• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nikmatul Fitriyah - S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Nikmatul Fitriyah - S"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving Dengan Mind Mapping Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Hasil Belajar IPA Biologi (Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Jember Semester Genap Pada Tahun Pelajaran. Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Merupakan Pembelajaran model model yang memfokuskan siswa dalam kegiatan belajar mengajar pada keterampilan belajar mengajar dan pemecahan masalah yang dilanjutkan dengan penguatan keterampilan agar siswa dapat lebih kreatif dalam memecahkan masalah yang dihadapinya (Supardi, 2010:574).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) disertai Mind Mapping terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Biologis Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Jember Tahun Pelajaran 2014/2015.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran pemecahan masalah kreatif dengan mind map di SMP Negeri 11 Jember mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa. Penulis ingin menyampaikan rasa syukurnya kepada Allah. atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving dengan Mind Mapping terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Ilmu Biologi (Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Jember Semester Genap Tahun Ajaran .

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ....................................................................
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ....................................................................

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Batasan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat

Salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat mengasah pemikiran kreatif siswa yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Biologi siswa adalah model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS). Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan kombinasi model pembelajaran kreatif pemecahan masalah dengan brain map untuk mengetahui pengaruhnya terhadap peningkatan berpikir kreatif dan hasil belajar. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving”.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Pembelajaran IPA Biologi
  • Hakikat Belajar
  • Model Pembelajaran Creative Problem Solving
    • Pengertian Creative Problem Solving
    • Sintakmatik Creative Problem Solving (CPS)
    • Kelebihan Creative Problem Solving
    • Kelemahan Creative Problem Solving
  • Metode Mind Mapping (Peta Pikiran)
    • Pengertian Metode Mind Mapping (Peta Pikiran)
    • Langkah-langkah Membuat Mind Mapping (Peta Pikiran)
    • Kegunaan Mind Mapping (Peta Pikiran)
  • Model Pembelajaran Konvensional
    • Pengertian Model Pembelajaran Konvensional
    • Kelebihan Model Pembelajaran Konvensional
    • Kelemahan Model Pembelajaran Konvensional
  • Berpikir Kreatif
    • Pengertian Berpikir
    • Pengertian Kreatif
    • Pengertian Berpikir Kreatif
    • Indikator Berpikir Kreatif
  • Hasil Belajar IPA Biologi
  • Karakteristik Materi Pengelolaan Lingkungan
  • Hipotesis Penelitian

Model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) merupakan model pembelajaran yang memfokuskan siswa dalam kegiatan belajar mengajar pada keterampilan belajar mengajar dan pemecahan masalah yang dilanjutkan dengan pengembangan keterampilan agar siswa dapat lebih kreatif dalam memecahkan masalah yang dihadapinya (Supardi dan Putri, 2010). : 574). Tahapan atau langkah-langkah model pembelajaran pemecahan masalah kreatif disajikan pada Tabel 2.1 sebagai berikut. Salah satu metode pengajaran yang dikembangkan oleh Tony Buzan dalam dunia pendidikan yang dapat melatih siswa berpikir kreatif dan efektif adalah metode yang dikenal dengan istilah mind map.

Peta pikiran merupakan suatu metode pembelajaran untuk menyimpan satu atau lebih informasi yang diterima seseorang dan mengingat kembali informasi tersebut (recall). Peta pikiran juga merupakan teknik merangkum materi yang akan dipelajari dan memproyeksikan permasalahan yang kita hadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafis agar lebih mudah dipahami (Buzan, 2008:4). Selain itu peta pikiran dapat meningkatkan hafalan dan pemahaman konsep siswa serta meningkatkan kreativitas siswa dengan kebebasan berimajinasi dengan memproyeksikan topik permasalahan dengan warna dan gambar yang menarik (Sugiarto dalam Tapantoko.

