THE MOTIVATION OF PEOPLE TO CONVERT AGRICULTURAL LAND INTO AGRICULTURAL LAND PADDY CORN IN KENAGARIAN KINALI
KECAMATAN KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT
By
Rahmi Putri*Helfia Edial**Rozana Eka Putri**
Geography Education College Student of STKIP PGRI Western Sumatra*
Geography Education Lecturers of STKIP PGRI Westren Sumatra**
ABSTRAK
This study aims to describe the motivation Convert Society of Agricultural Land Agricultural Land Rice Corn Being in Kenagarian Kinali District Kinali of West Pasaman . 1) The selling price of 2 ) . Capital 3 ) . Total production.
This type of research is descriptive analysis. Subjects in the study are proportional rondom grab sampling with the subject of the research is all corn growers, as many as 83 respondents from 828 households.
Techniques and data collection tools used were records and questionnaires, as well as documentation. Data analysis technique used is descriptive analysis by using the formula percentage .
Results of this study found motivation Convert Society of Agricultural Land Agricultural Land Rice Corn Being in Kenagarian Kinali due in corn cultivation is not very difficult and many people start since 2000, many people recognize that, in this corn planting they happy. And the researchers also found (1) Motivation Convert Society of Agricultural Land Agricultural Land Being Rice Corn aspects of the sale price, farmers sell their maize yields Rp 2,750 per kg. (2) From the aspect of capital is sufficient for the cultivation of maize. (3) Motivation Convert Society of Agricultural Land Agricultural Land Being Rice Corn unfavorable aspect of production is equal.
Keyword : Motivation, Area Convertion, Agricultural Paddy, Agricultural Corn
Indonesia adalah negara agraris, artinya memang peranan penting dari seluruh perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja dari sektor pertanian, (Yulirman,2013). Pembangunan pertanian tetap merupakan sektor unggulan, sebab kegiatan pertanian di indonesia memiliki tiga fungsi dalam pertumbuhan kehidupan ekonomi yaitu:
pertumbuhan pendapatan perkapita maupun pendapatan nasional pertumbuhan pasar baik luar maupun dalam negeri, Mubyarto (Yulirman,2013).
Tujuan pembangunan jangka panjang pertama tetap memproritaskan pembangunan ekonomi bidang pertanian dan bidang industri serta terpenuhnya kebutuhan rakyat, pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan hidup banyak.
Meskipun begitu masalah perkonomian seperti rendahnya hasil produksi pertanian masih merupakan faktor penghambat kesejahteraan rakyat. Untuk itu sangat diperhatikan sektor pertanian dengan meningkatkan pertanian masyarakat (Inkestra,2000).
Seiring dengan itu Indonesia sebagai negara yang mempunyai penduduk terbesar di Asia
Tenggara, sebagian besar makanan pokoknya adalah beras, sejalan dengan perkembangan penduduk, maka kebutuhan beras semakin meningkat pula sedangkan kenyataan produksi padi belum dapat memenuhi kebutuhan meningkat tersebut.
Motivasi masyarakat mengkonversi lahan pertanian padi sawah menjadi lahan pertanian jagung di Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat ini disebabkan oleh karena dalam penanaman jagung tidak terlalu sulit selain itu serangan hama untuk tanaman jagung tidak banyak berbeda dengan padi.
Berdasarkan observasi yang didapat dilapangan pada tanggal 23 maret 2015 penulis menemukan masalah, seperti termotivasinya masyarakat mengkonversi lahan pertanian padi sawah menjadi lahan pertanian jagung, karena penanaman jagung lebih mudah dibanding kan padi, kurangnya produksi padi sawah sehingga masyarakat mengkonversi lahan pertanian padi sawah ke lahan pertanian jagung, faktor alam menentukan motivasi masyarakat mengkonversi lahan pertanian padi sawah ke lahan pertanian jagung, harga jual jagung mempengaruhi motivasi
masyarakat mengkonversi lahan pertanian padi menjadi lahan pertanian jagung, modal dan jumlah produksi jagung juga mempengaruhi motivasi masyarakat mengkonversi lahan pertanian padi menjadi lahan pertanian jagung.
