• Tidak ada hasil yang ditemukan

5065 dan Muslim, no. 1400) (7)ix PERSEMBAHAN “Dengan ucapan rasa syukur Alhamdulillah dan penuh kasih sayang kupersembahkan karya ini kepada Bapak dan Ibuku, H

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "5065 dan Muslim, no. 1400) (7)ix PERSEMBAHAN “Dengan ucapan rasa syukur Alhamdulillah dan penuh kasih sayang kupersembahkan karya ini kepada Bapak dan Ibuku, H"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perceraian adalah upaya bagi mereka yang ingin menikah tetapi belum mencapai batas usia perkawinan yang ditetapkan oleh pemerintah, agar orang tua dari anak yang belum cukup umur dapat mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama. terlebih dahulu melalui prosedur percobaan untuk mendapatkan izin untuk membatalkan perkawinan. Dari uraian di atas, peneliti ingin meneliti alasan hakim menolak permohonan cerai, dan hasilnya akan diberikan dalam bentuk tesis yang berjudul “Analisis alasan hakim menolak permohonan cerai pada Pengadilan Agama di Praja".

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memudahkan peneliti selanjutnya sebagai bahan referensi mengenai pelaksanaan dispensasi nikah.

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Telaah Pustaka

Persamaan tesis di atas dengan desain penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama mengkaji permohonan cerai di Pengadilan Agama. Dan dengan adanya perbedaan tesis di atas, fokusnya adalah pada cara hakim memutus permohonan cerai, dan penelitian yang akan dilakukan berfokus pada alasan mengapa hakim menolak permohonan cerai.

Kerangka Teori

Pengunduran diri dari pengadilan bagi calon suami yang belum mencapai umur sesuai dengan ketentuan UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan.” 16. Untuk kepentingan keluarga dan rumah tangga, hanya mempelai yang telah mencapai umur yang ditentukan dalam Pasal 7 UU No. Tata cara pengajuan permohonan pembubaran perkawinan di pengadilan.

Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analitis yaitu suatu metode untuk memperoleh data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna dan dapat mempengaruhi isi penelitian secara signifikan.21 Penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis subjek yang diteliti oleh hakim Pengadilan Agama Praya . Dalam pemeriksaan ini objek yang menjadi alasan hakim menolak permohonan dispensasi nikah di Pengadilan Agama Praya. Data sekunder merupakan data yang mendukung dan menjelaskan data primer.23 Sumber data sekunder dari penelitian ini diperoleh dari Al-Qur'an, al-hadῑth, hukum, kitab-kitab dan literatur yang berkaitan dengan pokok bahasan.

Data tersier adalah data yang memberikan petunjuk sekaligus penjelasan tentang data primer dan data sekunder 24 4. Dalam studi lapangan ini, penulis mengumpulkan data dengan menggunakan wawancara, yaitu wawancara adalah suatu dialog yang dilakukan pewawancara untuk mendapatkan informasi dari pihak yang diwawancarai. 26 Selama wawancara, penulis berhadapan langsung dengan orang yang diwawancarai dengan menyiapkan daftar pertanyaan sesuai dengan data yang penulis butuhkan, dan penulis yang mewawancarai adalah para hakim Pengadilan Agama Praya. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data secara sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori-kategori, menjabarkannya ke dalam satuan-satuan, mensintesiskannya, menyusunnya ke dalam pola-pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan. dipelajari, dan ditarik kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.28 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis deskriptif.

Reduksi data didefinisikan sebagai proses seleksi yang berfokus pada penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data mentah yang berasal dari catatan lapangan tertulis.29 Pada tahap ini, data yang diperoleh dari lapangan bersifat substansial dan harus direkam. dengan cermat dan detail. Teknik validasi data yang menggunakan formulir selain data untuk tujuan verifikasi atau untuk perbandingan dengan data yang diperoleh. Sebagai pengumpulan data, peneliti berusaha mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi.

Sistematika Pembahasan

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

Gambaran Umum Pengadilan Agama Praya

Secara geografis atau administratif Kabupaten Lombok Tengah terletak di antara Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Barat, dengan batas wilayah sebagai berikut: 32. Pengadilan Agama Praja yaitu Pengadilan Negeri yang bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara. pada tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam dalam bidang: perkawinan, warisan, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shedakah dan ekonomi syariah. Selain tugas pokok tersebut di atas, Pengadilan Agama Praya mempunyai fungsi antara lain: 33.

Fungsi pembinaan, yaitu memberikan pengarahan, petunjuk dan bimbingan kepada pejabat struktural dan fungsional di jajarannya, baik yang berkaitan dengan teknik peradilan, administrasi peradilan, maupun administrasi umum/perlengkapan, keuangan, kepegawaian dan pembangunan. Fungsi pengawasan, yaitu untuk menjamin pengawasan yang melekat atas pelaksanaan tugas dan perilaku hakim, panitera, sekretaris, wakil panitera, dan juru sita/sita pengganti dalam jabatannya, agar keadilan diterapkan secara cermat dan adil (lihat: pasal 53 ayat ( 1) dan (2) UU No. 3 Tahun 2006) dan untuk pelaksanaan administrasi dan pembinaan kesekretariatan jenderal. Fungsi penasehat adalah untuk memberikan tinjauan dan nasihat tentang hukum Islam kepada instansi pemerintah di yurisdiksi mereka, jika diperlukan.

