• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum IPA Modul 6. Gelombang

N/A
N/A
Rafika Ayu

Academic year: 2023

Membagikan "Laporan Praktikum IPA Modul 6. Gelombang"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktikum IPA Modul 6. Gelombang

Kegiatan Praktikum 1: Jenis dan Bentuk Gelombang

1.Percobaan jenis-jenis gelombang Tujuan

Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal Alat dan bahan

a. Slinki

b. Kabel listrik, panjang 5 m c. Benang kasur panjang 3 m d. Karet gelang

Langkah kerja

1. Percobaan bentuk dan jenis gelombang

a. Ambil slingki, rentangkan diatas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh teman anda. Ujung yang lain dipegang sendiri.

b. Usikkan ujung slingki yang ada pegang itu dengan cara menggerakkan ujung slingki dengan cepat ke kiri lain ke kanan seperti pada gambar 6.7. amati gelombang yang terjadi pad slingki. Apa yang terjadi pada ujung slingki ? apa yang merambat pada slingki ? apa gelombang itu ?

c. Usik lagi ujung slingki berulang-ulang seperti langkah b. amati arah getar (arah sikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang transversal. Bagaimana arah getar dan arah rambat gelombang transfersal itu ?

d. Ikatkan karet gelang di tengah-tengah slingki. Lalu usik lagi ujung slingki yang anda pegang berulang-ulang. Amati karet gelang tersebut, ketika energy yang merambat melalui pegas ? jika ada, darimanakah asalnya ?

e. Lakukan percobaan dari langkah a sampai dengan d sekali lagi. Kali ini slingki diganti kabel listrik. Samakah hasilnya dengan menggunakan slinki jika ada perbedaan, sebutkan!

(2)

f. Ambil slinki rentangkan diatas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada tiang yang cukup kokoh atau dipegang dengan anda. Ujung yang lain dipegang sendiri.

Usiklah ujung slingki yang anda pegeng berulang-ulang dengan cara menggerakkan ujung slingki dengan cepat ke belakang lain kedepan. Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang terjadi disebut gelombang transfersal dan longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal ?

A. Hasil Pengamatan

Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung slinki,terlihat adanya suatu rambatan atau gelombang.

B. Pembahasan

1. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk gelombang. Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.

2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.Hal demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya.

3. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah bersama

gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya energi yang merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki digerakkan ).

4. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik.Langkahnya sama yaitu diberi usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang salah seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki.Bedanya adalah pada kabel listrik tidak muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang tidak berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.

Gb.6.7

Memberi usikan pada slinki

(3)

5. Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai,salah satu ujungnya diikat pada tiang atau dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan berulang-ulang dengan cepat kebelakang dan kedepan,seperti pada gambar berikut:

Gb.8.6

Usikan pada slinki sacara berulang

Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang).Ternyata arah usikan searah dengan arah rambatannya.Maka gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.

Kesimpulan

1. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah

rambatannya.

2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah

rambatannya.

3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada arah

rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah rambatannya.

Laporan Praktikum IPA Modul 6. Sifat Pemantulan Gelombang 2.Percobaan Sifat pemantulan gelombang

Tujuan

Mengamati sifat pemantulan gelombang Alat dan bahan

1. Slinki

2. Benang kasur 3. Kerikul Langkah kerja

1. Lakukan percobaan tersebut di kolam, di bak air atau di bejana yang berisi air, jatuhkan kerikil ke atas permukaan air. Kemudian amati gelombang yang terjadi di

(4)

permukaan air. Kemudian amati gelombang yang terjadi dipermukaan air.

Bagaimanakah bentuk gelombangnya ? perhatikan sisi-sisi kolam, bak atau bejana yang dikenai gelombang. Adakah gelombang yang dipantulkan ?

2. Rentangkan slinki sejauh 1,5 m. Ikatkan salah satu ujungnya pada tiang yang kokoh atau dipegang teman anda, ujung yang satu ini harus tetap pada tempat yang tidak bergeser (disebut ujung teraikat)

3. Ujung slingki lannya anda pegang, getarkan satu kali sehingga membentuk setengah panjang gelombang, seperti pada gambar 6.9 berikut. Amati perambatan setengah gelombang (denyut) sampai gelombang tersebut hilang. Jika pola perambatan gelombang tersebut belum teramati dengan jelas, getarkan lagi ujung slingki tersebut, dapatkah gelombang dipantulkan ? bagaimana fase gelombang pantul dibandingkan dengan fase gelombang asalnya ?

4. Ujung slingki yang terikat atau yang dipegang oleh teman anda sekarang ikat dengan benang yang panjangnya 1,5 m. Ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung slingki ke tiang yang kokoh atau dipegang saja oleh teman anda. Ujung slingki ini sekarang dapat bergerak bebas oleh karena itu kita sebut slinki ujung bebeas.

