• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Praktek Kesesuaian Lahan untuk Politeknik Pertanian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Modul Praktek Kesesuaian Lahan untuk Politeknik Pertanian"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

Peta kesesuaian lahan ini berbentuk tiga dimensi (3D) di daerah aliran sungai. Tanah di daerah aliran sungai (DAS Pasaman di Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Hasil dari praktik kesesuaian lahan ini akan mampu menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat dan bagi dunia pertanian Erosi tanah (proses hilangnya tanah dan ketidakmampuan untuk kembali ke lokasi semula) di Indonesia sebagai penyebab utama kerusakan lingkungan republik tersebut (Kusumandari dan Mitchell, 1997).

Tinjau contoh kriteria kelas kesesuaian lahan untuk kelapa sawit di bawah ini. Penilaian kesesuaian tanah telah dikembangkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization, 1993) dan metode ini akan digunakan. Secara umum data untuk penilaian kesesuaian lahan berasal dari melakukan analisis tanah secara rinci dari sampel tanah yang diambil pada kegiatan survei dan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan di DAS Suman (Aflizar dkk. 2010) terhadap data tanah dan data iklim.

Terdapat empat kelas kesesuaian tanah untuk setiap tanaman, yaitu: paling sesuai, agak sesuai, kurang sesuai, dan tidak sesuai. Proses analisis data dirangkum dalam bentuk skema pada Gambar 15. Skema analisis kesesuaian tanah untuk pemilihan tanaman. Kajian lokasi dan metode pengambilan sampel tanah untuk mengetahui kesesuaian lahan sawah di DAS Sumani, Sumatera Barat, Indonesia.

Gambar 1. Skema analisis Kesesuaian LahanPemilihan Tanaman yang
Gambar 1. Skema analisis Kesesuaian LahanPemilihan Tanaman yang

TEORI

PENGAMATAN ORDO TANAH DI LAPANGAN UNTUK APLIKASI PRAKTIS MENILAI KESESUAIAN LAHAN

  • Membuat Profil Tanah di Lapangan 2. Mengamati ordo tanah
  • ORGANISASI
  • ALAT-ALAT DAN BAHAN
  • PELAKSANAAN PRAKTIKUM 5.1. Membuat Lobang Profil Tanah
    • Melakukan Survei metode grid dan pengambilan sampel tanah di lapangan 2. Melakukan rekaman tanaman yang diusahakan petani atau ditanam di
  • PELAKSANAAN PRAKTIKUM
    • Praktek 4 Jam Pertama (Minggu II,III,IV) Cara kerja
    • Menganalisa pH Tanah dan beberapa sifat kimia tanah
    • Menganalisa sifat fisika tanah berdasarkan korelasi dengan penetrometer
  • PELAKSANAAN PRAKTIKUMPemilihan Tanaman yang
  • TUGAS DAN PERTANYAAN 6.1. Tugas
    • Pertanyaan
    • Mengoperasikan Software Surfer untuk membuat Master Planning Kesesuaian Lahan
  • PELAKSANAAN PRAKTIKUM 5.1. Praktek 4 Jam Pertama (Minggu XII )

Sebaran TC dan TN pada Tanah Terkait dengan Status Erosi Tanah di Cekungan Sumani, Sumatera Barat, Indonesia.” TIDAK. Perencanaan penggunaan lahan agroekologi 3D menggunakan Surfer Tool untuk pengelolaan lahan berkelanjutan di DAS Sumani, Sumatera Barat, Indonesia.” Jurnal Tanah Tropis, vol. Diperkirakan jumlah penduduk Indonesia akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2025 dan diperkirakan Indonesia tidak akan mampu memenuhi kebutuhan pangan penduduknya sendiri seiring dengan terus hilangnya lahan pertanian sehingga mengakibatkan penggunaan lahan pertanian yang tidak sesuai untuk pertanian. lokasi pertanian. dan mengakibatkan kerusakan yang lebih parah terhadap lingkungan tanah dan pada akhirnya terhadap bangsa.Indonesia akan menghadapi kekurangan pangan di tingkat nasional dan berakibat pada keutuhan negara kesatuan Indonesia.

