• Tidak ada hasil yang ditemukan

nilai-nilai moral dalam novel maya karyaayu utami

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "nilai-nilai moral dalam novel maya karyaayu utami"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL MAYA KARYAAYU UTAMI

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan sebagaiSyarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

(strata I)

FEBRI WAHYU YESKI NPM 09080009

PROGRAM STUDIPENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

2015

(2)
(3)
(4)

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL MAYA KARYAAYU UTAMI

oleh

Febri Wahyu Yeski1, Zulfitriyani2, Dian Afrinda3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This researchaimed to describe themoral values in novel MayabyAyu Utami. This study focused onmoral conscience, moral responsibilities, moral rights and obligation and value and norm. This studyis aqualitative study usingdescriptive analysis method. The datain this studyis themoral valuesin hati nurani, tanggung jawab, hak dan kewajiban and value and norma. Data collected throughseveralstages. firstreading stage. Bothmarkthe data. Thirdnotequoteandput it intothe format ofdata collection. Results of this study concluded that the moral values contained in the virtual novel masterpiece Ayu Utami value is moral the conscience can be seen in figure Yasmin , Saman , Lukas , Suhubudi and Parang Jati; moral f responsibility can be seen in figure Parang Jati and Frater Wisanggeni or Saman ; moral rights and obligations can be found in Parang figure Jati; and the moral values and norm can be found in Bendowo.

Keys: moral values ,novel Maya

(5)

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL MAYA KARYAAYU UTAMI

oleh

Febri Wahyu Yeski1, Zulfitriyani2, Dian Afrinda3 3) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

4) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai moral dalam novel Mayakarya Ayu Utami. Penelitian ini difokuskan pada nilai-nilai moral hati nurani, nilai moral tanggung jawab, nilai moral hak dan kewajiban dan nilai moral yang berhubungan dengan nilai dan norma. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Data pada penelitian ini adalah nilai-nilai moral hati nurani, nilai moral tanggung jawab, nilai moral hak dan kewajiban dan nilai moral yang berhubungan dengan nilai dan norma dalam novel Maya karya Ayu Utami. Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa tahap.pertama, tahap membaca. Kedua menandai data.Ketiga mencatat kutipan dan memasukannya ke dalam format pengumpulan data. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa nilai moral yang terdapat dalam novel Maya karya Ayu Utami yaitu nilai moral hati nurani yang dapat dilihat pada tokoh Yasmin, Saman, Lukas, Suhubudi, dan Parang Jati; nilai moral tanggung jawab dapat dilihat pada tokoh Parang Jati dan Frater Wisanggeni atau Saman;

nilai moral hak dan kewajiban dapat ditemukan pada tokoh Parang Jati; dan nilai moral tentang nilai dan norma dapat ditemukan pada tokoh Bendowo.

Kunci: Nilai moral, novel Maya

(6)

Pendahuluan

Nilai-nilai moral pada dasarnya berhubungan dengan konvensi baik buruknya cara bersikap, bertindak dan bertingkah laku dalam kehidupan.Nilai-nilai moral dalam karya sastra perlu dibahas, sebab melalui cerita, sikap, dan tingkah laku tokoh dalam sebuah karya, pembaca dapat mengambil hikmah dan pesan-pesan moral yang disampaikan pengarang.

Salah satu novel yang memaparkan tentang nilai-nilai moral adalah novel Maya karya Ayu Utami.Ayu Utami lahir di Jawa Barat pada 21 November 1968.Dia adalah aktivis jurnalis dan novelis Indonesia.Ayu besar di Jakarta dan menamatkan kuliah di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Berdasarkan riwayat hidupnya Ayu pernah menjadi wartawan majalah Humor, Matra, Forum Keadilan, dan D&R. tidak lama setelah penutupan Tempo, Editor dan Detik pada masa Orde Baru, ia ikut mendirikan Aliansi Jurnalis Independen yang memprotes pembredelan. Kini, ia bekerja di Jurnal Kebudayaan Kalam dan di Teater Utan Kayu. Novelnya yang pertama, Saman mendapat sambutan dari berbagai kritikus dan dianggap memberikan warna baru dalam sastra Indonesia.

Ayu dikenal sebagai novelis sejak novelnya Saman memenangi sayembara penulisan romanDewan Kesenian Jakarta1998.Dalam waktu tiga tahun Samanterjual 55 ribu eksemplar. Berkat Saman pula, Ayu mendapat Prince Claus Award 2000 dari Prince Claus Fund, sebuah yayasan yang bermarkas di Den Haag, yang mempunyai misi mendukung dan memajukan kegiatan di bidang budaya dan pembangunan. Akhir 2001 ayu meluncurkan novel Larung kemudian menyusul novel Maya

