• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN "

Copied!
138
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui isi ayat dan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam surat Al-Baqoroh 261-267 dari sudut pandang M. 8 M.Sofyan al-Nashr, Pendidikan karakter berbasis lokal hikmah, skripsi (Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2010), hal.

PENDAHULUAN

  • Identifikasi, Pembatasan, dan Rumusan Masalah
  • Tujuan dan Manfaat Penelitian
  • Penetilian yang Relevan
  • Metode Penelitian
  • Sistematika Penulisan

Quraish Shihab, pendidikannya, perjalanan karir, karya-karyanya, sistematika penulisan Tafsir Al-Mishbah, metode tafsir, gaya tafsir, kelebihan dan kekurangan Tafsir Al-Mishbah. Bab ini terdiri dari teks ayat dan terjemahannya, Mufrodat Al-Baqoroh 261-267, Asbabun Nuzul, isi umum ayat, kajian tematik pendidikan karakter dalam Al-Baqoroh 261-267 menurut tafsir perspektif AL -Mishbah.

PENDIDIKAN KARAKTER

Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter

Pada dasarnya tujuan pendidikan Islam didasarkan pada sistem nilai tertentu berdasarkan Al-Qur'an dan hadis. Dalam perspektif Islam landasan dan tujuan pendidikan nasional di atas, secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan adalah terbentuknya kepribadian individu yang utuh (kaffah).

Faktor-faktor Terbentuknya Karakter

Ketiga, pendidikan karakter mengutamakan munculnya kesadaran pribadi siswa untuk mengutamakan karakter positif yang sejati dalam diri. Pendidikan karakter hanya akan efektif jika ketiga desain pendidikan karakter tersebut dilaksanakan secara simultan dan sinergis.

Pendidikan Karakter Berbasis Agama

Al-Qur'an menjelaskan ciri-ciri orang yang berilmu (al-'ulama), yaitu orang-orang yang bertakwa kepada Allah Rabbul'alamin. Quraish Shihab yang terdiri dari 15 jilid kitab yang mengulas tuntas ayat-ayat Al-Qur'an. Pengungkapan tafsir ayat-ayat Al-Qur'an yang sebelumnya telah ditafsirkan tafsir ayat yang dimaksud oleh M.

Hal ini terlihat jelas pada pembagian Al-Qur’an dari segi bahasa dan istilah. Kata Al-Quran merupakan bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'ah1 yang berarti membaca. Pada masa Nabi Muhammad SAW, ada beberapa orang yang dikenal dengan sebutan Qari', yaitu seseorang yang menghafal Al-Qur'an.

Badruddin Muhammad bin Abdullah az-Zarkasy, al-Burhan Fi Ulum al-Qur'an, (Kairo: Dar at-Turats, tt). Sebab Al-Quran mengungkapkan berbagai hal tentang kehidupan di dunia ini.

Ruang Lingkup Karakter Pendidikan

PROFIL QURAISH SHIHAB DAN TAFSIR AL-MISHBAH

Riwayat Hidup Quraish Shihab

Pendidikan Quraish Shihab

Perjalanan Quraish Shihab

Karya-karya Quraish Shihab

Profil Tafsir Al-Mishbah

  • Latar Belakang Penulisan
  • Sistematika Penulisan
  • Metode Penafsiran

Tafsir al-Misbah merupakan tafsir Al-Qur'an lengkap, 30 Juz pertama dalam 30 tahun terakhir yang ditulis oleh seorang mufasir terkemuka Indonesia: M. Dalam Tafsir al-Misbah, Muhammad Quraish Shihab menggunakan metode tahlili.16 Suatu bentuk tafsir al-Misbah karya tafsir yang mencoba mengungkap isi Al-Qur'an dari berbagai aspek. Quraish Shihab menuturkan, ia sering menggunakan metode maudhu'i dalam karyanya yang berjudul “Landasan Al-Qur'an”.

Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah; Pesan, Kesan dan Harmoni Al-Qur'an, Lentera Hati, Jakarta, Vol. Akibatnya, siswa tidak mampu memahami pesan-pesan Al-Quran dalam waktu yang relatif singkat. Menawarkan warna yang menarik dan khas serta sangat relevan untuk memperkaya pemahaman dan penghayatan kita terhadap makna rahasia Al-Qur'an.

Situasi seseorang dalam lingkungan budaya atau kondisi sosial serta perkembangan ilmu pengetahuan juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemahaman pesan-pesan Al-Qur'an. Penafsiran Al-Qur'an kaum Quraisy Shihab kurang tepat, karena ada ayat yang dijelaskan secara lengkap, namun ada juga yang hanya dijelaskan secara terbatas.

