• Tidak ada hasil yang ditemukan

naskah publikasi - Repository Universitas Kusuma Husada

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "naskah publikasi - Repository Universitas Kusuma Husada"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH PUBLIKASI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK) DALAM PEMENUHAN

KEBUTUHAN OKSIGENASI

DISUSUN OLEH:

TRI SIALUSI ANGGRAINI NIM.P19196

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIPLOMA TIGA FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2022

(2)

1 Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta 2022 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI

KRONIK (PPOK) DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Tri Sialusi Anggraini1, Anissa Cindy Nurul Afni 2

1Mahasiswa Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga Universitas Kusuma Husada Surakarta

Email : [email protected]

2Dosen Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga Universitas Kusuma Husada Surakarta

Email : [email protected]

ABSTRAK

Penyakit Paru Obstruksi Kronik adalah kelainan paru yang ditandai dengan gangguan fungsi paru berupa memanjangnya periode ekspirasi yang disebabkan oleh adanya penyempitan saluran nafas dan tidak banyak mengalami perubahan dalam masa observasi beberapa waktu. Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan pada pasien PPOK adalah pemberian terapi relaksasi nafas dalam pursed lip breathing dengan pemberian 5-10 menit untuk meningkatan saturasi oksigen pada pasien PPOK. Tujuan studi kasus ini yaitu memberikan asuhan keperawatan pada pasien penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Studi kasus dipilih 1 pasien sebagai subjek studi yaitu pasien dengan PPOK di ruang ICU. Hasil studi menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi dengan masalah keperawatan penurunan saturasi oksigen yang dilakukan tindakan pursed lip breathing dengan durasi 5-10 menit dilakukan selama 3 hari berturut-turut. Dari tindakan tersebut terdapat peningkatan saturasi oksigen dari 94%

menjadi 98%, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian terapi pursed lip breathing efektif diberikan pada pasien PPOK dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi.

Kata Kunci : Saturasi Oksigen, Pursed Lip Breathing, Penyakit Paru Obstruksi Kronik.

ABSTRACT

Chronic Obstructive Pulmonary Disease is a lung disorder characterized by impaired lung function in the form of a prolonged expiratory period caused by narrowing of the airways and does not change during the observation period. Nursing action in COPD patients isdeep breathing relaxation therapy of pursed-lip breathing for 5-10 minutes to increase oxygen saturation. The study aimed to provide nursing care to patients with chronic obstructive pulmonary disease (COPD) in fulfilling oxygenation needs. The type

(3)

2 of research was descriptive with a case study approach. Methods of data collection applied observation sheets, interviews, and study documentation. The subject was a patient with COPD in the ICU. The nursing care management for patients in achieving oxygenation needs with nursing problems of reducing oxygen saturation performed pursed-lip breathing for 5-10 minutes on three consecutive days. There was an increase in oxygen saturation from 94% to 98%. Therefore, it concluded that the management of pursed-lip breathing therapy is effective in COPD patients in fulfilling oxygenation needs.

Keywords: Oxygen Saturation, Pursed Lip Breathing, Chronic Obstructive Pulmonary Disease.

PENDAHULUAN

Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) adalah kelainan paru yang ditandai dengan gangguan fungsi paru berupa memanjangnya periode ekspirasi yang disebabkan oleh adanya penyempitan saluran nafas dan tidak banyak mengalami perubahan dalam masa observasi beberapa waktu (Astriani, dkk, 2021).

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak didunia.

Sebanyak 3,23 juta kematian di tahun 2019. Kementrian RI tahun 2014 di Indonesia mengalami PPOK sebanyak 3,4%. Sedangkan di Jawa Tengah mengalami penurunan menjadi 2,14%.

Angka kejadian di RSUD Karanganyar PPOK tidak menjadi 10 besar urutan penyakit rawar inap, tetapi didapatkan data dari RSUD Karanganyar PPOK memiliki jumlah pasien 310 pada tahun 2015 (Rekam medis RSUD Karanganyar).

Tujuan penulis mrlakukan studi kasus ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi.

METODE

Desain penelitian yang digunakan dalam studi kasus adalah

metode yang di terapkan dan digunakan untuk memahami individu dalam mempraktekkan secara integratif dan komprehensif (Raharjo, 2011).

Rancangan studi kasus ini untuk mengetahui masalah asuhan keperawatan pada pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi.

Karya tulis ilmiah ini adalah studi kasus untuk mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pada pasien penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi dengan menggunakan relaksasi nafas dalam dengan metode pursed lip breathing.

Pada studi kasus ini subjek yang digunakan adalah pasien dengan PPOK dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi di RSUD Karanganyar.

Tempat pengambilan kasus ini telah dilaksanakan di RSUD Karanganyar dengan waktu pengambilan kasus dilaksanakan selama 3 hari perawatan dengan tindakan pursed lip breathing selama 5-10 menit dalam rentang waktu tanggal 28-30, Januari 2022.

Pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan metode wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.

HASIL

Studi kasus ini subjek yang digunakan adalah pasien dengan PPOK

(4)

3 dalam pemenuhan kebutuhan

oksigenasi. Dengan kriteria pasien PPOK yang sedang mengalami sesak nafas di RSUD Karanganyar.

Hasil dari data pengkajian observasi yang diperoleh penulis melakukan analisa data dan merumuskan diagnosa keperawatan pada Jumat tanggal 28 Januari 2022 yang didapatkan data pengkajian subjektif : : pasien mengatakan sesak nafas, pusing, penglihatan kabur, dan pasien mengatakan tidak nyaman saat bernapas sambil berbaring. Data objektif : pasien tampak gelisah, SpO2 : 94%, denyut nadi: 110x/menit, pola napas pasien abnormal atau cepat, kesadaran menurun dengan TD : 160/90 mmHg, RR : 26 kali/menit, suhu : 36,1oc, bunyi nafas tambahan (mengi). Saturasi diukur menggunakan oksimetri didapatkan hasil SpO2 94%.

