MODUL 6
MODEL PEMBELAJARAN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN PERSPERKTIF GLOBAL
NAMA ANGGOTA KELOMPOK : 1. ANJELINA AGUSTIN
2. DASTIAN PUTRI
3. DYAH AYU ZAMHARIRO 4. FAJRIN HUMAIROH
5. FERI ANDRIANSYAH 6. SITI ANISA PUTRI
KEGIATAN BELAJAR
Model Pembelajaran
Perspektif Global dalam IPS SD
01
Evaluasi Pembelajaran Perspektif Global dalam IPS SD
02
Model Pembelajaran Perspektif Global
Kegiatan Belajar 1
1 1
4 Komponen yang perlu diperhatikan dalam merancang Model Pembelajaran
2
2 3 3 4 4
1. Mengacu pada kurikulum yang berlaku.
2. Sesuai dengan tingkat
perkembangan murid.
3. Sumber materi tentang masalah kontroversial dalam kurikulum.
Baik dari masyarakat, lingkungan, bahan bacaan dan media elektronik.
Produk atau tujuan yang akan dicapai, menjadi panduan bagi kegiatan proses belajar – mengajar sesuai dengan konsep “Pendidikan yang berwawasan tujuan”. Bahkan tujuan ini juga menjadi panduan bagi Teknik evaluasi yang akan
diterapkan.
Teknik Evaluasi non Tes dan Tes.
Evaluasi non tes, meliputi penilaian kegiatan tugas dan penampilan.
Evaluasi tes bisa dilakukan baik lisan maupun tertulis
Teknik Evaluasi Tujuan Yang Akan Di capai
Proses Pembelajaran Materi (Pokok Bahasan)
Penerapan dan penggunaan model pembelajaran harus sesuai dengan sifat materi dan tujuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran.
Contoh Penerapan Model Pembelajaran Perspektif Global
Ibu Guru membagi kelompok untuk pagelaran Pentas Drama untuk anak kelas 5 SD
Metode Pembelajaran : Metode Tugas Pelajaran Bahasa Inggris
Pementasan Drama Bawang Merah dan Bawang Putih
Terjadi pertukaran informasi melalui diskusi kelompok oleh Sila yang membantu teman – temannya melafalkan Bahasa inggris sedangkan sebaliknya Sila dibantu mengenal kebudayaan tradisional Indonesia oleh teman - temannya Tugas yang diberikan
Strategi yang digunakan yaitu pembinaan konsep, penanaman nilai dan sikap serta pengembangan keterampilan melalui pementasan Drama.
Media Pembelajaran : sarana pementasan Evaluasi : Penilaian kinerja kelompok dan hasil pementasan yang ditunjukan
Strategi, Media dan Evaluasi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PERSPEKTIF GLOBAL
Memperhatikan hakikat dasar mental yang melekat pada diri tiap individu siswa yang meliputi :
1. Dorongan ingin tahu (sense of curiosity) yang harus dilayani dan dikembangkan.
2. Minat terhadap sesuatu, khususnya terhadap pokok bahasan yang disajikan (sense of interest) yang juga harus dilayani, dipertahankan dan dikembangkan.
3. Dorongan ingin membuktikan sendiri apa yang dipelajari dalam kenyataan di lapangan (sense of reality).
4. Dorongan ingin menemukan sendiri hal – hal yang dipelajari di lapangan, dalam kehidupan praktis (sense of discovery).
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PERSPEKTIF GLOBAL
Memperhatikan asas – asas pembelajaran yang meliputi : 1. Dari yang telah diketahui ke arah yang akan diketahui.
2. Dari yang mudah ke arah yang makin sukar.
3. Dari yang sederhana ke arah yang makin kompleks.
4. Dari yang dekat ke arah yang makin jauh.
5. Dari yang konkret ke arah yang makin abstrak.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PERSPEKTIF GLOBAL
Kegiatan Proses Belajar – Mengajar
Segala hal yang telah digariskan dalam model pembelajaran harus telah menjadi bagian yang melekat pada diri kita sebagai guru.
Pengembangan Teknik Evaluasi
Evaluasi pelaksanaannya tidak hanya dilakukan pada akhir proses pembelajaran.
Evaluasi dilakukan secara bertahap berkesinambungan sesuai dengan proses pembelajaran. Evaluasi pada akhir proses pembelajaran, merupakan kegiatan penilaian yang menyeluruh untuk mengkaji dan menguji keberhasilan pencapaian tujuan yang telah dirumuskan.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PERSPEKTIF GLOBAL
Konsep
James G Womack (1970: 30-31) mengemukakan pengertian : konsep pada bidang studi IPS adalah suatu kata atau ungkapan yang berasosiasi dengan suatu sifat yang menonjol dan melekat. Pemahaman dan penggunaan konsep yang cocok selain bergantung pada sifat – sifat yang melekat juga tergantung pada makna definisi umum kata yang bersangkutan.
