• Tidak ada hasil yang ditemukan

MONITORING PROGRAM PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

N/A
N/A
tri alamsyah

Academic year: 2023

Membagikan "MONITORING PROGRAM PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

Program Pengembangan Arboretum Sungai Gerong merupakan salah satu program perlindungan keanekaragaman hayati yang dilaksanakan oleh PT. Program ini dilaksanakan untuk melestarikan dan melindungi kondisi ekosistem di kawasan arboretum serta jenis flora dan fauna yang ada di dalamnya. Laporan pemantauan program ini pada tahun 2018 disusun bekerja sama dengan tim ahli dan dukungan berbagai pihak seperti PT.

Melalui laporan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam pendataan lapangan, sehingga laporan pemantauan Program Pembangunan Arboretum Sungai Geron tahun 2018 dapat terlaksana dengan baik. Penulis juga berharap agar laporan pemantauan ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan dapat memperkaya informasi bagi masyarakat luas.

PENDAHULUAN

Tujuan

Ruang Lingkup

METODE

Lokasi dan Waktu

Sampling Flora

  • Pengambilan Data Flora
  • Analisis Data Flora

Data yang dikumpulkan meliputi pengukuran tegakan berupa diameter setinggi dada (dbh), tinggi total, tinggi bebas cabang, identifikasi jenis pohon dan tumbuhan bawah serta dokumentasi lapangan. Selain itu dilakukan pengukuran suhu dan pengambilan sampel tanah untuk menguji pH dan KTK (Kapasitas Tukar Kation) tanah. Hasil analisis yang dilakukan terhadap vegetasi akan menghasilkan INP (nilai indeks. Program Pemantauan Perlindungan Keanekaragaman Hayati – Sungai Gerong | 5 penting) untuk menentukan populasi yang paling dominan.

Indeks nilai penting (INP) untuk bibit, kutub, pohon = kr + fr + dr indeks nilai penting (INP) untuk bibit = estimasi biomassa kr + fr. Alternatif lain untuk menentukan estimasi biomassa adalah penggunaan persamaan alometrik yang diperoleh dari hasil penelitian serupa menggunakan metode gravitasi spesifik pohon. Pendugaan biomassa pada tingkat pohon menggunakan pendekatan alometrik, untuk menduga potensi biomassa pada tingkat semai, tiang, dan pohon menggunakan persamaan alometrik Ketterings dkk.

Sampling Fauna

  • Pengambilan Data Fauna
  • Analisis Data Fauna
  • Analisis Deskriptif Fauna

Metode yang digunakan dalam inventarisasi mamalia adalah metode transek jalur dengan panjang jalur 500-1000 meter dan lebar kiri kanan 50 meter, disesuaikan dengan kondisi wilayah. Metode pengumpulan data yang dilakukan antara lain pengumpulan data hewan dengan metode Visual Encounter Survey (VES), yaitu pengumpulan jenis hewan berdasarkan pertemuan langsung pada rute baik di daratan maupun perairan. Daftar spesies MacKinnon kemudian diolah dan ditampilkan dalam bentuk grafik, dengan sumbu X mewakili jumlah spesies yang terdaftar dan sumbu Y mewakili pertambahan jumlah spesies burung.

Indeks keanekaragaman jenis (H') dan indeks kemerataan (E) dilakukan hanya berdasarkan data yang diperoleh dengan metode IPA (Indices Ponctuele de'l Abundance). Untuk menentukan jenis hewan yang dominan pada suatu tipe habitat individu di daerah penelitian ditentukan dengan menggunakan rumus menurut (Helvoort 1981). Pemantauan Program Konservasi Keanekaragaman Hayati - Sungai Gerong | 9 Jenis satwa dominan adalah jenis satwa yang ditemukan dalam jumlah terbanyak di lokasi penelitian.

KONDISI EKOSISTEM HUTAN

Kondisi Umum Kawasan Arboretum Sungai Gerong

Program Pemantauan Perlindungan Keanekaragaman Hayati – Sungai Gerong | 11 Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, termasuk menyediakan bahan organik. Selain meningkatkan kesuburan tanah, bahan organik juga berperan penting dalam memperbaiki sifat fisik tanah. Bahan organik dapat meningkatkan agregasi tanah, meningkatkan aerasi dan perkolasi, serta membuat struktur tanah lebih rapuh dan mudah dalam pengerjaannya. 2009), pH tanah berkorelasi positif dengan KTK (Kapasitas Tukar Kation) dan ketersediaan unsur hara seperti C organik, N total, P dan K.

Besar kecilnya KTK tanah tergantung pada tekstur tanah, jenis mineral lempung dalam tanah, dan kandungan bahan organik. Begitu pula dengan kandungan bahan organik tanah, semakin tinggi bahan organik tanah maka semakin tinggi pula KTK tanah tersebut (Mukhlis, 2007). Berdasarkan hasil pengamatan yang disajikan pada Tabel 4, sampel tanah yang diambil dari 5 plot sampel tanah KTK di kawasan Arboretum Sungai Gerong berada pada kelompok tengah.

