Sydney memiliki Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) yang diberi nama TPQ Al-Ma'arif NU Sydney. Hal inilah yang mendorong Pak Rizal memulai pembelajaran Al-Quran di kelompok kajian Al-Ikhlas, dan di sinilah NU berperan. Maka dari itu, NU Sydney merasa perlu untuk membentuk wadah yang dapat dijadikan sebagai pusat pembelajaran Al-Quran dan pendalaman Agama Islam bagi putra-putri santri dan masyarakat Indonesia lainnya yang berada di Sydney.
PENGANTAR PENYUNTING
Namun, tidak semua kontributor buku ini secara budaya atau organisasi berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama. Dalam hal pendidikan tinggi, saat ini NU memiliki perguruan tinggi mulai dari institut, sekolah menengah atas, hingga Universitas Nahdlatul Ulama yang tersebar di seluruh Indonesia. Kami berharap buku ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya para kader Nahdlatul Ulama yang tersebar di seluruh Indonesia dan berbagai negara.
DAFTAR ISI
DIGITALISASI NAHDLATUL ULAMA
PENDAHULUAN
Nahdlatul Ulama sebagai salah satu ormas Islam terbesar dan tertua di Indonesia bisa dikatakan agak terlambat menyikapi era digital, dibandingkan dengan kelompok Islam lain yang mengoptimalkan, misalnya YouTube sebagai media dakwah, sarana filantropi seperti . Seperti yang dilakukan kelompok Islam seperti Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang mendasari berbagai kegiatan filantropi secara luring dan daring. Namun Nahdlatul Ulama segera menyadari bahwa keterbelakangan tersebut perlu segera dikejar dengan meluncurkan berbagai program proyek digitalisasi dan juga mulai meramaikan media sosial bersama para ulama Nahdlatul Ulama. Penulis mencoba menyampaikan fenomena Nahdlatul Ulama yang dikenal sebagai organisasi tradisionalis namun tidak ketinggalan memanfaatkan teknologi digital untuk berbagai kepentingan: narasi Islam nasional, Islam damai dan bersahabat serta sebagai wacana tandingan terhadap kelompok Islam konservatif. , terutama yang berbasis ideologi transnasional, seperti kelompok yang memperjuangkan khilafah Islam dan.
PEMBAHASAN
PENUTUP
Sementara itu, garis keturunan Kyai Hasyim berhubungan langsung dengan bangsawan Muslim di pulau itu dari garis pihak ayah. Hal inilah yang menjadi titik tolak dakwah Kiai Hasyim yang sukses di tempat baru. Sebagian besar artikel atau risalah yang ditulis memperlihatkan respon Kiai Hasyim terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat.
POLEMIK KONSEP ISLAM NUSANTARA
Kontroversi konsep Islam Nusantara yang digagas Nahdlatul Ulama tidak lepas dari apa yang terjadi dalam politik internasional dan khususnya politik Indonesia. 36 Ahmad Baso, Islam Nusantara (Jakarta: Pustaka Afid Jakarta, 2015); Lihat juga Agus Sunyoto, Atlas Wali Songo (Jakarta: IMan dan Lesbumi PBNU, 2018). 38 Prolog: Mengapa Islam Nusantara?, dalam Akhmad Sahal dan Munawir Aziz (Ed), Islam Nusantara: dari Ushul Fiqh hingga Memahami Nasionalisme (Bandung: Mizan, 2016), 1.
Ma'ruf Amin menjelaskan, rukun Islam nusantara ada tiga: pemikiran (fikrah), pemikiran (harakah), dan tindakan nyata (amaliyah). Afifuddin Muhajir, Islam konsep Nusantara sama sekali tidak ada kebencian terhadap orang Arab, khususnya Arab Saudi. 45 Afifuddin Muhajir, “Makna dan Istilah Islam Nusantara”, dalam Abi Attabi (Komposer), Antologi Islam Nusantara: di Mata Kyai, Habib, Santri dan Akademisi (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2015), 6.
Contoh pernyataan Mama Dedeh “mencoret Islam Nusantara” kemudian memicu babak baru kontroversi terkait istilah Islam Nusantara. Perlawanan terhadap konsep Islam nusantara semakin diekspresikan dalam perang ideologi dan politik, ketika Majelis Ulama Islam (MUI) Sumatera Barat mengeluarkan pernyataan menolak konsep Islam nusantara karena tidak diperlukan di kerajaan Minang (Sumatera Barat).59 Barat Penolakan MUI Sumatera itu belakangan. MUI Jambi mengikuti apa yang dilakukan MUI Sumbar dengan menolak konsep Islam Nusantara.
