• Tidak ada hasil yang ditemukan

mproving Productivity Rubber Plant in Jorong Khasanah of Sungai Rumbai Regency Dharmasraya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "mproving Productivity Rubber Plant in Jorong Khasanah of Sungai Rumbai Regency Dharmasraya "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

1

mproving Productivity Rubber Plant in Jorong Khasanah of Sungai Rumbai Regency Dharmasraya

by:

Adek Setiawan1

Yeni Erita

2

Nila Afryansih

2

*Education Of Geography STKIP PGRI Sumatera Barat

**Lecturer At Education Geografhy Department Of STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACK

This study aims to determine: 1) know the experiences of farmers in increasing the productivity of rubber plants, 2) to investigate the use of stimulants in increasing the productivity of the rubber crop and, 3) determine the income of farmers after the increase in the productivity of rubber plants.This type of research is qualitative research. These research subjects through snowball technique, data is collected through: 1) observation, 2) interviews. Informants in this study were rubber farmers test the validity of the data in this study conducted with data reduction, data presentation, interpretation of data, and draw conclusions.Results of the study In jorong Khasanah Sungai Rumbai Dharmasraya found that: 1) the rubber farmers in jorong repertoire districts river tassel said in upgrading the productivity of rubber plants, they perform the way from the seeding, planting, cleaning the plantation area and perform regular fertilizing 2 times within 1 year, 2) That the rubber farmers jorong repertoire of using aphrodisiac by entering Ethrel into the tube continues to stir with water so that its yield satisfactory better rubbing her on the rubber trees as well as his toothbrush, 3) rubber farmers in the area of the river Tassel said revenue in increasing the productivity of rubber plants when in love aphrodisiac plant or its fertilizing regularly increased. An increase of nearly 40% so the rubber farmers' income tends to increase revenue for example Rp 400,000 in 1 week to Rp 600,000 compared aphrodisiac plant does not give or not to give fertilizer.

Key words: Improving, Productivity, Rubber Plant

(3)

2 PENDAHULUAN

Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan masyarakat di daerah jorong khasanah pada umumnya menggantungkan hidup mereka pada produksi tanaman karet.

Di daerah jorong khasanah produksi tanaman karet sangat dipengaruhi oleh kondisi alam daerah setempat. Pada musim yang intensitas panasnya terlalu tinggi akan mengurangi produksi karet karena pohon karet mengalami kekeringan dan menggugurkan daunnya. Pada musim yang intensitas hujannya terlalu tinggi pun akan menyulit kan petani karet untuk menyadap batang karetnya. Sehingga pada keadaan ini ekonomi petani karet sangat menurun dan petani karet sangat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Sehingga petani karet melakukan berbagai upaya agar produksi karet mereka meningkat.Dalam hal ini, petani karet di daerah sungai rumbai ada yang menggunakan pupuk dan ada juga yang menggunakan zat perangsang tanaman karet dengan merek etrhel. Petani daerah Sungai Rumbai hanya menggunakan salah satu dari keduanya.

Hal ini berkaitan erat dengan zat perangsang tanaman pada tanaman karet. Karena masyarakat daerah sungai rumbai ada yang menggunakan zat peransang tanaman.

Berdasarkan fenomena diatas maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Upaya Peningkatan Produktivitas Tanaman Karet di Jorong khasanah Kecamatan Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya”.

METODOLOGI PENELITIAN

Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian maka penelitian ini tergolong pada penelitian kualitatif, Menurut Usman penelitian kualitatif yaitu suatu metode dalam meneliti sekelompok manusia, suatu objek, suatu system pemikiran dan suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Penelitian kualitatif menurut Moleong (2007:6) adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di jorong khasanah kecamatan sungai rumbai kabupaten dharmasraya di mana daerah ini mayoritas masyarakatnya adalah sebagai petani karet.

