Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Berbeda itu indah Tema: Bangunlah Jiwa dan Raganya
Bagi pendidik jenjang SD/MI/Program Paket A (Fase A)
Alur dan Tujuan Projek
Projek Berbeda Itu Indah ini disusun mengacu kepada dimensi Profil Pelajar Pancasila melalui tema Bangunlah Jiwa dan Raganya. Projek ini bertujuan untuk menumbuhkan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang keberagaman dan cara menyikapinya.
Projek ini dimulai dengan tahapan pengenalan dimana terdapat proses pengenalan konsep dan pembentukan
pengetahuan melalui studi kasus dan proses aksi nyata dalam bentuk role-play. Melalui tahap ini diharapkan siswa mendapatkan pengetahuan dan informasi mendasar yang akan dilanjutkan ke tahapan selanjutnya.
Setelah tahapan pengenalan, projek dilanjutkan ke tahap kontekstualisasi melalui kegiatan eksplorasi dan wawancara.
Pada sesi eksplorasi siswa melakukan observasi dan identifikasi hal apa saja yang membuat diri satu sama lain berbeda lalu merefleksikan diri tentang dampak dari perbedaan tersebut pada dirinya. Melalui aktivitas wawancara, siswa
mencari informasi dampak dalam perilaku dan sikap masyarakat terhadap perbedaan yang ada.
Pada tahapan aksi, siswa membuat naskah dialog untuk memberikan gambaran tentang berbeda itu indah dan siswa melakukan role-play sebagai aksi nyata untuk membentuk kesadaran bahwa hidup berdampingan dalam perbedaan itu indah.
Melalui projek ini, siswa diharapkan telah mengembangkan dan menerapkan tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, Berkebinekaan Global dan Gotong Royong, beserta sub elemen yang ada di dalam dimensi tersebut.
Kreasi pada projek ini akan bervariasi untuk memberikan
keleluasaan siswa dalam
beraktivitas. Pada proses pembuatan naskah dialog, siswa dapat memilih
isu yang relevan bagi mereka/tiap kelompok berdasarkan hasil diskusi.
Pelaksaaan projek ini membutuhkan narasumber di bidang budaya atau psikologi, agar siswa dapat pemahaman yang utuh tentang keragaman
dari budaya dan cara
menyikapinya dengan bijak dan santun. Sekolah perlu mencari dan mempersiapkan narasumber
dari budayawan, wartawan, psikolog, atau orang tua siswa yang berprofesi di ranah-ranah
tersebut.
Aksi dari projek ini berupa role-play dengan sasaran siswa kelas lain (kelas
TK). Guru perlu membantu siswa untuk dapat berkomunikasi dan
bekerjasama dengan guru kelas lain untuk penjadwalan role-play.
Kreasi role-play disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan siswa, maka penilaian akan menyesuaikan konten
dan cara penyampaian dan ketersesuaian antara isi kreasi dan
konten projek.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai projek
Alur Aktivitas Projek
1 - Pengenalan
Mengenali dan
membangun kesadaran siswa tentang makna perbedaan.
2 - Kontekstualisasi
Mengkontekstualisasi masalah melalui studi kasus.
3 - Aksi
Merancang dan
melaksanakan projek untuk menjawab
permasalah yang ada.
4 - Refleksi
Refleksi dari aksi yang sudah dilakukan.
5 - Tindak Lanjut
Merumuskan tindak lanjut hasil refleksi.
Tahapan Dalam Projek "Berbeda itu indah"
• Aktivitas 1: 4JP Apa sih berbeda itu?
• Aktivitas 2: 6 JP Menggambar diriku
Pengenalan Kontekstualisasi Aksi Refleksi Tindak Lanjut
01 02 03 04 05
• Aktivitas 3: 6JP Apa yang
membuat aku dan kamu berbeda?
