PENDAHULUAN
Latar Belakang
Fathul Muhammad, pada tahun 2015 dengan judul penelitian yaitu Tinjauan Kriminologi Tindak Pidana Perampokan Dengan Menggunakan Senjata Tajam (Studi Kasus Di Kota Makassar Tahun 2011-2015). Pemutakhiran penelitian ini berfokus pada pandangan upaya kepolisian dalam menanggulangi tindak pidana perampokan di Kelurahan Mamajang Kota Makassar.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Untuk objek penelitian yaitu kota Makassar dijadikan sebagai acuan dalam mengubah masyarakat menuju gaya hidup positif. Bagi peneliti sendiri untuk dapat mengembangkan ilmu pengetahuan sosiologi khususnya yang berkaitan dengan upaya kepolisian dalam menangani perampokan di Kelurahan Mamajang Kota Makassar.
Defenisi Operasional
KAJIAN PUSTAKA
- Kajian Konsep
- Kajian Teori
- Kerangka Pikir
- Penelitian Relevan
Istilah polisi dalam undang-undang mengandung dua pengertian, yaitu fungsi kepolisian dan institusi kepolisian. Anomie dalam teori Durkheim dipandang sebagai suatu kondisi yang mendorong sifat dan perilaku individualistis (egois dan egois) yang cenderung melepaskan diri dari kontrol sosial dalam upaya kepolisian menanggulangi tindak pidana perampokan di Kecamatan Mamajang Kota Makassar, dalam situasi seperti ini akan timbul dengan perilaku dan pergaulan menyimpang dalam masyarakat.
METODE PENELITIAN
- Jenis Dan Pendekatan Penelitian
- Lokasi Dan Waktu Penelitian
- Lokasi Penelitian
- Waktu Penelitian
- Fokus Penelitian
- Informan Penelitian
- Instrumen Penelitian
- Jenis Dan Sumber Data Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
- Teknik Keabsahan Data
- Etika Penelitian
Fokus penelitian rumusan masalah yang pertama adalah bagaimana upaya kepolisian dalam menanggulangi perampokan di Kelurahan Mamajang, Kecamatan Parang dan Kota Makassar. Dengan melakukan wawancara ini peneliti mendapatkan gambaran mengenai upaya kepolisian dalam menanggulangi perampokan di Kelurahan Mamajang Kota Makassar. Usai menyelidiki upaya polisi dalam menanggulangi perampokan di Kecamatan Mamajang, Kota Makassar.
Hasil penelitian ini menggambarkan upaya polisi dalam menanggulangi perampokan di Kecamatan Mamajan Kota Makassar. Sesuai hasil penyelidikan, peneliti menemukan fakta di lapangan yakni upaya polisi dalam menanggulangi perampokan di Kecamatan Mamajang Kota Makassar. Upaya Polsek Mamajang Kota Makassar dalam menanggulangi perampokan.
Bedanya dalam penelitian ini, peneliti lebih fokus pada upaya kepolisian dalam menanggulangi perampokan di Kecamatan Mamajang Kota Makassar. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas mengenai upaya kepolisian dalam menanggulangi perampokan di Kelurahan Mamajang Kota Makassar dapat disimpulkan bahwa memang demikian adanya.
GAMABARAN LOKAS UMUM PENELITIAN
Gambaran wilayah
Nama Makassar disebutkan dalam pupuh 14/3 kitab Negarakertagama pada bagian Mpuh Prapanca pada abad ke-14 sebagai daerah taklukan. Konon nama Makassar berasal dari sebuah peristiwa yang dianggap sangat sakral, pada tahun 1605 di Pantai Tallo, Raja Tallo VI, kedatangan seorang laki-laki berjubah putih, laki-laki tersebut muncul di depan pintu istana dan berjabat tangan dengan raja. . Catatan yang ada di tangan raja tertulis syahadat, raja yakin bahwa orang yang ditemuinya adalah Nabi Muhammad SAW.
Hal inilah yang kemudian diyakini sebagai asal muasal nama Makassar yang diambil dari ungkapan Akkasaraki Nabiyya yang berarti Nabi muncul. Beberapa suku penting yang tinggal di kota Makassar yaitu suku Makassar, suku Bugis, suku Mandar, suku Toraja, suku Buton, suku Jawa, dan suku Tionghoa. Salah satu kecamatan yang ada di Kota Makassar adalah Kecamatan Mamajang. Nama Mamajang diambil dari nama salah satu tokoh masyarakat yang dikenal dengan nama Karaengta Moajang atau lebih dikenal dengan Karaeng Mamajang.
