Morfologi barley ((Hordeum vulgare L.)
Barley memiliki bagian bagian seperti ..., setiap bagian tanaman dari barley memiliki pemanfaatan masing2 sesuai dengan sifat dan karakteristiknya. Yang pertama pemanfaatan dari spike. Salah satu pemanfaatan dari bagian spike yaitu biji barley, dimana dalam food industry biji barley dimanfaatkan dalam proses malting...,
1. Spike
Lemma, palea, dan awn pada biji jelai (Hordeum vulgare L.) merupakan organ fotosintesis yang memasok karbohidrat bagi benih yang sedang berkembang. Salah satu spikelets yang dapat dimanfaatkan dalam food industry yaitu biji. Biji barley yang akan dimanfaatkan dalam proses malting. Pemilihan biji barley untuk proses malting karena biji barley
2. Leaves
Daun barley dimanfaatkan untuk suplemen makanan, nah daun barley yang digunakan itu daun barley muda karena kandungan klorofil dan antioksidan (seperti lutonarin dan saponarin, vitamin, dan mineral yang tinggi.
3. Culms
Batang barley dimanfaatkan untuk pakan ternak karena memiliki kandungan serat kasar yang baik untuk pencernaan ternak
4. Roots
Akar barley memiliki sistem akar yang kuat dan dalam, sehingga dapat digunakan untuk mengendalikan erosi tanah
Nah, yang akan dibahas lebih lanjut yaitu pemanfaatan barley dalam proses malting untuk produksi bir menggunakan bahan utama biji barley.
Biji barley sendiri memiliki morfologi sebagai berikut
Struktur biji barley terdiri dari tiga bagian utama, yaitu
Kernel barley yang matang terdiri dari
1. Hull
Hull merupakan bagian luar biji barley, Hull melekat erat pada caryopsis pada barley yang dikupas, sedangkan pada barley yang tidak dikupas, hull terpisah.
2. Caryopsis
Caryopsis barley terdiri dari embrio dan endosperma, yang kemudian dikelilingi oleh lapisan nukelus, testa (kulit biji), dan perikarp. Interval lapisan nuklea dan testa adalah yang paling tipis, sedangkan interval antara testa dan perikarp adalah yang paling tebal sekitar 2-3%
Endosperma
Endosperma terdiri dari aleuron, sub-aleuron, dan endosperma bertepung (73%).
Aleurone jelai terdiri dari sel berlapis-lapis, umumnya tiga lapisan sel. Aleurone kaya akan nutrisi seperti lipid, protein, mineral, vitamin B, seperti niasin dan folat, dan beberapa mikronutrien lainnya. Pada endosperma bertepung terakumulasi Butiran pati, sementara pada sub aleuron lebih banyak protein terakumulasi
Embrio
Embrio jelai adalah jaringan hidup yang paling penting di dalam biji jelai. Embrio terdiri dari sumbu embrio, plumula, dan radikula, yang memasok nutrisi untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Embrio terlindungi dengan baik dan dikelilingi oleh koleoptil, koleorhiza, dan Skutellum adalah jaringan pelindung yang berbentuk pipih dan tersembunyi dari luar, yang terhubung dengan sumbu embrio dan endosperma di kedua sisinya. Embrio barley memiliki kandungan 7% selulosa, 14- 17% lipid, 14-15% selulosa, 5-10% rafinosa, 5-10% abu dan 34% protein. Dinding dari embrio mengandung asam uronat, pektin, hemiselulosa.
3. Rachilla
Alasan pemilihan biji barley sebagai bahan utama pada proses malting yaitu karena biji barley memiliki komposisi kima dan kandungan yang baik dan cocok untuk proses malting. Sehingga akan dibahas lebih lanjut pada slide slide berikutnya Sebelumnya slide ini berisi penjelasan singkat yang telah saya jelaskan baru saja.
endosperm bertepung (Endospermanya sekitar 77 hingga 82%)
embrio atau embrio (embrio sekitar 2 hingga 3%) 1. koleoptil
2. shoot 3. sctellum 4. root 5. coleorhiza
lapisan pelindung luar
1. sekam (10 hingga 12%)
Kulit biji dan sekam bersama-sama melindungi biji-bijian dari kekeringan dan kontaminasi mikroba. Tepat di bawah testa terdapat lapisan aleuron. Tidak seperti jagung dan gandum, lapisan aleu ron pada jelai terdiri dari tiga lapisan lapisan sel. Kulit biji dan sekam bersama-sama melindungi biji- bijian dari kekeringan dan kontaminasi mikroba
2. pericarp dan testa (2 hingga 3%) 3. lapisan aleuron (4 hingga 5%)
lapisan aleuron pada jelai terdiri dari tiga lapisan, lapisan sel GA yang terbentuk pada embrio yang berkecambah dapat menginduksi enzim
hidrolitik pada sel aleuron yang mengandung sekitar 60% pentosan dan 30%
pentosan.β-glukan yang terdegradasi dalam proses malting. Selama malting, proses degradasi ini dapat membantu melepaskan enzim pengurai
endosperma. Enzim litik yang dihasilkan oleh lapisan aleuron menghidrolisis cadangan endosperm menjadi molekul yang lebih kecil untuk diangkut melalui scutellum ke embrio guna menyediakan energi dan bahan
pembangun untuk respirasi dan pertumbuhannya. Jaringan embrionik terdiri dari sumbu dan scutellum. Scutellum berfungsi sebagai perisai antara
endosperma dan memediasi pelepasan hormon ke aleuron dan endosperma bertepung
embrio dan endosperm, yang mengandungkarbohidrat (terutama pati) dan
proteinu n t u k m e n d u k u n g p e r t u m b u h a n a w a l embrio
berke"ambah. 'ndosperm
terdirid a r i e n d o s p e r m b e r t e p u n g , y a n g merupakan jaringan penyimpanan non8hidup,
dikelilingi oleh lapisan sel
non8 pati hidup yang disebut aleuron.