• Aktivitas 4: 4JP Membuat bank pertanyaan
• Aktivitas 8: 6JP
Membuat plot cerita
• Aktivitas 9: 10JP
• Menulis naskah cerita
• Aktivitas 10: 12JP Latihan bermain peran - Role play
• Aktivitas 11: 6JP Role - play
Aktivitas 12: 3JP Renungkan kembali
Aktivitas 13: 3JP Jika aku punya kesempatan kedua
• Aktivitas 5: 4JP Wawancara
• Aktivitas 6: 4JP Contoh
perbedaan
• Aktivitas 7: 4JP Beda budaya:
seru VS ragu
Dimensi, Elemen, dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila
Akhlak kepada manusia
Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila
Mengutamakan persamaan dengan orang lain dan
menghargai perbedaan
• Aktivitas 1, 2, 3, 12, dan 13
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Beriman, bertakwa, kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia
Elemen Profil Pelajar
Pancasila Target Capaian di Akhir
Fase Aktivitas
Mengenali hal-hal yang sama dan berbeda yang dimiliki diri dan teman-temannya dalam berbagai hal, serta merespon secara positif
Mengenal dan
menghargai budaya
Refleksi dan
bertanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan
Menyelaraskan perbedaan budaya
Mengidentifikasi dan mendeskripsikan praktik keseharian diri dan
budayanya
Mengidentifikasi perbedaan budaya yang konkret di
lingkungan sekitar
• Aktivitas 4, 5, 6, 7
• Aktivitas 7, 8, 9, 12 dan 13
Berkebinekaan Global
Mengeksplorasi dan membandingkan
pengetahuan budaya,
kepercayaan serta praktiknya
Kolaborasi Kerja sama
Menerima dan
melaksanakan tugas serta peran yang diberikan
kelompok dalam sebuah kegiatan bersama
• Aktivitas 8, 9, 10, 11, 12, dan 13
Bergotong royong
Dimensi, Elemen, dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila
Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila
Melaksanakan aktivitas kelompok sesuai dengan kesepakatan bersama dengan bimbingan, dan saling mengingatkan adanya kesepakatan tersebut
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Kolaborasi
• Aktivitas 10, 11, 12 dan 13
Bergotong royong
Elemen Profil Pelajar
Pancasila Target Capaian di Akhir
Fase Aktivitas
Koordinasi sosial
Kepedulian Persepsi Sosial Mengenal berbagai reaksi
orang lain di lingkungan sekitar dan penyebabnya
• Aktivitas 7, 8, 9, 12, dan 13
Relevansi Projek
Indonesia sebagai negara kepulauan, memiliki beragam kebudayaan, kepercayaan, bahasa dan adat istiadat. Dalam hal ini
keberagaman menjadi identitas bangsa yang tak dapat dipungkiri. Jauh sebelum Indonesia merdeka, masyarakatnya sudah hidup berdampingan di atas perbedaan tersebut. Di lain sisi, keberagaman ini menjadikan Indonesia unik dibanding negara-negara lain.
Lebihnya lagi, keunikan ini menjadi daya tarik wisatawan untuk mengenali Indonesia lebih dekat. Dengan keberagaman yang begitu kompleksnya, Indonesia memiliki banyak potensi untuk dikembangkan.
Di tengah arus perkembangan teknologi yang pesat, sedikit banyak memengaruhi budaya dan berdampak pada budaya itu sendiri.
Berdasarkan data We are social pada tahun 2022, rata-rata usia produktif menghabiskan waktu 60-180 menit per hari untuk aktivitas sosial medianya. Beberapa dampak negatif dari aktivitas ini adalah menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya,
berkurangnya interaksi tatap muka, dan menimbulkan konflik (Fatmawati, 2021).
Pergerakan yang terjadi membentuk warna baru dalam berkehidupan sosial. Nilai-nilai kebinekaan, empati, toleransi, dan gotong royong perlu digaungkan kembali agar dapat hidup rukun dalam perbedaaan. Pada modul ini, siswa fase A (kelas 1-2) diperkenalkan tentang apa itu perbedaan mulai dari observasi diri dan teman di sekelilingnya hingga pemaknaan perbedaan dalam konteks yang lebih luas serta cara menyikapi perbedaan dengan cara yang bijak sebagai wujud hidup berkebinekaan global.
Aktivitas-aktivitas yang diberikan memberikan gambaran dan pengalaman mengenai perbedaan dalam kehidupan sehari-hari. Aksi yang siswa akan lakukan adalah role-play sebagai bentuk demonstrasi pemahaman siswa terhadap perbedaan dan menyikapinya.