5. Getarkan ujung slinki yang anda pegang satu kali sehingga membentuk setengah panjang gelombang seperti percobaan 2 langkah 2. Amati perambatan setengah panjang gelombang ini. Dengan ujung bebas ini. Dengan ujung bebas ini, bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan dengan gelombang asalnya ? A. Percobaan di Bak Air

Bak air diisi air hampir penuh lalu dijatuhkan kerikil pada permukaan air,ternyata terjadi gelombang dipermukaan yang bentuknya searah dengan arah rambatannya.Jika diperhatikan gelombang yang mengenai sisi bak air maka dipantulkan kearah datangnya gelombang

1.Slinki direntangkan sejauh 1.5 m salah satu ujungnya diikatkan pada tiang (dijaga tetap dan tidak bergeser) ujung yang lain dipegang. Lalu digetarkan satu kali sehingga membentuk gelombang.

Gb. 6.9

(5)

Slinki membentuk setengah panjang gelombang

Diamati perambatan setengah gelombang sampai gelombang tersebut menghilang. Jika belum dapat diamati, getarkan lagi ujung slinki. Ternyata yang terjadi adalah gelombang tersebut dipantulkan kembali. Dan fase gelombang pantul sama dengan gelombang asalnya.

Gb. 6.2

Titik keseimbangan dan simpangan

2. Percobaan dengan slinki yang terikat-ikat dengan benang yang panjangnya + 1,5 m.

Ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ke tiang, ternyata ujung slinki dapat bergerak bebas. Oleh karena itu disebut slinki ujung besar.

C. Kesimpulan

1. Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan.

2. Fase gelombang pantul dengan gelombang asal adalah sama.

(6)

Laporan Praktikum IPA Modul 6. Gelombang Stasioner 3.Percobaan Gelombang Stasioner

Tujuan :

1. Mengamati gelombang stsioner

2. Menjelaskan pengertian gelombang stasioner

3. Menjelaskan hal-hal yang menimbulkan gelombang stasioner 4. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap panjang gelombang Alat dan bahan :

1. Catu daya

2. Pewaktu ketik atau bel listrik

3. Beban gantung 75 gram, 100 gram, 125 gram Langkah kerja

1. rangkai alat dan bahan seperti gambar 6.6 (percobaan melde) catu daya dipasang pada teganga 6 volt AC. Massa beban gantung yang digunakan 75 gram, hitung tegangan tali (lama dengan berat beban gantung).

2. Hidupkan catu daya, geser pewaktu keik kea rah katrol meja perlahan-lahan sampai timbul gelombang stasioner pada tali. Amati gelombang stsioner tersebut, terlihat berjalankah ? mengapa ? terjadikah paduan gelombang pada gelombang stsioner.

3. Ukur panjang gelombang pada tali tersebut

4. Matikan catu daya. Ganti atau tambahkan beban sehingga menjadi 100 gram hitung tegangan tali (T) dengan beban 100 gram tersebut.

5. Hidupkan catu daya. Geser-geser pewaktu ketik sehingga timbul kembali gelombang stsioner pada tali itu. Ukur panjang gelombang pada tali tersebut

6. Matikan catu daya. Ganti atau tambahkan beban (T) sehingga mejnjadi 125 gram.

Hitung tegangan tali dengan beban 125 gram.

7. Hidupkan catu daya. Geser-geser pewaktu ketik sehingga timbul kembali gelombang stasioner pada talli itu. Ukur panjang gelombang stsioner. Bandingkan hubungan panjang gelombang dengan tegangan tali.

(7)

Pernyataan

1. jika sebuah batu dilemparkan ke kolam, anda akan melihat kolam, anda akan melihat gelombang berjalan di permukaan air. Apakah yang berjalan di permukaan air seperti yang anda lihat ? jelaskan ?

2. cahaya juga merupakan gelombang, dari gelombang elektro magnetic. Berdasarkan sifat gelombang itu, apa yang dirambatkan oleh cahaya ?

3. perharikan gambar di modul 6.12. seutas tali salah satu ujungnya diikatkan pada sebuah garputala. Ujung yang lain dari tali dikatkan pada bangku, kemudian garputala di getarkan terus-menerus. Gambarkan bentuk geombang yang terjadi pada tali tersebut.