Biji barley sendiri
terdiri dari 10% husk (sekam) dan pericarp, 14% aleurone dan
lapisan
pigmen, pigmen, 73%
starchy endosperm, endosperm, dan 3%
embrio. Barley kaya akan pati dan
gula, cukup protein dan sangat rendah lemak.
Sekamnya (lemma dan
palea) sebagian terdiri dari
lignin, pentosan,
mannan, asam uronat, hemiselulosa, dan
selulosa. Silika
terdapat terdapat di dinding luar sekam.
Pericarpnya kurang lignin tetapi
sebaliknya, komposisi kimianya mirip
sekam. Testa
mengandung selulosa kasar dan lapisan
pigmen sebagai
penghalang untuk substansi
kimia dan mikroba.
Polifenol yang mungkin membentuk kompleks dengan protein
melimpah di
bagian pericarp, testa, dan lapisan aleurone.
Aleurone memiliki
dinding sel yang tebal terdiri dari
arabinoxylan. Starchy endosperm terdiri atas 85- 90% pati yang
tertutup pada dinding sel. β-
glucan membentuk 75%
dinding sel dan sisanya arabinoxylan. Embrio
terdiri atas 7% selulosa, 14-17% lipid, 14-15%
selulosa, 5-10%
rafinosa, 5-10% abu dan 34% protein. Dinding
dari embrio
mengandung asam uronat, pektin,
hemiselulosa.
Biji barley sendiri
terdiri dari 10% husk
(sekam) dan pericarp, 14% aleurone dan
lapisan
pigmen, pigmen, 73%
starchy endosperm, endosperm, dan 3%
embrio. Barley kaya akan pati dan
gula, cukup protein dan sangat rendah lemak.
Sekamnya (lemma dan palea) sebagian terdiri dari
lignin, pentosan,
mannan, asam uronat, hemiselulosa, dan
selulosa. Silika
terdapat terdapat di dinding luar sekam.
Pericarpnya kurang lignin tetapi
sebaliknya, komposisi kimianya mirip
sekam. Testa
mengandung selulosa kasar dan lapisan
pigmen sebagai
penghalang untuk substansi
kimia dan mikroba.
Polifenol yang mungkin membentuk kompleks
dengan protein melimpah di
bagian pericarp, testa, dan lapisan aleurone.
Aleurone memiliki
dinding sel yang tebal terdiri dari
arabinoxylan. Starchy endosperm terdiri atas 85- 90% pati yang
tertutup pada dinding sel. β-
glucan membentuk 75%
dinding sel dan sisanya arabinoxylan. Embrio
terdiri atas 7% selulosa,
14-17% lipid, 14-15%
selulosa, 5-10%
rafinosa, 5-10% abu dan 34% protein. Dinding
dari embrio
mengandung asam uronat, pektin,
hemiselulosa.
Biji barley sendiri
terdiri dari 10% husk (sekam) dan pericarp, 14% aleurone dan
lapisan
pigmen, pigmen, 73%
starchy endosperm, endosperm, dan 3%
embrio. Barley kaya akan pati dan
gula, cukup protein dan sangat rendah lemak.
Sekamnya (lemma dan palea) sebagian terdiri dari
lignin, pentosan,
mannan, asam uronat, hemiselulosa, dan
selulosa. Silika
terdapat terdapat di dinding luar sekam.
Pericarpnya kurang lignin tetapi
sebaliknya, komposisi kimianya mirip
sekam. Testa
mengandung selulosa kasar dan lapisan
pigmen sebagai
penghalang untuk substansi
kimia dan mikroba.
Polifenol yang mungkin membentuk kompleks dengan protein
melimpah di
bagian pericarp, testa, dan lapisan aleurone.
Aleurone memiliki
dinding sel yang tebal terdiri dari
arabinoxylan. Starchy endosperm terdiri atas 85- 90% pati yang
tertutup pada dinding sel. β-
glucan membentuk 75%
dinding sel dan sisanya arabinoxylan. Embrio
terdiri atas 7% selulosa, 14-17% lipid, 14-15%
selulosa, 5-10%
rafinosa, 5-10% abu dan 34% protein. Dinding
dari embrio
mengandung asam uronat, pektin,
hemiselulosa.
Biji barley sendiri terdiri dari 10% husk (sekam) dan pericarp, 14% aleurone dan lapisan pigmen, pigmen, 73% starchy endosperm, endosperm, dan 3% embrio.
Barley kaya akan pati dan gula, cukup protein dan sangat rendah lemak. Sekamnya (lemma dan palea) sebagian terdiri dari lignin, pentosan, mannan, asam uronat, hemiselulosa, dan selulosa. Silika terdapat terdapat di dinding luar sekam.
Pericarpnya kurang lignin tetapi sebaliknya, komposisi kimianya mirip sekam. Testa mengandung selulosa kasar dan lapisan pigmen sebagai penghalang untuk substansi kimia dan mikroba. Polifenol yang mungkin membentuk kompleks dengan protein melimpah di bagian pericarp, testa, dan lapisan aleurone. Aleurone memiliki dinding sel yang tebal terdiri dari arabinoxylan. Starchy endosperm terdiri atas 85- 90% pati yang tertutup pada dinding sel. βglucan membentuk 75% dinding sel dan sisanya arabinoxylan. Embrio terdiri atas 7% selulosa, 14-17% lipid, 14-15% selulosa, 5-10%
rafinosa, 5-10% abu dan 34% protein. Dinding dari embrio mengandung asam uronat, pektin, hemiselulosa.