Diharapkan melalui role-play ini, siswa mendapat pemahaman yang utuh dan menginspirasi teman-teman yang lain tentang hidup berdamai, berdampingan dan berkebinekaan.
TAHAP
PENGENALAN
Aktivitas 1. Apa sih berbeda itu?
Siswa mengetahui apa itu perbedaan dan mengapa berbeda?
Tujuan :
Waktu : 4 JP
• Buku cerita "kamou si Cumi"
• Lembar kerja siswa
Alat dan bahan :
Pelaksanaan :
• Guru membacakan buku cerita dengan judul "Kamou si Cumi"/ menonton video storytelling dengan judul cerita yang sama
• Siswa berbagi pemahamannya setelah menyimak cerita
• Mengemukakan perasaannya
• Menyebutkan perbedaan apa saja yang terjadi dalam cerita
3. Siswa diberikan selembar kertas untuk menggambarkan diri dan salah seorang temannya, lalu gambarkan persamaan dan perbedaan yang ada antara "Diriku dan teman"
4. Siswa membuat kesimpulan tentang (dengan lisan/ gambar/ tulisan):
• Apa itu perbedaan?
• Menurutku berbeda itu baik/ buruk karena ...
5. Guru memandu siswa untuk menarik kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan Mengutamakan persamaan dengan orang lain dan menghargai perbedaan
Fokus Pengamatan:
Video Kamou Si Cumi
Buku Cerita Kamou Si Cumi Referensi Alat Peraga:
Contoh Lembar Kerja:
Tips untuk guru:
Guru dapat membuat lembar kerja sendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan atau dapat mengunduh melalui tautan berikut: lembar kerja 1.
Aktivitas 1. Apa sih berbeda itu?
Aku Memang Unik Karya: Herlina K
Penerbit: BIP - Kelompok Gramedia
Aktivitas 2. Menggambar Diriku
Siswa mampu menjelaskan keunikan dari diri sendiri
Tujuan :
Waktu : 6 JP
• Media 1: Kertas dan alat gambar
• Media 2: Plastisin dan karton untuk alas
• Media 3: Clay
Alat dan bahan :
Pelaksanaan :
• Guru mereviu kegiatan sebelumnya terkait analisis perbedaan diri peserta didik dengan temannya.
• Siswa diberi pertanyaan pemantik "apakah mereka telah mengenali dirinya sendiri dengan baik?
• Siswa menggambarkan dirinya dengan salah satu media yang ia pilih berdasarkan media yang telah disiapkan oleh guru. Pilihannya adalah: menggambar di kertas gambar, membuat bentuk 2 dimensi menggunakan plastisin, atau membuat bentuk 3 dimensi diri
menggunakan clay.
• Siswa mempresentasikan kepada teman sekelas terkait hasil analisis "Apa saja yang membuat ku unik dari orang lain" dengan teknik "Gallery Walk"
Mengutamakan persamaan dengan orang lain dan menghargai perbedaan
Fokus Pengamatan:
Info untuk guru:
Gallery walk adalah teknik yang mengajak siswa aktif terlibat untuk mendapatkan informasi serta
memberi umpan balik dari hasil kerja di kelas.
https://www.theteachertoolkit.com/
Aktivitas 2. Menggambar Diriku
Contoh pilihan media
Lembar kerja Inilah Aku
Membuat bentuk 2D diriku menggunakan plastisin
sumber gambar:
https://www.chinchilla3d.com/3dscanclayfigur es.html
sumber gambar:
https://travel.kompas.com/read/2015/07/28/170800227 /7.Permainan.Anak.di.Pesawat.Tanpa.Gadget.
Membuat bentuk 3D diriku menggunakan
clay
TAHAP
KONTEKSTUALISASI
Aktivitas 3. Apa yang membuat aku dan kamu berbeda?
Siswa mengidentifikasi perbedaan yang terdapat pada diri dan teman-temannya beserta cara menyikapinya.
Tujuan :
Waktu : 6 JP
• Poster ekspresi dan perasaanku
• Mainan edukasi yang ada di kelas
Alat dan bahan :
Pelaksanaan :
• Siswa memilih benda-benda yang paling disukai yang berada di sekitar sekolah.
• Siswa saling bertukar informasi mengenai benda yang paling disukai.
