• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASPUB_SHELA YULIANTI_P19143.docx

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "NASPUB_SHELA YULIANTI_P19143.docx"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta 2022 ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN REUMATHOID ARTHRITIS

DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN MENGONTROL RASA NYERI

Shela Yuliyanti1), Maula Mar’atus S2)

1 Mahasiswa D3 Keperawatan Universitas Kusuma Husada Surakarta

2 Dosen Universitas Kusuma Husada Surakarta Email : shelayuliyanti67@gmail.com

Email : maula.maratus@ukh.ac.id ABSTRAK

Artrhitis rheumatoid (RA) adalah penyakit autoimun sistemik kronik yang menyebabkan inflamasi jaringan ikat, terutama disendi. Penyebab RA tidak diketahui. Awitan RA biasanya tiba-tiba, meskipun mungkin akut, dipicu oleh stressor seperti infeksi, pembedahan, trauma. Faktor genetik dan lingkungan diyakini berperan dalam perkembangan penyakit ini. Lansia tidak kebal dari terjadinya RA, insiden terus meningkat setelah usiaa 60 tahun. Meskipun beberapa lansia dapat berkembang relatif ringan, RA terbatas, pasien dengan peningkatan titer RA dapat mengalami rangkaian penyakit yang lebih agresif, dengan aktifitas penyakit yang persisten. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui gambaran ashan keperawatan pada pasien Reumathoid Arthritis dalam pemenuhan kebutuhan mengontrol nyeri.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Subjek dalam studi kasus ini adalah 1 orang pasien dengan Reumathoid Arthritis Di Desa Tuban RT 04 RW 05 Kelurahan Tuban Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Hasil menunjukkan bhwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien Reumathoid Arthritis dalam pemenuhan kebutuhan mengontrol nyeri dengan masalah keperawatan Nyeri Akut yang dilakukan tindakan keperawatan terapi kommpres jahe hangat selama 4 hari didapatkan hasil terjadi penurunan skala nyeri dari 4 menjadi 2. Rekomendasi tindakan terapi kompres jahe hangat efektif dilakukan pada pasien reumathoid arthritis.

Kata kunci : Terapi Kompres Jahe Hangat, Mengontrol Nyeri, Reumatoid Arthritis

(2)

Study Program of Nursing Diploma Three Faculty of Health Sciences University of Kusuma Husada Surakarta 2022 NURSING CARE ON REUMATHOID ARTHRITIS PATIENTS

IN FULFILLMENT OF THE NEED TO CONTROL PAIN Shela Yuliyanti1), Maula Mar'atus S2)

1 Student of Nursing Study Program Diploma Three, University of Kusuma Husada Surakarta

2 Lecturer of Kusuma Husada Surakarta University Email :shelayuliyanti67@gmail.com

Email :maula.maratus@ukh.ac.id

ABSTRACT

Rheumatoid arthritis (RA) is a chronic systemic autoimmune disease that causes inflammation of the connective tissue, especially the joints. The cause of RA is unknown. The onset of RA usually appears suddenly, although it may be acute, it triggered by stressors such as infection, surgery, trauma. Genetic and environmental factors are believed to play a role in the development of this disease. The elderly is not immune from the occurrence of RA, so the incidence continues to increase after the age of 60 years. Although some elderly people may develop relatively mild, limited RA, patients with elevated RA titers may experience a more aggressive disease, with persistent disease activity. The purpose of this case study is to determine the description of nursing care on Rheumatoid Arthritis patients in fulfillment of the need to control pain.

The type of research is descriptive using a case study approach. The subject in this case study was a patient with Rheumatoid Arthritis in Tuban RT 04 RW 05 Tuban Village, Gondangrejo District, Karanganyar Regency. The result showed that the management of nursing care on Rheumatoid Arthritis patients in fulfillment of the need to control pain with acute pain nursing problems that had been carried out by nursing actions with warm ginger compress therapy for 4 days, indicated a decrease in pain scale from 4 to 2. Recommendation of the therapeutic action of warm ginger compresses are effective for rheumatoid arthritis patients.

