .... 6
C. Sintaks/Langkah-Langkah Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project ... 7
D. Karakteristik Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project ... 9
E. Kelebihan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project ... 10
F. Kelemahan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project ... 11
BAB III PENUTUP ... 14
A. Kesimpulan ... 14
B. Saran ... 14
DAFTAR PUSTAKA ... 15
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan pondasi untuk masa depan, pada umumya pendidikan merupakan usaha dalam keadaan sadar yang dilakukan individu atau kelompok untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai moral serta keterampilan yang suatu saat akan berguna bagi manusia. Menurut (Mukodi, 2018) pendidikan juga bisa diartikan segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang zaman dalam situasi kegiatan kehidupan. Pendidikan berlangsung disegala jenis, bentuk, dan tingkat lingkungan hidup, yang kemudian mendorong pertumbuhan segala potensi yang ada di dalam diri individu maupun kelompok. Perkembangan pendidikan juga sangat mempengaruhi sumber daya manusia, sehingga didalam dunia pendidikan harus adanya perencanaan untuk masa depan agar sumber daya manusia berkembang sesuai perkembangan zaman.
(Mudana, 2019) mengatakan bahwa kita sebagai manusia yang hidup di zaman globalisasi seperti saat ini, harus memiliki bekal untuk masa depan agar dapat mengikuti perkembangan dari kemajuan dunia.
Bekal tersebut tidak lain adalah pengetahuan. Dalam mempersiapkan bekal di masa depan, kita harus memiliki pengetahuan yang luas serta menempuh pendidikan yang tinggi. Sebagaimana menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan merupakan usaha untuk meningkatkan budi pekerti, kekuatan batin, kekuatan pikiran serta jasmani anak. Artinya, agar kita bisa meningkatkan kehidupan yang sempurna yaitu kehidupan anak-anak yang sesuai dengan alamnya dan lingkungan masyarakat.
Masyarakat, bangsa dan negara dikatakan maju jika terpenuhi tiga aspek yaitu: pendidikan,kualitas hidup dan yang terakhir adalah hukum.
Pendidikan menempati posisi terpenting untuk bangsa maupun negara ketika ingin mencapai tujuan yang lebih baik, sehingga bisa merubah pemikiran masyarakat dalam memajukan kualitas kehidupan dan
2
penegakkan hukum secara adil sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.
Serta dengan pendidikan masyarakat dapat bersaing tidak hanya di negara sendiri akan tetapi dapat juga bersaing di dunia Internasional. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan pendidikan sangat penting, termasuk di dalamnya adalah pendidikan disektor pendidikan matematika.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari dari jenjang SD, SMP, sampai SMA. Matematika menjadi salah satu mata pelajaran utama karena merupakan disiplin ilmu yang mendasari ilmu-ilmu lainnya. Matematika mempunyai ciri-ciri khusus sehingga dalam pengajarannya harus dilakukan dengan bervariasi pula.
(Hasratuddin, 2015) mengatakan matematika ialah salah satu alat yang digunakan dalam meningkatkan dan membina keterampilan berpikir kritis, logis serta sistematis di dalam diri seseorang. (Zulyadaini, 2016) juga mengatakan bahwa matematika pada kehidupan manusia yaitu salah satu mata pelajaran yang bisa menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan- permasalahan yang ada dikehidupan sehari-hari manusia. Namuan, hasil belajar matematika yang diperoleh siswa terlihat masih berada dibawah standar yang diterapkan.
Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan dan juga termasuk di dalamnya kompetensi pembelajaran (tujuan pembelajaran) dan cara pengelolaanelas.
