• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modernisasi Pelayanan Perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Modernisasi Pelayanan Perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

Penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat membuat proposal yang berjudul “MODERNISASI PELAYANAN PAJAK DI KANTOR PAJAK PRATAMA MEDAN TIMUR”. Penulis juga berharap agar laporan tugas akhir yang bertajuk “Modernisasi Pelayanan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur” ini dapat diterima dengan baik dan bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan. Misalnya, ketika seorang wajib pajak berkunjung ke KPP Pratama untuk membayar kewajiban perpajakannya, hendaknya ia merasa nyaman dan dilayani oleh petugas dengan baik, ramah, tepat waktu, lengkap, mudah, transparan, dan tidak kaku.

Sejak tahun 2002, Kementerian Keuangan telah melakukan reformasi pelayanan operasional fungsional dengan mendirikan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) bagi Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak Menengah dan Kantor Pelayanan Pajak Primer di seluruh Indonesia. Atas dasar itulah penulis memilih Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur sebagai lokasi penelitian yang hasilnya akan dituangkan dalam laporan praktek kerja lapangan mandiri yang berjudul : “MODERNISASI PELAYANAN PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK MEDAN PRATAMA TIMUR” . Sebagai sarana menjalin hubungan baik antara Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur dengan Program Studi Diploma III Administrasi Pajak Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU).

Mendapatkan ide dan saran untuk perbaikan sistem modernisasi administrasi perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur. Pembukaan interaksi antara program studi Diploma III Fiskus dengan Kantor Fiskus Pratama Medan Timur. Yakni dengan melakukan pemeriksaan atau pengamatan langsung terhadap objek praktek kerja lapangan dan menilai langsung kondisi tempat pelaksanaan kegiatan untuk mengetahui sistem kerja yang berlaku di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.

Setelah penulis memperoleh data-data yang diperlukan, maka penulis akan menganalisis dan mengevaluasi data atau informasi yang diperlukan sehubungan dengan pemutakhiran pelayanan perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.

PENDAHULUAN

  • Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri
  • Uraian Teoritis
  • Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri
  • Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri
  • Metode Pengumpulan Data
  • Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKLM)

Cara pengumpulan datanya dilakukan dengan mengumpulkan buku-buku dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan PKLM. Pada bab ini penulis akan membandingkan penerapan teori yang ada dengan data yang diperoleh di lapangan yaitu mengenai pelaksanaan Modernisasi Pelayanan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur. Bab ini merupakan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya yang berisi kesimpulan dan saran yang dapat meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak khususnya pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.

GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM

Sejarah singkat KPP Pratama Medan Timur

Tugas dan Wewenang Masing-masing Seksi

Dalam modernisasi ini terdapat dua aspek yaitu aspek kepatuhan wajib pajak dan aspek administrasi perpajakan. Jumlah wajib pajak terdaftar masih jauh lebih rendah dari perkiraan dan masih jauh dari potensi pajak yang ada (converging rasio). Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak dalam Melapor Sebagai Wajib Pajak Sebelum dan Sesudah Modernisasi Sebelum dan Sesudah Modernisasi.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur, jumlah wajib pajak terdaftar dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut. Pada tahun 2003, jumlah wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama Medan Timur adalah 21396 wajib pajak. Pada tahun berikutnya yaitu tahun 2004, jumlah wajib pajak terdaftar meningkat sebesar 7,34% yaitu sebanyak 22.968 wajib pajak.

Pada tahun 2008, jumlah wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama Medan Timur adalah sebanyak 49742 wajib pajak. Permasalahan dalam meningkatkan jumlah wajib pajak dalam memiliki NPWP pajak dengan memiliki NPWP. Untuk meningkatkan jumlah Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur, maka upaya mengatasi permasalahan yang dihadapi (sumber: wawancara dengan Bapak Patar Novery M.P Hutabarat 13 Juni 2013) sebagai berikut.

Sistem proses kerja berubah dari manual menjadi sistem yang mengutamakan aspek pelayanan kepada wajib pajak. Perkembangan wajib pajak dalam 5 tahun terakhir sebelum modernisasi perpajakan rata-rata sebesar 15,28%, sedangkan rata-rata 5 tahun terakhir setelah modernisasi sebesar 18,94%. Tingkat perkembangan wajib pajak terdaftar pasca modernisasi pajak berdasarkan fungsi (2008 hingga 2012) lebih baik dibandingkan sebelum modernisasi pajak berdasarkan jenis pajak (2003 hingga 2007).

Dalam rangka meningkatkan jumlah Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur, maka perlu dilakukan peningkatan pelayanan masing-masing. Pegawai/pegawai KPP sebaiknya lebih meningkatkan pelayanannya kepada wajib pajak dalam menangani pengaduan. Untuk lebih meningkatkan jumlah Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur, hendaknya KPP melakukan komunikasi dan penyuluhan yang lebih baik kepada masyarakat.