Polemik konsep Islam Nusantara merupakan rangkaian peristiwa politik di Indonesia yang dimulai dari pemilihan presiden tahun 2014;
ISLAM NUSANTARA PERSPEKTIF KIAI LOHOT HASIBUAN
KESIMPULAN
Kiai Lohot sangat setuju dengan isi Islam Nusantara, namun ia kurang setuju dengan penggunaan istilah Islam Nusantara. Bagi kiiai Lohot, agama, adat istiadat dan negara tidak bisa dipisahkan, beliau selalu hadir dalam kehidupan umat Islam. Indonesia selaras dengan nilai-nilai Islam, oleh karena itu Islam dan negara tidak dapat dipisahkan di Indonesia, berbagai bahasa dan adat istiadat daerah hidup di negeri ini tanpa perlu khawatir akan serangan budaya asing.
Fridiyanto, “Konsep Polemik Islam Nusantara: Wacana Keagamaan dalam Kontes Pilpres RI Tahun Jurnal Kalam, Vol.
NALAR SUFISTIK ISLAM NUSANTARA DALAM MEMBANGUN PERDAMAIAN
PEDAHULUAN
Tanpa menafikan aspek lain, menurut penulis, posisi paling substantif model religi Islam Nusantara terletak pada penguatan nalar sufi. 114 Istilah Islam Nusantara sebagai Islam yang khas dapat ditemukan dalam tulisan Azyumardi Azra, “Islam Nusantara: Islam Indonesia,” di Surat Kabar Republika, 25 Juni 2015. 115 Mujamil Qomar, “Islam Nusantara: Model Alternatif Pemikiran Islam , Pengertian dan Amalan,” el Harakah, Vol.
116 Ahmad Sahal, “Prolog: Mengapa Islam Nusantara”, dalam Akhmad Sahal (ed.), Islam Nusantara: Dari Ushul Fiqh Hingga Memahami Kebangsaan (Bandung: Mizan, 2015), 15. Pendapat Azra dapat dilihat dalam Azyumardi Azra, Global Network dan Islam Lokal Nusantara (Bandung: Mizan, 2002), 33. Al-Attas juga mengakui penalaran sufi Islam sebagai penalaran keagamaan yang cukup efektif dalam mendialogkan Islam dengan karakteristik masyarakat Nusantara.
Namun yang perlu ditekankan dalam rangka membangun perdamaian dunia adalah dengan melakukan konstruksi penalaran sufi Islam Nusantara sebagai landasan nilai, sikap dan tindakan untuk menghadapi permasalahan kehidupan manusia global dan menyelesaikannya. Legitimasi historis aliran tasawuf (tasawuf) dalam Islam Nusantara harus dikembangkan dengan melihat konstruksi penalaran tasawuf. Islam Nusantara: Model Alternatif Pemikiran, Pemahaman dan Pengamalan Islam”, dalam el Harakah Vol.17 No.2.
Prologue: Why Islam Nusantara«, v Akhmad Sahal (ur.), Islam Nusantara: From Ushul Fiqh to Understanding Nationality.
KONSEP PEMIMPIN DALAM AL QUR’AN
141 Setelah Khalifah Abu Bakar dan Umar, umat Islam terjebak dalam konflik internal mengenai siapa yang berhak menjadi pemimpin. Baik Al-Quran maupun sunnah tidak pernah menetapkan metode atau mekanisme tertentu dalam pemilihan pemimpin/kepala negara. Pada masa Nabi Muhammad SAW, beliau merupakan tempat kembalinya umat Islam untuk mengatur urusannya secara utuh.146 Cara ini tidak bisa ditiru oleh siapa pun di kemudian hari, mengingat pintu kenabian bersama Nabi Muhammad sudah tertutup. sebagai nabi dan rasul terakhir.
Mengenai hal ini terdapat perbedaan pendapat jika dikaitkan dengan logika Umar mengenai siapa yang akan melanjutkan kepemimpinan Nabi SAW. Berdasarkan logika 'Umar, jika Abu Bakar mendapat restu Nabi untuk menjadi imam salat, maka tentu Nabi juga senang jika Abu Bakar menjadi pemimpin/kepala negara Islam setelah wafatnya. Jika Islam adalah rahmat bagi alam semesta, maka wajar saja umat Islam tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang mengganggu dan merusak keseimbangan. Pemimpin yang visioner harus berpengetahuan luas, berpikiran terbuka, cerdas, kreatif, dan mempunyai pandangan jauh ke depan.
Tafsir Sayyid Qutb menekankan pembelaan Islam dengan menyatakan bahwa menjauhkan kaum Yahudi dari kepemimpinan dan yang berhak menjadi pemimpin adalah umat Islam yang sesuai dengan manhaj (aturan) Allah. Kebutuhan akan pemimpin umat Islam yang beragama Islam merupakan suatu hal yang wajar, karena kepentingan umat Islam akan terwakili dengan kehadiran pemimpin umat Islam. Umat Islam membutuhkan pemimpin yang adil, adil dan memperhatikan rakyatnya, karena tanpa ketiga pilar tersebut roda kepemimpinan akan lemah dan kepentingan umat tidak akan pernah terwujud.
