MODUL AJAR
A. IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM
Nama Sekolah : SMK
Program Keahlian : Teknik Mekanik Industri Mata Pelajaran : Sistem Hidrolik, Pneumatik Kelas / Semester : XII / 5
Tahun : 2022
Alokasi Waktu : 74 JP
Fase : F
Elemen : Sistem Hidrolik, Pneumatik
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami komponen, simbol komponen, gambar diagram, instalasi pyur dan elektro hidrolik dan pneumatik, memeriksa komponen sistem hidrolik dan pneumatik, memperbaiki / mengganti komponen sistem hidrolik dan pneumatik, memahami pemeliharaan preventif, pemeriksaan / penyetelan pada sistem hidrolik dan pneumatik, mendiagnosa kesalahan, memperbaiki kerusakan sistem hidrolik dan pneumatik, memahami pengujian ulang kelayakan (recommission) hasil perbaikan.
Kompetensi Awal : siswa memahami rumus dan definisi dari tekanan fluida Profil Pelajar Pancasila : 1.Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia.
2. Berkebhinekaan Global 3. Mandiri
4. Bergotong Royong 5. Bernalar Kritis 6. Kreatif
Sarana dan Prasarana : Pneumatik simulation, Fluid shim Simulator, Jobsheet, Gunting, Seal tape, Kompresor
Jumlah Peserta Didik : 70 orang
B. KOMPETENSI INTI
Pertemuan ke : 1-6
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu memahami komponen, simbol komponen, gambar diagram, instalasi pyur dan elektro hidrolik dan pneumatic Pemahaman Bermakna
(berkaitan dengan
kompetensi keahlian atau produk yang dibuat atau kehidupan sehati-hari)
: Sistem pneumatik, hidrolik dipergunakan pada semua alat dari ringan, menengah sampai berat bertujuan untuk memudahkan pekerjaan manusia.
Pertanyaan Pemantik : Mengapa sistem pneumatik, hidrolik dapat memudahkan pekerjaan manusia?
Model Pembelajaran : Project Based Learning Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan :
1) Salah satu siswa secara mandiri memimpin doa bersama untuk memulai aktivitas 2) Guru menyapa siswa dan melakukan pemeriksaan kehadiran
3) Guru menjelaskan aturan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja sebelum melakukan praktik di bengkel
Kegiatan Inti :
Fase 1 : Stimulation (Pemberian Rangsangan)
Siswa mempersiapkan gambar kerja, langkah kerja, alat ukur, material ajar dan pneumatik simulation
Fase 2 : Problem Statement (Identifikasi Masalah)
Siswa melakukan analisa rangkaian pneumatik pada jobsheet.
Siswa melengkapi pertanyaan pertanyaan jobsheet Fase 3 : Data Collection (Pengumpulan Data)
Siswa melakukan praktik perangkaian pneumatik sesuai dengan gambar kerja / jobsheet.
Guru melakukan pendampingan kepada siswa saat praktik perangkaian pneumatik Fase 4 : Data Processing (Pengolahan Data)
Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa jika mengalami kesulitan dalam praktik Siswa secara sistematis merangkai pneumatik sesuai jobsheet serta terpandu dengan guru.