Keywords : Warm Ginger Compress Therapy, Controlling Pain, Rheumatoid Arthritis

(3)

PENDAHULUAN

Keluarga merupakan dua orang atau lebih yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan, pengangkatan, dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, didalam perannya masing-masing

dan menciptakan serta

mempertahankan suatu kebudayaan (Amalia,2019)

Masalah umum yang dialami lanjut usia yang berhubungan dengan kesehatan fisik, yaitu rentannya terhadap berbagai penyakit, karena berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi pengaruh dari luar. Ditemukan bahwa lanjut usia menderita berbagai penyakit yang berhubungan dengan ketuaan antara lain diabetes militus, hipertansi, jantung coroner, rematik, dan asma sehingga menyebabkan aktifitas bekerja terganggu. Penurunan kondisi fisik lanjut usia berpengaruh pada kondisi pisikis (Afrizal 2018)

Prevalensi penyakit sendi berdasar diagnosis nakes di Indonesia 11,9 persen dan berdasar diagnosis atau gejala 24,7 persen.

Prevalensi berdasarkan diagnosis nakes tertinggi di Bali (19,3%), diikuti Aceh (18,3%), Jawa Barat (17,5%) dan Papua (15,4%).

Prevalensi penyakit sendi berdasarkan diagnosis nakes atau gejala tertinggi di Nusa Tenggara Timur (33,1%), diikuti Jawa Barat (32,1%), dan Bali (30%). Adapun Jambi (8,6%). (Kemenkes RI, 2013)

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2013 prevalensi penderita asam urat di Jawa Tengah sebesar 24,3% pada laki-laki dan 11,7% pada perempuan. Asam urat

sering terjadi pada usia pertengahan antara 40-59 tahun. Gambaran klinis adanya asam urat biasanya menyebabkan rasa nyeri yang hebat pada sendi, biasanya disertai peradangan seperti pembengkakan sendi, panas, dan tampak kemerahan.

Adanya gejala nyeri pada penderita asam urat di buktikan oleh Putri, Rahmayanti dan Diani (2017) yang menilai skala nyeri pada 32 penderita asam urat, dan di dapatkan hasil bahwa dari 32 responden terdapat 8 responden mengalami nyeri berat dan 24 responden mengalami nyeri sedang (Noviyanti, 2018)

Unutuk mencegah terjadi kelumpuhan pada penderita arthritis rheumatoid di perlukan penanganan yang tepat terutama dalam hal

pencegahan. Terapi non

farmakologis adalah tindakan dalam batas keperawatan yang dapat di gunakan untuk menurunkan nyeri sendi pada lansia. Selama ini bila terjadi nyeri terutama nyeri sendi, kebanyakan perawat di rumah sakit ataupun puskesmas langsung memberikan tindakan medis (terapi farmakologi) daripada melakukan tindakan mandiri seperti memberikan kompres.

Kompres jahe dapat menurunkan nyeri sendi, karena jahe dapat meningkatkan kemampuan control terhadap nyeri. Pada tahapan fisiologi nyeri, kompres jahe menurunkan nyeri sendi pada tahap transduksi, dimana pada tahap ini jahe memiliki kandungan gingerol yang mengandung siklooksigenase yang bisa menghambat terbentuknya prostaglandin sebagai mediator nyeri, sehingga terjadi penurunan nyeri sendi.

(4)

Sehingga jahe dapat di gunakan sebagai salah satu alternative pengobatan non- farmakologis untuk menurunkan nyeri sendi. Pemberian kompres jahe merupakan tindakan yang sering kali di gunakan sebagai obat nyeri persendian karena kandungan gingerol dan raha hangat yang di timbulkannya membuat pembuluh darah terbuka dan memperlancar sirkulasi darah, sehingga suplai makanan dan oksigen lebih baik dan nyeri sendi berkurang (Noviyanti, 2021).

Maka dapat disimpulkan kompres hangat jahe efektif terhadap nyeri sendi Artrhitis Reumathoid pada lansia. Mengingat kandungan utama jahe segar yaitu senyawa homolog fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol. Pada suhu tinggi gingerol akan berubah menjadi shogaol yang memiliki efek panas dan pedas dibandingkan gingerol.

Efek panas dan pedas jahe inilah yang dapat meredakan nyeri, kaku, spasme otot pada penderita arthritis reumathoid. Jahe mempunyai efek untuk menurunkan sensasi nyeri juga meningkatkan proses penyembuhan jaringan yang mengalami kerusakan, penggunaan panas pada jahe selain memberikan reaksi fisiologis antara lain : meningkatkan respon inflamasi (Handayani, 2020).