4. Megapa jika tegagan tali diiubah, pawaktu ketik harus digeser untuk menimbulkan gelombang ?

5. Pada setiap penambahan beban, anda memperoleh panjang gelombang yang berbeda panjangnya. Berubah jugakan frekuensi gelombang itu ? jelaskan jawaban anda itu ! 6. Dalam percobaan melde berlaku

7. Carilah frekuensi gelombang (sama dengan frekuensi pada pewaktu ketik) dari hasil percobaan Melde yang telah anda lakukan!

a. Hasil Percobaan

Pada saat rangkaian diujicobakan / dinyalakan maka akan terjadi gelombang pada tali yaitu tali bergetar naik turun.

b. Pembahasan

1. Catudaya dipasang pada tegangan 6 volt. Massa beban gantung yang digunakan 75 gram.Tegangan tali sama dengan massa beban dibagi panjang tali yaitu:

T : M : 75 gram : 50 l 1.5 m

2. Pada saat catudaya dihidupkan pewaktu detik digeser ke arah katrol meja secara perlahan sampai timbul gelombang stasioner pada tali, ternyata muncul gelombang stasioner terlihat berjalan, karena ada energi dari catudaya dan terjadi perpaduan gelombang pada gelombang stasioner.

(8)

3. Panjang gelombang dapat diukur pada tali tersebut yaitu:

λ1 : 2 l Dengan n : 1,2,3 n

λ2 : 2 l : 2.1,5 m : 3 : 3 n1 1 1

3. Catudaya diamati beban ditambah menjadi 100 gram.Maka tegangan talinya adalah: T : m : 100 gr : 68

l 1.5 m

4. Catudaya dihidupkan,pewaktu ketik digeser hingga timbul kembali gelombang tali.Maka panjang gelombang (λ2) dapat dihitung:

λ2= m =2.1,5 =3 =1 l 2 2

5. Beban ditambah menjadi 125 gr.Tegangan tali pada massa tersebut adalah:

T = m = 125 gr = 83 l 1.5 m

6. Catudaya dihidupkan hingga timbul gelombang pada tali maka panjang gelombangmya 3(λ3) adalah:

λ3= m =2.1,5 =3 =1 l 3 3

7. Perbandingan panjang gelombang λ1,λ2 dan λ3 = 3 : 1,5 : 1

c. Jawaban pertanyaan

1. Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya gelombang dipermukaan air.Gelombang ini merupakan gelombang transversal,karena arah getarannya tegak lurus terhadap arah rambatannya.

2. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik,maka cahaya merambatkan partikel- partikel yang bermuatan positif dan negatif dengan frekuensi gelombang pendek dan gelombangnya bergerak lurus kesemua arah.

3. Bentuk gelombang yang buat oleh tali sebagai berikut

4. hal itu dilakukan untuk menjaga elastisitas tali yang bisa menimbulkan gelombang dengan daya tertentu.

5. Jika panjang gelombang berbeda, maka frekuansinya tetap atau sama.

(9)

6. f = atau f =

Panjang gelombang 1 (λ1) = 3 f =

=

=

=

f1 = = Hertz

Panjang gelombang 2 (λ2) = 1,5 f =

=

(10)

=

=

f1 = = Hertz

Panjang gelombang 3 (λ3) = 1 f =

=

=

=

f1 = = Hertz

Laporan Praktikum IPA

(11)

Modul 6. Getaran dan Bunyi

Kegiatan Praktikum 2 : Getaran dan Bunyi

Tujuan

1. Mengukur periode dan frekuensi getaran

2. Menyelidiki pengaruh massa terhadap frekuensi Alat dan bahan

1. Pegas

2. Benda 3 buah (100 gram, 200 gram, 300 gram) 3. Statis

4. Klem penjepit 5. Stopwatch Cara kerja

1. Mengukur getaran benda oleh pegas

a. Gantungkan pegas pada statis. Gantungkan benda 100 gram di ujung bawah pegas tersebut

b. Tarik benda ke bawah sejauh 5 cm, lalu lepaskan. Ukur waktu pegas tersebut bergetar selama 20 getaran dengan meggunakan stopwatch. Catat hasil pengukuran sampai 5 kali dalam tabel 6.1 dilembar kerja. Ulangi pengukuran sampai 5 kali. Carilah nilai rata-rata untuk periode dan frekuensi.

2. Meyelidiki pengaruh massa terhadap frekuensi

a. Lakukan percobaan seperti nomor 1, dengan benda 150 gram. Lakukan sebanyak 5 kali, catat hasilnya pada tabel 6.2 di lembar kerja. Ulangi percobaan dengan benda 200 gram, 250 gram, 300 gram.

b. Bandingkan nilai dari percobaan dengan massa 100 gramsampai dengan 300 gram. Berpengaruhkan massa terhadap frekuensi. Jelaskan ! bergantung apa sajakah frekuensi tersebut ?