Pemetaan pikiran memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak belahan kanan yang sering disebut otak artistik atau otak kreatif, yang mengatur fungsi mental yang berkaitan dengan berpikir konseptual, gambaran, ritme, warna, ukuran dan bentuk, imajinasi dan melamun (Widura , 2013:19 ). Menurut Ausubel, pembelajaran dengan bantuan Mind Mapping dapat menjadikan suasana belajar lebih bermakna karena pengetahuan atau informasi yang baru dipelajari lebih mudah dipahami dan diserap siswa (Hudojo dalam Tapantoko, 2011:29). Metode mind map bertujuan untuk membangun pengetahuan siswa melalui pembelajaran yang sistematis. Merupakan suatu teknik untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam menguasai suatu konsep atau informasi yang baru bagi siswa (Pandley dalam Tapantoko, 2011:29).

Proses pembuatan peta pikiran memerlukan berbagai bahan yang terdiri dari kertas kosong tidak bergaris, pulpen, krayon atau spidol berwarna, kerja otak kanan dan kiri secara sinergis, kemampuan imajinasi dan penalaran. Gunakan satu kata kunci untuk setiap baris, karena satu kata kunci dapat menambah lebih banyak kekuatan dan fleksibilitas pada pemetaan pikiran. Penggunaan peta pikiran dalam kegiatan pembelajaran membantu siswa mengorganisasikan informasi dan memperlancar alur pemikiran. Selain itu, peta pikiran juga dapat membantu siswa mempermudah dalam memahami suatu proses atau informasi.

Tabel 2.1 Sintakmatik model pembelajaran Creative Problem Solving  Langkah-langkah
Tabel 2.1 Sintakmatik model pembelajaran Creative Problem Solving Langkah-langkah

METODE PENELITIAN

  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Desain Penelitian
  • Penentuan Responden Penelitian
    • Populasi
    • Sampel
  • Definisi Operasional
  • Variabel dan Parameter Penelitian
    • Variabel Penelitian
    • Parameter Penelitian
  • Sintakmatik Model Pembelajaran Creative Problem Solving
  • Prosedur Penelitian
  • Metode Pengumpulan Data
    • Observasi
    • Dokumentasi
    • Wawancara
    • Metode Tes
  • Teknik Analisis Data

Uji homogenitas dilakukan terhadap hasil tes biologi, kemudian dipilih dua kelas sebagai kelas kontrol dengan menggunakan metode konvensional berupa ceramah dan diskusi kelompok serta kelas eksperimen dengan menggunakan model pemecahan masalah kreatif dengan mind map. Pada metode random sampling, pengambilan sampel pertama ditetapkan sebagai kelas kontrol dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah dan diskusi kelompok, untuk pengambilan sampel kedua ditetapkan sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pemecahan masalah kreatif dengan peta pikiran. Model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) merupakan model pembelajaran yang menyelesaikan permasalahan yang dihadapi secara kreatif.

Peran guru adalah membimbing diskusi siswa dalam proses pembelajaran yang mencakup enam ciri pemecahan masalah secara kreatif, antara lain: pencarian objektif, pencarian fakta, pencarian masalah, pencarian ide, pencarian solusi, dan pencarian penerimaan. Mind map merupakan suatu metode pembelajaran dengan cara menggambar atau membuat catatan secara kreatif dengan menggunakan warna-warna yang menarik untuk dilihat dan dipahami dalam menyelesaikan suatu permasalahan tertentu. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah berpikir kreatif dan hasil belajar biologi siswa kelas VII SMP Negeri 11 Jember.

Pada tahap Solution Finding dan Acceptance Finding, guru meminta siswa untuk menyusunnya menjadi sebuah peta pikiran. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas eksperimen dengan menggunakan model Creative Problem Solving disertai mind map. Untuk mengetahui perbedaan berpikir kreatif pada mata pelajaran biologi, siswa kelas VII SMP Negeri 11 Jember menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving dengan mind map dan model pembelajaran konvensional, serta hasil belajarnya.

Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran biologi menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving dengan mind map dan pembelajaran konvensional menggunakan tes ANAKOVA dengan menggunakan aplikasi SPSS for Windows versi 17.0-.

Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.1 Desain Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Penentuan Sampel
  • Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar
  • Data Pelengkap

Setelah dilakukan penelitian maka diperoleh hasil tes kemampuan berpikir kreatif dan untuk mengetahui seberapa besar perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara kelas kontrol dan kelas eksperimen menggunakan uji Independent Sample t-test. Sebelum melakukan uji independen sample t-test, terlebih dahulu dilakukan perhitungan untuk membandingkan rata-rata selisih skor antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, seperti terlihat pada Tabel 4.3 di bawah ini. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kreatif kelas kontrol dan kelas eksperimen mempunyai data yang berdistribusi normal dengan signifikansi 0,085 > 0,05.

Kemudian pengujian homogenitas kemampuan berpikir kreatif pada kelas kontrol dan kelas eksperimen menghasilkan data yang tidak homogen dengan signifikansi 0,044 < 0,05 seperti terlihat pada Tabel 4.4 berikut. Kemudian melakukan uji Independent Sample t-test untuk mengetahui seberapa besar perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kreatif pemecahan masalah disertai mind map untuk keterampilan berpikir kreatif seperti terlihat pada Tabel 4.5 berikut ini. Rata-rata skor sebelum dan sesudah tes kelas kontrol dan kelas eksperimen ditunjukkan pada Tabel 4.6 di bawah ini.

Selain hasil belajar kognitif, hasil belajar afektif juga dinilai dalam proses pembelajaran dan untuk mengetahui seberapa besar perbedaan antara kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional berupa ceramah dan diskusi dengan kelas eksperimen. yang menggunakan yang kreatif. Model pembelajaran pemecahan masalah dengan Mind Mapping menggunakan uji Independent Sample t-test. Sebelum melakukan uji independen sample t-test terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap skor belajar afektif kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dari Tabel 4.10 terlihat bahwa uji homogenitas hasil belajar afektif menunjukkan signifikansi 0,065 > 0,05 yang berarti hasil belajar afektif kelas kontrol dan kelas eksperimen homogen.

Langkah selanjutnya adalah melakukan uji Independent Sample T-test untuk mengetahui seberapa besar perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran creative problem solver mind map.

Tabel 4.3 Perbandingan Rerata Nilai Kemampuan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen  dan Kelas Kontrol
Tabel 4.3 Perbandingan Rerata Nilai Kemampuan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Pembahasan

  • Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving
  • Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving
  • Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving

Setelah dilakukan penelitian, tahap selanjutnya adalah melakukan wawancara kepada guru IPA dan salah satu siswa kelas eksperimen tentang model pembelajaran Creative Problem Solving dengan Mind Mapping, jika diterapkan dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat diartikan bahwa model pembelajaran Creative Problem Solving dengan Mind Mapping mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 11 Jember. Oleh karena itu, model pembelajaran Creative Problem Solving dengan Mind Mapping memberikan hasil yang lebih baik dalam bidang berpikir kreatif dibandingkan model pembelajaran konvensional berupa ceramah dan diskusi yang seringkali membosankan.

Pengaruh model pembelajaran kreatif pemecahan masalah disertai Mind Mapping terhadap hasil belajar IPA biologi siswa diperoleh dari hasil pre dan post test dianalisis menggunakan tes ANAKOVA sebelumnya. Data rata-rata nilai pre-test dan post-test kedua kelas dapat dikatakan bahwa penggunaan model pembelajaran Creative Problem Solving disertai Mind Mapping memberikan dampak terhadap hasil belajar kognitif IPA Biologi di SMP Negeri 11 Jember. Model pembelajaran yang digunakan pada kelas eksperimen menitikberatkan pada aktivitas belajar siswa untuk memecahkan suatu masalah yang diberikan oleh guru.

