• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIVASI DAN KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KRANGEAN DAN MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI WIRASABA, PURBALINGGA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "MOTIVASI DAN KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KRANGEAN DAN MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI WIRASABA, PURBALINGGA"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

Penelitian ini membahas permasalahan sebagai berikut: 1) Bagaimana motivasi kerja, kinerja guru dan mutu pendidikan di MIN Krangean dan MIN Wirasaba?;. Data dikumpulkan dari 18 guru MIN Krangean dan 18 guru MIN Wirasaba.

Gambar 1  Paradigma Penelitian.........................................................
Gambar 1 Paradigma Penelitian.........................................................

Latar Belakang Masalah

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, guru di MI Negeri tidak semuanya memiliki motivasi dan kinerja yang tinggi. MI Negeri Krengean dan MI Negeri Wirasaba, Purbalingga adalah dua dari tiga Madrasah Ibtidaiyah di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga.

Identifikasi Masalah

Sedangkan MI Negeri lainnya yaitu MI Negeri Purbasari tidak menjadi tempat penelitian ini karena dari segi pengelolaan tidak berimbang dibandingkan dengan kedua MI Negeri lainnya. MI Negeri Purbasari jauh dari pusat kota Purbalingga, lokasinya tidak kondusif karena berada di dataran tinggi dan kemungkinan untuk mengembangkan lokasi sudah tidak memungkinkan lagi.

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Seberapa besar pengaruh secara simultan (simultan) motivasi dan kinerja guru terhadap mutu pendidikan di MI Negeri Krangean dan MI Negeri Wirasaba Purbalingga.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi guru jika guru memiliki motivasi dan kinerja yang tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan. Hasil penelitian ini menjadi masukan bagi pengawas dan kepala madrasah untuk memberikan arahan kepada guru yang menjadi tanggung jawabnya, agar siap dan mampu bekerja dengan motivasi dan kinerja tinggi dalam peningkatan mutu pendidikan.

Sistematika Penulisan

Hasil penelitian ini menjadi data Kementerian Agama sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap mutu pendidikan Madresah Ibtidaiyah di Kabupaten Purbalingga.

Teori ini didasarkan pada 3 asumsi dasar, yaitu: (1) Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hirarki, mulai dari hirarki kebutuhan yang paling dasar sampai dengan kebutuhan yang kompleks atau tingkatan yang paling tinggi (2). Keinginan untuk memuaskan kebutuhan dapat mempengaruhi perilaku seseorang, dengan hanya kebutuhan yang tidak terpenuhi yang mendorong perilaku.

Konsep Kinerja Guru 1. Pengertian Kinerja

Untuk itu, manajemen personalia bertugas mengevaluasi kinerja guru dalam organisasi/lembaga. Penilaian kinerja guru sangat penting karena melalui penilaian kinerja guru organisasi dapat mengevaluasi kinerja guru.

Menurut kriteria intrinsik, mutu pendidikan merupakan produk pendidikan, yaitu manusia yang terdidik menurut standar ideal. Dapat disimpulkan bahwa mutu pendidikan adalah derajat keunggulan dalam mengelola pendidikan secara efektif dan efisien untuk menciptakan keunggulan akademik dan ekstrakurikuler bagi peserta didik yang telah lulus atau menyelesaikan program pembelajaran tertentu, sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan. Dengan demikian, jika mutu pendidikan merupakan tujuan madrasah, maka faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan tersebut antara lain adalah motivasi dan kinerja yang optimal dari seluruh komponen madrasah, termasuk guru.

Menurut Deming,66 untuk memberikan perhatian serius terhadap mutu pendidikan, pengelola harus memahami penyebab kegagalan mutu.

Motivasi Kerja, Kinerja Guru, dan Mutu Pendidikan

Implikasi dari teori tersebut adalah bahwa orang yang memiliki motivasi tinggi tetapi kemampuan dasar rendah akan mencapai kinerja yang rendah. Demikian pula orang yang memiliki kemampuan dasar tinggi tetapi motivasinya rendah akan memiliki kinerja yang rendah pula. Dengan demikian, selain kemampuan dasar, motivasi juga merupakan unsur keberhasilan, atau motivasi dapat diartikan sebagai dorongan untuk giat melakukan suatu tugas.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa motivasi kerja dan kinerja guru berpengaruh terhadap mutu pendidikan, dan motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja.

Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap besarnya pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kepala sekolah ditinjau dari persepsi guru, motivasi kerja guru dan disiplin guru terhadap pengembangan karir guru sekolah dasar di kecamatan Godean Kabupaten Sleman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional kepala sekolah, motivasi kerja guru dan disiplin guru berpengaruh signifikan sebesar 24,8% (adjusted R2) sebesar 0,248 dengan F 19,955 (p < 0,05) terhadap pengembangan karir guru sekolah dasar di Kecamatan Godean Kabupaten Sleman. , Daerah Istimewa Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan populasi seluruh guru Madrasah Ibtidayah di Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 158 guru.

84 Sudiono, “Dampak Motivasi Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga, Skripsi Tahun Pelajaran, (Wonosobo: UNSIQ Wonosobo, 2013).