Percobaan getaran benda pada pegas Hasil pengamatan mengukur getaran benda pada pegas Tabel 6.1

Percobaa Waktu 20 getaran Periode (sekon) Frekwensi

(12)

n ke (sekon) (hertz)

1 12,88 0,644 1,56

2 12,96 0,648 1,55

3 13,03 0,651 1,54

4 13,08 0,654 1,53

5 13,17 0,658 1,52

T = 0,65 sekon F = 1,54 HZ

Hasil pengamatan pengaruh massa terhadap frekwensi Tabel 6.2 Massa

benda (gram)

Percobaan ke Waktu 20 getaran (sekon)

Periode (sekon)

Frekwensi (hertz)

Hertz

150 1

2 3 4 5

14,55 14,65 14,68 14,67 14,63

0,73 0,73 0,74 0,73 0,73

1,37 1,37 1,37 1,37 1,37

1,37 1,37 1,37 1,37 1,37

200 1

3 2 4 5

12,86 12,40 12,73 12,89 13,08

0,64 0,62 0,64 0,64 0,65

1,55 1,61 1,55 1,55 1,52

1,55 1,61 1,55 1,55 1,52

250 1

3 2 4 5

12,25 12,04 11,94 11,10 10,87

0,61 0,60 0,60 0,56 0,54

1,64 1,67 1,67 1,79 1,85

1,64 1,67 1,67 1,79 1,85

300 1

3 2 4 5

10,68 10,06 9,58 9,38 8,17

0,53 0,56 0,48 0,46 0,40

1,89 1,79 2,09 2,17 2,50

1,89 1,79 2,09 2,17 2,50 Pembahasan:

(13)

Getaran benda pada pegas dengan massa benda yang sama,dan waktui getaran yang sama pula yaitu 20 kali serta periodenya juga sama meskipun terdapat selisih waktu yang sangat kecil namun dianggap sama.Sedangkan getaran benda pada pegas pada massa benda yang berbeda,maka akan menghasilkan waktu dan frekwensi yang berbeda pula.

Kesimpulan:

Getaran benda pada pegas,periode dan frekwensinya dipengaruhi oleh massa benda.

3. Percobaan getaran beban pada ayunan (bandul sederhana).

Tujuan

Menghitung besarnya periode dan frekuensi pada bandul sederhana Alat dan Bahan

1. Bandul Besi 2. Tiang Gantungan 3. Benang

4. Stopwatch Cara Kerja

1. Gantungkan bandul dengan seutas benang pada tiang yang tingginya kira-kira 1,5 m seperti pada gambar 6.15 berikut

2. Tariklah beban dari keduudkan seimbang (0) dengan tangan kiri, sehingga menyimpang kira-kira 10 derajat

3. Siapkan stopwatch di tangan kanan, jalankan stopwatch bersamaan dengan melepaskan beban dari titik A. Amati apa yang terjadi

(14)

4. Berilah hitungan 1 pada saat beban kembali ke A untuk pertama kalinya, hitungan 2 untuk yang kedua kalinya, demikian seterusnya. Pada hitungan ke-10 matikan stopwatch dan catat hasilnya.

5. Isikan hasil pengamatan anda pada table 6.3 di lembar kerja, dengan mengganti beban dari 20 gram sampai dengan 100 gram

6. Perhatikan table 6.3, apakah perode dan frekuensi bandul dipengaruhi beban

7. Lakukan seperti percobaan nomor 1-4 dengan mengganti panjang tali yang berbeda- beda, massa tetap, yaitu 60 gram. Catatlah hasil pengamatan anda di table pengamatan 6.4

8. Perhatikan table 6.4 apakah periode dan frekensi bandul dipengaruhi panjang tali.

Catatlah hasil pengamatan anda di table 6.4

9. Dari table 6.4 buatlah grafik T terhadap l linearkah ? sebutkan hubungan antara periode (TT) dengan panjang tali

Hasil pengamatan

Tabel 6.3

Panjang tali(f) = 100 cm (tetap)

Beban (gr) 10 T (s) T periode (s) f frekuensi (Hz)

20 20,71 10 : 2,07 207,1 : 0,48

30 20,16 10 : 2,02 201,6 : 0,50

40 19,57 10 : 1,96 195,7 : 0,51

50 19,03 10 : 1,90 190,3 : 0,53

60 19,49 10 : 1,95 194,9 : 0,51

70 20,58 10 : 2,06 205,8 : 0,49

80 20,69 10 : 2,07 206,9 : 0,48

90 21,46 10 : 2,15 214,6 : 0,47

100 20,79 10 : 2,08 207,9 : 0,48

Tabel 6.4

Massa beban (m) = 60 gram (tetap)

Beban tali (l) (cm) 10 T (s) T periode (s) T2

100 19,61 10 : 1,96 384,5 : 0,51

90 18,18 10 : 1,82 330,5 : 0,55

80 17,76 10 : 1,78 315,4 : 0,56

70 16,17 10 : 1,62 261,5 : 0,62

60 15,19 10 : 1,52 230,7 : 0,66

50 14,10 10 : 1,41 198,8 : 0,71

40 12,45 10 : 1,25 155,0 : 0,80

(15)

30 10,17 10 : 1,02 103,4 : 0,98

20 7,98 10 : 0,78 63,7 : 1,28

Massa benda = 60 gr (tetap)

b. Pembahasan

Beban / bandul digantungkan pada seutas benang di tiang setinggi +1,5 m.kemudian benda ditarik dari kedudukan setimbang (0) dengan tangan kiri dan sudut penyimpangan 100 (titik A) selanjutnya dilepas dan dihitung kembalinya ke titik A selama 10 hitungan dan dicatat waktunya. Percobaan ini dilakukan berulang-ulang dengan mengganti beban.

