• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIVASI BELAJAR DALAM PERSPEKTIF HADĪTS NABI Oleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MOTIVASI BELAJAR DALAM PERSPEKTIF HADĪTS NABI Oleh"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

Penelitian ini mengkaji tentang motivasi belajar dalam perspektif Hadits Nabi, sebagai salah satu alternatif solusi bagi dunia pendidikan yang masih menghadapi kesulitan dalam menghadapi siswa yang belum dapat memanfaatkan potensi dirinya secara maksimal dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya motivasi belajar dalam perspektif hadis yang diungkapkan secara tematis. Bentuk-bentuk motivasi belajar antara lain: mempermudah jalan menuju surga, menghormati malaikat, menggolongkannya sebagai amalan fi sabilillah, dan menempatkan ahli ilmu sebagai pewaris para nabi.

Berbagai bentuk motivasi dalam perspektif hadis tersebut diterapkan tidak hanya pada ilmu-ilmu fardlu ‘ain yang mengikat individu umat Islam, namun juga pada ilmu-ilmu fardlu kifayah yang mengikat umat Islam sebagai satu kesatuan. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul MOTIVASI BELAJAR DARI PERSPEKTIF HADÎTS NABI. Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak berupa pemberian kesempatan belajar, fasilitas yang tenang seperti perpustakaan, pelayanan yang baik dari semua pihak khususnya dalam bimbingan dan kemudahan-kemudahan lainnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dalam jangka waktu berapa pun. itu masih dalam batas waktu empat tahun.

Iskandar Zulkarnain selaku Direktur Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang memberikan sarana dan prasarana yang memadai. Para dosen Pascasarjana UIN memberikan berbagai ilmu hingga persiapan sehingga wawasan para penyusunnya bertambah. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan skripsi ini tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik sangat diharapkan demi menjadikan skripsi ini layak untuk dibaca.

KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN HADÎTS 134

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
    • Berbagai Penyebab Kesulitan Belajar
    • Mengenali Anak Didik dalam Kesulitan Belajar
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan dan Kegunaan
  • Kajian Pustakan
  • Kerangka Teori
  • Metode Pembahasan
  • Sistematika Pembahasan

Apabila seorang siswa mengalami salah satu faktor di atas, maka ia pasti akan mengalami ketidakmampuan atau kesulitan belajar. Syaiful Bahri Djamarah merinci faktor penyebab kesulitan belajar siswa sebagai berikut: 4. Status ekonomi orang tua tidak memungkinkan untuk membiayai biaya pendidikan atau keadaan lain yang terkadang membuat siswa harus menghidupi dirinya sendiri.

Misalnya siswa yang fanatik terhadap suatu agama tertentu, karena keadaan tertentu mendapat sekolah yang mengajarkan agama yang tidak sesuai dengan keyakinannya. Keadaan mereka seperti yang dipaparkan di atas jelas akan mengganggu kehidupan mereka, termasuk kehidupan mereka sebagai pelajar. Sebagai lembaga pendidikan yang setiap hari dikunjungi siswa, hendaknya menjadi tempat yang damai dan nyaman.

Menjadi seorang guru tidak hanya sekedar mengetahui dan menguasai bahan ajar saja, namun Anda juga harus memperhatikan murid-murid Anda. Misalnya guru suka bersikap kasar, suka marah-marah, terlalu banyak tersenyum, tidak mau membantu siswa yang kesulitan. Biasanya hal ini terjadi pada guru yang usianya masih muda, masih minim pengalaman, sehingga belum bisa mengukur kemampuan siswanya.

Sebelum para siswa mengenal sekolah, keluarga telah menjadi sekolah pertama mereka sebagai sekolah alam. Untuk mencapai kemajuan, keluarga harus menyediakan suasana sejuk dan harmonis di rumah, yang merupakan syarat mutlak keberhasilan siswa. Sistem kekerabatan yang baik dan memahami kedudukan anak sebagai pembelajar merupakan bagian yang dapat menunjang kelancaran fungsi dan keberhasilan peserta didik.

Idealnya peserta didik tumbuh dalam lingkungan dengan sistem kehidupan sosial yang edukatif: .. mempunyai perhatian dan kepedulian terhadap peserta didiknya, mempunyai jam belajar, perpustakaan, tempat ibadah, interaksi sosial terkendali, gotong royong dan lain sebagainya. Kenyataannya, lingkungan hidup seringkali menawarkan hal-hal yang dapat menghambat pembelajaran bagi siswa. Serial remaja yang ditayangkan pada waktu yang efektif dan produktif, misalnya siang dan malam, telah memastikan para pelajar duduk di depan televisi.