• Siswa mengidentifikasi perbedaan yang ia temukan dengan teman-teman.
• Siswa menggali alasan dan penyebab timbulnya perbedaan.
• Siswa mengamati berbagai ekspresi dan reaksi yang mungkin terjadi akibat timbulnya perbedaan melalui poster "Perasaanku".
• Siswa mengidentifikasi apa saja respon yang biasa ditemukan serta bagaimana cara menyikapi perbedaan dengan cara yang bijak.
• Siswa diminta untuk memilah ekspresi yang akan dipilih dalam menyikapi perbedaan dengan menuliskan namanya dalam tabel yang tersedia (sebagai momen refleksi di akhir pembelajaran).
Mengutamakan persamaan dengan orang lain dan menghargai perbedaan
Fokus Pengamatan:
Aktivitas 3. Apa yang membuat aku dan kamu berbeda?
Referensi Poster "Perasaanku"
Tabel Periksa Menyikapi Perbedaan :
Tips untuk guru:
Untuk melakukan asesmen
pencapaian peserta didik dalam mengenal berbagai reaksi dan penyebabnya, pendidik dapat membuat catatan berupa hasil observasi.
Aktivitas 4. Daftar Pertanyaan Wawancara
Siswa menyusun daftar pertanyaan untuk sesi wawancara
Tujuan :
Waktu : 6 JP
• Kertas
• Alat tulis
• Sticker* (optional)
Alat dan bahan :
Pelaksanaan :
• Siswa melakukan Think, Pair and Share dimana mereka diminta;
• memejamkan mata lalu membayangkan apa yang akan terjadi jika di dunia ini tidak ada perbedaan.
• Setelah siswa membayangkan, ia akan berbagi hasil imajinya bersama salah seorang teman.
• Lalu, beberapa perwakilan dari setiap pasangan berbagi hasil diskusinya dan diberi tanggapan oleh guru serta teman.
• Siswa duduk berkelompok berangggotakan 4-5 orang.
• Setiap kelompok diberikan 1 buah lembar kerja.
• Setiap kelompok menyusun daftar pertanyaan dari lembar kerja yang tersedia dan dipersilakan untuk membuat pertanyaan baru dari kalimat tanya yang sudah disediakan.
Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan, budaya, kepercayaan serta praktiknya
Fokus Pengamatan:
Info untuk guru:
Think, Pair and Share adalah salah satu strategi dari visible thinking routine yang memiliki tujuan untuk melatih siswa
menyadari pengalaman belajar dari aktivitas yang diberikan.
https://pz.harvard.edu/thinking- routines
Aktivitas 4. Daftar Pertanyaan Wawancara
Pelaksanaan :
• Setiap kelompok memajang daftar pertanyaan yang sudah mereka susun di setiap pojok kelas.
• Siswa memberikan umpan balik dengan melakukan "gallery walk".
• Siswa berkeliling untuk mengunjungi hasil kerja setiap kelompok.
• Setiap pertanyaan yang ia sukai, akan ditandai dengan sticker atau gambar bintang.
• Pertanyaan yang memiliki sticker/gambar bintang adalah pertanyaan yang wajib ditanya ketika sesi wawancara nanti.
• Seluruh siswa kembali duduk bersama kelompoknya.
• Siswa melakukan refleksi dari kegiatan ini;
• mengutarakan apa yang dipelajari dari sesi "gallery walk" ?
• Apa pertanyaan menarik/ bagus yang ditemui dari kelompok lain?
Aktivitas 4. Daftar Pertanyaan Wawancara
Tips untuk guru:
Bagi siswa yang belum lancar menulis, merekam kalimat tanya dapat menjadi opsi siswa memberikan respon
langsung terhadap rekaman pertanyaan yang telah dibuat.
Contoh Lembar Kerja:
(Dengan kata bantu awalan)
Contoh Lembar Kerja:
Unduh contoh lembar kerja
Aktivitas 5. Sesi Wawancara
Siswa mencari informasi lebih lanjut tentang perbedaan dan dampaknya
Tujuan :
Waktu : 4 JP
• Kertas
• Alat tulis
Alat dan bahan :
Pelaksanaan :
• Setelah setiap kelompok sepakat dengan daftar pertanyaan, guru memilih kelompok secara acak untuk
mendemonstrasikan cara melakukan wawancara, dan teman-teman yang menyaksikan dapat memberikan umpan balik.
