• Tidak ada hasil yang ditemukan

NIKE OKTARIMA BR REGAR NIM - Politeknik NSC Surabaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "NIKE OKTARIMA BR REGAR NIM - Politeknik NSC Surabaya"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

DOKUMEN-DOKUMEN KEBERANGKATAN KAPAL PADA PT SALAM PASIFIC INDONESIA LINES SURABAYA

Oleh:

NIKE OKTARIMA BR REGAR NIM: 31130050

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NSC

SURABAYA 2016

(2)

ii

TUGAS AKHIR

DOKUMEN-DOKUMEN KEBERANGKATAN KAPAL PADA PT SALAM PASIFIC INDONESIA LINES SURABAYA

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Diploma III Program Studi Administrasi Niaga

Politeknik NSC Surabaya

Oleh:

NIKE OKTARIMA BR REGAR NIM: 31130050

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NSC

SURABAYA 2016

(3)

iii

TUGAS AKHIR

DOKUMEN-DOKUMEN KEBERANGKATAN KAPAL PADA PT SALAM PASIFIC INDONESIA LINES SURABAYA

Oleh:

NIKE OKTARIMA BR REGAR NIM: 31130050

Disetujui Oleh

Pembimbing I Pembimbing II

Dyah Widowati, SH., M.M Siti Mahmudah, S.Sos., M.Si

NIP: 196408141993032001 NIDN: 0723107302

Mengetahui,

Ketua Program Studi Administrasi Niaga

M. Saifuddin, S.Pd., M.SM NIDN: 0713038601

(4)

iv

TUGAS AKHIR

DOKUMEN-DOKUMEN KEBERANGKATAN KAPAL PADA PT SALAM PASIFIC INDONESIA LINES SURABAYA

Oleh:

NIKE OKTARIMA BR REGAR NIM: 31130050

Telah dipertahankan di depan tim penguji Pada Tanggal, 29 Agustus 2016 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Tim Penguji

1. Eko Tjiptojuwono, S.E., M.M 1. ………

2. M. Saifuddin, S.Pd., M.SM 2. ………

(5)

v

PERNYATAAN

Saya Nike Oktarima Br Regar (31130050) menyatakan bahwa:

1. Tugas Akhir saya ini adalah hasil dan benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan hasil karya orang lain dengan mengatasnamakan saya, serta bukan hasil peniruan atau penjiplakan (plagiarisme) dari hasil karya orang lain. Tugas Akhir ini belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik baik di Politeknik NSC Surabaya, maupun di Perguruan Tinggi lainnya.

2. Dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar kepustakaan.

3. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan apabila dikemudian hari terdapat peyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi-sanksi lainnya sesuai sesuai dengan norma dan peraturan yang berlaku di Politeknik NSC Surabaya.

Surabaya, 24 Agustus 2016 Yang membuat Pernyataan,

Nike Oktarima Br Regar NIM: 31130050

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan di PT SALAM PASIFIC INDONESIA LINES dan tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Eko Tjiptojuwono, S.E., M.M., selaku Direktur Politeknik NSC Surabaya.

2. Ibu Riris Yuniarsih, S.St, Par., M.M., selaku asisten Direktur I Bidang Akademik Kemahasiswaan Politeknik NSC Surabaya.

3. Ibu Nur Aida Razak, S.E., M.SA., selaku Bidang Umum dan Keuangan Politeknik NSC Surabaya.

4. Bapak M. Saifuddin, S.Pd., M.SM., selaku ketua Program Studi Administrasi Niaga Politeknik NSC Surabaya.

5. Ibu Dyah Widowati, S.H., M.M., selaku Dosen Pembimbing I Politeknik NSC Surabaya.

6. Ibu Siti Mahmudah, S.Sos., M.Si., selaku Dosen Pembimbing II Politeknik NSC Surabaya

7. Ibu Hajar Cherry P, S.AB., M.AB., selaku P3M Politeknik NSC Surabaya.

(7)

vii

8. Keluarga tercinta khususny kedua orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan selama pelaksanaan Tugas Akhir dan penulisan laporan selesai.

9. Melodina Puspa Listyaningrum terima kasih atas bantuan revisi dan dorongan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikanTugas Akhir.

10. Ibu Tri Dewi Rasnaniselaku HRD dan Pembimbing di PT SPIL Fleet Division Kalianak Surabaya.

11. Bapak/Ibu Staf PT SPIL Fleet Division Kalianak Surabaya atas informasi dan bantuan yang penulis butuhkan untuk menyelesaikan laporan PKL dan suasana kekeluargaan selama Praktek Kerja Lapangan berlangsung.

12. Teman-teman Program Studi Administrasi Niaga Politeknik NSC Surabaya angkatan 2013 yang tidak bias penulis sebutkan satu persatu.