Fungsi administrasi yaitu administrasi peradilan (teknis dan yudikatif) dan administrasi umum (kepegawaian, keuangan dan umum/perlengkapan) (lihat: KMA nomor KMA/080/VIII/2006). Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas akuntansi dan rukyat dengan instansi terkait lainnya seperti Depag, MUI, Ormas Islam dan lain-lain (lihat: Pasal 52 A UU No. 3 Tahun 2006). Pengadilan Agama Praya berwenang mengadili, memutus, dan menyelesaikan perkara pada tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam dalam bidang: 34.

Temuan Data

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa perkara permohonan cerai merupakan perkara terbanyak ke-4 (keempat) setelah nikah isbath, perkara cerai gugat dan talak talak yang diterima oleh Pengadilan Agama Praya, tercatat pada tahun 2020 sebanyak 156 perkara permohonan untuk cerai nikah didaftarkan dan pada tahun 2021 tercatat sebanyak 307 perkara permohonan cerai cerai di Pengadilan Agama Praya, sehingga pendaftaran perkara cerai nikah dari tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 97% pada tahun 2021.

Prosedur Pendaftaran Permohonan Dispensasi Kawin di

Setelah pemohon memenuhi persyaratan, pemohon membuat aplikasi dan Panitera I menilai perkiraan biaya perkara dan mencatatnya dalam surat kuasa pembayaran (SKUM). Pemohon kemudian menyerahkan aplikasi dan SKUM dan berdiri di depan mesin kasir, dan kasir melakukannya. Pada saat pemohon melakukan pembayaran di bank, kasir menandatangani SKUM lengkap dan mengembalikannya kepada pemohon.

Berilah nomor pada surat permohonan sesuai dengan nomor yang diberikan oleh kasir dan membubuhkan inisial sebagai tanda bahwa perkara telah didaftarkan. Selanjutnya proses penyelesaian perkara permohonan dispensasi nikah di Pengadilan Agama Praya, setelah berkas perkara masuk ke ketua pengadilan, barulah ketua pengadilan menunjuk. Selanjutnya proses persidangan berlangsung ditangani oleh hakim tunggal, persidangan terbuka dan terbuka untuk umum, dan pada saat pemeriksaan, persidangan tertutup untuk umum.

Alasan Hakim Menolak Permohonan Dispensasi Kawin di

Bahwa anak Pemohon berumur sekitar 6 bulan dan telah dimabuk asmara dengan seorang pemuda bernama HERMAN bin JAPRI, lahir pada tanggal 1 JULI 1998 atau berumur 24 tahun, Islam, petani, berdomisili di Dusun Bun Pek, Desa Tumpak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah;. Bahwa tidak ada hubungan kekerabatan atau hubungan lain antara anak Pemohon dengan calon pasangannya yang dapat mempengaruhi sah tidaknya perkawinan tersebut, dan bahwa Pemohon telah mendaftarkan rencana perkawinannya yang kedua kali ke Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pujut, tetapi bahwa KUA menolak untuk melaksanakannya dengan alasan masih anak-anak. 30 . meminta agar Ketua Pengadilan Agama Praya memberikan dispensasi perkawinan kepada anak pemohon dan calon istri dari anak pemohon;

Bahwa untuk melangsungkan perkawinan anak Pemohon dengan calon suaminya, Pemohon meminta agar Ketua Pengadilan Agama Praya memerintahkan Penghulu di KUA Kecamatan Pujut untuk melangsungkan perkawinan tersebut; Sedangkan cucu Pemohon I bernama NURAINI Binti HAERUDIN (tanggal lahir) menjalin hubungan asmara dengan seorang pemuda selama kurang lebih 3 bulan, sedangkan anak Pemohon II bernama M.

Sementara Pemohon I dan Pemohon II telah mendaftarkan rencana perkawinan cucu Pemohon I dan Anak Pemohon II ke Kantor Urusan Agama (KUA) Kabupaten Batukliang Utara, KUA menolaknya dengan alasan cucu Pemohon I dan anak dari pemohon II masih di bawah umur, sebagaimana tercantum dalam surat penolakan nomor: B.171/Kua. 18.02.02/PW.01/9/2021 tanggal 28 September 2021, oleh karena itu Pemohon I dan Pemohon II meminta kepada Ketua Pengadilan Agama Praya untuk memberikan dispensasi kawin kepada cucu Pemohon I dan Anak Pemohon II; Sidang dimulai pada Jumat, 22 Oktober 2021, sebelum pembacaan permohonan Pemohon, hakim menasihati Pemohon I dan Pemohon II untuk menikahkan cucu I Pemohon I dengan anak Pemohon II bila sudah cukup umur. Sedangkan tidak ada hubungan keluarga atau hubungan lain antara anak-anak dari calon suami Pemohon yang dapat menghalangi sahnya perkawinan tersebut, dan Pemohon telah mendaftarkannya.