• Berdasarkan umpan balik dari siswa dan ragam pertanyaan lanjutan dari guru, siswa diajak untuk menonton sebuah video singkat tentang wawancara dan setelah itu mereka merumuskan tahapan wawancara.
• Setiap ide yang tepat akan bantu ditulis oleh guru.
• Setelah tahapan wawancara selesai dirumuskan, perwakilan kelompok yang sama mendemonstrasikan kembali sesi wawancara dengan mengikuti tahapan wawancara yang telah disepakati.
Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan, budaya, kepercayaan serta praktiknya
Fokus Pengamatan:
Aktivitas 5. Sesi Wawancara
Pelaksanaan :
5. Setiap kelompok mewawancarai warga sekolah untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai perbedaan dan dampaknya.
6. Setiap kelompok menceritakan dengan singkat hasil wawancara.
7. Guru membantu menuliskan/memetakan isu apa saja yang muncul akibat dari perbedaan berdasarkan hasil wawancara setiap kelompok.
8. Guru meminta pendapat siswa, kira-kira bagaimana cara menyelesaikan isu-isu tersebut?
9. Siswa menarik kesimpulan dari kegiatan hari ini sebagai bentuk refleksi.
"Kesimpulan: Isu perbedaan yang terjadi contohnya ... sebaiknya kita ... agar tidak berselisih"
Aktivitas 5. Sesi Wawancara
Tips untuk guru:
• Siswa sebaiknya berlatih wawancara terlebih dahulu sebelum bertemu
narasumber
• Siswa dapat memilih anggota keluarga di rumah sebagai narasumbernya
Referensi Alat Peraga:
Video cara melakukan wawancara
Saya bisa
@GenioraSayaBisa
Aktivitas 6. Contoh Perbedaan
Siswa memahami bentuk perbedaan dalam konteks yang lebih luas
Tujuan :
Waktu : 2 JP
• Kertas
• Alat tulis
Alat dan bahan :
Pelaksanaan :
• Guru memulai pembelajaran dengan pertanyaan pemantik.
• Apakah perbedaan hanya terjadi pada 2 orang saja?
• Mengapa ada sekelompok orang yang berbeda dengan diri kita?
• Apakah setiap kelompok yang berbeda memiliki identitas?
• Guru mengundang seorang budayawan untuk berbagi ilmu mengenai perbedaan budaya yang kerap terjadi di masyarakat dan sikap sosial yang biasanya hadir.
• Siswa dan narasumber melakukan tanya jawab hingga mengdapatkan pemahaman yang solid.
4. Guru menutup sesi pembelajaran dengan pertanyaan pemantik untuk refleksi "Apakah yang dimaksud budaya?"
• Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan, budaya, kepercayaan serta praktiknya
• Menyelaraskan perbedaan budaya
• Persepsi sosial
Fokus Pengamatan:
Tips untuk guru:
Guru dapat mengundang
budayawan, atau praktisi budaya untuk hadir sebagai narasumber dalam sesi "Meet the expert"
Aktivitas 7. Beda Budaya Seru Atau Ragu?
Siswa melihat perbedaan dengan konteks yang lebih luas yaitu budaya
Tujuan :
Waktu : 2 JP
• Kertas
• Alat tulis
Alat dan bahan :
Pelaksanaan :
• Guru membacakan sebuah cerita.
• Siswa berpasangan mengisi lembar kerja berupa diagram venn untuk menuliskan persamaan dan perbedaan budaya yang ditemukan dalam cerita.
• Guru mengkonfirmasi ulang tentang pengertian budaya dan contohnya.
• Guru memberikan lembar kerja yang sebelumnya digunakan pada aktivitas 1.
• Guru melengkapi lembar kerja tersebut khsususnya kolom perbedaan budaya yang ada pada keluargaku, konflik/ isu apa yang sering muncul dan bagaimana menyikapinya.
• Siswa memberikan gagasan tentang Berbeda itu seru atau ragu (sebagai pertanyaan pemantik di refleksi akhir pembelajaran).
• Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan, budaya, kepercayaan serta praktiknya
• Menyelaraskan perbedaan budaya
• Persepsi sosial
Fokus Pengamatan:
Aktivitas 7. Beda Budaya Seru Atau Ragu?
Cap Go Meh
Oleh: Sofie Dewayani & Eugenia Gina
Lili, cobalah ini, makanan Lebaran buatan ayahku sendiri. Ada lontong, telur pindang, opor ayam, sambal goreng ati, kelapa sangrai, bubuk kedelai dan sayur sambal goreng. Semua namanya Lontong Cap Go Meh.
Oh, tapi ....
Lontong Cap Go Meh itu enak sekali, LIli. Kamu tahu, di kota asal ayahku, lebaran itu lama sekali. Pada lebaran pertama, kami makan nasi kuning. Setelah shalat Ied, kami pergi berkeliling. Pakde, bude, eyang, juga bulik, Wah, rumah mereka sampai bising!
Aku dapat uang yang masih cling! Banyak sekali, bunyinya gemerincing!
Nah, esoknya, orang-orang dewasa puasa lagi. Setelah tujuh hari, kami makan lontong Cap Go Meh ini.
Iya Nisa, tapi ....
Oh ya, tugasku adalah menjadi kurir istimewa. Artinya, aku harus mengantar lontong ke tetangga.
Aktivitas 7. Beda Budaya Seru Atau Ragu?
Cap Go Meh
Oleh: Sofie Dewayani & Eugenia Gina
Kadang-kadang aku dapat uang juga. Hahaha!
Hari itu namanya Lebaran Kupatan, Lili. Enak kan, kami lebaran dua kali?
Tapi, tapi ....
Tapi apa?
Lontong Cap Go Meh itu makanan Imlek, Nisa!
Tapi ....
Kata mamiku, Cap Go Meh artinya malam kelima belas!
Cap itu sepuluh, Go artinya lima. Meh itu malam. Begitu, Nisa!
Malam kelima belas di bulan pertama, setelah Tahun Baru Imlek. Jadi, perayaan tahun baru kami juga lama. Lima belas hari lamanya!
Ada arak-arakan naga, kilin, dan barongsai keliling kota. Semua kelenteng dan vihara ikut dalam parade ceria. Patung Dewa Fu Shen
diarah, Patung Dewa Lu Shen, Dewa Shou Shen juga. Kami memakai baju Cheongsam, menjinjing lampion, dan turun ke jalan.
Aktivitas 7. Beda Budaya Seru Atau Ragu?
Cap Go Meh
Oleh: Sofie Dewayani & Eugenia Gina
Selain lontong Cap Go Meh, ada juga kacang dan kue keranjang.
Perut kami kenyang. Kantong kami penuh angpau berisi uang!
Tapi, lontong Cap Go Meh itu makanan Lebaran!
Makanan Imlek juga, Nisa!
Imlek atau Lebaran, makanan favorit kita ternyata sama.
Referensi buku:
Cap Go Meh
Karya: Sofie Dewayani & Eugenia Gina Penerbit: Bianglala Anak Nusantara
Tips untuk guru:
Buku bacaan cerita dapat bervariasi dengan tetap fokus cerita pada perbedaan budaya dan cara orang menyikapi perbedaan tersebut
Aktivitas 7. Beda Budaya Seru Atau Ragu?
Contoh Lembar Kerja:
Unduh contoh lembar kerja
Tips untuk guru:
Buku bacaan cerita dapat bervariasi dengan tetap fokus cerita pada
perbedaan budaya
Aktivitas 7. Beda Budaya Seru Atau Ragu?
Contoh Lembar Kerja:
Unduh Contoh Lembar Kerja
TAHAP AKSI
Aktivitas 8. Kerangka Cerita
Siswa merangkai skenario untuk sebuah dialog
Tujuan :
Waktu : 6 JP
• Kertas
• Alat tulis
• Lembar kerja
Alat dan bahan :
Pelaksanaan :
• Siswa bekerja secara berkelompok
• Guru mengangkat isu perbedaan dalam masyarakat yang dirangkum dari hasil diskusi di aktivitas sebelumnya
• Guru meminta setiap kelompok untuk memilih isu yang akan dikembangkan dalam bentuk dialog
• Menyelaraskan perbedaan budaya
• Kerjasama
• Persepsi sosial
Fokus Pengamatan:
Aktivitas 8. Kerangka Cerita
Pelaksanaan :