Demi kesempurnaan Tugas Akhir ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Surabaya, 24 Agustus 2016 Penulis

Nike Oktarima Br Regar

(8)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

ABSTRAKSI ... xii

ABSTRACT ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 2

D. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 4

A. Pengertian Pelabuhan ... 4

B. Pengertian Kapal ... 5

C. Dokumen/Sertifikat Kapal ... 8

(9)

ix

BAB III PEMBAHASAN ... 18

A. Tinjauan Umum ... 18

1. Profil Perusahaan ... 18

2. Struktur Organisasi ... 21

3. Job Description ... 22

B. Pembahasan ... 29

BAB IV PENUTUP ... 32

A. Kesimpulan ... 32

B. Saran ... 33

DAFTAR PUSTAKA ... 34

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kantor PT SPIL Kalianak ... 19

Gambar 3.2 Logo PT SPIL ... 20

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Port Clearance PT SPIL ... 21

Gambar 3.4 Kapal PT SPIL ... 27

Gambar 3.5 Depo Bongkar Muat ... 27

Gambar 3.6 Alat Berat ... 28

Gambar 3.7 Flowchart Dokumen ... 29

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumen-dokumen Keberangkatan Kapal

(12)

xii ABSTRAKSI

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang dokumen-dokumen keberangkatan kapal di PT Salam Pasific Indonesia Lines. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dokumen-dokumen keberangkatan kapal dan sertifikat-sertifikat yang dibutuhkan di PT Salam Pasific Indonsia Lines secara garis besar sesuai dengan pendapat Suyono (2005) meliputi: Sailing Declaration dari karantina, Cargo Manifest (manifest muatan), Port Clearance Out, Immigration Clearance, Quarantine Clearance, Custom Clearance, Light Dues, PPKB (Pusat Pelayanan Kapal dan Barang) out dari port authority. Kendala yang terjadi dalam keberangkatan kapal adalah kurangnya sumber daya manusia

Oleh karena itu, perlu penambahan sumber daya manusia agar kapal dapat berangkat dengan tepat waktu sesuai dengan schedule.

Kata Kunci: Dokumen, Sertifikat, Kapal

(13)

xiii ABSTRACT

The purpose of this study is to know about these documents in the ship's departure PT Salam Pacific Indonesia Lines. Data collection methods used are observation, documentation , and literature. The results of this study show that documents the ship's departure and certificates needed in PT Salam Pacific Indonesia Lines broadly in accordance with the opinion of Suyono (2005) include:

Sailing Declaration of quarantine, Cargo Manifest, Port Clearance Out, Immigration Clearance, Quarantine Clearance, Custom Clearance, Light dues, AEOS (Ships and Goods Service Center) out of the port authority. Obstacles that occur in the ship's departure is the lack of human resources.

Therefore, the need to increase human resources in order to be able to leave the ship in a timely manner in accordance with the schedule.

Keywords : Document , Certificate , Ship

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan (Archipelagic State) dengan dua pertiga wilayahnya berupa perairan laut yang terdiri dari laut pesisir, laut lepas, teluk, dan selat yang luasnya 3,1 juta km². Selain itu, Indonesia juga mempunyai hak penglolaan dan pemanfaatan di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sekitar 2,7 juta km² sehingga luas wilayah laut yang dapat dimanfaatkan sumber daya alam hayati dan non hayati di perairan yang luasnya sekitar 5,8 juta km² (Nikijuluw, 2002).

Kapal laut sebagai alat transportasi utama yang menghubungkan pulau ke pulau, dalam suatu proses dimana membutuhkan kelengkapan dokumen yang menjadi dasar dari syarat utama untuk kelayakan kapal dapat melakukan pengangkutan sehingga harus memenuhi standarisasi kedatangan dan keberangkatan kapal yang telah ditetapkan oleh kantor kesyahbandaran.

Kapal laut yang memenuhi persyaratan keberangkatan untuk mengirim barang antar pulau atau daerah yang dituju dapat menghindari kemunduran schedule keberangkatan ketika masih di pelabuhan origin (awal). Saat kapal sudah berada dalam perjalanan dapat menghindari masalah dengan pihak yang berwenang di tengah laut. Setalah kapal tiba di port destination, kapal dapat langsung sandar dan bongkar karena semua dokumen sudah lengkap, sehingga semua container yang dimuat dapat diturunkan sesuai dengan jadwal yang

(15)

2

diestimasikan. Dan perusahaan dapat meminimalisir komplain dari customer.

Mengingat pentingnya keberangkatan dan kedatangan kapal PT SPIL Kalianak agar urutan setiap dokumen keberangkatan kapal berjalan dengan teratur, maka penulis tertarik untuk menyusun Tugas Akhir dengan judul

“Dokumen-dokumen Keberangkatan Kapal pada PT Salam Pasific Indonesia Lines”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah yaitu “dokumen-dokumen apa saja yang diperlukan pada saat keberangkatan kapal pada PT Salam Pasific Indonesia Lines?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui dokumen-dokumen kebutuhan keberangkatan kapal laut cargo”.

D. Manfaat Penelitian

(16)

3

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Dapat menambah dan memperluas pengetahuan untuk lebih mengetahui tentang dokumen-dokumen keberangkatan kapal di PT SPIL.

2. Menambah referensi keilmuan bagi mahasiswa Politeknik NSC Surabaya ketika akan membuat Tugas Akhir dalam bidang yang sama.

