MODUL PRAKTIKUM
OTOMASI - II
( ELEKTROPNEUMATIK )
PENULIS :
MOODY NOLDY TUMEMBOW, ST., MT.
POLITEKNIK NEGERI MANADO JURUSAN TEKNIK MESIN
2018
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul : MODUL PRAKTIKUM ELEKTROPNEUMATIK.
2. Mata Kuliah : OTOMASI-II.
3. Penulis :
a) Nama Lengkap : Moody Noldy Tumembow, ST., MT.
b) NIDN : 0011116313
c) Program Studi : Teknik Mesin Produksi dan Perawatan
Manado, 10 Oktober 2018
Teman Sejawat, Penulis,
Dr. Tineke Saroinsong, SST., MT. Moody Noldy Tumembow, ST., MT
NIP. 19760127 200312 2 001 NIP. 19631111 199203 1 001
Ketua Jurusan Teknik Mesin,
Ir. Leonard Tawalujan, MT.
NIP. 19580105 199009 1 001
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kasih, karena dengan penyertaan dan tuntunan-Nya maka penulis dapat menyelesaikan modul ini. Mata Kuliah Otomasi II adalah mata kulliah praktikum dari lanjutan dari Mata Kuliah Otomasi I yang dimasukkan dalam Kurikulum Program Studi D-IV Teknik Mesin Produksi dan Perawatan Jurusan Teknik Mesin Polimdo, dengan isi materi Elektropneumatik dan PLC (Programmable Logic Controller).
Materi dalam Mata Kuliah Otomasi II ini tentang rangkaian kelistrikan untuk menjalankan rangkaian sistem Pneumatik maupun rangkaian sistem hidrolik dengan bantuan software “FluidSIM”
dari FESTO, dan PLC OMRON dengan bantuan software “CX-Programmer”.
Modul Praktikum ini dibuat untuk mahasiswa Politeknik khususnya Jurusan Teknik Mesin, agar kiranya mendapatkan tambahan ilmu untuk merancang dan membuat suatu rangkaian sistem Otomasi Industri yang terpadu dalam mendukung Era Generasi 4.0
Dengan selesainya modul ini, maka pada kesempatan ini saya sampaikan terima kasih kepada Bapak Direktur Politeknik Negeri Manado, Bapak Ir. Evert M. Slat, M.T., beserta Wakil Direktur Bidang Akademik Ibu Dra.Mareyke Alelo, MBA., serta Pimpinan Jurusan Teknik Mesin, yang telah memberi kesempatan bagi saya untuk menyusun modul ini. Terima Kasih.
Manado, Nopember 2018 Penulis,
Moody Noldy Tumembow, ST., MT
DAFTAR ISI
COVER . . . i
HALAMAN PENGESAHAN . . . ii
KATA PENGANTAR . . . iii
DAFTAR ISI . . . .iv
PENGENALAN SOFT WARE FluidSIM . . . 1
LATIHAN RANGKAIAN ELEKTRIK DASAR . . . 6
- Rangkaian Tunggal dengan Pushbutton NO . . . 6
- Rangkaian Tungal dengan Pushbutton NC . . . 6
- Rangkaian Seri dengan Pushbutton NO . . . 7
- Rangkaian Seri dengan Pushbutton NC . . . 7
- Rangkaian Paralel dengan Pushbutton NO . . . 8
- Rangkaian Paralel dengan Pushbutton NC . . . 8
- Rangkaian Tidak Langsung dengan menggunakan Relay . . . 9
- Rangkaian Latching . . . 10
- Rangkaian Counter . . . 10
- Rangkaian On-Delay . . . 11
- Rangkaian Off-Delay . . . 11
LATIHAN RANGKAIAN ELEKTROPNEUMATIK . . . 12
- Kontrol Langsung Single Acting Cylinder . . . 10
- Kontrol Tidak Langsung Single Acting Cylinder . . . 13
- Kontrol Langsung Double Acting Cylinder . . . 14
- Kontrol Tidak Langsung Double Acting Cylinder . . . 16
- Soal-soal Latihan . . . 25
Modul Praktikum Elektropneumatik Lab. Pneumatik & Hidrolik/Otomasi
PENGENALAN SOFTWARE FluidSIM
Elektro pneumatik merupakan pengembangan dari pneumatik dimana rangkaiannya cenderung lebih menggunakan perangkat elektrik seperti relay, solenoid bahkan PLC untuk mengendalikan aktuator.
