• Tidak ada hasil yang ditemukan

MUNĀSABAH AYAT-AYAT SYUKUR (TELAAH ... - repository iiq

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MUNĀSABAH AYAT-AYAT SYUKUR (TELAAH ... - repository iiq"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

Yanggo, M.A Rektor Lembaga Ilmu Pengetahuan Al-Qur'an Jakarta (IIQ) yang telah menawarkan kesempatan menimba ilmu di perguruan tinggi tersebut. Seluruh Dosen Institut Sains Al-Qur'an (IIQ) Jakarta yang telah menginspirasi semangat belajar dan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan.

Konsonan Huruf

Vokal

3 Umar Shihab, Kontekstualitas Al-Qur'an: Kajian Tematik Ayat-ayat Hukum dalam Al-Qur'an, (Penamadani: Jakarta, 2005), Cet. 4 Umar Shihab, Kontekstualitas Al-Qur'an: Kajian Tematik Ayat-ayat Hukum dalam Al-Qur'an, h.

Identifikasi Pembatasan dan Rumusan Masalah

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tinjauan Pustaka

Pembahasan ayat syukur dalam penelitian ini hanya berkisar pada pengertian syukur dan penerapannya menurut Al-Qur'an. Kelima, disertasi Siti Hawa tahun 2002 berjudul “Syukur (Kajian Beberapa Ayat Al-Qur`an Dalam Tafsir Al-Azhar)”, Kajian Tafsir Hadits Fakultas Usuluddin Institut Ilmu Al-Qur`an Jakarta.

Sumber Data

Agar dapat menghasilkan suatu karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan, penulis mencari sumber-sumber relevan yang berkaitan dengan penelitian ini. Selain menggunakan sumber primer, penulis juga menggunakan data sekunder berupa kitab ‘Ulumul Qur’an, kitab tafsir, jurnal dan tulisan yang relevan dengan topik yang diteliti dalam penelitian ini.

Teknik Pengumpulan Data

Yang menjadi sumber data primer yaitu kitab-kitab tafsir yang menjadi rujukan antara lain Tafsir al-Maraghi dan Tafsir al-Mishbah.

Metode Analisis Data

Teknik dan Sistematika Penulisan

QS. Ali Imrân [3]: 123

Sesungguhnya Allah telah menolong kamu pada perang Badar, padahal kamu (saat itu) adalah kaum yang lemah. Boleh jadi apa yang dialami umat Islam pada perang Uhud menimbulkan semacam keragu-raguan dalam hati mereka yang sementara terhadap janji-janji Allah sebelumnya. Untuk menghilangkan keraguan tersebut, Allah menegaskan bahwa sesungguhnya Allah telah menolong kalian dalam perang Badar yang terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun kedua Hijriah, padahal kalian termasuk kaum yang lemah menurut standar kalian saat itu, karena kalian jumlahnya tidak melebihi sepertiga dari jumlah musuh.

Ketika itu, Allah menolongmu kerana kamu bertaqwa dan berserah kepadaNya setelah segala usahamu. Oleh itu, dari sekarang hingga ke masa yang akan datang, takutlah kepada Allah dalam segala urusanmu, supaya dengan ketakutan itu kamu dapat menunaikan kewajibanmu untuk bersyukur kepada-Nya.

QS. Ali Imrân [3]: 144

Berbeda dengan nama nabi dan rasul lainnya yang biasanya disebut tanpa gelar. kemudian dengan kematian yang tidak bisa dihindari, untuk membantah mereka yang pengantarnya dalam ayat ini menekankan karakter kerasulan Nabi Muhammad SAW. serupa dengan para rasul di masa lalu, dari sudut pandang kematian yang tidak dapat dihindari, ia membantah mereka yang mencurigai bahwa sifat kerasulan bertentangan dengan kematian, atau. 66 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Keteraturan, Kesan dan Harmoni Al-Qur'an, V. 2, hal. 285. menduga bahwa kerasulan Nabi Muhammad SAW. ia memiliki prioritas dibandingkan kerasulan lain dalam hal keabadian. Hal ini, meski bukan terbentuk di hati para sahabatnya, melainkan sikap orang-orang yang meninggalkan Rasulullah. maka ini bisa dianggap sebagai sikap yang mencurigakan.