Tabel 2.3 Riwayat perkara Nomor 2112/Pdt.P/2021/PA.Pra
Tabel 2.3 Riwayat perkara Nomor 2112/Pdt.P/2021/PA.Pra

PEMBAHASAN

Prosedur Pendaftaran Perkara Permohonan Dispensasi

PENUTUP

Kesimpulan

Di Pengadilan Agama Praya, surat keterangan hasil mediasi dan konseling yang diberikan oleh layanan DP3AP2KB merupakan salah satu syarat dan bukti dalam persidangan permohonan dispensasi nikah di Pengadilan Agama Praya, meskipun dalam Peraturan Mahkamah Agung No. Dari ketiga perkara mengenai permohonan dispensasi kawin di atas, alasan hakim menolak permohonan tersebut karena ketiga perkara tersebut sama-sama anak/cucu pemohon yang tidak mendapat rekomendasi dari dinas DP3AP2KB Kabupaten Lombok Tengah dan ketidaksiapan. anak/cucu pemohon dengan membangun perahu rumah tangga dan ketidaksiapan alat kelamin untuk mengandung.

Saran

Sedangkan anak Pemohon yang berumur sekitar 6 bulan dan dimabuk cinta dengan seorang pemuda bernama HERMAN bin JAPRI, lahir. Bahwa antara anak Pemohon dengan calon suaminya tidak ada hubungan kekerabatan atau hubungan lain yang dapat menghalangi sahnya perkawinan, dan Pemohon telah mendaftarkan rencana perkawinannya yang kedua pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pujut, tetapi KUA menolak melaksanakannya dengan alasan anak Pemohon belum cukup umur, sebagaimana B.574.KUA.19.02.04/PW tanggal 21 Oktober 2021 sehingga Permohonan dengan ini meminta agar Ketua Pengadilan Agama Praya dispensasi dari Pengadilan Agama. perkawinan dapat dikabulkan antara anak Pemohon dan calon suami dari anak Pemohon;

Memutuskan untuk memberikan dispensasi bagi anak pemohon bernama SILPIA binti LATRIM yang merupakan anak perempuan yang lahir pada tanggal 28 November 2006 atau berumur 15 tahun; Untuk. Sementara Pemohon I dan Pemohon II telah mendaftarkan rencana pernikahan cucu Pemohon I dan anak Pemohon II ke Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Batukliang Utara, namun KUA menolak untuk melaksanakannya dengan alasan cucu Pemohon I dan anak Pemohon II masih di bawah umur, sebagaimana tercantum dalam surat penolakan nomor: B. Memutuskan untuk memberikan cuti bagi cucu Pemohon I yang bernama NURIANI Binti HAERUDIN (tanggal lahir menikah dengan anak Pemohon II M.

bahwa para pemohon telah mendaftarkan keinginannya untuk menikahkan anaknya tetapi ditolak oleh pegawai pencatat nikah Kantor Perkawinan Kabupaten Batukliang Utara karena cucu Pemohon I dan Pemohon II belum cukup umur; Memutuskan untuk memberikan dispensasi kepada anak Pemohon yang bernama Aliya Deviana Yusuf binti Andi Yusuf untuk menikah dengan calon suaminya yang bernama Taufikur Rahman bin Patmah; Bahwa berdasarkan keterangan Pemohon, anak Pemohon, calon suami dari anak Pemohon, dan orang tua dari anak Pemohon, telah ditetapkan bahwa anak Pemohon masih berusia 14 tahun dan masih bersekolah;

Menimbang bahwa dalam persidangan telah ditemukan bahwa tidak ada alasan yang memaksa untuk melangsungkan perkawinan antara anak Pemohon dengan calon suaminya; Menimbang bahwa berdasarkan keterangan pemohon, anak-anak Pemohon, calon istri dari anak-anak Pemohon, serta orang tua dari anak-anak calon istri Pemohon, Majelis Hakim berpendapat bahwa permohonan Pemohon telah tidak ada dasar hukum;

Gambar

Tabel 2.1 Rincian penerimaan perkara menurut jenisnya Tahun 2021 35
Tabel 2.3 Riwayat perkara Nomor 2112/Pdt.P/2021/PA.Pra
Tabel 2.4 Riwayat perkara Nomor 1212/Pdt.P/2021/PA.Pra.

Referensi

Dokumen terkait

dipastikan bahwa anak yang dilahirkan oleh Pemohon II bukan dari hasil perkawinan dengan suami pertama Pemohon II, oleh karena itu, meski perkawinan Pemohon I

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: Pertama, hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara variabel kecemasan dan