Komunitas Flora

  • Distribusi dan Kerapatan Jenis Flora
  • Indeks Keanekaragaman (H’), Kemerataan (E), dan Dominansi (D)
  • Pendugaan Biomassa

Berdasarkan pengamatan, di kawasan Arboretum Sungai Gerong sendiri ditemukan sekitar 17 spesies pada kategori semai, sedangkan pada kategori semai, tiang, dan pohon masing-masing ditemukan 5 spesies. Berdasarkan Tabel 11, indeks kemerataan jenis semai, pancang, tiang dan pohon di Kawasan Arboretum Sungai Gerong menunjukkan tingkat kemerataan yang tinggi. Program Pemantauan Perlindungan Keanekaragaman Hayati – Sungai Gerong | 15 Tabel 12 Indeks dominasi spesies (E) di Arboretum Sungai Gerong.

Dengan demikian, rata-rata jenis vegetasi di kawasan Arboretum Sungai Gerong mempunyai sebaran yang tidak merata pada setiap tingkatnya. Pada Tabel 13 disajikan hasil indeks kekayaan jenis di kawasan Arboretum Sungai Gerong. Dari hasil tersebut, untuk kategori anakan, anakan, tiang dan pohon, terlihat kekayaan jenis di kawasan Arboretum Sungai Gerong tergolong rendah.

Komunitas Fauna

  • Spesies fauna di kawasan Arboretum Sungai Gerong
  • Keanekaragaman dan kemerataan jenis fauna
  • Dominansi Jenis
  • Status Konservasi Satwa

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kawasan Arboretum PT Perta Samtan Gas Sungai Gerong ditemukan 10 jenis herpetofauna yang terdiri dari 4 jenis amfibi dan 6 jenis reptil. Daftar jenis herpetofauna yang terdapat di kawasan Arboretum PT Perta Samtan Gas Sungai Gerong (Tabel 18). Program Pemantauan Perlindungan Keanekaragaman Hayati – Sungai Gerong | 19 Herpetofauna berasal dari kata “Herpeton”, yaitu sekelompok hewan melata yang anggotanya adalah hewan amfibi dan reptilia.

Berdasarkan observasi di kawasan keanekaragaman hayati PT Perta Samtan Gas Sungai Gerong ditemukan 8 spesies yang termasuk dalam kategori arthropoda. Daftar jenis arthropoda yang terdapat di Kawasan Keanekaragaman Hayati PT Perta Samtan Gas Sungai Gerong (Tabel 19). Kawasan hutan Arboretum Gas Perta-Samtan merupakan kawasan hutan yang terletak di sekitar pabrik fraksionasi PT Perta-Samtan Gas dan juga berbatasan dengan Komplek Pertamina RU III.

Pengamatan fauna yang dilakukan di Arboretum Gas Perta-Samtan ditemukan 3 jenis mamalia yang termasuk dalam 2 famili, 38 jenis burung yang termasuk dalam 26 famili, 10 jenis herpetofauna yang termasuk dalam 8 famili, dan 8 jenis serangga yang termasuk dalam 4 famili. Kawasan Perth Samtan Gas Arboretum merupakan lingkungan baik yang dapat menunjang keberlangsungan hidup satwa liar. Kawasan Arboretum Gas Perta-Samtan yang memiliki vegetasi yang beragam juga mempengaruhi banyaknya jenis burung yang terdapat di sana.

Vegetasi yang ada di Arboretum Gas Perta-Samtan juga dimanfaatkan sebagai habitat untuk bersarang, beristirahat, mencari makan, dan berkembang biak. Jenis burung yang terdapat di Arboretum Gas Perta-Samtan dikelompokkan menjadi 5 kelompok berdasarkan makanan utamanya di kawasan hutan, yaitu insektivora, frugivora, nektarivora, karnivora, omnivora, dan piscivora. Pemantauan Program Perlindungan Keanekaragaman Hayati – Sungai Gerong | Di masing-masing dari 21 famili ini, ditemukan satu spesies, Cinnyris jugularis dan Dicaeum trochileum.

Program Pemantauan Perlindungan Keanekaragaman Hayati – Sungai Gerong | 23 Tabel 23 Daftar dominasi herpetofauna di Arboretum Gas Perta Samtan.

DATA PERBANDINGAN EKOSISTEM HUTAN ARBORETUM SUNGAI GERONG

Komunitas Flora

Catatan: *Angka ini tergolong sangat tinggi karena ditemukan dua tegakan Spathodea campanulata berukuran sangat besar dengan diameter 92-95 cm, sedangkan rata-rata umum spesies ini di lokasi pengukuran hanya 45 cm. dalam diameter. Berdasarkan hasil pengamatan tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya pada tingkat kolom dan pohon, Spathodea campanulate merupakan jenis yang mempunyai nilai biomassa paling tinggi dibandingkan jenis lainnya. Tingginya nilai biomassa Spathodea campanulate disebabkan karena spesies ini merupakan salah satu spesimen yang paling banyak ditemukan sehingga mempengaruhi total diameter batang yang menentukan jumlah total biomassa dalam tegakan.