(Afandi et al., 2018) mengemukakan bahwa Model Missouri Mathematics Project (MMP) merupakan suatu program yang didesain untuk membantu guru dalam hal efektifitas penggunaan latihan-latihan agar siswa mencapai peningkatan yang luar biasa. Krismanto menambahkan, Missouri Mathematics Project (MMP) merupakan salah satu model yang terstruktur seperti halnya Struktur Pengajaran Matematika (SPM). Model ini memberikan ruang kepada siswa untuk bekerja dalam kelompok dalam latihan terkontrol dan mengaplikasikan pemahaman
3
sendiri dengan cara bekerja mandiri dalam seat work.
Keberhasilan pembelajaran dikelas ditunjang oleh berbagai macam komponen, selain pendidik dan siswa sebagai komponen utama, pemilihan model pembelajaran di kelas diperlukan. Salah satu model pembelajaran matematika yang bisa diterapkan dalam pembelajaran adalah model Missouri Mathematics Project (MMP).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)?
2. Bagaimana Prinsip-Prinsip Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)?
3. Bagaimana Sintaks/Langkah-Langkah Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)?
4. Bagaimana Karakteristik Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)?
5. Bagaimana Kelebihan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)?
6. Bagaimana Kekurangan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Model Pembelajaran Missouri Mathematic Project (MMP).
2. Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Model Pembelajaran Missouri Mathematic Project (MMP).
3. Untuk Mengetahui Sintaks/Langkah-Langkah Model Pembelajaran Missouri Mathematic Project (MMP).
4. Untuk Mengetahui Karakteristik Model Pembelajaran Missouri Mathematic Project (MMP).
5. Untuk Mengetahui Kelebihan Model Pembelajaran Missouri Mathematic Project (MMP).
4
6. Untuk Mengetahui Kekurangan Model Pembelajaran Missouri Mathematic Project (MMP).
5 BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project
Model Missouri Mathematics Project (MMP) didasarkan pada program penelitian yang dilakukan pada pertengahan tahun 1970 dan awal tahun 1980 oleh Good, Grouws, dan Ebmeir di Universitas Missouri. Model Missouri Mathematics Project (MMP) telah terbukti efektif dalam membantu siswa SD dan SMP meningkatkan nilai mereka pada tes prestasi matematika (Dwiningrat et al., 2014).
(Fauziah, 2015) mengemukakan bahwa Model Missouri Mathematics Project (MMP) merupakan suatu program yang didesain untuk membantu guru dalam hal efektifitas penggunaan latihan-latihan agar siswa mencapai peningkatan yang luar biasa. Krismanto menambahkan, Missouri Mathematics Project (MMP) merupakan salah satu model yang terstruktur seperti halnya Struktur Pengajaran Matematika (SPM). Model ini memberikan ruang kepada siswa untuk bekerja dalam kelompok dalam latihan terkontrol dan mengaplikasikan pemahaman sendiri dengan cara bekerja mandiri dalam Seat Work.
Menurut (Aulina et al., 2021) Missouri Mathematics Project (MMP) yaitu salah satu model pembelajaran yang terstruktur dengan pengembangan ide dan perluasan konsep matematika dengan disertai adanya latihan soal baik itu berkelompok maupun individu serta perpaduan antara aktivitas guru dan aktivitas.
Sama halnya dengan definisi tersebut (Purwanti, 2015) menyatakan model Missouri Mathematics Project (MMP) adalah suatu model pembelajaran yang terstruktur yang meliputi review, pengembangan, latihan terkontrol, seatwork (kerja mandiri) dan penugasan (pekerjaan rumah/PR).
6
Beberapa pendapat tersebut telah menjelaskan definisi Missouri Mathematics Project (MMP), maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) adalah model pembelajaran terstruktur yang mengacu pada keaktifan siswa, pengetahuan dan keterampilan menyelesaikan masalah baik berupa latihan dan penugasan secara individu maupun kelompok.
B. Prinsip-Prinsip Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (Purwanti, 2015) menyatakan bahwa model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja dalam kelompok dalam langkah latihan terkontrol dan mengaplikasikannya pemahaman siswa sendiri dengan bekerja sendiri dalam langkah seat work.