Dalam merangkai rangkaian elektropneumatik sederhana harus menggunakan software Festo FluidSIM. Apabila belum punya softwarenya bisa download di link Festo dengan mencari versi Festo FluidSIM 3.6 atau FluidSIM 4,0. Setelah itu baru dapat dipraktikkan secara langsung pada Elektropneumatics Training Stand.
Berikut langkah-langkah untuk membuat rangkaian elektropneumatik dengan 1 silinder.
1. Buka Festo FluidSIM.
2. Buat halaman baru bisa dengan File -> New
3. Maka akan muncul lembar kerja seperti gambar di bawah ini.
4. Pada sebelah kiri lembar kerja terdapat komponen maupun perangkat pneumatik maupun elektropneumatik. Klik dan drag komponen-komponen di bawah ini ke lembar kerja, yaitu:
-> Distance Ruler (1)
-> Double Acting Cylinder (1) -> 5/n Way valve (1)
-> Compressor (1) -> +24V (1) -> Push Button (1) -> Make Switch (2) -> Valve Solenoid (2) -> 0V (1)
Modul Praktikum Elektropneumatik Lab. Pneumatik & Hidrolik/Otomasi
Berikut adalah gambar dari peletakan komponen (urutan gambar dari atas ke bawah sesuai dengan urutan komponen diatas).
5. Klik 2 kali pada distance rule, pada kolom pertama isikan label dengan A1 dan position diisikan angka 0 pada kolom kedua isikan label dengan A2 dan position diisikan dengan angka 100. kemudian klik "ok".
Hasilnya maka akan muncul tulisan A1 terletak di sebelah paling kiri dan A2 terletak dipaling kanan.
Keterangan: Label A1 dan A2 bukanlah sebuah ketentuan, label bisa diisikan sesuai keinginan kita. bisa dengan SEL1, dan SEL2 atau A dan B dll. Label digunakan untuk menghubungkan distance ruler dengan make switch sehingga terkoneksi.
Sedangkan angka 0 dan 100 adalah jarak letak posisi limit switch dari pangkal silinder, angka dapat divariasikan sesuai kebutuhan.
Modul Praktikum Elektropneumatik Lab. Pneumatik & Hidrolik/Otomasi
6. Klik 2 kali pada make switch sebelah kiri isikan label A1, kemudian klik "ok".
Kemudian klik 2 kali pada make switch sebelah kanan isikan label A2, kemudian klik "ok".
Maka akan terhubung distance ruler dengan make switch.
7. Klik 2 kali pada 5/n Way Valve. Klik kolom pneumatically/electrically pada sebelah kiri, maka akan muncul 3 gambar pilihan. Pilihlah gambar paling atas. Klik kolom pneumatically/electrically pada sebelah kanan, maka akan muncul 3 gambar pilihan juga. Pilihlah gambar paling atas. kemudian klik "ok".
Modul Praktikum Elektropneumatik Lab. Pneumatik & Hidrolik/Otomasi
8. Setelah langkah 7 terselesaikan, maka akan muncul 2 simbol solenoid pada kanan dan kiri valve. Pada simbol solenoid yang muncul di valve terdapat lingkaran. Klik 2 kali lingkaran tersebut pada solenoid kiri, isikan label S1. Klik 2 kali lingkaran tersebut pada solenoid kanan, isikan label S2.
Keterangan: Label S1 dan S2 bukanlah sebuah ketentuan, label bisa diisikan sesuai keinginan kita. bisa dengan SOL1, dan SOL2 atau A dan B dll. Label digunakan untuk menghubungkan valve pada rangkaian pneumatik dengan elektrik.
Modul Praktikum Elektropneumatik Lab. Pneumatik & Hidrolik/Otomasi
9. Klik 2 kali pada valve solenoid, pada valve kiri isikan label S1, kemudian klik "ok"
dan valve yang kana isikan label S2 kemudian klik "ok".