Jika hilangnya lahan pertanian terus berlanjut dan praktik penggunaan lahan yang tidak sesuai untuk pertanian terus digunakan. Selain itu, beberapa kawasan yang tidak cocok untuk pertanian (S3 dan N) dijadikan lahan pertanian, yang terlebih dahulu ditebangi hutan kemudian dibuka untuk perluasan lahan produksi pertanian (Baba et al. 2001). Pengaruh erosi tanah dan topografi terhadap sebaran logam berat di DAS Sumani, Sumatera Barat.

Sebaran P dan TN ketersediaan tanah dalam kaitannya dengan tipe penggunaan lahan dan status erosi tanah di DAS Sumani, Sumatera Barat-Indonesia. Penilaian Bahaya Erosi 3D dengan USLE dan Surfer Tool: Studi Kasus DAS Sumani di Sumatera Barat Indonesia. Dan nilai faktor yang sama diperoleh dari sumber daya tanah (analisis kualitas tanah) di lokasi penelitian.

Karakteristik dan potensi pemanfaatan silika terlarut dalam budidaya padi di DAS Sumani, Sumatera, Indonesia. Tentu saja, ketika membaca koordinat X, Y, dan ketinggian, ada kemungkinan kebingungan karena nantinya akan muncul bentuk yang tidak wajar saat membuat peta perspektif. Software Surfer berhasil membuat peta perspektif DAS Sumani seperti gambar dibawah ini.

Perencanaan konservasi dan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) untuk menjaga siklus air serta kelestarian tanah dan ekosistem.

ANALISA EROSI TANAH DENGAN MODEL USLE, IKLIM DAN TOPOGRAFI UNTUK MENILAI KESESUAIANDAN TOPOGRAFI UNTUK MENILAI KESESUAIAN

  • Menentukan erosi secara kwantitatif dan kwalitatif
  • Menentukan curah hujan rata-rata tahunan dan topografi
  • Membuat Peta digital Sifat kimia Tanah dan Fisika Tanah sebagai base data untuk membuat Kesesuaian lahan
    • Praktek 4 Jam Pertama (Minggu IX,X,XI) Cara kerja
  • Membuat Master Planning Kesesuaian Lahan untuk Agro-ekologi- Gunalahan
    • Praktek 4 Jam Pertama (Minggu XII,XIII,XIV) Cara kerja
  • TUGAS DAN PERTANYAAN 6.1. Tugas dan Pertanyaan

Persamaan umum yang digunakan untuk memperkirakan besarnya erosi adalah persamaan kehilangan tanah umum atau USLE (Gambar 2). Faktor tindakan konservasi tanah adalah besarnya erosi dari dalam tanah dengan tindakan konservasi tertentu versus besarnya erosi dari dalam tanah yang diusahakan menurut arah kemiringannya (Arsyad, 1989), yang termasuk dalam tindakan konservasi adalah penanaman dalam jalur, budidaya menurut hingga kontur, perbukitan dan terasering. Investigasi unsur-unsur terpilih dalam tanah pertanian: Studi kasus di DAS Sumani Sumatera Barat di Indonesia.

Melacak Konsentrasi Logam di DAS Pertanian: Studi Kasus di DAS Sumani, Sumatera Barat Indonesia. Indonesia dikenal sebagai negara agraris, namun saat ini Indonesia masih mengimpor beras dan hasil pertanian lainnya dari luar negeri salah satu penyebabnya adalah karena lahan pertanian di Indonesia sudah mulai terbatas dan menurunnya kesuburan tanah juga menyebabkan beberapa kerusakan lingkungan akibat terus menerus. kegiatan pertanian. Saat ini terdapat kebutuhan mendesak di Indonesia untuk meningkatkan praktik pertanian dan membuat rencana yang lebih baik untuk memecahkan masalah yang ada karena meningkatnya tekanan terhadap lahan pertanian akibat penggunaannya untuk keperluan lain ditambah dengan meningkatnya permintaan produk pertanian akibat pertumbuhan penduduk (Sarainsong et al., 2007; Aflizar dkk., 2010).

Untuk menjamin produksi pertanian yang berkelanjutan, sangat perlu diketahui pemetaan sifat kimia dan fisik tanah secara spesifik lokasi, sehingga mudah dalam mengambil kebijakan tentang tanaman apa yang cocok ditanam di suatu lahan, sehingga petani dapat sejahtera. . dan juga memberikan pedoman dalam mengambil kebijakan yang tepat bagi pengambil kebijakan. LATIHAN 09,10,11 : PEMETAAN DIGITAL DAN SISTEM INFORMASI SIFAT KIMIA DAN FISIK TANAH SERTA IKLIM DAN EROSI UNTUK MEMBUAT DATABASE. Membuat peta digital kimia tanah dan fisika tanah sebagai database pembuatan kesesuaian lahan.