Metode Pengumpulan Data

dalam melakukan penelitian ini nantinya langkah-langkah atau prosedur yang harus ditempuh adalah:

1. Metode Pengamatan

Pengamatan (observation) merupakan cara yang sangat baik untuk meneliti tingkah laku manusia. Dalam melakukan pengamatan sebaiknya peneliti sudah memahami terlebih dahulu pengertian- pengertian umum dari objek penelitiannya apabila tidak maka hasil pengamatannya menjadi tidakt ajam.

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik komunikasi antara interviewer dengan interviewee .Terdapat sejumlah syarat bagi seorang interviewer yaitu harus responsive, tidak subjektive, menyesuaikan diri dengan responden dan pembicaraannya harus terarah.

Disamping itu terdapat beberapa hal yang harus dilakukan interviewer ketika melakukan wawancara yaitu jangan memberikan kesan negatif, mengusahakan pembicaraan bersifat continue jangan terlalu sering meminta responden mengingat masa lalu.

Wawancara kepada informan bertujuan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman tentang zat perangsang tanaman karet dalam peningkatan produkstivitas tanaman karet.

3. Metode Dokumenter

Dokumenter berasal dari kata dokumen yang artinya semua barang-barang yang yang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku,notulen rapat,catatan, peninggalan

(4)

3 benda purbakala yang merupakan simbol-simbol atau gambar.Dalam melakukan metode dokumentasi dapat dilaksanakan dengan cara : Model gambar, Serta wanwancara baik dengan responden kunci maupun pendukung.

Sumber Data

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dengan informan yang telah ditetapkan.

2. Data sekunder

Data skunder merupakan data yang diperoleh melalui buku-buku perpustakaan, majalah, surat kabar, bulletin dan karya ilmiah.

Teknik Analisis Data

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan, keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan pada teman atau orang lain yang dipandang ahli. Melalui diskusi itu, maka wawasan peneliti akan berkembang, sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan.

Reduksi data merupakan proses pemusatan perhatian pada penyederhaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan, reduksi data berlangsung terus-menerus selama penelitian berlangsung. Jadi reduksi data itua dalah bentuk analisis yang menajam, mengolongkan, membuang yang tidak perlu, mengorganisasikan data sehingga kesimpulan-kesimpulan akhir.

2. Penyajian data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.Penyajian data dapat berupa matrik, Jaringan dan bagan-bagan yang dirancang guna mengabungkan informasi tersusun untuk mentukan kebenaran dalam penarikan kesimpulan.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari satu kegiatan konfigurasi yang utuh.

Kesimpulan dan verifikasi dilaksanakan selama penelitian, kesimpulan awal bersifat longgar dan akhirnya semakin rinci dan mengakar dengan kokoh.apabila terjadin kesalahan data yang mengakibatkan kesimpulan tidak sesuai, maka dapat dilakukan proses ulang dengan melalui tahapan yang sama.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikunya. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada, temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

HASIL DAN PEMBAHASAAN

Hasil temuan dilapangan dengan melakukan wawancara dengan para petani karet yang berada di jorong khasanah kecamatan sungai rumbai kabupaten dharmasraya. Dengan hasil wawancara peneliti dengan masyarakat sekitar jorong khasanah sebagai berikut:

1. Pengalaman Petani Dalam Peningkatan Produktivitas Tanaman Karet

Pengalaman merupakan hal yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan.

Pengalaman juga sangat berharga bagi setiap manusia,dan pengalaman juga dapat diberikan kepada siapa saja untuk digunakan dan menjadi pedoman serta pembelajaran manusia.

2. Penggunaan Zat Perangsang Tanaman Karet (Ethrel)

Zat perangsang tanaman merupakan faktor pendukung yang dapat memberikan kontribusi besar dalam keberhasilan usaha budidaya pertanian.

Namun, penggunaan hormon ini harus dilakukan dengat tepat. Penggunaan Zat Perangsang Tanaman Karet (ethrel) Dalam Peningkatan Produktivitas tanaman Karet Kecamatan Sungai Rumbai kabupaten

(5)

4 dharmasraya Menurut data yang didapat dari jorong khasanah tentang penggunaan zat perangsang dalam peningkatan produktivitas tanaman karet.