Berdasarkan tujuan dan kriteria hasil tersebut kemudian penulis menyusun intervensi keperawatan berdasarkan SIKI yaitu dengan Pemantauan Respirasi (I.01014) : Observasi : monitor pola nafas, monitor saturasi oksigen. Terapeutik : berikan latihan pursed lip breathing (berikan selama 5-10 menit), dokumentasikan hasil pemantauan. Edukasi : jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan, informasikan hasil pemantauan.

Kolaborasi : kolaborasi pemberian obat sesuai anjuran dokter.

PEMBAHASAN

Intervensi keperawatan berisi tentang nomor diagnosa, tujuan dan kriteria hasil berdasarkan SLKI, dan intervensi berdasarkan SIKI.

Berdasarkan fokus diagnosa utama yang diambil oleh penulis adalah Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi perfusi dibuktikan dengan pasien mengeluh sesak nafas (D.0003) pada pasien PPOK yang mengalami sesak nafas. Intervensi yang dapat dilakukan

yaitu dengan memberikan terapi pursed lip breathing. Secara teoritis pursed lip breathing adalah latihan pernapasan dengan cara menghirup udara melalui hidung dan mengeluarkan udara melalui bibir lebih dirapatkan seperti bersiul dengan waktu ekhalasi lebih panjang dan dilakukan selama 5-10 menit (Triwijayanti, 2014).

Pemberian terapi pursed lip breathing dilakukan untuk mengurangi sesak nafas pada pasien penyakit paru obstruksi kronik dengan kebutuhan oksigenasi. Kegiatan ini dilakukan sebagai tindakan utama penulis untuk mengurangi sesak nafas pada pasien karena tindakan tersebut efektif.

Kegiatan ini dilakukan 1 hari sekali selama 5-10 menit dalam tiga hari berturut-turut sehingga kebutuhan oksigenasi terpenuhi.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Astriani, dkk, 2021) yang menyatakan bahwa pemberian pursed lip breathing dapat meningkatan saturasi oksigen. Pengaruh pemberian pursed lip breathing adalah untuk mengurangi sesak nafas pada pasien PPOK.

Setelah melakukan tindakan keperawatan atau implementasi keperawatan tahap terakhir dalam asuhan keperawatan yaitu evaluasi keperawatan. Evaluasi keperawatan adalah perbandingan status kesehatan klien dari setelah dilakukan tindakan dan sebelum dilakukan tindakan. Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai apakah tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau tidak untuk mengatasi suatu masalah (Meirisa, 2013).

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Astriani, dkk (2021) bahwa ada peningkatan saturasi oksigen setelah di berikan terapi pursed lip breathing. Berdasarkan hasil studi kasus yang dilakukan di RSUD Karanganyar diketahui bahwa setelah dilakukan tindakan intervensi

(5)

4 keperawatan dengan terapi pursed lip

breathing satu hari sekali selama 5-10 menit dalam tiga hari berturut-turut, kebutuhan oksigenasi teratasi.

KESIMPULAN

Setelah dilakukan tindakan pursed lip breathing pada Ny. W, didapatkan hasil evaluasi yaitu pasien mengatakan sudah nyaman saat bernafas sambil berbaring. Pada hasil observasi didapatkan penurunan sesak nafas setelah dilakukan terapi pursed lip breathing.

SARAN

Penulis memberikan saran bagi RSUD Karanganyar diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan dan mempertahankan hubungan kerjasama yang sudah terjalin baik antara tim kesehatan maupun dengan klien, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan yang optimal pada umumnya, khususnya pada pasien PPOK dalam pemenuhan kebutuhan okisgenasi. Bagi institusi pendidikan diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang lebih berkualitas sehingga dapat menghasilkan perawat yang profesional, terampil, inovatif dan bermutu dalam memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif terutama pada pasien PPOK. Bagi pasien dan keluarga Diharapkan dapat mempraktikkan latihan pursed lip breathing selama 5-10 menit secara mandiri di rumah. Bagi penulis diharapkan karya tulis ilmiah ini dapat

digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan khususnya pada pasien PPOK dengan memberikan latihan pursed lip breathing.

DAFTAR PUSTAKA Jurnal :

Astriani, dkk. 2021. Teknik relaksasi nafas dalam terhadap peningkatan saturasi oksigen pada pasien PPOK. Diakses pada 30

November 2021 dari

https://journal.ipm2kpe.or.id/inde x.php/JKS/article/view/2368 Buku :

Meirisa, R. (2013). Asuhan Keperawatan Keluarga. Naskah publikasi UI.

PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.

Definisi Dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta:

DPP PPNI.

PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.

Definisi Dan Tindakan Keperawatan. Edisi 1. Jakarta:

DPP PPNI.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).

2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI tahun 2018.

Saminan. 2012. Pertukaran O2 dan CO2 Dalam Pernapasan. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 5.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan umum pada studi kasus ini adalah untuk melakukan Asuhan Keperawatan Jiwa pada Pasien dengan Masalah Harga Diri Rendah di Wilayah Kerja Puskesmas

Hasil menunjukkan bhwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien Reumathoid Arthritis dalam pemenuhan kebutuhan mengontrol nyeri dengan masalah keperawatan Nyeri Akut yang dilakukan