PROBLEMATIK & PERSPEKTIF PROBLEMATIK & PERSPEKTIF
KETUHANAN KETUHANAN
Upaya membangun Upaya membangun
pemahamahan religius yang pemahamahan religius yang
toleran toleran
Renungan Renungan
Apakah negara dan warga negara Indonesia ini Apakah negara dan warga negara Indonesia ini
sudah benar-benar mengaktualisasikan prinsip sudah benar-benar mengaktualisasikan prinsip
ketuhanan dalam kehidupan?
ketuhanan dalam kehidupan?
Apakah pemahaman kita tentang Tuhan selama ini Apakah pemahaman kita tentang Tuhan selama ini
sudah benar? Jangan-jangan selama ini yang kita sudah benar? Jangan-jangan selama ini yang kita
anggap sebagai Tuhan tak lebih Hantu yang anggap sebagai Tuhan tak lebih Hantu yang
diperTuhan…
diperTuhan…
Mengenal Model-model Pemahaman Mengenal Model-model Pemahaman
Ketuhanan Ketuhanan
A. Model Pemahaman A. Model Pemahaman
“Transendent"
“Transendent"
TeologisTeologis
Filosofis Filosofis
MistisMistis
ReformerReformer
B. Gejala-Gejala B. Gejala-Gejala
Atheisme Atheisme
““Teologi Tuhan Mati”Teologi Tuhan Mati”
Positivisme Logis Positivisme Logis
C. Model Pemahaman C. Model Pemahaman
Ketuhanan Ketuhanan
Kontemporer Kontemporer
FundamentalismeFundamentalisme
Ilmiah Ilmiah
PostmodernismePostmodernisme
D. Model Pemahaman D. Model Pemahaman
Ketuhanan Masa Depan Ketuhanan Masa Depan
A. MODEL PEMAHAMAN A. MODEL PEMAHAMAN
“TRANSENDENT”
“TRANSENDENT”
Pokok Permasalahan Pokok Permasalahan
Apakah Tuhan itu ada? Apakah Tuhan itu ada?
Apa bukti adanya Tuhan?Apa bukti adanya Tuhan?
Bagaimana sifat Tuhan?Bagaimana sifat Tuhan?
Apa alat yang dapat digunakan untuk mengenal Apa alat yang dapat digunakan untuk mengenal Tuhan?
Tuhan?
Perspektif Teologis, Perspektif Teologis,
Filosofis & Mistis
Filosofis & Mistis
Titik Singgung antara model pemikiran Titik Singgung antara model pemikiran
teologis, filosofis, dan mistis teologis, filosofis, dan mistis
Semua berusaha memahami Tuhan dari aspek Semua berusaha memahami Tuhan dari aspek manusiawi.
manusiawi.
Keberadaan Tuhan sebagai substansi (God Keberadaan Tuhan sebagai substansi (God Itself) tidak dipermasalahkan
Itself) tidak dipermasalahkan, namun konsepsi , namun konsepsi Tuhan dalam perspektif manusia yang
Tuhan dalam perspektif manusia yang dipermasalahkan
dipermasalahkan
sama-sama sama-sama mencari argumentasimencari argumentasi yang yang
memadai untuk menjelaskan konsepsi Tuhan.
memadai untuk menjelaskan konsepsi Tuhan.
Persoalan baru yang muncul Persoalan baru yang muncul
Tuhan secara Tuhan secara filosofis menjadi sangat filosofis menjadi sangat transendent
transendent, dan pemahaman tentang Tuhan , dan pemahaman tentang Tuhan menurut
menurut teologis dan mistis menjadi sangat teologis dan mistis menjadi sangat eksklusif
eksklusif..
Bagaimana konsep ketuhanan yang lebih Bagaimana konsep ketuhanan yang lebih memadai....???
memadai....???
Model Pemikiran Ketuhanan Menurut Model Pemikiran Ketuhanan Menurut
Para Pembaharu (Reformer) Para Pembaharu (Reformer)
Sebab-sebab munculnya Sebab-sebab munculnya
Adanya ketegangan antara paham konservatisme Adanya ketegangan antara paham konservatisme ((tekstual formalistiktekstual formalistik) vs progresivisme () vs progresivisme (kontekstual kontekstual
subtansialistik subtansialistik).).