Usaha pertanian padi sawah sangat rentan terhadap kegagalan panen atau penghasilan, hal ini dapat disebabkan oleh hama dan penyakit juga faktor alam. Dibeberapa tempat serangan yang paling berat adalah serangan hama tikus, keong sawah dan serangan yang paling berat adalah serangan burung mana kala serangan tersebut tidak dapat dikendalikan sehingga para petani bukan mendapat keuntungan malah kerugian yang diterima. Sedangkan dalam pertanian jagung resiko kegagalannya sangat kecil.
Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat merupakan salah satu penghasil jagung, karena sebagian besar penduduknya memilih jagung sebagai tanaman pertanian mereka. Pada tahun 2011 produksi jagung cukup baik di Nagari Kinali pada masing- masing Jorong, di Jorong Anam Koto Utara sebanyak 6,50 Ton/Ha, Jorong Langgam Saiyo 6,68 Ton/Ha, Jorong Sigunanti sebanyak 6,87 Ton/Ha, Jorong Tandikek sebanyak 6,79 Ton/Ha.
Di tahun 2012 produksi jagung di Kenagarian Kinali hampir sama rata dengan tahun sebelumnya, yang mana pada Jorong Anam Koto Utara sebanyak 6,80 Ton/Ha, Jorong Langgam Saiyo sebanyak 6,58 Ton/Ha, Jorong Sigunanti sebanyak 6,80 Ton/Ha, dan Jorong Tandikek sebanyak 6,60 Ton/Ha. Namun pada tahun 2013 terjadi sedikit penurunan pada produksi jagung, di Jorong Anam Koto Utara 5,85 Ton/Ha, Jorong Langgam 4,70 Ton/Ha, Jorong Sigunanti 5,300 Ton/Ha, dan Jorong Tandikek 5,36 Ton/Ha. Pada tahun 2014 produksi jagung semakin meningkat. Di Jorong Anam Koto Utara 7,20 Ton/Ha, Jorong Langgam 6,93 Ton/Ha Jorong Sigunanti 6,80 Ton/Ha dan Jorong Tandikek 7,16 Ton/Ha. Leh jelas dapat dilihat pada tabel berikut:
Motivasi masyarakat mengkonversi lahan sudah menjadi trend dikalangan petani. Hal ini tidak b`isa dipungkiri lagi, karena bertani jagung lebih mudah dibandingkan bertani padi sawah, sehingga petani padi sawah berinisiatif untuk menjadikan sawahnya menjadi pertanian jagung.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk meneliti: “Motivasi Masyarakat Mengkonversi Lahan Pertanian Padi Sawah Menjadi Lahan Pertanian Jagung di Kenagarian kinali kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat”.
Tujuan penelitian ini adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami tentang harga jual jagung sehingga mempengaruhi motivasi masyarakat dalam mengkonversi lahan pertanian padi sawah ke lahan pertanian jagung di Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten
Pasaman Barat., modal memotivasi masyarakat mengkorvesi lahan pertanian padi sawah menjadi lahan pertanian jagung. Jumlah produksi padi sawah sehingga memotivasi masyarakat mengkorvesi lahan pertanian padi sawah menjadi lahan pertanian jagung di Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat.
METODOLOGI PENALITIAN
Penelitian deskriptis adalah penelitian yang bermaksud untuk mengambarkan, menjelaskan, dan menafsirkan suatu fenomena yang ada atau terjadi pada suatu objek (Arikunto 2010)
Penelitian ini dilaksanakan di Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini, karena di daerah ini telah melakukan motivasi beralih nya padi sawah ke lahan pertanian jagung.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket, dengan mengunakan penilaian dalam bentuk skala Likert.