Pada percobaan kedua menggunakan beban yang sama yaitu 60 gr dengan mengubah panjang tali dari 20 cm sampai 60 cm.

Gb.6.15

c. Kesimpulan

1. Periode dan frekuensi bandul dipengaruhi oleh beban.

Periode dan frekuensi bandul dipengaruhi oleh panjang tali.

Laporan Praktikum IPA Modul 6.

Benda Bergetar sebagai Sumber Bunyi

3.Percobaan Benda Bergetar Sebagai Sumber Bunyi.

Tujuan

1. Menjelaskan penyebab timbulnya bunyi 2. Menjelaskan cara perambatan bunyi Alat dan bahan

1. balon karet (1 buah) 2. karet gelang (1 buah)

3. kaleng bekas/ kaleng susu (1 buah) 4. serbuk besi

5. mistar plastic 30cm (1 buah)

(16)

Cara Kerja

1. letakkan mistar plastic di atas meja, dengan salah satu tepinya menonjol 15 cm.

getarkan dengan cara menarik ke atas, kemudian dilepas. Apakah bagian mistar yang bergertar mengeluarkan bunyi ?

2. ulangi langkah 1 tersebut dengan panjang mistar 10cm, amatilah apakah getaran mistar menonjol 5cm, 20cm, 25 cm. manakah yang lebih cepat getarannya ? berdasarkan percobaan tersebut apakah benda yang bergetar dapat menimbulakn bunyi ?

Hasil Pengamatan

No .

Panjang mistar yang menonjol (cm)

Menimbulkan bunyi Keterangan

Ya Tidak

1. 25 √ Bunyi terdengar keras

2. 20 √ Bunyi agak keras

3. 15 √ Bunyi lemah

4. 10 √ Bunyi sangat lemah

5. 5 √ Hampir tak terdengar

Pembahasan

Mistar plastik yang diletakan diatas meja dan salah satu tepinya ditonjolkan melebihi bibir meja, kemudian ujung mistar digetarkan dandilakukan sebanyak 5 kali dengan panjang tonjolan yang berbeda. Mistar yang lebih pendek (tonjolannya) lebih cepat getarannya, sedangkan yang lebih panjang lebih lambat sehingga mempengaruhi bunyi yang dihasilkan.

Kesimpulan

1.Getaran dapat menimbulkan bunyi.

2.Bunyi merambat melalui udara.

4. Percobaan Resonansi Bunyi a. Resonansi Ayunan Bandul.

(17)

Tujuan

1. mengamati Resonansi pada ayunan bandul 2. menjelasskan syarat terjadinya resonansi

3. mengukur panjang kolom udara xtabung resonansi 4. menghitung cepat rambat bunyi di udara

Alat dan Bahan

1. tali ( benang kasur pada ayunan bandul)

2. batang kayu/batang bamboo/batang logam lentur dan lemah dengan panjang 50cm 3. beban 3 buah masingmasing 300 gram

4. thermometer

5. bejana berisi air/ember

6. tabung kaca setinggi bejana atau pipa atau lampu neon bekas 7. garputala atau sendok

8. mistar Cara Kerja

1. Rangkaikan alat-alat seperti pada gambar 6.17 panjang bandul A dibuat sama panjang dengan bandul B (30 cm). Bandul C dibuat lebih panjang daripada bandul A

2. Getarkan bandul A dengan cara menarik bandul A ke samping sejauh 5cm tegak lurus batang D seperti pada gambar 6.17 berikut. Setelah ditarik ke samping kemudian lepaskan, biarkan bandul berayun-ayun.

3. Amati bandul B dan bandul C dalam waktu yang agak lama. Apakah bandul tersebut beresonasi (ikut berayun). Jika ada, bandul manakah yang ikut beresonasi ?

4. Getarkan lagi bandul A tersebut. Amati kecepatan getaran bandul yang beresonasikan dan bandul yang anda getarkan (bandul A). Makin lama gerak bandul A, makin cepat atau makin lambat ? gerak bandul yang beresonasi makin cepat atau makin lambatkah

? bandingkan kecepatan getaran kedua bandul tersebut !

5. Berdasarkan hasil pengamatan pada langkah di depan, bagaimanakah hubungan energy getar bandul A dengan bandul yang beresonasi tersebut ?