Konsep memiliki dua pengertian:
1. Pengertian denotatif = pengertian kata berdasarkan definisi kamus.
2. Pengertian konotatif = pengertian yang lebih tinggi yang harus dilatihkan kepada para siswa untuk memahaminya.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PERSPEKTIF GLOBAL
Pembinaan Konsep
James G Womack (1970: 32) pembinaan konsep itu dapat diartikan sebagai proses pengajaran aspek konotatif dari konsep – konsep. Proses ini memakan waktu yang lama untuk memperkenalkan konsep kepada para siswa dalam berbagai kesempatan sehingga seorang siswa dapat menemukan sendiri keragaman konotasi dari suatu konsep.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PERSPEKTIF GLOBAL
Strategi Pembinaan Konsep
John Jarolimek (1971 : 57-64) mengetengahkan tiga strategi sebagai berikut:
1. Membuat daftar (listing), mengelompokkan (grouping), dan membuat label (labeling).
2. Mengalami (experiencing), berhipotesis (hypothesizing),dan pengujian (testing).
3. Memperkenalkan contoh dan bukan contoh (recognizing examples and nonexamples)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PERSPEKTIF GLOBAL
Pengembangan Teknik Evaluasi
Sungguhpun dalam rangkaian proses evaluasi itu terus dilakukan, namun sebagai kegiatan puncak, terutama berkenaan dengan penguasaan siswa terhadap apa yang Anda sajikan, evaluasi dalam bentuk tes tertulis harus Anda lakukan. Tes ini, selain untuk menilai kemampuan para siswa, sebagai umpan balik juga menilai keberhasilan kinerja Anda selaku guru IPS.
Secara komprehensif, evaluasi yang Anda lakukan itu melalui Langkah – Langkah kegiatan sejak awal sampai penilaian tes akhir. Penilaian itu meliputi kegiatan
Tanya jawab, diskusi, tugas dengan hasilnya, sampai yang terakhir tadi, berupa tes
Tertulis. Evaluasi ini meliputi hal – hal yang kualitatif sampai pada nilai yang dapat diukur.
Evaluasi Pembelajaran Perspektif Global dalam IPS SD
Kegiatan Belajar 2
John W Best (1977: 13) bahwa evaluasi berkenaan dengan suatu penerapan yang segera harus dilakukan untuk mengungkapkan mutu hasil, proses atau program Pendidikan tertentu yang telah disepakati dan ditentukan tujuan atau nilainya. Evaluasi menyatakan keputusan tentang efektivitas, manfaat sosial, atau hasil yang diinginkan, proses atau program dan tidak menyangkut generalisasi yang mungkin dari suatu tatanan yang diperluas.
HAKIKAT
EVALUASI
ASAS EVALUASI
01 02 03
Evaluasi itu harus meliputi keseluruhan aspek pribadi peserta didik dan
keseluruhan aspek materi atau
pokokbahasan yang disajikan
Asas Komprehensif
atau Asas Keseluruhan
Evaluasi dilakukan berkesinambungan
dalam proses, mulai dari awal proses, selama
proses berlangsung dan pada saat proses
itu berakhir Asas Kesinambungan
atau Asas Kontinuitas
Evaluasi dilakukan berdasarkan kenyataan apa
adanya, tidak diwarnai oleh sifat
– sifat subjektif terutama dari yang melakukan
evaluasi.
Asas Objektivitas
1. Mengungkapkan penguasaan peserta didik terhadap materi atau pokok bahasan yang telah diperoleh dari proses pembelajaran.
2. Menemukan kelemahan materi, metode, media
pengajaran, dan tujuan yang dirumuskan
3. Mengungkapkan terpenuhi tidaknya tugas guru dalam melakukan pembelajaran terhadap para peserta didik.
4. Mengungkapkan tingkat perkembangan individual, yang selanjutnya digunakan untuk membimbing
pertumbuhan potensinya lebih lanjut.
FUNGSI
EVALUASI
TUJUAN EVALUASI
Menyusun Program bimbingan individual bagi para peserta didik dalam mencapai keberhasilan pembelajaran
Meningkatkan rangsangan kegiatan pembelajaran kepada para peserta didik.
Membuat laporan prestasi peserta didik berkenaan dengan hasil pembelajaran yang harus diketahui oleh orang tua masing masing.
Mendapatkan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran terhadap keberhasilan atau ketidakberhasilan kerja dan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Menemukan faktor – faktor pendorong dan penghambat keberhasilan pembelajaran, baik yang dilakukan oleh guru maupun oleh para peserta didik.