Fase 5 : Verification (Pembuktian)
Guru dan siswa bersama-sama melakukan ujicoba hasil rangkaian pneumatik Fase 6 : Generalization (Menarik Kesimpulan)
Siswa mengkomunikasikan kendala yang dihadapi dalam praktik merangkai pneumatik
Kegiatan Penutup :
1) Guru memberikan apresiasi dan motivasi kepada siswa
2) Guru menjelaskan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja setelah selesai praktik di bengkel
3) Siswa menuliskan pengalaman baru yang didapatkan hari ini pada buku catatan kerja bangku
4) Secara mandiri, siswa memimpin doa bersama setelah selesai melakukan aktivitas di bengkel
Assemen V Diagnostik
V Formatif Sumatif Pengayaan dan Remideal : -
C. LAMPIRAN
Lembar Kerja / Jobsheet (Gambar Kerja, Work Preparation, Form Penilaian dan Kriteria Penilaian) :
- Gambar kerja kompetensi 1 - Work preparation kompetensi 1 - Form penilaian kompetensi 1 - Kriteria penilaian kompetensi 1
Bahan Bacaan (handout, acuan standarisasi; link video, dll) : - rangkaian pneumatik, Fluid shim simulator
Glosarium :
Sistem pneumatik, hidrolik dipergunakan pada semua alat dari ringan, menengah sampai berat bertujuan untuk memudahkan pekerjaan manusia. Sistem Pneumatik bisa
menggunakan lebih dari satu aktuator / siilnder kerja sebagai penerus output dari sistem pneumatik
Daftar Pustaka :
Buku Teknik Produksi Mesin Industri. Wirawan Sumbodo, Sigit Pujiono, Agung Pambudi, Komariyanto, Samsudin Anis, Widi Widayat. Di publish. 2008.
Disahkan oleh
Ali Rohman. M.Pd Kepala Sekolah
Disahkan oleh
Wawan Hadianto. S.Pd Waka Kurikulum
Serang, ...Januari 2023 Dibuat oleh
Ramdan,S.Pd.
Guru Pengampu
Tugas!
1. Beri nama setiap komponen pneumatic berikut!
2. Tentukan system dalam kondisi NO atau NC!
3. Buat rangkaian!!!
Tugas!
4. Beri nama setiap komponen pneumatic berikut!
5. Tentukan system dalam kondisi NO atau NC!
6. Buat rangkaian!!!
2
1 3
S2
2
1 3
S3
4 2
1 3
2
1 3
100%
S1 S4
100%
STANDAR UMUM PROSEDUR OPERASIONAL
PEMELIHARAAN/PERBAIKAN INSTALASI SISTEM PNEUMATIK DUA ACTUATOR.
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi manufacturing berkembang sangat pesat terutama pada penggunaan listrik dan pneumatic dalam sebuah system yang dikenal dengan elektropneumatik. Sebagaimana kita tahu sistem pneumatik merupakan system yang menggunakan udara bertekanan sebagai sumber energi utama untuk menggerakkan valve, silinder maupun komponen pneumatic lainnya. Pada uji kompetensi praktik kejuruan ini dibatasi pada instalasi system pneumatic dua actor. Hal tersebut dilakukan karena adanya kendala teknis dari sekolah. Dalam menguasai kompetensi keahlian pneumatik pengetahuan tentang desain dan fungsi komponen pneumatik sangat diperlukan sebagai upaya menggabungkan ke dalam sistem kontrol pneumatik, penekanannya adalah pada fungsi komponen, karena desainnya adalah tanggung jawab pabrik pembuat komponen. Ukuran sambungan / saluran biasanya menunjukkan kapasitas kontrol atau operasinya, yang juga dapat bervariasi tergantung pada desain komponen.
Komponen kontrol pneumatik yang sering dipakai yaitu silinder dan katup pneumatik. Ada beberapa jenis silinder, tetapi yang menjadi paket uji adalah silinder kerja tunggal dan silinder kerja ganda.
Pada silinder yang perlu diketahui adalah konstruksi, cara kerja, kecepatan silinder dan kebutuhan udara silinder. Pokok bahasan lain yaitu tentang macam-macam katup seperti katup kontrol arah, katup kontrol aliran, katup serta katup tunda waktu.
2. Gambar Sirkuit Rangkaian Sistem Pneumatik 2 Actuator
a. Menyiapkan kertas, mistar dan alat tulis untuk pembuatan gambar sirkuit rangkaian system pneumatic dua actuator.
b. Menggambar simbol-simbol komponen sistem pneumatik yang dibutuhkan dalam pembuatan rangkaian dua actuator dengan peralatan yang ada atau menggunakan computer dengan software FluidSIM 3. 5/ versi terbaru atau dengan software desain lainnya.
c. Membuat garis/jalur rangkaian _pneumatic dua actuator dengan menggunakan peralatan yang ada atau bisa menggunakan Komputer dengan software FluidSIM 3.5 / versi terbaru atau dengan software desain lainnya.