3. Pendapatan Petani Sesudah Peningkatan Produktivitas Tanaman Karet

Pendapatan adalah penghasilan atau hasil usaha yang merupakan seluruh hasil pendapatan seseorang baik berupa barang ataupun uang yang diperoleh untuk jangka tertentu.Pendapatan Petani Dalam Peningkatan Produktivitas Tanaman Karet Di kecamatan sungai rumbai kabupaten dharmasraya tentang pendapatan petani karet dalam peningkatan produktivitas tanaman karet.

PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini akan di bahas tentang upaya peningkatan produktivitas tanaman karet di jorong khasanahkecamatan sungai rumbai kabupaten dharmasrya.

Pertama, pengalaman petani karet di jorong khasanah kecamatan sungai rumbai mengatakan dalam melakukan peningkatan produktivitas tanaman karet, mereka melakukan cara mulai dari pembibitan, penanaman, membersihkan area perkebunan dan melakukan pemupukan secara rutin 2 kali dalam 1 tahun.

Pengalaman merupakan suatu proses pembelajaran dan pertambahan perkembangan potensi bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun non formal atau bisa diartikan sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi. Suatu pembelajaran juga mencakup perubahaan yang relatif tepat dari perilaku yang diakibatkan pengalaman,pemahaman dan praktek. (Knoers&haditono, 2005).

Kedua, Pendapatan petani karet jorong khasanah menggunakan zat perangsang dengan cara memasukan ethrel ke dalam tabung terus di aduk dengan air supaya hasil nya memuaskan lebih baik mengoleskan nya pada pohon karet sebaik nya dengan sikat gigi.

Pengaruh pemberian etafon atau cairan dari etrhrel yang spesifik pada tanaman karet memiliki kaitan yang luas dengan reaksi- reaksi enzimatis yang kompleks (Sumarmadji, 2004 dalam Ariantari, 2009:1).

Ketiga, Pendapatan petani karet di daerah sungai rumbai mengatakan pendapatannya dalam meningkatkan produktivitas tanaman karet kalau di kasih zat perangsang tanaman atau pemupukan nya rutin meningkat.peningkatan hampir 40% jadi pendapatan petani karet cendrung mengalami kenaikan misalnya pendapatan Rp 400.000 dalam 1 minggu menjadi Rp 600.000 di bandingkan tidak memberi zat perangsang tanaman atau tidak memberi pupuk.

Tingkat pendapatan akan mempengaruhi pola pengeluaran dalam rumah tangga, antara lain juga mempengaruhi pengeluaran untuk konsumsi pangan anggota keluarga. Pengertian pendapatan menurut Poerwadarmito (2002) adalah penghasilan atau hasil usaha yang merupakan seluruh hasil pendapatan seseorang baik berupa barang ataupun uang yang diperoleh untuk jangka tertentu.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan temuan dan pembahasan di bagian dahulu maka di ambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengalaman petani karet dalam peningkatan produktivitas tanaman karet di jorong khasanah kecamatan sungai rumbai mengatakan dalam melakukan peningkatan produktivitas tanaman karet, mereka melakukan cara mulai dari pembibitan, penanaman, membersihkan area perkebunan dan melakukan pemupukan secara rutin 2 kali dalam 1 tahun.

2. Penggunaan zat perangsang tanaman (ethrel) dalam peningkatan produktivitas tanaman karet di jorong khasanah kecamatan sngai rumbai bahwa petani karet menggunakan zat perangsang dengan cara memasukan ethrel ke dalam tabung terus di aduk dengan air supaya hasilnya memuaskan lebih baik mengoleskan nya pada pohon karet sebaiknya dengan sikat gigi.

3. Pendapatan petani dalam peningkatan produktivitas tanaman karet di jorong khasanah kecamatan sungai rumbai petani karet mengatakan kalau di kasih zat perangsang tanaman atau pemupukannya rutin meningkat.

Peningkatan hampir 40% jadi

(6)

5 pendapatan petani karet cendrung mengalami kenaikan misalnya pendapatan Rp 400.000 dalam 1 minggu menjadi Rp 600.000 di bandingkan tidak memberi zat perangsang tanaman atau tidak memberi pupuk.

