• Tidak ada hasil yang ditemukan

NEW LAPORAN PKL PM 2

N/A
N/A
12@Ni Nyoman Kesuma Dewi

Academic year: 2025

Membagikan "NEW LAPORAN PKL PM 2"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

SMKN 1 DENPASAR

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK PEMESINAN

OLEH : NAMA : Ketut Wraspada

NIS : 29442

KELAS : XII PM 2

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 DENPASAR

2022 - 2023

(2)

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

SMKN 1 DENPASAR

Hari : ……….

Tanggal : ……….

PENGESAHAN Pembimbing Sekolah

Kristian T.Andriatmoko, S.Pd NIP 19900304 202012 1 007

Dunia Usaha/Industri

Putu A. Yuna Artawan, S.T Koordinator Praktik Kerja Industri

I Ketut Kariada, ST, MT NIP. 19850909 201001 1 021

Kepala Kompetensi Keahlian

Kristian T . Andriatmoko, S.Pd NIP. 19900304 202012 1 007

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL...i

PENGESAHAN PEMBIMBING...ii

DAFTAR ISI...iii

KATA PENGANTAR...iv

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1. Latar Belakang...1

1.2. Tujuan Pembuatan Laporan...1

1.3. Pembatasan Ruang Lingkup...2

BAB II KAJIAN TEORITIS... 3

2.1. Tinjauan Umum...3

2.2. Fungsi mesin bubut...4

2.3. Bagian bagian mesin bubut dan fungsinya...5

2.4. Alat pendukung dan keselamatan dalam proses pembubutan...12

BAB III PELAPORAN...13

3.1. Pekerjaan bubut disbrake...13

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...14

4.1. Kesimpulan...14

4.1. Saran... 14

4.2. Dokumentasi...15

iii

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat – Nya yaitu laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang kami laksanakan selama 3 bulan di ARTA MANDIRI dapat diselesaikan tepat waktu.

Laporan ini merupakan bukti bahwa penulis telah mengikuti PKL di ARTA MANDIRI pada semester ganjil dengan tahun ajaran 2022/2023. Laporan ini berisikan hasil yang penulis lakukan pada saat PKL berlangsung dalam pemenuhan mata pelajaran Produktif.

Dengan ini kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulis dalam menyusun laporan PKL ini. Kami ucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak I Wayan Mustika, S Pd, M Pd Selaku Kepala SMK Negeri 1 Denpasar.

2. Bapak I Ketut Kariada, ST, MT selaku Koordinator Praktik Kerja Lapangan.

3. Bapak Kristian T. Andriatmoko, S.Pd selaku Kepala Kompetensi Keahlian dan Pembimbing Sekolah.

4. Bapak Putu A. Yuna Artawan, S.T. selaku pembimbing di Industri.

5. Semua pihak yang membantu dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan.

Penulis sudah menyadari bahwa laporan ini masih perlu disempurnakan.

Maka dari itu, kritik dan saran sangat diharapkan guna penyempurnaan laporan ini.

Diharapkan laporan ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.

Denpasar, 8 Desember 2023

(5)

v

(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktik Kerja Industri dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan kesatuan sistem yang harus dilaksanakan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dimana yang melatar belakangi Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK Negeri 1 Denpasar yaitu :

1. Keahlian Profesional pada dasarnya mengandung unsur ilmu pengetahuan, teknik, dan keterampilan. Dari sisi keterampilan inilah yang perlu siswa praktekkan langsung di Industri, karena di sekolah terbatas mendapatkan pengetahuan seperti di dunia usaha/

Industri. Dengan harapan pihak dunia usaha/ Industri dapat memberikan keahlian profesional yang di dukung oleh peralatan yang lengkap.

2. Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu model pendidikan yang paling efektif mendekati kesatuan antara supply dan demand ketenagakerjaan sesuai dengan kebijakan Dinas Pendidikan Nasional tentang “Link and Match”.

1.2 Tujuan Pembuatan Laporan

1.2.1 Meningkatkan kompetensi siswa dalam pembuatan laporan

1.2.2 Menuangkan keterampilan dan pengalaman ke dalam pengetahuan 1.2.3 Memperoleh pengalaman belajar dalam karya tulis

1.2.4 Memperoleh pengalaman kerja sesuai standar industri 1.2.5 Meningkatkan etos kerja

1.2.6 Menumbuhkan dan melatih dalam karya menulis 1.2.7 Menyiapkan diri menjadi manusia produktif

1.2.8 Bukti secara tertulis telah melaksanakan praktik di Industri 1.2.9 Untuk mendapatkan nilai Praktik Kerja Lapangan

(7)

1.3 Pembatasan Ruang Lingkup

Di Industri tempat kami melaksanakan Praktik Kerja Lapangan yaitu di ARTA MANDIRI, kami sangat banyak mendapatkan pengalaman belajar.

Disana kami diajarkan berbagai pekerjaan dengan tujuan agar kami terbiasa melakukan pekerjaan tersebut dan menjadi lebih profesional. Pekerjaan yang kami dapat salah satunya adalah bubut disbrake.

