Kelompok 1
1. Anggita Putri Riyadi (K8118009)
2. Anisa Rosilawati Qurotul A'yun (K8118010) 3. Chofifah Nurul Hidayah (K8118019) 4. Felicia Rahma Saputri (K8118029)
Kesombongan Menuai Kekalahan
Adegan 1 (Narasi : pembukaan)
Di suatu sekolah akan diadakan lomba menyanyi. Dimana perlombaan tesebut merupakan perlombaan yang sangat ditunggu-tunggu bagi setiap siswa ,karena perlombaan tersebut merupakan perlombaan yang diadakan setiap tahun . Banyak sekali siswa yang ingin menunjukkan bakatnya menyanyi seperti Andin dan Kiara, mereka ingin sekali mengikuti perlombaan tersebut. Andin merupakan seorang siswi yang sudah dikenal oleh seluruh penduduk sekolah ,dan telah menjadi rahasia umum bahwa ia memiliki suara emas dan dengan suara tersebut ia bahkan telah meraih beberapa penghargaan menyanyi. Alih- alih ia menjadi seorang yang rendah hati, namun hal tersebut malah membuat Andin menjadi seorang yang sombong, ia menyombongkan dirinya dengan cara meremehkan kemampuan menyanyi temannya dan berdalih bahwa tidak akan ada yang dapat menyaingi kemampuan menyanyinya.
Sampai pada suatu hari dimana telah diumumkan tentang perlombaan tersebut Adegan 2
(Saat istirahat sekolah, diberikan pengumuman mengenai lomba menyanyi yang akan diadakan di sekolah)
Pengumuman " tes tes tess... Halo teman-teman selamat siang, bagaimana nih kabarnya?? pasti capek ya setelah uas kemarin, sama kok aku jugaa hahahah. Disini aku bawa kabar gembira loo, kira-kira apa yaaa???? Seperti yang sekolah kita lakukan setiap tahunnya, yaitu sekolah kita akan mengadakan perlombaan menyanyi , dan kali ini pemenangnya akan berkesempatan mendapat sesuatu yang sangat spesial dan masih rahasia. Nah untuk pengumuman selengkapnya jangan lupa yaa chek mading, disana sudah tertulis lengkap tentang aturan dan ketentuan lomba menyanyi ini. Oke sekian dulu ya teman- teman jangan lupa dipersiapkan dengan baik yang mau ikutan lomba menyanyi ini. Semangattt" ucan Rena di akhir pengumuman nya
Sepulang dari kantin Andin berjalan sendirian di koridor menuju ke kelasnya, ia mendengarkan Rena selaku ketua osis memberikan pengumuman bahwa akan diakadakan sekolahnya yang merupakan
kegiatan tahunan yaitu perlombaan menyanyi. Melihat Kiara yang berada di depan mading Andin dengan sedikit berlari dan mendekat ke arah Kiara
Andin : "Hai Kiara. Wah, ada lomba! Aku harus ikut dong" ( melihat mading sambil sesekali melihat ke arah Kiara)
Kiara : "Hai Din, kamu juga daftar lomba menyanyi ya? Aku juga daftar lho." (jawab Kiara dengan antusias)
Andin : "Iya dong, aku kan sudah biasa menang lomba. Kamu mau ikut juga? Hahaha ngapain ikut Ra, lagian udah pasti bakalan aku yang menang lomba ini." (dengan membanggakan dirinya ia menanggapi Kiara)
Kiara : "Tapi aku juga mau coba ikut lomba ini, Din." ( jawab kiara dengan tidak menyerah)
Andin : "Terserah kamu dehh, siap-siap aja kalah dari aku. Jangan nangis ya nanti kalo engga menang."
sombong nya Andin sambil meninggalkan Kiara yang masih menatap mading
Kiara masih melihat mading sambil berkata dalam hati " ingat orang sombong akan ada balasannya, karena bagaimanapun hasil tidak akan menghianati usaha, aku bisa dan aku yakin itu" ucap Kiara dalam hati sambil menatap yakin dan pergi menyusul Andin menuju ke kelasnya
Adegan 3 (Sehari-hari Andin selalu bermain HP dan jarang latihan. Rena sedang bermain di rumah Andin, mereka duduk di dalam kamar Rena)
Andin : (sibuk bermain HP)Rena : "Din, kamu engga latihan nyanyi? Bukannya minggu depan bakal tampil?" (sambil memakan cemilan, ekspresi bertanya-tanya)Andin : "Ren, aku itu sudah sering menang lomba nyanyi jadi aku ngga harus latihan setiap hari. Udah deh, aku pasti bakalan menang lomba nyanyi." (sibuk bermain HP kemudian melirik Rena)
"- Apa itu bakat? Apa itu usaha?
Aku adalah manusia dengan segudang talenta Tak perlu lagi meragukan bakatku
Menyanyi? Menari? Melukis?
Apa yang tak dapat kulakukan?
