PENDAHULUAN
Penegasan Istilah
Nilai-nilai keagamaan adalah pemikiran, keteladanan perilaku hidup manusia dan nilai-nilai yang memberi makna hidup dari ajaran agama yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Puisi terdiri dari kata-kata indah yang dirangkai sedemikian rupa sehingga menghasilkan rangkaian bait yang berisi gambaran, bahasa emosi dan metafora, yang disatukan menjadi satu kesatuan sehingga menjadi sebuah kitab karya sastra yang ditulis oleh seorang penyair.
Identifikasi Masalah
Anak-anak atau orang dewasa seringkali mengabaikan pesan cerita yang menyampaikan nilai-nilai religi atau keagamaan dan lebih memilih karya sastra yang lebih seru atau lucu.
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sebagai bahan renungan dan renungan untuk mengapresiasi dan memahami nilai-nilai keagamaan dalam sebuah karya sastra. Diharapkan mampu membantu pembaca memahami wujud nilai-nilai keagamaan dan unsur pesan dalam sebuah karya sastra khususnya kumpulan puisi.
LANDASAN TEORI
Nilai Religius
Puisi
8 Heri Jauhari, Cara Memahami Nilai Religius Dalam Karya Sastra Dengan Pendekatan Respon Pembaca (Bandung: CV Arvino Raya, 2010), hal.11Herijauhari, Cara Memahami Nilai Religius Dalam Karya Sastra Dengan Pendekatan Respon Pembaca (Bandung : CV Arvino Raya, 2010) ), hal.12 Heri Jauhari, Cara Memahami Nilai-Nilai Religius dalam Karya Sastra dengan Pendekatan Respon Pembaca (Bandung: CV Arvino Raya, 2010), hal.
13 Heri Jauhari, Cara Memahami Nilai-Nilai Keagamaan Dalam Karya Sastra Dengan Pendekatan Respon Pembaca (Bandung: CV Arvino Raya, 2010), hal. 14 Heri Jauhari, Cara Memahami Nilai-Nilai Religius Dalam Karya Sastra Dengan Pendekatan Respon Pembaca (Bandung: CV Arvino Raya, 2010), hal. 15 Heri Jauhari, Cara Memahami Nilai-Nilai Religius Dalam Karya Sastra Dengan Pendekatan Respon Pembaca (Bandung: CV Arvino Raya, 2010), hal.
33Herijauhari, Bagaimana memahami nilai-nilai keagamaan dalam karya sastra dengan pendekatan respon pembaca (Bandung: CV Arvino Raya, 2010), hal. 43Herijauhari, Bagaimana memahami nilai-nilai keagamaan dalam karya sastra dengan pendekatan respon pembaca (Bandung: CV Arvino Raya, 2010), hal.
Telaah Pustaka
Bedanya, di antara berbagai pokok bahasan puisi, isi pembahasan yang dimaksud menggunakan nilai-nilai keagamaan yang berbeda-beda. Persamaan penelitiannya terdapat pada metode, aspek nilai yang digunakan dalam kajian karya sastra yaitu nilai-nilai keagamaan dan juga penelitian puisi. Penelitian yang dilakukan oleh Tengku Muhamammad Sam membahas bahwa “nilai religi puisi menyatakan makna darmawisata Hafney Maulana”. Pembahasan pada judul penelitian menunjukkan bahwa puisi Hafney Maulana memiliki nuansa religi yang sangat kental serta metafora dan simbol yang digunakan.
Dianalisa bahwa nilai religius dalam puisi yang dikaji berasal dari suasana keagamaan yang kuat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif yang membahas tentang keberadaan struktur dan nilai keagamaan dalam puisi Munajat 212. Struktur tersebut saling berhubungan sehingga menghasilkan makna komprehensif terkait dengan nilai. 49 Tengku Muhamammad Sam, “Nilai Religius Puisi Mengutip Makna Tamasya Hafney Maulana”, Jurnal Ilmu Budaya, No.
Sedangkan yang membedakan penelitian di atas adalah penggunaan struktur puisi dalam analisisnya, berbeda dengan penelitian saat ini yang hanya menggunakan spesifikasi berupa nilai-nilai keagamaan dan unsur pesan, kemudian judul. puisi yang dipelajari juga berbeda. 50 Sri Wulan, “Analisis Struktur dan Nilai Religius Puisi Neno Warisman: Munajat 212”, (Skripsi Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara 2019), hal.
Kerangka Berpikir
METODOLOGI PENELITIAN
Data dan Sumber Data
Menurut Suharsimi Arikunto, sumber data adalah subjek yang darinya diperoleh data penelitian.59 Sedangkan Nur Indrianto dan Bambang Supomo menjelaskan bahwa sumber data merupakan faktor yang paling penting dan diperhitungkan dalam menentukan cara pengumpulan data data ditambah dengan jenis data yang telah dibuat di awal 60 Jadi, Sumber Data adalah objek penelitian yang ditetapkan pada awal penelitian. Ibu” oleh Yuslidar, sedangkan data sekunder penelitian ini diperoleh dari buku cetak, artikel, dokumen dan majalah yang berkaitan dengan subjek penelitian. Bernard menyatakan bahwa arsip adalah fakta tentang seseorang, tempat, peristiwa atau sesuatu yang sangat penting untuk diselenggarakan.
61 Kemudian Williams dan Sawyer menyatakan bahwa data adalah kumpulan fakta dan juga angka-angka berbeda yang diterjemahkan menjadi informasi.62 Jadi data adalah fakta penting yang kemudian diterjemahkan menjadi informasi. Data penelitian ini berupa teks puisi yang mempunyai nilai religi dalam kumpulan puisi “Suara Hati Seorang Ibu” karya Yuslidar.