Terjadinya klaim-klaim kebenaran (Terjadinya klaim-klaim kebenaran (truth claimstruth claims))
Apa konsepsi yang mampu menjembatani antara yang Apa konsepsi yang mampu menjembatani antara yang doktriner dengan perkembangan historisitas.
doktriner dengan perkembangan historisitas.
Pokok-pokok Pemikirannya Pokok-pokok Pemikirannya
Gerakan Reformasi Ketuhanan Gerakan Reformasi Ketuhanan
Reinterpretasi ajaran ketuhanan agar terhindar Reinterpretasi ajaran ketuhanan agar terhindar dari
dari dogma, mitos, otoritas dan institusi-institusi dogma, mitos, otoritas dan institusi-institusi yang memonopoli kebenaran.
yang memonopoli kebenaran.
Berusaha mempertahankan keotentikan ajaran Berusaha mempertahankan keotentikan ajaran ketuhanan namun disesuaikan dengan konteks ketuhanan namun disesuaikan dengan konteks
perkembangan jaman.
perkembangan jaman.
Contoh gerakan: Protestan (dalam agama Contoh gerakan: Protestan (dalam agama
Kristen), Muhammadiyah (dalam agama Islam) Kristen), Muhammadiyah (dalam agama Islam)
Contoh program : Contoh program : kontekstualisasikontekstualisasi & & purifikasipurifikasi ajaran
ajaran agama. agama.
Persoalan baru yang muncul Persoalan baru yang muncul
Upaya purifikasi dan mempertahankan Upaya purifikasi dan mempertahankan
orisinalitas (keotentikan), kadang menyebabkan orisinalitas (keotentikan), kadang menyebabkan pemikiran ketuhanan menjadi ”kering” dan justru pemikiran ketuhanan menjadi ”kering” dan justru
tidak berkembang, sehingga tidak kontekstual.
tidak berkembang, sehingga tidak kontekstual.
Muncul pertanyaan, apakah perdebatan antara Muncul pertanyaan, apakah perdebatan antara konsepsi tekstualis dan kontekstualis itu tidak konsepsi tekstualis dan kontekstualis itu tidak
lebih dari sekedar perdebatan tentang makna?
lebih dari sekedar perdebatan tentang makna?
((Sehingga pembahasan tentang makna ungkapan ketuhanan ini Sehingga pembahasan tentang makna ungkapan ketuhanan ini menjadi lebih penting).
menjadi lebih penting).
B. GEJALA-GEJALA ATHEISME B. GEJALA-GEJALA ATHEISME
Model ini antara lain :Model ini antara lain :
Perspektif ”Teologi Tuhan Mati”Perspektif ”Teologi Tuhan Mati”
Perspektif Positivisme LogisPerspektif Positivisme Logis
Perspektif SekularismePerspektif Sekularisme
Ciri umum : terjadi pergeseran pemikiran dari Tuhan Ciri umum : terjadi pergeseran pemikiran dari Tuhan yang transenden (kajian metafisik) beralih ke kajian yang transenden (kajian metafisik) beralih ke kajian
tentang
tentang makna ungkapanmakna ungkapan tentang Tuhan. tentang Tuhan.
Peranan filsafat bahasa semakin menonjol. Peranan filsafat bahasa semakin menonjol.
Tuhan tidak dipahami secara literer, namun dipahami secara Tuhan tidak dipahami secara literer, namun dipahami secara metaforik.
metaforik.
diperlukan apa ukuran suatu ungkapan ketuhanan dikatakan diperlukan apa ukuran suatu ungkapan ketuhanan dikatakan bermakna?
bermakna?
Sebab-sebab munculnya Sebab-sebab munculnya
Meningkatnya pendidikan karena keberhasilan Meningkatnya pendidikan karena keberhasilan renaissance
renaissance dan dan aufklarungaufklarung..
Adanya ketegangan berbagai pemahaman tentang Adanya ketegangan berbagai pemahaman tentang Tuhan oleh manusia.
Tuhan oleh manusia. Tuhan itself Tuhan itself tidak tidak
dipermasalahkan tetapi yang dipermasalahkan adalah dipermasalahkan tetapi yang dipermasalahkan adalah
konsep tentang Tuhan yang didogmakan konsep tentang Tuhan yang didogmakan..
Kerinduan pada substansi agamaKerinduan pada substansi agama, karena telah terjadi , karena telah terjadi mistikisasi, politisasi, institusionalisasi, ideologisasi
mistikisasi, politisasi, institusionalisasi, ideologisasi agama yang berlebihan.
agama yang berlebihan.