4. Berdasarkan isu yang dipilih, setiap kelompok membuat kerangka plot/ alur cerita yang berisi;
• Judul
• Karakter/ tokoh
• Awal cerita
• Masalah
• Penyelesaian masalah
• Kostum dan perlengkapan
5. Setiap peserta melalukan refleksi di akhir pembelajaran dengan berdiri berhadapan membuat 2 barisan.
• Guru memberikan beberapa pernyataan. Contoh pernyataan yang disampaikan adalah:
1. Menentukan judul itu mudah.
2. Menentukan karakter ternyata seru.
3. Cukup sulit memulai cerita.
4. Bingung menentukan isu perbedaaan yang ingin ditampilkan.
5. Aku ingin akhir ceritanya semua bahagia
• Bagi siswa yang merasa pernyataan tersebut relevan baginya, maka akan maju satu langkah. Bagi yang tidak merasa relevan, maka diam di barisannya.
Contoh Lembar Kerja:
Tips untuk guru:
• Guru diharapkan memberikan contoh kerangka cerita dari cerita yang
sebelumnya dibacakan bersama sebelum siswa mengerjakan LK ini.
• Guru diharapkan menyesuaikan target penyusunan kerangka cerita dengan usia siswa
Aktivitas 8. Kerangka Cerita
Unduh contoh lembar kerja
Aktivitas 9. Menyusun Kalimat Dialog
Guru menyusun skenario berdasarkan aktivitas 8 untuk menjadi dialog yang utuh
Tujuan :
Waktu : 10 JP
• Kertas
• Alat tulis
• Lembar kerja aktivitas 8 untuk dilanjutkan ke aktivitas 9
Alat dan bahan :
Pelaksanaan :
• Siswa bekerja secara berkelompok
• Siswa mengembangkan kerangka plot untuk menjadi naskkah dialog yang utuh
• Siswa melengkapi plot dengan dialog agar
• Siswa melakukan pengecekan mandiri (self-assessment)
• Menyelaraskan perbedaan budaya
• Kerjasama
• Persepsi sosial
Fokus Pengamatan:
Selain menulis dialog, merekam ide dialog bisa menjadi opsi lain untuk diferensiasi proses/produk
Tips untuk siswa:
Aktivitas 9. Menyusun Kalimat Dialog
Contoh Rubrik penilaian mandiri:
Unduh contoh rubrik
Aktivitas 10. Latihan Bermain Peran
Siswa bermain peran untuk menggambarkan temuan dan pemahaman konten dari materi sebelumnya
Tujuan :
Waktu : 12 JP
• Rubrik role-play
• Alat tulis
• Lembar kerja yang berisi dialog (aktivitas 9)
Alat dan bahan :
Pelaksanaan :
• Setiap kelompok berdiskusi untuk menentukan kostum dan mulai membuat perlengkapan.
• Guru menjelaskan rubrik penampilan role-play.
• Siswa berlatih sesuai dialog yang sudah diselesaikan pada aktivitas sebelumnya.
4. Siswa mengundang guru dan adik TK untuk menjadi audiensi (Dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis).
5. Siswa melakukan refleksi diakhir pembelajaran meliputi;
• Hal apa yang disukai selama proses ini berlangsung?
• Hal apa yang paling menantang?
• Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya, kepercayaan serta praktiknya
• Persepsi sosial
• Kerjasama
• Koordinasi sosial
Fokus Pengamatan:
Tips untuk pendidik:
• Bagi lingkungan sekolah yang jauh dari TK, maka dapat mengundang kakak kelas atau siswa kelas 1 yang berada di kelas lain
• Pendidik mengarahkan peserta didik untuk membuat undangan bagi
audiensi
Aktivitas 10. Latihan Bermain Peran
Contoh Rubrik:
Contoh Lembar Kerja:
Unduh contoh lembar kerja
Aktivitas 11. Role-play
Tujuan :
Siswa menampilkan role-play di hadapan siswa dan guru TK
Waktu : 6 JP
• Rubrik penampilan yang akan diisi oleh guru TK
• Rubrik peer-assessment yang akan diisi oleh teman dari kelompok lain
Alat dan bahan :
Pelaksanaan :
• Perwakilan dari siswa membuka acara sebagai MC (optional).