Karaengta Moajang tinggal di Desa Bonto Biraeng dan memiliki tanah yang sangat luas sehingga dibentuklah sebuah kecamatan yang mengabadikan namanya menjadi nama kecamatan yaitu Kecamatan Mamajang.
Letak Geografis dan Administratif
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa wilayah yang mempunyai luas wilayah terluas adalah Kecamatan Biringkaraya dengan luas wilayah 48,22 km2 dengan persentase sebesar 27,43%, sedangkan wilayah Kecamatan Mamajang memiliki luas wilayah 48,22 km2 dengan persentase sebesar 27,43%. luas 2,25 km2 dengan persentase 1,28%. Polri merupakan salah satu lembaga negara yang bertugas menjaga keamanan dalam negeri, menegakkan hukum, memberikan pelayanan, melindungi dan membina masyarakat sebagai bentuk prediksi terhadap berbagai bentuk ancaman yang ada di masyarakat.
Program Kerja Reskrim
Apabila kejaksaan mengolah berkas-berkas tersebut dan mengirimkannya kembali untuk diolah kembali ke Badan Reserse Kriminal untuk melengkapi datanya atau melakukan penyidikan lain, maka data-data yang telah dilengkapi tersebut maka Badan Reserse Kriminal selaku penyidik wajib mempertemukan tersangka dengan bukti lain ke Kejaksaan, namun kondisi saat ini pelaku tetap berada di Polsek meski statusnya di tangan jaksa, persidangan dilakukan secara online namun saksi terkait tetap berada di kejaksaan untuk diadili.
Keadaan Sosial
Visi dan Misi
Menjaga keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas untuk menjamin keselamatan dan kelancaran arus orang dan barang. Menerapkan hukum secara profesional, obyektif, proporsional, transparan dan bertanggung jawab untuk menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan. Mengelola secara profesional, transparan, akuntabel, dan modern seluruh sumber daya Polri untuk menunjang tugas operasional Polri.
Struktur Organisasi Kepolisian
Penyuluhan dilakukan polisi untuk menanggulangi perampokan yang memakan banyak korban jiwa tersebut. Kejahatan yang sering terjadi adalah penyerangan di jalan yang jauh dari keramaian, berbagai upaya telah dilakukan polisi untuk meminimalisir banyaknya pelaku kejahatan yang melakukan perampokan. Berbagai cara yang dilakukan pihak kepolisian untuk meminimalisir terjadinya perampokan yang dapat merugikan korban dan pelaku, tak henti-hentinya memberikan penjelasan dan menginformasikan kepada masyarakat bahwa tindakan yang dilakukannya sangat salah bahkan tingkat hukumannya sangat tinggi.
Upaya kepolisian dalam menangani kejahatan perampokan, kepolisian dalam menangani kasus perampokan atau tindak pidana lainnya. Tak hanya itu, teori sosialisasi juga berperan terhadap pelaku perampokan, menurut Albert Bandura dan Ricard H. Polisi berperan besar dalam mengambil kebijakan hukum terhadap pelaku perampokan. Berbagai cara dilakukan polisi dalam kasus ini.
Dimana upaya pihak kepolisian dalam menanggulangi tindak pidana perampokan ini adalah dengan melakukan sosialisasi kepada RT/RW setempat, kemudian melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan melakukan patroli. Bagi Polsek Mamajang Kota Makassar semakin mengoptimalkan upaya yang direncanakan untuk mengurangi kejahatan dalam penanganan dan pencegahan perampokan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Polsek Mamajang Kota Makassar, penelitian ini berkaitan dengan upaya pihak kepolisian dalam menangani tindak pidana perampokan. Peneliti terlebih dahulu mengajukan judul penelitian, setelah mendapat judul selanjutnya peneliti melakukan observasi awal mengenai pandangan Masyarakat terhadap upaya kepolisian dalam pemberantasan tindak pidana perampokan di Kecamatan Mamajang Kota Makassar, setelah itu peneliti membimbing dosen dalam mengambil judul tersebut. diterima, penelitian ini dilaksanakan 2 bulan sejak pengusulan judul, observasi awal, survei pendahuluan, penyusunan proposal. Fokus permasalahan kedua adalah mengenai pandangan masyarakat terhadap upaya kepolisian dalam menanggulangi kejahatan perampokan di kota Makassar.
