• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Ajar Fikih XII Lailatur Rochmah

N/A
N/A
Dini Nurinda Hanggarani, S.Pd, M.B.A

Academic year: 2024

Membagikan "Modul Ajar Fikih XII Lailatur Rochmah"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA Disusun Untuk Praktek Microteaching

Dosen Pembimbing : Nginayatul Khasanah, S.Pd.I., M.Pd.I.

Disusun oleh :

Nama Lengkap : Lailatur Rochmah

NIM : 21110110

Program Studi : Pendidikan Agama Islam Kelas : VII D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA KEBUMEN TAHUN AKADEMIK 2024/2025

(2)

MODUL AJAR Kurikulum Merdeka

Nama : Lailatur Rochmah

Nomor Induk Mahasiswa : 21110110

Fak. / Prodi / Semester : Tarbiyah / PAI / VII Tempat Praktik : Ruang 4

Mata Pelajaran : FIKIH

Jenjang : MA

Kelas / Semester : XII / 1

Elemen : Pernikahan Dalam Islam

Alokasi Waktu : 30 menit

Hari / Tanggal : Rabu, 25 September 2024

I. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu memahami dan menjelaskan hikmah pernikahan dalam Islam serta hukum-hukum terkait, seperti mahram, rukun nikah, akad nikah, dan hak serta kewajiban suami istri.

KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran) :

1. Peserta didik mampu menjelaskan 3 hikmah utama dari pernikahan dalam Islam, seperti menjaga kehormatan, menjaga keturunan, dan mendapatkan ridha Allah.

2. Peserta didik dapat menyebutkan dan menjelaskan perempuan- perempuan yang haram dinikahi, termasuk dari golongan kerabat, sepersusuan, dan mushaharah.

3. Peserta didik mampu memahami konsep khitbah (lamaran) dan menjelaskan rukun serta syarat sah akad nikah, termasuk ijab kabul, wali, dan saksi.

4. Peserta didik memahami dan dapat menjelaskan hak serta kewajiban suami istri dalam rumah tangga sesuai dengan ajaran Islam.

(3)

II. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan Wakt

u 1

.

Kegiatan Pendahuluan

1. Melakukan pembukaan dengan salam, doa dan menyapa siswa dengan hangat.

2. Mengecek kehadiran siswa.

3. Mengecek Kebersihan dan kerapian siswa dan sekitar siswa.

4. Menanamkan nasionalisme.

5. Memberi motivasi pada siswa.

6. Menyinggung sekilas materi yang telah lalu

7. Menuliskan dan menyampaikan secara lisan tujuan pembelajaran hari ini, yaitu Pernikahan dalam Islam, dan menjelaskan tujuan pembelajaran: memahami hikmah pernikahan dan hukum-hukum yang terkait.

8. Memberi pertanyaan pemantik.

"Apa yang kalian ketahui tentang pernikahan dalam Islam?"

5 menit

2. Kegiatan Inti

1. Guru menampilkan video singkat mengenai hikmah pernikahan dalam Islam link https://youtube.com/shorts/B4dLYLIV6GI?

si=ri7AWsRZTB2gnDr0. Video ini bertujuan untuk memberikan pemahaman awal dan menarik perhatian siswa.

2. Guru membagikan bahan ajar yang berisi ringkasan materi mengenai hukum-hukum pernikahan, mahram, dan rukun nikah.

3. Guru membagi siswa ke dalam dua kelompok berdasarkan minat atau secara acak. Setiap kelompok akan membahas salah satu topik:

a. Kelompok 1:

Materi 1: Hikmah pernikahan

Materi 2: Mahram (Perempuan yang haram dinikahi) b. Kelompok 2:

Materi 1: Ketentuan akad nikah Materi 2: Rukun nikah

20 menit

(4)

No Kegiatan Wakt u 4. Setiap kelompok mendiskusikan topik yang telah ditentukan.

Mereka diminta untuk mencatat poin-poin penting yang mereka dapat dari diskusi. Siswa harus siap untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka.

5. Setelah diskusi kelompok, guru mengadakan kuis dengan metode TGT. Setiap kelompok diberi kartu stiky note untuk menjawab pertanyaan yang telah disiapkan oleh guru.

Pertanyaan berupa:

a. Sebutkan dua hikmah pernikahan dalam Islam!

b. Apa yang dimaksud dengan mahram?

c. Apa saja rukun nikah yang harus dipenuhi?

d. Sebutkan kewajiban suami dalam pernikahan!

e. Apakah seorang paman bisa dinikahi? Kenapa?

kertas jawaban ditempelkan di tabel yang telah disiapkan di papan tulis. Poin diberikan untuk setiap jawaban yang benar dan cepat.