Selain itu, perbedaan nilai biomassa dibandingkan pengamatan tahun-tahun sebelumnya mungkin disebabkan oleh adanya pengurangan atau penambahan komposisi jenis tumbuhan dalam jangka waktu tertentu.

Komunitas Fauna

  • Status dan Kecenderungan Fauna
  • Indeks Keanekaragaman dan Kemerataan Jenis Fauna

Kawasan Arboretum Gas Perta-Samtan tidak hanya sebatas keanekaragaman jenis burung dan flora saja, namun juga dihuni oleh jenis mamalia seperti lutung abu-abu, lutung, dan babi hutan. Keberadaan mamalia di Arboretum Gas Perta-Samtan menandakan bahwa kawasan hutan di sekitar Pabrik Fraksinasi Gas PT Perta-Samtan merupakan kawasan yang ekosistemnya tetap terjaga. Jenis yang sering dijumpai di sekitar kawasan Arboretum Gas Perta-Samtan adalah kera ekor panjang (Macaca fascicularis), diperkirakan satwa ini terbagi menjadi 3 kelompok besar dengan ukuran 15-20 individu per kelompok.

Menurut Soemarwot (2004), semakin besar kemampuan beradaptasi suatu spesies maka semakin besar pula spesies atau makhluk hidup tersebut dapat menempati habitat yang berbeda. Keanekaragaman jenis herpetofauna di Arboretum Gas Perta-Samtan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Habitat yang disukai herpetofauna sangat beragam, antara lain terrestrial (semak dan tanah), akuatik (rawa, sungai, danau, dan laut), semi akuatik, dan arboreal (di pepohonan).

Keanekaragaman jenis arthropoda di Arboretum Gas Perta-Samtan mengalami peningkatan jenis dibandingkan tahun sebelumnya. Jenis arthropoda yang banyak ditemukan di arboretum Perta-Samtan Gas adalah Neurothemis terminata dan Orthetrum sabina, karena capung berperan besar dalam kelestarian ekosistem. Ekosistem alami kawasan Arboretum Gas Perta Samtan merupakan habitat yang dapat menunjang kelestarian satwa di kawasan tersebut.

Habitat yang baik adalah habitat yang dapat menyediakan segala kebutuhan satwa liar, seperti makanan dan air, tempat berkembang biak, dan tempat berlindung (cover). Program Pemantauan Perlindungan Keanekaragaman Hayati – Sungai Gerong | 29 Indeks keanekaragaman jenis menunjukkan bahwa sumber daya kawasan Arboretum Gas Perta Samtan cukup mendukung kehidupan satwa. Keanekaragaman jenis satwa di kawasan Arboretum Gas Perta Samtan terdiri dari jenis burung yang berbeda-beda.

Dengan demikian, kawasan Arboretum Gas Perta Samtan merupakan lingkungan baik yang dapat menunjang kelangsungan hidup satwa liar.

PENUTUP

Simpulan

Saran

34 | Pemantauan Program Konservasi Keanekaragaman Hayati - Sungai Gerong Lampiran 1 Nilai INP untuk setiap jenis flora di Kawasan Arboretum Sungai Gerong Indeks Nilai Penting pada tingkat semai dan tumbuhan bawah. Pemantauan Program Konservasi Keanekaragaman Hayati – Sungai Gerong | 35 Lampiran 2 Daftar Jenis Tumbuhan di Kawasan Arboretum Sungai Gerong. Pemantauan Program Konservasi Keanekaragaman Hayati – Sungai Gerong | 41 Lampiran 3 Daftar jenis mamalia di kawasan Arboretum Sungai Gerong.

42 | Pemantauan Program Konservasi Keanekaragaman Hayati – Sungai Gerong Lampiran 4 Daftar jenis burung di kawasan Arboretum Sungai Gerong. Tubuh bagian bawah dan pinggang umumnya berwarna hijau, dengan bulu ekor bagian bawah berwarna coklat kastanye (jantan). Tubuh bagian atas berwarna abu-abu kecokelatan, dagu dan tenggorokan berwarna putih, tubuh bagian bawah berwarna kuning muda, ekor terdapat rangkaian bintik-bintik putih di depan ujungnya.

Kekang, kerah, dan badan bagian bawah berwarna putih bersih (membedakannya dengan burung pekakak keramat yang berwarna putih pucat). Badan bagian atas berwarna hitam buram kehijauan, badan bagian bawah berwarna abu-abu jelaga, perut berwarna keputihan, ekor agak berlekuk. Mahkota dan tubuh bagian atas berwarna abu-abu; wajah, dahi, dada dan perut bagian atas berwarna putih; bagian bawah perut dan bagian bawah ekor berwarna merah karat.

54 | Pemantauan Program Konservasi Keanekaragaman Hayati – Sungai Gerong Lampiran 5 Daftar jenis herpetofauna di kawasan Arboretum Sungai Gerong. Pemantauan Program Perlindungan Keanekaragaman Hayati – Sungai Gerong | 61 Lampiran 6 Daftar jenis serangga di kawasan Arboretum Sungai Gerong.

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut mengindikasikan bahwa investor asing memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengawasi kinerja manajer dan membantu mengurangi agency cost, sehingga nilai perusahaan dapat