• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL 5 EKOLOGI DAN LINGKUNGAN KEGIATAN BELAJAR 1 LINGKUNGAN DAN SUMBERDAYA

N/A
N/A
ACHMAD GUSWANDI

Academic year: 2023

Membagikan "MODUL 5 EKOLOGI DAN LINGKUNGAN KEGIATAN BELAJAR 1 LINGKUNGAN DAN SUMBERDAYA"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

Materi ini akan membahas tentang lingkungan organisme, lingkungan sebagai sumber daya, habitat dan relung, serta respon dan adaptasi. Untuk lingkungan hidup sebagai sumber daya material akan dibahas mengenai peranan lingkungan hidup dalam menunjang kelangsungan hidup organisme. Kegiatan pembelajaran 1 pada modul 5 mempunyai relevansi sebagai pendalaman materi bagi guru untuk mempelajari lingkungan hidup sebagai sumber daya bagi organisme.

Setiap organisme dapat bertahan hidup, tumbuh dan berkembang biak hanya dalam lingkungan yang menyediakan kondisi yang sesuai dan sumber daya yang diperlukan serta dilindungi dari faktor biotik dan abiotik yang membahayakan kelangsungan hidupnya. Jika lingkungan menyediakan kebutuhan suatu organisme akan sumber daya dan menyediakan kondisi lingkungan yang ideal bagi kelangsungan hidup suatu organisme, maka kelimpahan organisme tersebut akan menunjukkan angka yang tinggi. Sebaliknya jika lingkungan tidak/tidak menyediakan sumber daya yang dibutuhkan suatu organisme dan terdapat kondisi lingkungan yang ekstrim bagi suatu organisme, maka kelangsungan hidupnya akan terganggu bahkan dapat hilang dari habitatnya.

5 lingkungan yang memberikan kondisi yang sesuai dan sumber daya yang dibutuhkannya baik serta menghindari lingkungan yang membahayakan kelangsungan hidupnya, baik lingkungan biotik maupun abiotik. Lingkungan sebagai suatu istilah digunakan untuk menunjukkan ukuran atau tingkat atau intensitas faktor lingkungan abiotik. Sedangkan lingkungan sebagai sumber daya digunakan untuk menyatakan lingkungan yang dibutuhkan suatu organisme, yang kualitas dan kuantitasnya akan berkurang apabila dimanfaatkan oleh organisme tersebut.

Perubahan arah; yaitu perubahan lingkungan hidup yang berlangsung secara berangsur-angsur secara terus-menerus (progresif atau terus-menerus) ke arah tertentu.

Gambar 1.1.  Siklus fotoperiode tahunan di daerah katulistiwa dan di daerah 40 o LU,  dimana  panjang  hari  maksimum  akan  terjadi  pada  tanggal  21  Juni, sedangkan panjang hari minimum pada tanggal 21 Desember
Gambar 1.1. Siklus fotoperiode tahunan di daerah katulistiwa dan di daerah 40 o LU, dimana panjang hari maksimum akan terjadi pada tanggal 21 Juni, sedangkan panjang hari minimum pada tanggal 21 Desember

Lingkungan Sebagai Sumberdaya

9 D&E kondisi batas bawah dan atas untuk pertumbuhan; Batas bawah dan atas F&G untuk kelangsungan hidup. Hal ini diperkuat dengan Hukum Toleransi Shelford yang menyatakan bahwa setiap organisme mempunyai nilai minimum dan maksimum ekologis yang merupakan batas bawah dan atas rentang toleransi organisme terhadap kondisi lingkungannya. Suatu jenis organisme mungkin mempunyai zona toleransi yang luas (euri), sedangkan jenis hewan lain mempunyai zona toleransi yang sempit (steno-).

Misalnya, rentang toleransi suhu yang luas disebut eurytermal, sedangkan rentang toleransi suhu yang sempit disebut stenotermal. Penggunaan istilah rentang toleransi tergantung pada variabel kondisi lingkungan yang ditunjukkan pada Tabel 1.1 di bawah.

Habitat Dan Relung

Di alam, kita sering menemukan beberapa populasi hewan hidup berdampingan di habitat yang sama dan memiliki kisaran toleransi yang serupa, bahkan serupa dalam jenis sumber daya yang digunakan. Sehubungan dengan rentang toleransi terhadap faktor lingkungan yang berbeda dan jenis sumber daya yang dibutuhkan, spesies hewan berbeda yang hidup berdampingan di habitat yang sama (= hidup bersama) akan menempati mikrohabitatnya masing-masing. Pada dasarnya tidak ada dua spesies yang adaptasinya (fisiologis, struktural dan fungsional) identik satu sama lain.