Sejarah Al-Quran

  • Periodisasi Turunnya Ayat Al-Quran
  • Periodisasi Pembukuan Al-Quran

Periode kedua sejarah turunnya Al-Qur'an berlangsung selama 8-9 tahun, di mana terjadi perjuangan besar antara gerakan Islam dan Jahiliyah. Pada masa ini, ajaran Al-Qur’an berkembang karena para pengikutnya dapat dengan leluasa mengamalkan ajaran agama di Yatsrib (yang kemudian disebut Al-Madinah Al-Munawwarah). Ketika Nabi wafat, Al-Quran memang dikumpulkan di peti para sahabat dalam bentuk hafalan dan dituliskan dalam lembaran-lembaran.

Setelah Abu Bakar merasa yakin dengan keputusannya, Zaid bin Thabit diutus untuk mulai mengumpulkan Al-Qur'an.9. Dalam mengumpulkan Al-Qur'an, Zaid menggunakan metode yang sangat teliti berdasarkan petunjuk yang diberikan oleh Abu Bakar dan 'Umar. Di berbagai daerah, terdapat sahabat Qira'at terkenal yang mengajarkan Al-Qur'an kepada penduduk setempat.

Menjadikan Mushaf Abu Bakar yang dikarang oleh Zaid bin Thabit sebagai model dan sumber utama dalam penulisan al-Quran. Musthofa Dhib al-Bigha dan Muhyiddin Dhib Matu, al-Wadih Fi Ulum al-Qur‟an, (Damascus: Dar al-Ulum al-Insaniyah, 1998).

Asbabun Nuzul

Artinya: Perumpamaan (pendapatan yang dibelanjakan) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir benih yang tumbuh tujuh tangkai, pada setiap tangkai terdapat seratus biji. Artinya: Barangsiapa yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak menemani apa yang dibelanjakannya dengan menyebutkan pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), maka ia memperoleh pahala di sisi Tuhannya. Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membatalkan (pahala) sedekahmu dengan menyebutkannya dan menyakiti (perasaan penerimanya), seperti orang yang menafkahkan hartanya untuk kepentingan manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan Hari Akhir.

Dilarang bersedekah dengan seluruh hartanya jika orang yang bersedekah itu lemah dan tidak bekerja. Sesungguhnya sedekah itu hanya datang dari orang kaya.” (HR. Abu Dawud dan al-Hakim). Gambaran yang mengagumkan dikemukakan sebagai perumpamaan bagi mereka yang membelanjakan hartanya di jalan Allah37.

Dalam ayat 264 dan 267, yang menyeru orang-orang yang beriman, terdapat perkataan infaq dan sedekah. Seperti yang disebutkan di atas, ayat ini dimulakan dengan seruan Ilahi, wahai orang-orang yang beriman. Orang yang memberi akan mendapat pahala daripada Allah sebagaimana mereka memberikan sebahagian daripada harta Allah kerana Allah.

Ada orang yang tidak menyukai kebaikan yang datang dengan menanggung banyak tarikh yang buruk dan buruk.

Teks dan Terjemah Ayat

Mufrodat

Nafaqah adalah sesuatu yang diberikan atau dialihkan kepada pihak lain, yang akan mengkonsumsi sesuatu secara fisik atau setidak-tidaknya mengurangi jumlahnya. نَمْلٱ adalah suatu perbuatan, dimana pelaku perbuatan itu berbicara tentang kebaikannya terhadap orang yang dinafkahinya, dan si pemberi menunjukkan belas kasihan kepadanya.26. Angin ini bentuknya melingkar kemudian naik ke atas, membawa debu dan apa saja yang terbawa ke atas sehingga menyerupai tiang.29.

Kajian Tematik

Allah berfirman dalam surat Ali Imron ayat 134:. yaitu) orang yang ikhlas memberi, baik di waktu senggang maupun susah, dan orang yang mengendalikan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang lain. Dalam tafsir Muhammad Quraish Shihab dijelaskan bahwa orang yang bertakwa adalah orang yang biasa atau senantiasa menafkahkan hartanya di jalan Allah SWT, baik pada waktu luang yaitu mempunyai kelebihan kebutuhannya maupun pada waktu sempit. , mereka tidak memiliki kelebihan32. Dalam hukum syariat tentang sedekah, ar-Raghib mengatakan, “sedekah adalah harta yang dikeluarkan manusia untuk tujuan ibadah, namun seperti halnya zakat.

Pertama, sedekah adalah memberikan harta kepada orang miskin, orang yang membutuhkan, atau orang lain yang berhak menerima sedekah tanpa imbalan apa pun. Pengertian tersebut merupakan arti lain dari sedekah karena dalam teks Islam terdapat kata “sedekah” yang berarti zakat. Artinya: Sesungguhnya zakat itu hanya untuk orang-orang yang membutuhkan, orang-orang miskin, para pengelola zakat, para mualaf yang yakin hatinya, untuk (memerdekakan) hamba-hamba, orang-orang yang terlilit utang, karena Allah dan bagi orang-orang yang sedang dalam perjalanan. ketetapan yang diwajibkan oleh Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS. At-taubah/9:60).