Pada penelitian (Dalimunthe & Ariani, 2023) menyatakan bahwa prinsip-prinsip model Missouri Mathematics Project (MMP) adalah sebagai berikut:
1. Belajar Kooperatif
Adanya ketergantungan positif (penyelesaian tugas tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut). Adanya interaksi tatap muka (memberikan kesempatan yang luas kepada setiap kelompok untuk bertatap muka melakukan interaksi dan diskusi untuk saling memberi dan menerima informasi dari anggota lainnya), adanya partisipasi dan komunikasi (melatih siswa untuk dapat berinteraksi aktif dan berkomunikasi aktif dalam kegiatan pembelajaran) dan adanya tanggung jawab perseorangan (keberhasilan kelompok sangat bergantung pada masing-masing anggota kelompoknya).
2. Kemandirian siswa
Siswa mampu mengerjakan tugas-tugas dan latihan-latihan yang berupa lembar proyek yang diberikan oleh guru secara sendiri dan penuh dengan rasa tanggung jawab terhadap tugas proyek tersebut. Dengan adanya kemandirian dari siswa tersebut maka siswa tersebut telah menerapkan konsep gaya belajar mandiri.
7
C. Sintaks/Langkah-Langkah Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project
Menurut (Kurniawan & Ulfah, 2023), model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) memiliki langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pendahuluan atau Review a. Membahas PR
b. Meninjau ulang pelajaran lalu yang berkaitan dengan materi c. Membangkitkan motivasi
2. Pengembangan
a. Penyajian ide baru sebagai perluasan konsep matematika terdahulu
b. Penjelasan, diskusi demonstrasi dengan contoh yang konkret yang sifatnya pictorial dan simbolik
3. Latihan dengan Bimbingan Guru a. Siswa merespon soal
b. Suruh mengamati c. Belajar kooperatif 4. Kerja Mandiri
Siswa bekerja sendiri untuk latihan atau perluasan konsep 5. Penutup
a. Siswa membuat rangkuman pelajaran, membuat renungan tentang hal-hal baik yang sudah dilakukan serta hal-hal kurang baik yang harus dihilangkan
b. Memberi tugas/PR
Adapun lima tahapan kegiatan Model Missouri Mathematics Project (MMP) menurut ( D r s . Z a i n a l A r i f i n , 2 0 2 0 ) , beliau mengungkapkan kelima langkah tersebut yaitu Review, pengembangan, latihan terkontrol, Seat Work, dan penugasan/PR.
1. Review
Guru dan siswa meninjau ulang apa yang tercakup pada pelajaran yang lalu, khususnya materi yang berkaitan dengan pembelajaran yang sedang dilakukan.
8 2. Pengembangan
Guru menyajikan ide baru dan perluasan konsep matematika terdahulu. Siswa diberi tahu tujuan pembelajaran yang memiliki “antisipasi” tentang sasaran pelajaran. Penjelasan dan diskusi interaktif antar guru-siswa harus disajikan termasuk demonstrasi konkret yang sifatnya piktorial atau simbolik.
Pengembangan akan lebih bijaksana bila dikombinasikan dengan kontrol latihan untuk meyakinkan bahwa siswa mengikuti penyajian materi baru tersebut.
3. Latihan Terkontrol
Langkah ketiga ini dalam beberapa sumber disebutkan juga latihan terkontrol atau latihan dengan bimbingan guru. Sesuai dengan penamaannya, pada langkah ini siswa diminta untuk mengerjakan latihan dengan diawasi guru. Siswa diminta merespon satu rangkaian soal dalam kelompok, sedangkan guru mengamati jika terjadi miskonsepsi. Pada latihan terkontrol ini respon setiap siswa sangat menguntungkan bagi guru dan siswa. Pengembangan dan latihan terkontrol ini dapat saling mengisi. Guru harus memasukkan rincian khusus tanggung jawab kelompok dan ganjaran individual berdasarkan pencapaian materi yang dipelajari. Siswa belajar sendiri atau dalam kelompok belajar kooperatif.