Teknik Pengumpulan Data
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang telah ditetapkan 63 Pengumpulan data yang digunakan peneliti mengarah pada penelitian analisis deskriptif dengan menggunakan teknik catat, peneliti menganalisis berbagai data kemudian mencatat bagian-bagian yang penting . Teknik sastra adalah teknik yang dilakukan dengan cara mencari, mengumpulkan, mempelajari dan membaca buku, artikel atau laporan yang berkaitan dengan topik atau objek penelitian. Dengan demikian, sesuai dengan penjelasan tersebut, data prosedural yang dominan adalah data berupa ungkapan atau pernyataan pengarang puisinya.
Teknik pengumpulan data menggunakan metode analisis isi yaitu menggunakan sumber tertulis berupa kumpulan puisi “Suara Hati Ibu” karya Yuslidar yang dianalisis isinya. Langkah-langkah yang harus dilakukan peneliti dalam teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut. Peneliti mencatat dan mencatat data tentang nilai dan pesan agama.
Peneliti menginventarisasi data judul dan nomor halaman yang dikaitkan dengan bentuk nilai dan pesan keagamaan. Peneliti mengklasifikasikan data yang terkumpul berdasarkan nilai dan pesan keagamaan dalam kumpulan puisi Yuslidar “Suara Hati Seorang Ibu”. Peneliti menganalisis secara menyeluruh, membandingkan dan menggabungkan hasil penelitian sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan utuh.
Teknik Keabsahan Data
Penelitian ini dikumpulkan berdasarkan analisis terhadap dokumen-dokumen yang berasal dari kitab-kitab puisi yang mempunyai nilai religi dan mengandung pesan, agar peneliti lebih gigih dalam menganalisis datanya agar datanya akurat. Menurut Sugiyono, yang dimaksud dengan bahan referensi adalah dukungan untuk membuktikan bahwa data tersebut ditemukan oleh peneliti. 67 Bahan referensi berguna sebagai bahan pendukung untuk membuktikan keakuratan dan kebenaran data yang telah dikumpulkan peneliti. Penelitian ini, setiap penelitian yang diuraikan dalam bentuk tertulis selalu disertai dengan kutipan. Percakapan tersebut dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan orang yang diwawancarai yang menjawab pertanyaan.68 Sedangkan menurut Arikunto, wawancara bebas terarah adalah wawancara yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara bebas, namun tetap berpegang pada wawancara. pedoman yang dilakukan.
Teknik Analisis Data
Pada judul puisi Proklamasi di Masa Pandemi data 04 diatas merupakan bait keempat puisi yang mengandung nilai-nilai keagamaan berupa keimanan kepada Allah. Pada judul puisi Habib Rizieq Shihab data 11 di atas merupakan bait kelima puisi yang mempunyai nilai religi didalamnya. Pada judul puisi Aisyiyah Ibu Bangsa data 17 di atas merupakan bait kesepuluh puisi yang mempunyai nilai religi didalamnya.
Pada judul lagu Millennial Lansia, data 25 diatas merupakan bait lagu kedelapan dan kesembilan yang mempunyai nilai religi didalamnya. Hal ini mengacu pada keimanan kepada Allah, sehingga disebutkan puisi di atas mempunyai nilai religius berupa keimanan kepada Allah. Pada judul puisi Ayahku Pahlawanku data 32 di atas merupakan bait puisi yang kesepuluh yang didalamnya terdapat nilai religi, baris pertama yang dicetak tebal menyatakan doa dan harapan hanya kepada Allah SWT.
Oleh karena itu disebutkan puisi di atas mempunyai nilai religius berupa pengabdian kepada-Nya. Oleh karena itu dinyatakan di atas mempunyai nilai keagamaan berupa ketaqwaan kepada-Nya. Pada judul puisi Lansia Milenial data 42 merupakan bait ketujuh puisi yang mempunyai nilai religi di dalamnya, pada baris-barisnya.
Oleh karena itu, disebutkan bahwa puisi di atas mempunyai nilai religius dengan bentuk pertobatan di dalamnya. Pada judul puisi Dirgahayu TK ABA data 51 di atas, bait pertama yang mempunyai nilai religi di dalamnya terdapat pada baris-baris. Pada judul puisi My Pa, My Hero data 52 merupakan bait keenam puisi yang mempunyai nilai religi di dalamnya, baris.
Pada judul puisi Bakti untuk Moeder Geliefde data 53 di atas merupakan bait keempat puisi yang mempunyai nilai religi di dalamnya. Oleh karena itu, dinyatakan bahwa puisi di atas mempunyai nilai religius dengan wujud kerendahan hati di dalamnya. Oleh karena itu dikatakan puisi di atas mempunyai nilai religi dalam bentuk yang ikhlas karena mengajarkan dari hati yang ikhlas.
Pada judul puisi Rumah Gadangku Muhammadiyah data 65 merupakan bait kedelapan puisi yang mempunyai nilai religius dengan semacam keikhlasan didalamnya. Oleh karena itu puisi di atas dinyatakan mengandung nilai-nilai keagamaan dengan semacam keikhlasan di dalamnya. Pada judul puisi Ayat-Ayat Cinta 1 data 69 diatas terdapat bait keempat puisi yang mempunyai nilai religius dalam bentuk ikhlas, hal ini terdapat pada baris ketiga dan.
Pada judul puisi Sadoso Cucuku data 88 diatas merupakan bait kedelapan puisi yang mempunyai nilai religi.