Demikian pula teman-teman yang memasak juga mendapat pahala yang sama, masing-masing tidak mengurangi pahala yang lain.” (HR. Bukhari). Nabi bertanya: “Apakah kamu meninggalkan sesuatu untuk keluargamu?” Abu Bakar menjawab: “Aku telah meninggalkan Allah dan milik Allah. Utusan mereka.” Aku (Umar) berkata: “Demi Allah, aku tidak bisa melampaui Abu Bakar sedikit pun.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)36.

Analisis Data

  • Karakter Terkait Allah SWT
  • Karakter Terkait dengan Diri Sendiri
  • Karakter Terkait dengan Sesama Manusia
  • Karakter Peduli Sosial

Alangkah bahagianya orang yang suka membelanjakan hartanya di jalan Allah, orang itu seperti orang yang menabur sebutir benih di tanah yang subur. Selanjutnya dalam ayat 264, Allah menerangkan perumpamaan orang yang berinfaq dengan menyebut pemberiannya disertai dengan penghinaan terhadap penerimanya. Quraish Shihab menjelaskannya sebagai berikut: Seorang mukmin yang bersedekah disertai manna dan adza, keadaannya diumpamakan seperti orang yang mementingkan diri sendiri. Quraish Shihab menjelaskan ayat 265 tentang perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya dengan mengharap keridhaan Allah dan menguatkan jiwa mereka seperti taman yang lebat yang terletak di dataran tinggi.

Orang yang boleh menjadi baik ialah orang yang halus dan mempunyai budi pekerti dan tingkah laku yang baik terhadap orang lain. Orang yang tidak mampu bersedekah, tetapi dapat mengucapkan kata-kata yang menyenangkan atau tidak menyakitkan, dan memaafkan orang lain adalah lebih baik daripada orang yang bersedekah, tetapi sedekahnya disertai dengan kata-kata yang menyakitkan hati dan menyinggung perasaan. Sekiranya orang yang bersedekah tidak dapat menahan diri daripada perkataan yang menyakitkan hati atau menyebut pemberian itu, sama ada ketika memberi atau selepas itu, adalah lebih baik.

Tentu saja, janganlah membatalkan sedekah dengan menyebutkan hadiah tersebut di depan orang yang diberi dan dengan menyebutkan hadiah tersebut di depan orang lain atau kedua-duanya pengemis yang miskin. Memang benar, orang yang tanpa pamrih melakukan sesuatu demi pujian manusia tidak pantas mendapat pahala dari Tuhan. “Hai orang-orang yang beriman, carilah kehidupan yang baik dari hasil jerih payahmu”, yaitu kebaikan yang benar-benar baik dari apa yang kamu kerjakan dan pilihan-pilihan yang benar-benar baik, sebagaimana dijelaskan oleh sejumlah ulama. 66.

Lebih lanjut ayat ini mengingatkan orang yang mengeluarkan zakat dan sedekah agar menempatkan dirinya pada posisi orang yang menerimanya.

PENUTUP

Saran

Dalam pendidikan karakter ini, segala sesuatu yang dilakukan guru harus mampu mempengaruhi karakter siswa, sebagai pembentuk karakter siswa maka guru harus memberikan contoh. Al-Qur'an dan hadis hendaknya dijadikan rujukan utama untuk mengatasi berbagai permasalahan, sebelum berpindah ke referensi lain. Al-Bigha, Musthofa Dhib dkk, al-Wadih Fi Ulum al-Qur'an, Damaskus: Dar al-Ulum al-Insaniyah, 1998.

Az-Zarkasy, Badruddin Muhammad bin Abdullah, al-Burhan Fi Ulum al-Qur'an, Kaherah: Dar et-Turats, hlm. Az-Zarqany, Muhammad Abdul Adzim, Manahil al-Irfan Fi 'Ulum al-Qur'an, Jilid I, Beirut: Dar al-Kitab al-'Araby, 1995. The Portico of Universal Knowledge, 2013 Ibrahim Al-Anshari, Abdullah bin , Fathul Bayan Fi Maqashidul Qur'an Jilid II, Junardi, Pendidikan Karakter Dalam Pandangan Surah Ash-Shaff Ayat 2-3, Tesis.

Qutb, Sayyid, Fi Zhilalil Qur'an onder auspiciën van de Al-Qur;an volumes 1-10, Jakarta: Gema Insani Press, 2012. Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah, Message, Impression and Harmony of the Al-Koran vol.1, Jakarta: Lentera Hati, 2002.

Referensi

Dokumen terkait

f\n:I italS of I'!ehavioral

Hasil studi menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II dengan pemenuhan kebutuhan sirkulasidengan masalah keperawatan perfusi perifer tidak