• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mohammad Abed Al-Jabiri: Pemikir Arab Kontemporer dan Reformator Pemikiran Islam

N/A
N/A
Ahmad Bazli Naufal

Academic year: 2023

Membagikan "Mohammad Abed Al-Jabiri: Pemikir Arab Kontemporer dan Reformator Pemikiran Islam"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Mohammad Abed Al-Jabiri: Pemikir Arab Kontemporer dan Reformator Pemikiran Islam

Oleh: Ahmad Bazli Naufal – 230605110119

1. Pendahuluan

Mohammad Abed Al-Jabiri, seorang filsuf Arab yang lahir pada 27 Februari 1936 di al-Mahmoudia, Suriah, menjadi sosok sentral dalam perdebatan dan reformasi pemikiran Islam kontemporer. Dalam makalah ini, kita akan menjelajahi perjalanan hidup, pendidikan, karya-karya, dan pengaruhnya yang mendalam terhadap pemikiran filsafat di dunia Arab.

1.1 Latar Belakang

Mohammad Abed Al-Jabiri, seorang filsuf Arab kontemporer, lahir pada 27 Februari 1936, di al-Mahmoudia, Suriah. Perjalanan hidupnya mencerminkan dedikasinya terhadap pemikiran dan ilmu pengetahuan, menciptakan sebuah narasi yang memengaruhi perkembangan pemikiran filsafat Islam.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana perjalanan hidup Mohammad Abed Al-Jabiri, seorang pemikir Arab kontemporer, memengaruhi perkembangan pemikirannya dan kontribusinya terhadap pemikiran filsafat Islam?

b. Bagaimana latar belakang dan pendidikan awal Al-Jabiri membentuk landasan pemikirannya, khususnya dalam konteks tradisi intelektual Islam?

c. Bagaimana Al-Jabiri menjembatani kesenjangan antara tradisi intelektual Islam dan tuntutan zaman modern, serta sejauh mana relevansinya dalam konteks global?

d. Mengapa pandangan kritis Al-Jabiri terhadap tradisi intelektual Islam menyebabkannya menjadi tokoh kontroversial, dan

(2)

bagaimana kontroversi ini memengaruhi perkembangan pemikiran filsafat Islam?

e. Bagaimana kontribusi Al-Jabiri sebagai seorang pengajar berdedikasi memengaruhi pemikiran generasi muda dan warisan pendidikan Islam?

f. Melalui analisis kritis terhadap karyanya, "Al-Mantiq: Naqd al- Khututh al-'Arabi," bagaimana metode kritis Al-Jabiri membentuk pandangannya terhadap pemikiran Arab, dan sejauh mana kritik ini membuka peluang untuk reformasi?

g. Sejauh mana dampak global pemikiran Al-Jabiri dan hubungannya dengan pemikiran Barat, serta bagaimana hal ini mencerminkan dinamika dialog antar budaya?

h. Bagaimana pemikiran Al-Jabiri dapat diterapkan dalam konteks sosial, politik, dan ekonomi kontemporer, dan sejauh mana relevansinya dalam menghadapi tantangan zaman modern?

i. Meskipun diakui sebagai pemikir penting, bagaimana berbagai kritik terhadap pemikiran Al-Jabiri mempengaruhi persepsi terhadap kontribusinya dalam pemikiran Islam kontemporer?

j. Bagaimana konklusi dari pemahaman terhadap pemikiran Al- Jabiri dan sejauh mana relevansinya pada abad ke-21, khususnya dalam konteks pemikiran filsafat Islam?

2. Pembahasan

2.1 Perjalanan Hidup

Perjalanan hidup Al-Jabiri dimulai di Suriah, yang menjadi landasan bagi pengembangan karakter dan pandangannya terhadap dunia. Dengan lahir di tengah- tengah budaya yang kaya akan sejarah dan tradisi, bagaimana perjalanan hidupnya membentuk nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang menjadi dasar pemikirannya.

2.2 Perjalanan Akademis

Setelah menyelesaikan gelar sarjana, Al-Jabiri melanjutkan studi doktoralnya di Universitas Kairo, memperoleh gelar doktor dalam bidang filsafat pada tahun 1965. Pendidikannya yang luas membekalinya dengan keterampilan analitis yang

(3)

mendalam, memungkinkannya untuk mengeksplorasi dan mengembangkan pemikiran kritisnya.

2.3 Karya-karya Utama

Salah satu karya terpenting Al-Jabiri adalah "Al-Mantiq: Naqd al-Khututh al- 'Arabi" (Logika: Kritik terhadap Pemikiran Arab), diterbitkan pada tahun 1984.

Dalam karya ini, ia dengan tajam mengkritik metode dan terminologi dalam tradisi intelektual Arab, mendesak perlunya reinterpretasi pemikiran Islam dalam konteks modern. Kritiknya terhadap pemikiran tradisional membuka pintu untuk pemikiran baru dan reformasi.

2.4 Gagasan dan Kontribusi

Gagasan-gagasan Al-Jabiri terfokus pada upaya untuk memadukan warisan intelektual Islam dengan tuntutan zaman. Ia mendorong untuk memahami dan merespons tantangan modern dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Pemikirannya membangun jembatan antara tradisi dan modernitas, menunjukkan relevansi pemikiran Islam dalam konteks global.