Tabel 6.6

Pengamatan Resonansi Ayunan Bandul

(18)

No .

Bandul A Bandul B Bandul C

1. Digerakan sebentar Beresonansi cepat Beresonansi lambat 2. Digerakan agak lama Resonansi makin lambat Resonansi makin

lambat Pembahasan

Kami merangkai alat seperti pada gambar 6.17. Panjang bandul A dan B adalah 30 cm.

Bandul C + 40 cm. Bandul A digerakan dengan cara menarik ke samping sejauh 5 cm tegak lurus dengan mistar, lalu dilepaskan. Maka bandul B dan C berayun (beresonansi).

Bandul A digerakan lagi dengan mengamati yang lebih lama, ternyata makin lama bandul A berayun, makin lama pula resonansi pada bandul B dan C dan makin lambat, melambat pula resonansinya.

Gb. 6.17

Rangkaian Percobaan Resonansi Ayunan Bandul

Kesimpulan

1. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda oleh pengaruh getaran benda yang lain.

2. Syarat terjadinya resonansi adalah jika bunyi tersebut terdengar keras dibandingkan dengan bunyi asalnya.

b.Resonansi Bunyi pada Kolom Udara

1. Celupkan tabung kaca dalam bejana berisi air sampai hampir tenggelam seluruhnya.

Ambil sebuah garputala, catat frekuensi

2. Getarkan sebuah garputala diatas tabung kaca, kemudian tarik tabung kaca perlahan- lahan sampai anda mendengar bunyi dengungan. Bunyi dengungan yang pertama kali anda dengar menyatakan bahwa kolom udara dalam tabung kaca beresonasi dengan garputala. Disini frekuensi kolom udara adalah frekuensi nada dasarnya. Catat panjang kolom udara sebagai L1.

(19)

3. Tariklah tabung kaca agar panjang kolom udara kira-kira 3 kali semula. Dengan meggerakkan garputala yang sama, ukurlah L2, ketika terjadi dengungan yang kedua 4. Ukurlah suhu udara t, pada waktu melakukan eksperimen, kemudian ubah dalam

derajat Kelvin T.

5. Hitunglah cepat rambat bunyi di udara dengan cara a. V = 331 √T/273

b. Panjang kolom udara pada resonansi f adalah –x = ¼ ℷ Panjang kolom udara pada resonansi II adalah L2 + = ¾ ℷ L2 – L1 = ¾ - ¼ = 2/4 = ½ ℷ ℷ ℷ

Selanjutnya hitunglah cepat rambat bunyi di udara dengan persamaan v = fgℷ Tabel 6.7

Pengamatan resonansi bunyi pada kolom udara

Resonansi K2 Panjang kolom udara (l) Suhu (T) Keterangan

1(satu) 3 m 280 C Celupan gelas ke-1

2(dua) 5 m 280 C Celupan gelas ke-2

Pembahasan

Kami celupkan tabung kaca kedalam bejana berisi air hingga hampir tengelam. Lalu digetarkan sebuah garputala diatas tabung kaca perlahan-lahan tabung kaca ditarik sambil didengarkan, ternyata ada dengungan.Kegiatan ini diulangi beberapa kali lagi.

Cepat rambat udara V =

V =

= 331

= 331 x 0,320256 V = 106,604

Panjang kolom udara pada resonansi f adalah – x = ¼ λ Panjang kolom udara pada resonansi II adalah

l2 + x = ¾ λ

l2l3 = ¾ - ¼ = ½ λ

(20)

λ = 2 (l2-l1) λ= 2 (5-3) λ = 2 x 2 m λ = 4 m Kesimpulan

Panjang gelombang bunyi diudara diperoleh dari pengurangan panjang kolom udara pada resonansi kedua dikurangi panjang gelombang bunyi diudara pada resonansi pertama.

Jawaban Pertanyaan

1. a. Periode adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu gelombang penuh untuk melewati suatu titik tertentu.

b.Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melewati suatu titik tiap satuan waktu (biasanya per sekon).

2. frekuensi merupakan hasil kali antara, periode dengan waktu getaran.

3. Faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada pegas adalah massa benda (m).

Faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada bandul ayunan adalah panjang tali dan massa benda.

4.Beberapa pegas yang berbeda elastisitasnya (kelentingannya) masing-masing

digantungkan pada sebuah statis. Pada masing-masing pegas tersebut digantungkan benda yang massanya sama. Jika semua pegas itu digetarkan maka frekuensinya berbeda-beda karena elastisitas pegas mempengaruhi periode, waktu gatar dan panjang gelombang.