Saran

Berdasarkan data yang di peroleh maka saran dari penulis adalah sebagai berikut:

1. Bagi petani karet seharusnya lebih memahami bagaimana cara meningkatkan produktivitas tanaman karet yang baik dan tidak berdamnpak buruk pada pohon karet nya.

2. Sebaiknya pemerintah ikut berkontribusi dalam usaha pertanian karet ini sehingga hasilnya akan lebih menjadi maksimal.

seperti program-progran sosialisasi yg mendukung usaha pertanian. Mulai dari pembibitan, perawatan, pemberian pupuk, pencegah hama demi tercapainya kesejahteraan petani karet. Dari pengamatan penulis dilapangan . Belum ditemukan program pemerintah untuk memberdayakan petani karet dalam pertanian ini walaupun ada, namun masih minim.

3. Kepada pemerintah yang terkait agar lebih memperhatikan para petani karet agar adanya keterlibatan dinas-dinas pertanian dalam mengontrol petani karet dengan tujuan untuk memberikan upaya dalam peningkatan pengetahuan petani karet untuk kearah yang lebih baik.

Daftar Pustaka

Astuti, arliny fitri. 2008. Ekspresi gen responsif terhadap reactive oxygen speies pada hevea brasiliensis akibat pelukaan dan etilana eksogen.bogor.institute pertanian bogor

Arikunto, S. (2005). Manajeman Penelitian.

Jakarta: Rineka Cipta

Badan Pusat Statistik. 2009. Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sumatera. Utara. Jakarta : BPS BPS.2014. Dharmasraya tahun

2009.Sumatra Barat

Bastian. 2011. Studi Tentang Petani Karet di Kenagarian IV Koto Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya. Skripsi

Dapertemen pendiikan nasional. 2003.

Kamus besar bahasa Indonesia.

Jakarta: bala pustaka

Dapertemen pendiikan nasional. 2005.

Kamus besar bahasa Indonesia.

Jakarta: bala pustaka

Hasan, Iswandhie., 2000. Analisis Produksi Kopi di Desa Mbenti Kecamatan

Minyambow Kabupaten

Manokwari. Program Studi Agrobisnis. Diakses dari www.papuaweb.org/unipa/dlib- s123/hasan/s1.

Island Boerhendy. 2010. Manajemen dan Teknologi. Budidaya Tanaman Karet. Malang: Balai Penelitian Sembawa.

Knoers dan Haditono, 2005. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagian, Cetakan ke-18, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Moeleong. 2007. Metedologi penelitian kualitatif. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

________. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. remaja Rosdakarya.

Poerwadarmito. 2002..Kamus Besar Bahasa Indonesia. Depdiknas, edisi III Cetakan Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

________.2013. Metode penelitian pendidikan (pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.

Syafruddin, 2003. Pengaruh Media Cetak Brosur dalam Proses Adopsi dan Difusi Inovasi Beternak Ayam Broiler di Kota Kendari. Tesis.

Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Diakses dari www.damandiri.or.id/detail.php?id

=240

Syakir. 2010. Budidaya Dan Hasil Panen Karet. Bogor: Nitro.

Tim Penulis PS, 2008. Panduan Lengkap Karet.Jakarta: Penebar Swadaya.

(7)

6 Wari. 2013. Budidaya Tanaman Karet.

Universitas Sumaera Utara Press, Medan.

Yuliana.2012. pengaruh penggunaan ethrel terhadap produksi karet.muara tebo:jurnal.volume 5

Referensi

Dokumen terkait

Keywords:5G, backhaul, centralized unit CU, common public radio interface CPRI, distributed unit DU, fiber to the X FTTX, fronthaul, functional split, optical wireless communication

4.1087 Ilmy Amiqoh Ilmu Administrasi Publik 4.1088 Dikhla Rif`A Ilmu Administrasi Publik 2.39 4.1089 Elfananda Istiqlalia Ilmu Administrasi Publik 4.1090 Hamida Condrowati Jayadi