(17)

4 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pelabuhan

Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 69 Tahun 2001 (Suyono, 2005:1) tentang Kepelabuhanan, yang dimaksud pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi. Adapun berbagai jenis pelabuhan dapat dibagi menurut :

1. Alamnya

a. Pelabuhan Terbuka b. Pelabuhan Tertutup 2. Pelayanannya

a. Pelabuhan Umum b. Pelabuhan Khusus

3. Lingkup Pelayaran yang Dilayani a. Pelabuhan Internasional hub b. Pelabuhan Internasional c. Pelabuhan nasional d. Pelabuhan Regional

(18)

5

e. Pelabuhan Lokal

4. Kegiatan Perdagangan Luar Negeri a. Pelabuhan Impor

b. Pelabuhan Ekspor

5. Kapal yang Diperbolehkan Singgah a. Pelabuhan Laut

b. Pelabuhan Pantai

6. Wilayah Pengawasan Bea Cukai a. Custom Port

b. Free Port

7. Kegiatan Pelayarannya a. Pelabuhan Samudra b. Pelabuhan Nusantara

c. Pelabuhan Pelayaran Rakyat 8. Perannya dan Pelayaran

a. Pelabuhan Transito b. Pelabuhan Ferry

B. Pengertian Kapal

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Suyono, 2005:115) kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai dan sebagainya). Dengan begitu kapal memiliki beberapa ukuran dan muatan yang

(19)

6

berbeda–beda berdasarkan dengan jenis kapal tersebut. Adapun berdasarkan jenisnya, kapal dibagi menjadi :

1. Conventional Liner Vessel (Kapal Barang Biasa)

Kapal jenis ini melakukan pelayaran dengan jadwal tetap dan biasanya membawa muatan umum (general cargo) atau barang dalam partai yang tidak begitu besar.

2. Semi Container / Pallet Vessel

Jenis kapal ini dapat mengangkut muatan secara breakbulk, pre – slung, atau unit–unit pre–pallet. Kapal ini juga dapat mengangkut petikemas dalam palkanya yang terbuka dan diatas Deck.

3. Full Container Vessel (Kapal Petikemas)

Kapal ini khusus dibuat untuk mengangkut petikemas (Container). Oleh karena itu, kapal ini bisa mempunyai alat bongkar/muat sendiri dan dapat juga memakai Shore Crane dan Gantry Crane dari darat untuk memuat dan membongkar petikemas.

4. General Cargo Breakbulk Vessel

Kapal jenis ini yang mula–mula beroperasi sebagai kapal angkut serbaguna, sebelum ada kapal petikemas dan kapal–kapal lain yang memang dibuat demi efisien. Kapal General Cargo tidak memerlukan terminal khusus untuk bongkar/muat. Oleh karena itu, jenis kapal ini masih sering dipakai.

5. RoRo

(20)

7

Kapal ini didesain untuk muat bongkar barang ke kapal di atas kendaraan roda. Kapal yang termasuk kapal RoRo antara lain Kapal Ferry, kapal pengangkit mobil (Car Ferries), kapal general cargo yang beroperasi sebagai kapal RoRo.

6. Lighter Carrier (Pengangkut Tongkang)

Kapal jenis ini adalah variasi dari kapal pengangkut petikemas, di mana sebagai pengganti petikemas, kapal ini mengangkut tongkang bermuatan.

7. Bulk Carrier (Pengangkut Muatan Curah)

Kapal besar dengan hanya satu deck yang mengangkut muatan yang tidak dibungkus atau curah (bulk).

8. Offshore Supply Ship (Kapal Pemasok Lepas Pantai)

Kapal yang dibangun dengan geladak yang luas di belakang untuk mengangkut pasokan bahan dan peralatan serta makanan untuk anjungan lepas pantai bagi pengeboran minyak dan gas bumi.

9. Passanger Ship (Kapal Penumpang)

Di perairan Indonesia, dengan banyaknya pulau maka kapal penumpang untuk angkutan antar pulau sangat dibutuhkan.

10. Tug Boat (Kapal Tunda)

Kapal tunda dibuat agar menarik atau mendorong kapal atau segala sesuatau yang mengapung. Tugas lain yang dilakukan adalah menolong kapal dalam bahaya, memadamkan kebakaran di laut, memerangi polusi/pencemaran, dan lain sebagainya.

(21)

8

11. Research Ship (Kapal Penelitian)

Kapal yang dibuat untuk fungsi penelotian dan pemetaan/survey, seperti hidrografi, oseanografi, geofisika, dan seismografi.

12. Tanker

Kategori kapal dengan sebuah geladak dimana terdapat tangki – tangki yang tersusun secara integral maupun terpisah yang digunakan untuk mengangkut minyak curah (minyak mentah atau minyak yang sudah didestilasi), cairan kimia, gas cair, dan sebagainya.

13. Fishing Vessel (Kapal Penangkap Ikan)

Kapal yang dibuat untuk menangkap ikan dengan berbagai cara, seperti purse–seining, long–lining, beam trawling, dan stern –trawling. Kapal ini seringkali dilengkapi peralatan pendingin (refrigerator) dan peralatan untuk memproses lebih jauh.

C. Dokumen/Sertifikat Kapal

Menurut Amir (2003:217) semua jenis dokumen yang terdapat dalam perdagangan baik yang dikeluarkan pengusaha, perbankan, pelayaran, dan instansi lain mempunyai arti penting dan peranan yang sama penting. Karena itu semua dokumen harus dibuat dan diteliti dengan seksama.

Menurut Suyono (2005:62) adapun dokumen-dokumen yang diharuskan di lengkapi oleh tiap kapal sebelum pemberangkatan dibedakan menjadi dua, yaitu sertifikat-sertifikat persyaratan kapal dan dokumen-

(22)

9

dokumen yang disiapkan untuk keberangkatan kapal. Sertifikat persyaratan kapal, terdiri dari:

1. Certificate of Registry

Diberikan kepada kapal yang didaftarkan di negara bendera (flag state) dan menjalankan peraturan/hukum dari negara tersebut.