6. Mengumumkan kelompok yang mendapatkan poin tertinggi dan memberikan apresiasi.

3 .

Kegiatan Penutup

1. Siswa menyimpulkan materi.

2. Melaksanakan evaluasi.

3. Umpan balik.

4. Tindak lanjut.

5. Menyampaikan materi yang akan datang Bab 2 perceraian.

6. Doa.

7. Salam.

5 menit

III. Penilaian Hasil Belajar (Asesmen)

1. Asesmen Awal Pembelajaran (Lisan/Tertulis)

No. Pernyataan Benar

(✓) Salah

(✗) 1. Pernikahan dalam Islam adalah ikatan suci antara

seorang pria dan wanita.

2. Seorang paman termasuk mahram yang bisa dinikahi.

(5)

No. Pernyataan Benar

(✓) Salah

(✗) 3. Akad nikah memerlukan dua saksi yang adil.

4. Seorang wanita bisa menikahi lebih dari satu pria dalam waktu bersamaan.

5. Mahram adalah perempuan yang haram dinikahi menurut Islam.

6. Salah satu rukun nikah adalah wali.

7. Kewajiban suami dalam pernikahan tidak mencakup memberi nafkah.

8. Walimatul 'ursy adalah acara yang diadakan setelah akad nikah.

9. Seorang istri berhak mendapatkan mahar dari suaminya.

10. Perkawinan di Islam tidak memerlukan persetujuan dari wali.

Kunci Jawaban :

No. Pernyataan Jawaban

1. Pernikahan dalam Islam adalah ikatan suci antara seorang pria dan

wanita. Benar

2. Seorang paman termasuk mahram yang bisa dinikahi. Salah 3. Akad nikah memerlukan dua saksi yang adil. Benar 4. Seorang wanita bisa menikahi lebih dari satu pria dalam waktu

bersamaan. Salah

5. Mahram adalah perempuan yang haram dinikahi menurut Islam. Benar

6. Salah satu rukun nikah adalah wali. Benar

7. Kewajiban suami dalam pernikahan tidak mencakup memberi

nafkah. Salah

8. Walimatul 'ursy adalah acara yang diadakan setelah akad nikah. Benar 9. Seorang istri berhak mendapatkan mahar dari suaminya. Benar 10. Perkawinan di Islam tidak memerlukan persetujuan dari wali. Salah Skor Penilaian :

a. Setiap jawaban benar diberi 1 poin.

b. Setiap jawaban salah diberi 0 poin.

Total Skor:

a. Skor Maksimal: 10 poin b. Interpretasi Skor:

1) 8-10 poin: Sangat Baik (Pemahaman baik mengenai materi)

2) 5-7 poin: Cukup Baik (Pemahaman perlu ditingkatkan)

(6)

3) 0-4 poin: Perlu Perhatian (Pemahaman dasar perlu diperbaiki)

2. Assesmen Formatif

Tabel Penilaian Asesmen Formatif

No Nam

a Sisw

a

Partisipasi Diskusi

Kemampua n Membaca

Ayat

Kualitas Argumen

Keterampilan Presentasi

Aktivita s TGT

Total Skor

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Kriteria Penilaian:

 1: Sangat Kurang

 2: Kurang

 3: Cukup

 4: Baik

 5: Sangat Baik

Nilai= skor perolehan

skor maksimal(25)×100 3. Asesmen Sumatif

Petunjuk: Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Hikmah-hikmah pernikahan dalam Islam antara lain adalah:

A. Memperoleh keturunan B. Menjalin silaturahmi

C. Menciptakan ketenangan jiwa

(7)

D. Semua jawaban benar E. Tidak ada hikmah

Jawaban yang benar: D. Semua jawaban benar 2. Perempuan yang haram untuk dinikahi adalah:

A. Perempuan sepersusuan B. Ibu kandung

C. Saudara perempuan D. Semua jawaban benar

E. Hanya ibu kandung dan saudara perempuan Jawaban yang benar: D. Semua jawaban benar

3. Ketentuan khitbah dalam Islam antara lain mencakup:

A. Melibatkan orang tua

B. Harus dilakukan di tempat ibadah C. Dilarang berlama-lama

D. Hanya laki-laki yang mengajukan E. Semua jawaban benar

Jawaban yang benar: A. Melibatkan orang tua

4. Pengertian dan dasar hukum pernikahan dalam Islam adalah:

A. Ijab kabul yang dilakukan di hadapan saksi B. Kontrak yang dilakukan tanpa saksi

C. Hanya untuk mendapatkan keturunan D. Tidak ada dasar hukum dalam Islam E. Hanya sah jika dihadiri oleh wali

Jawaban yang benar: A. Ijab kabul yang dilakukan di hadapan saksi 5. Rukun nikah yang harus ada adalah:

A. Saksi dan mahar B. Ijab dan kabul C. Wali nikah

D. Semua jawaban benar E. Hanya wali dan saksi

Jawaban yang benar: D. Semua jawaban benar

(8)

6. Yang berhak menjadi wali nikah adalah:

A. Ayah B. Kakek

C. Saudara laki-laki D. Semua jawaban benar E. Hanya ayah dan kakek

Jawaban yang benar: D. Semua jawaban benar 7. Walimatul ‘ursy adalah:

A. Acara pernikahan

B. Jamuan makan yang diselenggarakan berkenaan dengan pernikahan C. Proses khitbah

D. Ijab kabul

E. Semua jawaban salah

Jawaban yang benar: B. Jamuan makan yang diselenggarakan berkenaan dengan pernikahan

8. Hak dan kewajiban suami dan istri dalam rumah tangga mencakup:

A. Suami wajib memberi nafkah, istri wajib mengurus rumah B. Istri wajib memberi nafkah, suami mengurus rumah C. Suami dan istri tidak memiliki hak dan kewajiban D. Hanya suami yang memiliki hak

E. Hanya istri yang memiliki hak

Jawaban yang benar: A. Suami wajib memberi nafkah, istri wajib mengurus rumah

9. Siapakah yang memberikan nasihat kepada seorang ayah tentang memilih pasangan hidup untuk putrinya?

A. Imam Malik B. Hasan Al-Bisri C. Al-Ghazali D. Ibn Taimiyah E. Sufyan al-Thauri

Kunci Jawaban yang benar : B. Hasan Al-Bisri

(9)

10. Ayat Al-Qur'an manakah yang menjelaskan tentang pentingnya menikah sebagai salah satu cara untuk menjaga kesucian diri?

A. Surah An-Nisa (4): 1 B. Surah Al-Baqarah (2): 221 C. Surah Ar-Rum (30): 21 D. Surah Al-Mu'minun (23): 5-7 E. Surah Al-Imran (3): 14

Kunci Jawaban yang benar : C. Surah Ar-Rum (30): 21

Kriteria Penilaian : Skor Jawaban Benar : 1 Skor Jawban salah : 0 Nilai=Skor Perolehan ×10

Kebumen, 25 September 2024

Dosen Pembimbing Praktikan

Nginayatul Khasanah, S. Pd. I., M. Pd. I Lailatur Rochmah

NIDN. 2112018702 NIM. 21110110

(10)

IV. Lampiran-Lampiran

1. Capaian Pembelajaran (CP)

Peserta didik memahami konsep Islam tentang jinayah, hudud, bughat, riddah, peradilan dan konsep Islam tentang perkawinan.

2. Bahan bacaan Pendidik dan Peserta Didik

Pernikahan dalam Islam

Pernikahan dalam Islam adalah sebuah ikatan suci yang memiliki banyak hikmah dan tujuan yang mendalam. Salah satu hikmah utama dari pernikahan adalah untuk mencapai kebahagiaan, baik secara spiritual maupun emosional. Dalam konteks ini, kehadiran pasangan hidup dapat menjaga kesehatan mental dengan memberikan dukungan emosional, sehingga mengurangi perasaan kesepian. Selain itu, pernikahan juga berperan penting dalam menjalin hubungan sosial yang lebih luas, mempererat tali persaudaraan antar keluarga, dan menciptakan lingkungan yang harmonis dalam masyarakat. Bagi umat Islam, menjalankan pernikahan sesuai dengan ajaran agama bukan hanya sekadar tuntutan, tetapi juga merupakan jalan untuk meraih pahala dan keberkahan dari Allah.

Dalam pernikahan, terdapat batasan tertentu mengenai perempuan yang haram untuk dinikahi, yang dikenal sebagai mahram. Kategori mahram mencakup perempuan dari golongan kerabat, seperti ibu, nenek, saudara perempuan, dan sepupu, yang tidak boleh dinikahi. Selain itu, perempuan sepersusuan juga menjadi mahram, yaitu mereka yang menyusui dan yang disusui. Terdapat juga golongan mushaharah atau persemendaan, yang meliputi ibu mertua dan putri mertua. Selain itu, seorang pria tidak boleh menikahi dua perempuan yang bersaudara atau memiliki hubungan darah.