Penilaian skala dilakukan pada setiap item dengan kategori pengukuran tertinggi 5 setelah berturut- turut 4,3,2, dan terendah 1. Pada instrumen ini tidak mengunakan uji instrumen mengingat variabel yang diteliti dengan ukuran yang sangat jelas
Sumber dalam pengumpulan data yang diperlukan untuk data primer berasal dari responden yang mewakili populasi penelitian yaitu petani jagung di Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Sedangkan untuk data sekunder diperoleh tulisan-tulisan dan dukumen yang didapat di kantor Wali Nagari, kantor Kecamatan Kinali dan instansi yang berkaitan dengan penelitian ini.
diambil secara random sampling dengan proporsi sebesar 10% dari jumlah petani yang ada pada masing-masing jorong di Kecamatan Kinali, hal merujuk Arikunto (2010) yang menyatakan bahwa untuk penelitian yang populasinya kurang dari 100, lebih baik diambil semua tetapi apabila lebih dari 100 maka jumlah sampel dapat diambil sebanyak 5%-20% atau sesuai kemampuan penelitian dari segi waktu, tenaga, dan dana.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran umum daerah penelitian
Letak astronomis dan batas-batas wilayah penelitian nagari kinali terletak pada Geografis berada diantara garis 00° 33' LU sampai 000 11' LS dan 99°10' sampai 100° 04' BT, batas wilayah Nagari Kinali:
1. Utara berbatas dengan Nagari Ladang Panjang 2. Selatan berbatas dengan Nagari Katiagan
Mandiangin
3. Barat berbatas dengan Nagari Koto Baru 4. Timur berbatas dengan Nagari Binjai dan
Selareh Aia.
Luas secara keseluruhan luas Nagari Kinali adalah 48.978,97 Ha. Nagari Kinali merupakan wilayah yang termasuk dataran tinggi dan terdapat beberapa sungai yang berhulu di Gunung Pasaman dan daerah dataran rendah dan rawa-rawa, daerah pemukiman, daerah perbukitan, dan pegunungan, ketersediaan air di Nagari Kinali cukup banyak, sarana dan prasarana tranportasi yang ada di Nagari Kinali di nilai baik,
Jumlah penduduk di Nagari Kinali tercatat 63.389 jiwa.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa dilapangan, maka dapat diperoleh data sebagi berikut:
Pertama, Motivasi masyarakat mengkonversi lahan pertanian padi sawah menjadi lahan pertanian jagung disebebkan karena dalam penananaman jagung tidak terlalu sulit dan masyrakat banyak memulai sejak tahun 2000, motivasi masyarakat dalam menanam jagung tumbuh dari diri sendiri dan dari tetangga, dalam penanaman jagung ini masyarakat sekitar Kecamatan Kinali merasa senang.
Hal ini sesusai dengan pendapat sardiman (2005) motivasi adalah sebagai daya upaya mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, motivasi dapat dikatakan sebagai daya pengerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan aktifitas aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan, bahkan motif dapat di artikan sebagai suatu kondisi intern .
Kedua, Motivasi masyarakat dari segi harga dalam mengkonversi lahan pertanian padi sawah menjadi lahan pertanian jagung aspek harga jual rata rata masyarakat menjual hasil panennya dijual seharga Rp2,600 per kg, dan hasil yan diperoleh masyarkat sebanding dengan modal yang di peroleh, dalam menentukan upah panen masyarakat rata-rata mengeluarkan upah panen sebesar Rp 4.500.000 dalam sekali panen, dan biasanya petani membeli bibit jagung rat-rata sebesar 450.000 per kantong.
Hal ini sesuai dengan pendapat Jhingan (2010), harga adalah variabel penting yang digunakan konsumen karena berbagai alasan, baik karena alasan ekonomis yang menunjukkan bahwa harga yang rendah atau harga yang selalu berkompetisi merupakan salah satu variabel penting untuk meningkatkan kinerja pemasaran, juga alasan psikologis dimana harga sering di anggap sebagai indikator kualis dan oleh karena itu penetapan harga sering dirancang sebagai salah satu instrumen penjualan sekaligus sebagai instrumen kompitisi yang menentukan.