Visi dan Misi KPP Pratama Medan Timur

GAMBARAN DATA MODERNISASI PELAYANAN PERPAJAKAN…

Pengertian dan Dasar Modernisasi Pelayanan Perpajakan

Modernisasi perpajakan dinilai penting karena bertujuan untuk meningkatkan pelayanan prima dan pengawasan intensif dengan penerapan good governance yang bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan pelayanan yang baik dari pemangku kepentingan perpajakan. Account Representative merupakan pengawas pelaksanaan kewajiban Wajib Pajak dan berfungsi menyelesaikan hak-hak Wajib Pajak. Pojok Pajak merupakan sarana konsultasi dan pelayanan perpajakan kepada masyarakat dan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, yang berlokasi di pusat perbelanjaan, pusat bisnis atau tempat lainnya.

2 (dua) bulan sejak permohonan diterima secara lengkap, dalam hal permohonan penggantian diajukan oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 5 yang mempunyai risiko rendah. 4 (empat) bulan sejak permohonan diterima secara lengkap, dalam hal permohonan penggantian diajukan oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan kegiatan tertentu sebagaimana dimaksud pada huruf a. Berdasarkan dua tabel di atas yaitu tabel 4.2 dan 4.3 terlihat bahwa rata-rata peningkatan Wajib Pajak terdaftar dalam lima tahun terakhir sebelum reformasi perpajakan (2003-2007) hanya sebesar 15,28%, lebih kecil dibandingkan lima tahun setelah modernisasi. (2008-2012), masing-masing 18,94%.

Permasalahan atau kendala yang sering muncul dalam meningkatkan jumlah wajib pajak (sumber: wawancara dengan Bapak Patar Novery M.P Hutabarat 13 Juni 2013) adalah sebagai berikut. Wajib Pajak tidak mau mendaftar sebagai Wajib Pajak demi memperoleh NPWP yang berfungsi sebagai identitas Wajib Pajak dalam hal hak dan kewajiban perpajakannya. Melaksanakan berbagai kegiatan seperti sosialisasi atau penyuluhan di berbagai tempat yang sering ditemui masyarakat umum, misalnya pusat perbelanjaan, rumah sakit atau tempat lainnya, sehingga tercipta kesadaran masyarakat dengan mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak.

Adapun langkah-langkah yang telah atau sedang dilakukan oleh Fiskus Pratama Medan Timur adalah sebagai berikut. Dari hasil pembahasan ini, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai akhir dari praktek kerja lapangan mandiri yang dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur, sebagai berikut. Pasca modernisasi perpajakan, organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur berubah fungsi dan bukan lagi jenis pajak.

Objek dan Subsek Modernisasi Pelayanan Perpajakan

Fasilitas dan Layanan Unggul Modernisasi Pelayanan Perpajakan

Pengusaha Kena Pajak adalah pengusaha kena pajak sebagaimana dimaksud pada huruf a yang semula mempunyai risiko rendah. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 94/KMK.01/1994 tanggal 29 Maret 1994 tentang Susunan Organisasi Departemen Keuangan Berdasarkan Jenis Pajak, KPP Pratama terdiri dari Ketua dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur membawahi subbagian delapan bagian, satu kantor konsultan ditambah kelompok staf fungsional. Namun setelah adanya modernisasi perpajakan pada tahun 2006, KPP Pratama berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (RI) No.132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal pada Direktorat Jenderal Pajak, KPP Pratama dibagi menjadi satu subbagian, enam bagian dan ditambah satu kelompok jabatan fungsional.

ANALISIS DAN EVALUASI DATA

Struktur Organisasi Sebelum dan Sesudah Di Modernisasi

Dari struktur organisasi di atas terlihat bahwa struktur organisasi pasca pemutakhiran berbasis fungsi lebih baik dibandingkan struktur organisasi pra pemutakhiran berbasis jenis pajak. Karena struktur organisasi sebelum modernisasi, pelayanan pajak di kantor dilakukan di beberapa bagian (tergantung jenis pajaknya), sehingga masyarakat terkadang harus berurusan dengan beberapa departemen terkait. Biasanya proses pengerjaannya dilakukan secara manual, tergantung kapasitas kerja yang digunakan.

Sarana dan prasarana kerja yang masih terbatas seperti halnya otoritas publik pada umumnya berdampak pada optimalisasi pelayanan. Adanya “Kode Etik Pegawai” yang sebelumnya tidak ada, sejalan dengan tata kelola yang baik dan perlakuan yang setara, dapat berjalan dengan baik.

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Melapor Sebagai Wajib Pajak Setelah Di

Masalah-Masalah yang di Hadapi Dalam Meningkatkan Jumlah Wajib Pajak dalam

Upaya-Upaya yang dilakukan Dalam Mengatasi Masalah yang Di Hadapi

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Penerapan Sistem E-Filing, E-Billing Dan Pemahaman Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Kpp Pratama Denpasar Timur.. 2017