10.Hubungkan seluruh komponen seperti gambar di bawah ini dengan mengklik lingaran pada komponen kemudian drag kekomponen lain.
Modul Praktikum Elektropneumatik Lab. Pneumatik & Hidrolik/Otomasi
Latihan rangkaian elektrik dasar :
1. Rangkaian tunggal dengan Pushbutton NO.
Keterangan:
Gambar sebelah kanan adalah rangkaian yang sudah diaktifkan dengan menekan tombol S1. Dimana warna merah menggambarkan aliran arus dalam rangkaian tersebut dan lampu warna kuning menunjukkan bahwa lampu menyala.
2. Rangkaian tunggal dengan Pushbutton NC
Keterangan :
a. Gambar paling kiri adalah gambar standar
b. Gambar tengah adalah gambar setelah diberi tegangan dan S1 belum ditekan c. Gambar paling kanan adalah gambar setelah diberi tegangan dan S1 ditekan
S1
0V
+24V 1
0V +24V
S1 1
Modul Praktikum Elektropneumatik Lab. Pneumatik & Hidrolik/Otomasi
3. Rangkaian Seri dengan Pushbutton NO
Keterangan :
a. Gambar sebelah kiri adalah gambar standar dalam kondisi Normal.
b. Gambar sebelah kanan adalah gambar rangkaian yang sudah diberi sumber tegangan dengan tombol S1 dan S2 ditekan bersamaan.
4. Rangkaian Seri dengan Pushbutton NC
Keterangan :
a. Gambar sebelah kiri adalah gambar standar
b. Gambar tengah adalah gambar rangkaian setelah diberi tegangan pada posisi normal
c. Gambar sebelah kanan adalah gambar rangkaian pada saat S1 dan S2 ditekan
0V +24V
S2 S1
1
0V +24V
S1
S2 1
Modul Praktikum Elektropneumatik Lab. Pneumatik & Hidrolik/Otomasi
5. Rangkaian Parallel dengan Pushbutton NO
Keterangan :
a. Sebelah kiri adalah gambar rangkaian dasar
b. Gambar tengah adalah ilustrasi rangkaian apabila tombol S1 ditekan c. Gambar sebelah kanan adalah ilustrasi apabila tombol S2 ditekan
6. Rangkaian Parallel dengan Pushbutton NC
Keterangan :
a. Sebelah kiri gambar rangkaian dasar
b. Gambar tengah adalah ilustrasi rangkaian apabila tombol S1 ditekan c. Gambar sebelah kanan adalah ilustrasi apabila tombol S2 ditekan
0V +24V
S1 S2
1 2
0V +24V
S1 S2
1 2
Modul Praktikum Elektropneumatik Lab. Pneumatik & Hidrolik/Otomasi
7. Kontrol tidak langsung dengan menggunakan relay
Keterangan :
a. Gambar atas adalah gambar rangkaian dasar
b. Gambar bawah sebelah kiri adalah ilustrasi setelah rangkaian diberi tegangan dengan S1 OFF
c. Gambar bawah sebelah kanan adalah ilustrasi setelah diberi tegangan dan S1 ON
0V +24V
S1
K1
K1 K1
L 1 L 2
1 2 3
2 3
Modul Praktikum Elektropneumatik Lab. Pneumatik & Hidrolik/Otomasi
8. Rangkaian Latching
Keterangan :
a. Gambar sebelah kiri adalah gambar rangkaian dasar
b. Gambar sebelah kanan adalah ilustrasi rangkaian setelah tombol S1 ditekan sesaat dan dilepas lagi. Arus terkunci melalui kontak poin K1 sehingga relay K1 tetap aktif meskipun tombol S1 dilepas. Untuk mematikan relay K1 dengan menekan tombol S2.