2. Tonnage Certificate

Diberikan kepada tiap kapal yang panjangnya lebih dari 24 meter atau besar lebih dari 150 GT, di mana GT dan NT ditentukan sesuai persyaratan konvensi.

3. International Load Line Certificate

Diberikan kepada tiap kapal di atas panjang 24 meter atau besar lebih dari 150 GT yang telah disurvei dan diberi tanda sesuai konvensi.

4. Intact Stability Booklet

Diberikan kepada tiap kapal penumpang dengan tidak memandang besarnya dan pada tiap kapal barang yang panjangnya di atas 24 meter.

5. Cargo Securing Manual

Semua muatan (selain yang berat/cair) harus dimuat, dipadat, dan diikat sesuai petunjuk dimanual ini dan harus membawa manual ini bila hendak memuat muatan.

6. International Oil Pollution Prevention (IOPP)

(23)

10

Sertifikat ini diberikan kepada semua kapal tanker minyak berukuran lebih dari 150 GT dan kapal lainnya berukuran 400 GT lebih yang berlayar ke pelabuhan-pelabuhan di bawah kewenangan pihak yang mengakui.

7. Oil Record Book

Oil Record Book Part I (machinery space operations) untuk tiap kapal tanker minyak lebih dari 150 GT dan kapal lainnya lebih dari 400 GT. Oil Record Book Part II (cargo/ballast operations) untuk tiap kapal tanker minyak lebih dari 150 GT.

8. Shipboard Oil Pollution Emergency Plan (SOPEP)

Diharuskan berada di atas tiap kapal barang lebih dari 400 GT dan disahkan oleh negara dari bendera kapal tersebut.

9. Garbage Management Plan

Peraturan pencegahan pengotoran/polusi oleh sampah dari kapal yang diharuskan untuk tiap kapal berukuran lebih besar dari 400 GT.

Setiap kapal dengan papan maklumat ini harus mempunyai

Garbage Record Book”.

10. Internationa Sawage Pollution Prevention Certificate (ISPP) Peraturan pencegahan polusi karena kotoran pembuangan kapal, yang berlaku untuk semu kapal mulai dari 200 GT, dan kapal yang mengangkut lebih dari 10 orang.

11. Minimum Safe Manning Certificate

Diharuskan untuk semua kapal.Berlaku sampai adanya perubahan.

(24)

11

12. Certificate for Master, Officers, or Ratings

a. Sertificate of competency: para pelaut harus mempunyai ijazah asli nasional yang sesuai dengan kemahirannya yang dikeluarkan oleh Negara dan sesuai dengan standart bagi STCW (Standart of Training, Certificate and Watchkeeping for Seafarers).

b. Flag state recognition endorsement: bagi para pelaut yang berlayar di flag yang bukan negaranya dan yang mengeluarkan certificate of competency yang berbeda, maka sebuah flag state recognition endorsement harus diikutsertakan. Recognition endorsement sudah harus ada pada pelaut tersebut dalam waktu tiga bulan setelah berada diatas kapal.

c. Ship Type Endorsement: sertifikat harus sudah dapat pengakuan sepenuhnya (endorsed) untuk bertugas pada kapal-kapal khusus, terutama untuk kapal-kapal penumpang dan tanker.

13. Certificate for Medical Fitness

Sebuah Certificate for Medical Fitness dikeluarkan tiap dua tahun, meskipun pengaturan yang sama dapat saja terjadi di beberapa negara. Keterangan mengenai pengobatan dan catatan dari

“vaksinasi” dan “vaksinasi ulang” harus selalu dibawa.

14. Document of Compliance (DOC) dan Safety Management Certificate (SMC)

(25)

12

Di bawah ISM-Code untuk semua kapal di atas 500 GT harus mengikuti persyaratan yang telah dikeluarkan oleh ISM-Code. DOC dan SMC diberikan kepada perusahaan pelayaran setelah ada pemeriksaan permulaan apakah peraturan yang ada di ISM-Code telah dipenuhi.

15. Radio Station Silence

Diberikan kepada pemilik kapal dan berlaku untuk waktu empat tahun. Pemilik kapal yang dimaksud adalah badan yang diberikan lisensi untuk mengoperasikan stasiun radio dari kapal.

16. Fire Control Plan and Muster List

Semua kapal harus memilikinya dengan keadaan harus dipasang, sijil-sijil pemadam kebakaran yang menunjukkan letak dari fire control station, seksi-seksi pemadam api, juga pemadam kebakaran masing-masing/letak peralatan dan sebagainya. Informasi dari tugas harus dimiliki oleh setiap perwira, yang dicatat dalam sebuah buku atau kartu, dan tiap salinan (copy) harus dibagikan pada setiap perwira yang ada.

17. Damage Control Booklets

Di kapal selalu harus terpasang gambar rancangan mengenai batas dari pinru-pintu kedap air dari tiap deck atau palka, juga pintu masuk kedalam dan cara menutupnya, termasuk letak dari alat pengendalinya, serta perencanaan untuk membetulkan setiap kemiringan kapal disebabkan karena masuknya air.

(26)

13

18. Ship Logbook

Setiap kapal harus mencatat dari sidak dan latihan serta catatan mengenai pemeriksaan/pemeliharaan dari alat-alat penolong dan peralatannya.

19. Classification Certificate (Hull and Machinery)

Dikeluarkan untuk sebuah kapal oleh Biro Klasifikasi dan jarus selalu berada dikapal selama kapal masih berada di kelas yang dinyatakan.