3. Bahan dan Peralatan a.
Bahan
No Nama Komponen Spesifikasi Ket
1. Unit Layanan (service unit)
-Penyaring (filter)
-
Pengatur tekanan (pressure regulator)
-Penunjuk tekanan (pressure gauge)
-Pelumas (lubricator)
P Max = 10 Kgf/cm
22. Katup utama (master valve) 5/2-way air operated P Max = 8 Kgf/cm
23. Katup pengatur arah gerak ( directional
control valve)
3/2-way valve NC Hand Operated P Max = 8 Kgf/cm
24. Katup pengatur aliran (flow adjuster valve) P Max = 8 Kgf/cm
25 Silinder gerak ganda (double acting cylinder) P Max = 10 Kgf/cm
26 Silinder gerak tunggal (single acting
cylinder) P Max = 10 Kgf/cm
27 Katup OR (Shutle Valve) P Max = 10 Kgf/cm
28 Peredam suara (air muffler) P Max = 10 Kgf/cm
29 Sambungan T (union T female) P Max = 10 Kgf/cm
210 Sambungan L (elbow male/female) P Max = 10 Kgf/cm
211 Sambungan Lurus 1/8” P Max = 10 Kgf/cm
212 Sambungan Lurus 1/4” P Max = 10 Kgf/cm
213 Selang Polyuretane P Max = 10 Kgf/cm
214 Selang Kompressor P Max = 10 Kgf/cm
215 Perapat (seal tape) Standar
b.
Peralatan
No Nama Komponen Spesifikasi Ket
1 Kompresor udara (air compressor) P Max = 10 Kgf/cm
22 Kunci pass LK 12,13,14,24
3 Obeng Plus, Flate
4 Gunting / Cutter Standar
5 Bor Portable 550 Watt
6 Tang Standar
7 Majun Cotton
4. Merakit Komponen Rangkaian Sistem Pneumatik 2 Actuator
Memasang beberapa komponen utama /bahan yang dibutuhkan pada rangka kerja dengan menggunakan alat dan instrument pendukung sesuai posisi dan kedudukan menurut gambar sirkuit.
a. Menyambung/merakit selang keterminal sambungan dengan urutan sebagai berikut:
1. Rangkaian Tenaga.
Melakukan perangkaian terhadap system pneumatic dengan cara menghubungkan sumber tenaga (udara yang merupakan output dari service unuit) ke saluran-saluran tekanan (P) pada setiap katup kendali.
2. Rangkaian Kontrol
Melakukan perangkaian terhadap system pneumatic dengan cara menghubungkan saluran-saluran kerja (A, B, C) pada katup kendali (katup 3/2) ke saluran-saluran control (X,Y,Z) pada katup kendali utama /master valve (katup 5/2) .
3. Rangkaian Kerja
Melakukan perangkaian terhadap system pneumatic dengan cara menghubungkan saluran-saluran kerja (A, B) pada katup kendali utama master valve (katup 5/2) ke titik-titik sambungan pada elemen kerja (silinder kerja ganda).
5. Menguji Fungsi Rangkaian Sistem Pintu Pneumatik dan Pres Pneumatik 2 aktuator
Membuka Shut Off Valve/ katup buka tutup pada kompresor udara (Air Compressor) sehingga udara bertekanan mengalir ke satuan pelayanan (Service Unit).
a. Mengatur pengatur tekanan (Pressure Regulator) pada satuan pelayanan (Service Unit) sesuai dengan kebutuhan tekanan (rekomendasi 8 Kgf/cm2).