Menurut Ahmad Baso, umat Islam (khususnya NU) dan warga negara di Indonesia, sebagai bagian dari masyarakat global saat ini, menghadapi dua ancaman serius terkait dengan kondisi keberagaman yang ada.
NAHDLATUL ULAMA DAN ISLAM NUSANTARA
Untuk itu, artikel sederhana ini akan mengkaji fenomena Islam Nusantara sebagai bagian dari strategi kebudayaan. Azyumardi Azra dalam esainya Islam Indonesia Berkelanjutan juga menjelaskan bahwa istilah “Islam Nusantara” dalam dunia akademis merujuk pada. Jika konsep Islam Nusantara ditelisik lebih dalam, maka istilah Islam Nusantara bukan sekedar sensasi gerakan NU, namun merupakan upaya serius NU untuk membentengi umat dan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). ) dari gempuran globalisasi189 di era disrupsi.
Jadi, jika kita benar-benar meyakini Islam Nusantara merupakan hasil persilangan dua benih unggul, maka ijtihad kunyit lebih menunjang kesempurnaan. Tema Islam Nusantara benar-benar mendapat momentum pada Muktamar NU ke-33 di kota Santri, Jombang, Jawa Timur. Tema Islam nusantara juga menggambarkan posisi strategis NU di Indonesia dan dunia sebagai pengusung Islam rahmatan lil 'alamin.
Islam Nusantara NU memiliki hampir semua potensi untuk maju mewujudkan peradaban yang rahmatan lilalamin. Secara teknis, Islam Nusantara merupakan “proyek” NU-isasi di kalangan umat Islam di Indonesia. Strategi NU dalam dakwah Islam Nusantara adalah dengan meningkatkan refleksi atau kelanjutan dari proses dinamis dalam perjuangan bangsa bersama masyarakat.
Menyadari gempuran globalisasi di era perpecahan yang dapat menggerogoti tradisi Islam nusantara, NU mendapatkan momentum untuk intensif mengangkat isu-isu Islam Nusantara.
MENAPAK JALAN TERJAL MABADI’
KHAIRU UMMAH NAHDLATUL ULAMA
Di bidang politik, Nadlatul Ulama adalah guru bagi ormas mana pun yang ingin mempertahankan eksistensinya dalam situasi politik apa pun, mampu mewarnai dan sulit dibaca lawannya. Dalam bidang pendidikan, NU menjadi tumpuan setiap pesantren di Pulau Jawa karena NU lahir dari rahim pesantren dan tidak dapat dipisahkan. Dalam bidang ekonomi, NU mempunyai konsep mabadi khoiru ummah yang lahir pada Musyawarah Alim Ulama Lampung tahun 1992 dan berdasarkan hasil Muktamar NU tahun 1935 yang pada mulanya dimaksudkan sebagai langkah pengembangan NU di bidang ekonomi. bidang perekonomian dalam rangka kesejahteraan masyarakat khususnya warga NU yang sebagian besar merupakan masyarakat pedesaan.
Pemandangan Mabadi' Khoiru Ummah Kesejahteraan Masyarakat Kalau kita menelaah mabadi khoiru ummah, maka dapat dimaknai sebagai langkah awal menuju terwujudnya ummat ideal, mungkin hampir sama dengan konsep wasathan ummah ala Muhammadiyah. Allah menghormati orang-orang yang jujur dan menjanjikan mereka pahala yang berlimpah. Orang yang selalu jujur dan selalu berusaha jujur, akhirnya dituliskan Allah sebagai orang yang selalu jujur.
Orang yang sentiasa berdusta dan sentiasa berdusta sehingga akhirnya ditulis di hadapan Allah sebagai pendusta." Apa yang selalu kita ajarkan kepada anak-. Kejujuran itu dalam kata-kata, itu juga dalam tindakan, sebagai orang yang melakukan sesuatu tindakan, sudah tentu. sesuai dengan apa yang ada dalam hatinya.Sebagai gambaran, jika ada orang yang beramal kerana riya', dia tidak dikatakan sebagai orang yang jujur kerana dia telah mendedahkan sesuatu selain yang dia sembunyikan (dalamnya) .
Dalam kehidupan seharian, kita sering menjumpai seorang yang jujur bercakap dengan orang lain, wawancaranya lancar, orang lain bersaing untuk datang bercakap dengannya kerana mereka berasa tenang dengannya dan mendapat kehormatan dan nama baik.