Dengan segudang talenta, aku bisa melakukan apa saja Tak perlu berusaha setiap hari
Hanya akan membuang waktu dan tenagaku
Oh betapa hebatnya diriku
Piala dan medali yang berderet itulah buktinya Oh diriku yang hebat -" (tersenyum sombong)
Adegan 4 (Kiara latihan menyanyi setiap hari di rumahnya.)Kiara : "Aku harus rajin latihan nih." (ekspresi bersemangat) "Ehem...
- Ambilkan bulan Bu Ambilkan bulan Bu
Yang slalu bersinar di langit Di langit bulan bersinar -
Eh kayaknya ada yang salah kata-katanya. Mana ya tadi liriknya?" (mencari lirik lagu di HP)
"Coba aku ulangi lagi dehh.
- Ambilkan bulan Bu Ambilkan bulan Bu
Yang slalu bersinar di langit Di langit bulan benderang Cahyanya sampai ke bintang Ambilkan bulan Bu
Untuk menerangi
Tidurku yang lelap di malam gelap.-" (membaca lirik lagu di HP)
"Oke berarti liriknya tinggal dihafalin lagi." (tersenyum)
"- Aku sangat menantikan suatu hari
Dimana aku dapat bernyanyi di atas panggung Dengan sorotan lampu mengarah kepadaku Hal inilah yang aku tunggu selama ini
Oh Tuhan, aku berharap
Pada saatnya tiba, aku bernyanyi dengan seluruh kemampuanku Semoga aku tak mengacaukannya-" (tersenyum)
Adegan 5 (Pada saat hari perlombaan menyanyi tiba, pengumuman nomor urut untuk tampilpun dibagi dan Kiara mendapatkan nomor urut tampil setelah Andin. Andin yang tampil terlebih dahulu mendengar nomor urutnya dipanggil dan naik ke panggung).
MC : "Peserta berikutnya dengan nomor urut 11!"
Andin : dengan rasa percaya diri yang beguitu besar bermuka ambisius mulai menyanyi
"Ambilkan bulan, Bu….
Ambilkan bulan, Bu….
Yang slalu bersinar di langit.
Di langit bulan benderang. Cahyanya…
(dalam hati Andin sangat malu dan menjadi grogi karena ia seketika lupa lirik lagu tersebut, andin terdiam kemudian karena tidak ingat lirik selanjutnya dan Andin turun dari panggung sambal menyesali ia tidak rajin berlatih untuk menghafal lirik dan ia pun menanggung malu dihapan teman-teman satu sekolah)
MC : "baik dikarenakan nomor urut 11 terkendala karena tidak menyelesaikan lagu tersebut, Kita panggil peserta berikutnya dengan nomor urut 12!"
Kiara : (dengan rasa yakin karena ia sudah belajar dan berlatih, tanpa lupa berdoa ia menyanyikan lagu Ambilkan bulan, Bu dengan baik)
- Ambilkan bulan Bu..
Ambilkan bulan Bu..
Yang slalu bersinar di langit Di langit bulan benderang Cahyanya sampai ke bintang Ambilkan bulan Bu
Untuk menerangi
Tidurku yang lelap di malam gelap.-
(dengan perasaan penuh percaya diri karena telah menyelesaikan lagu tersebut, ia menunduk dan mengucapkan terimakasih kepada dewan juri dan turun dari panggung)
Adegan 6 (Pengumuman lomba pun tiba)
MC : "Berdasarkan hasil penilaian juri, yang hasilnya sudah mutlak dan tidak bisa untuk diganggu gugat.
Maka pemenang lomba menyanyi dimenangkan oleh peserta dengan nomor urut 12. Hadirin sekalian, beri tepuk tangan untuk pemenang lomba!"
Andin : "Huhuhu.. andai saja aku berlatih dan mengahafal lirrik pastinya aku yang menang."
Renata : "Cup cup.. lain kali latihan yang rajin ya Din, jangan menyepelekan karena ini sebbuah perlombaan. Sekarang kita kasih selamat ke Kiara yuk."
Andin : "Tapi aku malu soalnya kemarin aku bilang dia ngga bakal menang lawan aku." (dengan nada bicara yang sedikit merengek kepada Renata)
Renata : "Aku temenin dehh, ayo kamu harus minta maaf ke Kiara karena sudah mencibirnya dan kita harus kasih dia ucapan selamat, karena ia sudah menang diperlombaan ini."
(Andin mendatangi Kiara dengan berat hati dan perasaan malu dan kemudian meminta maaf kepada Kiara)
Adegan 7 (Narasi : kesimpulannya)
Menggunakan musik sebagai penutup yang liriknya berisikan mengenai kesimpulan dan pesan moral dalam cerita tersebut, berikut lirik lagunya
ini kisah tentang anak yang sombong
yang merendahkan temannya dalam lomba menyanyi
saat tiba pengumuman pemenang diumumkan, ternyata bukan dia pemenangnya merasa malu, lalu meminta maaf
jangan lah sombong
jangan merendahkan oranglain
karena bisa jadi orang lain lebih hebat darimu
tetaplah menjadi anak yang rendah hati dan tidak sombong jangan menunda suatu hal yang bisa dilakukan sekarang