b. Mulai mengoperasikan system pneumatic 2 aktuator dengan cara menekan push buton deten “on” hal ini mengakibatkan aliran udara dari kompresor, unit service, dan masuk ke 6 titik percabangan. Pada cabang 1 udara masuk ke katup 3/2 karena katup tersebut sudah tersentuh oleh roler maka udara dari cabang 2 masuk ke saluran kerja katup 5/2 dan membuka saluran tekan dan katup point 4 sehingga udara masuk kedalam silinder kerja ganda 1 dan menggerakan torak dari S1 ke S2. Ketika S2 tersentuh roler dari torak silinder 1 maka katup 3/2 aktif dan udara pada titik cabang 3 masuk kedalam saluran kerja katup 5/2 dan membuka katup 2, sehingga udara masuk kedalam silinder dan menggerakan torak silinder 2 dari S2 ke S1. Begitu juga yang terjadi dengan silinder 2 . udara masuk dari cabang 4 dan masuk kedalam saluran kerja katup 5/2 kedua sehingga udara dari cabang 5 masuk kedalam saluran 4 dan masuk kedalam silinder 2 sehingga torak bergerak dari S3 ke S4. Ketika torak menyentuh katup 3/2 maka udara mengalir dari cabang 6 ke saluran kerja katup 5/2 sehingga udara mengalir dari cabang 5 membuka saluran 2 katup 5/2 dan masuk kedalam silinder sehingga silinder 2 bergerak dari S4 ke S3. Dan selanjutnya.
c. Setelah proses pengujian selesai maka instalasi akan dibuka, dalam membuka instalasi yang harus dilakukan adalah menghilangkan udara bertekanan pada instalasi dengan cara menutup shut off valve atau katup buka tutup pada kompresor selanjutnya menghilangkan udara sisa dengan mengeluarkannya melalaui saluran pembuangan pada filter (exhaust port).
d. Membuka seluruh instalasi selang dengan cara menekan terminal sambungan sambil ditarik. (Kesalahan mungkin dilakukan yaitu peuji langsung menarik selang tanpa ditekan )
6. Penggunaan Alat dan Keselamatan Kerja
a. Menggunakan alat-alat keselamatan kerja yang telah direkomendasikan
b. Menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan ancaman keselamatan bagi manusia, alat kerja dan lingkungan seperti menggunakan peralatan tidak pada fungsinya.
c. Alat digunakan secara tepat sesuai dengan fungsinya.
7. Materi Ujian
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan
- Bahan disiapkan sesuai kebutuhan dan mengacu pada gambar b. Memahami SOP meliputi :
- Kemampuan menjelaskan urutan atau tahapan pengerjaan instalasi rangkaian sistem pneumatic - Kemampuan menjelaskan fungsi beberapa komponen
c Merakit system Pneumatic sesuai dengan gambar
-Pemasangan menurut saluran kerja, saluran kontrol dan saluran power d. Menjelaskan mekanisme kerja alat yang dirangkai
e. Menganalisa rangkaian system Pneumatic sesuai dengan gambar
- Analisis komponen yang bisa dihilangkan atau penambahan komponen untuk meningkatkan efisiensi
No. Nama
Alat/Komponen/Bahan
Spesifikasi Jumlah
1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Double Acting Cylinder (DAC) Katup 5/2 atau 4/2
Katup pengatur aliran Katup 3/2 (No/Nc) Selang Pneumatik Kompresor
FRL
250 mm Max Pres 10 Psi Air silencer
Push Buton Detten Max Pres 10 Psi Diameter 8 mm 1 Hp Tek Max 10 Psi Tek Max 10 Psi
2 2 4 12 m
1 1
4 2
5 1
3
S1 S2
2
1 3
S2 2
1 3
S1
40%
40%
2
1
4 2
5 1
3
S3 S4
2
1 3
S4 2
1 3
S3
40%
40%
RINGKASAN SINGKAT KOMPONEN UTAMA SISTEM PNEUMATIK, SIMBOL, FUNGSI DAN KEGUNAANNYA
1. Sumber Tenaga (Energy Source)
Tenaga yang dimaksud pada sistem pneumatic adalah udara bertekanan, sedangkan alat yang dapat menghasilkan atau yang menjadi sumber udara bertekanan adalah kompresor udara (air compressor). Adapun dalam penggambaran rangkaian sistem pneumatic kompresor digambarkan dalam bentuk simbol saja sesuai standar ISO 1219 seperti gambar berikut ini.