Hasilnya, spesies mana pun yang menunjukkan adaptasi lebih baik dan lebih agresif akan memenangkan persaingan. Konsep ini mempertimbangkan setiap rentang toleransi terhadap suatu faktor lingkungan atau rentang jenis sumber daya yang digunakan hewan sebagai sebuah dimensi. Berdasarkan ruang, setiap organisme dapat menempati bagian mikrohabitat yang berbeda, sehingga meminimalkan persaingan untuk mendapatkan sumber daya yang sama.

Demikian pula pemisahan relung untuk dimensi waktu, misalnya belalang dan burung pipit memakan bagian padi yang sama yaitu bulir padi, namun karena keduanya mempunyai relung waktu yang berbeda dalam menggunakan bulir padi sebagai sumber makanannya. Dua atau lebih spesies hewan yang hidup berdampingan di habitat yang sama dan sumber dayanya tumpang tindih merupakan pesaing potensial. Jika ketersediaan sumber daya yang diperlukan secara bersama-sama setiap saat jumlahnya terbatas dan tingkat konflik tinggi, maka spesies-spesies yang hidup berdampingan akan terlibat dalam persaingan yang sangat ketat dan hal ini dapat mengakibatkan tersingkirnya pesaing-pesaing yang kalah.

Spesies hewan yang berbeda dapat menampilkan pemanfaatan sumber daya yang sama dan dengan cara yang sama. Menurut Root (dalam Begon, 1996), guild adalah sekelompok spesies yang menggunakan sumber daya yang sama dan dengan cara yang sama. Oleh karena itu, apabila terdapat dua atau lebih spesies dalam satu guild yang sama pada habitat atau mikrohabitat yang sama, maka akan menimbulkan persaingan yang sangat kuat dan risiko kepunahan bagi spesies yang kurang mampu bersaing akan semakin tinggi.

Evolusi yang diakibatkan oleh pergeseran ciri-ciri spesies hewan dalam keadaan simpatrik mempunyai dua kepentingan adaptif terhadap spesies yang bersangkutan, yaitu; Ciri-ciri morfologi yang berbeda yang menghasilkan pola perilaku yang berbeda (misalnya perilaku berkembang biak) akan semakin menjamin pemisahan genetik antar spesies yang berkerabat. Dari uraian di atas terlihat bahwa fenomena pergeseran ciri mempunyai arti penting dalam menjaga keanekaragaman jenis pada suatu habitat dan selain itu dapat menjamin hidup berdampingan jenis-jenis yang berkerabat karena kemungkinan terjadinya interaksi kompetitif menjadi berkurang.

Gambar 1.3.   Kehadiran  epifit  pada  suatu  batang  tumbuhan  inang  dapat  menciptakan mikrohabitat bagi banyak fauna kecil
Gambar 1.3. Kehadiran epifit pada suatu batang tumbuhan inang dapat menciptakan mikrohabitat bagi banyak fauna kecil

Respon Dan Adaptasi

Pada dasarnya respon organisme terhadap suatu faktor atau stimulus lingkungan tidak bisa sama. Kisaran toleransi hewan yang sangat sempit terhadap faktor lingkungan: biasanya hewan yang memiliki rentang toleransi yang lebih sempit cenderung lebih responsif terhadap rangsangan. Bedanya, aklimasi melibatkan banyak faktor lingkungan alam, sedangkan aklimasi biasanya hanya digunakan untuk satu atau dua faktor dan berlangsung dalam lingkungan terkendali di laboratorium.

Dalam dunia tumbuhan kita mengenal konsep plastisitas yaitu respon tumbuhan terhadap perubahan lingkungan yang disertai dengan modifikasi berbagai jenis organ sehingga toleransinya terhadap faktor lingkungan menjadi lebih luas, namun ketika kondisi kembali normal. keadaan asli. Bentuk organ tersebut berubah kembali sesuai dengan bentuk normalnya. Di alam, respon aklimatisasi umumnya terjadi pada hewan dan tumbuhan berumur panjang yang harus menghadapi perubahan lingkungan musiman. Kerang yang hidup di daerah berlumpur cenderung memiliki bulu-bulu pada permukaan cangkangnya, kerang yang hidup di lingkungan berpasir cenderung memiliki permukaan cangkang yang halus, sedangkan kerang yang hidup di lingkungan berbatu cenderung memiliki permukaan cangkang yang kurang teratur.