20. Port State Control Reports

Berkas kumpulan laporan yang ada di kapal dari hasil pemeriksaan petugas pemeriksa kepelabuhanan (PPK) di masa lalu.

Sertifikat tambahan untuk kapal barang 21. Cargo Ship Safety Contruction Certificate

Dikeluarkan setelah diadakannya survei dari sebuah kapal barang berukuran lebih dari 500 GT yang memenuhi persyaratan, sesuai dengan peraturan SOLAS regulation I/10, serta persyaratan Chapter II-1, II-2, yang lain dari yang berhubungan dengan rencana pemadaman kebakaran dan sijil kebakaran.

22. Cargi Ship Safety Equipment Certificate

Dikeluarkan setelah diadakan survei dari sebuah kapal barang dengan ukuran lebih dari 500 GT lebih, yang memenuhi persyaratan

(27)

14

yg ada pada Chapter II-1, II-2, dan III dan persyaratan lainnya dari SOLAS (Safety of Life at Sea).

23. Cargo Ship Safety Radio Certificate

Dikeluarkan setelah diadakan survei dari sebuah kapal barang dengan ukuran lebih dari 300 GT lebih, yang dilengkapi dengan peralatan instalasi radio yang diakui oleh flag state dan berlaku untuk masa satu tahun.

24. Exemption Certificate

Dikeluarkan bagi kapal-kapal yang diberikan “pembebasan” sesuai peraturan SOLAS dan dikeluarkan sebagai tambahan dari cargo ship safety certificate.

Sertifikat tambahan lain yang mungkin diharuskan di kapal barang 25. Bulk Carrier Booklet

Berlaku untuk semua kapal yang memuat muatan curah selain gandum, meskipun untuk kapal-kapal di bawah 500 GT, flag state bersangkutan dapat memberlakukan kebijakan lainnya. Buku ini memberikan informasi mengenai stabilitet, cara memuat balas/kapasitas, maksimum yang dapat diletakkan di atas tanktop, cara pemuatan, dan lain sebagainya.

26. Document of Compliance with the Special Requirement for Ships Carrying Dangerous Goods

Dokumen ini sebagai bukti sesuai dengan konstruksi dan peralatan yang diharuskan sesuai peraturan yang dikeluarkan oleh flag state.

(28)

15

27. Dangerous Good Manifest or Stowage Plan

Suatu keharusan bagi kapal yang memuat muatan berbahaya.

28. Document of Authorization for the Carriage of Grain

Sebagai pengesahan bahwa kapal yang memuat gandum (grain) telah mengikuti peraturan dari International Code for the Safe Carriage of Grain in Bulk.

29. Survey Report File

Setiap bulk carrier dengan panjang melebihi 150 meter harus dilengkapo dengan laporan survei lengkap yang berisi perincian laporan mengenai structural survey, condition evaluation report, thickness measurement report dan survey planning document serta supporting document-nya, main structural plans dari hold and ballast tanks, previous repair history serta inspeksi oleh para awak kapal.

Sedangkan untuk dokumen yang disiapkan untuk keberangkatan kapal dan diperlukan untuk penerbitan surat persetujuan berlayar, antara lain :

1. Sailing Declaration dari karantina 2. Cargo Manifest (manifest muatan) 3. Port Clearance Out

4. Immigration Clearance 5. Quarantine Clearance

(29)

16

6. Custom Clearance 7. Light Dues

8. PPKB (Pusat Pelayanan Kapal dan Barang) out dari port authority

Menurut Pasal 8 Peraturan Menteri Perhubungan RI Tahun 2014 Tentang Tata Cara Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar, permohonan penerbitan surat persetujuan berlayar ialah :

1. Untuk memperoleh surat persetujuan berlayar pemilik atau operator mengajukan permohonan secara tertulis kepada Syahbandar yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Perhubungan.

2. Permohonan sebagaimana yang dimaksud dilengkapi dengan : a. Surat pernyataan nahkoda.

b. Bukti-bukti pemenuhan kewajiban kapal lainnya sesuai dengan peruntukannya.

c. Untuk kapal perikanan wajib dilengkapi surat laik operasi dari pengawas perikanan.

Pada Pasal 9 untuk kelengkapan penerbitan surat persetujuan berlayar, ialah :

1. Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Syahbandar melakukan pemeriksaan kelengkapan dan validitas dari surat dan dokumen kapal.

(30)

17

2. Dalam hal Syahbandar mendapat laporan dan/atau mengetahui bahwa kapal yang akan berlayar tidak memenuhi persyaratan kelaiklautan dan keamanan kapal, Syahbandar berwenang melakukan pemeriksaan kapal.

3. Berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada nomor 1 dan 2, Syahbandar menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar.

(31)

18 BAB III PEMBAHASAN

A. Tinjauan Umum 1. Profil Perusahaan

PT Salam Pasific Indonesia Lines (SPIL) mengawali usahanya pada tahun 1984 dengan bergerak di bidang Shipping Lines, dengan jalur 28 cabang di seluruh indonesia. Sekitar tahun 1996 mengembangkan usaha dari angkutan BREAKBULK CARGO menjadi angkutan yang lebih efisien dengan menggunakan CONTAINER.Dan sampai saat ini PT Salam Pasific Indonesia Lines (SPIL) memiliki fasilitas Armada Kapal sendiri yang telah dilengkapi dengan Sertifikat BKI yaitu ISM Code dan ISPS Code.