Simbol Kompresor Udara
(Air Compressor) menurut ISO 1219 Simbol segitiga yang
tidak dihitamkan/diarsir inilah yang
membedakan simbol kompresor dengan pompa
2. Satuan Pelayanan (Service Unit)
Satuan pelayanan (service unit) adalah salah satu komponen utama sistem pneumatic yang berfungsi sebagai jasa layanan pengolahan udara bertekanan yang berasal dari kompresor yang diantaranya adalah membersihkan udara
bertekanan dari kontaminan sebelum masuk kedalam sistem, mengatur tekanan udara yang masuk dan melakukan mekanisme pelumasan pada komponen gerak sistem pneumatic. Satuan pelayanan terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing komponen melakukan tugas sesuai fungsinya. Adapun komponen yang dimaksud yang terdapat dalam service unit adalah :
Penyaring (Filter): berfungsi sebagai penyaring udara bertekanan dari kontaminan agar udara bertekanan yang masuk kesistem adalah udara yang benar-benar bersih. Kontaminan yang harus dihilangkan adalah partikel debu dan uap air.
Pengatur Tekanan (Pressure Adjuster)
Berfungsi mengatur berapa besar tekanan udara yang masuk kesistem. Dalam pengaturan tekanan ada dua alat yang terdapat pada pengatur tekanan yaitu alat pengatur tekanannya yang disebut pressure regulator dan penunjuk tekanannya yang disebut pressure gauge atau biasa disebut manometer.
Pelumas (Lubricator)
Berfungsi melakukan mekanisme pelumasan dengan cara melarutkan cairan pelumas pada udara bertekanan sehingga cairan pelumas dapat terbawa oleh aliran udara bertekanan.
Adapun dalam penggambaran satuan pelayanan (service unit) pada rangkaian sistem pneumatic digambarkan dalam bentuk symbol sesuai standar ISO 1219 seperti gambar berikut ini.
Penyaring (Filter)
Pengatur Tekanan (Pressure Adjuster) Saluran Pembuangan Udara Sisa/
Terjebak (Separator / Exhaust Port)
Pelumas (Lubricator)
Saluran Udara Masuk (Inlet)
Saluran Udara Keluar (Outlet)
3. Katup Pengatur Utama (Master Valve)
Katup pengatur utama (master valve) umumnya adalah jenis katup yang diperuntukan untuk melakukan pengaturan / pengontrolan sistem kerja pada actuator jenis silinder gerak ganda (double acting cylinder). Sistem kerja dari katup ini ada beberapa jenis, dalam pengoperasiannya dilakukan oleh udara (air operated) ada juga yang dilakukan oleh solenoid (electrical operated). Katup utama (master valve) yang kita miliki adalah jenis katup 5/2 dengan pengoperasian dilakukan oleh udara (air operated). Jenis katup ini memiliki 5 buah terminal/saluran dan 2 posisi dan memiliki 2 buah saluran control sebagai pengoperasinya. Adapun ke 5 terminal tersebut adalah:
- 1 terminal/saluran tekanan (pressure connector/port) dengan lambang P - 2 terminal/saluran kerja (service connector/port) dengan lambang A dan B - 2 terminal/saluran buang (return connector/port) dengan lambang R dan R
Sedangkan 2 posisi yang dimaksud adalah:
- 1 posisi utama yaitu posisi pengoperasian pada saluran kerja utama - 1 posisi kedua yaitu posisi pengoperasian pada saluran kerja kedua
Sedangkan 2 saluran kontrol yang dimaksud adalah:
- 1 saluran control pengoperasian posisi utama - 1 saluran control pengoperasian posisi kedua
Seperti diketahui bahwa posisi utama merupakan posisi yang terletak pada sebelah kanan pada gambar
symbol sedangkan posisi kedua ada pada sebelah kiri dan pada posisi utama lah lambang dari terminal/saluran
dicantumkan dan merupakan posisi sambungan rangkaian pada gambar. Adapun dalam penggambaran katup
utama (master valve) pada rangkaian sistem pneumatic digambarkan dalam bentuk simbol sesuai standar ISO 1219
seperti gambar berikut ini.