Novel Maya adalah novel Ayu Utami yang terbit tahun 2013.Novel ini berlatar belakang peristiwa orde baru dan reformasi.Novel Maya bercerita tentang perjuangan Yasmin mencari kekasihnya Saman yang hilang pada masa orde baru.Untuk mengetahui keberadaan Saman, Yasmin meminta bantuan kepada guru spiritual yang bernama Suhubudi.Yasmin menemui Suhubudi di pedepokannya. Namun di pedepokan, Yasmin justru terlibat dalam suatu kejadian lain, yang baginya merupakan perjalanan batin untuk memahami diri sendiri, cintanya, dan negerinya. Selain itu Yasmin juga bertemu dengan manusia-manusia aneh.Manusia bersisik, berbadan pendek dan buruk rupa.Manusia-manusia aneh itu muncul dalam pertunjukan yang dipertontonkan kepada tamu yang datang ke pedepokan itu.Saat menonton pertunjukan itu, ada satu hal yang membuat Yasmin terharu.Yasmin terharu melihat manusia-manusia aneh itu. Mereka berusaha menari menampilkan keindahan gerakan tubuhnya yang bersisik dan buruk rupa. Bagi orang lain sosok mereka adalah sosok yang menakutkan, namun bagi Yasmin sosok mereka adalah manusia-manusia yang berbakat, yang harus dihargai. Sikap Yasmin menunjukan bahwa manusia sama di mata Tuhan. Apapun bentuk keadaan seseorang mereka sama-sama makhluk ciptaan Tuhan yang harus dihormati.Yasmin berusaha menghormati manusia lain meski fisik mereka buruk rupa.

Nilai moral yang ditunjukan oleh Yasmin jarang dijumpai dalam kehidupan nyata pada masa kini.Yasmin berusaha menghargai manusia yang memiliki kekurangan.Pada saat ini, manusia tidak memiliki toleransi terhadap orang-orang yang tidak sempurna secara fisik.Bila melihat orang cacat, mereka berusaha menghindari bahkan menghujat mereka yang cacat.Nilai moral dalam novel ini sangat menarik sekali diteliti.Nilai-nilai tersebut tercermin dalam tindakan tokoh-tokohnya.Tokoh Yasmin berusaha menolong seorang gadis bernama Maya yang buruk rupa.Maya tidak mau menampakan dirinya secara langsung kepada orang lain. Maya merasa dirinya buruk rupa dan dianggap aneh oleh orang lain. Akan tetapi Yasmin berusaha menolongnya dan membujuk agar Maya merasa dirinya sama seperti manusia yang lain. Kemudian juga ada tokoh Saman, tokoh Saman berusaha membantu Upi agar dia tidak merasa asing saat lingkungan sekitarnya

(7)

memperlakukannya seperti hewan liar. Upi adalah gadis yang memiliki wajah menyerupai ikan. Dia diikat dan dikurung. Semua orang menghindari Upi dan menganggapnya mahkluk aneh namun bagi SamanUpi bukan mahkluk aneh. Dia sama seperti manusia lainnya yang harus dihargai. Persoalan di atas barangkali sengaja diangkat oleh Ayu Utami supaya pembaca bisa memahami nilai moral yang disampaikan di dalam novel Maya.

Salah satunya yaitu nilai moral menghargai manusia yang memiliki keterbatasan fisik agar mereka merasa sama sebagai makhluk ciptaan Tuhan.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin menganalisis nilai-nilai moral yang terdapat dalam novel Maya karya Ayu Utami.Novel Maya sangat patut diteliti lebih lanjut karena banyak memaparkan tentang nilai-nilai moral.Dengan demikian nilai moral tersebut dapat dijadikan cerminan untuk masa sekarang karena nilai-nilai moral memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, baik dalam dunia nyata maupun dalam karya sastra.

Metode Penelitian

Menurut Moleong (2010:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, dan dengan memanfaatkan metode ilmiah. Metode merupakan cara atau langkah-langkah sistematis untuk mengkaji suatu ilmu secara objektif, sistematis, rasional, dan empiris. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Ratna (2004:53) menjelaskan bahwa metode deskriptif analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian dilanjutkan dengan analisis.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini menemukan nilai-nilai empat nilai moral yang telah dijelaskan di dalam teori.Nilai- nilai nilai-nilai moral yang ditemukan yaitu: (1) nilai moral hati nurani; (2) nilai nilai moral tanggung jawab; (3) nilai moral hak dan kewajiban dan; (4) nilai tentang nilai dan norma.

Pembahasan

Nilai moral hati nurani dapat dilihat melalui tokoh Yasmin, Saman, Suhubudi dan Parang Jati.Pada tokoh Yasmin nilai moral hati nurani dapat diketahui saat Yasmin menyadari perselingkuhannya dengan Saman.Dia merasa berdosa kepada suaminya karena telah mengkhianati lelaki yang dinikahinya itu.Yasmin menyadari bahwa perbuatan yang dilakukannya adalah salah.Yasmin berhenti mencari saman.Dia kembali kepada suaminya dan melupakan saman.

Nilai moral hati nurani Pada tokoh Saman terlihat ketika Saman membantu upi keluar dari sumur.