Bahan: database lapangan sifat kimia tanah, fisika tanah dan iklim, data digital tanah poli-pertanian dan data koordinat bangunan dan koordinat tanaman Peralatan: Komputer terpasang Surfer 9, printer, GPS. Pemanfaatan bahan alami menjadi zeolit ​​buatan untuk pengisian IPAL STBM berguna untuk menetralisir zat pencemar limbah cair PKS, dan proses pembuatannya bersifat mekanis. Kriteria kesesuaian lahan untuk budidaya kelapa sawit (http://www.agrosawit.co.cc/2011/104/kriteris.kedindingan-lahan.untuk.html).

LATIHAN 12,13,14 : APLIKASI PRAKTIS ANALISIS LAPANGAN DAN LABORATORIUM UNTUK PERENCANAAN KESESUAIAN LAHAN + 30 HA. Campuran tanah yang diperoleh dari bahan alam untuk pengisian IPAL STBM bermanfaat untuk netralisasi limbah cair PKS dan proses produksinya. Penumpangan peta secara manual merupakan suatu teknik yang telah lama dipelajari dan menjadi dasar dalam pemetaan kelas kesesuaian lahan, namun dengan berkembangnya perangkat lunak komputer yang dapat melakukan penumpangan secara otomatis, teknik manual ini seakan-akan sudah dilupakan dan tidak dipelajari lagi.

Untuk itu siswa juga diajarkan agar ilmu sederhana ini tidak punah dan siswa juga dapat memanfaatkan peta dasar yang masih banyak tersedia dan digunakan di Indonesia.

Gambar . Menunjukkan langkah-langkah yang terlibat dalam menghitung prediksi kehilangan tanah.
Gambar . Menunjukkan langkah-langkah yang terlibat dalam menghitung prediksi kehilangan tanah.

PEMETAAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK DAS(DAERAH ALIRAN SUNGAI) DENGAN OVERLAY PETA TANAH,ALIRAN SUNGAI) DENGAN OVERLAY PETA TANAH,

Mahasiswa mampu melakukan overlay peta untuk membuat peta Kesesuaian Lahan secara manual

Pada kertas kalkir tempat digambar peta kelas lereng, tempelkan kembali dengan peta jenis tanah dan gambar kembali peta tanah pada kertas kalkir taadi.

TUGAS DAN PERTANYAAN 6.1. Tugas dan pertanyaan

2003. Pattern of microspatial distribution of litter and nutrient flux in relation to soil chemical properties in a super wet tropical rainforest plot, West Sumatra, Indonesia. Dynamics of litter production and its quality in relation to climatic factors in a super wet tropical rainforest, West Sumatra, Indonesia.

FIELTRIP MENGAMATI DAS SUMANI SOLOK DAN KESESUAIAN LAHAN DAN SURVEI SOSEKKESESUAIAN LAHAN DAN SURVEI SOSEK

Mengenali Kesesuaian Lahan pertanian di lapangan 2. Melakukan Survei social Ekonomi

Melakukan Pengamatan dan tanda erosi di lapangan sebagai bukti Kelayakan atau tidak suatu penggunaan lahan

  • Praktek 4 Jam Pertama (Minggu XVI) Cara kerja

3. BERAPA BANYAK TANAMAN DARI TANAMAN ANDA SAAT INI DALAM KG ATAU NADA ATAU DLL…….……. 1. BERAPA HARGA BENIH NEGARA BESAR INI DAN HARGA BENIH/KG ATAU PER PAKET DI PASAR……. 2. BERAPA KANTONG PUPUK YANG DIBERIKAN UNTUK WILAYAH NEGARA INI DAN BERAPA HARGA PER KANTONG DAN NAMA PUPUK.

5. BERAPA BAGI HASIL PANEN KEPADA PEMILIK TANAH DAN BERAPA BIAYA YANG DITANGGUNG OLEH PEMILIK TANAH…. 3. BERAPA HARI MENANAM TANAH BESAR INI, BERAPA KARYAWAN DAN BERAPA GAJINYA. 4. Berapa hari yang dibutuhkan untuk menyuburkan lahan yang luas ini dan berapa orang yang dibayar per hari?