Posisi Utama Posisi
Kedua
Saluran Kerja B Saluran Kerja A
Saluran Tekanan
Saluran Buang B Saluran Buang A
RA P RB
B A
X Y
Saluran Kontrol Saluran Kontrol
4. Katup Kendali Arah (Directional Control Valve)
Katup kendali arah (directional control valve) adalah katup yang digunakan sebagai pengatur/pengontrol langsung pada actuator jenis silinder gerak tunggal (single acting cylinder) sekaligus mengatur arah gerak dari piston pada silinder.
Selain itu juga jenis katup ini dapat digunakan sebagai pengontrol pada saluran control pada master valve dan secara tidak langsung merupakan juga sebagai pengontrol arah gerak pada silinder gerak ganda. Katup jenis ini memiliki sensor yang membuatnya dapat beroperasi dan jenis sensor ini ada yang bersifat mekanis juga ada yang menggunaka sensor infra merah.
Pada jenis pekerjaan biasa pada umumnya digunakan sensor mekanis dengan memvariasikan jenis sensornya sesuai kebutuhan. Katup pengontrol yang kita miliki adalah jenis katup 3/2 yang bersifat normally closed (nc) artinya dalam kondisi normal atau tidak diaktifkan memiliki posisi tertutup yaitu tidak terjadinya aliran udara bertekanan dari saluran tekanan (pressure connector) ke saluran kerja (service connector) .
Pada katup jenis ini memiliki 3 terminal/saluran diantaranya:
- 1 terminal/saluran tekanan (pressure connector/port) dengan lambang P - 1 terminal/saluran kerja (service connector/port) dengan lambang A - 1 terminal/saluran buang (return connector/port) dengan lambang R
Sedangkan 2 posisi yang dimaksud adalah:
- 1 posisi utama yaitu posisi tertutup (close) - 1 posisi kedua yaitu posisi terbuka (open)
Adapun dalam penggambaran katup pengontrol arah (directional control valve) pada rangkaian sistem
pneumatic digambarkan dalam bentuk simbol sesuai standar ISO 1219 seperti gambar berikut ini.
5. Silinder Gerak Ganda (Double Acting Cylinder)
Seperti halnya silinder gerak tunggal, silinder gerak ganda juga merupakan komponen gerak yang terdapat dalam sistem pneumatik dimana proses konversi energi terjadi dari udara bertekanan yang merupakan energi kinetic menjadi energi mekanis berupa gerak translasi ganda dan bolak balik. Pada silinder gerak ganda tidak dilengkapi dengan pegas pada satu sisi sebagai pembalik dikarenakan proses kerja yang dilakukan oleh udara bertekanan terjadi pada dua arah dan bolak balik secara bergantian. Adapaun dalam penggambaran silinder gerak ganda (double acting cylinder) pada rangkaian sistem pneumatic digambarkan dalam bentuk simbol sesuai standar ISO 1219 seperti gambar berikut ini.
Batang Piston Piston
Titik Sambungan (Connecting Point)
Titik Sambungan (Connecting Point)
6. Katup Pengatur Aliran (Flow Adjuster Valve)
Katup pengatur aliran (flow adjuster valve) berfungsi sebagai pengatur aliran udara baik yang masuk kesilinder maupun yang keluar dari silinder. Katup pengatur aliran udara yang masuk kesilinder dinamakan meter-in sedangkan katup pengatur aliran udara yang keluar dari silinder dinamakan meter-out.