Sebagai bentuk komitmen kecepatan pengiriman barang PT Salam Pasific Indonesia Lines (SPIL) melengkapi berbagai jenis alat berat untuk memastikan kelancaran pelaksanaan kegiatan operasional antara lain Reachstaker, Side Loader, Shore Crane, Barge Crane, Forklift dan Trailer.

Dengan fasilitas operasional yang mendukung dan tenaga kerja yang handal, kami terus berkembang dan berpatisipasi untuk meningkatkan service dan kepuasan pelanggan.

Sampai dengan sekarang PT Salam Pasific Indonesia Lines (SPIL) mempunyai 16 Cabang dan 4 Kantor perwakilan tersebar di wilayah Indonesia

Bagian Barat sampai dengan Bagian Timur.

(32)

19

Sumber : PT SPIL Kalianak Surabaya (2016)

Gambar 3.1 Kantor PT SPIL Kalianak Surabaya

Visi

Menjadi perusahaan pelayaran terbaik di semua rute yang kami layani dengan cara meyediakan layanan berkualitas yang akan menciptakan nilai lebih bagi pelanggan kami.

Misi

Menyediakan sarana transportasi yang efisien dan efektif guna mendukung perkembangan dunia perdagangan. Kepuasan pelanggan adalah fokus utama kami yang pasti dapat kami capai melalui peningkatan kualitas secara terus menerus di segala bidang, di dorong oleh komitmen kami terhadap kesempurnaan, integritas, dan kerja sama tim.

Lima Nilai Dasar Perusahaan

(33)

20

a. Intergritas b. Visioner c. Kerjasama Tim d. Orientasi Pelanggan e. Kompetitif

Makna Logo Perusahaan

PT Salam Pasific Indonesia Lines mempunyai logo perusahaan yang merupakan suatu identitas dari perushaan, makna dari logo tersebut adalah

“kami menggerakkan perekonomian untuk masa yang lebih baik”.

Sumber :www.spil.co.id (2016)

Gambar 3.2 Logo PT Salam Pasific Indonesian Lines

2. Struktur Organisasi

Sesuai kebijakan PT Salam Pasific Indonesia Lines, maka struktur organisasi secara keseluruhan tidak diperbolehkan, sehingga penulis hanya menampilkan struktur organisasi pada Divisi Port Clearance.

DIREKSI

(34)

21

Sumber : PT SPIL Kalianak Surabaya (2016)

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Port Clearance

3. Job Description a. Direksi

1) Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.

2) Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.

GM

MANAGER NAUTICA

Port Clearance Ass. MANAGER

Administration Staff

Administration Documment Staff

Crew Documment Staff

Ship Documment Staff

(35)

22

3) Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan.

4) Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.

5) Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar perusahaan.

6) Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi perusahaan.

7) Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.

8) Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

b. GM (General Manager)

1) Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya

2) Mengelola operasional harian perusahaan

3) Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan mengalisis semua aktivitas bisnis perusahaan

4) Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan 5) Merencanakan, mengelola dan mengawasi proses penganggaran

di perusahaan

6) Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat berjalan degan maksimal

(36)

23

7) Memastikan setiap departemen melakukan strategi perusahaan dengan efektif dan optimal

8) Mengelola anggaran keuangan perusahaan

9) Memutuskan dan membuat kebijakan untuk kemajuan perusaahan

10) Membuat prosedur dan standar perusahaan

11) Membuat keputusan penting dalam hal investasi, integrasi, aliansi dan divestasi

12) Merencanakan dan mengeksekusi rencana startegis perusahaan jangka menengah dan jangka panjang untuk kemajuan perusahaan

13) Menghadiri pertemuan, seminar, konferensi maupun pelatihan c. Manager Nautica

1) Menyusun program kerja berbagai pekerjaan pendukung lainnya secara terkerangka dan terjadwal dalam pelaksanaannya serta mengkoordinasikan dengan divisi keuangan, meliputi :

a) Menyusun program dan anggaran perawatan deck dan telekomunikasi

b) Menyusun rencana dan anggaran pengadaan kebutuhan deck, store dan inventaris lainnya.

2) Memonitor pengadaan kebutuhan deck sesuai dengan anggaran dan prosedur yang berlaku.

(37)

24

3) Menyelenggarakan administrasi radio dan mengadakan inspeksi ke kapal.

4) Memantau masa berlakunya sertifikat kapal dan melaksanakan perpanjangannya.

5) Melaksanakan verivikasi atas tagihan yang disampaikan oleh rekanan yang berkoordinasi dengan Divisi Keuangan untuk menyiapkan pembayaran.

d. Port Clearance Ass. Manager

1) Membuat dan menyusun laporan biaya akhir bulan yang akan diberikan kepada direktur

2) Memonitor kelancaran semua pengurusan sertifikat kapal 3) Memantau kegiatan dinas luar seluruh cabang

e. Administration Staff 1) Membuat BS

2) Membuat penyelesaian BKK 3) Membuat posisi kapal

4) Memantau program dinas luar seluruh cabang

5) Mengirim dan menerima berita kapal melalui radio pantai 6) Membantu Ass. Manager Nautica merekap pengeluaran dinas

luar

f. Administration Document Staff 1) Merekap laporan perjalanan kapal 2) Mengetik laporan perjalanan kapal

(38)