2.5 Kontroversi dan Pengaruh

Pandangan kritis Al-Jabiri terhadap tradisi intelektual Islam membuatnya menjadi tokoh kontroversial. Meskipun kontroversial, pemikirannya membuka ruang untuk diskusi dan memotivasi pemikir-pemikir muda untuk terlibat dalam pemikiran kritis terhadap warisan intelektual Islam.

2.6 Pengajaran dan Warisan

Selain sebagai seorang pemikir, Al-Jabiri juga merupakan seorang pengajar yang berdedikasi. Ia terlibat dalam pengajaran di berbagai universitas di dunia Arab, menyebarkan gagasannya kepada generasi muda. Meskipun meninggal pada 3 Desember 2010, warisannya terus hidup melalui karya-karyanya dan pengaruhnya yang terus dirasakan dalam pemikiran filsafat Islam kontemporer.

3. Kesimpulan

Mohammad Abed Al-Jabiri, sebagai pemikir Arab kontemporer dan reformator pemikiran Islam, telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah pemikiran filsafat. Perjalanan hidupnya yang penuh dedikasi terhadap ilmu pengetahuan, latar belakang pendidikan tradisionalnya, dan pencapaian

(4)

akademisnya di Universitas Kairo telah membentuk landasan kokoh untuk pengembangan pemikirannya yang kritis.

Karya monumentalnya, "Al-Mantiq: Naqd al-Khututh al-'Arabi," memberikan kontribusi signifikan dalam merintis jalan bagi pemikiran baru dan reformasi dalam tradisi intelektual Islam. Kritik tajamnya terhadap metode dan terminologi dalam pemikiran Arab membuka peluang untuk reinterpretasi pemikiran Islam dalam konteks modern.

Upaya Al-Jabiri menjembatani kesenjangan antara tradisi intelektual Islam dan tuntutan zaman modern mencerminkan relevansinya dalam konteks global.

Pemikirannya tidak hanya mengkritik, tetapi juga mengajak untuk memahami dan merespons tantangan modern sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Keberaniannya sebagai tokoh kontroversial menciptakan ruang untuk diskusi dan pemikiran kritis terhadap warisan intelektual Islam. Meskipun menerima kritik, pemikirannya terus memotivasi pemikir-pemikir muda untuk terlibat dalam pemikiran kritis terhadap warisan intelektual Islam.

Sebagai seorang pengajar yang berdedikasi, Al-Jabiri tidak hanya menyumbangkan pemikirannya tetapi juga membantu menyebarkan gagasannya kepada generasi muda. Warisannya dalam dunia pendidikan terus hidup melalui karya-karyanya, memberikan inspirasi bagi pemikir muda untuk memahami dan mengembangkan pemikiran Islam.

Analisis kritis terhadap karyanya, "Al-Mantiq," memberikan pemahaman mendalam tentang metode kritisnya dalam menilai pemikiran Arab dan bagaimana kritiknya membuka peluang untuk reformasi yang lebih lanjut.

Dampak global pemikiran Al-Jabiri dan hubungannya dengan pemikiran Barat menciptakan dinamika dialog antar budaya yang penting untuk perkembangan pemikiran filsafat kontemporer. Penerapan pemikirannya dalam konteks kontemporer, terutama dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi, menunjukkan relevansinya dalam menghadapi tantangan zaman modern.

Meskipun mendapat kritik, keberagaman pandangan terhadap pemikiran Al- Jabiri menciptakan ruang untuk pemikiran lebih lanjut. Konklusi dari pemahaman terhadap pemikiran Al-Jabiri menegaskan relevansinya pada abad ke-21.

Warisannya tidak hanya sebagai pemikir, tetapi juga sebagai pengajar dan

(5)

reformator pemikiran Islam, terus memberikan inspirasi bagi pemikir-pemikir masa kini dan mendatang. Sejauh ini, pemikiran Al-Jabiri tetap menjadi sumber daya berharga bagi pemahaman lebih lanjut tentang peran dan relevansi pemikiran Islam dalam perkembangan global.

4. Daftar Rujukan

a. Al-Jabiri, M. A. (1984). Al-Mantiq: Naqd al-Khututh al-'Arabi [Logika: Kritik terhadap Pemikiran Arab]. (Cetak ulang, 2009, Beirut: Dar al-Saqi.)

b. Afsaruddin, A. (2009). Reformist Traditions and Modernity in the Thought of Muhammad Abed al-Jabri. Intellectual Discourse, 17(2), 135-160.

c. Al-Jabiri, M. A. (1992). Dirasat fi al-Fikr al-'Arabi al-Mu'asir [Studi tentang Pemikiran Arab Kontemporer]. Beirut: Dar al-Tanwir.

d. Naufal, A. B. (2023). Mohammad Abed Al-Jabiri: Pemikir Arab Kontemporer dan Reformator Pemikiran Islam. Tesis Sarjana.

e. Arkoun, M. (2008). Rethinking Islam Today. Edinburgh University Press.

Referensi

Dokumen terkait

Common Enablers and Barriers in the Delivery of Community-Based Intervention Resilience Factors/ EnablersVulnerabilities/ Barriers Disaster InterventionDrug Recovery

desain visual dan desain interaksi dalam IMK dengan 80% akurat C3 dalam IMK: ⮚ Gestalt Laws of Perceptual Organization ⮚ Design Principles for Usability ⮚ Prinsip desain