9. Rangkaian Counter
0V +24V
S1
K1
K1
L 1
S2
K1
1 2 3
2 3
RC 5 A1 A2
R1 R2 +24V
0V S1
3
4 S2
3
4
RC 3
4
RESET S ET
1 2 3 4
4
Modul Praktikum Elektropneumatik Lab. Pneumatik & Hidrolik/Otomasi 10.Rangkaian On-Delay
11.Rangkaian Off-Delay
T1 5
A1
A2 +24V
0V
R1 3
4
S4 1
2 S3
3
4
R1 A1
A2
R1 3
4
T1 3
4
5 6 7 8
6 7
8
+24V
0V
T2 5
A1
A2 T2
3
4 S5
3
4
9 10
10
Modul Praktikum Elektropneumatik Lab. Pneumatik & Hidrolik/Otomasi
Latihan rangkaian elektropneumatik:
1. Kontrol langsung single acting cylinder
Gambar rangkaian dasar elektropneumatik
Gambar ilustrasi rangkaian latihan 1 setelah tombol S1 ditekan
0V +24V
S1
Y1
2
1 3
Y1
50%
1
Modul Praktikum Elektropneumatik Lab. Pneumatik & Hidrolik/Otomasi
2. Kontrol tidak langsung single acting cylinder
0V +24V
S1
Y1
2
1 3
Y1 K1
K1
50%
1 2
2
Gambar ilustrasi latihan 2 Apabila tombol S1 ditekan
Modul Praktikum Elektropneumatik Lab. Pneumatik & Hidrolik/Otomasi
3. Kontrol langsung double acting cylinder
a. Dengan menggunakan 5/2 single solenoid valve
b. Dengan menggunakan 5/2 double solenoid valve
0V +24V
S1
Y1
4 2
5 1
3 Y1
50%
50%
1
0V +24V
S1
Y2
4 2
5 1
3
Y1 Y2
50%
50%
Y1
S2
1 2
Modul Praktikum Elektropneumatik Lab. Pneumatik & Hidrolik/Otomasi
Modul Praktikum Elektropneumatik Lab. Pneumatik & Hidrolik/Otomasi
4. Kontrol tidak langsung double acting cylinder a. Dengan menggunakan 5/2 single solenoid valve
0V +24V
S1
Y1
4 2
5 1
3 Y1
50%
50%
K1
K1
1 2
2
Modul Praktikum Elektropneumatik Lab. Pneumatik & Hidrolik/Otomasi b. Dengan menggunakan 5/2 double solenoid
0V +24V
S1
4 2
5 1
3
Y1 Y2
50%
50%
K1 Y2
K2
Y1 K1 S2
K2
1 2 3 4
3 4
Modul Praktikum Elektropneumatik Lab. Pneumatik & Hidrolik/Otomasi
5. Dua buah pushbutton S1 dan S2 harus ditekan bersama-sama untuk membuat silinder maju. Apabila salah satu atau dua-duanya dilepas, silinder akan kembali ke posisi semula. Rangkai dan Gambar diagram elektropneumatiknya!
0V +24V
S1
S2
Y1 K1
K1
4 2
5 1
3 Y1
50% 50%
1 2
2
Modul Praktikum Elektropneumatik Lab. Pneumatik & Hidrolik/Otomasi
6. Ada dua pilihan untuk membuat silinder maju. Apabila S1 atau S2 ditekan silinder maju, dan jika dilepas dua-duanya silinder mundur. Gambar diagram
elektropneumatiknya!
7. Latching Circuit.
Apabila S1 ditekan lampu menyala dan silinder maju. Dan apabila S2 ditekan, lampu mati dan silinder mundur.
0V +24V
S1
Y1 K1
K1
4 2
5 1
3 Y1
50% 50%
S2
1 2 3
3
0V +24V
S1
Y1 K1
K1
50% 50%
K1
S2
2
1 3
Y1
4 2
5 1
3 Y1
50%
1 2 3
2 3
Modul Praktikum Elektropneumatik Lab. Pneumatik & Hidrolik/Otomasi
8. Aplikasi limit switch
Apabila S1 ditekan silinder maju, dan setelah sampai didepan penuh, silinder akan mundur dengan sendirinya.