25

3) Membuat permohonan dan mempersiapkan kelengkapan dock kapal

4) Meng-file sertifikat kapal yang update 5) Monitor dan cek masa berlaku sertifikat

6) Mengecek Daily Vessel untuk memastikan adanya deviasi g. Crew Document Staff

1) Monitor masa berlaku document, crew kapal 2) Pengurusan ijin bongkar muat barang berbahaya 3) Pengurusan Ijin Gerak Bandar

4) Survey DG

5) Pengurusan Ijin BB

6) Pengurusan daftar crew list ABK dan perwira 7) Pengurusan pergantian Nahkoda

8) Pengurusan Safe Manning

9) Perpanjangan buku pelaut, ganti buku, dan pembuatan buku baru 10) Exibitum jurnal deck, mesin, radio, dan ORB

11) Pembelian Jurnal Baru

h. Ship Document Staff

1) TA, Lapor, Memorandum, dan Karantina

2) Mengurus perpanjangan N.T.R, Surat Pengantar, Marpol/Endors 3) Mengurus perpanjangan Load Line dan S.M.C

4) Mengurus perpanjangan Surat Tikus/SSCEC

(39)

26

5) Kapal ukur ulang, surat ukur sementara/tetap 6) Surat Laut Sementara/pas tahunan, dan Endors

7) Kapal Dock + Survey kapal di dock, ijin naik/turun dock 8) Ijin Sea Trial/Compaserent

Bidang Usaha

PT Salam Pasific Indonesia Lines perusahaan yang bergerak dibidang jasa. Jasa yang ditawarkan adalah jasa pelayaran antar daerah maupun antar pulau. Pelayaran tersebut dilakukan menggunakan kapal- kapal yang telah dimiliki oleh PT SPIL. Selain itu juga melayani jasa pengiriman cargo ekspor-impor dengan kapal container maupun dengan truk bermuatan container. Jasa yang disediakan oleh PT SPIL ialah:

a. Domestic Lines

Pengangkutan cargo antar pulau di Indonesia menggunakan kapal milik SPIL atau kapal lain dan container COC (Carrier Own Container) atau SOC (Shipper Own Container). Dengan rute:

Medan, Batam, Pekanbaru, Sampit, Banjarmasin, Batulicin, Balikpapan, Samarinda, Berau, Tarakan, Nunukan, Makassar, Bau- bau, Bitung, Ternate, Merauke, Timika, Tual, Kaimana, Fak-fak, Sorong, Manokwari, Nabire, Jayapura, Serui dan Biak.

(40)

27

Sumber :www.spil.co.id (2016) Gambar 3.4 Kapal PT SPIL

b. PBM (Perusahaan Bongkar Muat)

Kegiatan melakukan bongkar muat kapal dan stuffing di depo yang dimiliki oleh PT SPIL.

Contoh: Depo Royal, Depo Tambak Langon, dsb

Sumber: www.spil.co.id (2016)

Gambar 3.5 Depo Bongkar Muat

c. Alat Berat

Bidang pengelolaan unit mekanis alat berat meliputi:

operasional alat berat untuk melayani proses bongkar barang dan maintenance unit mekanis alat berat sebagai supporting dari PBM.

(41)

28

Tipe unit mekanis alat berat adalah sebagai berikut: forklift, forklift looder, reach stacker, crane dan trailer.

Sumber: www.spil.co.id (2016) Gambar 3.6 Alat berat

B. Pembahasan

Adapun teknik pengambilan data dalam menyusun tugas akhir ini melalui observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Pemberangkatan kapal di divisi port clearance pada PT SPIL tentunya tidak terlepas dari dokumen- dokumen yang menyertainya. Untuk memudahkan pemahaman mengenai pemberangkatan kapal beserta dokumen-dokumen yang harus menyertainya, maka dapat digambarkan alur pemberangkatan tersebut dalam flow chart di bawah ini :

(42)

29

PT SPIL Port Clearence

Kantor Kesyahbandaran

Kelas Utama Surabaya

Tempat tujuan

Ditolak

Acc

Sumber : Data diolah penulis (2016)

Gambar 3.7 Alur Dokumen

Keterangan alur dokumen:

1. Untuk Clearance Out PT SPIL membuat surat permohonan untuk diberikan kepada petugas Clearance Out di Kantor Kesyahbandaran Kelas Utama Surabaya. Adapun lampiran-lampiran yang digunakan untuk Clearance Out, antara lain :

a. Permohonan Surat Persetujuan Berlayar b. Surat pernyataan nahkoda

c. Manifest muatan

d. Daftar awak kapal (Crew List) Surat

Perstujuan Berlayar

SPB &

Sertifikat- sertifikat Kapal Lampiran

Surat permohonan

Lampiran Surat permohonan

(43)

30

e. Bukti pelunasan pembayaran PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak)

f. Sertifikat-sertifikat kapal

2. Berdasarkan surat permohonan dan lampiran yang diberikan oleh PT SPIL, Syahbandar akan melakukan pengecekan kelengkapan dari dokumen- dokumen tersebut dengan menggunakan formulir daftar kelengkapan surat dan dokumen kapal atau biasa yang disebut memorandum.

3. Apabila dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Syahbandar ada yang tidak memenuhi persyaratan, maka semua surat permohonan, lampiran, dan dokumen-dokumen tersebut dikembalikan kepada PT SPIL untuk segera dipenuhi sesuai persyaratan.