69 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Tertib, Kesan dan Keserasian Al-Quran, V. 2, hlm. 286 . kagum dengan nabi. dan keperibadiannya sememangnya menjadi salah satu faktor yang sangat mengagumkan sehingga mereka memeluk Islam. Selain penulis, pendapat ini bagus, tetapi tidak bermakna larangan mengagumi Rasulullah saw. atau larangan menjadikan beliau sebagai suri teladan dan idola umat Islam.

QS. Ali Imrân [3]: 145

Dan barangsiapa yang menghendaki pahala akhirat, maka Kami akan berikan kepadanya pahala akhirat sebagai pemberian dari Kami atas usahanya mempergunakan nikmat yang telah Kami berikan kepadanya sesuai dengan apa yang telah Kami tetapkan, dan sesungguhnya Kami akan membalasnya. orang-orang yang bersyukur 74. Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (dunia), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi siapa yang Kami kehendaki dan bagi Kami. Dilihat dari huraian di atas, QS Ali Imrân [3]: 144 menjelaskan bahawa kemaksiatan makhluk tidak mengurangi kekuasaan-Nya sedikit pun dan ketaatan mereka tidak menambah sedikit pun kerajaan-Nya dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur adalah dan menyeksa orang kafir.

Ali Imrân an [3]: 145 menjelaskan bahawa sesiapa yang menghendaki pahala akhirat, maka Allah akan memberinya pula pahala akhirat sebagai hadiah daripadanya atas usahanya menggunakan nikmat yang Allah berikan kepadanya mengikut apa yang ada. digariskan, dan Allah hanya akan memberikan balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Dengan kefahaman sebegini, pemberian pahala kepada orang yang berbuat baik disebut sebagai bentuk kesyukuran.

Macam-Macam Syukur

Perlu ditegaskan bahwa rasa syukur tidak selalu ditujukan kepada Tuhan, namun juga kepada sesama manusia. Syukur dengan hati dilakukan dengan menyadari sepenuhnya bahwa nikmat yang diterima semata-mata karena rahmat dan rahmat Allah. Namun ada dua ciri yang harus kami tekankan; Fungsi mulut digunakan untuk hal positif dan untuk hal negatif.

Apabila informasi dari mulut ke mulut digunakan untuk hal-hal yang negatif, maka hilanglah keindahan dan tujuannya, yaitu untuk berdzikir, membaca Al-Qur'an dan berdiskusi tentang masalah agama. Untuk itu, kita perlu menggunakan lidah untuk berdzikir, mengingat masih banyak di antara kita yang menyalahgunakan fungsi berbicara untuk hal-hal yang negatif.

Manfaat Syukur

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, penulis menemukan beberapa ayat tentang syukur dalam Al-Qur'an dengan membuka kitab Mu'jam al-mufahras li al-fazh al-Qur'an al-karim karya Muhammad Fuad 'Abd al- Baqi. 20 Muhammad Fuad 'Abd Bakiy, Al-Mu'jam Al-Mufahras Li Al-Fazh Al-Qur'an Al-Karim, (Beirut Lebanon: Darul Fikr), hal. Menurut al-Sujut, ilmu mufessir merupakan ilmu yang sangat penting dalam penafsiran Al-Qur'an, namun hanya sebagian mufessir yang memperhatikannya, karena ilmu tersebut sangat memerlukan ketelitian dan kejelian.

Beliau berkata dalam kitab tafsirnya: “Sebahagian besar keindahan al-Quran terletak pada urutan dan perkaitan antara ayat-ayatnya”.3. Kajian tentang kewajaran al-Quran atau korelasi ayat dengan ayat atau surah dengan surah mempunyai pengaruh penting dalam mendalami kandungan al-Quran, lebih-lebih lagi dalam proses penafsiran dengan menafsirkan al-Quran secara holistik (dianalisis secara menyeluruh), berdasarkan bahawa, ramai sarjana telah mengkaji kajian ini. 4.

Definisi Munasabah

Bentuk hubungan antara satu ayat dengan ayat yang lain dalam satu ayat atau antara satu ayat dengan ayat yang lain dalam kumpulan ayat atau antara satu huruf dengan huruf yang lain". 11. Yang dimaksudkan di sini munasabah ialah hubungan antara satu ayat dengan ayat yang lain. dalam banyak ayat atau antara satu surah dengan surah yang lain.Ilmu rasional ini sangat berguna dalam memahami keserasian antara makna, mukjizat retorik al-Quran, kejelasan penjelasannya, ketepatan kalimatnya dan keindahan bahasanya. .