METODOLOGI

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode pendekatan studi kasus. Subjek dalam studi kasus ini adalah satu keluarga pada tahap perkembangan keluarga lanjut usia pengambilan subjek lansia dengan perawatan nyeri sendi yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan

yaitu tahap perkembangan keluarga lansia dengan tipe keluarga nuclear family.

Tindakan yang dilakukan pada studi kasus ini yaitu dengan memberikan kompres jahe hangat untuk mengurangi nyeri, kekakuan, spasme otot dan melancarkan peredaran darah. Langkah-langkah kompres jahe hangat adalah memanaskan terlebih dahulu rimpang jahe diatas api atau bara dan kemudian ditumbuk atau diparut dan ditempelkan di daerah persendian yang mengalami nyeri dan kemudian dibungkus dengan menggunakan plastik untuk mengantisipasi agar kompres jahe tidak jatuh, kompres jahe ini dilakukan selama kurang lebih 20 menit sebanyak 3 kali dalam sehari. Instrumen yang digunakan meliputi jahe dan metode NRS yaitu suatu lembar pengukuran seberapa parah nyeri yang dirasakan oleh individu dengan menggunakan skala (Merdekawati, Dasuki & Melany, 2018). Studi kasus ini dilaksanakan pada 24-27 Januari 2022 di Puskesma Gondangrejo Karanganyar

Kelurahan Krendowahono

Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah.

HASIL DAN PEMBAHASAN Studi kasus ini dilakukan pada Ny. S usia 81 tahun yang mengalami nyeri sendi. Hasil studi kasus yaitu didapatkan data subjektif Ny. S belum mengetahui bagaimana cara mengontrol dan mengurangi nyeri sendi, Ny. S mengatakan sudah merasakan nyeri sejak 2 tahun yang lalu, Ny. S mengatakan jika nyeri keluarga Ny. S memanggil pak mantri untuk di suntik pereda nyeri.

Data objektif Ny. S tampak meringis

(5)

kesakitan menahan nyeri, dan gelisah.

Hasil analisis data pada pasien Ny. S yaitu didapatkan diagnosis keperawatan nyeri akut (D.0077) yang harus segera ditangani

karena sifat masalah:

Resiko/ancaman. Berdasarkan hasil analisa data dari pengkajian didapatkan data yang mendukung diagnosis nyeri akut sebagai prioritas diagnosis adalah data subjektif yang menunjukkan bahwa subyek

mengatakan bahwa belum

mengetahui cara mengontrol dan mengurangi nyeri pada sendinya, P:

Saat digerakkan, Q: Seperti tertimpa barang, keram, R:Lutut dan pergelangan kaki, S:Skala 4, T:hilang timbul, Ny. S tampak menahan nyeri yang ada di lutut dan pergelangan kakinya, menjauhi konsep mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat area nyeri, Ny. S mengatakan juga belum mengetahui tentang factor apa saja yang mempengaruhi nyeri sendi.

Sedangkan data objektif yang didapatkan adalah subyek tampak menahan nyeri, tampak gelisah, menjauhi area nyeri. Setelah dilakukan penegakan diagnosis keperawatan keluarga dan didapatkan hasil bahwa nyeri akut (D.0077) sebagai prioritas diagnosis maka tahap selanjutnya adalah melakukan tindakan keperawatan selama beberapa hari.

Tujuan umum dari tindakan ini terkait dengan cara mengontrol dan mengurangi nyeri berikut: dalam menerima informasi, jelaskan penyebab periode dan yaitu setelah dilakukan tindakan untuk mengatasi nyeri akut. Setelah dilakukan tindakan kompres hangat jahe 5 kali

kunjungan diharapkan keluarga dapat memahami tentang cara mengurangi nyeri sendi. Sedangkan tujuan khususnya keluarga mampu memahami 5 fungsi keperawatan kesehatan keluarga, antara lain Ny. S

dapat mengenal masalah

kesehatandengan intervensi yang dilakukan adalah identifikasi kesiapan dan kemampuan keluarga dalam menerima informasi, jelaskan penyebab periode dan strategi meredakan nyeri sendi.