Faktor internal yang mempengaruhi adalah pengalaman siswa dalam pembelajaran Biologi dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving disertai Mind Mapping, sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan siswa pada kelas kontrol. kelas. Untuk mengetahui perbedaan kelas kontrol dan eksperimen yang menggunakan model pembelajaran creative problem solver disertai Mind Mapping terhadap hasil belajar afektif menggunakan uji Independent Sample t-test. Model pembelajaran kreatif pemecahan masalah dengan Mind Mapping menuntut siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran, mengambil keputusan, menyelesaikan masalah, menyajikan hasil diskusi, dan membuat peta pikiran hasil diskusi kelompok yang dapat dipahami.

Langkah-langkah model pembelajaran pemecahan masalah kreatif melalui pemetaan mental terdiri dari menentukan subjek (objective search), menemukan fakta (finding fact), menemukan masalah (finding problem), menemukan ide untuk memecahkan masalah (finding ideas), hingga menemukan solusi. (finding a solution), yang cocok untuk menyelesaikan masalah dan penyebabnya (finding akseptabilitas) dengan membuat peta mental dengan membuat gambar dengan warna dan cabang melengkung yang menarik dipandang mata dan tidak membosankan otak.

KESIMPULAN DAN SARAN

  • Kesimpulan
  • Saran
  • RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 1
  • RPP Kelas Kontrol Pertemuan 1
  • LKS Kelas Eksperimen Pertemuan 1
  • LKS Kelas Eksperimen Perteman 2
  • LKS Kelas Kontrol Pertemuan 1
  • LKS Kelas Kontrol Pertemuan 2
  • Penilaian Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen
  • Penilaian Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen
  • Penilaian Berpikir Kreatif Kelas Kontrol

Model pembelajaran yang berbeda-beda akan membuat siswa tidak bosan dan termotivasi untuk mengikuti perkuliahan. Efektivitas model pembelajaran Horay Course Review (CRH) dan Team Assisted Individualization (TAI) berbantuan media Macromedia Flash terhadap prestasi belajar matematika. Pengaruh Metode Pengajaran Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Inti Getaran Dan Gelombang Di Kelas VIII SMP Negeri 12 Binjai.

Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Course Review Horay (CRH) Untuk Meningkatkan Sikap Sains dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII.1 SMP Negeri 2 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2011/2012. Dampak model PjBL (Project Based Learning) terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa dan hasil belajar pada materi pengelolaan lingkungan hidup. Penggunaan Metode Pembelajaran Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA MTA Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011.

Penerapan Model Cooperative Learning (CRH) Tipe Horay untuk Course Review dalam Penyimpanan Materi Siaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI TKR 3 SMK PGRI Lamongan. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Dalam Bentuk Pasar Menggunakan Metode Horay Course Review (CRH) Dibantu Mdeia Gambar Kelas VIII SMP 1 Bulu Kabupaten Sukoharjo. Pengaruh Media Mind Mapping Terhadap Kreativitas Dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pembelajaran Menggunakan Advanced Organizer.

Pengaruh penggunaan artikel kimia dari internet dalam model pembelajaran kreatif pemecahan masalah terhadap hasil belajar siswa SMA.

153

Nilai Pre-Test Dan Post-Test Kelas Eksperimen

Nilai Pre-Test Dan Post-Test Kelas Kontrol

Penilaian Afektif Kelas Eksperimen Pertemuan 1

Penilaian Afektif Kelas Eksperimen Pertemuan 2

Penilaian Afektif Kelas Kontrol Pertemuan 1

Penilaian Afektif Kelas Kontrol Pertemuan 2

Lembar Observasi Kelas Eksperimen Pertemuan 1

Lembar Observasi Kelas Eksperimen Pertemuan 2

Observasi Kelas Kontrol Pertemuan1

Observasi Kelas Kontrol Pertemuan 2

Pedoman Wawancara

Hasil Wawancara

Gambar

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ....................................................................
Tabel 2.1 Sintakmatik model pembelajaran Creative Problem Solving  Langkah-langkah
Tabel 2.2. Indikator keterampilan berpikir kreatif  No  Aspek Keterampilan
Tabel 3.1 Desain Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian dan pengembangan ini melibatkan satu orang ahli pembelajaran dan dua orang ahli ketrampilan gerak dasar.Hasilevaluasi produk oleh ahli adalah model pembelajaran