5. a. Bandul pada ayunan dapat disebut getaran, karena bandul yang satu akan menggerakan bandul yang lainnya.

b. Cara yang baik dalam mengukur waktu ayunan adalah tangan kiri memegang stopwatch sementara tangan kanan mengayunkan bandul. Pada hitungan ketiga stopwatch dihidupkan bersamaan tangan kanan mengayunkan bandul.

6. frekuensi getaran yang ditimbulkan berbeda karena rangkaian percobaannya juga berbeda.

7. Bunyi ditimbulkan oleh getaran suatu benda.

8. Medium yang bisa menyampaikan bunyi ke telinga pendengar adalah melalui perambatan udara.

(21)

9.a. Resonansi adalah peristiwa turut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran benda lain.

b. Syarat terjadinya resonansi adalah jika bunyi tersebut terdengar lebih keras dari bunyi aslinya

10.Panjang pada resonansi kedua = 35 cm.

11.Dalam percobaan ruang tertutup, ternyata suhu udara pada saat itu adalah 70C. Maka cepat rambat bunyi pada tempat tersebut adalah

V = 331 x =

= 331 x 0,160128 = 53,062 m/s

Laporan Praktikum IPA Modul 6. Telinga

Kegiatan Praktikum 3 : Telinga

1. Percobaan Kepekaan Indera Pendengar Manusia

Tujuan

Untuk mengetahui kepekaan indera pendengar seseorang Alat dan Bahan

a. Dua sendok makan b. Dua Mangkuk

c. Saputangan dan kapas Cara Kerja

a. Tutuplah matamu dengan saputangan

b. Kedua teman yang lain masing-masing memegang sendok dan mangkok. Tentukan jarak antara temanmu yang ditutup matanya dengan anda yang memegang sendok dan mangkok, misalnya pertama 1 m, kemudian 2 m, begitu seterusnya

(22)

c. Setelah siap, anda yang ditutup matanya memberi aba-aba agar teman yang

memegang sendok mengetukkan sendok pada mangkok secara bergantian. Dapatkah anda mendengar bunyi yang dihasilkan ? dapatkah anda memperkirakan posisi teman anda berdiri ?

d. Kemudian, sumbatlah telinga kanan dan kiri secara bergantian dengan kapas.

Dapatkah anda mendengar dengan jelas ? telingan mana yang dapat mendengar dengan lebih baik.

e. Selanjutnya bergantian dengan teman anda. Ulangi kegiatan seperti yang anda lakukan sebanyak empat kali lagi, ujilah kemampuan telinga anda

f. Hasil observasi anda kemudian masukkan ke dalam table 6.1 a. Hasil Pengamatan

Tabel 6.1

Kepekaan Indera Pendengar Manusia No. Jarak Telinga sebelum

ditutup

Telinga setelah ditutup Keterangan Telinga kiri Telinga

kanan 1. 1 m Terdengar keras

sekali

Jelas Jelas

2. 3 m Terdengar keras Agak jelas Jelas 3. 6 m Terdengar kurang

keras

Agak jelas Masih jelas 4. 9 m Terdengar lirih Kurang jelas Masih jelas 5. 12 m Terdengar makin lirih Kurang jelas Kurang jelas

b. Pembahasan

Salah satu teman ditutup matanya hingga telinga ikut tertutup mengunakan sapu tangan. Dua orang lainnya memegang sendok dan mangkuk berjalan 1 m,3 m,6 m,9 m dan 12 m dikanan dan kiri teman yang ditutup telinganya. Lalu kedua orang yang memegang sendok dan mangkuk memukulkan benda tersebut secara bergiliran sesuai jarak tersebut. Hasil percobaannya tertuang dalam tabel diatas.

c. Kesimpulan

Keras lemahnya bunyi tergantung pada banyaknya sel penerima yang mengirim impuls ke otak. Semakin kuat gelombang bunyi semakin banyak sel reseptor yang bergerak.

(23)

2. Percobaan Stuktur dan Fungsi Telinga

Tujuan

Untuk mengetahui kepekaan indera pendengar seseorang Alat dan Bahan

a. Dua Sendok makan b. Dua mangkok

c. Saputangan dan kapas Cara Kerja

1. Tutuplah matamu dengan sapu tangan

2. Kedua teman yanng lain masing-masing memegang sendok dan mangkok. Tentukan jarak antara temanmu yang ditutup matanya dengan anda yang memegang sendok dan mangkok, misalnya pertama 1m, kemudian 2m, begitu seterusnya

3. Setelah siap, anda yang ditutup matanya memberi aba-aba agar teman yang

memegang sendok mengetukkan sendok pada mangkok secara bergantian. Dapatkah anda mendengar bunyi yang dihasilkan ? dapatkah anda meperkirakan posisi teman anda berdiri ?

4. Kemudian, sumbatlah telinga kanan dan kiri secara bergantian dengan kapas.

Dapatkan anda mendengar dengan jelas ? telinga mana yang dapat mendenngar dengan lebih baik ?