Pertama, bahwa susunan surah-surah tersebut bersifat tawqif dan ditangani langsung oleh Nabi sebagaimana Jibril beritahukan kepadanya dengan perintah Allah. 13 Hasani Ahmad Said, Wacana Munasabah Al-Qur'an: Kajian Tafsir Al-Misbah, (Tangerang: Puspita Press, 2011), Cet.

Macam-macam Munasabah

Ditinjau dari Sifat Korelasinya

Ayat tersebut hanya dapat difahami dengan baik jika diteruskan dengan ayat-ayat berikut: iaitu) orang-orang yang melalaikan solatnya, orang-orang yang mengerjakan Riya dan tidak mahu (membantu) perkara yang bermanfaat”.apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang datang. daripadanya dan apa yang datang dari langit dan apa yang naik kepada-Nya.Ayat di atas menunjukkan bagaimana hubungan antara kalimat itu ialah apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya; dan hubungan antara yang datang dari langit. dan yang naik kepadanya supaya ayat itu menjadi sangat serasi 18.

Sebagaimana Tuhanmu memerintahkanmu untuk keluar rumah dengan membawa kebenaran, padahal sebagian mukmin tidak menyukainya. Sesungguhnya demikian pula halnya dengan orang-orang kafir, baik kamu memberi peringatan atau tidak, mereka juga tidak akan beriman.”

Ditinjau dari Materi Munasabah

Urgensi ‘Ilm Munasabah

Apalagi menurutnya, keharusan adanya 'ilm pulagal akan semakin terasa ketika seseorang yang menafsirkan Al-Qur'an menggunakan metode tematik (mudhu'i) dan tafsir komparatif (muqaran). Dapat membantu dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an setelah mengetahui hubungan suatu kalimat atau ayat dengan kalimat atau ayat lainnya. Jika dicermati, ternyata keniscayaan ilmu pula'ah akan semakin nyata bila digunakan untuk menunjukkan salah satu keistimewaan Al-Qur'an itu sendiri.

Menurut Subhi Sholehi dalam tafsirnya, salah satu keistimewaan al-Quran ialah ia mempunyai sifat yang syumul (menyeluruh). Jadi, untuk mengetahui al-Quran yang syumul, seseorang itu mesti melihat kaitan antara satu surah dengan surah yang lain. 29.

Pendapat Ulama Tentang Munasabah

Sebagaimana pada manusia terdapat gam antara satu bahagian tubuh dengan anggota badan yang lain, begitu juga dengan ayat-ayat al-Quran. Demikian pandangan "Abdullah Darraz, pengarang (M. Quraish Shihab) sadur dari dua kitabnya, an-Naba" al-"azhim dan al-Madkhal ila Al-Qur`an al-Karim. 32. Ada yang menolaknya. , antara lain dengan alasan bahawa ayat-ayat al-Quran diturunkan pada masa yang berbeza dan tidak ada kemungkinan hubungan antara huraian masa lalu dan masa depan.

Quraish Shihab, Kaidah Tafsir: Ketentuan dan Kaidah yang Perlu Diketahui dalam Memahami Al-Qur'an, (Jakarta: Lentera Hati, 2013), print. 34 Quraish Shihab, Kaidah Tafsir: Ketentuan dan Kaidah yang Perlu Diketahui dalam Memahami Al-Qur'an, (Jakarta: Lentera Hati, 2013), Cet.

Saran

Baqiy, Fuad 'Abd Muhammad Al-Mu'jam Al-Mufahras Li Al-Fazh Al-Koran Al-Karim, Beirut Lebanon: Darul Fikr. Chirzin, Muhammad Al-Qur`an danUlumul Qur`an, Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1998. eds.), Spiritualitas dan Akhlak (Tafsir Tematik Al-Qur`an), Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, 2010 .Tafsir Kaidah Quraisy: Ketentuan dan Aturan Yang Perlu Diketahui Untuk Memahami Al-Qur'an, Jakarta: Lentera Hati, 2013.

Shihab, Umar, Kontekstualitas Al-Qur'an: Kajian Tematik Ayat-ayat Hukum dalam Al-Qur'an, Namadani: Jakarta, 2005.

Referensi

Dokumen terkait

The conflict in Papua is depicted in articles in the Jakarta-based online news paper edition in this paper.This paper demonstrates that it is aware of how the Jakarta Post