Fokus permasalahan ketiga adalah seperti apa pembinaan polisi terhadap perilaku kejahatan perampokan di Kelurahan Mamajang Kecamatan Parang Kota Makassar. Informan kuncinya adalah para pejabat atau yang memahami tindak pidana perampokan di sekitar Kelurahan Mamajang Kota Makassar. Wawancara adalah dimana penulis melakukan wawancara dan tanya jawab dengan pihak-pihak terkait yang berkompeten untuk menginformasikan pengamatan dan pengalamannya dalam proses penyelesaian permasalahan terkait dengan pandangan masyarakat terhadap upaya kepolisian sehubungan dengan tindak pidana perampokan.
Observasi Observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi langsung dimana peneliti mengamati langsung apa yang terjadi di lapangan, peneliti mengamati upaya kepolisian dalam memberantas tindak pidana perampokan di kecamatan Mamajang kota Makassar. Triangulasi Sumber Peneliti menjelaskan metode yang akan digunakan untuk triangulasi sumber yaitu melakukan wawancara langsung kepada informan serta observasi langsung polisi mengenai upaya polisi dalam menangani perampokan di Kelurahan Mamajang Kota Makassar. Dengan memperjelas tujuan polisi dalam penyuluhan untuk mengurangi kejahatan atau perampokan dan membuat masyarakat lebih aman.
Memberikan penjelasan kepada masyarakat dan hukuman yang diberikan kepada pelaku kejahatan perampokan. sumber: polisi, 25 September 2021) Kegiatan yang dilakukan polisi saat sosialisasi kepada masyarakat Dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, dapat meminimalisir kejahatan perampokan.
Pembahasan
Polisi mengklarifikasi, sebagian pelaku perampokan membantah bahwa bukan mereka yang melakukan perbuatan tersebut, setelah bukti atau rekaman kamera muncul di lokasi kejadian, mereka akhirnya mengakui dan memahami perbuatannya. Kejahatan perampokan bisa terjadi kapan saja, sehingga terkadang pelaku memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mewujudkan tujuan yang direncanakan. Berangkat dari teori di atas, peneliti melihat perilaku pelaku perampokan yang mengutamakan keinginan dan rasa ingin memiliki sesuatu yang berlebihan.
Waltres (dalam Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, 2010) mengatakan bahwa seorang anak akan mengamati, melihat dan meniru, dari teori tersebut peneliti melihat bahwa pelaku tindak pidana perampokan dimana masyarakat melihat dan meniru tindak pidana tersebut, oleh karena itu polisi melakukan penyuluhan, sosialisasi dan bensin agar tindakan tersebut dapat dikurangi dan diminimalisir. Menurut Bapak IPTU H, polisi telah melakukan beberapa upaya untuk meminimalisir bahkan menanggulangi tindak pidana perampokan, Polisi menegaskan bahwa selama ini polisi telah melakukan beberapa upaya untuk menanggulangi tindak pidana perampokan di wilayah Kecamatan Mamajang Kota Makassar. Melalui upaya ini, diharapkan tindak pidana perampokan dapat ditanggulangi dengan lebih efisien dan menciptakan ketenteraman dan keamanan dalam masyarakat.
Intinya, pihak kepolisian telah berusaha keras untuk meminimalisir terjadinya kejahatan perampokan, berbagai cara dilakukan mulai dari penyuluhan, sosialisasi kepada masyarakat sekitar hingga melakukan patroli rutin. Agar para orang tua lebih memahami dan menanamkan nilai-nilai agar anaknya tidak terjerumus dalam tindak pidana perampokan. UPAYA POLISI DALAM PENANGGULANGAN PENCURI SEPEDA MOTOR DENGAN KEKERASAN (Studi Dalam Bidang Hukum Pengadilan Negeri Kutacane).
Upaya Polisi Menanggulangi Kejahatan Pencurian Sepeda Motor di Jalan Raya (Studi Kasus di Polrestabes Semarang).
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Agar pemerintah kota Makassar melakukan inovasi baru dalam menjaga keamanan masyarakat sekitar. Bagi para remaja agar terus berhati-hati dan meyakini bahwa tindakan yang dilakukannya sangat merugikan diri sendiri dan orang yang disayanginya. Penanggulangan tindak pidana pencurian dengan cara pemberatan (pencurian) yang dilakukan oleh perampok di lingkungan Polres Semarang.
UPAYA POLISI MENGATASI TINDAKAN PENCURI KENDARAAN BERMOTOR (Studi Kasus di Polsek Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang) (Disertasi Doktor Fakultas Hukum). Sebelum Anda menyatakan kesediaannya untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, penting bagi Anda untuk membaca penjelasan berikut ini.