Tidak dapat dipungkiri media massa juga mempunyai peranan yang positif, dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan tampilan/tayangan seperti kegiatan sains remaja, tayangan kegiatan kreatif anak, kegiatan kompetisi, kegiatan kreatif dan lain-lain. Siswa yang mengalami ketidakmampuan belajar adalah mereka yang tidak dapat melakukan kegiatan belajar secara normal. Memiliki motivasi diri untuk belajar merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan siswa di masa depan; di sekolah, di dunia kerja dan kehidupan pada umumnya.

Ketiga, tujuan dan kegunaan, yang memuat upaya mencari solusi terhadap berbagai permasalahan siswa.

PENUTUP

Kesimpulan

  • Bentuk-bentuk motivasi

Istilah fardlu 'ain mengacu pada kewajiban agama yang mengikat individu muslim dan muslimat, seperti menunaikan ibadah mahdlah. Sedangkan istilah fardlu kifâyah mengacu pada kewajiban agama yang mengikat umat Islam menjadi satu, misalnya mempelajari kedokteran, ekonomi, pertanian dan sebagainya. Penggolongan ilmu oleh Al-Ghazaliy menjadi fardlu 'ain dan fardlu kifâyah menunjukkan kewajiban menuntut ilmu tidak hanya bagi umat Islam tetapi juga bagi semua orang tanpa memandang agama, jenis kelamin, suku dan sebagainya, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an. Sebuah.

Adam” sebagai bapak umat manusia adalah lambang kemanusiaan secara keseluruhan dan “nama-nama benda” yang disebutkan dalam Al-Quran (QS. 2:30) adalah lambang ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, perintah ini mengharuskan setiap orang untuk mencari ilmu karena Allah, dan wawasan ketuhanan harus menjadi dasar penting bagi ilmu dan membimbing proses pendidikan di semua tahapan. Masih banyak ayat-ayat lain dalam Al-Quran yang menyebutkan pentingnya ilmu, beberapa di antaranya disebutkan dalam Afirmasi Al-Quran surah tiga yang secara keseluruhan mewajibkan manusia untuk mencari ilmu, khususnya umat Islam.

Oleh karena itu, hadis-hadis motivasi yang mendorong manusia untuk mempelajari ilmu ini pasti bisa sahih dan diterapkan pada semua ilmu. Uraian singkat di atas memberikan gambaran bahwa ilmu yang dimaksud tidak terbatas pada ilmu untuk tujuan keagamaan tertentu, melainkan semua ilmu yang berkaitan dengan seluruh ciptaan Tuhan. Dengan demikian, motivasi yang diberikan Nabi dalam berbagai bentuknya, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, dapat diterapkan pada semua ilmu pengetahuan.

Saran

Armstrong, Michael dan Helen Murlis, Reward Management Strategy and Compensation Practices, Terjemahan, (Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer, 2003), Cetak II. Al-Bukhariy, Abu Abdillah Muhammad bin Isma'il bin Ibrahim ibn al-Mughirah bin Bardajiyyah, Shahîhu al-Bukharî, (Mesir: Dâru al-Fikri, 1401H/ .1981M), al-Juz al-Awwalu wa ats-Tsâniyu. Maslow, Abraham H., Motivasi dan Kepribadian, Teori Motivasi dengan Pendekatan Hirarki Kebutuhan Manusia, (Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1993), Volume 1 dan 2, Cetak III.

Nasir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), Cetak III Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), Cetak III. Quraisy Shihab, Tafsir al-Mishbah, (Pesan, Kesan dan Harmoni Al-Qur'an), (Jakarta: Lentera Hati, 2005), Volume 7, Cetakan III. Syihabuddin, Teori dan Praktek Terjemahan Arab - Indonesia, Proyek Peningkatan Penelitian Perguruan Tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, 2002.

At-Tirmidziy, Abu ‘Îsâ Muhammad bin Îsâ bin Sûrat, Sunanu at-Tirmidziy, (Mesir: Dâru al-Fikri, n.t.), al-Mujalladu al-khâmis. Udai Pareek, Perilaku Organisasi, Pedoman Memahami Proses Komunikasi Interpersonal dan Motivasi Kerja, (Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1996), Cetak III.

Referensi

Dokumen terkait

Pada aspek resiliensi yang pertama terdapadat pengendalian emosi dan ada beberapa siswa yang tidak memiliki pengahargaan terhadap dirinya tidak bisa mempertahankan kemampuan