Kerangka Berpikir

Faktor yang cukup menentukan mutu pendidikan pada suatu lembaga pendidikan adalah motivasi dan kinerja guru. Berdasarkan teori tersebut diketahui bahwa motivasi kerja dan kinerja guru merupakan dua dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan. Jika motivasi kerja dan kinerja guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan, maka perlu dilakukan survey kepada guru-guru di kedua madrasah tersebut mengenai motivasi dan kinerja mereka dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Paradigma penelitian di atas mengemukakan bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja dan motivasi kerja dan kinerja guru secara bersama-sama berpengaruh langsung terhadap mutu pendidikan.

Hipotesis Penelitian

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan kinerja guru terhadap mutu pendidikan di MI Negeri Krangean dan MI Negeri Wirasaba Purbalingga. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan kinerja guru terhadap mutu pendidikan di MI Negeri Krangean dan MI Negeri Wirasaba Purbalingga. Ho : Tidak ada perbedaan motivasi kerja, kinerja guru dan mutu pendidikan antara MI Negeri Krangean dan MI Negeri Wirasaba Purbalingga.

Ha : Ada perbedaan motivasi kerja, kinerja guru dan mutu pendidikan antara MI Negeri Krangean dan MI Wirasaba Purbalingga.

Tempat dan Waktu Penelitian

Jenis dan Pendekatan Penelitian

Populasi dan Sampel

Sedangkan data dikumpulkan dari seluruh guru MI Negeri Krangean sebanyak 18 orang, dan guru MI Negeri Wirasaba sebanyak 18 orang. Secara sederhana populasi adalah kumpulan dari semua unsur atau unsur atau satuan pengamatan (unit of observation) yang akan diteliti, sedangkan sampel adalah sebagian dari unsur atau unsur atau satuan pengamatan dari populasi yang diteliti. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan pendekatan sensus atau full enumeration atau full survey, yaitu mengumpulkan data semua unit pengamatan atau survey pada populasi.

Hal ini sering dilakukan bila populasinya relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

Jadi yang dimaksud dengan kinerja dalam penelitian ini adalah hasil kerja yang dicapai oleh para guru di MI Negeri Krangean dan MI Negeri Wirasaba Purbalingga menurut kriteria berdasarkan sifat dan kepribadian, tingkah laku dan hasil. Sedangkan menurut Garvin, “kualitas adalah keadaan dinamis yang terkait dengan produk, orang/pekerjaan, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan”. Pendidikan adalah tuntunan yang sengaja diberikan orang dewasa kepada anak-anak, dalam masa pertumbuhan jasmani dan rohaninya, agar berguna bagi dirinya dan masyarakat.”95 Sedangkan jika dikaitkan dengan pendidikan, seperti dikemukakan Dzaujak Ahmad, mutu pendidikan adalah kemampuan sekolah untuk mengelola secara operasional dan efektif komponen-komponen itu

Maka yang dimaksud dengan mutu pendidikan dalam penelitian ini adalah kemampuan sekolah dalam mengelola pendidikan secara operasional dan efektif di MI Negeri Krangean dan MI Negeri Purbalingga Wirasaba untuk menghasilkan proses dan produk yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam proses membimbing anak dalam pertumbuhan jasmani dan rohaninya sehingga berguna bagi dirinya dan masyarakat.

Tehnik Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Menurut Sutrisno Hadi, “pengamatan adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang terdiri dari berbagai proses biologis dan psikologis.

Instrumen Penelitian

Sebaliknya, untuk pernyataan negatif, jawaban a mendapat skor 1, jawaban b mendapat skor 2, jawaban c mendapat skor 3, dan jawaban d mendapat skor 4. Perbedaan motivasi kerja seorang guru tercermin pada berbagai aktivitas kerja bahkan prestasi yang diraihnya. Secara implisit motivasi kerja guru muncul melalui tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan, prestasi, pengembangan diri dan kemandirian dalam bertindak.

Sebaliknya, untuk pernyataan negatif, jawaban a diberi nilai 1, jawaban b diberi nilai 2, jawaban c diberi nilai 3 dan jawaban d diberi nilai 4.

Uji Persyaratan Analisis Data

Berdasarkan hasil analisis uji validitas variabel penelitian dengan menggunakan program SPSS 16.0 terlihat bahwa instrumen mutu pendidikan terdiri dari 20 item, terdapat 6 item yang tidak valid yaitu angka dan 20 karena faktor koefisien. nilai. Keluaran validasi data kedua menunjukkan bahwa instrumen variabel Y valid karena nilai koefisien korelasi tiap item berada di atas nilai r-tabel, seperti terlihat pada lampiran. Dari output kedua dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel X1 (motivasi kerja) valid karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel untuk N = 30, pada taraf signifikan 5% yaitu 0,361.

Dari output validasi data kedua dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel X2 (kinerja guru) valid karena nilai r skor lebih besar dari r tabel untuk N = 30, pada taraf signifikan 5% yaitu 0,361 .