6. BERAPA HARI UNTUK PEMBUATAN TANAMAN BESAR INI DAN BERAPA GAJI ORANG PER HARI DAN BERAPA KERJA. 7. BERAPA HARI PANEN SAYURAN SEBESAR INI DAN BERAPA GAJI ORANG PER HARI DAN BERAPA KERJA. Klasifikasi kesesuaian lahan dengan menggunakan pedoman dari FAO (1976) dibagi menjadi Ordo, Kelas, Subkelas dan Unit.

Berdasarkan tingkat kerincian data yang ada, maka penilaian kesesuaian lahan dibedakan menjadi: (1) Untuk peta semi detail (skala S dibagi menjadi Sangat Sesuai (S1), Cukup Sesuai (S2) dan Sesuai Marjinal ( S3) Kelas S1 Sangat Sesuai: Lahan tidak memiliki kendala yang signifikan atau hanya mempunyai sedikit hambatan dalam mempertahankan lahan untuk jenis penggunaan tertentu tanpa penurunan produktivitas atau manfaat yang signifikan dan tidak memerlukan masukan yang besar di atas tingkat yang dapat diterima. Kelas S2 Cukup Sesuai: Lahan memiliki pembatasan-pembatasan yang, secara keseluruhan, cukup ketat untuk membuat suatu jenis penggunaan lahan tertentu dapat berkelanjutan; pembatasan-pembatasan tersebut akan mengurangi produktivitas atau keuntungan dan peningkatan input diperlukan sepanjang manfaat keseluruhan dapat diperoleh dari penggunaan tersebut, namun tetap menarik akan signifikan dibandingkan dengan ekspektasi negara-negara Kelas S1.

Kelas S3 Sedikit Sesuai: Lahan memiliki kendala yang sangat parah terhadap penerapan jenis penggunaan lahan tertentu secara berkelanjutan dan akan mengurangi produktivitas atau manfaat, atau meningkatkan input yang dibutuhkan, sehingga semua pengeluaran hanya akan sedikit dibenarkan. Subkelas merupakan pembagian kelas yang lebih rinci berdasarkan kualitas dan karakteristik tanah (sifat tanah dan kondisi alam lainnya).

TUGAS DAN PERTANYAAN 6.1. Tugas dan pertnyaan

Pengelolaan Tanah and Tanaman untuk Usaha Konservasi (Land and Crop Management for Conservation Enterprises), Pusat Penelitian Tanah Bogor. Detection of development-induced land use/cover change using RS satellite data - case study of the Danau River watershed, Indonesia. Takeuchi (eds), Proceedings of the First Workshop Towards Harmonization between Development and Environmental Conservation in Biological Production.

CORINE Risk of soil erosion and important land resources in the southern regions of the European Community, Commission of the. Rapid Hydrological Assessment (RHA) of Lake Singkarak in the context of Rewarding Upland Poor's for Environmental Services (RUPES). sea/Networks/RUPES/download/Annual_Reports/Appendices2005/Appendix4-2_RHA_Singkarak_Report.pdf. Applications of the Ann AGNPS model for estimating soil loss and nutrient load for the Malaysian state.

International Journal of Sustainable Development and World Ecology Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Jeneberang-Walanae. Predicting erosion losses from rainfall: a guide for conservation agriculture, USDA Handbook: No. 537 US Department of Agriculture, Washington, DC. http://pdf.wri.org/sof_indo_pokok.pdf). Soil erosion assessment and sediment distribution ratio using remote sensing and GIS: a case study of the upstream Chaobaihe River watershed, northern China.

Gambar

Gambar 1. Skema analisis Kesesuaian LahanPemilihan Tanaman yang
Ilustrasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Didunia ini ada ada 11 ordo tanah dimana memiliki tingkat pelapukan tanah yang berbeda.
Gambar . Menunjukkan langkah-langkah yang terlibat dalam menghitung prediksi kehilangan tanah.

Referensi

Dokumen terkait

• Kesesuaian lahan potensial adalah gambaran tingkat kesesuaian lahan untuk tipe penggunaan lahan setelah mempertimbangkan pengelolaan/input