Pentingnya alat ukur untuk menilai apakah Pentingnya alat ukur untuk menilai apakah
pernyataan tentang Tuhan itu benar atau salah.
pernyataan tentang Tuhan itu benar atau salah.
Pokok-pokok pemikiran Pokok-pokok pemikiran
Kritik atas dogmatisasi, ideologisasi, politisasi, Kritik atas dogmatisasi, ideologisasi, politisasi,
mistikisasi dan institusionalisasi agama yang berlebihan . mistikisasi dan institusionalisasi agama yang berlebihan .
Yang dipentingkan kebenaran Yang dipentingkan kebenaran (truth), (truth), bukan Kebenaran bukan Kebenaran ((TruthTruth) dan makna atau nilai mendalam yang ) dan makna atau nilai mendalam yang
mendasarinya.
mendasarinya.
Kritik mereka bahwa “Tuhan telah mati” hanya bersifat Kritik mereka bahwa “Tuhan telah mati” hanya bersifat metaforik
metaforik
Konsepsi Tuhan yang digambarkan oleh teologi dan kaum Konsepsi Tuhan yang digambarkan oleh teologi dan kaum teistik hanyalah pelarian dari ketidakmampuan manusia.
teistik hanyalah pelarian dari ketidakmampuan manusia.
Munculnya kesadaran Munculnya kesadaran anti autoritas absolutanti autoritas absolut..
Mereka memandang Mereka memandang pentingnya otonomi manusiapentingnya otonomi manusia. .
Manusialah yang menjadi ukuran, sehingga kebebasan, Manusialah yang menjadi ukuran, sehingga kebebasan,
ekspresi dan kreativitas manusia dapat tersalurkan.
ekspresi dan kreativitas manusia dapat tersalurkan.
Konsepsi tentang Tuhan hendak dipahami lebih empirik.Konsepsi tentang Tuhan hendak dipahami lebih empirik.
Permasalahan yang muncul Permasalahan yang muncul
Persoalan tentang Persoalan tentang ukuran, parameterukuran, parameter, dan , dan indikator
indikator suatu pernyataan ketuhanan belum suatu pernyataan ketuhanan belum terpecahkan, sehingga yang menerima atau terpecahkan, sehingga yang menerima atau
menolak konsepsi tentang Tuhan tidak ada menolak konsepsi tentang Tuhan tidak ada
argumentasi yang memadai.
argumentasi yang memadai.
C. PERMASALAHAN KETUHANAN DAN C. PERMASALAHAN KETUHANAN DAN
KEAGAMAAN KONTEMPORER KEAGAMAAN KONTEMPORER
Perspektif FundamentalismePerspektif Fundamentalisme
Perspektif IlmiahPerspektif Ilmiah
Perspektif PostmodernismePerspektif Postmodernisme
1. Fundamentalisme 1. Fundamentalisme
Sebab-sebab munculnya Sebab-sebab munculnya
Sebagai antitesis pemikiran ketuhanan yang Sebagai antitesis pemikiran ketuhanan yang
bersifat metaforik dari ateisme, positivisme logis, bersifat metaforik dari ateisme, positivisme logis,
dan sekularisme.
dan sekularisme.
Konsep-konsep ketuhanan sebelumnya dianggap Konsep-konsep ketuhanan sebelumnya dianggap terlepas dari foundamennya (dasarnya) sehingga terlepas dari foundamennya (dasarnya) sehingga
menunculkan kegersangan dan ketidak pastian.
menunculkan kegersangan dan ketidak pastian.
Berusaha mengembalikan otoritas institusi Berusaha mengembalikan otoritas institusi keagamaan
keagamaan
Pokok-pokok pemikirannya Pokok-pokok pemikirannya
formalistik formalistik (tekstual-literal-skriptualistik),(tekstual-literal-skriptualistik),
menolak hermenuetika, menolak hermenuetika,
menolak sikap kritis dan interpretatif terhadp menolak sikap kritis dan interpretatif terhadp kitab suci,
kitab suci,
bersikap oposisionalistik, anti pluralisme dan bersikap oposisionalistik, anti pluralisme dan relativisme, ahistoris, asosiologis
relativisme, ahistoris, asosiologis
cenderung memutlakkan pandangannya sendiri.cenderung memutlakkan pandangannya sendiri.