Tehnik Analisis Data

Hipotesis Statistik

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan motivasi kerja terhadap mutu pendidikan di MI Krangean Purbalingga. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi kerja guru terhadap mutu pendidikan di MI Krangean Purbalingga. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan motivasi kerja terhadap mutu pendidikan di MI Negeri Wirasaba Purbalingga.

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan kinerja guru terhadap mutu pendidikan di MI Krangean Purbalingga.

Deskripsi Data

Gambaran kinerja guru MIN Krangean dan MIN Wirasaba dapat dilihat pada tabel berikut. Secara rinci kinerja guru di MIN Krangean dan MIN Wirasaba dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut. Secara keseluruhan berdasarkan data di atas kualitas pendidikan di MIN Krangean dan MIN Wirasaba tergolong dalam.

Secara rinci kualitas pendidikan di MIN Krangean dan MIN Wirasaba dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut ini.

Hal ini menunjukkan bahwa data instrumen variabel motivasi kerja valid karena nilai koefisien korelasi tiap item berada di atas nilai r tabel sebagaimana dapat dilihat pada lampiran. Hal ini menunjukkan bahwa data instrumen variabel kinerja guru valid karena nilai koefisien korelasi tiap item berada di atas nilai r-tabel sebagaimana dapat dilihat pada lampiran. Hasil uji reliabilitas instrumen sebagaimana terdapat pada lampiran dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel mutu pendidikan reliabel karena nilai alpha = 0,745 berada pada kategori tinggi dibandingkan r-tabel untuk N = 36 yaitu r-tabel = 0,329 sedangkan alpha 0,745 lebih besar dari r tabel maka instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi.

Berdasarkan output SPSS hasil perhitungan Chi Square sebagaimana terlampir diperoleh signifikansi untuk variabel motivasi sebesar 0,665 > 0,05, untuk variabel kinerja guru 0,612 > 0,05 dan untuk variabel kualitas pendidikan 0,141 . > 0,05.

Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap mutu pendidikan di MI Negeri Krangean dengan kontribusi sebesar 27,6%. Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap mutu pendidikan di MIN Krangean dan MIN Wirasaba. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru di MIN Wirasaba lebih besar dibandingkan di MIN Krangean.

Berdasarkan hasil analisis jalur diketahui bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap mutu pendidikan di MI Negeri Krangean dengan kontribusi sebesar 27,6%. Pengaruh motivasi kerja dan kinerja guru secara bersama-sama terhadap mutu pendidikan antara MI Negeri Krangean dan MI Negeri Wirasaba. Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwa motivasi kerja dan usaha guru secara bersama-sama berpengaruh terhadap mutu pendidikan di MI Negeri Krangean dengan kontribusi sebesar 43,8%.

Tabel 29  Hasil Uji t-test  Variabel  Sig.
Tabel 29 Hasil Uji t-test Variabel Sig.

KESIMPULAN

Teori motivasi yang lebih cocok untuk mempelajari motivasi guru adalah teori motivasi berprestasi dari David C.

IMPLIKASI

Dapat disimpulkan bahwa mutu pendidikan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kinerja, motivasi, kemampuan, pengetahuan, keterampilan, sikap, perilaku dan situasi guru dan staf dalam organisasi pendidikan. satu. Kepala Madrasah harus peka terhadap perbedaan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki guru dan mempertimbangkan reward yang diberikan kepada guru sehingga reward tersebut dapat memotivasi mereka untuk bekerja lebih baik. Pimpinan madrasah selalu mendorong para guru untuk selalu berprestasi dalam bidangnya dan berusaha membantu menciptakan suasana yang dapat mendukung peningkatan kinerja guru.

Meningkatkan minat belajar, menambah pengetahuan dan keterampilan melalui berbagai kegiatan formal dan informal yang berguna untuk meningkatkan efektivitas guru baik secara langsung maupun tidak langsung.

SARAN

Karena hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja dan kinerja guru berpengaruh terhadap mutu pendidikan dengan kontribusi kurang dari 50% maka faktor lain yang mempengaruhi mutu pendidikan harus menjadi bahan penelitian oleh peneliti selanjutnya. Jasuri, “Implementasi Total Quality Management pada Kelas Internasional dan Akselerasi di MTs Pondok Modern Islam (MTs PPMI) Assalaam Surakarta” TADBIR, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 2, Nomor 1, Februari, 2014. Manoharan, “Review Article Total Quality Management in Education”, International Journal of Current Research:, Vol 3, Issue.

Pineda, Aaron Paul M.,"Total Quality Management in Educational Institutes: Influences on Customer Satisfaction", Asian Journal of Management Sciences and Education, Vo.

Gambar

Gambar 1  Paradigma Penelitian.........................................................
Gambar 1  Paradigma Penelitian
Tabel 29  Hasil Uji t-test  Variabel  Sig.

Referensi

Dokumen terkait

MIN 1 Purbalingga merupakan salah satu madrasah Negeri dan sudah terakreditasi A, Madrasah ini berada di kecamatan Kertanegara. Lokasinya berada di Jl. Purbalingga,