2

(8)

BAB II

KAJIAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Umum

2.1 Pengertian mesin bubut

Mesin bubut adalah mesin perkakas yang memutar benda kerja pada sumbu rotasi untuk melakukan berbagai proses seperti pemotongan, pengamplasan, knurling, pengeboran, deformasi, pembubutan muka, dan pemutaran, dengan alat yang diterapkan pada benda kerja untuk membuat objek dengan simetri terhadap sumbunya. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir. Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.

(9)

2.2 fungsi mesin bubut

Fungsi utama dari mesin bubut adalah melakukan rotasi material pada spindel dan memahat dengan kecepatan yang telah ditentukan. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan material berlebih dan mencapai bentuk serta ukuran material yang diinginkan. Anda juga bisa menggunakan mesin bubut dengan alat lainnya, seperti alat potong dan mata bor berdiameter beragam, sehingga mesin mampu menghasilkan hasil potong yang presisi. Komponen-komponen penyusun mesin bubut akan bekerja secara sinergis untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Keunggulan mesin bubut dalam menghasilkan material dengan bentuk dan ukuran yang presisi, serta permukaan yang halus, membuat mesin ini jadi pilihan utama bagi berbagai sektor industri yang mengutamakan kualitas dan ketelitian dalam proses produksi.

4

(10)

2.3 Bagian bagian mesin bubut dan fungsinya 1. KEPALA TETAP

Gambar 2.1 Sumber : ( website https://teknikece.com/mesin-bubut/bagian-mesin- bubut )

Pada kepala tetap ini terdapat poros spindle mesin yang berfungsi sebagai tempat kedudukan cekam (chuck). Sehingga ketika poros spindle berputar maka cekam akan berputar.Di dalam kepala tetap terdapat juga puli (pulley) dan belt (sabuk) dihubungkan dengan motor penggerak. Untuk mengubah kecepatan dan arah putaran mesin, puli ini dihubungkan dengan poros spindle mesin melalui susunan roda gigi transmisi di dalam gearbox (kotak roda gigi).

2. Alat Pencekam

alat pencekam merupakan alat yang berfungsi untuk mencekam benda kerja yang akan disaya menggunakan mesin bubut. Ada beberapa jenis alat pencekam yang bisa digunakan, antara lain

(11)

2.2 Cekam rahang tiga

Gambar 2.2 Sumber : ( website https://teknikece.com/mesin-bubut/bagian-mesin- bubut )

Cekam ini cocok untuk mencekam benda kerja yang silinder atau bersisi habis dibagi tiga. Seperti 3, 6, 9 sisi, dan seterusnya. Umumnya tiga rahang pada cekam ini bergerak bersamaan ketika penguncinya diputar.Disarankan ketika menggunakan cekam ini lakukan sekali pencekaman saja. Jangan terlalu sering pasang copot benda kerja. Karena sulit untuk mengembalikan benda kerja kembali ke senter.

2.3 Cekam rahang empat

Gambar 2.3 Sumber : ( website https://teknikece.com/mesin-bubut/bagian-mesin- bubut )

Rahang pada cekam ini umumnya bergerak secara independen (sendiri-sendiri).

6

(12)

Ada juga yang bergerak secara bersamaan seperti pada cekam rahang tiga.Cekam ini cocok untuk mencekam benda silinder atau bersisi habis dibagi empat.

Keuntungan menggunakan cekam rahang empat adalah operator bisa memasang kembali benda kerja sesuai senternya meski sudah pernah melepas benda kerja.

3. HANDLE ATAU TUAS

Gambar 2.4 Sumber : ( website https://teknikece.com/mesin-bubut/bagian-mesin- bubut )

Handle pada setiap mesin bubut berbeda-beda. Beda pabrik, beda ukuran, berbeda pula handle-handlenya. Cara menggunakan handle dapat disesuaikan atau berpedoman pada tabel yang menempel pada mesin.

Fungsi dari handle ini ada berbagai macam, antara lain : 1. Pengaturan kecepatan spindle (rpm)

2. Pengaturan feeding atau kecepatan pemakanan secara otomatis 3. Pengaturan arah pemakanan

4. Pengaturan penguliran

5. Menyalakan dan mematikan mesin 6. Pengaturan arah putaran spindle

(13)

4. ERETAN

Gambae 2.5 Sumber : ( website https://teknikece.com/mesin-bubut/bagian-mesin- bubut )

Ada 3 jenis eretan yang ada pada mesin bubut, yaitu : A. Eretan alas

Ialah eretan yang kedudukannya pada alas mesin dan dapat bergerak ke kiri atau ke kanan sepanjang alas. Di dalamnya terdapat perlengkapan mekanik yang menggerakkan eretan tersebut secara otomatis atau digerakkan dengan tangan.

B. Eretan lintang

Berada diatas eretan alas dan kedudukannya melintang terhadap alas. Gerakan melintang, yaitu menjauhi atau mendekati operator, baik diputar dengan tangan maupun secara otomatis.Kegunaan eretan ini antara lain untuk memberikan tebal pemakanan pahat atau menggerakan pemakanan pahat. Pada bagian yang dekat dengan pemutarnya terdapat skala ukuran. Dengan skala ini kita dapat mengatur tebal penyayatan pahat.