Persoalan baru yang muncul Persoalan baru yang muncul
Fundamentalisme akhirnya terjebak kedalam Fundamentalisme akhirnya terjebak kedalam sikap...
sikap...
fanatik, fanatik,
memaksa, memaksa,
eksklusif, eksklusif,
””radikal” dan radikal” dan
DogmatisDogmatis
Lantas..
Lantas..
Perspektif apa yang kiranya lebih memadai untuk Perspektif apa yang kiranya lebih memadai untuk
memahami Tuhan?
memahami Tuhan?
2. Ilmiah 2. Ilmiah
Sebab-sebab munculnya Sebab-sebab munculnya
Pembahasan-pembahasan masalah ketuhanan Pembahasan-pembahasan masalah ketuhanan
sebelumnya lebih cenderung membahas tentang Tuhan sebelumnya lebih cenderung membahas tentang Tuhan
terlepas dengan realitas empirik alam dan manusia terlepas dengan realitas empirik alam dan manusia
Beberapa persoalan kehidupan tidak semuanya mampu Beberapa persoalan kehidupan tidak semuanya mampu dijawab oleh institusi keagamaan.
dijawab oleh institusi keagamaan.
Ilmu dan teknologi telah ”berhasil” merubah berbagai Ilmu dan teknologi telah ”berhasil” merubah berbagai sektor kehidupan, ada semangat memperluas
sektor kehidupan, ada semangat memperluas pengaruh ilmu dalam pembahasan masalah
pengaruh ilmu dalam pembahasan masalah keagamaan.
keagamaan.
Komparasi pokok pemikiran Ilmiah Komparasi pokok pemikiran Ilmiah
dibandingkan dengan teologi
dibandingkan dengan teologi
Persoalan Baru yang muncul Persoalan Baru yang muncul
Tidak semua masalah ketuhanan dapat dijawab Tidak semua masalah ketuhanan dapat dijawab secara memuaskan oleh ilmu-wan.
secara memuaskan oleh ilmu-wan.
Kadang terjadi klaim kebenaran untuk Kadang terjadi klaim kebenaran untuk
memperebutkan otoritas kebenaran antara memperebutkan otoritas kebenaran antara
ilmuwan dan agamawan.
ilmuwan dan agamawan.
3. Postmodernisme 3. Postmodernisme
Pengantar Pengantar
Ada perbedaan pendapat sekitar sebab munculnya Ada perbedaan pendapat sekitar sebab munculnya postmodernisme, antara lain :
postmodernisme, antara lain :
(1) Postmodernisme diartikan sebagai (1) Postmodernisme diartikan sebagai tahap tahap perkembangan kesejarahan dari modernisme perkembangan kesejarahan dari modernisme; ;
(2) Postmodernisme dipandang sebagai (2) Postmodernisme dipandang sebagai reaksi reaksi terhadap modernisme
terhadap modernisme (anti modernisme); (anti modernisme);
(3) Postmodernisme diartikan sebagai (3) Postmodernisme diartikan sebagai cara berfikir cara berfikir yang membongkar kemapanan
yang membongkar kemapanan yang telah dibangun yang telah dibangun oleh modernisme
oleh modernisme
Pada awalnya gejala postmodernisme ini muncul dalam Pada awalnya gejala postmodernisme ini muncul dalam bidang arsitektur, sastra, seni, teori sosial, filsafat, dan bidang arsitektur, sastra, seni, teori sosial, filsafat, dan
Pokok-pokok Pemikiran Pokok-pokok Pemikiran
Postmodernisme Postmodernisme
Dekonstruksionisme Dekonstruksionisme
mempertanyakan dan membongkar struktur konstruksi mempertanyakan dan membongkar struktur konstruksi ketuhanan yang dianggap baku dan sebagai
ketuhanan yang dianggap baku dan sebagai Grand Grand Theory
Theory oleh masyarakat modern. oleh masyarakat modern.
Relativisme Relativisme
menolak kebenaran absolut, baku, standar dan mapan, menolak kebenaran absolut, baku, standar dan mapan, kebenaran bersifat relatif dan tergantung konteksnya.
kebenaran bersifat relatif dan tergantung konteksnya.