Katup Pengatur Aliran Masuk / Meter-In Katup Pengatur Aliran
Keluar / Meter-Out
7. Sambungan (Connector)
Ada beberapa jenis sambungan (connector) yang dibutuhkan dalam sistem pneumatic diantaranya adalah:
a. Sambungan lurus (straight connector) atau biasa disebut nipple digunakan untuk menyambung selang (hose) satu arah lurus, dalam implementasinya biasanya digunakan untuk menyambung selang dengan terminal yang ada pada katup. Pada umumnya sambungan lurus ini meiliki jenis female/male (f/m), male (m) dan female (f). Pada jenis female penyambungnya adalah jenis wig connector sedangkan yang male adalah jenis thread connector.
b. Sambungan L (elbow) dalam implementasinya hampir sama dengan sambungan lurus perbedaannya adalah mengenai posisi sambungan yang bersudut 900 atau siku.
c. Sambungan T (union T) dalam implementasinya adalah untuk melakukan penyambungan selang tiga arah.
Dalam penggambaran sambungan rangkaian pneumatic ada beberapa karakter sambungan yang memiliki ciri
dan symbol seperti berikut ini
Sambungan
Menyilang Sambungan T Tidak Terjadi
Sambungan
8. Selang (Hose)
Selang merupakan komponen yang menjadi media untuk mengalirnya udara bertekanan dan menghubungkan beberapa komponen sistem pneumatic sehingga dapat saling berhubungan. Jenis selang yang digunakan pada sistem pneumatic adalah selang yang terbuat dari bahan plastik jenis elastomer sehingga bersifat lentur yang biasa disebut dengan selang lentur (flexible hose). Selain lentur selang ini juga harus memiliki kemampuan menahan tekanan yang cukup tinggi sehingga tidak mudah pecah. Dalam penggambaran rangkaian sistem pneumatic selang hanya digambar sebagai sebuah garis seperti gambar berikut
Gate Valve Flexible Hose
Service Unit
9. Peredam Suara (Air Muffler)
Peredam suara (air muffler) adalah alat yang diletakkan/dipasang pada lubang pembuangan udara pada katup yang berfungsi meredam suara letupan udara pembuangan. Dalam penggambaran rangkaian sistem pneumatic air muffler digambarkan seperti gambar berikut :
Air Muffler
10. Single Acting Cylinder
Pada silinder kerja gerak maju dilakukan oleh udara, sedangkan gerak balik dilakukan oleh pegas yang terpasang
didalam silinder.
11. Shutle Valve (Katup OR)
Katup OR/ Shutle Valve berfungsi memisahkan sinyal yang diterima dari katup sinyal dalam posisi yang berbeda dan mencegah udara yang dibalikkan melalui sebuah katup sinyal kedua .
Rubrik Profil Pancasila
NO Nama Profil Pancasila (B,C,K)
1 2 3 4 5 6
1.Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
2. Berkebhinekaan Global 3. Mandiri
4. Bergotong Royong 5. Bernalar Kritis 6. Kreatif
LEMBAR PENILAIAN PRAKTEK No. Jobs :……….
NO Item Penilaian Skor
maksimal Skor Total Skor
Skor Akhir
1
A. Proses
1. Penggunaan Alat 6
….. …….
2. Langkah Kerja 6
3. K3 6
4. Maintenace / cleaning area 6
2
B. Produk
1. Fungsi kerja 65
….. ---
2. Tampilan 35
3
C. Waktu
1. Lebih Cepat dari Alokasi 6
…….. …… ……..
2. Sesuai Alokasi 6
3. Lebih Lambat dari Alokasi 3
Total Nilai =(Skor akhir A + 70% Skor Akhir B + Skor Akhir C) ………..
Siswa Penguji
Nama Nama
Tanggal Tanggal
Tanda Tangan Tanda Tangan
Hasil Produk dinyatakan Accept / Reject*) Coret salah satu