0V +24V
S1
Y1 K1
K1 K1
2
1 3
Y1
50%
LS
LS
1 2 3
2 3
Modul Praktikum Elektropneumatik Lab. Pneumatik & Hidrolik/Otomasi
9. Gerakan Double Acting Cylinder maju mundur secara continue
a. Apabila tombol pushbutton detend ditekan, silinder maju mundur secara continue. Dan apabila tombol pushbutton ditekan lagi silinder akan berhenti di posisi semula.
0V +24V
S1
Y2 K1
K2
50% 50%
K1
4 2
5 1
3
Y1 Y2
LS
K2 Y1
LS
1 2 3 4
3 4
0V +24V
Y2 K1
K2
4 2
5 1
3
Y1 Y2
50% 50%
Y1 K1 S1
LS1
LS2
K2
LS1 LS2
1 2 3 4
3 4
Modul Praktikum Elektropneumatik Lab. Pneumatik & Hidrolik/Otomasi
b. Apabila S1 ditekan silinder maju mundur secara continue dan bila S2 ditekan, silinder akan berhenti di posisi semula.
c. Gerakan continyu maju mundur dengan menggunakan proximity switch
+24V
0V S1
3
4
K1 A1
A2 K1
3
4 K1
3
4
K2 A1
A2
K3 A1
A2
K3 3
4 K2
3
4
Y1 Y2
4 2
5 1 3
Y1 Y2
50% 50%
PS1 PS2
PS1 PS2
S2 1
2
1 2 3 5 7 8
2 3
7 8
0V +24V
Y2 K1
K3
4 2
5 1
3
Y1 Y2
50% 50%
Y1 K2
LS1
LS2
K3
LS1 LS2
S2
K1 K1
K2 S1
1 2 3 4 5 6
2 3
5 6
Modul Praktikum Elektropneumatik Lab. Pneumatik & Hidrolik/Otomasi
10.Dua buah double acting cylinder bergerak secara berurutan dengan gerakan seperti yang terlihat pada Displacement Step Diagram di bawah ini:
Tombol Start (S1) ditekan, silinder A maju. Setelah silinder A berada didepan penuh, silinder B. Kemudian B maju. Setelah silinder B di depan penuh, silinder A mundur. Dan setelah silinder A berada di belakang penuh silinder B mundur.
Apabila tombol Off (S2) ditekan, semua silinder akan kembali keposisi semula.
4 2
5 1
3
Y1 Y2
PS1 PS2
4 2
5 1
3
Y3 Y4
LS1 LS2 LS3
50% 30% 30%
50%
Modul Praktikum Elektropneumatik Lab. Pneumatik & Hidrolik/Otomasi
0V +24V
Y1
4 2
5 1
3
Y1 Y2
K2
K1
Y2 K5
K3 PS1 PS2
K2 K1 K1
PS1 PS2
4 2
5 1
3
Y3 Y4
LS1 LS2 LS3
Y3 K4
Y4 K2
K4 K5
LS1 LS2 K3 K1
K6
K6 K6
LS1 K1
K8
K7 50%
S1
S2 1
2
K1
30% 30%
50%
1 2 3 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
2 3 5 8 10
11 16
7 14 13 12
15
Modul Praktikum Elektropneumatik Lab. Pneumatik & Hidrolik/Otomasi
Soal-soal Latihan : 1. A+ A- B+ B- 2. A+ B+ B- A- 3. B- A- A+ B+
4. B- A+ A- B+
5. A+ B+ C+ D+ A- B- C- D-
4 2
5 1 3
SOL1 SOL2
4 2
5 1 3
SOL3 SOL4
A+ B+ A- B-
+24V
B- 3
4
R3 1
2
R1 A1
A2 0V
R1 3
4
R1 3
4
R2 1
2
R3 A1
A2 R3
3
4 A+
3
4
R3 3
4
R4 1
2
R2 A1
A2 R2
3
4 B+
3
4
R2 3
4
B- 1
2
R4 A1
A2 R4
3
4 A-
3
4
R1 3
4
SOL1
R2 3
4
SOL2
R3 3
4
SOL3
R4 3
4
SOL4
A- A+ B- B+
START 3
4
R5 A1
A2 R5
3
4
R5 3
4
STOP 1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
2 3
4 5 11
6 7 13
3 8
9 12
5 10
14 7