Nama : Septin Nadifa Putri Salma Nim : 202210320311006 Tugas 10
1. Muhammadiyah sebagai Gerakan Pelopor di Bidang Pendidikan
A. Landasan Filosofis Pendidikan MuhammadiyahFilsafat yang dianut dan diyakini oleh Muhammadiyah adalah berdasarkan agama Islam, maka sebagai konsekuensinya logik, Muhammadiyah berusaha dan selanjutnya melandaskan filsafat pendidikan Muhammadiyah atas prinsip-prinsip filsafat yang diyakini dan dianutnya.
Filsafat pendidikan memanifestasikan pandangan ke depan tentang generasi yang akan dimunculkan. Dalam kaitan ini filsafat pendidikan Muhammadiyah tidak dapat dilepaskan dari filsafat pendidikan Islam, karena yang dikerjakan oleh Muhammadiyah pada hakikatnya adalah prinsip-prinsip Islam yang menurut Muhammadiyah menjadi dasar pijakan bagi pembentukan manusia Muslim. Al-Syaibany menandaskan bahwa filsafat pendidikan Islam harus mengandung unsur-unsur dan syarat-syarat sebagai berikut:
1. Dalam segala prinsip, kepercayaan dan kandungannya sesuai dengan ruh (spirit) islam 2. berkaitan dengan realitas masyarakat dan kebudayaan serta sistem sosial, ekonomi, dan
politiknya
3. bersifat terbuka terhadap segala pengalaman yang baik (hikmah)
4. pembinaannya berdasarkan pengkajian yang mendalam dengan memperhatikan aspek- aspek yang melingkungi
5. bersifat universal dengan standar keilmuan
6. selektif, dipilih yang penting dan sesuai dengan ruh agama Islam
7. bebas dari pertentangan dan persanggahan antara prinsip-prinsip dan kepercayaan yang menjadi dasarnya
8. proses percobaan yang sungguh-sungguh terhadap pemikiran pendidikan yang sehat, mendalam dan jelas.
B. Paradigma dan Bentuk Praksis Pendidikan Muhammadiyah
Paradigma dan pengamalan pendidikan Muhammadiyah didasarkan pada falsafah Islam dan prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh pendirinya, KH. Ahmad Dahlan. Paradigma pendidikan Muhammadiyah menekankan pada aspek-aspek berikut:
1. Landasan Filsafat :Filosofi dasar pendidikan Muhammadiyah adalah “Islam yang membawa kegembiraan, Islam yang gemar memberi, dan Islam yang penyayang kepada seluruh makhluk.
2. Praktek Pendidikan :Praktek pendidikan Muhammadiyah bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki kecakapan hidup dan kemampuan menghadapi tantangan hidup sesuai dengan semangat Islam. Hal ini juga berfokus pada pengembangan kemampuan untuk melakukan tugas atau pekerjaan tertentu berdasarkan berbagai kebutuhan, seperti kebutuhan pemerintah, kebutuhan pengembangan akademik atau ilmu pengetahuan, kebutuhan institusi, dan kebutuhan siswa.
3. Pengaruh KH.Ahmad Dahlan :Paradigma pendidikan Muhammadiyah sangat dipengaruhi oleh pemikiran pendirinya, KH. Ahmad Dahlan yang menekankan pentingnya membentuk individu muslim yang bermoral, berilmu, dan bersosialisasi.
Pengaruh tersebut juga tercermin pada hubungan antara guru dan murid yang ditandai
dengan pendekatan yang lebih akrab dibandingkan dengan hubungan yang lebih otoriter dalam pendidikan pesantren tradisional.
C. Tantangan Dalam Pendidikan Muhammadiyah
Tantangan dalam sektor pendidikan Muhammadiyah melibatkan beberapa aspek, seperti peningkatan profesionalisme guru, transformasi paradigma pembelajaran, dan penyesuaian terhadap perkembangan sosial, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Beberapa sumber menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi mencakup kurangnya profesionalisme di kalangan sebagian guru dalam dunia pendidikan. Selain itu, Muhammadiyah juga dihadapkan pada tuntutan untuk mengadaptasi perubahan paradigma pembelajaran dari yang bersifat tradisional menjadi lebih progresif. Upaya berkelanjutan untuk mengatasi tantangan ini sangat penting dalam meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan yang diberikan oleh Muhammadiyah di tengah dinamika perkembangan masyarakat dan teknologi.
2. Pendidikan Muhammadiyah Yang Multicultural
A. Pendidikan Multikultural MuhammadiyahPendidikan multikultural di Muhammadiyah mengusung prinsip-prinsip demokrasi, kesetaraan, dan keadilan sebagai ciri khasnya. Pengembangan karakter keislaman yang moderat diintegrasikan melalui materi khusus bernama Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
Kurikulum Pendidikan Multikultural Muhammadiyah memberikan panduan dan pelatihan yang sadar dan bertanggung jawab untuk membentuk, melatih, memanfaatkan, dan mengembangkan kemampuan berpikir, berzikir, dan berkreativitas manusia. Tujuannya adalah membentuk pribadi muslim yang sesungguhnya, mampu menjalani kehidupan dengan tanggung jawab penuh, dan beribadah kepada Allah Swt. untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Multikulturalisme di Muhammadiyah diakui sebagai salah satu visi pendidikan dengan karakter utama yang mengedepankan toleransi, kesetaraan, dan humanisme, sambil tetap teguh pada nilai-nilai spiritual dan ketuhanan yang bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah.
B. Implementasi Pendidikan Multikultural Di Muhammadiyah
Implementasi pendidikan multikultural di Muhammadiyah melibatkan berbagai aspek, seperti perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan pendidikan multikultural di sekolah Muhammadiyah:
1. Perencanaan Pembelajaran: Dalam proses perencanaan pembelajaran, guru memperhatikan kebutuhan dan potensi peserta didik untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pendidikan multikultural. Guru mencari sumber daya yang sesuai, seperti buku yang mengandung materi pendidikan multikultural, untuk mendukung proses pembelajaran.
2. Perencanaan Pembelajaran : Dalam proses perencanaan pembelajaran, guru memperhatikan kebutuhan dan potensi peserta didik untuk menciptakan lingkungan
belajar yang mendukung pendidikan multikultural. Guru mencari sumber daya yang sesuai, seperti buku yang mengandung materi pendidikan multikultural, untuk mendukung proses pembelajaran.
3. Evaluasi Pembelajaran : Untuk menilai efektivitas penerapan pendidikan multikultural, penelitian dan pengujian dilakukan. Penelitian kuantitatif dan kualitatif digunakan untuk mengumpulkan data tentang pemahaman dan kemampuan peserta didik, serta memberikan umpan balik untuk meningkatkan kualitas pendidikan multikultural.
C. Problematika dan Tantangan
Problematika dan tantangan terhadap pendidikan multikultural di Muhammadiyah meliputi beberapa aspek. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah terkait dengan perubahan paradigma pembelajaran dari yang tradisional ke yang lebih progresif. Selain itu, Muhammadiyah juga dihadapkan pada tuntutan untuk beradaptasi dengan perubahan sosial, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Selain itu, Muhammadiyah juga menghadapi tantangan untuk mengatasi masalah kualitas pendidikan dan profesionalisme guru. Selain tantangan tersebut, Muhammadiyah juga menghadapi tantangan untuk merespon pemahaman agama yang berkembang di tengah masyarakat multikultural dan menyebarkan Islam dari berbagai macam serangan. Oleh karena itu, Muhammadiyah perlu melakukan pembaharuan dalam pendidikan Islam dan mengembangkan strategi yang tepat untuk mengatasi tantangan tersebut.