Di sisi lain, kesamaan lingkungan tempat mereka tinggal seringkali menimbulkan kesamaan/kesamaan morfologi sebagai bentuk seleksi alam pada organisme yang hidup di sana. Misalnya, berbagai jenis ikan dan mamalia yang hidup di lautan umumnya memiliki bentuk tubuh yang mirip, yaitu gelendong berbentuk lonjong, sedangkan bagian tubuhnya menyerupai sirip. Begitu pula dengan larva atau nimfa beberapa spesies serangga air yang hidup di permukaan batu di air teratai yang berarus deras, bentuk tubuhnya sangat pipih.

Berdasarkan masukan dari sejumlah besar penelitian, dapat diketahui bahwa terdapat pola (aturan) umum mengenai adaptasi struktural pada hewan. aturan Allen; Paruh, daun telinga, ekor, dan bagian tubuh memanjang lainnya cenderung lebih pendek pada hewan yang hidup di daerah bersuhu rendah, dibandingkan dengan kerabatnya yang tinggal di daerah bersuhu tinggi. aturan Gloger; Hewan homoitermik yang hidup di iklim hangat dan lembab cenderung memiliki lebih banyak pigmen hitam, di iklim kering lebih banyak pigmen kuning, coklat, dan merah, sedangkan hewan yang hidup di iklim dingin umumnya memiliki pigmentasi yang berkurang.

Aturan Yordania; Jumlah spesies ikan yang hidup di perairan bersuhu rendah lebih sedikit dibandingkan dengan yang hidup di perairan bersuhu tinggi. Berbagai tingkah laku hewan, terutama pada hewan tingkat rendah, seluruhnya ditentukan secara genetis dan diwariskan, bersifat khas, dan terjadi secara spontan. Sementara itu, banyak faktor penentu tingkah laku pada hewan tingkat tinggi yang mengandung komponen-komponen yang tidak dapat diwariskan, namun merupakan hasil proses belajar yang sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Pada invertebrata tingkat rendah hampir seluruh tingkah lakunya berbentuk taksis atau refleks, sedangkan pada serangga komponen terpentingnya adalah naluri. Ke-23 ini hanya dapat ditemukan pada mamalia dengan korteks serebral yang berkembang sangat baik.

Gambar 1.5. Berbagai bentuk adaptasi morfologi pada berbagai jenis Bivalvia (a)  hidup  di  habitat  berlumpur;  (b)  hidup  di  habitat  berpasir;  (c)  hidup  dihabitat berkarang atau berbatu
Gambar 1.5. Berbagai bentuk adaptasi morfologi pada berbagai jenis Bivalvia (a) hidup di habitat berlumpur; (b) hidup di habitat berpasir; (c) hidup dihabitat berkarang atau berbatu

Forum Diskusi

PENUTUP 1 Rangkuman

Ketika Little Andy menambahkan ikan nila ke dalam kolam, dia memperhatikan bahwa lama kelamaan banyak ikan mas yang mati. Hewan yang hidup di suhu dingin cenderung memiliki ukuran tubuh lebih besar dibandingkan hewan yang hidup di daerah panas. Mikrohidro merupakan upaya pengembangan energi terbarukan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan memperhatikan kondisi.

Burung rangrang merupakan salah satu burung yang mempunyai sarang paling unik diantara jenis burung lainnya, dimana sarang burung ini digantung pada dahan pohon dengan pintu masuknya dibawah.

DAFTAR PUSTAKA

Gambar

Gambar 1.1.  Siklus fotoperiode tahunan di daerah katulistiwa dan di daerah 40 o LU,  dimana  panjang  hari  maksimum  akan  terjadi  pada  tanggal  21  Juni, sedangkan panjang hari minimum pada tanggal 21 Desember
Gambar 1.2.  Diagram  hubungan  aktivitas  suatu  hewan  dengan  kondisi  lingkungannya: A
Tabel 1.1. Kisaran toleransi hewan terhadap kondisi faktor lingkungan.
Gambar 1.3.   Kehadiran  epifit  pada  suatu  batang  tumbuhan  inang  dapat  menciptakan mikrohabitat bagi banyak fauna kecil
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penentuan Nilai parameter Hasil dari pengujian model yang dilakukan pada bab tiga adalah penentuan nilai parameter dengan algoritma Neural Network dan algoritma Neural Network