C. Eretan atas

terletak di atas eretan lintang dan diikat oleh 2 baut. Pada eretan ini terpasang rumah pahat. Kedudukan eretan dapat diubah-ubah atau diputar 360° sesuai dengan kebutuhan.Pada bagian alasnya terdapat skala derajat. Eretan ini khususnya untuk membuat tirus dengan sudut yang besar pada jarak pendek. Gerakannya tidak otomatis.

8

(14)

5. TOOL POST ATAU DUDUKAN PAHAT

Gambar 2.6 Sumber : ( website https://teknikece.com/mesin-bubut/bagian-mesin- bubut )

Tool post yang dalam pengaturan ketinggian mata pahat menggunakan ganjal. Cara pengencangan pahat dengan cara mengencangkan baut-baut yang terdapat di bagian atas tool post.Menurut jumlah rumah pahatnya tool post standar ada dua macam, yaitu memiliki rumah pahat satu dan rumah pahat empat. Tool post dengan satu rumah pahat, menyebabkan jumlah pahat yang dapat dipasang hanya satu.Ketika harus mengganti pahat, operator harus mengatur ketinggian lagi untuk pahat selanjutnya. Sedangkan untuk tool post dengan empat rumah pahat, operator bisa memasang maksimal 4 jenis pahat berbeda. Sehingga hanya perlu mengatur ketinggian pahat sekali saja untuk setiap pahat dan bisa mengganti pahat tanpa harus menyetel pahat lagi.

(15)

6. KEPALA LEPAS

Gambar 2.7 Sumber : ( website https://teknikece.com/mesin-bubut/bagian-mesin- bubut )

Kepala lepas adalah bagian mesin bubut yang letaknya disebelah kanan mesin dan dipasang diatas alas mesin. Guna bagian ini adalah sebagai tempat penahan ujung benda kerja yang dibubut, tempat kedudukan bor waktu mengebor, dan lain-lain.

Kepala lepas atau tail stock dapat digeser dan dikunci oleh operator di sepanjang alas mesin. Kedudukannya berada pada alas tersebut diikat dengan baut dan mur.

Porosnya berlubang tirus sehingga dapat dipasang mata bor yang bertangkai tirus.

Kepala lepas terdiri dari 2 bagian, yaitu alas dan badan. Kedua bagian ini diikat oleh 2 atau 3 baut dan dapat digeserkan. Pergeseran ini diperlukan apabila kita akan membubut tirus dengan benda kerja terpasang di antara 2 senter.

10

(16)

7. ALAS MESIN (BED MACHINE)

Gambar 2.8 Sumber : ( website https://teknikece.com/mesin-bubut/bagian-mesin- bubut )

Alas mesin digunakan sebagai tumpuan gaya pemakanan pada waktu pembubutan dan juga sebagai tempat kedudukan kepala lepas, eretan, penyangga diam

(17)

2.4 Alat pendukung dan keselamatan dalam proses pembubutan Alat pendukung dan keselamatan pembubutan yaitu sebagai berikut : 1. Pakaian safety keselamatan kerja (pakaian praktek)

2. Sepatu safety 3. Kacamata bening

4. Sarung tangan jika diperlukan

12

(18)

BAB III PELAPORAN

3.1 Pekerjaan bubut disbrake

1. Langkah awal dalam membubut disbrake yaitu menyatukan kedua buah disbrake kemudian dikencangkan menggunakan 4 sampai 5 buah baut dan mur.

2. Memasang disbrake di cekam rahang tiga kemudian ukur kerataan permukaan disbrake menggunakan dayel indikator.

3. Untuk pahat bubut menggunakan pahat bubut sisi kanan dan sisi kiri kemudian gunakan ganjal untuk mensenter pahat.

4. Untuk memulai proses penyayatan yaitu mencari titik 0 dengan cara menggeser ujung pahat hingga mengenai sedikit benda kerja kemudian untuk pemakanan 0,5 sampai 1mm tergantung kondisi dari disbrake.

5. Gunakan otomatis pada eretan atas dengan kecepatan putaran spindel 250 rpm.

6. Setelah selesai membubut lepaskan disbrake dari cekam dan lepaskan juga baut dan mur dari disbrake.

(19)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil penyusunan laporan Praktek Kerja Industri penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

 Membubut adalah suatu proses menyayat atau membentuk sebuah benda padat (berbentuk silinder) seperti besi, alumunium, kuningan, dan nylon.

 Selain membubut di sana juga mengerjakan pekerjaan seperti skrap permukaan silinder kop, mengelas, menggerinda, dan mengebor.

 Hampir sebagian besar pekerjaan di BENGKEL ARTHA MANDIRI menggunakan mesin bubut.

4.2 SARAN

Selama praktek pkl penulis ingin memberikan masukan sebagai berikut:

Tingkatkan lagi kelengkapan alat potong seperti pahat bubut, mata bor, tap dan snei.

14

(20)

4.3 Dokumentasi

Proses Pembubutan

Referensi

Dokumen terkait