Ketiga, Motivasi masyarakat dari segi harga dalam mengkonversi lahan pertanian padi sawah menjadi lahan pertanian jagung dari aspek modal tidak ada keluhan tentang mendapatkan
modal, jika kalau ada keluhan petani bisa meminjam uang ke toke jagung, dan biasanya modal dipergunakan untuk membeli bibit, membeli racun, membeli pupuk dan untuk upah tenaga kerja.
Hal ini sesuai dengan pendapat Hestyanto (2006) Karena modal pada umumnya bersifat dinamis yang dapat digerakkan antar daerah, permodalan dapat diperoleh baik dari modal dalam negeri maupun dalam penanaman modal asing.
Adanya kemampuan infestasi modal yang sangat besar itu dapat menjelaskan penyebab tumbuhnya pusat-pusat industri.
Keempat, Motivasi masyarakat dalam mengkonversi lahan pertanian padi sawah menjadi lahan pertanian jagung aspek produksi penelitian menemukan bahwa produksi pertanian jagung di Nagari kinali cukup baik dan petani jagung sudah bisa memilih mana bibit yang bagus digunakan, umum nya petani yang ada di Nagari Kinali memilih bibit P23 di karenakan hasilnya lebih memuaskan, dan petani jagung di Kenagarian Kinali lebih senang menanam 1 macam bibit dalam setahun, dan para petani jagung dalam menjual hasil jagungnya lebih suka menjual dalam bentuk beras dan kering, ini disebabkan karena jika menjual hasilnya dalam bentuk beras dan kering harga jualnya juga naik.
Hal ini sesuai dengan pendapat Gregory (2003), produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan produksi adalah mengkombinasikan berbagai input atau masukan yang juga disebut faktor-faktor produksi menjadi keluaran (output) sehingga nilai barang tersebut bertambah.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Dari data deskiptif maka dapat dikemukakan kesimpulan penelitian sebagai berikut :
1. Motivasi masyarakat mengkonversi lahan pertanian padi sawah menjadi lahan pernatian jagung di Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat karena dalam penanaman jagung masyarakat sekitar Kecamatan Kinali tidak merasa sulit dan motivasi ini di mulai sejak tahun 2000, dan masyarakat sekitar banyak merasa senang dalam penanaman jagung.
2. Rata-rata masyarakat di Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat yang menjual harga jagungnya sebesar Rp 2,750 per kg.
3. Rata-rata masyarakat di Kenagarian Kinali tidak ada kendala dalam mendapatkan modal, kalau ada kendala dalam memperoleh modal petani bisa meminjam modal langsung ke toke.
4. Produksi petani jagung di Kenagarian cukup baik, petani lebih senang memilih bibit P23 dalam penanaman jagung tersebut karena tunggkulnya besar dan jarang terserang hama dan petani umumnya menanam 1 macam bibit dalam setahun.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas dapat dikemukakan saran dari peneliti sebagai berikut :
1. Di harapkan petani jagung di Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat mempertahankan cara bertani jagung dengan baik.
2. Di harapkan kepada dinas pertanian di Pasaman Barat membantu masyarakat di Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali membentuk kelompok tani, supaya lebih tau cara bertani lebih dalam 3. Di harapkan kepada petani jagung di kenagarian
Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat mempelajar dan menambah ilmu tentang pengolahan lahan .
4. Di harapkan kepada pemerintah setempat juga meningkatkan roduksi padi supaya masyarakat di Nagari Kinali tidak membeli beras.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.2010.prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta
: PT Rineka Cipta
Jhingan 20010. Ekonomi pembangunan dan perencanaan, Jakarta: PT Raja Grafinda Persada
Mankiw gregory. 2007 Makro Ekonomi. Erlangga:
PT Gelora Aksara Pratama
Sardiman A.M. 20011 Interaksi dan Motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT raja Grafindo persada
Yulirman. 2013. Motivasi beralihnya petani padi sawah ke Budidaya Kelapa Sawit di Nagari Simalidu Kecamatan Koto Salak Kabupaten Dharmasraya. (skripsi).
Padang: STKIP PGRI Sumbar.