Keluarga mampu menentukan cara perawatan kesehatan yang tepat untuk mengontrol dan mengurangi nyeri sendi: diskusikan anggota keluarga yang akan dilibatkan dalam mengambil keputusan, jelaskan kepada keluarga tentang perawatan kesehatan untuk mengatasi nyeri dengan kompres hangat. Keluarga mampu merawat anggota keluarga untuk meningkatkan pengetahuan tentang cara mengontrol dan mengurangi nyeri sendi: identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas dan skala nyeri, berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri sendi dengan kompres hangat air rebusan jahe merah, jelaskan penyebab dan pemicu nyeri sendi.

Keluarga mampu memodifikasi lingkungan:

identifikasi keamanan dan kenyamanan lingkungan keluarga dengan menyediakan ruangan tenang dan mendukung untuk melakukan kompres hangat air rebusan jahe merah. Keluarga memiliki kemampuan untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan identifikasi pengetahuan tentang pengobatan yang direkomendasikan, ajarkan kemampuan melakukan pengobatan.

Pada studi kasus ini, penulis

(6)

menekankan pada intervensi yaitu dengan memberikan kompres jahe hangat berdampak pada peningkatan metabolisme sehingga aliran darah meningkat, transportasi oksigen dan nutrisi adekuat, sehingga mengurangi mediator nyeri dan nyeri berkurang.

Air hangat dapat meningkatkan efek relaksasi sehingga hormon endorfin dilepaskan, yang merupakan hormon penghilang rasa sakit alami. Air hangat dapat meningkatkan elastisitas kolagen, yang meningkatkan kelenturan gerakan, membuka pembuluh darah, berkat kandungan jahe "gingerol" segera bersirkulasi secara sistemik, yang memberikan efek terapeutik (Saifah, 2018).

Kompres jahe hangat sering digunakan pada penyakit reumatik untuk mengurangi nyeri, kekakuan, spasme otot dan melancarkan peredarahan darah. Setelah dilakukan implementasi yaitu mengajarkan tata cara mengurangi nyeri sendi dengan cara memberikan kompres hangat jahe pada sendi, kompres hangat ini dilakukan di daerah kedua lutut dan kedua pergelangan kaki 3 kali dalam sehari waktu 20 menit menggunakan jahe hangat, kompres diberikan setiap hari keluhan hilang secara mandiri oleh caregiver atau keluarga setiap hari selama 3 kali kunjungan hingga skala nyeri turun dari 4 menjadi dengan 2.

Tabel 4.1 Skala Nyeri Sebelum dan Sesudah Tindakan Kompres Hangat

Aspek yang Hari,Tgl Sebelum Setelah diukur tindakan tindakan

Skala Nyeri Rabu, 26 4 4 Jan 2022

Skala Nyeri Kamis, 27 4 3 Jan 2022

Skala Nyeri Jumat, 28 3 2 Jan 2022

Hasil evaluasi pada Ny S yaitu setelah dilakukan intervensi selama selama 5 kali kunjungan pada tanggal 24-27 Januari 2022, maka diperoleh hasil tercapainya 5 fungsi perawatan kesehatan keluarga, dimana ada perubahan sebelum dan sesudah dilakukar tindakan kompres hangat jahe pada Ny. S. hasil yang didapatkan pada evaluasi subjektif yaitu Ny.S mengatakan nyeri sudah sangat berkurang dari skala 4 menjadi skala 2 dan hampir tidak terasa, objektifnya adalah Ny. S dan keluarga tampak tenang. A: Masalah teratasi: Keluarga mampu melaksanakan 5 fungsi keperawatan keluarga : 1. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan tentang nyeri sendi, 2. Keluarga dapat mengambil keputusan cara perawatan kesehatan yang tepat untuk mengontrol dan mengurangi nyeri sendi, 3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit untuk meningkatkan fungsi sendi dan mengurangi nyeri sendi, 4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan rumah menjadi nyaman saat melakukan kompres jahe hangat untuk meningkatkan fungsi sendi dan mengurangi nyeri, 5. Keluarga mampu memiliki kemampuan untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang cara mengontrol dan mengurangi nyeri sendi. P:

Pertahankan intervensi dengan cara anjurkan kepada keluarga untuk menjaga pola makan dan makan makanan sehat, anjurkan kepada keluarga untuk menjalankan pola hidup bersih dan sehat, serta anjurkan kompres hangat jahe jika nyeri.