Khitbah, atau lamaran, adalah tahap awal sebelum pernikahan, di mana sebaiknya dilakukan dengan cara yang baik dan penuh penghormatan. Pada saat akad nikah, ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi, termasuk

(11)

adanya rukun nikah yang terdiri dari suami, istri, wali, dan dua saksi. Ijab kabul menjadi bagian penting dalam akad nikah, di mana suami menyatakan persetujuannya dan istri menjawab dengan penerimaan. Wali nikah, yang biasanya merupakan ayah atau kerabat dekat, memiliki peran penting dalam proses ini, di mana wali harus memenuhi syarat-syarat tertentu.

Setelah pernikahan dilangsungkan, walimatul 'ursy menjadi momen untuk merayakan dan mengumumkan pernikahan kepada masyarakat.

Acara ini bertujuan untuk berbagi kebahagiaan dengan keluarga dan teman- teman serta menjalin hubungan baik antar keluarga. Dalam pernikahan, suami dan istri juga memiliki hak dan kewajiban yang harus dipenuhi.

Suami berhak atas ketaatan istri dalam hal-hal yang sesuai dengan syariat, sementara istri berhak mendapatkan perlindungan, nafkah, dan perlakuan yang baik dari suami. Kewajiban suami mencakup tanggung jawab untuk memberikan nafkah, perlindungan, dan pendidikan kepada istri, sedangkan istri memiliki kewajiban untuk mengurus rumah tangga dan mendukung suami dalam menjalankan tugasnya. Dengan demikian, pernikahan dalam Islam bukan hanya merupakan ikatan antara dua individu, tetapi juga merupakan komitmen untuk saling mendukung dan memenuhi hak serta kewajiban masing-masing.

3. Glosarium

a. Akad Nikah: Proses resmi pernikahan yang melibatkan ijab (pernyataan) dan kabul (penerimaan) antara calon suami dan istri yang disaksikan oleh wali dan saksi.

b. Hikmah: Pelajaran atau manfaat yang dapat diambil dari suatu peristiwa, dalam hal ini berkaitan dengan pernikahan yang memberikan kebahagiaan dan dukungan emosional.

c. Khitbah: Lamaran atau proses meminang yang dilakukan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan sebelum pernikahan.

(12)

d. Mahram: Perempuan yang haram untuk dinikahi karena adanya hubungan darah, hubungan susuan, atau pernikahan.

e. Mushaharah: Hubungan yang terjadi akibat pernikahan, di mana seorang perempuan menjadi mahram bagi suami dan keluarganya.

f. Rukun Nikah: Unsur-unsur yang harus ada dalam pernikahan, yaitu suami, istri, wali, dan saksi.

g. Sighat (Ijab Kabul): Pernyataan resmi dari calon suami dan istri yang menandakan kesepakatan untuk menikah.

h. Walimatul 'Urs: Acara syukuran atau resepsi yang diadakan setelah pernikahan untuk merayakan dan mengumumkan pernikahan kepada masyarakat.

i. Wali Nikah: Orang yang berhak dan bertanggung jawab untuk menikahkan calon pengantin perempuan, biasanya adalah ayah atau kerabat dekat.

j. Hak dan Kewajiban Suami Istri: Tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh suami dan istri dalam pernikahan, seperti nafkah, perlindungan, dan pengelolaan rumah tangga.

k. Ijab: Pernyataan kesediaan dari calon suami untuk menikahi calon istri.

l. Kabul: Penerimaan dari calon istri atas pernyataan ijab yang disampaikan oleh calon suami.

m. Persemendaan: Hubungan mahram yang terjadi akibat pernikahan, di mana anggota keluarga menjadi mahram satu sama lain.

n. Nafkah: Kewajiban suami untuk memberikan kebutuhan finansial kepada istri dan anak-anak dalam rumah tangga.

o. Berkah: Keberkahan atau kebaikan yang diharapkan dari suatu tindakan, dalam hal ini pernikahan sebagai jalan untuk mencapai kehidupan yang bahagia dan harmonis.

4. Daftar Pustaka

(13)

Rohim, H. M. A. (2020). Fikih MA kelas XII peminatan keagamaan.

Kementerian Agama RI.

Referensi

Dokumen terkait