5. Selanjutnya bergantian dengan teman anda. Ulangi kegiatan seperti yang anda lakukan sebanyak empat kali lagi, ujilah kemampuan telinga teman anda 6. Hasil observasi teman anda kemudian masukkan ke dalam tabel 6.1 a. Hasil Pengamatan

1. daun telinga 2. lubang telinga 3. Selaput gendang 4. saluran gendang 5. tingkap bulat

(24)

6. saluran ½ lingkaran 7. tulang sangurdi 8. Rumah siput/koklea 9. Saluran eustachius

Tabel 6.2

Bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya No

.

Nama organ Bagian telinga Keterangan

Luar Tenga h

Dalam

1. Daun telinga √ Menangkap getaran

2. Lubang telinga √ Mengantarkan geteran

3. Kelenjar minyak √ Menangkap pertikel debu

dan menghalangi masuknya air

4. Gendang telinga √ Meneruskan gelombang

bunyi dari udara

5. Tulang martil √ Menangkap getaran dari

gendang telinga dan meneruskannya ke tingkap oval

6. Tulang landasan √

7. Tulang sangurdi √

8. Pembuluh eustachius

√ Memasukan udara ke telinga tengah dan menjadikanya tekanan udara di gendang telinga = tekanan udara diluar

9. Tingkap oval √ Menghantarkan getaran

udara

10. Labirin √ Menghasilkan cairan limfe

11. Koklea √ Mengubah getaran menjadi

impuls

12. Rumah siput √ Mengirimkan impuls ke otak

untuk diinterprestasikan menjadi bunyi

b. Pembahasan

(25)

Telinga pada manusia terdiri dari tiga bagian yaitu:

1. Telinga luar, terdiri atas:

a. Daun telinga → untuk menangkap getaran.

b. Lubang telinga → untuk penghantar getaran.

c. Kelenjar minyak → untuk menghasilkan minyak serumen yang berfungsi menangkap pertikel debu menghalangi masuknya air.

d. Gendang telinga → meneruskan gelombang bunyi dari udara.

2. Telinga tengah, terdiri dari:

a. Tulang martil, tulang landasan, tulang sangurdi → untuk menangkap getaran dari gendang telinga dan meneruskannya membran yang menyelubungi tingkap oval untuk diterskan lagi ke telinga dalam.

b. Pembuluh eustachius → untuk memasukan udara ke telinga tengah dan menjadikan tekanan udara di gendang sam dengan tekanan udara di luar gendang telinga.

2.Percobaan Struktur dan Fungsi Telinga Tujuan

Untuk mengetahui bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya Alat dan Bahan

1. Gambar struktur alat pendengaran manusia 2. Lembar pengamatan

3. Alat tulis Cara Kerja

a. Perhatikan gambar struktur alat pendengaran manusi berikut. Pada halaman 6.28 b. Beri nama dan jelaskan fungsinya bagian-bagian telinga mulai dari telinga bagian luar

sampai telinga bagian dalam sesuai yang ditnjuk dengan tanda anak panah.

c. Kemudian masukkan dalam Tabel 6.2

Tabel 6.2

Bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya

No Telinga Fungsi

Bagian Luar Bagian Tengah Bagian Dalam

(26)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

4. Percobaan Mekanisme Transmisi Pendengaran Tujuan

Untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi pada bagian-bagian telinga yang dilalui getaran suara dari suatu sumber bunyi.

Alat dan Bahan

a. Gambar Transmisi pendengaran b. Lembar Penngamatan

c. Alat tulis Cara Kerja

a. Pelajari gambar transmisi pendengaran berikut ini !

b. Jelaskan peristiwa yang terjadi pada bagian-bagian telinga yang dilalui getaran suara, secara berurutan sesuai dengan nomor yang ada pada gambar di atas

1. Gendang pendengaran 2. Tulang-tulang pendengaran 3. Tingkap oval

4. Koklea 5. Cairan Limfa Pertanyaan

1. Jelaskan peranan daun telinga pada proses mendengar dari sumber bunyi

(27)

2. Jelaskan fungsi saluran Eustachius !

3. Jelaskan proses terjadinya rambatan suatu bunyi/ suara hingga kita mendengar 4. Mengapa kemampuan mendegar seseorang satu dengan yang lain tidak sama 5. Factor-faktor apa saja yang mempengaruhi seseorang menjadi tuli

Tahap Awal / Pembukaan

Deskripsi foto/video Tahap awal persiapan, menyiapkan bahan-bahan praktikum

Proses Kegiatan

Deskripsi foto/video Tahap Kegiatan, Uji coba atau melakukan percobaan pada bahan

Praktikum

Tahap Akhir

Deskripsi foto/video Pengamatan dam pencatatan Hasil Uji coba Praktikum

Referensi

Dokumen terkait