Pluralisme Pluralisme
mengakui berbagai jenis kebenaran, kebenaran tidak mengakui berbagai jenis kebenaran, kebenaran tidak bersifat tunggal tetapi plural. Kebenaran yang dicari bersifat tunggal tetapi plural. Kebenaran yang dicari
bukan Kebenaran transendental
bukan Kebenaran transendental (Truth(Truth) tetapi ) tetapi kebenaran dalam realitas
kebenaran dalam realitas (truth).(truth).
Persoalan baru yang muncul Persoalan baru yang muncul
Terjadinya ketegangan atau dialog terus Terjadinya ketegangan atau dialog terus
menerus antara kebenaran yang bersifat baku, menerus antara kebenaran yang bersifat baku,
absolut, dan tunggal dengan kebenaran yang absolut, dan tunggal dengan kebenaran yang
bersifat hipotetik, relatif, dan pluralistik.
bersifat hipotetik, relatif, dan pluralistik.
muncul dinamika dan pembaharuan, namun muncul dinamika dan pembaharuan, namun bisa juga memunculkan sikap ekstrem
bisa juga memunculkan sikap ekstrem.(Contoh .(Contoh
kasus munculnya Fatwa Forum Ulama Peduli Syariah yang kasus munculnya Fatwa Forum Ulama Peduli Syariah yang
mengharamkan Sipilis (Sekularisme Pluralisme dan Liberalisme) mengharamkan Sipilis (Sekularisme Pluralisme dan Liberalisme)
D. MODEL KONSEP KETUHANAN D. MODEL KONSEP KETUHANAN
DI MASA DEPAN DI MASA DEPAN
Pokok Persoalan Pokok Persoalan
Apakah konsep ke-tuhanan masih relevan?Apakah konsep ke-tuhanan masih relevan?
Bagaimana model konsepsi ketuhanan yang Bagaimana model konsepsi ketuhanan yang layak dikembangkan di masa depan?
layak dikembangkan di masa depan?
Prospek pemikiran Ketuhanan di masa Prospek pemikiran Ketuhanan di masa
depan depan
Ada beberapa kemungkinan jawaban terhadap Ada beberapa kemungkinan jawaban terhadap
permasalahan pertama, antara lain : permasalahan pertama, antara lain :
OptimistikOptimistik, ,
artinya konsepsi tentang Tuhan dianggap masih relevan artinya konsepsi tentang Tuhan dianggap masih relevan
dengan catatan konsepsi ketuhanan harus diperbaharui, tidak dengan catatan konsepsi ketuhanan harus diperbaharui, tidak lagi legalistik, formalistik, dan manipulatif;
lagi legalistik, formalistik, dan manipulatif;
PesimistikPesimistik, ,
artinya peran konsepsi ketuhanan dipandang tidak lagi relevan, artinya peran konsepsi ketuhanan dipandang tidak lagi relevan, sebagai penggantinya dikembangkan
sebagai penggantinya dikembangkan etika kemanusiaan yang etika kemanusiaan yang universal
universal, yang mendasarkan diri pada kasih sayang dan hak-, yang mendasarkan diri pada kasih sayang dan hak- hak asasi manusia;
hak asasi manusia;
AgnostikAgnostik, ,
artinya tidak menghiraukan apakah konsepsi tentang ketuhanan artinya tidak menghiraukan apakah konsepsi tentang ketuhanan di masa depan ada atau tidak, hal itu tidak menjadi masalah.
di masa depan ada atau tidak, hal itu tidak menjadi masalah.
Kemungkinan Model Perspektif Kemungkinan Model Perspektif
Ketuhanan di Masa Depan, Ketuhanan di Masa Depan,
model Neo Sufisme (spiritualitas baru) yang model Neo Sufisme (spiritualitas baru) yang
memandang Tuhan, manusia, dan alam dalam memandang Tuhan, manusia, dan alam dalam
satu kesatuan yang senantiasa terkait;
satu kesatuan yang senantiasa terkait;
Model ideologi atau sains; Model ideologi atau sains;
Model metafisik atau etik; Model metafisik atau etik;
Model kebenaran tunggal (kebenaran normatif) Model kebenaran tunggal (kebenaran normatif) atau kebenaran plural (kebenaran historis)
atau kebenaran plural (kebenaran historis)
Pertanyaan untuk anda Pertanyaan untuk anda
Bagaimana menggagas model pemahaman Bagaimana menggagas model pemahaman ketuhanan yang sesuai dengan nilai-nilai
ketuhanan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila?
Pancasila?