4. Dan apabila dari hasil pemeriksaan semua kelengkapan dokumen-dokumen sudah terpenuhi sesuai dengam persyaratan, maka Syahbandar akan menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB).

5. Surat Persetujuan Berlayar (SPB) diberikan Syahbandar untuk perijinan agar kapal yang berlayar aman dari pihak berwenang ditengah laut dan memudahkan kapal untuk Clearance In di Port Destination.

Berdasarkan dokumen-dokumen keberangkatan kapal pada Port Clearance PT Salam Pasific Indonesia Lines, secara garis besar dokumen- dokumen yang menyertai pemberangakatan kapal sesuai dengan pendapat Suyono (2005). Pemberangkatan kapal yang dilaksanakan, PT SPIL telah melengkapi sertifikat-sertifikat yang dipersyaratkan sedangkan dokumen- dokumen kelengkapan yang harus dipersiapkan, PT SPIL tidak

(44)

31

mempergunakan Imigration Clearance, Quarantine Clearance, Custom Clearance. Tetapi hal ini tidak merupakan masalah yang krusial dikarenakan persyaratan inti untuk keberangkatan kapal tersebut telah dipenuhi.

Adapun permasalahan yang sering terjadi dalam pemberangkatan kapal dilapangan yaitu :

1. Lamanya untuk menunggu petugas clearance out pada saat kapal akan berangkat dini hari.

2. Terbatasnya jumlah pandu, sehingga kapal yang akan berangkat harus antri terlebih dahulu.

(45)

32 BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang diuraikan pada pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dokumen-dokumen pemberangkatan kapal di Port Clearance pada PT Salam Pasific Indonesia Lines secara garis besar telah memenuhi persyaratan pemberangkatan kapal sesuai pendapat Suyono (2005:228) meliputi:

1. Sailing Declaration dari karantina 2. Cargo Manifest (manifest muatan) 3. Port Clearance Out

4. Immigration Clearance 5. Quarantine Clearance 6. Custom Clearance 7. Light Dues

8. PPKB (Pusat Pelayanan Kapal dan Barang) out dari port authority

Sedangkan PT SPIL tidak mempergunakan Imigration Clearance, Quarantine Clearance, Custom Clearance saat Clearance Out. Agar dalam pemberangkatan kapal berjalan dengan lancar maka sangatlah penting

(46)

33

untuk melakukan perijinan atau Clearance kekantor Syahbandar guna menerbitkan

Surat Persetujuan Berlayar (SPB) untuk berlayar serta diperlukan beberapa sertifikat-sertifikat kapal yang masih berlaku agar pada saat kapal berangkat dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

B. Saran

Berdasarkan ulasan dari simpulan dan permasalahan yang ditemukan, penulis menyarankan :

1. Ketika kapal berangkat dini hari harus menunggu petugas Clearance, sebaiknya adanya tambahan shift malam agar pada saat kapal akan berangkat dini hari bisa lebih cepat dan sesuai dengan schedule yang sudah direncanakan.

2. Ketika kapal akan berangkat harus menunggu atau mengantri pandu, sebaiknya perlu ditambahkan jumlah pandu agar lebih mempermudah keluarnya kapal dapat tepat waktu.

(47)

DAFTAR PUSTAKA

Amir, MS. 2003. Ekspor Impor Teori dan Penerapannya. Edisi Seri Bisnis International No.13. Jakarta : PPM.

Nikijuluw, V.P.H. 2002. Rezim Pengelolaan Sumber Daya Perikanan. Jakarta : Kerjasama P3R dengan PT Pustaka Cidesindo.

Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2014 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar

Politeknik NSC Surabaya. 2016. Pedoman Tugas Akhir. Surabaya.

Suyono, Capt.R.P. 2005. Shipping : Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut. Edisi Ketiga. Jakarta : Penerbit PPM, 2005

www.spil.co.id. Diaskes pada tanggal 20 April 2016, pukul 17.00 WIB

(48)

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR

Nama Mahaiswa : Nike Oktarima Br Regar

NIM : 31130050

Dosen Pembimbing I : Dyah Widowati, SH., MM.

Dosen Pembimbing II : Siti Mahmudah, S.Sos., M.Si.

Surabaya, 24 Agustus 2016

Pembimbing II Pembimbing I

Siti Mahmudah, S.Sos., M.Si Dyah Widowati, S.H., M.M NIDN: 0723107302 NIP: 196408141993032001

No Tanggal Pembahasan TTD

Dosen 1 2 Mei 2016 Revisi Bab 1

2 5 Mei 2016 Revisi Bab 1 3 14 Mei 2016 Revisi Bab 2 4 21 Mei 2016 Revisi Bab 1 dan 2 5 5 Agustus 2016 Revisi Bab 2 6 7 Agustus 2016 Revisi Bab 2 dan 3 7 12 Agustus 2016 Revisi Bab 3 8 14 Agustus 2016 Revisi Bab 3 9 19 Agustus 2016 Revisi Bab 3 dan 4 10 21 Agustus 2016 Revisi Bab 4

11 23 Agustus 2016 Revisi Tata Tulis dan Daftar Pustaka 12 24 Agustus 2016 Revisi Tata Tulis, Daftar Pustaka dan ACC

Gambar

Gambar 3.1 Kantor PT SPIL Kalianak Surabaya
Gambar 3.2 Logo PT Salam Pasific Indonesian Lines
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Port Clearance
Gambar 3.5 Depo Bongkar Muat
+2

Referensi

Dokumen terkait