Tindakan Saman mencerminkan nilai moral hati nurani. Hati nuranilah yang menuntunya supaya mengeluarkan Upi dari sumur. Jika saman tidak segera membantu Upi tentu Upi akan meninggal. Saman tidak mau hal itu terjadi.Membantu seseorang merupakan perbuatan yang baik dan tidak bertentangan dengan hati nuraninya.

Nilai moral hati nurani juga ditemukan pada tokoh Suhubudi.Kebaikan hati suhubudi mencerminkan nilai moral hati nurani.Suhubudi merawat makhluk-makhluk cebol di pedepokannya.Hal itu dilakukannya karena dia ingin membantu makhluk buruk rupa itu.mereka adalah makhluk-makhluk yang dibuang oleh keluarga mereka di jalan. Menelantarkan makhluk buruk rupa di jalanan merupakan perbuatan yang tercela.Suhubudi memungut mereka dan mengajaknya tinggal di pedepokannya.Suhubudi memberi mereka penghidupan yang layak dan merawat mereka seperti anak sendiri.Dengan demikian suhubudi memiliki nilai moral hati Nurani.

(8)

Pada tokoh Parang Jati juga dapat diidentifikasi nilai moral hati nurani.Parang Jati merasa tidak tega melihat Bendowo diperlakukan semena-mena oleh aparat pemerintah.Mereka memukul Bendowo dan memotong tangan Bendowo.Hal tersebut membuat Parang Jati sedih dan sangat marah.Menurut parang jati tindakan aparat pemerintah tidak terpuji dan bertentangan dengan hati nuraninya.

Lain halnya dengan Lukas, nilai moral yang terlihat melalui tokoh Lukas yaitu keikhlasan Lukas menolong tiga orang anak yang menjadi buronan aparat pemerintah. Ketiga anak itu adalah orang-orang yang menentang pemerintah.Ketiga anak itu diburu oleh pemerintah karena mereka membangkang.Hal tersebut membuat Lukas tersentuh dan ingin menyelamatkan anak-anak itu.menurut Lukas mereka masih anak-anak tidak seharusnya diburu dan dibunuh oleh pemerintah. walaupun lukas sangat benci kepada manusia yang menentang pemerintah namun mereka masih anak-anak. Hati nuraninya tidak tega membiarkan anak-anak diburu oleh pemerintah.

Nilai moral tanggung jawab dapat ditemukan pada tokoh Parang Jati dan Frater Wisanggeni. Nilai moral tanggung jawab yang teridentifikasi dari tokoh Parang Jati yaitu saat ia diberi tugas melindungi tamu pedepokan. Parang Jati melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh.Segala tugas yang diembankan kepadanya dikerjakan dengan sepenuh hati.Bukan hanya Parang Jati nilai moral tanggung jawab juga ditunjukan oleh Frater Wisanggeni. Frater Wisanggeni menemukan Upi di dalam sumur di dalam hutan. Dia membantu Upi keluar dari sumur dan mengantarnya pulang. Sebagai laki-laki Frater Wisanggeni merasa bertanggung jawab membantu Upi.

Nilai moral hak dan kewajiban ditunjukan oleh tokoh Parang Jati.Dia selalu menuruti semua perintahnya.Dia tidak pernah menolak segala tugas-tugas yang diberikan ayahnya.Sebagai seorang anak dia selalu menjadi anak penurut.Walaupun Parang Jati bukan anak kandung namun dia selalu diperlakukan seperti anak sendiri.Semua haknya dipenuhi oleh ayahnya.Selain itu Parang Jati juga memenuhi kewajibannya sebagai seorang anak.

Nilai moral yang berhubungan dengan nilai dan norma banyak dijumpai pada tokoh Bendowo. Bendowo selalu menyambut tamu pedepokan dengan ramah. Hal itu menandakan bahwa Bendowo memiliki nilai dan norma. Selain itu Bendowo melayani tamu pedepokan dengan sopan. Dia selalu mamatuhi peraturan yang ada di pedepokan

Kesimpulan

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa nilai moral yang terdapat dalam novel Maya karya Ayu Utami yaitu nilai moral hati nurani yang dapat dilihat pada tokoh Yasmin, Saman, Lukas, Suhubudi, dan Parang Jati; nilai moral tanggung jawab dapat dilihat pada tokoh Parang Jati dan Frater Wisanggeni atau Saman; nilai moral hak dan kewajiban dapat ditemukan pada tokoh Parang Jati; dan nilai moral tentang nilai dan norma dapat ditemukan pada tokoh Bendowo.

Kepustakaan

Bertens, K. 2004. Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Moleong, J.Lexy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatf. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.Yokyakarta: Pustaka Pelajar.

Referensi

Dokumen terkait

Novel Saman karya Ayu Utami sangat layak dijadikan objek penelitian skripsi karena novel tersebut mengandung beberapa hal: (1) pertikaian politik, kekuasaan,