4. Seat Work
Dalam langkah ini siswa diminta untuk bekerja sendiri sebagai latihan sehingga kemampuan berpikir kreatif, pemahaman konseptual dan sekaligus pemahaman prosedural siswa dapat meningkat. Seat Work juga dimaksudkan sebagai sarana siswa untuk mengaplikasikan pemahaman yang diperoleh dari langkah pengembangan dan kerja kooperatif.
5. Penugasan/PR
Pada tahapan ini guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah (PR). PR ini selanjutnya akan menjadi
9
bahan Review pada pembelajaran selanjutnya. Dalam model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) siswa diberikan lembar kerja siswa yang berisi sederetan soal ataupun perintah untuk mengembangkan ide atau konsep matematika.
Lembar kerja siswa ini dapat diselesaikan secara berkelompok (pada langkah latihan terkontrol), secara individu (pada langkah Seat Work) bahkan bersama-sama dalam kelas (pada latihan pengembangan).
D. Karakteristik Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project Menurut (Nurjannah et al., 2017) karakteristik dari model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) ini adalah latihan soal.
Latihan-latihan soal ini antara lain dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dalam memecahkan masalah siswa. Latihan-latihan soal ini merupakan suatu tugas yang meminta siswa untuk menghasilkan sesuatu (konsep baru) dari dirinya (siswa) sendiri.
Karakteristik dari model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) adalah terdapat Lembar Tugas Proyek. Adanya tugas proyek ini yang disusun secara khusus oleh guru dimaksudkan adalah untuk memperbaiki cara berkomunikasi, bernalar, terampil mengambil keputuasan serta memecahkan masalah sendiri (Wulandari, 2021).
Tugas proyek ini dapat diberikan pada langkah seatwork (mandiri) atau pada latihan terkontrol (kelompok). Sehingga tugas proyek ini adalah suatu tugas yang menuntut siswa untuk menghasilkan dan memperluas sesuatu (konsep baru) dari diri siswa sendiri dan juga melatih siswa dalam mengerjakan soal-soal yang luas dan berkaitan dengan kehidupan yang berhubungan tentang materi yang sedang diajarkan karena tugas proyek ini akan benar-benar mendapat bimbingan atau kontrol penuh dari guru.
Harapan dari adanya tugas proyek ini adalah sebagai berikut (Wulandari, 2021):
10
1) Menuntut siswa menjadi lebih kreatif dalam mengintergrasikan pengetahuan mereka dan keterampilan mereka.
2) Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk merumuskan pertanyaan mereka sendirian lalu mencoba menjawabnya.
3) Memberikan siswa berbagai macam bentuk masalah sebagai cara alternative mendemonstrasikan materi pembelajaran dan kompetensi siswa itu sendiri.
4) Memberikan sebuah kesempatan kepada para siswa untuk saling berinteraksi secara positif dan diskusi dengan teman sekelasnya, dan
5) Memberikan forum dan kesempatan bagi siswa untuk saling berbagi pengetahuan dan kepandaian mereka dengan temannya.
E. Kelebihan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project
(Drs. Zainal Arifin, 2020) menyebutkan beberapa kelebihan dalam model Missouri Mathematics Project (MMP) ini. Kelebihannya adalah sebagai berikut:
1) Penggunaan waktu yang diatur dengan relatif ketat sehingga banyak materi yang dapat disampaikan kepada siswa.
2) Banyak latihan sehingga siswa terampil menyelesaikan beragam soal.
3) Latihan terkontrol yang diberikan membantu siswa berpikir secara sistematis dan kreatif, dan akan lebih berkah.