• Setiap kelompok tampil bergantian (setiap penampilan direkam).
• Setiap kelompok saling memberikan umpan balik dengan mengisi rubrik yang diberikan.
• MC menutup acara.
• Seluruh siswa melakukan refleksi 3-2-1 bridge terkait kegiatan yang baru saja dilakukan.
• Sebutkan 3 hal yang sudah berjalan dengan baik.
• Sebutkan 2 hal yang belum terlaksana dengan baik.
• Utarakan perasaaanmu setelah tampil.
Fokus Pengamatan:
• Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya, kepercayaan serta praktiknya
• Persepsi sosial
• Kerjasama
• Koordinasi sosial
• Siswa sebagai MC adalah opsional selama siswa tersebut tidak tampil di kegiatan role-play dan perlu latihan sebagai MC
• Sebaiknya setiap
penampilan direkam untuk nanti jadi bahan refleksi
Tips untuk guru:
Info untuk guru:
3-2-1 bridge adalah salah satu strategi dari visible thinking routine yang memiliki tujuan untuk melatih siswa menyadari pengalaman belajar dari aktivitas yang diberikan.
https://pz.harvard.edu/thinking- routines
Aktivitas 11. Role-play Contoh Rubrik Guru TK:
Contoh Rubrik Penilaian Teman:
Unduh contoh rubrik
Unduh contoh rubrik
Contoh Rubrik
(Evaluasi Keseluruhan
Proses Proyek) Aktivitas 11. Role-play
*Rubrik ini merupakan akumulasi dari aktivitas 8 -11 yang diisi oleh guru pengampu
Unduh contoh rubrik
REFLEKSI DAN
TINDAK LANJUT
Aktivitas 12. Renungkan Kembali
Siswa melakukan refleksi dari keseluruhan proses yang dilalui
Tujuan :
Waktu : 3 JP
• Video rekaman saat penampilan
Alat dan bahan :
• Mengutamakan persamaan dengan orang lain dan menghargai perbedaan
• Menyelaraskan perbedaan budaya
• Kerjasama
• Koordinasi sosial
Fokus Pengamatan:
Pelaksanaan :
• Siswa menonton dirinya saat tampil
• Siswa merenungkan kembali dampak dari penampilan sebelumnya terhadap dirinya mengenai pemahaman tentang perbedaan, kerjasama, kerja keras, dll
3. Siswa mengisi kalimat pemantik yang disediakan oleh guru
• 1 kalimat tentang apa itu perbedaan
• 2 kalimat tentang apakah perbedaan itu perlu ada? mengapa?
• Dengan bermain peran aku semakin paham/tidak paham tentang materi berbeda itu indah karena ....
• Nilai kinerjaku dalam proyek ini adalah ... karena ....
• Hal yang bisa ku perbaiki dari aksi kemarin adalah ....
• Guru sebaiknya memberikan contoh kalimat refleksi pada poin ke-2.
Contoh:
Dengan proyek ini saya jadi tau bahwa perbedaan itu hadir bahkan ketika kami sedang diskusi tentang penyelesaian proyek.
• Refleksi dapat berupa tulisan atau lisan
Tips untuk guru:
Aktivitas 13. Tindak Lanjut
Siswa memberikan gambaran tentang perbaikan yang mungkin dilakukan
Tujuan :
Waktu : 3 JP
• Video rekaman saat penampilan
Alat dan bahan :
Pelaksanaan :
• Siswa mempelajari rubrik dari teman dan guru saat penampilan role-play.
• Siswa menuliskan bagaimana aksi yang sudah dilakuan sebelumnya dapat ditampilkan lebih baik lagi.
• Mengutamakan persamaan dengan orang lain dan menghargai perbedaan
• Menyelaraskan perbedaan budaya
• Kerjasama
• Koordinasi sosial
Fokus Pengamatan: Tips untuk guru:
Penulisan tindak lanjut dilakukan sebagai tugas mandiri dan dapat ditulis
sebagai jurnal pribadi (diary) atau rekaman suara