(7)

Hasil studi kasus tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan Saifah, (2018) kompres jahe hangat merupakan metode untuk mengurangi rasa nyeri pada sendi.

Berdasarkan hasil evalusi keperawatan yang dilakukan terjadi penurunan nyeri dari skala 4 menjadi skala 2, hal ini sejalan dengan penelitian yang Hasil studi kasus yang dilakukan di Desa Tuban Kidul RT 04 RW 05 Kelurahan Tuban

Kecamatan Gondangrejo

Karanganyar diketahui bahwa setelah dilakukan tindakan intervensi keperawatan dengan pemberian kompres hangat jahe merah selama 3 hari hari pada Ny. S nyeri sendi teratasi.

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah dilakukan

pengelolaan asuhan keperawatan pada tahap perkembangan keluarga lanjut usia dengan memberikan kompres jahe hangat untuk mengurangi nyeri, kekakuan, spasme otot dan melancarkan peredaran darah. Langkah-langkah kompres jahe hangat adalah memanaskan terlebih dahulu rimpang jahe diatas api atau bara dan kemudian ditumbuk atau diparut dan ditempelkan di daerah persendian yang mengalami nyeri dan kemudian dibungkus dengan menggunakan plastik untuk mengantisipasi agar kompres jahe tidak jatuh, kompres hangat jahe ini dilakukan selama kurang lebih 20 menit sebanyak 3 kali dalam sehari menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh positif antara pemberian kompres hangat jahe terhadap penurunan skala nyeri sendi. Hal tersebut dibuktikan dengan terjadinya penurunan nyeri

dari skala 4 menjadi skala 2 dengan tindakan pemberian kompres hangat jahe sebanyak 3 kali dalam sehari waktu 20 menit menunjukkan hasil penurunan nyeri sebelum tindakan dari skala 4 menjadi skala 2 setelah tindakan.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga pada tahap perkembangan keluarga lanjut usia.

Rekomendasi tindakan kompres hangat jahe efektif dilakukan untuk menurunkan nyeri sendi pada pasien osteoarthritis.

DAFTAR PUSTAKA

Amalia & Tulus. (2019). Perawatan Lansia Oleh Keluarga dan Care Giver. Jakarta : Bumi Medika Afrizal. (2018). Permasalahan Yang

Dialami Lansia Dalam Menyesuaikan Diri Terhadap Penguasaan Tugas-Tugas Perkembangannya. Jurnal Bimbingan, 2.

Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

Handayani. I. 2020. Pengaruh Kompres Parutan Jahe Merah Terhadap Nyeri Sendi Pada Lansia Penderita Rhematoid Arthritis Kecamatan Sendana.

RSU Bhayangkara Hoegeng Imam Santoso. 3(1), 114-120 Noviyanti. 2018. Hidup Sehat tanpa

Asam Urat. Edited by Ola.

Jakarta: NOTEBOOK.

(8)

Putri, Astuti A. (2018). Hubungan Jenis Makanan Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Rematik Pada Lanjut Usia Di Jorong padang bintungan di wilayah kerja puskesmas kota baru kabupaten dharnasraya tahun 2017. Vol. XII No.

6.ISSN 1693-2617 E-ISSN 2528-7613

Riskesdas. (2018). Laporan Nasional Riskesdas. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

KEMENKES RI.

Saifah, Andi. (2018). Pengaruh Kompres Hangat Air Rebusan Jahe Merah Terhadap Keluhan Penyakit Sendi Melalui Pemberdayaan Keluarga.

Jurnal Kesehatan Taduluko.

Vol. 4 No. 3. 1-78

Referensi

Dokumen terkait

Masalah keperawatan yang akan muncul pada kasus preoperatif peritonitis yaitu nyeri akut, hipertermia, dan ansietas, sedangkan masalah keperawatan yang akan muncul

Karya Ilmiah Akhir (KIA) dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI ST-SEGMENT ELEVATION MYOCARDIAL INFARCTION (STEMI) DENGAN NYERI AKUT DI IGD RUMAH SAKIT PERKEBUNAN