(Nurul Aufa & Munzir, 2021) menyatakan kelebihan model Missouri Mathematics Projects (MMP) adalah sebagai berikut:
1) Penerapan latihan berkelompok dapat menimbulkan adanya aktifitas dan interaksi antara para siswa. Adanya interaksi tersebut menimbulkan adanya saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai bahan ajar, untuk memperoleh prestasi yang maksimal. Selain itu, penerapan latihan
11
berkelompok juga dapat menimbulkan rasa percaya diri siswa untuk bertanya atau menyampaikan pendapat.
2) Belajar dengan cara menemukan sendiri suatu konsep matematika yang sedang dipelajari. Konsep matematika dikontruksi oleh siswa sendiri, sehingga konsep tersebut mudah dipahami dan lebih bertahan lama dalam ingatan.
Proses ini membuat siswa belajar aktif, kreatif dan menyenangkan.
3) Tugas individu. Dengan adanya tugas individu ini, siswa menjadi lebih bersemangat dalam belajar kelompok karena mereka dapat menggali pengetahuan konsep yang sedang dipelajari dan menyelesaikan masalah matematis secara bersama-sama. Hal ini disebabkan karena tugas individu dapat meningkatkan tanggung jawab mereka terhadap kemampuan individu masing-masing.
4) Guru lebih bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Dengan ini, guru memiliki lebih banyak waktu untuk mengawasi jalannya proses pembelajaran, memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya, dan memberikan antisipasi jika terjadi miskonsepsi dalam belajar.
Hal inilah yang menjadikan kemampuan pembuktian matematis siswa yang mengikuti model Missouri Mathematics Project (MMP) lebih baik daripada yang mengikuti model pembelajaran konvensional.
5) Guru berperan sebagai fasilitator dan motivator yang memfasilitasi dan mendorong terjadinya proses belajar pada siswa melalui diskusi dalam kelompok masing-masing.
Pembelajaran ini juga melibatkan interaksi antar siswa yang berdampak pada meningkatnya kemampuan matematis siswa.
F. Kelemahan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project
(Dalimunthe & Ariani, 2023) menyatakan kekurangan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) antara lain:
12
1) Kurang menempatkan peserta didik pada posisi yang aktif 2) Mungkin peserta didik cepat bosan karena lebih banyak
mendengar
Senada dengan (Dalimunthe & Ariani, 2023), (Kurniawan & Ulfah, 2023) menyatakan kelemahan model Missouri Mathematics Project (MMP) adalah sebagai berikut:
1) Apabila ada salah satu siswa tidak paham dan tidak bisa mengikuti pembelajaran, maka bagi siswa yang bersangkutan, tahapan dari model Missouri Mathematics Project (MMP) tidak bisa dilaksanakan.
2) Waktu yang digunakan relatif ketat, jadi apabila ada siswa yang belum paham terhadap suatu konsep atau tidak mengikuti pembelajaran, maka harus ditinggalkan begitu saja atau dilaksanakan tahapan-tahapan model Missouri Mathematics Project (MMP).
(Nurul Aufa & Munzir, 2021) menyatakan bahwa kelemahan model Missouri Mathematics Projects (MMP) adalah sebagai berikut:
1. Siswa menghadapi kesulitan yang serius dengan penalaran yang konsisten dan beragumentasi, khususnya pada pembuktian matematis. Kesulitan tersebut dapat dilihat dari kesalahan- kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam mengemukakan argumen pada proses pembuktian.
2. Pembelajaran matematika di sekolah menengah masih kurang memperhatikan masalah pembuktian.
3. Dalam menyelesaikan soal, siswa beranggapan cukup dikerjakan seperti apa yang dicontohkan, sehingga siswa kurang memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dengan alternatif lain.
4. Siswa kesulitan dalam menghadapi persoalan matematis yang tidak biasa.
5. Siswa cenderung tidak mau berusaha untuk memikirkan ide-ide baru atau cara-cara yang berbeda yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Akibatnya, mereka kurang kreatif dan
13
memiliki daya juang dalam menghadapi masalah matematika terutama masalah yang lebih sulit, kompleks, dan tidak umum.
6. Guru kurang mengidentifikasi kemampuan siswa pada bab sebelumnya.
14 BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa Missouri Mathematics Projects merupakan model pembelajaran terstruktur yang mengacu pada keaktifan siswa, pengetahuan dan keterampilan menyelesaikan masalah baik berupa latihan dan penugasan secara individu maupun kelompok. Dalam model Missouri Mathematics Projects terdapat beberapa langkah-langkah yaitu: review, pengembangan, latihan terkontrol, seat work (latihan mandiri), dan pemberian PR. Adapun kelebihan dari model Missouri Mathematics Projects yakni penggunaan waktu yang diatur dengan relative ketat sehingga banyak materi yang dapat tersampaikan pada siswa dan banyak latihan sehingga siswa terampil dalam berbagai macam soal. Selain memiliki kelebihan, tentunya memiliki kekurangan. Kekurangan dalam model Missouri Mathematics Projects salah satunya adalah memerlukan waktu yang lebih banyak karena dalam penerapannya memerlukan beberapa kali latihan soal
B. Saran
Ada baiknya dalam mengajar pelajaran matematika, seorang guru menggunakan model Missouri Mathematics Projects, karena dengan menggunakan model pembelajaran seperti itu maka dapat meningkatkan konsep pemahaman matematis siswa yang lebih baik melalui latihan terkontrol dan seat work.
15
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, A., Junanto, T., & Afria, R. (2018). Model Missouri Mathematics Project (MMP). Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains), 8(2), 113–
120.
Aulina, N., Andinasari, A., & Nopriyanti, T. D. (2021). Keefektifan Model Missouri Mathematics Project Dengan Strategi Think Talk Write Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. Indiktika : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika, 3(2), 189–197.
Dalimunthe, A., & Ariani, N. (2023). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa melalui Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project.
Jurnal Basicedu, 7(1), 1023–1031.
Drs. Zainal Arifin, M. P. (2020). Evaluasi Pembelajaran. In Evaluasi Pembelajaran.
Dwiningrat, I. G. A. A., Suniasih, N. W., & Manuaba, I. . S. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah. E-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, 2(1).
Fauziah, A. (2015). Pengaruh Model Missouri Mathematics Project (Mmp) Terhadap Kemampuan Pemahaman Dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sma N I Lubuklinggau. Infinity Journal, 4(1), 10.
Hasratuddin, H. (2015). Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis Siswa Smp Melalui Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project. Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 5(2), 157.
Kurniawan, I., & Ulfah, S. (2023). Effects of the Geogebra-assisted Missouri mathematics project learning model on students’ mathematical communication ability. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 10(2), 175–185.
Mudana, I. G. A. M. G. (2019). Membangun Karakter Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Jurnal Filsafat Indonesia, 2(2), 75–81.
Mukodi. (2018). Tela ’ Ah Filosofis Arti Pendidikan Dan Faktor-Faktor Pendidikan
16
Dalam Ilmu Pendidikan. Jurnal Penelitian Pendidikan, 10(2), h 1468-1476.
Nurjannah, Djadir, & Awi. (2017). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa yang Diajar dengan Menerapkan Missouri Mathematics Project. Issues in Mathematics Education, 1(2), 91–100.
Nurul Aufa, C. M. Z., & Munzir, & S. (2021). PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA. 1(11), 2377–2394.
Purwanti, S. (2015). Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Berpikir Kritis Matematis Siswa Sekolah Dasar dengan Model Missouri Mathematics Project (MMP). TERAMPIL: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, 2(2), 253—266.
Wulandari, E. S. (2021). PENERAPAN MODEL MMP UNTUK PENGUASAAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT SATU VARIABEL ETTY. 18(2), 160–166.
Zulyadaini. (2016). Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.1 Tahun 2016 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Coop-Coop Dengan Konvensional. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 16(1), 156.